PENENTU KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
I Made Suarta1), IGA Oka Sudiadnyani2)
1
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bali Jln. Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali 1
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bali Jln. Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali
Email: i_md_suarta@yahoo.co.id
Abstract
This research conduct an empirical study about the accounting information system (AIS) success model through user satisfaction and their implications on the employee performance. The purpose of this research were (1) examine the effect of system quality on the usage and user satisfaction of AIS; (2) examine the effect of the ease of use on the usage and user satisfaction of AIS; (3) examine the effect of the usage to the user satisfaction of AIS; and (4) examine the effect of the user satisfaction to user performance of AIS. This study used a non-experimental quantitative approach and conducted by survey method. A total of 138 respondents participated in this study. Samples were taken by purposive sampling techniques from employees of Village Credit Institutions (LPD) in Tabanan, Badung, Gianyar and Denpasar. The results were analyzed using structural equation modeling. The influence of system quality in contrast with previous studies. The system quality is not significant effect on the system usage, the user satisfaction, and employee performance. Ease of use AIS become the determinant factor for the usage of information systems, user satisfaction and users performance. The usage of information systems provide significant effect on the user satisfaction and increasing the users performance.
Keywords: a model of success, accounting information system, user satisfaction, user performance
Abstrak
Penelitian ini melakukan telaah empiris model kesuksesan sistem informasi akuntansi (SIA) melalui indikator kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi dan implikasinya pada kinerja karyawan. Tujuan penelitian adalah (1) menguji pengaruh kualitas sistem terhadap penggunaan dan kepuasan pengguna SIA; (2) menguji pengaruh kemudahan menggunakan sistem terhadap penggunaan dan kepuasan pengguna SIA; (3) menguji pengaruh penggunaan sistem terhadap kepuasan pengguna SIA; serta (4) menguji pengaruh kepuasan pengguna sistem terhadap kinerja pengguna SIA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non-eksperimen dan dilakukan dengan metode survei. Sebanyak 138 responden berpartisipasi dalam penelitian ini, diambil secara purposive dari karyawan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang tersebar di Kabupaten Tabanan, Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar. Hasil penelitian dianalisis menggunakan model persamaan struktural. Pengaruh kualitas sistem informasi bertolak belakang dengan penelitian-penelitian terdahulu. Kualitas sistem informasi berpengaruh tidak signifikan terhadap penggunaan sistem, kepuasan pengguna sistem serta dampaknya pada kinerja karyawan. Kemudahan menggunakan SIA menjadi faktor penentu bagi penggunaan sistem informasi, kepuasan pengguna dan kinerja pengguna sistem. Penggunaan sistem informasi memberikan implikasi yang signifikan pada kepuasan pengguna dan berdampak pada meningkatnya kinerja pengguna sistem.
PENDAHULUAN
Sistem informasi yang terkomputerisasi seakan menjadi suatu keharusan bagi
perusahaan saat ini, karena mampu memberikan dukungan dalam menyajikan informasi
keuangan dan non keuangan secara lebih praktis dan efisien. Taipaleenmäki dan Ikäheimo
(2013) menyebutkan bahwa teknologi informasi berfungsi sebagai fasilitator, katalisator,
motivator, atau bahkan enabler untuk konvergensi akuntansi manajemen (management
accounting) dan akuntansi keuangan (financial accounting). Teknologi informasi dan
komputerisasi memainkan peran sangat penting dalam proses konvergensi ini.
Salah satu sistem informasi yang berfungsi untuk menyajikan informasi keuangan
adalah sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi adalah seluruh komponen
terkait yang bekerja sama untuk mengumpulkan, menyimpan dan menyebarkan data untuk
tujuan perencanaan, pengendalian, koordinasi, analisis dan pengambilan keputusan
(Soudani, 2012). Kombinasi sistem informasi akuntansi dengan teknologi informasi
menjadi alat bantu utama dalam pengelolaan dan pengendalian terkait dengan bidang
ekonomi-keuangan perusahaan (Grande et al., 2011). Dengan demikian, pemanfaatan
sistem informasi akuntansi berbasis komputer memberikan peluang bagi perusahaan dalam
melakukan fungsi akuntansi secara lebih efektif dan efisien.
Penggunaan sistem informasi akuntansi merupakan suatu bentuk perilaku yang
muncul sebagai akibat dari adanya keuntungan atas pemakaian sistem informasi tersebut.
