PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN DASAR
MASA NIFAS DI RUANG VK RSUD SIDOARJO
Oleh :
Ria Mulya Patmawati NIK: 182.801.013
AKADEMI KEBIDANAN MITRA SEHAT SIDOARJO
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya Penelitian ini dengan judul “Hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu nifas
tentang kebutuhan dasar masa nifas” Yang merupakan salah satu tugas Dosen untuk melakukan Penelitian di Akademi Kebidanan Mitra Sehat Sidoarjo.
Terima kasih dan penghargaan peneliti sampaikan kepada yang terhormat:
1. dr. Eddy Koestantono M, MM, selaku Direktur RSUD Sidoarjo Kabupaten
Sidoarjo.
2. Muflikhatul Umaroh, S.ST. selaku Direktur Akademi Kebidanan Mitra Sehat Sidoarjo.
3. Yulia Puspitasari, S.ST, selaku Ketua LPPMAkademi Kebidanan Mitra Sehat Sidoarjo.
4. Teman-teman AKBID MITRA SEHAT SIDOARJO.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Sidoarjo, April 2013
RINGKASAN
Tingkat pendidikan merupakan faktor yang paling penting untuk memperoleh pengetahuan, dengan mempunyai pengetahuan kita dapat memperoleh informasi-informasi yang kita butuhkan. Dari survey awal pada 10 orang ibu nifas diketahui tidak ada yang berpendidikan tingkat tinggi (0%), tingkat pendidikan menengah sebanyak 3 orang (30%) dengan pengetahuan kurang 1 orang (33,33%), pengetahuan cukup 1 orang (33,33%), dan pengetahuan baik 1 orang (33,33%), sedangkan tingkat pendidikan dasar sebanyak 7 orang (70%) dengan tingkat pengetahuan kurang 5 orang (71,43%), pengetahuan cukup 2 orang (28,17%), dan tidak ada yang berpengetahuan baik (0%). Dari data diatas disimpulkan bahwa masih banyak ibu nifas yang pengetahuannya kurang dengan tingkat pendidikan dasar.
Desain penelitian ini adalah analitik. Populasi adalah semua ibu nifas berjumlah 33 responden. Sampel yang digunakan sebanyak 33 responden dengan menggunakan teknik sampling jenuh.Pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan pengolahan data dengan cara editing, coding, skoring, dan tabulasi.
Dari 33 responden di Ruang VK RSUD Sidoarjo mempunyai tingkat pengetahuan kurang hampir setengah dari responden (48,5%) yang mempunyai pendidikan dasar (SD/SMP) yaitu sebanyak 15 responden.
Dari hasil uji spearmen di dapatkan bahwa hitung> tabel atau 0,616 > 0,356 yang artinya bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, berarti ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan dasar masa nifas di Ruang VK RSUD Sidoarjo Tahun 2013.
Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan dasar masa nifas. Kurangnya tingkat pengetahuan ibu disebabkan karena rendahnya pendidikan ibu dan usia ibu yang kurang dari 20 tahun, Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula tingkat pengetahuannya. Seharusnya responden lebih meningkatkan wawasan untuk memperluas pengetahuan tentang kebutuhan dasar masa nifas.
ABSTRACT whereas the basic education level of 7 people (70%) with less knowledge level 5 (71.43%), sufficient knowledge of 2 people (28.17%), and who is knowledgeable in both (0%). From the above data, concluded that there are still many parents lack the knowledge of childbirth that basic education level. This study design is analytic. Mother childbirth population is all totaling 33 respondents. Samples used by 33 respondents using sampling techniques saturated. To disseminate the questionnaire data acquisition and data processing by means of doing editing, coding, skoring, and tabulation.
From the 33 respondents in the space VK RSUD Sidoarjo have less knowledge level nearly half of the respondents (48.5%) had primary education (elementary / junior high school), namely by 15 respondents.
