• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penalaran akhir di sekolah dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penalaran akhir di sekolah dasar "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SHABRAN ADLI MANOPPO 2011200259 KELAS B

Kasus III ( Pasal 2 undang Nomor 31 tahun 1999 jo Undang-undang Nomor 20 2001)

Unsur-Unsur :

- Melanggar norma etika ataupun hukum

- Merugikan Negara atau masyarakat secara langsung atau tidak langsung

- Adanya tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri

Kasus Posisi :

Dalam rangka mencanangkan program Bekasi Hijau, walikota Bekasi Rahmat Effendi hendak membangun dan membenahi sejumlah taman di setiap sudut kota Bekasi sehingga terlaksananya program penghijauan dan juga

menghimbau para warga Kota Bekasi untuk dapat menikmati keindahan taman disetiap sudut Kota Bekasi. Demi terlaksananya program Bekasi hijau, Pemerintah Kota Bekasi hendak melakukan kontrak kerjasama dengan PT. Gardeindo yang merupakan perusahaan yang ahli dalam mendesain dan menyediakan produk-produk untuk kepentingan perkebunan dan

pertamanan. Dalam transaksi ini, Pemerintah Kota Bekasi menyediakan dana sebesar 5 Milyar Rupiah dan menunjuk Rano William Stefano yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bekasi untuk

(2)

“Perbuatan melawan hukum; Peyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana; Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi: Merugikan

keuangan Negara atau perekonomian Negara” juga “Dilakukan saat keadaan tertentu”. yakni:

pada tanggal 20 Maret 2015 telah diusut rincian perhitungan terhadap pemborongan tersebut sampai terdapat angka 3 milyar rupiah dalam

pembangunan 7 Taman kota. Dalam hal ini Negara dirugikan 2 Milyar rupiah. Pada tanggal 25 Maret 2015 dilakukan pengusutan terhadap rekening dari Rano William Stefano yang ternyata terbukti adanya transaksi uang sejumlah 1 milyar rupiah dan pada rekening anaknya Wira Dwitya sebesar 1 Milyar rupiah. Transaksi tersebut ternyata telah dilakukan oleh Rano William selama 3 Bulan berturut-turut setelah Perjanjian pemborongan ditutup.

Legal Question

1. Apakah Wira Dwitya dapat dihukum atas perbuatan orangtuanya yaitu Rano William ?

Legal Audit

Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (“UU Tipikor”). Dalam Pasal 2 UU Tipikor terdapat unsur melawan hukum, sedangkan dalam Pasal 3 UU Tipikor tidak dicantumkan unsur “melawan hukum”. Lebih jelas lagi dalam penjelasan Pasal 2 UU Tipikor disebutkan:

(3)

sesuai dengan rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial dalam masyarakat, maka perbuatan tersebut dapat dipidana

namun rano juga melakukan tindakan yang memenuhi unsur “perbuatan melawan hukum” lebih tepatnya pasal 1365 kitab undang-undang hukum perdata.

Substansi perundang-undangan tentang pemberantasan tindak pidana korupsi dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Perbuatan melawan hukum dilakukan untuk memperkaya diri sendiri, atau orang lain atau suatu koorporasi atau kelompok yang dapat merugikan keungan Negara. Ancaman hukuman seumur hiduo atau paling lama 20 (duapuluh) tahun atau paling singkat 4 (empat) tahun dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyart rupiah), Pasal 2 ayat 1 UU Nomor 31 Tahun 1999 . dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan dalam keadaan tertentu pidana mati dapat dijatuhkan.

Unsur-unsur sebagai berikut :

a) Setiap orang

b) Secara melawan hukum

c) Melakukan perbuatan : - memperkaya diri sendiri, - orang lain atau – memperkaya suatu koporasi,

d) Yang dapat merugikan keuangan Negara atau prekonomian Negara

(4)

Dalam pendapat hokum berikut saya akan menoca menafsirkan dengan menggunakan gabungan antara penafsiran sistematis dan penafsiran ekstensif.

