• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DASAR PERKEMBANGAN MANUSIA menurut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP DASAR PERKEMBANGAN MANUSIA menurut"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BK PERKEMBANGAN

“KONSEP DASAR PEKEMBANGAN SEPANJANG RENTANG

KEHIDUPAN MANUSIA”

DISUSUN OLEH :

MAYANG TAMARA APRIWILDA

DOSEN PENGAMPU : HERMI PASMAWATI, M.Pd, Kons

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI)

JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah seluruh alam atas segala berkat , rahmat, taufik serta hidayahnya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Konsep Dasar Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan Manusia

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah BK Perkembangan di program studi Bimbingan Konseling Islam pada Institut Agama Islam Negeri Bengkulu . Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya pada Ibu Hermi Pasmawati, M.Pd, Kons selaku dosen pembimbing mata kuliah BK Perkembangan

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan , maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini .

Bengkulu, Maret 2015

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak saat konsepsi, saat dimana sel telur dan sel sperma bersatu untuk membentuk suatu kehidupan baru, maka tejadilah perubahan-perubahan secara terus-menerus, yang disebabkan karena adanya saling pengaruh-mempengaruhi antara proses biologis tertentu dengan masukan (input) berupa pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. Kapan proses tersebut berakhir, tidak dapat ditentukan dengan jelas, namun banyak pendapat menyatakan bahwa kematian yang merupakan titik akhir dari proses tersebut.

Perubahan-perubahan itu terjadi baik dalam aspek fisik maupun psikis dan perubahan-perubahan ini tidak selalu dengan mudah tampak oleh pengamatan orang. Misalnya saja, perubahan fisik dapat diamati dengan mudah. Contoh : Bagaimana perubahan seorang bayi yang tidak berdaya menjadi seorang anak yang lincah, kemudian menjadi remaja yang aktif, selanjutnya menjadi seorang yang dewasa. Sebaliknya perubahan psikis tidak mudah diamati dan dijelaskan. Hal ini meliputi perkembangan sorang anak untuk dapat berbiara, berkomunikasi dengan orang lain dan keterampilan-keterampilan intelektual lainnya. Dengan adanya perubahan-perubahan fisik dan psikis atau kematangan mental, maka secara bertahap terjadilah perubahan-perubahan dalam tingkah laku sosial seorang anak serta pengalaman emosionalnya.

Secara tradisional jalannya perkembangan hidup manusia dianggap sebagai suatu garis kurva, yaitu proses perkembangan itu berjalan dengan cepat selama masa prenatal (kehamilan), maa bayi, masa anak remaja, kemudian terjadi suatu masa stagnan, yang menggambarkan suatu stabilitas Selama masa dewasa dan akhirnya terjadi penurunan pada masa tua.

Sudah sejak berabad-abad lamanya manusia igin mengetahui kekuatan-kekuatan yang mendasari perkembangan individu, terutama mengenai perkembangan psikologisnya sehingga banyak terdapat spekulasi-spekulasi mengenai proses terjadinya perubahan-perubahan tersebut selama masa perkembangan hidup manusia. Demikian juga mengenai asal-usul terjadinya perbedaan-perbedaan individual dalam hal kepribadian maupun kemmpuan-kemampuannya, yang membuat seiap individu menjadi unik dan berbeda dari individu lainnya.

(4)

1. Apa yang dimaksud dengan Perkembangan ? 2. Apa saja fase atau periode dalam perkembangan ?

3. Apa saja tugas-tugas perkembangan pada setiap periode ?

4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi proses perkembangan ? C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan

2. Untuk mengetahui fase-fase atau periode dalam perkembangan 3. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan pada setiap periode 4. Untuk mengetahui faktor-faktor mempengaruhi proses perkembangan D. Manfaat Penulisan

1. Sebagai sarana untuk memberikan pengetahuan tentang sesuatu yang belum diketahui mengenai perkembangan

2. Sebagai sarana untuk memberikan informasi-informasi mengenai proses-proses psikologis dasar dalam pengamatan, ingatan, berpikir, belajar, emosi dan sosialisasi.