From the results of the test Spearmen get that r_shitung> r_stabel or 0.616> 0.356 which means that H1 and H0 accepted rejected, it means that the relationship between education level to the level of knowledge about the basic needs of mothers childbirth puerperium in Sidoarjo RSUD VK Space Year 2013.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
RINGKASAN ... iv
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN ... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Umum dan Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Pengetahuan ... 7
2.1.1 Pengertian Pengetahuan ... 7
2.1.2 Tingkatan Pengetahuan ... 7
2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan ... 10
2.1.4 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ... 11
2.1.6 Pengukuran Pengetahuan ... 14
2.2 Konsep Dasar Pendidikan ... 14
2.2.1 Pengertian Pendidikan ... 14
2.2.2 Fungsi Pendidikan ... 14
2.2.3 Jenis Pendidikan ... 15
2.2.4 Jenjang Pendidikan ... 15
2.2.5 Lembaga-Lembaga Pendidikan ... 17
2.2.6 Fungsi Sekolah ... 21
2.2.7 Jenis-Jenis Pendidikan... 23
2.2.8 Tingkat Pendidikan ... 24
2.3 Konsep Dasar Ibu ... 24
2.3.1 Pengertian ibu ... 24
2.3.2 Fungsi/Tugas Ibu Dalam Panca Dharma PKK ... 24
2.4 Konsep Dasar Masa Nifas ... 27
2.4.1 Pengertian Nifas ... 27
2.4.2 Tujuan Masa Nifas ... 28
2.4.3 Klasifikasi Masa Nifas ... 28
2.4.4 Kebijakan Program Nasional ... 29
2.5 Konsep Dasar Teori Paritas ... 29
2.5.1 Pengertian Paritas ... 29
2.5.2 Cara Penulisan Paritas ... 30
2.6 Teori Kebutuhan Dasar Masa Nifas ... 31
2.6.1 Nutrisi dan Cairan ... 31
2.6.3 Eliminasi... 32
2.6.4 Personal Higiene ... 33
2.6.5 Istirahat dan Tidur ... 34
2.6.6 Aktivitas Seksual ... 34
2.6.7 Latihan dan Senam Nifas ... 35
2.7 Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan ... 36
2.8 Kerangka Konsep ... 38
2.9 Hipotesis ... 39
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 40
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 41
3.2.1 Populasi ... 41
3.2.2 Sampel ... 41
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampling ... 41
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 42
3.3.1 Variabel Penelitian ... 42
3.3.2 Definisi Operasional ... 42
3.4 Kerangka Kerja ... 44
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 45
3.5.1 Instrumen Penelitian ... 45
3.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 45
3.5.3 Prosedur Penelitian ... 45
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ... 46
3.6.2 Analisa Data ... 48
3.7 Etika Penelitian………... ... 50
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Daerah Penelitian ... 53
4.1.1 Wilayah Penelitian ... 53
4.1.2 Luas Wilayah Penelitian’ ... 53
4.1.3 Batas Wilayah Penelitian ... 53
4.2 Hasil ... 54
4.2.1 Data Umum ... 54
4.2.2 Data Khusus ... 57
BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 59 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan ... 60
5.3 Hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan Ibu nifas ... 64
BAB 6SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan ... 66
6.2 Saran ... 66 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kebijakan Program Nasional Masa Nifas... ... 29 Tabel 3.1 Definisi operasional hubungan antara tingkat pedidikan dengan
tingkat pengetahuan ibu nifas... ... 43 Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner pengetahuan ibu tentang kebutuhan dasar
masa nifas di Ruang VK RSUD Sidoarjo ... 45 Tabel 4.1 Distibusi frekuensi karakteristik Responden Berdasarkan
Paritas di Ruang VK RSUD Sidoarjo tahun 2013 ... 54 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di Ruang
VK RSUD Sidoarjo tahun 2013 ... 54 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di
Ruang VK RSUD Sidoarjo tahun 2013 ... 55 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di
Ruang VK RSUD Sidoarjo tahun 2013 ... 55 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan informasi di
RuangVK RSUD Sidoarjo tahun 2013 ... 56 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan sumber informasi