Ghasemi et al. (2011) menyebutkan keuntungan dari sistem informasi akuntansi yang
terkomputerisasi di antaranya: meningkatkan ketepatan waktu dalam penyajian informasi
akuntansi, meningkatkan akurasi pencatatan transaksi, pengolahan data dan penyajian
informasi menjadi lebih cepat, serta pelaporan bagi pihak eksternal menjadi lebih baik dan
kredibel. Perilaku yang ditimbulkan, dalam proses selanjutnya diharapkan memberikan
dampak pada kinerja individu. Kinerja individu dalam sebuah perusahaan dapat dilihat dari
seberapa cepat, efisien, dan efektif pengguna menggunakan sistem informasi akuntansi
dalam menyelesaikan pekerjaan.
Keberhasilan penerapan sistem informasi akuntansi telah dikaji cukup lama oleh para
peneliti. Goodhue (1995) menyebutkan keberhasilan penerapan sistem informasi tergantung
pemanfaatan teknologi yang digunakan. Peneliti lain menyebutkan kepuasan pengguna
akhir sistem informasi dapat digunakan sebagai indikator dalam menilai keberhasilan
penerapan suatu sustem informasi (Doll & Torkzadeh, 1988; DeLone & McLean, 1992).
Kepuasan pengguna sistem merupakan respon pemakai terhadap situasi kerja yang
dihasilkan ketika bekerja dengan sistem informasi akuntansi, dan menjadi pusat perhatian
dalam pengembangan model keberhasilan sistem informasi. Faktor-faktor apa yang
mempengaruhi kepuasan pengguna akhir sistem informasi serta dampaknya terhadap
kinerja individu, merupakan bidang yang menarik untuk dikaji.
Penelitian ini melakukan telaah empiris tentang model kesuksesan sistem informasi
akuntansi melalui indikator kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi dan kinerja
karyawan, dikembangkan berdasarkanD&M IS Success Model(DeLone & McLean, 1992).
Perbedaan mendasar penelitian ini terletak pada variabel yang digunakan serta objek
penelitiannya. D&M IS Success Model (DeLone & McLean, 1992) menguji pengaruh
kualitas informasi, kualitas sistem terhadap kegunaan dan kepuasan pengguna serta
menguji dampaknya bagi organisasi dan individu karyawan. Penelitian ini menguji
hubungan kausalitas faktor penentu kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi serta
pengaruhnya terhadap kinerja karyawan pada Lembaga Perkreditan Desa di Bali.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menguji pengaruh kualitas sistem terhadap
penggunaan sistem informasi akuntansi; (2) menguji pengaruh kualitas sistem terhadap
kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi; (3) menguji pengaruh kemudahan
menggunakan sistem terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi; (4) menguji
pengaruh kemudahan menggunakan sistem terhadap kepuasan pengguna sistem informasi
akuntansi; (5) menguji pengaruh penggunaan sistem terhadap kepuasan pengguna sistem
informasi akuntansi; serta (6) menguji pengaruh kepuasan pengguna sistem terhadap
kinerja individu pengguna sistem informasi akuntansi.
KAJIAN LITERATUR
Model Kesuksesan Sistem Informasi
D&M IS Success Modelyang dikembangkan oleh DeLone dan McLean (1992) (Gambar 1).
Model ini menjelaskan hubungan kausalitas di antara konstruk kesuksesan sistem secara
bersama-sama. Kualitas sistem (system quality) dan kualitas informasi (information quality)
secara mandiri dan bersama-sama mempengaruhi penggunaan (usage) dan kepuasan
pemakai (user satisfaction). Besarnya penggunaan (usage) dapat mempengaruhi kepuasan
pemakai (user satisfaction) secara positif atau negatif. Penggunaan (usage) dan kepuasan
pemakai (user satisfaction) mempengaruhi dampak individual (individual impact) dan
selanjutnya mempengaruhi dampak organisasional(organizational impact).
Gambar 1. Model kesuksesan sistem informasi (DeLone & McLean, 1992).
Seddon dan Kiew (1996) mengembangkan model kesuksesan sistem informasi
dengan memodifikasi model DeLone dan McLean. Seddon dan Kiew (1996) tidak meneliti
sampai pada pengukuran dampak individu dan organisasi. Pengembangan yang dilakukan
adalah mengganti konstruk penggunaan (usage) dengan konstruk kegunaan (usefullness),
serta menambahkan variabel kepentingan sistem (importance of system). Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan menjelaskan variasi persepsi para pengguna tentang
kegunaan dan kepuasan pengguna. Demikian juga pada hubungan sebab akibat antara
penggunaan dan kepuasan pengguna diganti menjadi kausalitas satu arah.
