• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PRODUKTIVITAS DALAM PRODUKSI KE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PRODUKTIVITAS DALAM PRODUKSI KE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PRODUKTIVITAS DALAM PRODUKSI KERAJINAN KUNINGAN DAN TEMBAGA

Rana Ustati

Prodi S1 DesainProduk, FakultasIndustriKreatif, Universitas Telkom ranaustati@students.telkomuniversity.ac.id

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen-elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang mempraktikkan teori, prinsip, data, dan metode dalam perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia. Konsepnya adalah ilmu yang membahas tentang kelebihan dan keterbatasan manusia dan secara sistematis memanfaatkan informasi-informasi tersebut untuk rancang bangun, sehingga mengahasilkan produk, sistem atau lingkungan kerja yang lebih baik.

Menurut Sutalaksana, 1979, ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari sifat, kemampuan, dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melealui pekerjaan itu, dengan efektif, aman dan nyaman. Para operator dalam melakukan pekerjaannya, posisi keja mereka tidak sesuai dengan prinsip – prinsip ergonomi,sehingga dari posisi kerja operator tersebut dapat mengakibatkan timbulnya berbagai permasalahan.

Untuk itu dalam penelitian ini bergerak dalam bidang kerajinan kuningan dan tembaga dan objek penelitian pada stasiun kerja dalam perancangan ulang stasiun kerja. Untuk bagian proses pencucian, proses penyambungan, dan proses penyelepan.dalam proses – proses tersebut operator tersebut terlalu membungkuk untuk memegang suatu alat kerja.

Obyek penelitian ini akan dilakukan perancangan ulang stasiun kerja dengan kondisi yang dapat menunjang peningkatan kerja dan operasionalnya. Karena dengan kondisi kerja yang aman, nyaman dan menyenangkan maka operator akan mencapai produktivitas yang tinggi serta bertahan dalam jangka waktu yang lama, berdasarkan uraian tersebut, maka saya menerapkan ergonomi dengan analisis ergonomi terhadap rancangan fasilitas kerja pada stasiun kerjs dengan antropometri agar operator bisa bekerja dengan efektif, nyaman, aman , sehat, dam efesien.

2. Rumusan Masalah

(2)

2. Solusi workstation yang mencakup produktivitas? 3. Apakah saat operator bekerja sudah merasa nyaman?

3. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah: .

1. Mengevaluasi apakah stasiun kerja kerajinan kuningan dan tembaga sudah ergonomis

2. Membuat rancangan stasiun kerja secara ergonomis agar pekerja dapat bekerja dengan efisien, nyaman, aman, sehat dan efektif agar produktifitas pekerja meningkat.

3. Membuat kenyamaan operator saat melakukan produktivitas kerja.

4. Urgensi / Keutamaan

Penelitian ini penting dilakukan karena unutk mengurangi faktor-faktor yang dapat menghambat produktivitas dan dapat meningkatkan kualitas serta produktivitas para pekerja.

5. Metode

Metode penelitian yang saya gunakan adalah;

 Teknik Wawancara. Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data primer dari para pihak yang dijadikan informan penelitian. Teknik wawancara dilakukan dengan mempersiapkan terlebih dahulu Pedoman Wawancara. Pedoman wawancara tersebut berisi pokok-pokok pertanyaan terbuka untuk diajukan kepada para informan penelitian.

 Observasi. Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung ke locus dan obyek penelitian. Onservasi dilakukan untuk memperoleh berbagai informasi dan data faktual serta memahami situasi dan kondisi dinamis obyek penelitian.

6. Perkiraan / Kontribusi

Kerajinan kuningan dan tembaga sangat dibutuhkan oleh masyarakat umumnya. Baik dari masyarakat kelas tinggi, menengah,maupun kelas rendah. Kontribusi kerajinan ini sangat penting untuk memajukan industri di negara kita. Sehingga dapat bersaing dengan pemasaran dunia.

B. Tinjauan Pustaka dan Metodologi 1) Produktivitas

(3)

Menurut Riyanto (1986 : 22) secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai (out put) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (input). Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja persatuan waktu.

Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang. Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran dengan jumlah yang digunakan atau jumlah jam kerja karyawan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas

Menurut Soeharto (2001), variabel-variabel yang mempengaruihi produktivitas tenaga kerja lapangan dapat dikelompokkan menjadi:

1. Kondisi fisik lapangan dan sarana bantu. 2. Supervisi, perencanaan dan koordinasi 3. Komposisi kelompok kerja

4. Kerja lembur

5. Ukuran besar proyek

6. Kurva pengalaman (learning curve) 7. Pekerja langsung versus subkontraktor 8. Kepadatan tenaga kerja

2) Motion & Time study dan micromotion study

Motion study and time study adalah suatu studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan oleh pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannnya. Dengan studi ini ingin diperoleh gerakan-gerakan standard utnuk penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan-gerakan yang efktif dan efisien.