di RuangVK RSUD Sidoarjo tahun 2013 56
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pengetahuan di RuangVK RSUD Sidoarjo tahun 2013 ... 57 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka konseptual Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan dasar masa Nifas di Ruang VK RSUD Sidoarjo ... 38 Gambar 3.1 Desain penelitian hubungan antara tingkat pendidikan dengan
tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan dasar masa nifas di Ruang VK RSUD Sidoarjo tahun 2013 ... 40 Gambar 3.2 Kerangka kerja Hubungan tingkat pendidikan dengan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Ijin Pencarian Data Dari Pendidikan Lampiran 2 Surat Balasan Dari Tempat Penelitian
Lampiran 3 Lembar Permohonan menjadi Responden Lampiran 4 Inform Consent
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
Daftar Arti Lambang
% = Persen
/ = Atau
- = Sampai dengan
< = Kurang dari
> = Lebih dari
> = Lebih dari atau sama dengan
& = Dan
( = Kurung buka
) = Kurung tutup
: = Titik dua
“ ” = Tanda kutip
? = Tanda tanya
ƒ = Jumlah jawaban yang benar
p = Presentase responden
n = Jumlah skor maksimum
∑ = Jumlah
= Nilai korelasi spearman Rank �2 = Selisih setiap pasangan Rank
² = Kwadrat
H0 = Hipotesis nihil
α = Alfa
= Diteliti = Tidak diteliti = Mempengaruhi Daftar Singkatan
WHO = World Health Organization
SDKI = Survey Demogarfi Kesehatan Indonesia
RSUD = Rumah Sakit Umum Daerah
KB = Keluarga Berencana
AKI = Angka Kematian Ibu
BAB = Buang Air Besar
BAK = Bung Air Kecil
PKK = Persatuan Kesejahteraan Keluarga
SD = Sekolah Dasar
SMP = Sekolah Menengah Pertama
SMA = Sekolah Menengah Atas
SLTA = Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
PT = Perguruan Tinggi
S.ST = Sarjana Sains Terapan
NIK = Nomor Induk Kepegawaian
DaftarIstilah
World = Dunia
Health = Kesehatan
Know = Tahu
Comprehention = Memahami
Aplication = Aplikasi
Analysis = Analisis
Syntesis = Sintesis
Evaluation = Evaluasi
Awareness = kesadaran
Interest = Merasatertarik
Evalution = Menimbang-nimbang
Adaption = Adaptasi
Trial and Error = Cara coba-cobasalah
Inform consent = Lembar persetujuan menjadi responden
Anomity = Tanpa nama
Confisientiality = Kerahasiaan
Postpartum = Setelah melahirkan
Plasenta = Ari-ari
Uterus = Rahim
Paritas = Jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang hidup Grande multi para = Wanita yang melahirkan lebih dari 5 kali
Involusi = Pengembalihan rahim kebentuk sebelum hamil Distribusi = Penyebaran
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoadmodjo, 2003: 16). Disisi lain pendidikan juga memiliki pengaruh yang besar terhadap pengembangan pengetahuan seseorang. Pendidikan tinggi khususnya para ibu pasca melahirkan akan menimbulkan dorongan dalam diri mereka untuk memperoleh informasi dan berbuat sesuatu, sehingga dapat menjaga dirinya menjadi lebih sehat. Namun, sebaliknya para ibu yang berpendidikan rendah tidak menutup kemungkinan mereka enggan untuk mencari informasi tentang semua itu, Mereka beranggapan bahwa kebutuhan masa nifas tidak bermanfaat bagi mereka
(http://duniabaca.com/definisi-pengetahuan-serta-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengetahuan.html).
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Sulistyawati Ari, 2009: 1). Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan baik secara fisik maupun psikologi.
dasar masa nifas yaitu kebutuhan gizi ibu menyusui, ambulasi dini, eliminasi, kebersihan diri, istirahat, seksual, dan latihan/senam nifas (Shaleha siti, 2009: 71).
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2009, di negara berkembang jumlah kematian ibu dalam masa kehamilan, persalinan, dan masa nifas sebanyak 2650 orang. Di Asia Angka Kematian Ibu (AKI) 390/100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada negara maju 7/100.000 kelahiran hidup. Di Malaysia AKI 150 tahun 1990 turun drastis menjadi 30/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2000.
