• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015

(2)

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang

Dalam rangka untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah dikembangkan media pertanggungjawaban Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014.

Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, transparan dan sesuai dengan aspirasi masyarakat, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat berdayaguna dan berhasil guna dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Salah satu pengejawantahan dari Good Governance ini bagi setiap instansi pemerintah ialah dengan cara membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada setiap akhir tahun anggaran oleh Organisasi Perangkat Daerah.

Adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu Inspektorat Kota Mataram sebagai Lembaga Pengawasan Internal telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2015 berdasarkan pengukuran kinerja tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pada pencapaian visi dan misi Inspektorat serta peningkatan hasil dan manfaat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

2.

Kedudukan, Tugas Pokok, Dan Fungsi

(3)

3 Mataram dan Peraturan Walikota Mataram Nomor 24/PERT/2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kota Mataram, tugas pokok Inspektorat adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pembinaan dan pengawasan. Sedangkan fungsi Inspektorat adalah (a) perumusan kebijakan teknis di bidang pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah daerah, (b) pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengawasan dan pemeriksaan, (c) pelaksanaan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan (d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsinya.

3.

Struktur Organisasi

Dalam Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013, dan Peraturan Walikota Mataram Nomor 35 Tahun 2011 bahwa Susunan organisasi Inspektorat Kota Mataram adalah sebagaimana tertera dalam Tabel Struktur Organisasi Inspektorat Kota Mataram sebagai berikut :

Tabel Struktur Organisasi Inspektorat Kota Mataram

No. Jabatan Esselon Keterangan

1. Inspektur II.B Kepala Inspektorat Kota Mataram (Pimpinan)

2. Sekretaris III.A Memimpin Sekretariat Inspektorat Kota Mataram, yang membawahi Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan Sub Bagian Keuangan.

3. Kasubbag. Perencanan dan Pelaporan

IV.A Pelaksana Bidang Perencanaan dan Pelaporan

4. Kasubbag. Keuangan IV.A Pelaksana Bidang Keuangan

5. Kasubbag. Umum dan Kepegawaian

IV.A Pelaksana Bidang Umum dan Kepegawaian

6. Inspektur Pembantu Wilayah I III.A Pelaksana Teknis yang melakukan pemeriksaan dan pembinaan pada wilayah kerja I, yaitu :

1. Sekretariat Daerah

2. Sekretariat DPRD

3. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

4. Dinas Tata Kota

5. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

6. Kantor Ketahanan Pangan

(4)

4

No. Jabatan Esselon Keterangan

8. Kecamatan Ampenan dan Kecamatan Sekarbela, termasuk kelurahan yang berada dibawahnya

9. SD/MI, SMP, SMA/SMK di wilayah Kota Mataram

10. Pasar di wilayah Kota Mataram

7. Inspektur Pembantu Wilayah II

III.A Pelaksana Teknis yang melakukan pemeriksaan dan pembinaan pada wilayah kerja II, yaitu :

1. Dinas Pekerjaan Umum;

2. Dinas Kebersihan;

3. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Pedagangan;

4. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana;

5. Kantor Satuan Polisis Pamong Praja;

6. Kantor Lingkungan Hidup;

7. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

8. Kecamatan Mataram, termasuk kelurahan yang berada dibawahnya;

9. SD/MI, SMP, SMA/SMK di wilayah Kota Mataram;

10. Pasar di wilayah Kota Mataram. 8. Inspektur Pembantu Wilayah

III

III.A Pelaksana Teknis yang melakukan pemeriksaan dan pembinaan pada wilayah kerja III, yaitu :

1. Dinas Kesehatan;

2. Dinas Pendapatan;

3. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

4. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;

5. Badan Kepegawaian Daerah;

6. Badan Pemberdayaan Masyarakat;

7. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah;

8. Kantor Pemadam Kebakaran;

9. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram

10. Kecamatan Cakranegara, termasuk kelurahan yang berada di bawahnya.

11. SD/MI, SMP, SMA/SMK di wilayah Kota Mataram. 12. Pasar di wilayah Kota Mataram

9. Inspektur Pembantu Wilayah IV

III.A Pelaksana Teknis yang melakukan pemeriksaan dan pembinaan pada wilayah kerja IV, yaitu :

1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora);

2. Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan;

3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

4. Dinas Pertamanan;

(5)

5

No. Jabatan Esselon Keterangan

(Bakesbang Linmas);

6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda);

7. Kantor Pelayanan dan PerijinanTerpadu (KPPT);

8. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI

9. Kecamatan Selaparang dan Sandubaya termasuk Kelurahan yang berada dibawahnya;

10. SD/MI, SMP, SMA/SMK di wilayah Kota Mataram;

11. Pasar di wilayah Kota Mataram;

Selain Jabatan Struktural diatas, pada Inspektorat Kota Mataram juga terdapat jabatan fungsional. Kelompok jabatan fungsional terdiri atas Jabatan Fungsional Auditor (KEPMENPAN 19/1996 jo KEPMENPAN 220/M.PAN/7/2008) dan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah disebut juga Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan (PERMENPAN 15/2009).

Jabatan Fungsional Auditor (JFA) maupun Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggara Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) merupakan jabatan karier, yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

JFA termasuk dalam rumpun jabatan akuntansi dan anggaran, tugas pokoknya meliputi kegiatan audit, evaluasi, reviu, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain di bidang keuangan. P2UPD termasuk dalam rumpun politik dan hubungan luar negeri yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah, di luar pengawasan keuangan, yang meliputi pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan, pengawasan atas ketaatan terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala daerah, pengawasan atas tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan, pengawasan untuk tujuan tertentu dan evaluasi penyelenggaraan teknis pemerintahan di daerah.

4. Isu Strategis

Dengan berkembangnya harapan masyarakat dunia terhadap tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan clean governance, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka isu-isu strategis yang dihadapi Inspektorat Kota Mataram adalah sebagai berikut :

(6)

6 2. Masih kurangnya pemahaman SKPD dalam penyelenggaraan akuntansi pemerintahan

dalam hal pelaporan keuangan.