DeLone dan McLean (2003) memperbaharui model kesuksesan sistem informasi yang
telah dikembangkan sebelumnya. Pada model yang diperbaharui ini, kegunaan dan
kepuasan pengguna sistem informasi dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu kualitas
informasi, kualitas sistem, dan kualitas layanan. Implikasi dari kepuasan pengguna yaitu
System Quality
Information Quality
Use
User Satisfaction
Individual Impact
dampaknya bagi “net benefits”. Menurut pendapat DeLone dan McLean (2003), kesuksesan
sistem informasi dapat dilihat apabila organisasi memperoleh “net benefits” yakni berupa
mafaat yang didapatkan oleh organisasi dan individu dalam organisasi.
Kepuasan pengguna sistem merupakan salah satu indikator keberhasilan penerapan
sistem informasi dalam suatu organisasi. Selain itu, dampaknya terhadap individu dan
organisasi merupakan dimensi penting dari kepuasan pengguna. Penelitian ini
dikembangkan mengadopsi model kesuksesan sistem informasi (DeLone & McLean, 1992)
Perbedaan mendasar penelitian ini adalah berkaitan dengan variabel yang digunakan.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas sistem yang diambil dari
model DeLone dan McLean (1992) serta menambahkan satu variabel yaitu persepsi
kemudahan menggunakan sistem (perceived ease of use) (Davis, 1989). Persepsi
kemudahan menggunakan merupakan indikator kunci yang menentukan penerimaan
individual terhadap sistem informasi. Oleh karena itu, peneliti memasukkan variabel
persepsi kemudahan menggunakan sistem informasi akuntansi sebagai prediktor dari
penggunaan dan kepuasan pengguna sisten informasi.
Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Kualitas sistem informasi menunjukkan kualitas dari hardware dan software yang
digunakan organisasi. Hardware yang baik serta dikombinasikan dengan software yang
canggih akan mempermudah kerja dari para pengguna sistem (DeLone & McLean, 1992).
Sistem yang berkualitas berimplikasi pada kinerja sistem dan pada gilirannya dapat
meningkatkan niat menggunakan sistem. Beberapa penelitian menemukan kualitas sistem
memiliki dampak yang signifikan terhadap penggunaan (Iivari, 2005; Hsieh & Wang,
2007) dan kepuasan pengguna (Kulkarniet al., 2006; Wu & Wang, 2006).
Beberapa penelitian melaporkan kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap
penggunaan maupun kepuasan pengguna. Markus dan Keil (1994) serta Gefen dan Keil
(1998) menemukan bahwa kualitas sistem tidak menjamin penggunaan sistem. Hubungan
ini menjadi tidak signifikan ketika pengukuran dilakukan 3 – 6 bulan setelah implementasi
menggunakan reliabilitas sistem tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem oleh
individu pengguna.
Menurut Seddon dan Kiew (1996) sistem yang berkualitas diharapkan mudah
digunakan serta memiliki kemampuan yang optimal ketika digunakan yang berujung pada
kepuasan pemakai. Informasi yang dihasilkan dapat berpengaruh pada tingkat penggunaan
sistem dan dapat meningkatkan kepuasan pengguna sistem informasi. Semakin baik
kualitas sistem danoutput, akan menyebabkan derajat manfaat yang tinggi serta berdampak
pada pemakai akan menjadi lebih puas. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis
penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut:
H1: Kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi
H2: Kualitas sistem berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi
Kemudahan Menggunakan Sistem Informasi Akuntansi
Persepsi kemudahan menggunakan (perceived ease of use) merupakan prediktor kunci
yang menentukan penerimaan dan penggunaan teknologi informasi secara individual. Davis
(1989) mendefinisikan kemudahan menggunakan suatu teknologi (ease of use) sebagai
suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa teknologi dapat dengan mudah dipahami,
lebih mudah dioperasikan, dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya. Kemudahan
menggunakan akan mengurangi waktu dan tenaga seseorang dalam mengoperasikan sistem
teknologi.