Micromotion Study adalah mempelajari elemen dasar atau sundivisi berdasarkan gambar gerakan kamera, alat penghitungan waktu yang secara akurat dapat menghitung inteval waktu pada gambar film. Dalam praktikum Micromotion Study akan direkam gerakan – gerakan operator dalam merakit sebuah produk menjadi produk jadi mengunakan camera video, kemudian hasil rekaman video akan dianalisis gerakan- gerakan operator.

C. Hasil Penelitian

1) Gambaran Umum Dalam Stasiun Kerja

Untuk mendapatkan hasil yang jelas, saya melalukan wawancara kepada pemilik jasa permak antara lain:

Pewawancara : “Sudah berapa lama bapak menggeluti usaha ini ? “ Narasumber : “Usaha saya sudah berjalan sekitar 6 tahun. “

Pewawancara : “Pukul berapa bapak mulai beraktivitas di toko ini? “ Narasumber : “Saya mulai aktivitas jam 08.00 sampai 16.00. “ Pewawancara : “berapa lama jam kerja bapak? “

(4)

Pewawancara : “kesulitan apa yang dihadapi dalam proses permak? “

Narasumber : “ Alhamdulillah tidak ada keluhan disaat kerja akan tetapi sedikit kesusahan untuk pemasaran kerajinan ini.. “

Pewawancara : “Apakah tata letak toko ini sudah nyaman? “

Narasumber : “ belum full efisien, akan tetapi akan saya usahakan untuk meningkatkan kenyamanan tempat kerjanya. “

Pewawancara : “ Peralatan apa yang menurut bapak perlu ditambah? “

Narasumber : “ peralatan yang paling pokok yang saya perlukan saat ini adalah seperti kompresor, las listrik, dan circle. “

Pewawancara : “ Solusi apa yang dapat menambah kinerja bapak dalam

pekerjaan ini? “

Narasember : “ menghasilkan karya – karya seni yang bernilai harga tinggi dan ingin terus ada peminatnya dari dalam maupun luar negri. “

Dari data wawancara diatas dapat disimpulkan dalam 5W + 1H

 What

IKM ini berdiri pada tahun 2010. IKM yang telah berjalan 6 tahun ini memerlukan kesabaran dalam profesinya. Dalam kerajinan ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian yang tinggi agar hasilnya maksimal dan memuaskan konsumen. Dalam sebulan dapat menghasilkan 6 sampai 8 kerajinan. Dalam 1 kerajinan dapat diuangkan sebesar Rp 5.000.000,.

 Who

Nama pemilik IKM ini adalah bapak Agus wijaya. Bapak agus memiliki 3 karyawan. 1 karyawan dalam proses penyucian kuningan dan tembaga, 1 sebagai proses penyelupan dan 1 karyawan sebagai proses penyelepan.

 When

Usaha ini memulai aktivitsnya jam 08.00 sampai 16.00. lama berproduksi kerajinan kurang lebih 8 jam.

 Where

Kerajinan kuningan dan tembaga ini terletak di Tumang, Cepogo Boyolali.

 Why

Dalam bidang kerajinan kuningan dan tembaga ini sangat membutuhkan proses yang lama. Bapak agus dapat menghasilkan kerajinan selama kurang lebih 2 sampai 4 hari.

 How

(5)

bertujuan untuk membersihkan atau merapikan bagian bagian yang kurang enak untuk dilihat.

1. 1 Data Foto yang berkaitan dengan kerajinan kuningan dan tembaga

1. 2 Sistem Kerja Kerajinan Kuningan dan Tembaga

a) Proses Pola

(6)

c) Proses Penyambuangan

d) Proses Penyelepan

1. 3 Tata Ruangan Stasiun Kerja

(7)

Keterangan:

1. Pintu.

2. Tempat alat – alat. 3. Tempat meja pola. 4. Jendela

5. Tempat alat – alat untuk pola. 6. Jendela.

7. Tempat penyimpanan material. 8. Tempat alat penyambungan. 9. Tempat penyambungan. 10.Jendela.

11.Tempat alat penyambungan. 12.Tempat penyambungan. 13.Pintu.

14.Tempat penyelepan dan pencucian. 15. Tempat kran air.

2) Micromotion Study

a) Flow Chart sistem kerja

Flow chart adalah suatu bagan dengan symbol – symbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses dengan proses lainnya dalam suatu program.

(8)

b) Process Chart sistem kerja

Process Chart adalah diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan baku (material) hingga menjadi komponen atau produk jadi. Process chart memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis lebih lanjut.

waktu yang dihabiskan, material yang digunakan, dan tempat atau mesin yang dipakai untuk memproses material. Jadi, dalam suatu Operation Process Chart yang dicatat hanyalah kegiatan-kegiatan operasi dan pemeriksaan, terkadang pada akhir operasi dicantumkan kegiatan penyimpanan

Manfaat peocess Chart:

1. Untuk mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya. 2. Untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku.

