• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TENTANG U K M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH TENTANG U K M "

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH UKM TENTANG

STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN UKM

SEPATU-SANDAL

DI SUSUN OLEH : NURAENI

NPM : C1B111089

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur pada kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas tentang STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN UKM SEPATU-SANDAL ini dengan tepat waktu .

Saya sebagai penulis dan manusia yang tidak sempura menyadari makalah ini masih banyak kekurangn yang harus dipenuhi, oleh karena itu saya memohon kesadaran para pembaca dan selalu memberikan kritikan dan saran demi kesempurnaan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

(3)

Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

2. Identifikasi Permasalahan 3. Maksud dan Tujuan BAB II PEMBAHASAN

1. Pengguanaan dana kredit UKM terhadap peningkatan usaha sepatu-sandal 2. Perancangan identitas visual sepatu-sandal sebagai wisata industri

3. Perancangan identitas visual sepatu-sandal sebagai wisata industry

4. Pengaruh kebijakan pajak dan pemahaman wajib pajak terhadap kepatuhan formal

5. Etnosentrisme, sikap dan intensi konsumen dalam membeli produk sepatu-sandal

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan 2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

(4)

1.1 Latar belakang

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran penting yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini terlihat dari kontribusinya terhadap Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan dari hasil survey dan perhitungan Badan Pusat Statistik (PBS) kontribusi UKM terhadap PDB (tanpa migas) pada tahun 1997 tercatat sebesar 62,71 persen dan pada Tahun 2002 kontribusinya meningkat menjadi 63,89 persen.

Pengrajin sepatu dan sandal di Bogor muncul pertama kali pada tahun 1920-an di daerah Ciomas. Awal tahun 1950-1920-an, industri sepatu di Ciomas berkemb1920-ang pesat dengan semakin bertambahnya jumlah usaha rumah tangga yang bergerak dibidang sepatu.

Hasil survey awal merumuskan ada beberapa permasalahan yang terjadi dan perlu dilakukan penelitian pada UKM-UKM yang berkaitan dalam strategi pemasaran. Adapun beberapa permasalahan tersebut adalah :

1. Pola pemasaran yang dilakukan para pengrajin cenderung konvensional, bahkan cenderung dilakukan secara pasif. Mayoritas para pengrajin menunggu order dari pengusaha atau para pengrajin sepatu-sandal. Jika tidak ada order dari para pengusaha tersebut, mereka tidak melakukan produksi. Disisi lain, potensi pasar masih banyak yang belum digarap dan terbuka luas.

2. Keuntungan dari penjualan sepatu-sandal lebih banyak dinikmati oleh para pedagang.

Sedangkan para pengrajin relatif memperoleh keuntungan yang lebih kecil. Memperhatikan kelemahan yang ada, para pengrajin sepatu-sandal secara umum belum menerapkan strategi pemasaran untuk memasarkan produk yang dihasilkan. Bahkan mayoritas para pengrajin tidak melakukan upaya pemasaran yang terpadu yang mampu meningkatkan omzet penjualan produknya. Sehingga cenderung, kondisi para pengrajin tidak sesuai yang diharapkan.

(5)

mengusulkan penggunaan dan Surat Utang Pemerintah (SUP) dan lembaga pemberdayaan keuangan non bank. Pengembangan UKM dimasa mendatang diperlukan adanya bantuan layanan bisnis, baik dari lembaga swasta, pemerintah maupun individu sesuai dengan kekurangan masing-masing UKM.

Strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan UKM dimasa yang akan datang hendaknya memperhatikan kekuatan dan tantangan yang ada, serta mengacu beberapa hal, antara lain : (a) menciptakan sistem usaha yang kondusif dan menyediakan lingkungan yang mampu mendorong pengembangan UKM secara sistematik, mandiri dan berkelanjutan; (b) mempermudah perijinan, pajak dan retribusi lainnya; (c) mempermudah akses bahan baku, teknologi dan informasi.

