Perspektif Sejarah
mrp – material requirements
planning MRP II – Manufacturing Resource Planning
PENGERTIAN
Perencanaan kebutuhan bahan (MRP) adalah suatu konsep dalam manajemen produksi yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan produk dalam proses produksi, sehingga barang yang
Heizer dan Render (2010), MRP adalah model permintaan terkait yang mengguna-kan daftar
kebutuhan bahan, status persediaan, penerimaan yang diperkirakan dan jadwal produksi induk, yang dipakai untuk menentukan kebutuhan material yang akan
digunakan.
Schroeder (1994), MRP adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk merencanakan dan
Tampubolon (2004), MRP merupakan komputerisasi
sistem persediaan seluruh bahan yang dibutuhkan dalam proses konversi suatu perusahaan, baik usaha
manufaktur maupun usaha jasa.
Orlicky et al (1994), MRP merupakan teknik atau
Oden et al, (1998) merupakan sistem ber-basis komputer yang mendesain untuk memesan dan menjadwalkan permintaan (raw material,
komponen, sub assemblies)
White et al (1987), MRP merupakan akti-vitas perencanaan material untuk seluruh komponen dan raw material (bahan baku) yang dibutuhkan sesuai dengan JIP yang sama dengan
FUNGSI MRP
Pengendalian persediaan material (bahan baku).
TUJUAN MRP
Meminimalkan persediaan
MRP menentukan seberapa banyak dan kapan suatu komponen diperlukan disesuaikan
dengan JIP.
Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi dan pengiriman
MRP mengidentifikasikan banyaknya bahan dan komponen yang diperlukan baik dari segi jumlahnya dan waktunya dengan
Komitmen yang realistis
Dengan MRP, jadwal produksi diharapkan dapat terpenuhi sesuai dengan rencana, sehingga
komitmen pengiriman barang dilakukan secara lebih realistis.
Meningkatkan efisiensi
MANFAAT MRP
Peningkatan pelayanan dan kepuasan
Peningkatan pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja
Perencanaan dan penjadwalan persediaan yang lebih baik
Tanggapan yang lebih cepat terhadap perubahan dan pergeseran pasar
MRP Crusade (1975)
Material Requirements Planning
Meyakinkan bahwa kita memeliki cukup bahan/part ketika dibutuhkan
Membuat perencanaan kebutuhan bahan
baku, menukur lead time, membandingkan antara bahan tersedia dan pemesanan
Mempertimbangkan kapasistas pemesanan
dan waktu
Mengendalikan dan merencanakkan
Pertimbangan MRP
Mempertimbangkan kapasitas:
Part routings
Kalkulasi daya tampung di tiap work station
Melihat jika jadwal melebihi kapasitas
Lead time yang cukup lama untuk
Types of System
Contoh
Bikes(2000)
Tyres(4000) Lights(4000)
Tujuan MRP
Mengendalikan inventory level
Menentukan Prioritas operasi
Menetukan kapasitas sesuai sistem produksi
Purpose of MRP
Inventori
es Priority capacities
Order-• Right part
• Right quantity
• Right Quality
Order-• With due date
• Keep due date valid
Plan
for-• Complete Load
• Adequate Load
Agregat Rencana
Pemasok SDM :Perencanaan Staff
Manajemen :
Return of invesment Modal
Apakah pelaksanaan Memenuhi perencanaan Tidak
JADWAL INDUK PRODUKSI (JIP)
Jadwal produksi induk adalah sebuah per-nyataan tentang apa yang akan diproduksi dan bukan
perkiraan permintaan.
Jadwal produksi induk dapat dinyatakan dalam salah
satu istilah sbb :
1. Membuat berdasarkan pesanan = make
to order (contoh: percetakan, bengkel, restoran mewah)
2. Merakit berdasarkan pesanan atau perkiraan = assembler to order atau forecast (contoh : motor, mobil, restoran siap saji).
