• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh media sosial terhadap penggunaan bahasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh media sosial terhadap penggunaan bahasa"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Tinjauan Teori dan Konsep

  • Penelitian yang Relevan
  • Pengertian Media Pembelajaran
  • Jenis-jenis Media Pembelajaran
  • Pengertian Media Sosial
  • Bahasa Indonesia Baku
  • Bahasa Indonesia Ragam Baku
  • Ciri-ciri Umum Bahasa Indonesia Baku
  • Penggunaan Kata-Kata Baku
  • Penggunaan Kalimat Secara Efektif

Ragam bahasa yang berbeda-beda ini tetap disebut bahasa Indonesia karena semua ragam tersebut mempunyai beberapa kesamaan ciri. Seperti bahasa-bahasa lain di dunia, bahasa Indonesia menggunakan bahasa kaum terpelajar sebagai tolak ukurnya. Bahasa Indonesia mempunyai aturan baku dalam penggunaannya, namun dalam praktiknya sering terjadi penyimpangan terhadap aturan baku tersebut.

Faktor ini menyebabkan suatu daerah mempunyai dialek yang berbeda dengan dialek di daerah lain, padahal bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Faktor ini menyebabkan suatu daerah mempunyai dialek yang berbeda dengan dialek di daerah lain, padahal bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Namun ada anggapan umum bahwa pelafalan baku dalam bahasa Indonesia adalah pelafalan yang bebas dari ciri-ciri pelafalan dialek lokal atau pelafalan daerah.

Faktanya, bahasa Indonesia adalah bahasa resmi persatuan dan kesatuan negara. Ragam bahasa Indonesia baku sulit digunakan, atau digunakan karena pemahamannya memerlukan daya nalar tingkat tinggi. Pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Kementerian Pendidikan Nasional) menyusun ciri-ciri aturan baku bahasa Indonesia dalam buku berjudul Tata Bahasa Indonesia Baku, selain Pedoman Umum Peningkatan Ejaan Bahasa Indonesia.

Keterkaitan antara bahasa baku dengan materi media massa adalah ragam inilah yang paling cocok digunakan agar bahasa Indonesia dapat berkembang dan menjadi bahasa iptek, bahasa pergaulan atau bahasa pergaulan modern.

Kerangka Pikir

Pemanfaatan e-Learning dengan menggunakan media Internet khususnya media sosial Facebook diharapkan dapat menjadi media yang menarik, kreatif dan mendekatkan dosen/guru dengan mahasiswanya. Penelitian ini berfokus pada pengaruh media sosial Facebook sebagai alat bantu pengajaran terhadap penggunaan bahasa Indonesia dalam esai narasi siswa kelas IX di SMP Negeri 4 Marioriwawo Kabupaten Soppeng.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah pengaruh media sosial terhadap penggunaan bahasa Indonesia dalam esai narasi siswa kelas IX SMP Negeri 4 Marioriwawo Kabupaten Soppeng.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Sumber Data
  • Subjek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Mengklasifikasikan data penggunaan bahasa gaul dan bahasa sastra dalam status pelajar di jejaring sosial Facebook dan narasi pelajar. Penulis tidak mengamati penggunaan bahasa gaul dalam esai narasi atau status media sosial Facebook. Ia mampu menggunakan bahasa yang pantas, baik dalam tulisan di media sosial Facebook maupun dalam karangan narasi, tanpa terpengaruh oleh penggunaan bahasa gaul yang sedang viral di kalangan remaja.

Penulis melihat penggunaan bahasa gaul pada status di jejaring sosial facebook yaitu selow, gw, lo, kata-kata tersebut merupakan bahasa gaul anak masa kini. Penulis menemukan penggunaan bahasa gaul pada paragraf kedua esai narasi dan postingan status di jejaring sosial Facebook. Penulis tidak menemukan penggunaan bahasa gaul dalam esai narasi atau status di jejaring sosial Facebook miliknya.

Ia tahu cara menggunakan bahasa yang pantas, namun status facebooknya mengandung bahasa gaui yaitu “zay” yang artinya diri sendiri, sehingga dapat disimpulkan bahwa karangan narasi tersebut tidak mengandung bahasa gaul, melainkan status facebook mengandung bahasa gaul. Berdasarkan analisis tersebut, seorang mahasiswi bernama Ikhsan menulis status di Facebook pada 24 Februari 2017 yang mengungkapkan pentingnya keikhlasan, kepasrahan, dan kesabaran yang jarang diketahui orang. mengandung penggunaan bahasa gaul. Ia tahu cara menggunakan bahasa yang pantas, namun status Facebook tersebut mengandung bahasa gaul yaitu “nyya” yang artinya ‘menandai diri sendiri’, sehingga dapat disimpulkan bahwa karangan narasi tersebut tidak mengandung bahasa gaul, melainkan status Facebook. mengandung bahasa gaul.