3. Sebagai sarana untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam praktik pengasuhan anak (child-rearing practices), baik bagi orang tua maupun para pendidik.

BAB II PEMBAHASAN

I. Pembahasan

A. Pengertian Perkembangan

(5)

lainnya yaitu : perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan bekesinambungan baik menyangkut fisik maupun psikis dan bersifat kualitatif

1. Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau saling mempengaruhi dan bagian-bagian organisme (fisik dan psikis) yang merupakan kesatuan yang harmonis.

2. Progresif adalah perubahan yang sifatnya maju, meningkat dan mendalam secara kualitatif intelegensi, maupun sosial saling mempengaruhi jika salah satu aspek tersebut tidak ada atau terhambat. Perkembangan itu mengikuti pola atau arah tertentu artinya perkembangan terjadi secara teratur sehingga hasil dari perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi perkembangan selanjutnya.

Perkembangan maupun pertumbuhan setiap indvidu itu unik karena masing-masing individu tidak ada yang sama baik dari segi pertumbuhan maupun perkembangannya. Setiap individu yang normal akan melewti semua fase atau periode perkembangan secara teratur. Jika ada salah satu tugas perkembangan yang tidak berjalan dengan baik pada periode tertentu. Perkembangan juga idealnya harus selaras dengan pertumbuhannya. Sehingga fisik dan psikis saling mendukung.

B. Fase-fase atau Periode Perkembangan

Menurut pendapat beberapa ahli, ada beberapa fase atau periode perkembangan individu :

1. Periodesasi yang berdasar biologis

(6)

bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin. Fase-fase tersebut yaitu; a) Fase anak kecil: 0 – 6 th, b) Fase anak sekolah: 7 – 14 th yaitu masa mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin, dan c) Fase remaja: 14 – 21 th.

2. Periodesasi yang berdasar psikologis

Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan psikologis adalah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa kegoncangan (trotz)sebagai dasar pembagian masa-masa psikologi perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa kegoncangan inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya. Fase-fase tersebut yaitu: a) dari lahir sampai masa “trotz”( kegoncangan) pertama: kanak-kanak awal, b) trotz pertama sampai trotz kedua: masa bersekolah, c) trotz kedua sampai akhir remaja: masa kematangan

3. Periodisasi yang berdasar didaktis

Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam Developmental Psycology to day (1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam Developmental Psycology (1980) tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian periodisasinya.Berikut periodisasi berdasarkan didaktis menurut Elizabeth B. Hurlock:

1. Masa sebelum lahir (pranatal): 9 bulan

(7)

organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira-kira dalam periode 9 bulan.

2. Masa bayi baru lahir (new born): 0-2 minggu

Periode infancy merupakan periode yang paling pendek dibandingkan dengan periode-periode perkembangan lainnya. Periode ini berlangsung sejak kelahiran hingga bayi berumur 2 minggu. Periode ini merupakan periode penyesuaian diri, dimana bayi harus menyesuaikan diri terhadap kehidupan baru diluar Rahim ibunya, dimana bayi hidup selama 9 bulan.

3. Masa bayi (babyhood): 2 minggu- 2 th

Bayi pada periode ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologik yang cepat. Hal mana menyebabkan suatu perubahan, tidak hanya meliputi penampilan akan tetapi juga kemampuan-kemampuan yang dimilikinya. Seorang bayi berkembang dari makhluk yang tidak berdaya/sangat bergantung pada orang lain menjadi makhluk yang mampu melakukan aktivitas duduk sendiri, berjalan sendiri, bahkan berbicara

4. Masa kanak-kanak awal (early childhood): 2-6 th

Periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman-teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak-anak.

5. Masa kanak-kanak akhir (later chilhood): 6-12 th

(8)

Keterampilan-keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.