Kemudahan menggunakan merupakan salah satu karakteristik yang diinginkan dari
suatu sistem informasi. Davis (1989) menyatakan kemudahan menggunakan merupakan
ukuran yang paling umum dari kualitas sistem. Hanya saja persepsi kemudahan
menggunakan tidak mampu menangkap konstruk kualitas sistem secara keseluruhan (Petter
et al., 2008). Dalam penelitian ini, kemudahan menggunakan sistem informasi diposisikan
sebagai variabel yang mandiri dan terpisah dari kualitas sistem. Berdasarkan hasil-hasil
penelitian terdahulu, persepsi kemudahan menggunakan sistem dapat diproksikan sebagai
Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai
berikut:
H3: Kemudahan menggunakan sistem berpengaruh signifikan terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi
H4: Kemudahan menggunakan sistem berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi
Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
Penggunaan sistem informasi merujuk pada tingkat dan cara pengguna memanfaatkan
kemampuan dari suatu sistem informasi (Petter et al., 2008). Beberapa peneliti
menunjukkan niat untuk menggunakan, frekuensi penggunaan, penggunaan yang
dilaporkan sendiri, penggunaan aktual, jumlah penggunaan serta tingkat penggunaan
sebagai ukuran penggunaan sistem. Collopy (1996) serta Payton dan Brennan (1999)
menemukan perbedaan yang signifikan antara penggunaan yang dilaporkan sendiri dengan
penggunaan aktual. Venkatesh et al. (2003) juga menemukan hubungan yang signifikan
antara niat menggunakan dan penggunaan aktual. Burton-Jones dan Straub (2006) telah
mengkonsep ulang konstruk penggunaan sistem dengan memasukkan struktur dan fungsi
sistem penggunaan.
DeLone dan McLean (1992) menguji hubungan penggunaan sistem dengan kepuasan
pengguna sebagai bentuk pengaruh timbal balik. Tidak banyak penelitian yang meneliti
hubungan antara penggunaan dan kepuasan pengguna. Penelitian ini fokus pada pengaruh
satu arah antara penggunaan sistem dan kepuasan pengguna sistem. Guimaraes et al. (1996)
menemukan pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan sistem dan kepuasan
pengguna sistem. Halawi et al. (2007) juga mengidentifikasi hubungan yang signifikan
antara niat menggunakan dengan kepuasan pengguna sistem. Berdasarkan uraian tersebut
maka hipotesis yang diajukan adalah:
Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi
Kepuasan pengguna atas sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pekerjaan akan
mempengaruhi kinerja individu dalam organisasi. DeLone dan McLean (1992) menyatakan
bahwa kepuasan pengguna (user satisfaction) merupakan prediktor yang signifikan bagi
perceived individual impact. Iivari (2005) menyatakan bahwa kepuasan pengguna (user
satisfaction) juga prediktor yang signifikan bagi perceived individual impact. Semakin
tinggi kepuasan pengguna maka individual impact atau kinerja individu yang terjadi akan
semakin tinggi. Kepuasan pengguna telah ditemukan memiliki dampak positif pada
peningkatan kinerja (McGillet al., 2003), meningkatkan produktivitas dan efektivitas (Rai
et al., 2002; McGill & Klobas, 2005). Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang
diajukan adalah:
H6: Kepuasan pengguna sistem berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu pengguna sistem informasi akuntansi
Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual penelitian ini dikembangkan untuk menguji pengaruh kualitas
sistem informasi dan persepsi kemudahan menggunakan SIA terhadap kegunaan dan
kepuasan pengguna serta dampaknya terhadap kinerja individu karyawan (Gambar 2).
Penelitian ini tidak melakukan pengujian terhadap dampak organisasi, dengan
pertimbangan kemungkinan munculnya bias hasil pengukuran dampak organisasi pada satu
lembaga yang sama. Penelitian ini juga tidak memasukkan variabel kualitas informasi,
karena penerapan sistem informasi akuntansi pada satu lembaga harusnya memberikan
hasil pengkuran indikator kualitas informasi yang sama.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non-eksperimen dengan metode
survei. Populasi penelitian ini adalah pengguna sistem informasi akuntansi berbasis
komputer pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kabupaten Badung, Tabanan, Gianyar,
dan Kota Denpasar Provinsi Bali. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling,
dipilih dari karyawan LPD yang dalam melakukan pekerjaannya menggunakan sistem
informasi akuntansi ataupun aplikasi komputer akuntansi. Hair et al. (2006:741)
menyebutkan ukuran sampel minimal pada analisis SEM tergantung pada beberapa faktor,
diantaranya teknik estimasi dan kompleksitas model. Analisis SEM umumnya
menggunakan teknik maximum likelihood estimation. Model SEM yang menggunakan
maksimal 5 konstruk dan minimal 3 item pada setiap konstruknya, ukuran sampel yang
direkomendasikan antara 100 – 150. Jumlah sampel yang dianalisis dalam penelitian ini
adalah 138 responden.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Data dikumpulkan dengan cara
self-administered questionnaires, di mana responden menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat dalam kuesioner tanpa adanya bantuan dari petugas pengumpul data (De
Leeuw, 2008:113). Item-item untuk mengukur konstruk kualitas sistem informasi, persepsi
kemudahan menggunakan sistem informasi, penggunaan sistem, kepuasan pengguna
sistem, serta kinerja individu dikembangkan dengan mengadaptasi berbagai
penelitian-penelitian terdahulu (Davis, 1989; DeLone & McLean, 1992; Fong & Ho, 2014; Ilias &
Abd Razak, 2011), serta memodifikasinya sesuai konteks sistem informasi akuntansi yang
diterapkan di LPD. Kuesioner disusun dalam bentuk pernyataan tertutup menggunakan
skala Likert lima tingkat (1=tidak setuju; 2=kurang setuju, 3=netral, 4=setuju, 5=sangat
setuju). Instrumen penelitian juga dilengkapi dengan daftar pertanyaan yang terkait dengan
informasi umum responden.
