• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN prawoto jesp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN prawoto jesp "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN

MODUL PRAKTIKUM

MODUL 4

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Disusun oleh :

Dr. Ir. Suhartini, MP.

Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah

Ekonomi Pembangunan Pertanian

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

(2)

2

Modul

PENDAHULUAN

4

DESKRIPSI MODUL

Modul 4 Praktikum Ekonomi Pembangunan Pertanian ini berisikan tentang kebijakan pembangunan pertanian secara umum dan di Indonesia. Indonesia disamping memiliki potensi sumberdaya yang cukup besar, namun terdapat juga berbagai persoalan didalamnya. Persoalan-persoalan tersebut diantaranya adalah persaingan penggunaan lahan yang menyebabkan alih fungsi lahan pertanian, distribusi penguasaan lahan yang tidak merata dan semakin memburuk dengan jumlah petani gurem yang semakin meningkat dari waktu ke waktu, sektor pertanian yang masih menampung jumlah terbesar angkatan kerja, keterbatasan modal petani, persoalan perubahan iklim yang berdampak pada sektor pertanian dan sebagainya. Sementara disisi lain, liberalisasi semakin mengancam sektor dalam negeri termasuk sektor pertanian di tengah-tengah berbagai persoalan tersebut. Hal ini merupakan persoalan dan tantangan besar dalam pembangunan pertanian.

Untuk bisa mencapai kemampuan yang tidak hanya aspek kognitif (pengetahuan) saja, maka modul ini dilengkapi dengan tugas pembelajaran. Mahasiswa diminta membentuk kelompok untuk secara bersama-sama mengerjakan tugas, menyiapkan materi presentasi dan mempresentasikannya di depan kelas secara berkelompok dan melakukan diskusi di kelas. Dengan demikian tercakup pula aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (ketrampilan).

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan pembelajaran dari modul 2 adalah sebagai berikut.

1. Aspek kognitif:

a. Memahami alasan perlunya campur tangan pemerintah di dalam perekonomian.

b. Memahami berbagai macam kebijakan pembangunan pertanian dan kebijakan pembangunan pertanian yang diterapkan di Indonesia.

2. Aspek afektif:

a. Melatih kepekaan terhadap berbagai permasalahan dalam kebijakan pembangunan pertanian di Indonesia.

b. Menghargai pendapat orang lain.

3. Aspek psikomotorik:

a. Mampu bekerjasama dalam tim.

b. Mampu membuat tulisan dan melakukan presentasi.

(3)

3

MATERI PEMBELAJARAN

1. PENTINGNYA INTERVENSI PEMERINTAH DI DALAM PEREKONOMIAN

Untuk mengetahui alasan perlunya pemerintah campur tangan di dalam

perekonomian, perlu diketahui macam-macam sistem ekonomi yang ada di dunia. Pada

dasarnya ada 3 macam sistem ekonomi yang ada di negara negara di dunia, yaitu:

1. Sistem Ekonomi Liberalisme/Kapitalisme

• Sistem ini di dalam teori ekonomi makro disebut juga dengan Aliran Klasik (Classical Economy) oleh Adam Smith. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar

akan menjadi alat alokasi sumberdaya yang efisien, jika pemerintah tidak turut

campur dalam perekonomian. Adam Smith menerbitkan bukunya yg berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yg kemudian dikenal dg

Wealth of Nations (1776). Menurutnya gejala-gejala ekonomi seperti kenaikan harga barang & pengangguran menunjukkan adanya gangguan keseimbangan sistem

ekonomi, karenanya masalah ekonomi akan teratasi jika ekonomi dikembalikan

kepada kondisi keseimbangan.

• Sistem ekonomi akan memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), krn ada kekuatan pengatur yg disebut sbg tangan-tangan tak terlihat (invisible hand), yaitu mekanisme pasar: mekanisme alokasi sumberdaya ekonomi berlandaskan pada interaksi

kekuatan permintaan & penawaran.

Ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam Teori Ekonomi Klasik, yaitu :

1. Struktur pasar merupakan pasar persaingan sempurna.

2. Informasi sempurna dan simetris.

3. Input dan output adalah homogen.

4. Para pelaku ekonomi bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan

kegunaan atau keuntungan.

5. Tidak ada eksternalitas.

Sistem ekonomi liberalisme telah menyebabkan terjadinya depresi ekonomi dunia

(4)

4

kendali negara. Faktor-faktor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pihak

pemerintah/negara. Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral,

sebagai sarana motivasi bagi para pelaku ekonomi.

3. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ini di dalam teori ekonomi makro disebut juga Aliran Keynesian. Sistem

ekonomi campuran mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem

tersebut, diantaranya adalah menyarankan perlunya campur tangan pemerintah

secara aktif dalam perekonomian dan kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan

kegiatan ekonominya. Banyak negara kemudian menggunakan sistem ekonomi

campuran ini.

• Teori Ekonomi Keynes lahir sebagai reaksi terhadap keadaan depresi ekonomi tahun 1930an, dengan publikasi Keynes yang berjudul “The General Theory of Employement, Interest and Money” (1936), ekonomi makro berkembang sebagai kerangka analisis untuk memahami penyebab timbulnya tingkat employment yang

sangat berfluktuasi dan kadang-kadang berkepanjangan.

• Keynes berpendapat, untuk mengatasi masalah krisis ekonomi, Pemerintah harus melakukan lebih banyak campur tangan secara aktif dalam mengendalikan

perekonomian nasional. Kegiatan produksi dan pemilikan faktor -faktor produksi masih

dapat dipercayakan kepada swasta, tetapi Pemerintah wajib melakukan

kebijakan-kebijakan untuk mempengaruhi perekonomian. Dalam hal ini Keynes tidak percaya pada

sistem liberalisme yang mengoreksi diri sendiri, untuk kembali pada posisi full employment secara otomatis. Full employment hanya bisa dicapai dengan tindakan-tindakan terencana, bukan datang dengan sendirinya. Inilah inti dari ideologi

keynesianisme.

Dengan demikian ada beberapa alasan mengapa pemerintah perlu campur tangan di dalam

perekonomian dengan membuat berbagai macam kebijakan, alasan tersebut diantaranya

adalah:

(1) Secara teori ekonomi, aliran teori ekonomi klasik atau pasar bebas (free market) atau liberalisme dimana pemerintah tidak perlu campur tangah di dalam perekonomian,

memerlukan beberapa asumsi yang dalam dunia nyata sulit untuk dipenuhi. Asumsi

pasar persaingan sempurnya sangat sulit ditemukan, yang ada adalah mendekati

persaingan sempurna dan bahkan banyak yang monopoli dan oligopoli. Demikian juga

(5)

5

information). Asumsi tidak ada eksternalitas juga sulit dipenuhi, karena eksternalitas banyak terjadi baik di dalam aktivitas produksi maupun konsumsi baik eksternalitas

positif maupun negatif. Karena tidak terpenuhinya asumsi-asumsi tersebut, maka teori

klasik yang mengatakan bahwa pasar bebas akan menciptakan alokasi sumberdaya

yeng efisien dan akan menciptakan kesejahteraan masyarakat akan sulit tercapai.

2. Di dalam konsitusi Negara Indonesia yaitu UUD 1945 telah diatur tentang sistem

perekonomian di Indonesia yaitu pada Pasal 33, yaitu: (1) perekonomian disusun

sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan; (2) cabang-cabang produksi

yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh

negara; dan (3) bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai

oleh negara dan dipergunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

UUD 1945 mengatur bahwa ada 5 hal mendasar peranan negara dalam mengatur

perekonomian (Pasal 27 ayat 2, Pasal 33 & Pasal 34) seperti ditulis oleh Revrisond

Baswir (2007), yaitu:

– Mengembangkan koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional

– Mengembangkan BUMN yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak

– Menguasai dan memastikan pemanfaatan bumi,air, dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya bagi kemakmuran rakyat

– Melindungi dan memajukan pemenuhan hak setiap warga negara untuk mendapatkan pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan

– Mengembangkan panti sosial bagi fakir miskin dan anak terlantar

Menghadapi berbagai persoalan dalam pembangunan pertanian di Indonesia

diantaranya adalah persoalan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan dan keterbatasan

dalam penguasaan sumberdaya lahan, modal, teknologi, akses pasar, ketimpangan

pendapatan, dan juga hutang luar negeri Indonesia yang sangat besar maka peran serta

pemerintah sangat diperlukan di dalam perekonomian dengan membuat berbagai macam

kebijakan. Disamping itu tuntutan liberalisasi perdagangan yang telah dilakukan dengan

(6)

6

2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi.

Pembangunan mempunyai tujuan inti seperti yang dikemukakan oleh Todaro (2004), 3 tujuan

inti pembangunan adalah:

a) Peningkatan ketersediaan dan perluasan distribusi pangan, sandang, papan, kesehatan, dll;

b) Peningkatan standar hidup termasuk pendapatan yang lebih tinggi, lapangan pekerjaan,

pendidikan yang lebih baik, dan sebagainya;

c) Perluasan pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu dan bangsa.

Pembangunan pertanian merupakan peningkatan kapasitas produksi komoditas

pertanian serta berkurangnnya ketergantungan impor, meningkatnya nilai tambah dan daya

saing komoditas pertanian, serta meningkatnya pemanfaatan sumberdaya alam secara

berkelanjutan. Sasaran akhir pembangunan pertanian adalah peningkatan kesejahteraan petani

dan masyarakat pertanian umumnya, yang tercermin dari meningkatnya pendapatan petani,

meningkatnya produktivitas tenaga kerja pertanian, berkurangnya jumlah penduduk miskin,

berkurangnya jumlah penduduk yang kekurangan pangan dan turunnya ketimpangan

pendapatan antara kelompok masyarakat.

Instrumen Kebijakan Pertanian meliputi berbagai kebijakan pemerintah yang dapat

meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian, memperbaiki pemerataan pendapatan, dan

pengentasan kemiskinan masyarakat pertanian.

Instrument kebijakan pertumbuhan sektor pertanian meliputi kebijakan-kebijakan sektor

pertanian pada:

(a) subsistem input produksi,

(b) subsistem produksi,

(c) subsistem pemasaran output (domestic dan perdagangan internasional), dan

(d) subsistem pengolahan output/ pasca panen.

Beberapa macam kebijakan pembangunan pertanian diantaranya adalah:

(1) Kebijakan dalam aspek produksi

(2) Kebijakan perbaikan teknologi

(3) Kebijakan harga

- Support price (subsidi harga)

(7)

7

(4) Kebijakan subsidi input

- Kebijakan subsidi pupuk

- Kebijakan subsidi pembangunan jaringan irigasi

(5) Kebijakan kredit pertanian

(6) Kebijakan perdagangan internasional

(7) Kebijakan kelembagaan

RANCANGAN TUGAS

I. Uraian Tugas:

1. Mahasiswa diminta mencari referensi dan menulis tentang kebijakan pertanian yang diterapkan di Indonesia, dengan topik sebagai berikut:

(a) Kebijakan di bidang produksi (boleh memilih untuk komoditas padi, gula, atau kedelai) (b) Kebijakan harga dasar dan harga atap untuk padi

(c) Kebijakan subsidi pupuk (d) Kebijakan kredit pertanian

(e) Kebijakan di bidang kelembagaan (f) Kebijakan tarif bea masuk untuk kedelai (g) Kebijakan tarif bea masuk untuk gula

(h) Kebijakan liberalisasi (perdagangan bebas) untuk ASEAN dan China (CAFTA = China ASEAN Free Trade Area)

2. Presentasi dan diskusi

II. Batasan tugas:

1. Mahasiswa membentuk kelompok dan mengerjakan tugas sesuai topik-topik diatas, dengan ketentuan 1 topik untuk 1 kelompok. Pembagian topik diserahkan kepada mahasiswa dan dilakukan secara demokratis (bisa diundi) dengan dikoordinasi oleh asisten.