Jika para pengrajin sepatu-sandal memiliki dan menerapkan strategi pemasaran yang baik, tentunya optimalisasi produksi dan penjualan akan dapat tercapai. Berawal dari strategi pemasaran itulah, hasil produksi para pengrajin dapat diketahui atau dikenal oleh calon konsumen yang pada akhitnya akan meningkatkan omzet penjualan produk sepatu-sandal. Guna menjawab wacana tersebut, penulis membuat makalah yang isinya didapat dari beberapa jurnal dan makalah ini berjudul strategi pengembangan pemasaran UKM pengrajin sepatu-sandal.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana pengguanaan dana kredit UKM terhadap peningkatan usaha sepatu-sandal

2. Bagaimana peranan Business Development Service dalam pengembangan UKM sepatu sandal ?

3. Bagaimana perancangan identitas visual kampoeng sepatu-sandal sebagai kampoeng wisata industri?

4. Bagaimana pengaruh kebijakan pajak dan pemahaman wajib pajak terhadap kepatuhan formal?

(6)

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengguanaan dana kredit UKM terhadap peningkatan usaha sepatu-sandal

2. Mengetahui peranan Business Development Service dalam pengembangan UKM sepatu-sandal

3. Mengetahui perancangan identitas visual kampoeng sepatu-sandal sebagai kampoeng wisata industri

4. Mengetahui pengaruh kebijakan pajak dan pemahaman wajib pajak terhadap kepatuhan formal

5. Mengetahui Etnosentrisme, sikap dan intensi konsumen dalam membeli produk sepatu-sandal

BAB II

(7)

2.1 Pengguanaan dana kredit UKM terhadap peningkatan usaha sepatu-sandal pertumbuhan yang serupa pada responden bukan pengguna dana kredit. Hal ini bisa menjadi dasar dalam kebijakan perkreditan yang dilakukan oleh lembaga perbankan atau lembaga perkreditan yang lain untuk tidak menutp mata terhadap debitur UKM portofolio kredit atau pembiayaan yang dilakukan.

Sementara itu hubungan antara sikap wirausaha dengan pertumbuhan modal sendiri juga menunjukan hasil yang signifikan. Hal ini memperkuat dugaan bahwa pengelolaan bisnis yang sehat harus didukung oleh sikap wirausaha yang proposional. Seseorang yang berjiwa wirausaha yang baik tentu akan selalu berusaha meningkatkan kapasitas usahanya dan hal itu harus dilakukan dengan melakukan akumulasi modal sebagai sumber usaha untuk ekspansi usaha kedepan.

Efektifitas penggunaan dana kredit pada rseponden dengan sikap wirausaha yang tinggi akan lbih efektif dalam meningkatkan modal sendiri. Oleh karena itu, bagi kreditur, dalam menyalurkan kredit atau pembiayaan ke UKM haruslah diikuti pula dengan pembinaan kewirausahaan sehingga usaha UKM penerima kredit akan bisa memanfaatkan dana kredit yang diterima dengan lebih efektif.

(8)

super normal profit. Sehingga laba yang dihasilkan untuk sumber akumulasi modal. Akumulasi modal banyak diharapkan dari sumber dana eksternal.

Sementara itu hubungan antara sikap wirausaha dengan volume produksi responden pengguna dan responden bukan pengguna kredit menunjukan hasil signifikan. Hal ini menunjukan bahwa bertambahnya dana kredit yang diterima UKM mampu mempercepat pertumbuhan volume usaha.

2.2 Peranan Business Development Service dalam pengembangan UKM

sepatu-sandal

Peranan Business Development Service dalam pengembangan UKM lebih disebabkan oleh realitas yang digambarkan oleh Tambunan (2002:10), bahwa UKM di Indonesia mempunyai kelemahan yang dapat diklasifikasi menjadi dua aspek, yaitu faktor manusia dan faktor ekonomi. Kelemahan UKM dari faktor manusia dikarenakan rendahnya kualitas sumber daya manusia baik dilihat dari tingkat formal maupun ditinjau dari kemampuan untuk melihat peluang bisnis, sedangkan dari faktor ekonomi adalah rendahnya nilai tambah, akumulasi sulit dan menejemen yang buruk. Kelemahan-kelemahan yang buruk dapat diminimalisir dengan diefektifkannya peranan Business Development Service.

Peranan Business Development Service dalam memfasilitasi memperoleh modal untuk pengembangan UKM adalah signifikan. Dari beberapa temuan dilapangan bahwa faktor permodalan telah menjadi permasalahan bagi UKM, karena sebagian besar UKM kurang mampu membiayai usahanya dari modal sendiri. Sedangkan fasilitas Business Development Service memperoleh modal dalam pengembangan UKM berupa fasilitas memperoleh kredit dari sektor formal yaitu perbankan.

(9)

Peranan jasa fasilitasi dalam memperluas pangsa pasar merupakan salah satu indikator dalam pengembangan UKM ini.

Business Development Service dalam memfasilitasi UKM untuk memperoleh modal dan memperluas pangsa pasar merupakan variabel yang secara nyata mempunyai peranan dalam UKM artinya Business Development Service dalam memfasilitasi UKM untuk memperoleh modal dan memperluas pangsa pasar mempunyai peranan yang signifikan dalam UKM sepatu-sandal.