Ia dapat menggunakan bahasa yang tepat namun status media sosial di facebook mengandung bahasa gaul yaitu 'dha' yang artinya 'al' sehingga dapat disimpulkan bahwa karangan narasi tersebut tidak mengandung bahasa gaul melainkan memuat status media sosial di facebook ular. Berdasarkan analisis tersebut, seorang mahasiswi bernama Rahmia menulis status di media sosial Facebook pada 29 April 2018 yang mengungkapkan pengorbanannya. Boleh saja menggunakan bahasa yang pantas, namun status media sosial di Facebook mengandung jargon yaitu “luh, guw” yang berarti ‘kamu, aku’, sehingga dapat disimpulkan bahwa karangan narasi tersebut tidak mengandung jargon, melainkan status di media sosial Facebook. mengandung jargon.

Dia mampu menggunakan bahasa yang sesuai tetapi status media sosial Facebooknya mengandungi slanga iaitu "savege ($" yang bermaksud 'dapat duit' maka dapat disimpulkan bahawa karangan naratif itu tidak mengandungi slanga tetapi status media sosial Facebooknya mengandungi slanga. boleh menggunakan bahasa yang sesuai tetapi status di media sosial Facebook mempunyai slang yang bermaksud "ga, gini yang bermaksud. Dia boleh menggunakan bahasa yang sesuai tetapi status di media sosial Facebook mempunyai slang yang bermaksud "lo" adalah apa yang dimaksudkan dengan 'anda' jadi ia. dapat disimpulkan bahawa karangan naratif tidak mengandungi slanga tetapi dalam status di media sosial facebook terdapat slanga.

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

  • Profil Sekolah
  • Deskripsi Penelitian
  • Analisis Data

Berdasarkan analisis tersebut, seorang mahasiswa bernama Akram menulis status Facebook pada 11 Januari 2017 dan mengungkapkan tentang seseorang yang ia harapkan. Berdasarkan analisis tersebut, seorang siswi bernama Bayu Ramadhan menulis status Facebook pada 16 April 2018 dan mengungkapkan rasa takutnya akan kehilangan. Ia mampu menggunakan bahasa yang sesuai dengan interaksi anak masa kini, ketika menulis di media sosial Facebook menggunakan bahasa gaul “loh” dan karangan narasi, juga dipengaruhi oleh penggunaan bahasa gaul yang sedang viral dikalangan masyarakat.

Berdasarkan analisa tersebut, seorang mahasiswi bernama Adrian menulis status di media sosial Facebook pada 9 Maret 2018 dan mengungkap bahwa Mulutmu, Macanmu. Berdasarkan analisis tersebut, seorang mahasiswi bernama Firawati menulis status di media sosial Facebook pada tanggal 20 Januari 2018 yang mengutarakan pendapat temannya. Ia mampu menggunakan bahasa yang pantas namun status media sosial Facebook mengandung bahasa orang Makassar yaitu.

Berdasarkan analisis tersebut, seorang mahasiswa bernama Aswan menulis status di media sosial Facebook pada tanggal 5 Februari 2018 dan mengungkapkan tentang kesempurnaan. Berdasarkan analisis tersebut, seorang mahasiswi bernama Aidil menulis status di media sosial Facebook pada 25 Mei 2018 yang mengungkapkan ibadahnya. Berdasarkan analisis tersebut, seorang mahasiswi bernama Kaswin menulis status di media sosial Facebook pada 29 Mei 2017 yang menyatakan pengorbanan.

Tabel 4.1 Penggunaan Bahasa Gaul di Facebook dengan Karangan Narasi Status  Facebook
Tabel 4.1 Penggunaan Bahasa Gaul di Facebook dengan Karangan Narasi Status Facebook

Pembahasan

Bahasa ini dikembangkan di kalangan pelajar, tetapi paling sering digunakan di jejaring sosial. Hal ini sejalan dengan teori Kridalaksan (1974) yang mendefinisikan sosiolinguistik sebagai cabang ilmu linguistik yang berupaya menjelaskan ciri-ciri ragam bahasa dan menjalin korelasi antara ciri-ciri ragam bahasa tersebut dengan ciri-ciri sosial masyarakat. ia memiliki sistem dan subsistem yang dapat dipahami oleh semua penutur bahasa tersebut. Timbulnya keberagaman atau variasi bahasa tersebut terjadi bukan hanya karena penuturnya tidak homogen, namun juga karena interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam.

Berdasarkan hasil analisis karangan narasi siswa kelas IX SMP Negeri 4 Marioriwawo, dari 17 orang siswa yang menulis karangan narasi, hanya ada satu orang yang menggunakan bahasa gaul dalam karangan narasi, terdapat 16 orang yang baik dan benar. bahasa Terkena pengaruh penggunaan bahasa gaul di media facebook hanya 6% dan tidak terpengaruh penggunaan bahasa gaul, 94% kategori tersebut masih aman menggunakan bahasa Indonesia standar untuk pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 4 Marioriwawo. Dampak media sosial Facebook terhadap penggunaan bahasa Indonesia siswa antara lain hobi siswa menonton sinetron, film bahkan iklan, sedikit berpengaruh terhadap penggunaan bahasa sehari-hari. Di televisi misalnya, banyak sinetron, film, bahkan iklan yang menggunakan bahasa Alay dan ikut mempopulerkannya.

