• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompetensi Wirausaha 2.1.1 Pengertian Kompetensi Wirausaha - Kompetensi dan Motivasi Kewirausahaan terhadap Kesuksesan Karir bagi para Konsultan pada PT.Orindo Alam Ayu (Oriflame) Cabang Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompetensi Wirausaha 2.1.1 Pengertian Kompetensi Wirausaha - Kompetensi dan Motivasi Kewirausahaan terhadap Kesuksesan Karir bagi para Konsultan pada PT.Orindo Alam Ayu (Oriflame) Cabang Medan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kompetensi Wirausaha

2.1.1 Pengertian Kompetensi Wirausaha

Agar mencapai kesuksesan karir di dalam suatu bisnis tentunya tidaklah mudah, ada banyak hal yang harus diketahui dan dikuasai oleh pelaku bisnis tersebut. Menurut Fithri dan Amanda (2012 : 280) kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada kinerja. Sehingga dapat diartikan bahwa wirausaha yang sukses adalah seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, nilai, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksakanan pekerjaan atau kegiatan.

2.1.2 Jenis-Jenis Kompetensi Wirausaha

Menurut Scarborough, dalam Heru,(2009:38), kompetensi wirausaha terbagi 10 yaitu:

1. Kenali bisnis anda, seorang wirausaha dalam melakukan kegiatan usaha harus mengetahui dengan jelas bisnis apa yang dilakukan sekarang dan prospek di masa depan. Beberapa pertanyaan yang harus mampu dijawab wirausaha yang berhubungan dengan bisnisnya:

a. Apa produk kita sekarang dan masa mendatang? b. Siapa dan bagaimana konsumen kita?

(2)

d. Berada di mana usaha kita dibanding perusahaan produk sejenis? e. Bagaimana cara membangun kompetensi di masa depan?

2. Mengetahui dasar manajemen bisnis, pengetahuan dasar manajemen bisnis merupakan pengetahuan yang harus dan benar-benar dimiliki oleh wirausaha agar unggul. Wirausaha yang unggul membutuhkan pengetahuan manajemen, seperti: bagaimana melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, staffing, pengkoordinasian, evaluasi serta pengendalian. Di samping pengetahuan manajemen, wirausaha sangat membutuhkan pengetahuan operasional perusahaan, seperti: keuangan, pemasaran produk, pengelolaan tenaga kerja, berproduksi, serta catatan akuntansi dan informasi.

3. Memiliki sikap yang pantas, sifat, sikap yang baik harus dimiliki oleh wirausaha. Wirausaha dalam melakukan kegiatan selalu berhubungan dengan pihak lain di mana pihak lain tersebut memilki kepentingan terhadap kelangsungan usaha. Pada masa kini dan masa depan wirausaha harus mau dan mampu berlaku etis dan memiliki rasa tanggung jawab sosial guna kelangsungan hidup usaha di masa depan.

(3)

5. Mengatur keuangan secara efisien, wirausaha yang unggul ketika mampu mengelola keuangan dengan efektif. Wirausaha yang mampu mencari sumber pendanaan yang paling murah (cost of capital rendah), mampu melakukan investasi terhadap dana yang tersedia (rate of return lebih besar dari cost of capital), mampu membuat penganggaran, serta mampu memanfaatkan keuntungan usaha dengan tepat. Tidak kalah pentingnya adalah kemampuan untuk mencatat kegiatan operasional setiap hari secara akuntansi, sehingga setiap aktivitas bisa dipertanggung jawabkan secara otentik.

6. Mengatur waktu secara efisien, wirausahawan harus mampu mengelola waktu dengan baik. Adakalanya produk, pemesanan, job dan kegiatan di luar bisnis cukup tinggi sejalan dengan banyaknya kolega. Kemampuan membuat time schedule dan menepati merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk menjaga hubungan baik dengan kolega.

(4)

8. Memuaskan pelanggan dengan menyediakan produk berkualitas tinggi, wirausaha yang unggul mengajarkan bahwa barang dan jasa yang berkualitas tinggi sangat penting dalam mempertahankan persaingan. Manfaat yang didapat dengan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi tidak hanya mengurangi bentuk kerusakan, tetapi juga meninngkatkan produktivitas, meningkatkan kepuasan konsumen, semakin rendahnya biaya, menjaga citra baik perusahaan.