2.3 Perancangan identitas visual sepatu-sandal sebagai wisata industry

Kebutuahan stakeholder dalam UKM sepatu-sandal, dalam hal ini pemerintah mampu membuat sebuah identitas visual yang mampu mengkomunikasikan sepatu sandal sebagai sebuah wisata telah terpenuhi. Hal tersebut diwujudkan dengan bentuk identitas berupa sepatu dan sandal yang dikomposisikan sehingga membentuk hati, lalu diaplikasikan kedalam semua media aplikasi. Untuk mendapatkan identitas tersebut dibutuhkan riset yang mendalam dengan melakukan studi eksisting, komparator dan kompetitor, studi pustaka serta wawancara mendalam dengan pihak stakeholder.

Bentuk logogram, lototype, warna, hingga grafis pendukung diciptakan dengan konsep creative and dynamic yang didapat dihasil riset baik dari visi dan misi, karakter pengrajin, serta mendatori dari stakeholder. Dengan semua riset tersebut, muncullah identitas yang mempresentasikan sepatu sandal dengan baik.

2.4 Pengaruh kebijakan pajak dan pemahaman wajib pajak terhadap

(10)

Penelitian ini menunjukan bahwa kebijakan pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan formal WP (Wajib Pajak). Karena menurut Komalasari dan Nashih (2005) yang menungkapkan bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak akan meningkat seiring dengan tarif pajak pada jenis pendapatan earned income. Jenis pendapatan yang diterima pemilik UKM merupakan earned income karena jumlah pendapatan yang mereka terima sesuai dengan seberapa jauh kerja keras untuk meningkatkan penjualan sepatu dan sendal.

Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemahaman wajib pajak (WP) terhadap kepatuhan formal WP. Hal ini konsisten dengan penelitiann-penelitian terdahulu (Ekawati dan Radianto, 2008: Supriyati dan Hidayati, 2008: Ernawati Wijaya, 2011). Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian sebelumnya bahwa semakin tinggi tingkat pemahaman wajib pajak, semakin tinggi pula tingkat kepatuhannya. Hasil penelitian ini juga mengkonfirmasi agency theory. Tingkat pemahaman WP terhadap perpajakan akan mempengaruhi penilaian WP tersebut terhadap keuntungan atau kerugian yang akan ditimbulkan oleh sebuah kebijakan wajib pajak. Apabila WP memahami bahwa tax rate reduction bertujuan untuk menguntungkan pemerintah atau dirinya sendiri., maka WP tersebut akan cenderung patuh. Kepatuhan tersebut akan disebabkan oleh keinginan WP untuk memaksimalkan keuntungannya sendiri, sesuai dengan agency theory. Namun demikian, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tingkat pemahaman perpajakan dan kepatuhan formal pemilik UKM sepatu-sandal ini masih tergolong rendah. Responden kurang memahami peraturan dan konsep perpajakan sehingga mereka kurang memahami keuntungan atau kerugian dari tax rate reduction serta resiko perilaku ketidakpatuhan pajak.

(11)

2.5 Etnosentrisme, sikap dan intensi konsumen dalam membeli produk

sepatu-sandal

Perubahan lingkungan bisnis saat ini dan masa mendatang merupakan suatu keniscayaan. Persaingan di pasar dalam negeri akan semakin ketat, terutama dengan dibebaskannya produk-produk impor. Pengusaha-pengusaha dalam negeri harus menemukan jalan keluar agar dapat memenangkan persaingan dalam perubahan lingkungan bisnis tersebut. Pemahaman terhadap karakteristik konsumen yang akan menjadi target pasar menjadi salah satu kunci penting. Produk dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Karakter segmen konsumen yang berbeda-beda akan membentuk preferensi membeli produk yang juga berbeda.

Salah satu karakter konsumen yang perlu dipahami oleh produsen dalam menghadapi persaingan produk-produk impor adalah kecenderungan etnosentrisme konsumen. Konsumen etnosentrisme memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu produk. Konsumen etnosentrismemenyukai produk dalam negeri dan merasa berkewajiban untuk mendukung produk dalam negeri serta percaya bahwa membeli produk luar negeri akan menghambat pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan menciptakan pengangguran. Etnosentrisme merupakan konsep sosiologi yang pertama kali diperkenalkan oleh Sumner (1906) yang merujuk pada sikap, kepercayaan, standar, dan perilaku seseorang yang berlebihan terhadap sesuatu dalam lingkungan. Shimp dan Sharma (1987) mengatakan bahwa konsumen yang etnosentris adalah konsumen yang memiliki pandangan tentang kesesuaian dan moral dalam perilaku pembelian produk asing. Shimp dan Sharma juga menemukan CETSCALE (Consumer’s Ethnosentric Tendectes) untuk mengukur perilaku pembelian konsumen terhadap produk pembuatan Amerika terhadap produk buatan Negara lain.

