Museum Pos Indonesia sebagai Sarana Pembelajaran Dinar Rizky Listya Putri1
Abstrak Amerika Serikat adalah salah satu negara yang liberal yang paling sering mengalami konflik dengan muslim. Salah satu bukti ketidak baikan hubungan antara Amerika dan Islam adalah dengan adanya tragedi 9/11 yang terjadi pada tahun 2001. Tragedi tersebut kemudian menjadi titik tolak semakin tersudutkannya posisi umat Islam dengan tuduhan bahwa yang menjadi dalang dari tragedi tersebut adalah umat Islam. Berdasarkan tragedi tersebut, underestimate seluruh dunia terhadap Islam menjadi semakin tinggi. Namun siapa sangka bahwa ternyata tragedi 9/11 membawa hikmah terhadap perkembangan Islam di Amerika Serikat sendiri. Pasca tragedi ini, banyak muallaf yang muncul.
Kata-Kata Kunci: Amerika Serikat, Islam, tragedi 9/11, muallaf, perkembangan Jika bukan karena orang-orang dari Syiria Besar (Syria, Jordan, Palestina, dan Lebanon), mungkin Amerika akan terlambat mengenal Islam. Muslim di Amerika Serikat pertama kali ada akibat imigrasi yang dilakukan para imigran muslim dari Syiria Besar pada sekitar tahun 1875-1912. Pada saat itu, Syiria Besar dikuasai oleh kekaisaran Ottoman yang menurut mereka tidak banyak memberikan kesejahteraan dari segi ekonomi kepada mereka sehingga mereka ingin memperbaiki taraf ekonomi kehidupan mereka di Amerika. Ini adalah gelombang pertama migrasi muslim ke Amerika.
Gelombang kedua terjadi setelah akhir Perang Dunia I pasca runtuhnya kekaisaran Ottoman. Kondisi Amerika yang serba terpuruk membuatnya membutuhkan banyak buruh dan tenaga kerja untuk kembali memulihkan kondisi Amerika di segala sektor. Muslim yang bermigrasi ke Amerika selama gelombang kedua ini sangat banyak dan dikhawatirkan dapat menyebabkan ledakan penduduk. Sehingga pemerintah kemudian menetapkan pembatasan pada kuota migrasi untuk orang-orang Islam.
Gelombang ketiga terjadi sepanjang tahun 1930-an. Namun, akibat adanya pembatasan terhadap jumlah imigran Islam yang boleh masuk, maka hanya orang-orang tertentu saja yang bisa masuk. Orang-orang tertentu tersebut adalah kerabat dari orang-orang Islam yang sudah lebih dahulu tinggal di Amerika. Pada gelombang ini, tidak terjadi peningkatan yang besar terhadap jumlah muslim di Amerika.
Gelombang keempat terjadi pada pertengahan abad ke 20, yakni sekitar tahun 1947-1960. Imigran yang datang tidak hanya dari Timur Tengah seperti pada
gelombang-gelombang sebelumnya, tapi juga dari India, Pakistan, Eropa Timur, dan Uni Sovyet. Imigran-imigran yang datang juga bukan cuma buruh lagi, tetapi mereka relatif memiliki skill dibanding imigran-imigran sebelumnya. Sebagian besar imigran-imigran ini datang ke Amerika akibat tertekan oleh rezim yang berkuasa dan ingin merasakan kebebasan politik di Amerika Serikat. Kebanyakan dari mereka menetap di Chiccago dan New York (Smith, 2005:74-77).
