• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAH3D4 MRP dan ERP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DAH3D4 MRP dan ERP"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Perspektif Sejarah

mrp – material requirements

planning MRP II – Manufacturing Resource Planning

(3)

PENGERTIAN

 Perencanaan kebutuhan bahan (MRP) adalah suatu konsep dalam manajemen produksi yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan produk dalam proses produksi, sehingga barang yang

(4)

 Heizer dan Render (2010), MRP adalah model permintaan terkait yang mengguna-kan daftar

kebutuhan bahan, status persediaan, penerimaan yang diperkirakan dan jadwal produksi induk, yang dipakai untuk menentukan kebutuhan material yang akan

digunakan.

 Schroeder (1994), MRP adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk merencanakan dan

(5)

 Tampubolon (2004), MRP merupakan komputerisasi

sistem persediaan seluruh bahan yang dibutuhkan dalam proses konversi suatu perusahaan, baik usaha

manufaktur maupun usaha jasa.

 Orlicky et al (1994), MRP merupakan teknik atau

(6)

 Oden et al, (1998) merupakan sistem ber-basis komputer yang mendesain untuk memesan dan menjadwalkan permintaan (raw material,

komponen, sub assemblies)

 White et al (1987), MRP merupakan akti-vitas perencanaan material untuk seluruh komponen dan raw material (bahan baku) yang dibutuhkan sesuai dengan JIP yang sama dengan

(7)

FUNGSI MRP

 Pengendalian persediaan material (bahan baku).

(8)

TUJUAN MRP

Meminimalkan persediaan

MRP menentukan seberapa banyak dan kapan suatu komponen diperlukan disesuaikan

dengan JIP.

Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi dan pengiriman

MRP mengidentifikasikan banyaknya bahan dan komponen yang diperlukan baik dari segi jumlahnya dan waktunya dengan

(9)

 Komitmen yang realistis

Dengan MRP, jadwal produksi diharapkan dapat terpenuhi sesuai dengan rencana, sehingga

komitmen pengiriman barang dilakukan secara lebih realistis.

 Meningkatkan efisiensi

(10)

MANFAAT MRP

 Peningkatan pelayanan dan kepuasan

 Peningkatan pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja

 Perencanaan dan penjadwalan persediaan yang lebih baik

 Tanggapan yang lebih cepat terhadap perubahan dan pergeseran pasar

(11)

MRP Crusade (1975)

 Material Requirements Planning

 Meyakinkan bahwa kita memeliki cukup bahan/part ketika dibutuhkan

 Membuat perencanaan kebutuhan bahan

baku, menukur lead time, membandingkan antara bahan tersedia dan pemesanan

 Mempertimbangkan kapasistas pemesanan

dan waktu

 Mengendalikan dan merencanakkan

(12)

Pertimbangan MRP

 Mempertimbangkan kapasitas:

 Part routings

 Kalkulasi daya tampung di tiap work station

 Melihat jika jadwal melebihi kapasitas

 Lead time yang cukup lama untuk

(13)

Types of System

Contoh

Bikes(2000)

Tyres(4000) Lights(4000)

(14)

Tujuan MRP

 Mengendalikan inventory level

 Menentukan Prioritas operasi

 Menetukan kapasitas sesuai sistem produksi

Purpose of MRP

Inventori

es Priority capacities

Order-• Right part

• Right quantity

• Right Quality

Order-• With due date

• Keep due date valid

Plan

for-• Complete Load

• Adequate Load

(15)

Agregat Rencana

Pemasok SDM :Perencanaan Staff

Manajemen :

Return of invesment Modal

Apakah pelaksanaan Memenuhi perencanaan Tidak

(16)

JADWAL INDUK PRODUKSI (JIP)

(17)

 Jadwal produksi induk adalah sebuah per-nyataan tentang apa yang akan diproduksi dan bukan

perkiraan permintaan.

 Jadwal produksi induk dapat dinyatakan dalam salah

satu istilah sbb :

1. Membuat berdasarkan pesanan = make

to order (contoh: percetakan, bengkel, restoran mewah)

2. Merakit berdasarkan pesanan atau perkiraan = assembler to order atau forecast (contoh : motor, mobil, restoran siap saji).

3. Membuat simpanan berdasarkan

per-kiraan = stock to forecast (contoh : baja,

(18)
(19)

MPS structure

Weeks Of Jan.