Setelah mencermati kasus diatas ada baiknya para pihak aparat terutama KPK (komisi pemberantasan korupsi) untuk mendalami perkara ini karena apabila memang wira dwitya mengetahui akan adanya transaksi dari rano william serta mengetahui tujuan da nasal uang tersebut dimana wira yang hanya diam da tidak berusaha melapor kepada aparat maka wira dwitya pun termasuk sebagai tersangka korupsi, mengasumsikan bahwa wira sudah menginjak umur dewasa dan tidak dibawa pengampuan.

Dalam kasus ini sudah jelas bahwa uang sebesar 5 milyar tersebut adalah milik Negara yang akan di investasikan dalam bentuk sebuah taman rekreasi untuk para masyarakat bekasi dalam salah satu upaya walikota untuk

membenahi kota bekasi agar lebih baik dari sebelumnya yang mana disebut dengan program bekasi hijau.

Terbukti sudah rekening milik rano William yang bertambah secara drastic setelah mengambil sejumlah uang sebesar 2 milyar yang mana 1 milyar dari jumlah tersebut di transfer kepada rekening anaknya, perilaku ini yang kita kenal sebagai korupsi dan juga penyalahgunaan wewenang karena rano sendiri telah merasa mempunyai kekuatan sebagai kepala dinas dan merasa lebih mudah memperkaya diri sendiri dengan jabatannya dan aksesnya yang lebih fleksibel.

Saya sebagai mahasiswa hukum hendak berasumsi positif maupu negative namun dari sisi negative saya mengatakan bahwa wira dwitya telah

mencermati pemberian uang dari rano William dan tidak melakukan apapun dalam artian bahwa rano William dapat diduga melakukan gratifikasi yang lebih tepatnya berada di pasal 12B UU No. 20 Tahun 2001 yang berbunyi :

(5)

penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.”

Pasal 12 UU No. 20/2001:

 Didenda dengan pidana penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar:

 Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji, padahal diketahui atau patut diduga hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya.

 Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima bayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri;

Sanksi

Pasal 12B ayat (2) UU no. 31/1999 jo UU No. 20/2001

Pidana penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling

banyak Rp 1 miliar.

Namun pada kasus ini rano Stefano melakukan apa yang diduga gratifikasi kepada anaknya sendiri dan bukan pegawai atau pejabat Negara.

(6)

menerangkan secara terperinci mengenai perbuatan yang bisa dikenakan pidana penjara karena korupsi.

beberapa jenis tindak pidana korupsi tersebut pada dasarnya dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Kerugian keuangan negara: 2. Suap-menyuap:

3. Penggelapan dalam jabatan: 4. Pemerasan

3. Perbuatan curang:

4. Benturan kepentingan dalam pengadaan 5. Gratifikasi

Unsur-Unsur Tindak Pidana Korupsi

Merujuk pada pasal tindak pidana korupsi yang paling banyak digunakan yaitu pasal 2 UU No. 31 Tahun 1999, maka unsur tindak pidana korupsi adalah :

1. Setiap orang

2. dengan tujuan memperkaya diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi 3. Tindakan melawan hukum

4. Dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

Sedangkan pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999, merumuskan unsurnya: 1. Setiap orang

2. Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi

3. Meyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana 4. yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan

5. Dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

(7)

‣ Jenis pidana yang diancamkan berupa hukuman mati, penjara seumur hidup, penjara waktu tertantu (1-20 th), denda (50 juta – 1 M)

‣ Pidana mati dapat dijatuhkan (pasal 2) jika korupsi dilakukan dalam hal waktu tertentu, yaitu pada waktu negara dalam keadaan bahaya, bencana alam, krisis moneter, atau pengulangan korupsi.

‣ Ketentuan pidana mengenal pidana minimal khusus dan maksimal khusus sebagai batasan bagi hakim dalam menjatuhkan pidana bagi pelaku.