Berdasarkan Survey Demogarfi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2009 menyatakan bahwa jumlah kematian ibu dalam masa kehamilan, persalinan, dan masa nifas sebanyak 365 orang. Di Jawa Timur terjadi 500 kematian atau 90/100.000 kelahiran hidup. 4,3% AKI Nasional dan termasuk 5 besar Propinsi penyumbang 50% AKI Nasional. Sedangkan di Kabupaten Blitar tahun 2006 ada 10 kematian atau 57,7/100.000 kelahiran hidup cenderung meningkat, bahkan tahun 2008 mencapai 17 kematian atau 99,67/kelahiran hidup dan tahun 2011 sampai bulan November sudah 16 kematian (http://giartiningsihdinkesblitar.blogspot.com/2011/12/analisis-kematian-ibu.html). Menurut Siswono (2005), kematian ibu pada masa nifas
Berdasarkan hasil studi awal terhadap ibu nifas pada tanggal 1-2 April 2013 di Ruang VK RSUD Sidoarjo pada 10 orang ibu nifas diketahui tidak ada yang berpendidikan tingkat tinggi (0%), tingkat pendidikan menengah sebanyak 3 orang (30%) dengan pengetahuan kurang 1 orang (33,33%), pengetahuan cukup 1 orang (33,33%), dan pengetahuan baik 1 orang (33,33%), sedangkan tingkat pendidikan dasar sebanyak 7 orang (70%) dengan tingkat pengetahuan kurang 5 orang (71,43%), pengetahuan cukup 2 orang (28,17%), dan tidak ada yang berpengetahuan baik (0%). Dari data diatas disimpulkan bahwa masih banyak ibu nifas yang pengetahuannya kurang dengan tingkat pendidikan dasar.
Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Karena tingkat pendidikan menentukan pengetahuan ibu nifas tentang cara memenuhi kebutuhannya.
Apabila ibu nifas dengan tingkat pengetahuan yang baik dan pendidikan yang tinggi maka ibu akan cenderung melakukan upaya atau memperlihatkan perilaku yang positif demi kesembuhan dirinya, sesuai petunjuk petugas kesehatan. Sebaliknya bila ibu nifas mempunyai pengetahuan yang kurang dan pendidikan yang rendah maka pasien cenderung kurang melakukan upaya penyembuhan dan tidak memperlihatkan perilaku yang positif (Utami, 2003: 51).
masa yang penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pemantauan, karena pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah. Adanya permasalahan pada ibu akan berimbas juga kepada kesejahteraan bayi yang dilahirkannya, karena bayi tersebut tidak mendapatkan perawatan maksimal dari ibunya (Sulistyawati Ari 2009: 1). Adapun penyebab langsung yang berkaitan dengan kematian ibu adalah komplikasi pada kehamilan, persalinan, dan nifas tidak ditangani dengan baik dan tepat waktu.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan Ibu nifas tentang kebutuhan dasar masa nifas di Ruang VK RSUD Sidoarjo Tahun 2013.
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah
Adakah “Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kebutuhan Dasar Masa Nifas di Ruang VK RSUD Sidoarjo Tahun 2013”?
1.2.2 Batasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan sedangkan waktu yang tersedia sangat terbatas, maka penulis membatasi lingkup pembahasan tentang “Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu
Nifas Tentang Kebutuhan Dasar Masa Nifas, hanya tingkat “tahu” di Ruang VK RSUD Sidoarjo Tahun 2013”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui “Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kebutuhan Dasar Masa Nifas di Ruang VK RSUD Sidoarjo Tahun 2013”.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pendidikan ibu nifas di RSUD Sidoarjo Tahun 2013”. 2. Mengidentifikasi pengetahuan ibu nifas di RSUD Sidoarjo Tahun 2013”. 3. Menganalisis Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat
Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kebutuhan Dasar Masa Nifas di Ruang VK RSUD Sidoarjo Tahun 2013”.
1.4 Manfaat Peneliti 1.4.1 Bagi Peneliti
Peneliti mendapatkan manfaat berupa pengalaman serta pembelajaran mengidentifikasi tentang Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kebutuhan Dasar Masa Nifas berdasarkan tingkat pendidikan di Ruang VK RSUD Sidoarjo Tahun 2013. 1.4.2 Bagi Praktis
1.4.3 Bagi Teoritis