9. Mengetahui bagaimana cara bersaing, persaingan yang sehat, mampu menjaga kemitraan sangat dibutuhkan bagi kelangsungan bisnis di masa depan. Wirausaha harus mengetahui siapa pesaingnya, memiliki kemauan dan kemampuan untuk bagaimana berkompetisi dengan lebih baik, berdasarkan norma etika dan tanggung jawab sosial. Ahli pemasaran Keegan (1996) mengungkapkan bahwa pemasaran kedepan akan berorientasi ke pemasaran strategi, di mana pesaing bukan lagi sebagai lawan yang harus dimatikan tetapi sebagai mitra dalam berlomba memberikan kepuasan konsumen.

10.Membuat aturan/ pedoman yang jelas tersurat, aturan yang jelas dan formal sangat dibutuhkan bagi pertanggung jawaban kegiatan dan kelangsungan hidup bisnis. Aturan-aturan pekerjaan, aturan ketenagakerjaan, skedul kerja, jalur dan rantai pekerjaan harus jelas dan konsisten.

(5)

2. Mengembangkan produk layanan yang tepat bagi perusahaan 3. Menghasilkan ide

4. Mampu mengenali lingkungan 5. Mengenali manfaat peluang

6. Mampu membuat strategi untuk memanfaatkan peluang

Menurut Heru (2009 : 41), disebutkan juga bahwa kompetensi wirausaha terbagi menjadi 7, antara lain:

1. Kompetensi hubungan antar manusia, kompetensi wirausaha yang berhubungan dengan kemampuan menjaga, membangun, mengembangkan, hubungan baik dengan orang, serta pihak yang berkepentingan dengan aktivitas perusahaan, seperti dengan: rekan kerja, karyawan, penyalur barang, pemasok bahan, investor, kreditur, masyarakat 2. Kompetensi teknik, kompetensi wirausaha yang berhubungan dengan

teknik, cara, bahan serta tenaga kerja yang menghasilkan berang dan jasa yang dihasilkan perusahaan

3. Kompetensi marketing, kompetensi wirausaha yang berkaitan dengan kemampuan wirausaha di bidang pemasaran produk. Kemampuan ini mencakup keahlian melakukan riset pasar, memilih strategi pemasaran, mengkombinasikan bauran pemasaran yang menguntungkan

(6)

yang tepat dan membagi laba atas keuntungan usaha dengan memuaskan semua pihak yang berkepentingan

5. Kompetensi konseptual, kompetensi yang dimiliki oleh wirausahawan yang berhubungan dengan kemampuan untuk membuat konsep kegiatan, event, produk yang baik. Konsep tersebut apabila dijalankan dapat berhasil 6. Kompetensi dalam pengambilan keputusan, kompetensi yang dimiliki oleh wirausahawan yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan tepat. Wirausaha selalu berhubungan dengan aktivitas yang berisiko, ketidak pastian lingkungan, maka dibutuhkan keahlian dalam pengambilan keputusan yang tepat, terukur dan menguntungkan. 7. Kompetensi dalam mengatur waktu, kompetesi yang dimiliki oleh

wirausahawan yang berhubungan dengan kemampuan mengatur waktu dengan efisien

Sedangkan menurut Wu dalam Fithri dan Amanda (2012 : 280), beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah:

1. Kemampuan menganalisis secara sistematis

2. Kemampuan untuk mengambil peluang dan mengelola sumber yang ada 3. Kemampuan untuk menemukan kebutuhan internal dan eksternal dari

konsumen

(7)

2.2 Motivasi Wirausaha

2.2.1 Pengertian Motivasi Wirausaha

Agar tercapainya kesuksesan tentunya dibutuhkan motivasi yang kuat. Menurut Sukirno (2004 : 191), motivasi didefenisikan sebagai serangkaian karakter dalam diri manusia yang menyebabkan orang berprilaku dalam cara tertentu. Sedangkan menurut Sunyoto (2013 : 191), motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau daya penggerak, motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat diartikan bahwa motivasi adalah sesuatu kekuatan yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu dengan ketekunan.