3. Membuat simpanan berdasarkan
per-kiraan = stock to forecast (contoh : baja,
MPS structure
Weeks Of Jan.
1 2 3 4 Total
Santro 1200 2000 2500 700 6400 Accent 700 950 1300 250 3200 Sonata 100 50 200 50 400
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN
(
BILL OF MATERIAL=BOM
)
BOM merupakan suatu daftar barang atau material yang diperlukan bagi perakitan, pencampuran, atau pembuatan produk akhir tersebut dan menunjukkan berapa banyak setiap komponen dari bagian produk yang akan diperlukan serta merinci semua nama
Informasi yang dilengkapi untuk setiap komponen ini meliputi sbb :
1. Jenis komponen
2. Jumlah yang dibutuhkan 3. Tingkat penyusunannya
Struktur produk ini dapat digambarkan se-bagai sebuah pohon dengan
Inputs MRP
1.Bill of Material
MRP Table
1 2 3 4 5
Gross Requirements 10 40 10
Scheduled receipts (begin) 50
Projected Available
Balance (ending) 4 54 44 44 4
Net Requirements 6
Planned Order Receipts
Planned Order Releases
MRP Table
1 2 3 4 5
Gross Requirements 10 40 10
Scheduled receipts (begin) 50
Projected Available
Balance (ending) 4 54 44 44 4
Net Requirements 6
Planned Order Receipts 50
Planned Order Releases 50
Ending Inventory
1 2 3 4 5
Gross Requirements 10 40 10
Scheduled receipts (begin) 50
Projected Available
Balance (ending) 4 54 44 44 4 44 Net Requirements 6
Planned Order Receipts 50
Planned Order Releases 50
Complete MRP
structure- MPS
MRP II -- Manufacturing Resource
Planning
Metode untuk merencanakan efektif semua sumber daya perusahaan manufaktur (APICS def.)
Integrasi Laporan Akuntansi
Penjualan
Perencanaan Operasi
Simulasi kebutuhan kapasistas untuk JIP (MPS)
yang berbeda
➢
Rough Cut capacity Planning
Quick check on a few key resources required to implement the MPS.
Rough cut capacity plans are “Finite capacity plan” because they have to operated within
certain constrains.
➢
Capacity Planning
It provide more detailed information than Rough cut capacity planning.
Features of MRP-2
Fluctuation of forecast is taken into account by including simulation of MPS.
MRP2 is a total company management concept for using more human resources effectively.
The MRP2 is carried out by a synergistic combination of computer and human resources.
The integration extends from strategic to operational level and encompasses long term planning up to
Problem:
To schedule the resources for enabling uninterrupted production of 100 units of product P 9 weeks from now.
MATL - A
Requirement Matl A Matl B Matl C Lead time
Bill Of Materials
Week-7 Week-8 Week-9
Units Of “P” 100
Lead Time(0) Order Release date
Week
5 6 7 8
A. Units (lead time 1 week) 100 Labor: 10 hours each 1,000 Machine: 2 hours each 200 Payable: Rs 2 each 200 B. Units (lead time 2 weeks,
2 each required) 200 Labor: 10 hours each 2,000 Machine: 2 hours each 400 Payable: Raw material at Rs 5 each 1,000 C. Units (lead time 4 weeks,
3 each required) 300 Labor: 2 hours each 600 Machine: 1 hour each 300
Payable: Raw material at Rs 10 each 3,000 34
Enterprise resource Planning
ERP
Material planning
Capacity planning
Product design
Information warehousing
All functions in the entire company operate off
of one common set of data
PENGERTIAN
ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yg dirancang utk
mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan utk proses bisnis lengkap.
Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak
PENGERTIAN (con’t)
ERP merupakan software yang
mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu
PENGERTIAN (con’t)
Syarat penting ERP adalah “integrasi”
Integrasi yg dimaksud: menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam logical database, sehingga
PENGERTIAN (con’t)
Database yang ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam perusahaan untuk
menyimpan dan mengambil informasi secara real-time.