‣ Pidana bagi percobaan, pemufakatan jahat, pembantuan tidak ada pengurangan 1/3 sebagaimana dalam KUHP, akan tetapi dipidana sama seperti pelaku, (pasal 15 dan 16).

‣ Pidana tambahan (pasal 18) berupa perampasan barang, pembayaran uang pengganti, penutupan usaha, pencabutan hak.

‣ Adanya pidana penyitaan harta benda pengganti dari uang pengganti yang tidak dibayarkan

‣ adanya pidana penjara pengganti jika terdakwa tidak mampu membayar pidana pembayaran uang pengganti dengan maksimum tidak melebihi pidana pokoknya.

‣ Pidana denda bagi pelaku korporasi diperberat ditambah 1/3 dari pidana pokok untuk pelaku orang/manusia (pasal 20).

Dampak Korupsi

(8)

dapat hidup sejahtera, merusak lingkungan hidup, dan melemahkan mental bangsa.

Segi ekonomi :

‣ menyebabkan tidak terdistribusinya sumber daya secara merata dan adil, serta biaya ekonomi / harga kebutuhan pokok tinggi (pungutan liar)

‣ Korupsi mengakibatkan kolapsnya sistem ekonomi karena produk yang tidak kompetitif dan penumpukan beban hutang luar negeri.

‣ Korupsi mengakibatkan proyek-proyek pembangunan dan fasilitas umum bermutu rendah dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga mengganggu pembangunan yang berkelanjutan.

Segi Sosial Budaya

‣ menyebabkan perubahan pola perilaku masyarakat yaitu membangun mental penipu dan penjilat.

‣ Korupsi meniadakan sistim promosi dan hukuman yang berdasarkan kinerja karena hubungan patron-client dan nepotisme.

Segi Politik

‣ menyebabkan proses pengambilan kebijakan berjalan tertutup dan tidak melibatkan partisipasi masyarakat dan pelayanan mahal.

‣ Korupsi mendelegitimasi proses demokrasi dengan mengurangi kepercayaan publik terhadap proses politik melalui politik uang.

‣ Korupsi mendistorsi pengambilan keputusan pada kebijakan publik, membuat tiadanya akuntabilitas publik, dan menafikan the rule of law. Segi Hukum

‣ menyebabkan diskriminasi dalam penegakan hukum.

Menurut saya Benar bahwa hukum harus berjalan pada kerangka material yang dapat dibuktikan, meski demikian publik pun berhak memiliki persepsi dan opini terkait pada suatu kasus hukum. Opini publik memang bisa

(9)

Referensi

Dokumen terkait

dapat mengendapkan logam tembaga sebanyak 2,54 gram. Muatan listrik yang harus dialirkan, adalah .... Unsur yang paling banyak mempunyai elektron tunggal pada orbitnya adalah

Induksi Anestesi adalah tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak sadar, sehingga memungkinkan dimungkinkan dimulainya anestesi dan pembedahan..

Hal ini sesuai dengan kondisi masyarakat pendukung kesenian Tayub Lebdho Rini maupun masyarakat Badongan, Karag Sari, Semin, Gunungkidul sebagai kesenian rakyat yang

Catatan : Agar membawa dokumen perusahaan asli sesuai dalam isian kualifikasi serta menyerahkan rekaman/copy-nya. Demikian undangan dari kami dan atas perhatiannya

[r]

Dari rumusan masalah tersebut maka pertanyaan penelitian (research question) adalah sebagai berikut:1) Berapa besar dampak konsumsi wisatawan baik wisnus maupun wisman

Dari hasil uji yang menunjukan bahwa variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan studi hal ini dikarenakan perekonomian di daerah Tanimbar yang belum

Berdasarkan fenomena menunjukkan bahwa kinerja perusahaan kurang efektif dalam pencapaian target laba, hal ini disebabkan adanya produk pesaing baru yang harganya relatif lebih