2.2.2 Jenis-jenis Motivasi

Dalam Sukirno (2004 : 194), terdapat beberapa teori motivasi dari beberapa ahli antara lain:

Teori Taylor

Frederick W. Taylor dipandang sebagai perintis dalam studi mengenai sikap dan motiasi manusia dalam bekerja. Dalam bukunya The Principles of Scientific Management, yang diterbitkan tahun 1911, Taylor berpendapat bahwa

(8)

Teori Mc Gregor

Teori Mc Gregor dikenal juga dengan teori X dan Y, masing-masing teori ini menerangkan pandangan manajer terhadap bawahannya. Manajer keyakinannya tergolong kedalam teori X akan memandang rendah bawahannya. Manajer-manajer dalam golongan ini berpendapat para pekerja mempunyai ciri-ciri berikut: malas, tidak berambisi, kurang bertanggung jawab, mementingkan diri sendiri dan tidak suka perubahan. Manajer yang tergolong kedalam teori Y berkeyakinan para bawahannya mempunyai sifat berikut: energik, berambisi, dan siap memegang tanggung jawab.

Teori Kebutuhan Maslow

Abraham Maslow adalah seorang psikolog yang mengembangkan teorinya dalam tahun 1943. Menurut pendapat Maslow, kebutuhan seseorang dapat dibedakan secara berikut:

Gambar 2.1 Piramida kebutuhan Maslow

1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup, kebutuhan ini meliputi kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian,

Aktualisasi diri

Penghargaan

Sosial

Keamanan

(9)

perumahan, hiburan dan, pendidikan. Ini merupakan kebutuhan yang sangat penting.

2. Kebutuhan keamanan, yaitu motivasi untuk melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa aman atas sumberdaya yang dimiliki, seperti: investasi, perumahan, asuransi, dan sebagainya.

3. Kebutuhan sosial, motivasi seseorang untuk melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi kebutuhan sosial, berhubungan dengan orang lain dalam suatu komunitas.

4. Kebutuhan penghargaan, yaitu motivasi melakukan usaha, bisnis untuk memenuhi rasa bangga , diakuinya potensi yang dimiliki dalam melakukan kegiatan bisnis.

5. Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu motivasi melakukan kegiatan usaha, bisnis untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Keinginan wirausaha untuk menghasilkan sesuatu yang diakui secara umum bahwa hasil kerjanya dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat. Teori Herzberg

(10)

Tabel 2.1 Faktor hygience dan faktor motivators

Faktor Hygience Faktor Motivators

Kondisi kerja Penghargaan atas pencapaian

Gaji dan jaminan Penghargaan atas kerja yang dilakukan Kebijakan perusahaan Tanggung jawab

Para pengawas dalam pekerjaan Kerja yang ditugaskan Hubungan antar pekerja Perkembangan pribadi

Sumber : Sukirno ( 2004)

2.3 Kesuksesan Karir

2.3.1 Pengertian Kesuksesan Karir

Menurut Dries (2011 : 364), kesuksesan karir bisa diartikan ke dalam literatur kontemporer yaitu sebagai pengalaman dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan setiap individu. Sedangkan menurut Stebbins ( dalam Arthur 2005 : 179) kesuksesan karir bisa dibagi menjadi dua dimensi. Di sisi kesuksesan karir objektif menunjukkan kurang lebih indikator yang dapat diukur. Sedangkan di sisi kesuksesan karir subjektif, menunjukkan perasaan dari orang tersebut terhadap karirnya.

(11)

Menurut Van Maanen (Arthur 2005 : 179) kesuksesan karir secara subjektif diartikan sebagai pemahaman terhadap diri sendiri dan evaluasi dari karir tersebut. Seseorang memiliki aspirasi karir yang berbeda, serta menempatkan nilai-nilai yang berbeda pada faktor-faktor antara lain, pekerjaan, situasi keluarga, pergerakan karir, sifat dari tugas yang diberikan, gaji, tingkatan karir. Tentunya seseorang baru bisa dikatakan sukses apabila ia mencapai standar dari indikator objektif dan subjektif.