3. Masih belum optimalnya SKPD dalam menerapkan SAKIP

4. Masih belum optimalnya kompetensi SDM pada Inspektorat Kota Mataram

5. SISTEMATIKA PENULISAN

Sesuai dengan PERMENPAN RB Nomor 53 Tahun 2014, maka sistematika dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Kota Mataram Tahun 2015 yaitu sebagai berikut :

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

2. Kedudukan, Tugas Pokok, Dan Fungsi 3. Struktur Organisasi

4. Isu Strategis

5. Sistematika Penulisan

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1. Perencanaan Strategis 2. Perjanjian Kinerja (Pk)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 1. Capaian Kinerja

2. Realisasi Anggaran

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN

(7)

7 BAB II

PERENCANAAN KINERJA

1. Perencanaan Strategis 1.1 Visi Dan Misi

Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mataram 2011-2015 yang hendak dicapai adalah : “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”. Inspektorat Kota Mataram mempunyai peran dalam mewujudkan visi di atas melalui salah satu misi Kota Mataram yaitu : “Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance)”. Dengan mengacu pada Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Mataram Tahun 2011-2015 tersebut, maka Visi Inspektorat Kota Mataram harus sinergis dengan visi Pemerintah Kota Mataram. Adapun Visi Inspektorat Kota Mataram adalah : “Terwujudnya Pengawasan Internal Yang Berkualitas dan Profesional Menuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik” .

Penerapan prinsip-prinsip good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan tak lepas dari masalah akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah, karena aspek keuangan menduduki posisi strategis dalam proses pembangunan daerah, baik dari segi sifat, jumlah, maupun pengaruhnya terhadap kemajuan, ketahanan, dan kestabilan perekonomian.

Berdasarkan visi tersebut di atas, maka untuk mewujudkannya diperlukan Misi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi oleh Inspektorat Kota Mataram ini, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Inspektorat Kota Mataram dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di masa mendatang. Adapun Misi Inspektorat Kota Mataram adalah :

1. Meningkatkan Efektifitas Pengawasan Internal

(8)

8 untuk dapat meningkatkan jangkauan ataupun cakupan pengawasan yang dilaksanakan oleh aparatur pengawas.

1.2 Tujuan Dan Sasaran

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan yang merupakan capaian yang akan dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan dan sasaran yang merupakan capaian yang ingin dicapai setiap tahunnya. Berikut disajikan tabel tujuan, sasaran, dan indikator kinerja tujuan dan indikator kinerja sasaran :

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja Tujuan dan Indikator Kinerja Sasaran

VISI

Terwujudnya Pengawasan Internal Yang Berkualitas dan Profesional Menuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik

Misi Tujuan Indikator Kinerja Tujuan

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran

b. Inspektorat Kota

Mataram Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

a. BPK

b. Inspektorat Kota

Mataram

Mewujudkan akuntabilitas

kinerja

Meningkatnya

Persentase hasil

evaluasi SAKIP SKPD yang mendapat nilai baik (minimal B)

Meningkatnya akuntabilitas kinerja

di lingkungan

pemerintah Kota

Mataram

Persentase hasil

evaluasi SAKIP SKPD yang mendapat nilai baik (minimal B)

Mewujudkan akuntabilitas keuangan

Mendapatkan Opini BPK wajar Tanpa Pengecualian untuk

Laporan Keuangan

Pemerintah Kota

Mataram

Meningkatnya akuntabilitas

keuangan di

lingkungan

pemerintah Kota

Mataram

Opini BPK atas Laporan

Keuangan Pemerintah

Kota Mataram Konsultatif dan Katalis

Meningkatnya

jumlah Aparat

Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP)

yang memiliki

standar kompetensi

Meningkatnya aparat pengawasan

intern pemerintah

(APIP) yang memiliki standar kompetensi.

Jumlah Aparat

Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP) yang

memiliki standar

(9)

9 Diharapkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari 2011 sampai dengan 2015 Inspektorat dapat meningkatkan kinerja pengawasannya, dimana setiap tahunnya Inspektorat Kota Mataram berusaha untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

1.3 Strategi Dan Kebijakan

Strategi dan kebijakan yang digunakan untuk mencapai tujuan sesuai dengan misi Inspektorat Kota Mataram adalah seperti tertuang dalam Tabel Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan berikut :

Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan VISI

Terwujudnya Pengawasan Internal yang Berkualitas dan Profesional Menuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik

Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan yang bersih dan

bebas KKN

Meningkatnya kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjuthasil pemeriksaan BPK tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan

Peningkatan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut

Mewujudkan pemerintah Kota Mataram pemerintah Kota Mataram dapat berperan sebagai

Konsultatif dan Katalis

memiliki standar kompetensi.

substantif dan

diklat

(10)

10 2. Perjanjian Kinerja

Berdasarkan Rencana Strategis Inspektorat Kota Mataram Tahun 2011-2015, Target kinerja Inspektorat Kota Mataram tahun 2015 disusun dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015, Target Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2015 ini merupakan Target Pencapaian Indikator Kinerja Tujuan Inspektorat Kota Mataram periode Renstra 2011-2015 yang dituangkan dalam Tabel sebagai berikut :

Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Target

Meningkatnya kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjuthasil pemeriksaan BPK dan Inspektorat Kota Mataram

Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

a. BPK

b. Inspektorat Kota Mataram a. 85%

b. 80%

Meningkatnya akuntabilitas

kinerja di lingkungan

pemerintah Kota Mataram

Persentase hasil evaluasi SAKIP SKPD yang mendapat nilai baik (minimal B)

50% Meningkatnya akuntabilitas

keuangan di lingkungan

pemerintah Kota Mataram

Opini BPK atas Laporan

Keuangan Pemerintah Kota

Mataram

WTP

Meningkatnya aparat

pengawasan intern

pemerintah (APIP) yang

memiliki standar

kompetensi.

Jumlah Aparat Pengawasan

Intern Pemerintah (APIP) yang memiliki standar kompetensi

19 orang

Untuk mencapai sasaran strategis dengan Indikator kinerja seperti pada Tabel di atas maka program yang dijalankan yaitu program peningkatan pengembangan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah dengan kegiatan dan anggarannya pada Tahun Anggaran 2015 sebagai berikut :

Program Kegiatan Anggaran (Rp)

Peningkatan pengembangan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah

Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala

814.775.000

Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan

267.105.100

Koordinasi Pengawasan yang lebih komprehensif

173.400.000

Review atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

32.630.000

Jumlah I 1.287.910.100

Program Peningkatan

Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

60.705.000

Jumlah II 60.705.000

(11)

11 3. Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama dari Inspektorat Kota Mataram yang merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai Inspektorat Kota Mataram pada periode 2011-2015 ditetapkan dalam Keputusan Inspektur Kota Mataram nomor : 09/VI/2014 tentang Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kota Mataram Tahun 2015, dengan rincian sebagai berikut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Formulasi

Meningkatnya kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjuthasil pemeriksaan BPK dan Inspektorat Kota Mataram

Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

c. BPK

d. Inspektorat Kota Mataram

Jumlah Rekomendasi Hasil

Pemeriksaan BPK/

Inspektorat Kota Mataram yang telah selesai ditindaklanjuti dibagi Jumlah Rekomendasi x 100%.

Meningkatnya akuntabilitas

kinerja di lingkungan

pemerintah Kota Mataram

Persentase hasil evaluasi

SAKIP SKPD yang mendapat nilai baik (minimal B)

Jumlah SKPD yang

mendapat nilai minimal B dibagi dengan Jumlah seluruh SKPD yang dievaluasi

Meningkatnya akuntabilitas keuangan di lingkungan pemerintah Kota Mataram

Opini BPK atas Laporan

Keuangan Pemerintah Kota Mataram

(12)

12

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

1.

Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja Inspektorat Kota Mataram dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Untuk menggambarkan skala nilai peringkat kinerja mengutip dari Permenpan Nomor 12 Tahun 2015, sebagai berikut :

Tabel Skala Nilai Peringkat Kinerja No. Interval Nilai Capaian

Kinerja

Kriteria Penilaian Capaian Kinerja

Kode

1 >90-100 Sangat Memuaskan

2 >80-90 Memuaskan

3 >70-80 Sangat Baik

4 >60-70 Baik

5 >50-60 Cukup

6 >30-50 Kurang

7 0-30 Sangat Kurang

Sumber : Permenpan Nomor 12 Tahun 2015, diolah

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100 Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0.

(13)

13 Pencapaian sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram dicerminkan dalam realisasi Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut :

a. Pencapaian Kinerja Tahun 2015.

Dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 terdapat 4 (empat) sasaran strategis dan 4 (empat) indikator kinerja, dimana 3 (tiga) sasaran strategis dengan 3 (tiga) indikator kinerja pada perjanjian kinerja tahun 2015 tersebut merupakan indikator kinerja utama dari Inspektorat Kota Mataram.

Target dan realisasi Tahun 2015 dari indikator kinerja utama yang menunjukkan pencapaian sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram yaitu pada tabel sebagai berikut:

Capaian Kinerja Utama 2015

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase

Meningkatnya kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut hasil

pemeriksaan BPK dan Inspektorat Kota Mataram

Persentase penyelesaian

tindak lanjut hasil

pemeriksaan :

a. BPK

b. Inspektorat Kota

Mataram

85% 80%

89,70 % 83,94%

100

Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Mataram

Persentase hasil evaluasi SAKIP SKPD yang mendapat nilai baik ( minimal B )

50% 76% 100

Meningkatnya akuntabilitas keuangan di lingkungan Pemerintah Kota Mataram

Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

(14)

14 Pencapaian Indikator Kinerja Utama pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. Indikator Kinerja Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut

a. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 89,70 % yaitu 662 rekomendasi dari 738 rekomendasi temuan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berhasil diselesaikan. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh 105% dengan kategori sangat memuaskan.

b. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram realisasi sebesar 83,94% yaitu 1.673 rekomendasi dari 1.993 rekomendasi dari hasil pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram yang berhasil diselesaikan, sehingga capaian kinerja yang diperoleh 105% dengan kategori sangat memuaskan.

2. Indikator Kinerja Persentase Hasil Evaluasi SAKIP SKPD Yang Mendapatkan Nilai Baik (Minimal B)

Pada evaluasi untuk SAKIP SKPD Tahun 2014 yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 :

a. 21 SKPD mendapatkan nilai A b. 7 SKPD yang mendapatkan nilai B

sehingga total SKPD yang mendapatkan nilai minimal B pada evaluasi SAKIP yang dilaksanakan pada tahun 2015 yaitu sebanyak 28 SKPD dari keseluruhan 37 SKPD di lingkup pemerintah Kota Mataram yang dievaluasi, realisasinya sebesar 76% sehingga capaian kinerjanya 152% dengan kategori sangat memuaskan.

3. Indikator Kinerja Opini BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Opini yang diberikan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram Tahun Anggaran 2014 yaitu Opini Wajar Tanpa Pengecualian yang berarti capaian kinerja 100% terpenuhi dengan kategori sangat memuaskan.

Pencapaian kinerja rata-rata dari ketiga indikator kinerja utama sebagaimana tersebut di atas yaitu sebesar 100% menunjukkan bahwa sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram Tahun 2015 telah tercapai.

(15)

15 Indikator kinerja Jumlah Aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan di bidang pengawasan ditargetkan sebanyak 19 orang dan pencapaiannya sesuai dengan target yaitu 19 orang.

Pencapaian kinerja rata-rata dari keempat indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja Tahun 2015 sebagaimana tersebut di atas yaitu sebesar 100% menunjukkan bahwa sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram Tahun 2015 telah tercapai.

Pengukuran, Evaluasi, dan Analisis Kinerja

Pengukuran, Evaluasi, dan Analisis Kinerja dari setiap sasaran strategis di atas disajikan sebagai berikut :

1. Pencapaian Sasaran “ Meningkatnya Kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK dan Inspektorat Kota Mataram “

Tercapainya sasaran kinerja ini akan berdampak positif terhadap kepatuhan SKPD terhadap peraturan perundang-undangan. Karena adanya temuan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya aturan yang dilanggar. Dengan demikian peningkatan kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut, baik terhadap hasil pemeriksaan BPK RI maupun hasil pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram secara langsung dapat menunjukkan adanya peningkatan kepatuhan terhadap peraturan-perundang-undangan. Realisasi Indikator Kinerja secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase

Meningkatnya aparat

pengawasan intern pemerintah (APIP) yang memiliki standar kompetensi

Jumlah aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang memiliki standar kompetensi.

(16)

16 Tabel Target dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kepatuhan

terhadap Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI dan Inspektorat Kota Mataram

No Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2015

Target Realisasi %Capaian

Kinerja

Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat sampai dengan akhir tahun 2015 sebesar 89,70 % yaitu 662 rekomendasi dari 738 rekomendasi temuan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berhasil diselesaikan. Pencapaian ini melebihi dari target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dan Renstra Periode 2011-2015. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram realisasi sebesar 83,94% yaitu 1.673 rekomendasi dari 1.993 rekomendasi dari hasil pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram yang berhasil diselesaikan, sehingga capaian kinerja yang diperoleh 105% dengan kategori sangat memuaskan.

Adapun perbandingan Realisasi Indikator Kinerja ini dari tahun 2011-2015 dapat dilihat pada grafik berikut :

BPK RI Inspektorat Kota Mataram

2011

2012

2013

2014

(17)

17 Dari grafik di atas dapat dilihat pada tahun 2015 mengalami peningkatan tertinggi, pada tahun 2011-2012 peningkatan yang terjadi belum signifikan pada tahun 2011-2012 bahkan untuk temuan Inspektorat Kota Mataram mengalami penurunan penyelesaian dari tahun 2012 ke 2013. Penyebab utama lambatnya pencapaian target penyelesaian tindak lanjut ini disebabkan adanya rekomendasi yang berhubungan dengan pengembalian uang ke Kas Daerah yang membutuhkan waktu yang agak lama dalam menindaklanjutinya untuk mendapatkan status tindak lanjut selesai.

Upaya yang telah dilakukan adalah dengan melaksanakan pemantauan tindak lanjut dengan mendatangi obyek tindak lanjut dan dengan melaksanakan rapat pemutakhiran data tindak lanjut baik hasil pemeriksaan BPK RI maupun Inspektorat Kota Mataram. Tim pemantauan tindak lanjut melaksanakan pendampingan pada obyek tindak lanjut dengan melaksanakan pembahasan dalam setiap temuan yang belum selesai. Khusus untuk Tim pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI juga menyampaikan status penyelesaian tindak lanjut ke pihak BPK RI. Pencapaian indikator ini dilaksanakan melalui program Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan.

2. Pencapaian Sasaran “ Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Mataram”

Pencapaian sasaran ini terkait dengan evaluasi atas sistem akuntabilitas kinerja yang dilaksanakan untuk memperoleh umpan balik yang objektif untuk perbaikan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Oleh karena itu dengan semakin meningkatnya nilai evaluasi sistem akuntabilitas kinerja SKPD, diharapkan dapat mendorong SKPD untuk mewujudkan pencapaian akuntabilitas kinerja hasil organisasi secara konsisten sesuai dengan yang diamanatkan dalam Rencana Strategis SKPD. Secara rinci, pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2015

Realisasi s/d Tahun

2015

Target Tahun 2015 (Akhir Periode Renstra)

Target Realisasi %Capaian

Kinerja

1 Meningkatnya

akuntabilitas

kinerja di

lingkungan

Pemerintah Kota

Mataram

(18)

18 Pada evaluasi untuk SAKIP SKPD Tahun 2014 yang telah dilaksanakan pada tahun 2015:

a. 21 SKPD mendapatkan nilai A b. 7 SKPD yang mendapatkan nilai B

sehingga total SKPD yang mendapatkan nilai minimal B pada evaluasi SAKIP yang dilaksanakan pada tahun 2015 yaitu sebanyak 28 SKPD dari keseluruhan 37 SKPD di lingkup pemerintah Kota Mataram yang dievaluasi, realisasinya sebesar 76% sehingga capaian kinerjanya 152% dengan kategori sangat memuaskan (pembulatan 100%).

Adapun perbandingan Realisasi Indikator Kinerja ini dari tahun 2011-2015 dapat dilihat pada grafik berikut :

Dari grafik di atas dapat dilihat pada tahun 2015, mengalami pencapaian yang tertinggi karena Peningkatan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja SKPD lingkup Pemerintah Daerah Kota Mataram tahun 2014 dimungkinkan oleh adanya penyesuaian kriteria dan

pembobotan penilaian serta adanya penyesuaian interval nilai angka per katagori

berdasarkan PERMENPAN dan RB Nomor 20 Tahun 2013, tersebut diatas dan adanya

perbaikan kinerja pada SKPD lingkup Pemerintah Daerah Kota Mataram dalam tahun

kerja 2014 karena pencapaian sasaran ini pada awalnya mengalami kelemahan dalam

hal dokumen SAKIP, mulai dari dokumen perencanaan kinerja, pengukuran kinerja,

pelaporan kinerja, maupun pencapaian sasaran kinerja.

Upaya yang telah dilaksanakan Pemerintah Kota Mataram, dimulai dengan adanya

koordinasi intensif dari 3 (tiga) SKPD (Bappeda, Inspektorat, dan Bagian Organisasi

0

44

15

23

76

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Persentase SKPD yang

mendapatkan nilai evaluasi SKPD

minimal B

2011 2012 2013

(19)

19 Setda Kota Mataram) yang berperan sebagai leading sector dalam melakukan

pembinaan dokumen SAKIP bagi seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota

Mataram. Pencapaian indikator ini dilaksanakan melalui Program peningkatan sistem

pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah.

3. Pencapaian Sasaran “ Meningkatnya akuntabilitas keuangan di lingkungan Pemerintah Kota Mataram”

Dalam UU No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab Keuangan Negara disebutkan bahwa pemeriksaan keuangan Pemerintah

Daerah dilakukan oleh BPK. Pemeriksaan keuangan oleh BPK tersebut merupakan

pemeriksaan pada Laporan Keuangan (LK) Pemerintah Daerah. Hasil pemeriksaan

keuangan berupa pernyataan opini tentang tingkat kewajaran informasi yang disajikan

dalam laporan keuangan pemerintah. Pencapaian sasaran Inspektorat Kota Mataram “Meningkatnya akuntabilitas keuangan di lingkungan Pemerintah Kota Mataram” terkait dengan Opini Pemeriksa dalam hal ini BPK RI yang berupa pernyataan profesional

sebagai kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi (keuangan) yg

disajikan dalam laporan keuangan. Opini didasarkan pada kriteria:

1. kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan

2. kecukupan pengungkapan (adequate disclosures)

3. kepatuhan terhadap peraturan perundang–undangan

4. efektivitas sistem pengendalian intern

Opini BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2011 sampai dengan

Tahun 2013 terhadap LKPD tahun 2010 sampai dengan 2013 adalah Wajar Dengan

Pengecualian (WDP). Adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mencapai

opini Wajar Tanpa Pengecualian adalah :

a. Perbaikan penyusunan Laporan Barang Daerah dengan pendampingan BPKP

b. Melakukan monitoring evaluasi aset Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota

Mataram sampai di sekolah.

c. Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan pendampingan BPKP

Sehingga Tahun 2015 Opini BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat terhadap

(20)

20 Secara rinci, pencapaian sasaran ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2015

Realisasi s/d Tahun

2015

Target Tahun 2015 (Akhir Periode Renstra)

Target Realisasi %Capaian

Kinerja

1 Meningkatnya

akuntabilitas

keuangan di

lingkungan

Pemerintah Kota

Mataram

- WTP WTP 100% WTP WTP

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tabel tersebut diatas terlihat bahwa

indikator sasaran yang ditetapkan menghasilkan capaian kinerja 100%. Hal ini

disebabkan karena komitmen dari pimpinan dalam hal ini Walikota dan Kepala SKPD

untuk selalu taat pada peraturan/ketentuan yang berlaku dalam menindaklanjuti semua

rekomendasi dari BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pencapaian

sasaran ini dicapai melalui program peningkatan sistem pengawasan internal dan

pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah.

4. Pencapaian Sasaran “ Meningkatnya aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang memiliki standar kompetensi”

Capaian sasaran ini diperoleh melalui indikator kinerja Jumlah aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan di bidang pengawasan sehingga memiliki standar kompetensi yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan pengawasan.

Secara rinci, pencapaian sasaran ini dapat dilihat melalui realisasi, seperti yang tercantum di bawah ini :

No Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2015 Realisasi

s/d Tahun

2015

Target Tahun 2015 (Akhir Periode Renstra)

Target Realisasi %Capaian

Kinerja

1 Jumlah aparat

pengawasan intern pemerintah (APIP)

yang memiliki

standar kompetensi.

(21)

21 Kemudian pencapaian sasaran tersebut selama periode Renstra dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Dari Grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah APIP yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan di bidang Pengawasan dari tahun 2011 ke 2012 mengalami peningkatan sebanyak 2 (dua ) orang kemudian jumlahnya tetap dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 sebanyak 19 orang APIP, jumlah ini sejalan dengan jumlah APIP yang ada di Inspektorat Kota Mataram, namun setiap tahunnya pendidikan dan pelatihan di bidang pengawasan ini rutin dilaksanakan, seperti untuk tahun 2015 berupa Pelatihan di Kantor Sendiri, Bimbingan Teknis yang dilaksanakan di Inspektorat Provinsi dan Kantor Perbendaharaan Negara, Workshop Akuntansi Berbasis Akrual yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Kementrian Keuangan di Bali yang diwakili oleh dua orang APIP, Diklat Subtantif Audit Substantif yang diwakili oleh satu orang APIP, Diklat Reviu Laporan Keuangan berbasis Akrual yang diwakili oleh satu orang APIP. Pencapaian sasaran ini dicapai melalui Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan.

b. Realisasi Kinerja Tahun 2015 serta Capaian Kinerja Tahun 2015 dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir

Sesuai dengan Rencana Strategis Inspektorat Kota Mataram Tahun 2011-2015, Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015 disajikan pada Tabel di bawah ini :

17

19

19

19

19

16

16.5

17

17.5

18

18.5

19

19.5

Jumlah APIP yang telah mengikuti

pendidikan dan pelatihan dibidang

pengawasan

2011 2012

(22)

22 Tabel Realisasi Kinerja Tahun 2015 serta Capaian Kinerja Tahun 2015 dengan

Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir

Sasaran tindak lanjut hasil

pemeriksaan BPK dan Inspektorat Kota Mataram

Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil Pemerintah Kota Mataram

Persentase hasil evaluasi SAKIP SKPD yang

mendapat nilai baik (minimal pemerintah Kota Mataram memiliki standar kompetensi

Jumlah aparat pengawasan 2015, Realisasi masing-masing Indikator kinerja dari Inspektorat Kota Mataram mendapatkan capaian kinerja 100% dengan katagori sangat memuaskan. Kecuali pada Tahun 2011, indikator persentase hasil evaluasi SAKIP SKPD yang mendapat nilai minimal B, tidak memiliki realisasi capaian kinerja atau kineja nol SKPD, karena pada Tahun 2011 Inspektorat Kota Mataram belum melaksanakan evaluasi SAKIP untuk SKPD di lingkup pemerintah Kota Mataram. Namun secara keseluruhan Tabel tersebut menunjukkan bahwa Inspektorat Kota Mataram telah berhasil mencapai sasaran strategis yang direncanakan setiap tahunnya.

c. Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah dalam RENSTRA 2011-2015

(23)

23 Tabel Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun 2015 dengan Target

Jangka Menengah dalam Renstra 2011-2015 Sasaran tindak lanjut hasil tindak lanjut hasil hasil evaluasi SAKIP SKPD yang

mendapat nilai baik ( minimal

Jumlah Aparat Pengawasan target jangka menengah (5 tahun) yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Tahun 2011-2015 Inspektorat Kota Mataram, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan yaitu peningkatan kinerja pengawasan.

d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah Dilakukan

(24)

24 Penyebab Peningkatan/Penurunan :

1. Sumber Daya Manusia

Terbatasnya sumber daya aparatur pengawasan yang berkualitas. Hal ini terlihat dari jumlah tenaga pemeriksa yang hanya berjumlah 25 orang yang sebagian besar belum memiliki pengetahuan teknis substantif.

2. Sarana dan Prasarana

Terbatasnya sarana dan prasarana berupa terbatasnya Peralatan Kerja dan Peralatan Operasional dalam menunjang pencapaian kinerja dalam hal ini kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Mataram.

3. Regulasi/Peraturan

Belum adanya regulasi yang mengatur pelaksanaan kegiatan pengawasan pada Inspektorat Kota Mataram seperti Perda, Perwal, Pedoman dan Juklak yang menunjang pelaksanaan kegiatan pengawasan.

4. Koordinasi

Masih kurangnya koordinasi dengan SKPD, BPK RI Perwakilan NTB, BPKP Perwakilan NTB dan Inspektorat Provinsi NTB untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan.

5. Faktor Eksternal

Kurangnya komitmen dan inisiatif dari SKPD dalam merespon dan menindaklanjuti hasil kegiatan pengawasan.

Solusi :

Langkah-langkah yang diambil oleh Inspektorat Kota Mataram dalam mengatasi penyebab di atas adalah sebagai berikut:

1. Sumber Daya Manusia

(25)

25 2. Sarana dan Prasarana

Dalam mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana berupa terbatasnya Peralatan Kerja dan Peralatan Operasional dalam menunjang pencapaian kinerja, Inspektorat Kota Mataram akan melakukan inventarisasi kebutuhan sarana dan prasarana yang selanjutnya akan menganggarkan pengadaan peralatan kerja dan peralatan operasional tersebut.

3. Regulasi/Peraturan

Dalam mengatasi kurangnya regulasi yang mendukung pelaksanaan kegiatan pengawasan, Inspektorat Kota Mataram sedang mempersiapkan penyusunan beberapa regulasi seperti Perwal mengenai Pedoman Umum Pengawasan, Pedoman Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Juklak Evaluasi SAKIP.

4. Koordinasi

Dalam mengatasi kendala kurangnya koordinasi dengan SKPD, BPK RI Perwakilan NTB, BPKP Perwakilan NTB dan Inspektorat Provinsi NTB dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan, Inspektorat Kota Mataram akan meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pihak-pihak tersebut.

5. Faktor Eksternal

Dalam mengatasi kurangnya komitmen dan inisiatif dari SKPD dalam merespon dan menindaklanjuti hasil kegiatan pengawasan. Inspektorat Kota Mataram akan meningkatkan monitoring dan evaluasi untuk mengetahui perkembangan dari hasil kegiatan pengawasan.

e. Analisis dan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Pencapaian sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram tidak bisa dilepaskan dari aspek sumber daya yang dimiliki. Adapun sumber daya yang dimaksud adalah sumber daya manusia dan sarana prasarana yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Sumber Daya Manusia

(26)

26 Tabel Jumlah Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Jabatan dan Golongan

No Uraian Golongan Jumlah

I II III IV

1 Inspektur - - 1 1

2 Sekretaris - - 1 1

3 Kasubbag - - 2 1 3

4 Inspektur Pembantu Wilayah

- - - 4 4

5 Pejabat Fungsional Auditor dan P2UPD

- - 10 9 19

6 Staf - 4 6 2 12

Jumlah 0 4 18 18 40

Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar Pegawai Negeri Sipil di Inspektorat Kota Mataram menjadi Pejabat Fungsional Auditor dan P2UPD (Pengawas Penyelenggara Urusan Pemerintahan di Daerah ) yaitu 7 orang Auditor dan 12 orang P2UPD dengan rincian sebagai berikut :

Tabel Jumlah Pejabat Auditor dan Pejabat P2UPD

No Uraian Auditor P2UPD

1 Ahli Madya 1 8

2 Ahli Muda 1 4

3 Ahli Pertama 5 0

(27)

27 Tabel Obyek Pengawasan di Kota Mataram

No Uraian Jumlah

1 Sekretariat Daerah 9

2 Sekretariat DPRD 1

3 Sekretariat Pengurus Korpri 1

4 Kantor 4

5 Badan 13

6 BLUD 1

7 Kecamatan 6

8 Kelurahan 50

9 Puskesmas 11

10 Pasar 19

11 SLTP 58

12 SLTA 173

13 SD 17

14 UPTD 26

Jumlah 400

Total pemeriksa yang melaksanakan kegiatan-kegiatan pengawasan berjumlah 25 orang dengan komposisi setiap tim minimal 3 orang yang terdiri dari Pengendali Teknis, Ketua Tim, dan Anggota Tim, kemudian jumlah Obyek Pengawasan sebanyak 400 obyek, berarti setiap tim dalam setiap tahunnya maksimal harus melaksanakan pengawasan 50 obyek pengawasan, tentu saja hal ini sangat berat, karena itulah peningkatan jumlah tenaga pemeriksa sangat diperlukan.

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang masih dalam kondisi baik yang tersedia di Inspektorat Kota Mataram per 31 Desember 2015 yaitu sebagai berikut :

Tabel Sarana dan Prasarana Inspektorat Kota Mataram

No Uraian Jumlah (unit)

1 Mesin Absen 1

2 Rak Kayu 1

3 Filing Besi 4

(28)

28

5 Lemari Kaca 2

6 Papan Pengumuman 2

7 White Board 2

8 Alat Kantor Lain-Lain 1

9 Lemari Kayu 12

10 Rak Kayu 5

11 Kursi Besi 13

12 Meja rapat 11

13 Meja Tulis 29

14 Kursi Tamu 3

15 Kursi Putar 3

16 Kursi Biasa 10

17 Kursi Lipat 30

18 Meja Komputer 1

19 Lemari Es 1

20 AC Split 8

21 Kipas Angin 3

22 Televisi 4

23 Amplifier 1

24 Loudspeaker 2

25 Sound system 1

26 Microphone 1

27 Tustel 1

28 Alat Hiasan 26

29 Dispenser 3

30 Handy Cam 1

31 Alat Rumah Tangga Lain-lain 52

32 PC. Unit 31

33 Laptop 10

34 Note Book 5

35 Hard Disk 2

36 Printer 14

37 Peralatan Personal Komputer Lain-Lain 1 38 Meja Kerja Pejabat 16

39 Kursi Kerja Pejabat 18

40 Buffet Kayu 1

41 Profesional Sound System 1

42 Slide Projector 1

43 Layar Film 1

44 Switcher Manual 1

45 Wireless 3

46 Kendaraan Dinas Roda 4 2

47 Kendaraan Dinas Roda 4 15

(29)

29 Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana Inspektorat Kota Mataram sudah cukup menunjang berjalannya program yang direncanakan. Namun diharapkan untuk selanjutnya Pemerintah Kota Mataram dapat menambah jumlah kendaraan dinas mengingat kegiatan pengawasan memiliki mobilitas yang tinggi. Selain itu juga Inspektorat Kota Mataram perlu melakukan penambahan peralatan kerja dan peralatan operasional melalui inventarisasi kebutuhan dan penganggaran di DPA.

f. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja

Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja sebagaimana tertera pada tabel berikut :

Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran Program Kegiatan

Mewujudkan tindak lanjut hasil

pemeriksaan BPK RI dan Inspektorat Kota Mataram pemerintah Kota Mataram

Persentase hasil Evaluasi SAKIP SKPD yang

mendapat nilai baik (minimal Pemerintah Kota Mataram

Opini BPK atas Laporan

Inspektorat Kota Mataram dapat berperan

sebagai

(30)

30 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah, dijabarkan menjadi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala

Kegiatan ini berupa pengawasan melalui pemeriksaan regular/komprehensif, monitoring dan evaluasi, serta pembinaan sebagaimana yang direncanakan dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) pada Tahun 2015 sebanyak 48 obyek pengawasan dan untuk Tahun 2014 adalah 60 obyek pengawasan. Realisasi pengawasan pada Tahun 2014 yaitu 76 obyek pengawasan dan 109 obyek pengawasan untuk Tahun 2015. Selain pemeriksaan regular/komprehensif, kegiatan ini juga berupa Evaluasi SAKIP SKPD. Adapun Realisasi hasil pemeriksaan pada tahun 2015 dan 2014 serta hasil Evaluasi SAKIP SKPD dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Rincian Realisasi Pengawasan Tahun 2014 dan Tahun 2015

Jenis Pengawasan 2014 2015

Komprehensif 66 6

Khusus 8 34

Pembinaan - 38

Monitoring dan Evaluasi 31

Jumlah 74 109

Tabel Hasil Evaluasi LAKIP Tahun 2014 dan Tahun 2015

NO TINGKAT AKUNTABILTAS

LAKIP SKPD TAHUN

KET

2013 2014

KATAGORI INTERPRETASI SKPD % SKPD %

1 2 3 4 5 6 7 8

1. AA Memuaskan 0 0 0 0

2. A Sangat Baik 0 0 21 56,76

3. B Baik, perlu sedikit

perbaikan 8 23,5 7 18,92

4. CC

Cukup (memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar

18 53 9 24,32

5. C

Kurang, perlu banyak perbaikan, termasuk perubahan yang mendasar

8 23,5 0 0

6. D

Sangat Kurang, perlu banyak sekali perbaikan & perubahan yang sangat mendasar.

0 0 0 0

(31)

31 Peningkatan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja SKPD lingkup Pemerintah Daerah Kota Mataram Tahun 2015 dengan berpedoman pada PERMENPAN dan RB Nomor 20 Tahun 2013 dapat tercapai karena hal-hal sebagai berikut : 1. Penyesuaian kriteria

2. Pembobotan penilaian

3. Penyesuaian interval nilai angka per kategori

4. Perbaikan kinerja pada SKPD lingkup Pemerintah Daerah Kota Mataram dalam tahun kerja 2014.

2) Tindak Lanjut Hasil Temuan dan Pengawasan

Hal ini dilakukan untuk memantau/mengobservasi tindakan korektif yang telah ditempuh manajemen suatu instansi/satuan kerja terhadap adanya temuan penyimpangan dan pelanggaran atau untuk mengetahui keadaan akhir dari suatu temuan. Pelaksanaan lebih lanjut ini dilakukan bukan saja terhadap hasil pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram, melainkan juga hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan NTB.

Indikator mengenai persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan NTB dan Inspektorat Kota Mataram yang telah selesai ditindaklanjuti. Berikut adalah data temuan dari BPK RI Perwakilan NTB dan Inspektorat Kota Mataram selama Tahun 2014 dan 2015.

N

1 BPK Jumlah Rekomendasi

sampai dengan Tahun 2014 sebanyak 692 rekomendasi dan berhasil ditindaklanjuti sebanyak 614 rekomendasi

Jumlah Rekomendasi sampai dengan Tahun 2015 sebanyak 738 rekomendasi dan berhasil ditindaklanjuti sebanyak 662 rekomendasi

88,73 89,70 0,97

2 Inspektorat

Kota

Jumlah Rekomendasi sampai dengan Tahun 2014 sebanyak 2.244 rekomendasi, berhasil ditindaklanjuti sebanyak 1.683 rekomendasi

Jumlah Rekomendasi sampai dengan Tahun 2015 sebanyak 1.993 rekomendasi, berhasil ditindaklanjuti sebanyak 1.673 rekomendasi

76.94 83.94 7,00

(32)

32 3) Koordinasi Pengawasan Yang Lebih Komprehensif

Kegiatan ini berupa kegiatan koordinasi, monitoring, dan evaluasi Inspektorat dengan SKPD lingkup Kota Mataram dalam hal percepatan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme sesuai Inpres Nomor 7 Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi.

Pada akhir bulan Desember 2015, Inspektorat Kota Mataram telah mengundang seluruh SKPD lingkup Pemerintah Kota Mataram untuk mengikuti sosialisasi terkait percepatan pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam hal ini Pemerintah Kota Mataram melalui Inspektorat Kota Mataram telah menjalin kerjasama pendampingan dengan BPKP Perwakilan NTB.

Inspektorat juga telah melaksanakan koordinasi secara berjenjang yakni melaporkan dan mengkonsultasikan pelaksanaan pengawasan dengan para Asisten terkait, Sekretaris Daerah dan Kepala Daerah dalam hal ini Penjabat Walikota Mataram.

Selain itu, Inspektorat Kota Mataram juga telah melakukan koordinasi dengan Inspektorat Provinsi NTB terkait pelaksanaan kegiatan pengawasan dan penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan Inspektorat Kota Mataram. 4) Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram dan Laporan Keuangan SKPD lingkup Kota Mataram. Reviu atas Laporan Keuangan dilaksanakan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan SKPD dan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah sehingga diharapkan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian. Opini Wajar Tanpa Pengecualian baru didapatkan oleh Pemerintah Kota Mataram pada Tahun 2015 ini untuk Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2014.

Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan, berupa kegiatan :

1. Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

(33)

33 1. PKS (Pelatihan di Kantor Sendiri), PKS diikuti oleh seluruh APIP (19 orang) di Inspektorat Kota Mataram

a) PKS dengan materi bersinergi dengan BPKAD dan SKPD lingkup pemerintah Kota Mataram dalam meraih opini WTP dari BPK RI Perwakilan Prov NTB untuk LKPD Pemerintah Kota Mataram.

b) PKS dengan materi Peraturan Pemerintah Pemerintah No.46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun 2011.

c) PKS dengan Materi Optimalisasi tindak lanjut hasil pemeriksaan APIP dan BPK RI terutama yang berkaitan dengan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi keuangan dan barang daerah.

d) PKS dengan materi evaluasi LAKIP SKPD lingkup pemerintah kota Mataram. e) PKS mengenai penjelasan secara umum tentang peningkatan kapabilitas

APIP.

f) PKS mengenai penilaian mandiri (self assesment) kapabilitas APIP.

g) PKS mengenai instruksi presiden no. 7 Tahun 2015 tentang aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi tahun 2015.

h) PKS mengenai pelaksanaan SPIP. i) PKS mengenai Reviu RKA.

j) PKS mengenai rencana aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi. k) PKS mengenai peningkatan transparansi penggunaan anggaran. 2. Bimbingan Teknis, diikuti oleh 19 APIP di Inspektorat Kota Mataram

a) Bimtek Peningkatan Kapasitas APIP mengenai IACM, Level Infrastruktur Kelembagaan APIP, Penyusunan PKPT berbasis resiko.

b) Bimtek Peningkatan Kapasitas APIP mengenai Standar Audit APIP, Telaah Sejawat dan simulasinya, Kode Etik Auditor Internal Pemerintah Indonesia, dan Penyusunan DUPAK dan Penilaian DUPAK.

c) Bimtek Peningkatan Kapasitas APIP mengenai Perencanaan Penugasan, Pelaksanaan Penugasan, dan Pelaporan.

3. Pendidikan dan Pelatihan

a) Diklat Penjenjangan Auditor Muda, diikuti oleh 5 orang APIP b) Diklat Audit Investigasi, diikuti oleh 1 orang APIP

(34)

34

2.

Realisasi Anggaran yang Terkait dengan Pencapaian Kinerja

Sebagaimana tertuang dalam Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja

Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) Inspektorat Kota Mataram TA. 2015 sebesar Rp 5.777.026.445 terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 3.121.670.047

dan Belanja Langsung sebesar 2.655.356.398 dengan persentase capaian anggaran sebesar 95,39%. Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2015, berikut kami sajikan realisasi Anggaran dari Program Peningkatan Pengawasan Internal dan dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah yang merupakan program utama Inspektorat Kota Mataram dalam rangka pencapaian kinerja yang telah ditetapkan beserta pencapaian target dan realisasi kegiatan tersebut.

Tabel Target dan Realisasi Anggaran Yang Terkait Dengan Pencapaian Kinerja Inspektorat Kota Mataram Tahun 2015

Program Kegiatan Target

(Output)

100% 814.775.000 760.525.000 93,34

Tindak Lanjut Hasil Temuan

100% 267.105.100 218.755.100 81,90

Koordinasi

100% 173.400.000 161.250.000 92,99

Review atas

(35)
(36)

36 BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, sasaran strategis tahun 2015 telah dapat dicapai dengan sangat memuaskan. Dari hasil pengukuran kinerja terhadap 3 (tiga) sasaran strategis dengan 3 (tiga) indikator kinerja utama , disimpulkan bahwa 3 (tiga) sasaran dan ketiga indikatornya yang merupakan Indikator Kinerja Utama dari Inspektorat Kota Mataram tercapai dengan kategori sangat memuaskan karena capaian kinerjanya mencapai 100%.

Berdasarkan pada pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa program pembangunan Inspektorat Kota Mataram secara umum dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik yang mana capaian kinerja dapat direalisasikan 100% dan realisasi anggaran 90,09%.

Gambar

Tabel Struktur Organisasi Inspektorat Kota Mataram
Tabel   Skala Nilai Peringkat Kinerja
Tabel Target dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kepatuhan
Tabel  Realisasi Kinerja Tahun 2015 serta Capaian Kinerja Tahun 2015 dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir
+6

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencapai nilai warna setelah penambahan susu sesuai dengan yang diprediksikan oleh program pada pengaplikasian produk Flakes harus menggunakan Tepung Ubi Cilembu

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan

Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons

A.3 Guru dapat mengisi data siswa A.4 Guru dapat mengisi data nilai harian A.5 Guru dapat mengisi data nilai mingguan A.6 Guru dapat mengisi data nilai bulanan A.7 Guru

Heparin merupakan satu-satunya antikoagulan yang diberikan secara parenteral dan merupakan obat terpilih bila diperlukan efek yang cepat, misalnya untuk emboli paru

Keputusan Gubemur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 903/131/1995 tanggal 6 Pebruari 1995 tentang Pengesahan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang Nomor 10

Uji Duncan menunjukkan bahwa P3 berbeda nyata (P<0,05) dengan P0, P1 dan P2, namun P0 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan P1 dan P2 pada perlakuan P3 lebih tinggi yaitu

Hal ini bertolak belakang dengan apa yang menjadi esensi dari asas equality before the law yang tertuang dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, bahwa semua orang sama di