PENGERTIAN (con’t)
Rancangan perangkat lunak modular harus berarti bahwa sebuah bisnis dapat memilih modul-modul yang diperlukan,
dikombinasikan dan disesuaikan dari vendor yang berbeda, dan dapat menambahkan
TUJUAN DAN PERANAN ERP
DALAM ORGANISASI
Mengkoordinasikan bisnis organisasi secara menyeluruh.
Software yg ada untuk:
Otomasisasi dan integrasi banyak proses bisnis
Membagi database yg umum dan praktek bisnis
melalui enterprise
Menghasilkan informasi yang real-time
Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan
TAHAPAN EVOLUSI ERP
• Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material.
Material Requirement Planning (MRP).
• sederetan fungsi terdiri dari MRP, alat bantu
penyesuaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat diubah atau di ganti jika diperlukan.
MRP Closed Loop.
• ditambahkan 3 elemen yaitu: perencanaan
penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan
MRP-II.
• perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi.
ERP
• Merupakan perkembangan dari ERP yang
diluncurkan thn 2000, serta lebih komplek dari ERP sebelumnya.
Modul ERP
• General Logistics, Sales and Distribution, Materials
Management, Logistics Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning and Control, Project System, Environment Management.
1. Modul Operasi
• General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury, Enterprise Controlling.
2. Modul Financial & Akuntansi
• Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management, Organizational Management, Travel Management.
Manfaat ERP
1. Integrasi data keuangan
• Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top
management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
2. Standarisasi Proses Operasi
• Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas,
penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
3. Standarisasi Data dan Informasi
ERP Challenges
Modules assume “best practices:”
Change software to reflect company ($)
Change company to follow software (?)
Accuracy of data
Drives entire system
Ownership of / responsibility for
Implementasi ERP
Implementasi ERP tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari perubahan dan peran serta pelanggan
Perusahaan membutuhkan jasa konsultasi, kustomisasi dan jasa pendukung
Migrasi data adalah salah satu aktifitas
terpenting dalam menentukan kesuksesan dari implementasi ERP
Implementasi ERP (con’t)
Langkah strategi migrasi data yg dpt
menentukan kesuksesan implementasi ERP:
Mengidentifikasi data yg akan dimigrasi
Menentukan waktu dari migrasi data
Membuat template data
Menetukan alat untuk migrasi data
Memutuskan persiapan yg berkaitan dengan
migrasi
Pendekatan Implementasi ERP (con’t)
1. The Big Bang
Strategi penerapan seluruh modul dalam paket ERP secara simultan di seluruh fungsi perusahaan.
Kelebihannya adalah hanya memerlukan sedikit interface
antara sistem lama dan sistem baru, sangat efisien dari segi waktu dan hasilnya optimal.
Kekurangannya adalah implementasi yang kompleks sehingga resiko kegagalan tinggi.
2. Step-by step (Phased Approach)
Melakukan implementasi sedikit demi sedikit. Tahap
selanjutnya berkonsentrasi mengimplementasikan modul yang terkait.
Keseluruhan proses bisnis harus terlebih dahulu disiapkan.
Kelebihannya adalah kompleksitas dapat dikurangi,
memungkinkan terjadinya perbaikan proyek yang akan datang akibat konsultasi internal, ongkos tidak terlalu membebani.
Pendekatan Implementasi ERP (con’t)
3. Small Bang (Pilot Approach)
Pembuatan model implementasi pada salah satu site atau fungsi perusahaan sebagai
pilot project dan diteruskan ke fungsi atau site yang terkait.
Kelebihannya adalah biaya relatif rendah, kompleksitas berkurang.
Kekurangannya Kekurangannya adalah
Software ERP
Dynamics AX , Compiere, ORACLE, JDE,
BAAN, MFGPro, Protean, Magic, aLTiUs,
SAP, Onesoft, IFS, ELLIPS, AGRESSO,