(12)

dalam kota maupun luar kota. Pasar mahasiswa menjadi pasar yang menjanjikan bagi pengusaha UKM dikarenakan factor tingkat daya beli dan beragamnya kebutuhan mereka mulai dari makanan, keperluan kuliah, pakaian, teknologi dan sebagainya.

Salah satu kebutuhan utama bagi seorang mahasiswa adalah sepatu-sandal. Hal ini dikarenakan dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari, mahasiswa akan mengenakan sepatu baik dalam aktivitas atau acara formal seperti perkuliahan maupun non formal. Jenis sepatu yang digunakan, harga yang terjangkau dengan model yang menarik atau up to date mungkin menjadi pertimbangan mahasiswa dalam melakukan pembelian sepatu. Disatu sisi, mahasiswa semakin kritis dan cerdas dalam meilih sepatu yang sesuai dengan kebutuhannya. Bukan muncul pergeseran pemikiran yang semula foreign minded menjadi local minded dimana hal tersebut juga menjadikan peluang bisnis UKM menjadi baik. Terlebih lagi beberapa waktu yang lalu, masyarakat Indonesia diterpa isu pengambilalihan hak berbagai bukti seni dan karya Indonesia oleh Negara lain. Hal ini juga semakin mendorong adanya penguatan local minded bagi konsumen dalam hal ini mahasiswa.

Para pengusaha UKM perlu memiliki strategi pemasaran yang baik agar mampu meningkatkan kepuasan konsumen. Untuk itu pengusaha UKM perlu mengetahui sikap konsumen terhadap produknya disamping adanya kecenderungan etnosentrisme konsumen terhadap produk-produk dalam negeri khususnya produk UKM.

BAB III

KESIMPULAN

(13)

Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan di atas tentang strategi pengembangan pemasaran UKM pengrajin sepatu-sandal adalah sebagai berikut : a. Pengguanaan dana kredit UKM terhadap peningkatan usaha sepatu-sandal

Efektifitas penggunaan dana kredit pada rseponden dengan sikap wirausaha yang tinggi akan lbih efektif dalam meningkatkan modal sendiri. Oleh karena itu, bagi kreditur, dalam menyalurkan kredit atau pembiayaan ke UKM haruslah diikuti pula dengan pembinaan kewirausahaan sehingga usaha UKM penerima kredit akan bisa memanfaatkan dana kredit yang diterima dengan lebih efektif. Sementara itu hubungan antara sikap wirausaha dengan volume produksi responden pengguna dan responden bukan pengguna kredit menunjukan hasil signifikan. Hal ini menunjukan bahwa bertambahnya dana kredit yang diterima UKM mampu mempercepat pertumbuhan volume usaha.

b. Peranan Business Development Service dalam pengembangan UKM sepatu-sandal

Business Development Service dalam memfasilitasi UKM untuk memperoleh modal dan memperluas pangsa pasar merupakan variabel yang secara nyata mempunyai peranan dalam UKM artinya Business Development Service dalam memfasilitasi UKM untuk memperoleh modal dan memperluas pangsa pasar mempunyai peranan yang signifikan dalam UKM sepatu-sandal.

c. Perancangan identitas visual sepatu-sandal sebagai wisata industri

Untuk mendapatkan identitas tersebut dibutuhkan riset yang mendalam dengan melakukan studi eksisting, komparator dan kompetitor, studi pustaka serta wawancara mendalam dengan pihak stakeholder. Bentuk logogram, lototype, warna, hingga grafis pendukung diciptakan dengan konsep creative and dynamic yang didapat dihasil riset baik dari visi dan misi, karakter pengrajin, serta mendatori dari stakeholder. Dengan semua riset tersebut, muncullah identitas yang mempresentasikan sepatu sandal dengan baik.