3. Salah satu alat untuk menentukan tataletak pabrik.

4. Salah satu alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang berlaku.

5. Sebagai alat untuk latihan kerja.

Distance Time Position

2 m 30 m Mengambil material dari penyimpanan.

(9)

c). Tabel temuan ergonomi berdasarkan peta kerja

D. Pembahasan . Analisis

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, telah ditemukan beberapa kekurangan pada sistem lama sehingga menimbulkan banyak masalah yang berdampak pada proses pengerjaan kerajinan tembaga dan kuningan. Mulai dari masalah proses pola sketsa, area stasiun kerja, sampai masalah finishing pada kerajinan tembaga dan kuningan yang tidak sesuai sehingga menyebabkan pemakaian waktu yang tidak efisien. Hal ini berdampak sangat besar bagi operator karena dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan pembuangan tenaga berlebih yang sebenarnya bisa dikurangi. Berikut data rekapitulasi proses: dari perkumpulan stasiun kerja kemudian setelah proses pencucian operator harus kembali ketempat kran air yang jaraknya didekat stasiun kerja utama dan setelah mencuci tembaga atau kuningan operator harus masuk kedalam ruangan stasiun kerja utama karena masalah penempatan stasiun kerja yang tidak terletak secara bersamaan itu akan merugikan operator karena operator harus mondar – mandir untuk menyelesaikan pekerjaannya.

(10)

2. Solusi

 Jarak

Dari permasalahan stasiun kerja yang telah dibuat tabel temuan diatas maka dari itu saya mempunyai pemikiran dengan mengumpulkan data proses pengerjaan kerajinan dalam satu area, sehingga akan tercipta kenyamanan, ketepatan, dengan menghemat waktu disetiap proses – prosesnya karena area stasiun kerja telah direncang dengan pengukuran yang tepat.

 Alat – alat kerja

Dari permasalahan alat kerja yang telah dibuat tabel temuan diatas adalah saya ingin merancang sebuah alat dengan tujuan memudahkan operator untuk membuat pola di tembaga atau kuningan dengan bentuk press namun tidak memerlukan mesin sehingga terjangkau dan tidak memberatkan para ikm pengrajin tembaga dan kuningan. Dengan cara kerja memasukan paku kedalam lubang yang telah tersedia dan proses pressnya hanya ditekan seperti pompa air jaman dulu.

Sketsa Desain  Jarak

(11)

E. Kesimpulan

Dari beberapa masalah yang terjadi di stasiun kerja kerajinan tembaga dan kuningan dapat diperoleh beberapa masalah dan beberapa solusi yang dapat menunjang operator dalam bekerja antara lain adalah: dengan video sangat berguna untuk pengamatan dalam analisis produktivitas sebuah stasiun kerja dan sistem kerja, teknik ini memungkinkan peneliti mengamati gerakan operator dengan sangat teliti Karena video dapat diputar lambat, dipercepat, di capture per frame nya, dan juga bisa dihentikan sementara, sehingga mengurangi potensi kehilangan data.

Oleh karena itu dengan melakukan analisis maka didapatkan solusi-solusi untuk meningkatkan produktivitas keterampilan tembaga dan kuningan agar dapat bekerja dengan efisien, efektif, nyaman, aman, dan sehat yang sesuai dengan kajian ergonomi beserta antropometri. Serta dapat menghasilkan produk yang memuaskan para pelanggannya.

F. Daftar Pustaka

[1] Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Ergonomi: Studi gerak dan waktu. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember

G. Lampiran

 Proses Pola

(12)

 Proses Penyambungan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil studi pendahuluan didapatkan bahwa strategi pembelajaran Mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah masih menggunakan metode lecturing, hasil observasi dalam proses

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui kondisi faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan faktor eksternal (Peluang dan Ancaman) dalam Balai Benih Ikan

Alhamdulillah Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas

Tingkat kesesuaian kesesuaian materi instrumen evaluasi dengan indikator pada RPP, kesesuaian materi instrumen evaluasi dengan materi yang terkandung dalam

Cara ilmiah berarti bahwa kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis, sehingga dengan cara yang ilmiah itu, akan

1) Metode OBIA dapat digunakan sebagai salah satu metode yang cukup akurat dan cepat untuk identifikasi kerusakan pasca bencana. Namun terdapat beberapa syarat seperti citra

 Relasi pada sebuah himpunan dapat direpresentasikan secara grafis dengan graf berarah (directed graph atau digraph)  Graf berarah tidak didefinisikan untuk

“Sistem adalah adalah kumpulan elemen yang terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut untuk mencapai