Kronologi Tragedi 9/11
Sebelum terjadinya tragedi 9/11, beberapa penerbangan Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka dibajak oleh beberapa orang. Para pembajak-pembajak tersebutlah yang kemudian mengarahkan dan menabrakkan pesawat ke gedung WTC. Berikut ini adalah garis besar kronologi terjadinya tragedi 9/11 berdasarkan laporan salah satu media majalah Fars News (11 Desember 2001):
08: 45 : Pesawat pertama yang dibajak menabrak satu dari menara kembar WTC New York 09: 03 : Pesawat kedua yang dibajak menabrak menara kedua WTC New York
09: 16 : Bandara New York ditutup
09: 21 : George W. Bush mengumumkan AS mendapat serangan 09: 24 : Pengalihan setiap pesawat di langit Amerika ke Kanada 09: 30 : Larangan melewati terowongan dan jembatan di New York
09: 30 : Untuk pertama kalinya pemerintah mengeluarkan larangan terbang di atas Amerika 09: 43 : Sebuah pesawat menabrak Pentagon
09: 45 : Pengosongan Gedung Putih
09: 50 : George W. Bush umumkan ada pesawat menabrak menara WTC New York 09: 57 : George W. Bush terbang dari Florida
10: 05 : Runtuhnya menara WTC yang terletak di Selatan
10: 10 : Robohnya satu sisi gedung Pentagon yang ditabrak pesawat 10: 11 : Jatuhnya sebuah pesawat yang dibajak di Pennsylvania 10: 13 : Pengosongan gedung PBB di New York
10: 22 : Pengosongan gedung Kemenlu, Kejaksaan Agung dan Bank Dunia 10: 28 : Runtuhnya menara WTC yang terletak di Utara
11: 02 : Rudy Giuliani, Wali Kota New York meminta warga tinggal di rumahnya
11: 18 : Pengumuman hilangnya dua pesawat Amerika dengan jumlah penumpang 100 orang 11: 26 : Jatuhnya pesawat penerbangan 93 dari New Jersey menuju San Francisco
11: 59 : Jatuhnya pesawat penerbangan 175 dari Boston menuju Los Angeles 12: 04 : Pengosongan bandara Los Angeles
12: 15 : Pengosongan bandara San Francisco
12: 16 : Pengumuman siaga satu di perbatasan Amerika dengan Kanada dan Meksiko 12: 30 : Berita tentang terbangnya lebih dari 50 pesawat di langit Amerika
13: 04 : Militer AS di seluruh dunia bersiaga dan penegasan Bush untuk menghukumi pelaku teroris
13: 27 : Pengumuman kondisi darurat di sejumlah daerah di Washington
13: 44 : Pentagon umumkan 5 kapal perang dan 2 kapal induk siap mengamankan Amerika 13: 48 : Bush dipindahkan dari pangkalan Angkatan Laut AS di Louisiana ke tempat yang tidak diketahui
14: 30 : Larangan penerbangan sipil di seluruh Amerika
15: 55 : Kehadiran George W. Bush di pangkalan Angkatan Udara Nebraska 16: 00 : Para pejabat Amerika menyebut Osama Bin Laden penyebab serangan ini 16: 10 : Kebakaran di gedung WTC 7
16: 25 : Wall Street diliburkan
16: 30 : George W. Bush diterbangkan dari pangkalan Angkatan Udara Afoot ke Washington 17: 20 : Runtuhnya bangunan WTC 7
(http://www.taqrib.info/indonesia/).
Dampak Tragedi 9/11 Terhadap Perkembangan Islam di Amerika Serikat
Dampaknya, orang-orang Amerika semakin mengetahui ajaran-ajaran Islam dan kehidupan para penganut Islam sebenarnya. Ajaran dan gaya hidup tersebut membuat mereka tertarik sehingga memutuskan untuk memeluk Islam. Mereka merasa bahwa Islam memiliki ajaran dengan tingkat rasionalitas tertinggi jika dibandingkan dengan agama-agama lain yang ada. Salah satu rasionalitas tersebut adalah dari sisi konsep ketuhanan dalam Islam yang bisa dengan mudah diterima dan dicerna dengan akal daripada konsep-konsep dalam agama lain. Selain itu, ajaran lain yang membuat mereka tertarik adalah fakta bahwa Islam begitu menghormati perempuan dan menempatkan perempuan dalam posisi yang tinggi. Sebelum kedatangan Islam, wanita terbiasa dengan peran domestik saja. Mereka tidak mempunyai hak untuk belajar dan berpendapat sebagaimana yang dilakukan lelaki. Mereka hanya berperan sebagai mesin penghasil keturunan. Setelah Islam datang, mereka mempunyai kedudukan yang sama dengan laki-laki dalam hal belajar dan bersuara (Fillah, 2007:7-8). Kejadian 9/11 secara signifikan menjadi pemicu ledakan muallaf di Amerika.