6. Masa puber (puberty) : 11/12 – 15/16 th

Pubertas merupakan remaja awal yang ditandai dengan perubahan dalam penampilan fisik dan fungsi fisiologis, yang memungkinkan setiap remaja mempunyai bentuk dan fungsi tubuh sesuai dengan jenis kelaminnya

7. Masa remaja ( adolesence) : 15/16 – 21 th

Suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.

8. Masa dewasa awal (early adulthood) : 21-40 th

Periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia dua puluhan tahun dan yang berakhir pada usia tiga puluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.

(9)

periode perkembangan yang bermula pada usia kira-kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enam puluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.

10. Masa usia lanjut (later adulthood) : 60-…..

Masa akhir dewasa (lateadulthood), ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enam puluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.

C. Tugas-tugas Perkembangan

Tugas perkembangan adalah sesuatu tugas yang timbul pada periode tertentu dalam kehidupan seseorang. Adapun menurut Robert Havighurst, tugas perkembangan ialah tugas yang terdapat pada suatu tahap kehidupan seseorang, yang akan membawa individu kepada kebahagiaan dan keberhasilan dalam tugas-tugas pengembangan berikutnya yaitu apabila tahap kehidupan tersebut dijalani dengan berhasil. Sedangkan kegagalan dalam melaksanakan tugas pengembangan, akan mengakibatkan kehidupan tidak bahagia pada individu dan kesukaran-kesukaran dalam kehidupannya kelak.

1. Tugas perkembangan pada masa bayi dan anak-anak awal (0-6 tahun)

a. Belajar berjalan

(10)

c. Belajar berbicara

d. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh

e. Mencapai stabilitas fisiologik

f. Mmbentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial

g. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga dan orang lain

h. Belajar mengetahui mana yang benar dan salah serta mengembangkan kata hati

2. Tugas perkembangan Masa kanak-kanak akhir dan Masa anak Sekolah (6-12th)

a. Belajar ketangkasan fisik untuk bermain

b. Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh

c. Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya

d. Belajar peranan jenis kelamin

e. Mengembangakan dasar-dasar kecakapan mmembca, menulis, dan berhitung

f. Mengembangakan pengertian-pengertian yag diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari

g. Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai

h. Belajar membebaskan ketergantungan diri

i. Mengembangkan sikap sosial terhadap kelompok dan lembaga-lembaga

(11)

a. Menerima keadaan jasmaniyah dan menggunakannya secara efektif

b. Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita

c. Menginginkan dan mencapai prilaku sosial yang bertanggung jawab sosial

d. mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.

e. Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak laki-laki

f. Perkembangan skala nilai

g. Persiapan mandiri secara ekonomi

h. Pemilihan dan latihan jawaban

i. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga

j. Memperoleh seperangkat nilai sistem etika sebagai petunjuk/pembimbing dalam berperilaku

4. Tugas Perkembangan Masa Dewasa (21-30 tahun)

a) Memilih pasangan.

b) Belajar hidup dengan pasangan.

c) Memulai hidup dengan pasangan.

d) Memelihara anak.

e) Mengelola rumah tangga.

f) Memulai bekerja.

g) Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara.

h) Menemukan suatu kelompok yang serasi.

5. Tugas Perkembangan Masa Setengah Baya (30-40 tahun)

a) Mendapatkan tanggung jawab sebagai orang dewsa yang menjadi warga negaradan hidup bermasyarakat.

(12)

c) Menerima dan menyesuaikan diri kepada perubahan perubahan pisikologi pada masa setengah umur

d) Menyesuaikan diri dengan orang tua yang sudah usia lanjut 6. Tugas Perkembangan Masa Usia Lanjut

a) Menyesuaikan diri ada berkurangnya kekuatan phisik dan kesehatan

b) Menyesuaikan diri pada masa pensiun dan penghasilan yang berkurang

c) Menyesuaikan diri pada meninggalnya suami atau istri

d) Mengadakan hubungan yang erat pada orang orang yang seumur

e) Memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan dalam hidup bermasyarakat

f) Mengatur keadaan hidup yang memuaskan

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan 1. Faktor Intern

Faktor Intern merupakan factor-faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Berikut faktor-faktor intern yang mempengaruhi perkembangan individu :

a. Sifat –sifat keturunan

(13)

Dengan demikian bahwa sifat keturunan dapat mempengaruhi perkembangan seorang anak

b. Intelligensi

Intelegensi merupakan faktor yang terpenting. Kecerdasan yang tinggi disertai oleh perkembangan yang cepat, sebaliknya jika kecerdasan rendah , maka anak akan terbelakang dalam pertumbuhan dan perkembangan.