2.3.2 Dua Belas Kunci Kesuksesan Karir

Menurut Oltesvig (2006 : 22) ada 12 kunci agar kesuksesan karir dapat tercapai, antara lain:

1. Mengelola karir Anda, Andalah yang bertanggung jawab untuk mengelola karir anda sendiri, sebagai profesional yang berkualitas, anda harus mengendalikan karir anda untuk mengimbangi dengan perubahan yang terjadi.

2. Berani bertanggung jawab, jangan pernah bergantung kepada bawahan anda untuk kesuksesan karir anda. Anda harus berani mengambil tanggung jawab untuk mengelola karir anda.

3. Mulai hari ini, tidak peduli seberapa burukpun karir anda di masa lalu, karena selalu ada harapan untuk masa depan jika anda ingin berbuat sesuatu yang benar untuk karir anda dan memulai perubahan hari ini.

(12)

bagi anda secara pribadi, dan anda pun akan segera mendapatkan kesuksesan tersebut.

5. Memulai dari dasar, memulai karir dari sebuah perusahaan kecil merupakan jalan yang baik untuk mendapatkan pengalaman di dunia kerja. Orang yang tidak pernah melakukan kesalahan adalah orang yang tidak produktif, sehingga jangan takut untuk mencoba hal yang baru.

6. Menciptakan nilai, untuk mencapai kesuksesan di dalam suatu perusahaan, anda harus menciptakan nilai.

7. Tegas terhadap diri sendiri, siapa saja yang merasa hidup itu mudah, mereka adalah orang-orang yang tidak pernah merasakan saat-saat sulit di dalam hidupnya. Sifat tegas terhadap diri sendiri dapat menghindarkan kita dari keadaan sulit dalam hidup.

8. Fokus , selalu fokus dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya, sehingga ini akan membantu anda untuk meningkatkan performa kerja anda.

9. Menjadi seorang penulis, kunci kesuksesan lainnnya adalah dengan menjadi penulis, cobalah untuk menulis sebuah artikel dan diterbitkan kedalah sebuah jurnal nasional, sehingga banyak orang yang akan mengetahui siapa anda dan perusahaan tempat anda bekerja.

(13)

11.Terlatih untuk sukses, sebuah pendidikan dasar merupakan elemen terpenting dari kesuksesan karir, sehingga biasakanlah diri anda agar terlatih untuk sukses

12.Mempertimbangkan perusahaan masa lalu, mungkin anda telah keluar dari sebuah perusahaan, akan tetapi suatu saat setelah sekian lama anda bekerja ditempat lain, mungkin saja ada peluang untuk bekerja kembali di perusahaan lama anda dengan posisi yang lebih baik.

2.4 Penelitian Terdahulu

Di dalam Tabel 2.2 dapat dilihat daftar penelitian terdahulu yang digunakan di dalam penelitian ini.

Tabel 2.2

Judul Penelitian Variabel Hasil

1 the Performance of Small and Medium Enterprises in the Hong Kong Service Sector yang positif dan signifikan terhadap performa dari perusahaan kecil dan

menegah dalam sektor pelayanan di Hong Kong

(14)

3 Thomas W H Ng, 2006

Predictors of Objective and Subjective Career Success: A Meta-Analysis karir, dari segi objektif dan subjektif

4 John Olvestig, 2006

12 Keys to

Career Success kesuksesan karir

membahas tentang

The Effects of Human Capital and

Entrepreneurial Competencies on the Career Success of SME Entrepreneurs in Thailand

Bebas: modal manusi dan kompetensi kewirausahaan

ketiga modal manusia dan kesepuluh

(15)

9 Haziah Sa'ari, yang positif dan signifikan terhadap

The Meaning of Career Success adat, dan ideologi

(16)

13 di Kota Padang

Bebas:

2.5 Kerangka Konseptual

Menurut Rae (dalam Sa’ari dkk, 2010 : 353) kompetensi kewirausahaan sangat penting untuk merangsang kegiatan kewirausahaan dan dikenal sebagai pendorong dan sumber inovasi dan keunggulan kompetitif. Dengan kata lain, kompetensi kewirausahaan harus dimiliki oleh semua wirausahawan agar memiliki keunggulan kompetitif dan menghasilkan inovasi-inovasi yang berguna. Indikator-indikator kompetensi kewirausahaan sangat berperan peting didalam menentukan kesuksesan karir seorang konsultan Oriflame, adapaun indikator-indikator tersebut antara lain: kenali bisnis Anda, memiliki memiliki sikap yang pantas, memiliki cukup modal, mengatur waktu secara efisien, mengatur orang lain. Apa bila seorang konsultan dapat memaksimalkan ke lima kompetensi kewirausahaan tersebut maka konsultan tersebut dapat dikatakan sebagai konsultan yang profesional, konsultan yang profesional tentunya akan lebih mudah dalam meraih kesuksesan karir.