Validitas instrumen penelitian diuji menggunakan korelasi pearson product moment
dengan tingkat signifikansi=5%. Uji validitas menunjukkan semua butir-butir pertanyaan
dinyatakan valid, dengan nilai koefisien korelasi pearson product moment berkisar antara
dalam penelitian ini menggunakan skor non-dikotomis, yaitu skala Likert. Instrumen
penelitian dikatakan reliabel apabila mempunyai nilai Cronbach’s Alpha0,7 (Hairet al.,
2006). Uji reliabilitas menunjukkan kuesioner penelitian dinyatakan reliabel karena
mempunyai nilaiCronbach’s Alpha0,7.
Hasil penelitian dianalisis menggunakan model struktural dengan bantuan program
LISREL 8.51 for Windows. Model struktural menggambarkan hubungan-hubungan yang
ada di antara variabel-variabel laten, dan pada umumnya berbentuk hubungan linier.
Kesesuaian model struktural dievaluasi melalui telaah terhadap berbagai kriteria
goodness-of-fit (Hair et al., 2006). Uji kecocokan model ditujukan untuk mengevaluasi derajat
kecocokan antara data empiris dengan model. Penelitian ini menggunakan beberapa fit
index (indeks kesesuaian), seperti: Chi-Square Statistic (2), Root Mean Square Error of
Approximation (RMSEA); Normed Fit Index (NFI); Comparative Fit Index (CFI);
Incremental Fit Index (IFI); Root Mean Square Residual (RMSR); Goodness-of-Fit Index
(GFI); dan Adjusted Goodness-of-Fit Index(AGFI).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Model Persamaan Struktural
Model persamaan struktural sangat populer sebagai alat statistik untuk menguji
hubungan beberapa variabel terikat secara serentak, meliputi evaluasi atas hubungan antar
konstruk dan justifikasi hubungan antara konstruk tersebut denganpath coefficient. Gambar
3 menunjukkan model struktural dan koefisien jalur untuk setiap hubungan dalam bentuk
Gambar 3. Output model persamaan struktural.
Signifikansi hubungan di antara variabel dievaluasi menggunakan nilai koefisien jalur
( atau ) dan nilai-t (T-Value). Hubungan di antara dua variabel dinyatakan signifikan
apabila nilai-t muatan faktornya lebih besar atau sama dengan 1,96. Nilai koefisien jalur
dan nilai-t dari hubungan-hubungan yang ada sebagaimana dihipotesiskan sebelumnya
dirangkum dalam Tabel 1.
Tabel 1
Ringkasan statistik analisis jalur
Hipotesis Jalur Koefisien Jalur Nilai-t Kesimpulan
H1 KSUS 0.08 0.88 Hipotesis ditolak
H2 KSSU 0.03 0.50 Hipotesis ditolak
H3 EUUS 0.51 5.53** Hipotesis diterima
H4 EUSU 0.51 6.66** Hipotesis diterima
H5 USSU 0.34 5.23** Hipotesis diterima
H6 SUKP 0.67 10.44** Hipotesis diterima
** Koefisien jalur signifikan pada level 5%.
Uji kecocokan keseluruhan model berkaitan dengan analisis terhadapgoodness of fit
(GOF) statistik yang dihasilkan oleh program. Seperti ditampilkan pada Tabel 2, lima dari
delapan alat statistik kecocokan model yang digunakan menghasilkan tingkat kecocokan
berbagai penelitian yang menggunakan model persamaan struktural sangat jarang
ditemukan hasil estimasi yangfitpada semua kriteria.