Berdasarkan penelitian Terman LM (Genetic studies of genius) dan Mead TD (the age of walking and talking in relationship to general intelligence) telah dibuktikan adanya pengaruh intellegensi terhadap tempo perkembangan anak terutama dalam perkembangan berjalan dan berbicara.

c. Seks (jenis kelamin)

Perbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak tampak jelas. Yang nyata kelihatan adalah kecepatan dalam pertumbuhan jasmaniyah. Pada waktu lahir anak laki-laki lebih besar dari anak perempuan, tetapi perkembangan anak perempuan lebih cepat dan lebih cepat pula mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki

Anak perempuan pada umumnya lebih cepat mencapai kematangan seksnya kira-kira satu atau dua tahun lebih awal dan fisiknya juga tampak lebih cepat besar dari anak laki-laki. Hal ini jelas terlihat pada anak umur 9 sampai dengan 12 tahun.

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern merupakan faktor yang datang dari luar diri individu itu sendiri. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan individu :

(14)

Anak-anak dari ras mediteranian (lautan tengah) tumbuh lebih cepat dari anak-anak eropa sebelah timur. Anak-anak negro dan indian pertumbuhannya tidak terlalu cepat dibandingkan dengan anak-anak kulit putih dan kuning. perkembangan mentlitasnya cepat, kerena pengaruh pergaulan dengan orang dewasa yang lebih besar.

c. Makanan

Pada tiap-tiap usia terutama pada usia yang sangat muda, makanan merupakan factor yang penting peranannya dalam pertumbuhan dan perkembangan. Bukan saja makanannya, tetapi isinya yang cukup banyak mengandung gizi yang terdiri dari berbagai vitamin. Kekurangan gizi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

d. Kematangan

Perkembangan fisik dan mental adalah sebagian besar daripada kodrat yang telah menjadi bawaan dan juga dari pada latihan dan pengalaman si anak. Kodrat ini diperoleh dari turunan perkembangan (heredity endownment) dan menimbulkan perkembangan yang terlihat. Meskipun tanpa dipengaruhi oleh sebab-sebab yang nyata dari lingkungan.

(15)

Sebab terjadinya perkembangan yang kedua adalah dengan melalui proses belajar atau dengan latihan. Disini terutama termasuk anak sendiri dengan atau tidak dengan bantuan orang dewasa.

f. Kombinasi kematangan dan belajar

Kedua kematangan dan belajar atau latihan itu tidak berlangsung sendiri-sendiri, tetapi bersama-sama, bantu-membantu. Biasanya melalui sebuah latihan yang tepat dan terarah dapat menghasilkan perkembangan yang maksimum,tetapi terkadang meskipun bantuan kuat dan usahanya efektif tidak berhasil seperti yang diharapkan, jika batas perkembangannya lekas tercapai atau daya berkembangnya sangat terbatas.

II. Teori yang Mendukung A. Teori Biologis

Pelopor teori ini adalah Athur Schopenhauer. Teori ini menyatakan bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh nativus atau faktor-faktor bawaan manusia sejak dilahirkan. Teori ini menegaskan bahwa manusia memiliki sifat-sifat tertentu sejak dilahirkan yang mempengaruhi dan menentukan keadaan individu yang bersangkutan. Faktor lingkungan dan pendidikan diabaikan dan dikatakan tidak berpengaruh terhadap perkembangan manusia.