(17)

tertentu. Motivasi tentunya sangat dibutuhkan oleh siapapun untuk mencapai target yang telah ditentukan. Berdasarkan teori motivasi Herberg dalam Sukirno (2004 : 200) motivasi terbagi menjadi dua faktor yaitu faktor hygience dan faktor motivators.

Menurut Stebbins ( dalam Arthur 2005 : 179) kesuksesan karir bisa dibagi menjadi dua dimensi. Di sisi kesuksesan karir objektif menunjukkan kurang lebih indikator yang dapat diukur. Sedangkan di sisi kesuksesan karir subjektif, menunjukkan perasaan dari orang tersebut terhadap karirnya.

Dengan memiliki kompetensi kewirausahaan yang memadai, seorang konsultan dapat memasarkan produk Oriflame dengan efektif, sehingga kesuksesan karir dapat dicapai dengan lebih cepat. Motivasi kewirauasahaan juga sangat mempengaruhi kesuksesan karir karena motivasi berguna untuk meningkatkan usaha seseorang agar mencapai kesuksesan karir. Pada intinya seorang konsultan Oriflame apabila memiliki kompetensi dan motivasi kewirausahaan yang kuat, maka dapat dipastikan konsultan tersebut akan meraih tujuan utamanya yaitu kesuksesan karir. Karena motivasi dan kompetensi kewirausahaan memiliki hubungan positif terhadap kesuksesan karir.

Berdasarkan teori yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh kompetensi dan motivasi kewirausahaan terhadap kesuksesan karir bagi para konsultan pada PT.Orindo Alam Ayu (Oriflame) Cabang Medan. Melihat teori dan penjelasan tersebut, maka dibentuklah kerangka konseptual yang menunjukkan gambaran hubungan antara variabel X1,

(18)

Sumber : Sa’ari, dkk (2010), Widiyono (2013), Stebbins ( dalam Arthur 2005) Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari sebuah penelitian yang menerangkan fakta-fakta atau kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan untuk langkah penelitian selanjutnya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Kompetensi dan motivasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesuksesan karir bagi para konsultan pada PT.Orindo Alam Ayu (Oriflame) cabang Medan”.

Kompetensi

kewirausahaan (X1)

Motivasi Kewirausahaan (X2)

Kesuksesan

Gambar

Gambar 2.1 Piramida kebutuhan Maslow
Tabel 2.1 Faktor hygience  dan faktor motivators
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

4.5.2 Melalui lembar kerja siswa, peserta didik mampu menyelesaikan masalah kontekstual barisan dan deret aritmatikad. D.MATERI PEMBELAJARAN

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi saat ini maka dibutuhkan Sistem Informasi berbasis komputer, sehingga proses penerimaan order dari agen atau pelanggan sampai dengan

Ja'far Sodiq Drs.. Mujib

adalah perempuan yang berusia 45-60 tahun diminta mengisi biodata untuk skrining awal lalu calon responden tersebut yang memenuhi kriteria masuk dalam tahap kedua, tahap

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan, maka diperoleh kesimpulan bahwa melalui media balok huruf yang diberi penyangga memudahkan anak untuk mencoba

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan yaitu terdapat pengaruh dari konsumsi vitamin C terhadap kadar malondialdehyde (MDA) pada

Melalui tanya jawab tentang faktor yang mempengaruhi kesehatan organ peredaran darah, peserta didik dapat menentukan faktor yang mempengaruhi kesehatan organ peredaran

Tidak terdapat pengaruh beban kerja terhadap kelelahan menunjukan dari hasil regresi logistik ordinal dengan nilai p-value (0,961) > α-(0,05). Terdapat pengaruh antara