Tabel 2
Ringkasan statistik fit model
Fit Index Nilai
Rekomendasi
Hasil Analisis
Tingkat Kecocokan Chi-square / degrees
of freedom*)
≤3.00 28.45/3 =
9.483
Kurang baik
RMSEA*) ≤0.08 0.25 Kurang baik
NFI ≥0.90 0.91 Baik
CFI ≥0.90 0.92 Baik
IFI ≥0.90 0.92 Baik
RMSR ≤0.10 0.02 Baik
GFI ≥0.90 0.92 Baik
AGFI*) ≥0.80 0.62 Kurang baik
Keterangan:
RMSEA =root mean square error of approximation; NFI =normed fit index; CFI = comparative fit index; IFI =incremental fit index; RMSR =root mean square residual; GFI =goodness-of-fit index; AGFI =adjusted goodness-of-fit index.
Tabel 3 menyajikan pengaruh langsung, tidak langsung, dan pengaruh total di antara
variabel. Pengaruh langsung kualitas sistem informasi terhadap penggunaan sistem maupun
kepuasan pengguna sistem masing-masing hanya sebesar 8% dan 6%. Sedangkan pengaruh
langsung persepsi kemudahan menggunakan sistem informasi terhadap penggunaan sistem
maupun kepuasan pengguna sistem masing-masing sebesar 51% dan 69%. Sementara itu,
pengaruh total (total effect) kualitas sistem informasi dan kemudahan menggunakan sistem
informasi terhadap kinerja pengguna sistem informasi akuntansi masing-masing sebesar 4%
Tabel 3
Pengaruh langsung, tidak langsung, dan pengaruh total
Hubungan Antar Variabel Pengaruh
Penggunaan sistem 0.08 (0.88) - 0.08 (0.88)
Kepuasan pengguna sistem 0.06 (0.82) 0.03 (0.87) 0.06 (0.82) Kinerja pengguna sistem - 0.04 (0.82) 0.04 (0.82) Kemudahan menggunakan sistem informasi
akuntansi
Penggunaan sistem 0.51 (5.53)** - 0.51 (5.53)**
Kepuasan pengguna sistem 0.69 (9.00)** 0.17 (3.80)** 0.69 (9.00)** Kinerja pengguna sistem - 0.46 (6.82)** 0.46 (6.82)** Penggunaan sistem informasi akuntansi
Kepuasan pengguna sistem 0.34 (5.23)** - 0.34 (5.23)** Kinerja pengguna sistem - 0.23 (4.68)** 0.23 (4.68)** Kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi
Kinerja pengguna sistem 0.67 (10.44)** - 0.67 (10.44)** Keterangan:
- Angka dalam kurung menunjukkan t-value. - ** Signifikan pada level 5%.
Pembahasan
Penelitian ini menggunakan kualitashardware dan software sebagai indikator untuk
mengukur kualitas sistem. Hasil penelitian menemukan kualitas sistem informasi
berpengaruh tidak signifikan terhadap penggunaan sistem informasi, kepuasan pengguna
sistem dan kinerja pengguna sistem informasi akuntansi. Temuan ini menunjukkan hal
yang kontradiktif dengan penelitian terdahulu di mana kualitas sistem memiliki dampak
yang signifikan terhadap penggunaan dan kepuasan pengguna sistem (DeLone & McLean,
1992; Kulkarniet al., 2006 dan Halawiet al., 2007).
Temuan ini memberikan suatu indikasi bahwa kualitas sistem informasi ditinjau dari
kualitas hardware maupun software tidak memberikan dampak apapun terhadap
penggunaan, kepuasan dan kinerja pengguna sistem informasi akuntansi. Beberapa
penelitian terdahulu menunjukkan kecenderungan bahwa kualitas sistem informasi
berpengaruh tidak signifikan dalam model kepuasan pengguna sistem informasi (Markus &
Keil, 1994: Gefen & Keil, 1998; dan Kositanurit et al., 2006). Hasil penelitian ini dapat
Secara langsung maupun tidak langsung, kemudahan menggunakan sistem informasi
akuntansi berpengaruh signifikan terhadap penggunaan, kepuasan pengguna dan kinerja
pengguna sistem informasi. Hasil ini konsisten dengan penelitian Straub et al. (1995) yang
menunjukkan persepsi kemudahan menggunakan berpengaruh terhadap penggunaan sistem,
serta niat menggunakan sistem (Venkatesh & Davis, 2000). Penelitian yang dilakukan
Devaraj et al. (2002) serta Hsieh dan Wang (2007) juga menunjukkan persepsi kemudahan
menggunakan sistem berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna. Kemudahan
menggunakan merupakan salah satu karakteristik yang diinginkan dari suatu sistem
informasi. Persepsi kemudahan menggunakan menjadi prediktor utama yang menentukan
penerimaan dan penggunaan teknologi informasi secara individual.