(14)

(Ekawati dan Radianto, 2008: Supriyati dan Hidayati, 2008: Ernawati Wijaya, 2011). Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian sebelumnya bahwa semakin tinggi tingkat pemahaman wajib pajak, semakin tinggi pula tingkat kepatuhannya. Hasil penelitian ini juga mengkonfirmasi agency theory. Tingkat pemahaman WP terhadap perpajakan akan mempengaruhi penilaian WP tersebut terhadap keuntungan atau kerugian yang akan ditimbulkan oleh sebuah kebijakan wajib pajak. Apabila WP memahami bahwa tax rate reduction bertujuan untuk menguntungkan pemerintah atau dirinya sendiri., maka WP tersebut akan cenderung patuh. Kepatuhan tersebut akan disebabkan oleh keinginan WP untuk memaksimalkan keuntungannya sendiri, sesuai dengan agency theory. Namun demikian, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tingkat pemahaman perpajakan dan kepatuhan formal pemilik UKM sepatu-sandal ini masih tergolong rendah. Responden kurang memahami peraturan dan konsep perpajakan sehingga mereka kurang memahami keuntungan atau kerugian dari tax rate reduction serta resiko perilaku ketidakpatuhan pajak.

e. Etnosentrisme, sikap dan intensi konsumen dalam membeli produk sepatu-sandal Konsumen etnosentrisme memiliki pandangan yang berbeda terhadap suatu produk. Konsumen etnosentrismemenyukai produk dalam negeri dan merasa berkewajiban untuk mendukung produk dalam negeri serta percaya bahwa membeli produk luar negeri akan menghambat pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan menciptakan pengangguran. Etnosentrisme merupakan konsep sosiologi yang pertama kali diperkenalkan oleh Sumner (1906) yang merujuk pada sikap, kepercayaan, standar, dan perilaku seseorang yang berlebihan terhadap sesuatu dalam lingkungan. Shimp dan Sharma (1987) mengatakan bahwa konsumen yang etnosentris adalah konsumen yang memiliki pandangan tentang kesesuaian dan moral dalam perilaku pembelian produk asing.

2. Saran

(15)

mendapatkan kredit baik dilihat dari kemudahan persyaratan untuk mendapatkannya maupun keinginan bunga yang harus dibayar. Hal ini perlu dukungan dari pihak pemerintah dengan membentuk lembaga penjamin kredit untuk pengusaha UKM dan dukungan anggaran dalam subsidi bunga.

Agar kredit yang diterima pengusaha UKM dapat efektif meningkatkan usaha maka perlu ditingkatkan sikap wirausaha para pengusaha UKM dengan secara intensif memberikan pelatihan. Hal ini menjadi tanggug jawab pemerintah bersama dengan lembaga pendidikan untuk turut serta memberikan bantuan teknis guna meningkatkan sikap wirausaha ini dengan program pelatihan dan pendidikan yang tepat. Dan permasalahan produk juga menjadi prioritas utama dari layanan-layanan yang diberikan terhadap UKM.

DAFTAR PUSTAKA

(16)

Konsep, Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Gerson, Richard 2002. Mengukur Kepuasan Pelanggan, Jakarta : PPM

Basri. Faisal, 2002, Perekonomian Indonesia, Erlangga , Jakarta Dayan. Anto, 1998. Pengantar Metode

statistic II, LP3ES, Jakarta.

Ali, Mukhtar M., Cecil, H. Wayne, Knoblett, James A. (2001). The Effects of Tax Rates and Enforcement Policies on Taxpayer Compaince: A Study of Self-Employed

Referensi

Dokumen terkait

menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan. Batasan

Bobot basah akar yang dihasilkan oleh tanaman yang diberi IBA dengan konsentrasi 200 ppm dengan menggunakan media tanam pasir kali mampu menghasilkan bobot basah akar

Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran DMR lebih tinggi daripada siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional, dikarenakan oleh

Hasil pertumbuhan bakteri pada media enrichment dilihat dengan terjadinya kekeruhan pada media tersebut.Penanaman pada media enrichment bertujuan untuk

Anak gizi buruk dengan infeksi HIV mempunyai jumlah limfosit total yang lebih rendah dibandingkan gizi buruk tanpa infeksi HIV terutama pada kelompok umur 12-23 bulan.. Nur Aisiyah

Kombinasi jus pare dan jus tomat sebagai antihiperglikemia memiliki efek penurunan kadar glukosa darah yang lebih baik dibandingkan jus tunggalnya pada tikus

Permulaan infeksi jamur candida diawali dari melemahnya sistem imun sehingga berkurang akibat beberapa faktor yang menyebabkan penurunan flora bakteri oral

Penelitian ini berusaha mengetahui apakah tingkat kesadaran khalayak pada penempatan produk Nokia 5800 XpressMusic di video klip Britney Spears - Womanizer