(16)

Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ini memandang bahwa perkembangan individu dipengaruhi dan ditentukan oleh pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama perkembangan mulai dari lahir hingga dewasa. Teori ini memandang bahwa pengalaman adalah termasuk pendidikan dan pergaulan. Penjelasan teori ini adalah manusia pada dasarnya merupakan kertas putih yang belum ada warna dan tulisannya akan menjadi apa nantinya manusia itu bergantung pada apa yang akan dituliskan. Pandangan teori ini lebih optimistik terhadap pendidikan, bahkan pendidikan adalh termasuk faktor penting untuk menenukan perkembangan manusia. Teori ini dipolopori oleh Jhon Locke.

C. Teori Konvergensi

Teori ini merupakan gabungan dari kedua teori di atas yang menyatakan bahwa pembawaan dan pengalaman memiliki peranan dalam mempengaruhi dan menentukan perkembangan individu. Asumsi teori ini berdasar eksperimen dari William Stern terhadap dua anak kembar. Anak kembar memiliki sifat keturunan yang sama, namun setelah dipisahkan dalam lingkungan yang berbeda anak kembar tersebut ternyata memiliki sifat yang berbeda. Dari sinilah maka teori ini menyimpulkan bahwa sifat keturunan atau pembawaan bukanlah faktor mayoritas yang menentukan perkembangan individu tapi turut juga disokong oleh faktor lingkungan.

BAB III

(17)

A. Kesimpulan

Perkembangan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Setiap aspek perkembangan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek lainnya.

Makna perkembangan pada manusia adalah terjadinya perubahan yang besifat terus nenerus dari keadaan sederhana ke keadaan yang lebih lengkap, lebih komleks dan lebih berdiferensiasi. Jadi berbicara soal perkembangan manusia yang dibicarakan adalah perubahan.

Tugas-tuga perkembangan harus berlangsung dengan baik pada setiap fase nya . jika hal tersebut tidak berjalan dengan baik maka , akan menganggu proses perkembangan maupun tugas-tugas perkembanga yang lainnya. Manusia dalam hidup mengalami perubahan-perubahan baik fisik maupun kejiwaan (fisiologis dan psikologis). Banyak faktor yang menetukan perkembangan manusia, yang mengakibatkan munculnya berbagai teori tentang perkembangan manusia. Teori-teori tersebut adalah sebagai teori nativisme, teori empirisme dan teori konvergensi.

B. Saran

Saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Bagi para pembaca dan rekan-rekan lainnya, jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh maka kami mengharapkan dengan rendah hati agar membaca buku-buku ilmiah.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia

Khairani M, 2013. Psikologi Perkembangan.Yogyakarta : Aswaja Pressindo

Zulkifli L, 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Katekismus Heidelberg menegaskan bahwa penghiburan sejati berupa pengharapan yang pasti dan tidak berubah hanya di dalam Kristus yang telah menebus orang percaya

Jordan (Achdisty, 2008) mengatakan individu harus mengambil keputusan sendiri meskipun masih memerlukan nasihat orang lain, mempercayai pentingnya pendekatan

Disamping itu, manfaat atau pentingnya pembuatan neraca awal yaitu dapat memberikan informasi yang jelas kepada Pemerintah Kabupaten Belu (Manajemen Pemerinatah

Definisi laporan keuangan dalam akuntansi bank syariah adalah laporan keuangan yang menggambarkan fungsi bank Islam sebagai investor, hak dan kewajibannya, dengan

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurrahman dan Isworo (2002), hal-hal yang diperoleh dari perendaman menggunakan tawas antara lain: a) Umur atau daya simpan dari

Seseorang yang sedang jatuh cinta dan masih terus berharap cintanya akan tersampaikan gambaran -Menjelaskan gambaran -Menghidupkan gambaran -Menimbulkan efek keindahan 20.

Beberapa pengembangan melihat PAC sebagai suatu pendekatan yang membantu dalam e-commerce baru, lingkungan berbasis web dimana status langkah pertama dari suatu bisnis sanga

Jb : Saya memiliki sebuah inisiatif, dimana saya menggunakan inisiatif itu dalam melakukan maupun membuat suatu keputusan bagaimana hal terbaik yang harus