Penggunaan sistem informasi akuntansi memberikan kontribusi yang signifikan pada
kepuasan pengguna sistem sebesar 34%, serta berpengaruh tidak langsung secara signifikan
terhadap kinerja pengguna sistem informasi sebesar 23%. Hasil penelitian ini sejalan
dengan temuan Guimaraes et al. (1996) dan Chiu et al. (2007) yang menunjukkan terdapat
pengaruh signifikan antara penggunaan sistem dan kepuasan pengguna sistem. Beberapa
peneliti juga menemukan penggunaan sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap
kinerja pengguna sistem (Almutairi & Subramanian, 2005; Burton-Jones & Straub, 2006).
Hasil penelitian yang sejalan dengan temuan-temuan sebelumnya memberikan justifikasi
dan penguatan terhadap hubungan penggunaan sistem dengan kepuasan pengguna sistem.
Kepuasan pengguna atas sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pekerjaan
berimplikasi pada kinerja individu dalam organisasi. Temuan penelitian ini menunjukkan
kepuasan pengguna sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pengguna
sistem sebesar 67%. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh McGill et al.
(2003) dan Iivari (2005). Temuan ini menjadi indikasi bahwa kepuasan pengguna atas
sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pekerjaan akan mempengaruhi kinerja individu
dalam organisasi.
SIMPULAN DAN SARAN
Kemudahan menggunakan sistem informasi akuntansi menjadi faktor penentu bagi
Sementara itu, pengaruh kualitas sistem informasi bertolak belakang dengan
penelitian-penelitian terdahulu. Kualitas sistem informasi berpengaruh tidak signifikan terhadap
penggunaan, kepuasan pengguna sistem serta dampaknya pada kinerja karyawan. Secara
teoritis, temuan ini menjadi bangun teori baru yang bertentangan dengan temuan-temuan
sebelumnya. Penggunaan sistem informasi memberikan implikasi yang signifikan pada
kepuasan pengguna sistem dan berdampak pada meningkatnya kinerja pengguna sistem.
Terdapat nilai-nilai yang berbeda di antara lembaga keuangan berbasis adat dan
lembaga keuangan bank/non bank yang dikelola secara profesional. Model penelitian
sejenis yang mengambil objek penelitian pada perusahaan yang sudah maju cukup banyak
dilakukan. Namun demikian secara metodologis dan teoritis, kajian kepuasan pengguna
sistem informasi akuntansi pada lembaga keuangan berbasis adat dengan menggunakan
model persamaan struktural belum begitu banyak dilakukan. Penelitian ini
merekomdendasikan untuk melakukan kajian secara lebih mendalam agar dapat
mengungkap faktor-faktor internal dan eksternal individu pengguna sistem informasi yang
berimplikasi pada kepuasan pengguna serta meningkatkan kinerja pengguna sistem
informasi akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Almutairi, H., & Subramanian, G.H. (2005). An empirical application of the DeLone and McLean model in the Kuwaiti private sector. Journal of Computer Information Systems, 45(3): 113–122.
Burton-Jones, A., & Straub, D. (2006). Reconceptualizing system usage: an approach and empirical test.Information Systems Research, 17(3): 220–246.
Chiu, C.M., Chiu, C.S., & Chang, H.C. (2007). Examining the integrated influence of fairness and quality on learners’ satisfaction and Webbased learning continuance intention.Information Systems Journal, 17(3), 271–287.
Collopy, F. (1996). Biases in retrospective self-reports on time use: an empirical study of computer users.Management Science, 42(5): 758–767.
Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology.MIS Quarterly, 13(3): 319 - 340.
De Leeuw, E.D. (2008). Choosing the method of data collection. In Edith D. de Leeuw, Joop J. Hox, and Don A Dillman (Eds.), International hanbook of survey methodology(pp. 113-135). New York: Lawrence Erlbaum Associates.
DeLone, W.H., & McLean, E.R. (1992). Information systems success: The quest for the dependent variable.Information System Research, 3(1): 60 - 95.
DeLone, W.H., & McLean, E.R. (2003). The DeLone and McLean model of information systems success: A ten-year update. Journal of Management Information System, 19(4): 9 – 30.
Devaraj, S., Fan, M., & Kohli, R. (2002). Antecedents of B2C channel satisfaction and preference: validating e-commerce metrics. Information Systems Research, 13(3): 316–333.
Doll, W.J., & Torkzadeh, G. (1988). The Measurement of End User Computing Satisfaction.MIS Quarterly,12(2): 159-174.