Meski mengalami kesulitan dan diskriminasi pasca tragedi 9/11, muallaf Amerika terus bertambah dalam jumlah yang cukup banyak. Dalam setiap tahunnya, hampir 20.000 penduduk Amerika memutuskan untuk beralih keyakinan menjadi seorang muslim. Sampai pada tahun 2008, ada setidaknya 8 juta muslim dan muslimah yang tersebar di seluruh Amerika dan kemudian meningkat menjadi 46 juta pemeluk pada tahun 2010. Sebuah angka yang sangat fantastis. Karena muslim dan muslimah asli Amerika terus berkembang secara pesat dan umat Islam di luar Amerika juga banyak yang masuk ke Amerika. Bahkan umat Islam yang ada di Amerika memegang posisi penting. Mereka banyak yang berprofesi sebagai dokter, insinyur, pengusaha, ilmuwan, dan sebagainya. Posisi mereka tidak lagi sebagai orang-orang yang berkemampuan rendah seperti pada awal Islam masuk ke Amerika, tapi mereka telah menjadi penduduk unggulan Amerika (Republika, Juli 2010).
Islam di Amerika bukan lagi kekuatan kecil yang tidak dapat menentukan nasibnya sendiri, tapi Islam Amerika telah menjelma sebagai kekuatan yang akan terus berkembang semakin besar. Muhammad Abd al-Rauf, mantan direktur Islamic Center dari Washington DC, pernah mengatakan dalam suatu pidato di hadapan Konferensi Islam di Amerika Utara :
bersamaan dengan munculnya anggota muslim baru –tidak saja dari anak-anak yang orang tuanya muslim akan tetapi juga mereka yang mempunyai latar belakang non-Muslim yang secara sukarela memeluk Islam--. Tampaknya masa depan memberikan janji-janji kepada Islam…” (Ismail, 1990:96)
Sedangkan Bernard Shaw secara jeli menggoreskan ramalannya tentang hari depan Islam sebagai berikut :
“ Jika ada agama yang memperoleh kesempatan untuk memerintah negeri Inggris, bahkan Eropa, dalam seratus tahun yang akan datang, agama itu tak lain adalah Islam”. (Ismail, 1990:95)
Penutup
Islam pertama kali datang ke Amerika sejak tahun 1875 dan terbagi menjadi 4 gelombang. Dalam 4 gelombang tersebut terjadi migrasi yang pada awalnya dilakukan oleh orang-orang Islam dari Syiria besar yang ingin mengadu nasib dan mencari perbaikan kualitas hidup daris segi ekonomi di Amerika. Sedangkan pada gelombang terakhir, yang masuk bukan lagi hanya orang-orang biasa yang mencari kelayakan penghidupan, melainkan mencari kebebasan berpolitik akibat tekanan yang diberikan oleh penguasa kekaisaran Turki Ottoman.
Tragedi 9/11 membuat Islam diberitakan secara negatif dalam frekuensi besar-besaran. Pemberitaan tersebut kemudian mendorong penduduk Amerika untuk mengetahui Islam secara langsung . Salah satu caranya adalah dengan membaca Al Qur’an dan mempelajarinya. Sekaligus mendalami Sirah Nabawiyah (riwayat hidup nabi). Mereka juga pergi pelesir ke beberapa negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam sehingga mereka dapat mengetahui budaya Islam secara langsung.
Daftar Rujukan
Fillah, Salim A. 2007. Agar Bidadari Cemburu Padamu. Yogyakarta: Pro- U Media
Ismail, Faisal. 1990. Perkembangan Islam di Amerika Serikat, makalah dalam Majalah al-Jami’ah, No. 42/1990. Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga
Smith, Jane I. 2005. Islam in American (terj) Islam di Amerika. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
Harian Republika Juli, 2010
http://www.taqrib.info/indonesia/index.php?
option=com_content&view=article&id=1493:peristiwa-11-september-dan-propaganda-islamophobia&catid=64:monasebatha&Itemid=150 diakses tanggal