• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional di Indonesia"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal merupakan pasar untuk bermacam instrumen keuangan jangka panjang. Peran pasar modal sangat besar dalam perekonomian karena pasar ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah menyediakan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang kelebihan dana (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Sedangkan pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena memberikan kemungkinan memperoleh imbal hasil bagi pemilik sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Di banyak negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan (Widoatmodjo, 2009: 12).

Salah satu instrument yang diperdagangkan di pasar modal adalah reksa dana. Menurut Undang-Undang No. 8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27 tentang pasar modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksa dana hadir sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal dan mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, tetapi hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.

(2)

salah satunya adalah jenis reksa dana syariah. Reksa dana syariah pertama kali muncul di Indonesia tahun 1998 oleh PT Dana Reksa Investment Management. Reksa dana syariah bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah. Reksa dana syariah sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 didefinisikan sebagai reksa dana yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal. Sehingga reksa dana syariah hanya berinvestasi pada perusahaan dengan kategori halal.

(3)

Tabel 1.1

Perbandingan Jumlah Reksa Dana dan Total NAB Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional

Tahun

2013(juni) 63 721 8,04% 9,437.78 249.227.26 3.65%

Sumber: bapepam (diolah)

(4)

Memilih reksa dana yang tepat sebagai alternatif investasi memerlukan analisa dan cara pandang yang tepat. Karena dengan analisa yang tepat bisa diketahui reksa dana yang memberikan tingkat pengembalian yang tinggi serta memperkecil risiko yang ada. Ada beberapa pertimbangan sebelum memilih reksa dana, pertimbangan itu diantaranya kinerja reksa dana, besarnya dana kelolaan, tinggi rendahnya harga reksa dana, laporan investasi, dan biaya-biaya apa saja yang dikeluarkan.

Kinerja reksa dana berarti kemampuan reksa dana dalam menghasilkan return. Kinerja ini tercermin dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tersebut, NAB adalah seluruh jumlah portofolio investasi dikurangi dengan segala biaya dan kewajiban. NAB sangat dipengaruhi oleh kinerja aset yang membentuk portofolionya, apabila harga pasar dari aset tersebut turun maka secara otomatis NAB akan turun, begitu juga sebaliknya. Tetapi pengukuran melalui NAB hanya sesuai untuk membandingkan reksa dana tersebut dari waktu ke waktu, bukan membandingkan reksa dana tersebut dengan reksa dana lain. Pengukuran kinerja reksa dana yang dapat dibandingkan dengan reksa dana lain harus memperhatikan aspek risiko.

(5)

pertimbangan dalam reksa dana, namun bukan satu-satunya (Rudiyanto, 2013:118).

Bangkitnya ekonomi Islam beberapa tahun terakhir menjadi fenomena menarik dan menggembirakan terutama bagi penduduk Indonesia yang sebagian besar beragama Islam, sehingga pengembangan produk pasar modal yang berbasis syariah perlu ditingkatkan. Kemunculan reksa dana syariah memberi pilihan investasi yang lebih banyak bagi masyarakat khususnya para pemodal muslim. Namun masih ada kekhawatiran reksa dana syariah tidak mampu memberikan imbal hasil (return) yang menguntungkan dibandingkan dengan reksa dana konvensional. Keraguan itu muncul karena adanya dugaan kurang optimalnya pengalokasian dalam portofolio investasinya, akibat adanya proses screening yang membatasi investasi produk hanya pada yang sesuai dengan syariat Islam, sedangkan produk investasi syariah sendiri di Indonesia masih sangat terbatas jumlahnya. Dipihak lain masyarakat pada umumnya menghindari risiko (Risk Adverse) terhadap produk-produk baru yang belum kelihatan kinerjanya.

(6)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan permasalahannya menjadi:

1. Bagaimana perbedaan kinerja reksa dana konvensional dan reksa dana syariah dilihat dari return dan risikonya?

2. Bagaimana perbedaan kinerja reksa dana saham konvensional dan reksa dana saham syariah diukur dengan Sharpe Ratio, Treynor Ratio, dan Jensen Ratio? 3. Bagaimana perbedaan kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional dan

reksa dana pendapatan tetap syariah diukur dengan Sharpe Ratio, Treynor Ratio, dan Jensen Ratio?

4. Bagaimana perbedaan kinerja reksa dana campuran konvensional dan reksa dana campuran syariah diukur dengan Sharpe Ratio, Treynor Ratio, dan Jensen Ratio?

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan melihat rumusan permasalahan di atas, penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu:

1. Mengetahui perbedaan kinerja reksa dana konvensional dan reksa dana syariah di Indonesia dilihat dari return dan risikonya

(7)

3. Mengetahui perbedaan kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional dan reksa dana pendapatan tetap syariah di Indonesia dilihat dari Sharpe Ratio, Treynor Ratio, dan Jensen Ratio

4. Mengetahui perbedaan kinerja reksa dana campuran konvensional dan reksa dana campuran syariah di Indonesia dilihat dari Sharpe Ratio, Treynor Ratio, dan Jensen Ratio

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat: 1. Bagi calon investor

Sebagai masukan untuk memilih reksa dana apa yang akan dipilih dalam investasinya.

2. Bagi manajer investasi

Sebagai informasi tambahan mengenai perbandingan kinerja reksa dana sehingga bisa dikemudian hari bisa lebih memaksimalkan kinerja reksa dana yang dikelolanya.

3. Bagi peneliti

Sebagai pengembangan wawasan mengenai alternatif produk investasi keuangan khususnya reksa dana dan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Gambar

Tabel 1.1 Perbandingan Jumlah Reksa Dana dan Total NAB

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada siswa di SMP Negeri 1 Tebing

Dalam mengatur suatu perencanaan konstruksi dan rencana pelaksanaan perlu adanya metodologi yang baik dan benar karena metodologi merupakan acuan untuk menentukan langkah –

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti di Panti Werdha Dewanata Cilacap, terhadap petugas kesehatan dan lansia didapatkan masalah di ruang

Setelah itu nilai tersebut dikonsultasikan ke dalam tabel interval koefesien, dan didapatkan koefesien 0,390 masuk dalam interval 0,20-0,399 dengan kategori rendah, maka

Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah, (kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan

Idealnya adalah siswa yang memiliki nilai baik dalam mata pelajaran Fiqih.. seharusnya juga aktif dalam

Orang tersebut merupakan orang-orang terpilih menjadi pemain pada setiap pelaksanaan kesenian Gong Gumbeng dalam ritual bersih Desa di Desa Wringinanom Kecamatan Sambit

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan lingkungan pada kondisi kerentanan sungai Musi sebagai ekosistem Gandus di Palembang yang terkait dengan