Fong, S.C.C., & Ho, M.W.H. (2014). Accounting information systems end-user satisfaction: Evidence of Hong Kong housing authority.The International Technology Management Review, 4(1): 27 – 41.
Gefen, D., & Keil, M. (1998). The impact of developer responsiveness on perceptions of usefulness and ease of use: an extension of the technology of the technology acceptance model.The DATA BASE for Advances in Information Systems, 29(2): 35– 49.
Ghasemi, M., Shafeiepour, V., Aslani, M., & Barvayeh, E. (2011). The Impact of Information Technology (IT) on Modern Accounting Systems.Procedia - Social and Behavioral Sciences, 28: 112 – 116.
Goodhue, Dale L. (1995). Understanding user evaluations of information systems.
Management science, 41(12): 1827-1844.
Grande, E.U., Estébanez, R.P, & Colomina, C.M. (2011). The impact of Accounting Information Systems (AIS) on performance measures: empirical evidence in Spanish SMEs. The International Journal of Digital Accounting Research, Vol. 11, pp. 25 – 43.
Hair, Jr., J.F., Black, W.C., Babin, B.J., Anderson, R.E., & Tatham, R.L. (2006).
Multivariate data analysis. 6thedtion. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Halawi, L.A., McCarthy, R.V., & Aronson, J.E. (2007). An empirical investigation of knowledge-management systems’ success. The Journal of Computer Information Systems, 48(2): 121–135.
Hsieh, J.J.P.A., & Wang, W. (2007). Explaining employees’ extended use of complex information systems.European Journal of Information Systems, 16(3): 216–227.
Iivari, J. (2005). An empirical test of DeLone-McLean model of information systems success.The DATA BASE for Advances in Information Systems, 36(2): 8–27.
Ilias, A., & Abd Razak, M.Z. (2011). End-User Computing Satisfaction (EUCS) towards Computerised Accounting System (CAS) in Public Sector: A Validation of Instrument.Journal of Internet Banking and Commerce, 16(2): 1 – 17.
Kositanurit, B., Ngwenyama, O., & Osei-Bryson, K. (2006). An exploration of factors that impact individual performance in an ERP environment: an analysis using multiple analytical techniques.European Journal of Information Systems, 15(6): 556–568.
Kulkarni, U.R., Ravindran, S., & Freeze, R. (2006). A knowledge management success model: theoretical development and empirical validation. Journal of Management Information Systems, 23(3): 309–347.
Markus, M.L., & Keil, M. (1994). If we build it, they will come: designing information systems that people want to use.Sloan Management Review, 35(4): 11–25.
McGill, T., Hobbs, V., & Klobas, J. (2003). User-developed applications and information systems success: a test of DeLone and McLean’s model. Information Resources Management Journal, 16(1): 24–45.
McGill, T.J., & Klobas, J.E. (2005). The role of spreadsheet knowledge in user-developed application success.Decision Support Systems, 39(3), 355–369.
Payton, F.C., & Brennan, P.F. (1999). How a community health information network is really used.Communications of the ACM, 42(12): 85–89.
Petter, S., DeLone, W., & McLean, E. (2008). Measuring information systems success: models, dimensions, measures, and interrelationships. European Journal of Information Systems, 17: 236–263. doi:10.1057/ejis.2008.15
Seddon, P.B., & Kiew, M.Y. (1996). A partial test and development of DeLone and McLean’s model of IS success.Australian Journal of Information Systems, 4(1): 90– 109.
Soudani, S.N. (2012). The Usefulness of an Accounting In formation System for Effective Organizational Performance.International Journal of Economics and Finance, 4(5): 136 – 145.
Straub, D.W., Limayen, M., & Karahanna-Evaristo, E. (1995). Measuring system usage: implications for IS theory testing.Management Science, 41(8): 1328–1342.
Taipaleenmäki, J., & Ikäheimo, S. (2013). On the convergence of management accounting and financial accounting – the role of information technology in accounting change.
International Journal of Accounting Information Systems, 14(4): 321-348.
Venkatesh, V., & Davis, F.D. (2000). A theoretical extension of the technology acceptance model: four longitudinal field studies.Management Science, 46(2): 186–204.
Venkatesh, V, Morris, M.G., Davis, G.B., & Davis, F.D. (2003). User acceptance of information technology: toward a unified view.MIS Quarterly, 27(3): 425–478.
Wixom, B.H., & Todd, P.A. (2005). A theoretical integration of user satisfaction and technology acceptance.Information Systems Research, 16(1): 85–102.