Sehingga para remaja yang melihatnya akan mengikuti dan menggunakan bahasa alay dalam kesehariannya, sesama pengguna bahasa alay, sehingga dianggap keren dan keren seperti artis dan bintang iklan yang menggunakan bahasa alay. Banyak pelajar yang berusaha menjadi anak-anak bahasa gaul yang tidak ketinggalan jaman, hal ini menuntut mereka untuk mengikuti perkembangan zaman, salah satunya adalah penggunaan alay yang merupakan singkatan dari anak lebay yang merupakan bahasa tulis yang berbentuk campuran. bahasa gaul lisan, asing. bahasa, terutama bahasa Inggris, singkatan, kode, angka dan simbol. Berdasarkan penelitian di Kelas IX SMP Negeri 4 Marioriwawo, bentuk penggunaan bahasa dalam jejaring sosial Facebook dapat berupa kata, baik kata tunggal maupun majemuk, frasa, klausa, kalimat, dan wacana.

Berdasarkan hasil analisis penggunaan bahasa Indonesia di media sosial (Facebook), siswa kelas IX SMP Negeri 4 MARIORIWAWO, 90% dari 18 siswa menggunakan bahasa yang tidak baku, hal ini dikarenakan siswa masa kini mengikuti perkembangan yaitu slang. ketika mereka menulis status di jejaring sosial mereka. Berdasarkan hasil analisis penggunaan bahasa Indonesia dalam esai narasi siswa kelas IX SMP Negeri 4 Marioriwawo, dari 18 siswa yang menulis narasi, hanya ada satu orang yang menggunakan bahasa gaul dalam esai narasi, yaitu 17 orang. orang yang menggunakan bahasa yang baik dan benar. Hal ini dipengaruhi oleh penggunaan jargon dalam karangan narasi. Media facebook hanya 6% yang tidak terpengaruh penggunaan bahasa gaul, 94% diantaranya masih percaya diri menggunakan bahasa Indonesia standar dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 4 Marioriwawo. Pengaruh media sosial Facebook terhadap penggunaan bahasa Indonesia siswa, antara lain hobi siswa menonton sinetron, film, bahkan iklan, tidak banyak berdampak pada penggunaan bahasa sehari-hari. Banyak siswa yang mencoba menjadi anak gaul yang tidak keluar saat ini, hal ini menuntut mereka.

Sebaiknya penggunaan alay disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau tidak digunakan pada situasi formal. Dengan menggunakan Facebook, pelajar harus bisa membatasi waktunya agar aktivitas lain, khususnya belajar, tidak terganggu. Dengan adanya Facebook, kami berharap siswa dapat memanfaatkannya untuk menyalurkan kreativitas dan bakatnya, misalnya: menulis. Kurnia Shinta Dewi.2011. Efektivitas e-learning sebagai media pembelajaran mata pelajaran TIK di kelas XI di sekolah menengah negeri depok. Yogyakarta: UNY.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Ini berarti siswa dapat menghabiskan berjam-jam uang mereka secara online. Menjadi kecanduan Facebook. Kualitas pertemuan tatap muka dengan anggota keluarga menurun sehingga menimbulkan perasaan diabaikan. Inisiasi pergaulan bebas tanpa batas, demikian sebutannya cyberspace, dunia tanpa batas, sehingga peserta didik bisa berubah menjadi siapa saja dan berbuat apa saja, baik maupun buruk.

Saran

Gambar

Gambar Bagan : 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Tabel 4.1 Penggunaan Bahasa Gaul di Facebook dengan Karangan Narasi Status  Facebook
Tabel 4.2 Penggunaan Bahasa Gaul di Facebook dengan Karangan Narasi Status  Facebook
Tabel 4.3 Penggunaan Bahasa Gaul di Facebook dengan Karangan Narasi Status  Facebook
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi berjudul Interferensi Gramatikal Bahasa Jawa Terhadap Bahasa Indonesia dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII A SMP Negeri 2 Sempu Banyuwangi Tahun 2013/2014 telah

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN SUKAMENAK Kec. Latar belakang

PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN IKLAN KOMERSIAL PADA PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 10 Bekasi.. Tahun

Berdasarkan masalah di atas,dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Jejaring sosial facebook terhadap Karakter Nasionalisme Siswa Kelas XI IPS SMA

Berdasarkan masalah di atas,dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Jejaring sosial facebook terhadap Karakter Nasionalisme Siswa Kelas XI IPS SMA

Kebiasaan membaca Siswa Kelas IX SMP Tunas Harapan Bandar Lampung yang terdiri dari rasa senang dan tertarik siswa dalam membaca karangan narasi, frekuensi siswa dalam membaca

Dari hasil data analisis pemanfaatan media sosial facebook dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan madia sosial facebook yang digunakan siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Hasil dari penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu 1 wujud variasi bahasa terdiri dari lima bentuk: kata, frase, klausa, kalimat, dan bentuk baru; 2 fungsi variasi bahasa: