BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara etimologis kata Sastra berasal dari bahasa Sansekerta yaitu sasyang berarti ‘mengarahkan’, ‘mengajar’ dan ‘memberi petunjuk’. Akhiran tra berarti ‘alat dan sarana’. Secara terminologi sastra berarti kumpulan alat untuk mengajar, buku petunjuk, atau buku pengajaran yang baik. Kata sastra sering dikombinasikan dengan awalan su sehinggga menjadi susastra, yang diartikan sebagai ‘hasil ciptaan yang baik atau indah’. (Ratna, 2005:5)
Menurut terminologi bahasa Arab kata sastra disebut juga dengan
بدﻷا
/al-adabu/ (Mahmud Yunus, 1989:37) yang memiliki arti umum dan khusus, umum, pengertian adab berarti ‘akhlak yang baik’, sedangkan secara khusus adabberarti ‘kata-kata yang indah dan baik yang memberi pengaruh pada jiwa manusia’. (Jami’at.1993:15 dalam Sutiasumarga, 2000:3)Karya sastra tidak hanya ditujukan untuk orang dewasa saja, pada saat ini ada juga tentang sastra untuk anak-anak. Sastra anak adalah sastra yang mencerminkan perasaan dan pengalaman anak-anak masa kini yang dapat dilihat dan dipahami melalui mata anak-anak.
Di dalam bahasa Inggris diistilahkan “through the eyes of a child”. (Tarigan, dalam Purba, 2007: 62). Sastra anak berbeda dengan dewasa. Menurut Lukens (2003:8) perbedaan antara keduanya bukan terdapat spesies atau hakikat kemanusiaan, melainkan pada tingkat pengalaman dan kematangan. Sastra anak memiliki sejumlah keterbatasan baik yang menyangkut pengalaman kehidupan yang dikisahkan, cara mengisahkan, maupun bahasa yang digunakan untuk mengekspresikan.
tentang binatang yang dapat berbicara, bertingkah laku, berpikir dan berperasaan seperti layaknya manusia. (Nurgiyantoro, 2005:7).
Dalam sastra anak, anak memperoleh berbagai manfaat nilai buat dirinya sendiri. Dengan perkataan lain, sastra dapat memberi nilai intrinsik atau intrinsic values bagi anak-anak. Pertama ialah bahwa sastra memberi kesenangan, kegembiraan, kenikmatan kepada anak-anak. Nilai seperti ini akan tercapai apabila sastra dapat memperluas cakrawala anak-anak dengan cara menyajikan pengalaman-pengalaman baru dan wawasan baru. Kedua, sastra dapat mengembangkan imajinasi anak-anak dalam membantu mereka mempertimbangkan dan memikirkan alam, insan, pengalaman atau gagasan dengan/dalam berbagai cara. Ketiga, sastra dapat memberikan pengalaman-pengalaman yang aneh yang seolah-olah dialami sendiri oleh sang anak. Keempat, sastra dapat mengembangkan wawasan sang anak menjadi perilaku insani. Kelima, sastra dapat menyajikan serta memperkenalkan kesemestaan pengalaman atau universalia pengalaman sang anak. Keenam, sastra merupakan sumber utama bagi penerusan atau penyebaran warisan sastra kita dari satu generasi ke generasi berikutnya. (Tarigan, dalam Purba, 2007:63-64)
Disamping nilai intrinsik terdapat pula nilai ekstrinsik yang dapat diberikan oleh sastra anak. Nilai ekstrinsik merupakan nilai yang tidak dapat dinilai oleh panca indera berkenaan dengan aspek kejiwaan, ketika dibacakan dan diperdengarkan sebuah cerita baik oleh guru, dan orang tua tentunya anak-anak akan menjadi masalah dan hal tersebut dapat mempengaruhi anak dari segi perkembangannya. Dengan adanya hal demikian anak-anak akan memperoleh nilai ekstrinsik dari cerita tersebut, cerita itu yang nantinya dapat menunjang keterampilan berbahasa yang selanjutnya mereka terampil berpikir, terampil berpribadi dan terampil bermasyarakat. Aspek-aspek nilai ekstrinsik tersebut berupa: perkembangan bahasa, perkembangan kognitif, perkembangan kepribadian dan
perkembangan sosial. Penelitian ini penulis memfokuskan pada pengkajian tentang nilai ekstrinsik sastra anak. (Tarigan, 1995: 8-16)
Berdasarkan latar belakang di atas penulis mencoba meneliti salah satu karya termasyur dari Ibnu Muqaffa yang dikhususkan pada cerita anak dalam bukunya Kalilah Wa
Dimnah Li Al-Aṭfal tahun 2011 “ “
ﻞﯿﻔﻟا
و ةﺮﺒﻨﻘﻟا
”
.
Penulis amat tertarikdengan cerita
ﻞﯿﻔﻟا
و ةﺮﺒﻨﻘﻟ
ا
/ al-qunburatu wa al-fīlu/ “Burung dan Gajah” untuk dijadikanMendukung upaya nyata bagi pendidikan bagi anak serta dapat menumbuhkembangkan
berimajinasi terkait dengan kehidupan binatang tersebut.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa objek penelitian yang diambil adalah
و ةﺮﺒﻨﻘﻟا
ﻞﯿﻔﻟا
/ al-qunburatu wa al-fīlu/ “Burung dan Gajah” Kitab Kalilah Wa Dimnah Lil-Aṭfāl Karya Ibnu Muqaffa. Cerita ini sangat bermakna dan mengajarkan pendidikan moral,persahabatan, kerja sama, kerukunan dan kejujuran dan bersosialisasi. Bahasa yang
digunakan dalam cerita ini mudah dipahami dan juga mencantumkan gambar secara jelas dan
teratur. Dari sekian banyak cerita, cerita
ﻞﯿﻔﻟاو ةﺮﺒﻨﻘﻟا
/ al-qunburatu wa al-fīlu/ “Burungdan Gajah” setelah diambil beberapa sampel, semua nilai ekstrinsik terdapat di dalam cerita
ini, serta bahasanya yang mudah dipahami.
Cerita berbingkai ini mengandung beberapa materi, yaitu: Pertama, Kitab ini dengan menggunakan lisan binatang dan bukan bahasa manusia, agar bisa dibaca oleh orang yang suka dengan lelucon dari kalangan muda sehingga memberikan motivasi untuk menyukai, sebab ini adalah bagian dari tipu muslihat dan taktik yang digunakan oleh para binatang. Kedua, Kitab ini memperlihatkan daya imajinasi dan kreativitas para binatang dengan berbagai cara dan bentuk untuk menyenangkan hati para penguasa. Sehingga semangat dan keinginannya untuk membaca kitab ini bisa bertambah. Ketiga, kitab ini dirancang sedemikian rupa agar bisa dimanfaatkan oleh para penguasa dan orang-orang awam. Keempat, karya ini memiliki tujuan khusus yang hanya diketahui sang filosof agung. Kandungan karya ini begitu luas dan tinggi, memiliki nilai etika dan estetika, pesan moral dalam bentuk lelucon, yang menggunakan bahasa binatang namun mengandung hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik. // http://poetraboemi.wordpress.com/2008/03/15/kalilah-wa-dimnah-fabel-hikmah-dan-inspirasi/
Kalilah Wa Dimnah terdiri dari 20 (dua puluh) silsilah cerita dan
ﻞﯿﻔﻟا و ةﺮﺒﻨﻘﻟ
ا
/al-qunburatuwa al-fīlu/ adalah silsilah cerita yang 5 (lima) yang terdiri dari 14 (empat belas)
halaman, penerbit Darul Sihabati Bithanta. Kalilah Wa Dimnah versi terjemahan Muhammad
Azhar LS, penerbit Absolut, Yogyakarta.
Untuk penelitian ini penulis menggunakan teori nilai ekstrinsik sastra dari buku
Dasar-Dasar Psikosastra karya Henry Guntur Tarigan tahun 1995 dengan pendekatan teori
1.2 BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini terfokus pada permasalahan pada poin :
1. Apa saja nilai ekstrinsik sastra anak dalam cerita anak
ﻞﯿﻔﻟا و ةﺮﺒﻨﻘﻟا
/al-qunburatuwa al-fīlu/ “Burung dan Gajah” Kitab Kalilah Wa Dimnah Li al-Aṭfāl Karya Ibnu
Muqaffa?
2. Nilai ekstrinsik apakah yang dominan dalam cerita anak
ﻞﯿﻔﻟا و ةﺮﺒﻨﻘﻟا
/al-qunburatu wa al-fīlu/ “Burung dan Gajah” Kitab Kalilah Wa Dimnah Li al-Aṭfāl
Karya Ibnu Muqaffa?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui nilai ekstrinsik sastra anak dalam cerita anak
ﻞﯿﻔﻟا و ةﺮﺒﻨﻘﻟا
/al-qunburatu wa al-fīlu/ “Burung dan Gajah” Kitab Kalilah Wa Dimnah Li al-Aṭfāl
Karya Ibnu Muqaffa.
2. Untuk mengatahui nilai ekstrinsik yang dominan dalam cerita anak
ﻞﯿﻔﻟا و ةﺮﺒﻨﻘﻟا
/al-qunburatu wa al-fīlu/ “Burung dan Gajah” Kitab Kalilah Wa Dimnah Li al-Aṭfāl
Karya Ibnu Muqaffa.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang sastra anak di Departemen
Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
2. Untuk memotivasi masyarakat berminat membaca sastra anak.
3. Untuk menambah referensi, sebagai acuan bagi mahasiswa dalam menelaah aspek
yang sama dalam penerapan teori sastra di Departemen Sastra Arab, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Sumatera Utara.
1.5 METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research). Dalam
Data dalam penelitian ini bersumber pada cerita anak
لﺎﻔطﻻ ﺔﻨﻣد و ﺔﻠﯿﻠﻛ
karyaIbnu Muqaffa yang berjudul
ﻞﯿﻔﻟا و ةﺮﺒﻨﻘﻟا
“al-qunburatu wa al-fīlu” “ Burung dan Gajah”menganalisis cerita ini sesuai dengan teori nilai ekstrinsik sastra dari buku Dasar-Dasar
Psikkosastra tahun 1995 karya Henry Guntur Tarigan dilengkapi dengan teori Nurgiyantoro
dalam bukunya Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak tahun 2005.
Dalam memindahkan tulisan Arab ke dalam tulisan latin, peneliti memakai sistem
transliterasi Arab-Latin. Yaitu SK Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI No.158 tahun 1987 dan No. 0543 b/U/1987.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Mengumpulkan referensi atau buku yang berkaitan dengan judul skripsi.
2. Menyusun dan mengklasifikasikan data-data.
3. Mendiskripsikan hasil penelitian secara sistematis yang disajikan dalam bentuk