2. Masing-masing kelompok membuat paper dalam format word dan materi presentasi dalam bentuk power point.

3. Masing-masing kelompok mempresentasikan di depan kelas dan melaksanakan diskusi kelas.

III. Metodologi dan acuan tugas:

(8)

8

II. Uraian sesuai topik (memuat tinjauan, data-data dan uraian kebijakan yang pernah diterapkan di Indonesia sesuai topic, dan dibandingkan dengan Negara lain. Data atau

kebijakan mencakup beberapa titik waktu. Lengkapi dengan permasalahan yang terjadi di Indonesia )

III. Pembahasan IV. Rekomendasi

5. Dalam melakukan presentasi dan diskusi harap diperhatikan keterlibatan masing-masing individu dalam kelompok.

IV. Kriteria Penilaian:

1. Sistematika penulisan, kualitas tulisan dan originalitas (bukan plagiat dari tulisan orang lain). Definisi, pemikiran, data yang diambil dari tulisan orang lain harus mencantumkan sumbernya.

2. Kualitas presentasi (kejelasan baik dalam power point maupun dalam penyampaian, kemampuan public speaking atau berbicara di depan umum).

3. Keaktifan di kelas pada saat diskusi.

4. Kerjasama dan kekompakan dalam tim (kelompok).

REFERENSI

Andi Nuhung, I. 2003. Membangun Pertanian Masa Depan, Suatu Gagasan Pembaharuan. Penerbit Aneka Ilmu. Semarang.

Fadli Zon. 2012. Daulat Pangan Daulat Petani. HKTI. Jakarta.

Irham, A.S. Herianto, Jamhari, A.B. Raya. 2006. Revitalisasi Kebijakan Subsektor, Kelembagaan dan Pendidikan Tinggi Pertanian. Penerbit Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Joseph E. Stiglitz. 1994. Whither Socialism?. The MIT Press Cambridge. Massachusetts. London. England.

Mankiw, N.G. 2004. Principles of Economics, Third Edition.

Mankiw, N.G. 2003. Teori Makroekonomi. Penerbit Erlangga.

Mubyarto. 1980. Ekonomi dan Keadilan Sosial. Aditya Media. Yogyakarta

Mubyarto. 1997. Ekonomi Rakyat, Program IDT dan Demokrasi Ekonomi Indonesia. Aditya Media. Yogyakarta

Revrisond Baswir. 2009. ManifestoEkonomi Kerakyatan. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Subianto, P., et al. 2011. Membangun Kembali Indonesia Raya, Haluan Baru Menuju Kemakmuran. Institut Garuda Nusantara, Pusat Studi Kebijakan Strategis Indonesia. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

“Pengaruh Implementasi Akuntansi Lingkungan Terhadap Kinerja Lingkungan dan Pengungkapan Informasi Lingkungan serta Dampaknya Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi pada

Tradisi sie keubeue itam dalam khanduri tron u blang merupakan sebuah tradisi yang terus dilaksanakan dari tahun ke tahun oleh masyarakat Dusun Krueng Itam dan

Kesimpulan penelitian ini bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan model (PBI) Berbasis ICARE dapat berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa

Star Wars: Star Wars Comic Light Navy T-Shirt ● PREVIEWS EXCLUSIVE WEAR. V For Vendetta: People & Governments Black T-Shirt ● PREVIEWS

Tujuan Tugas: Melalui tugas ini mahasiswa diharapkan dapat membuat bab pendahuluan proposal penelitian di Bidang Administrasi sesuai dengan topik tesis/research

Results of the glasshouse experiment showed that application of Gliricidia and Tithonia prunings significantly increased soil pH, reduced Al o concentration, increased Al p

Dan juga wajib memisahkan antara dua jaminan (tanggung jawab resiko barang) jaminan lembaga keuangan dan jaminan nasabah yang sebagai wakil lembaga keuangan untuk membeli barang

Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di Kota Solo pada tahun 2015 ini, kelompok masyarakat yang mengalami eksklusi sosial tersebut dikategorisasi sebagai kelompok