1 2 3 4 Total

Santro 1200 2000 2500 700 6400 Accent 700 950 1300 250 3200 Sonata 100 50 200 50 400

(20)

DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN

(

BILL OF MATERIAL=BOM

)

 BOM merupakan suatu daftar barang atau material yang diperlukan bagi perakitan, pencampuran, atau pembuatan produk akhir tersebut dan menunjukkan berapa banyak setiap komponen dari bagian produk yang akan diperlukan serta merinci semua nama

(21)

 Informasi yang dilengkapi untuk setiap komponen ini meliputi sbb :

1. Jenis komponen

2. Jumlah yang dibutuhkan 3. Tingkat penyusunannya

 Struktur produk ini dapat digambarkan se-bagai sebuah pohon dengan

(22)

Inputs MRP

1.Bill of Material

(23)
(24)

MRP Table

1 2 3 4 5

Gross Requirements 10 40 10

Scheduled receipts (begin) 50

Projected Available

Balance (ending) 4 54 44 44 4

Net Requirements 6

Planned Order Receipts

Planned Order Releases

(25)

MRP Table

1 2 3 4 5

Gross Requirements 10 40 10

Scheduled receipts (begin) 50

Projected Available

Balance (ending) 4 54 44 44 4

Net Requirements 6

Planned Order Receipts 50

Planned Order Releases 50

(26)

Ending Inventory

1 2 3 4 5

Gross Requirements 10 40 10

Scheduled receipts (begin) 50

Projected Available

Balance (ending) 4 54 44 44 4 44 Net Requirements 6

Planned Order Receipts 50

Planned Order Releases 50

(27)

Complete MRP

structure- MPS

(28)

MRP II -- Manufacturing Resource

Planning

 Metode untuk merencanakan efektif semua sumber daya perusahaan manufaktur (APICS def.)

 Integrasi Laporan Akuntansi

 Penjualan

 Perencanaan Operasi

 Simulasi kebutuhan kapasistas untuk JIP (MPS)

yang berbeda

(29)
(30)

Rough Cut capacity Planning

 Quick check on a few key resources required to implement the MPS.

 Rough cut capacity plans are “Finite capacity plan” because they have to operated within

certain constrains.

Capacity Planning

 It provide more detailed information than Rough cut capacity planning.

(31)

Features of MRP-2

 Fluctuation of forecast is taken into account by including simulation of MPS.

 MRP2 is a total company management concept for using more human resources effectively.

 The MRP2 is carried out by a synergistic combination of computer and human resources.

 The integration extends from strategic to operational level and encompasses long term planning up to

(32)

Problem:

To schedule the resources for enabling uninterrupted production of 100 units of product P 9 weeks from now.

MATL - A

Requirement Matl A Matl B Matl C Lead time

Bill Of Materials

(33)

Week-7 Week-8 Week-9

Units Of “P” 100

Lead Time(0) Order Release date

(34)

Week

5 6 7 8

A. Units (lead time 1 week) 100 Labor: 10 hours each 1,000 Machine: 2 hours each 200 Payable: Rs 2 each 200 B. Units (lead time 2 weeks,

2 each required) 200 Labor: 10 hours each 2,000 Machine: 2 hours each 400 Payable: Raw material at Rs 5 each 1,000 C. Units (lead time 4 weeks,

3 each required) 300 Labor: 2 hours each 600 Machine: 1 hour each 300

Payable: Raw material at Rs 10 each 3,000 34

(35)
(36)

Enterprise resource Planning

(37)

ERP

 Material planning

 Capacity planning

 Product design

 Information warehousing

 All functions in the entire company operate off

of one common set of data

(38)

PENGERTIAN

 ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yg dirancang utk

mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan utk proses bisnis lengkap.

 Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak

(39)

PENGERTIAN (con’t)

 ERP merupakan software yang

mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu

(40)

PENGERTIAN (con’t)

 Syarat penting ERP adalah “integrasi”

 Integrasi yg dimaksud: menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam logical database, sehingga

(41)

PENGERTIAN (con’t)

 Database yang ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam perusahaan untuk

menyimpan dan mengambil informasi secara real-time.

(42)

PENGERTIAN (con’t)

 Rancangan perangkat lunak modular harus berarti bahwa sebuah bisnis dapat memilih modul-modul yang diperlukan,

dikombinasikan dan disesuaikan dari vendor yang berbeda, dan dapat menambahkan

(43)

TUJUAN DAN PERANAN ERP

DALAM ORGANISASI

 Mengkoordinasikan bisnis organisasi secara menyeluruh.

 Software yg ada untuk:

 Otomasisasi dan integrasi banyak proses bisnis

 Membagi database yg umum dan praktek bisnis

melalui enterprise

 Menghasilkan informasi yang real-time

 Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan

(44)
(45)
(46)

TAHAPAN EVOLUSI ERP

• Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material.

Material Requirement Planning (MRP).

• sederetan fungsi terdiri dari MRP, alat bantu

penyesuaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat diubah atau di ganti jika diperlukan.

MRP Closed Loop.

• ditambahkan 3 elemen yaitu: perencanaan

penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan

MRP-II.

• perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi.

ERP

• Merupakan perkembangan dari ERP yang

diluncurkan thn 2000, serta lebih komplek dari ERP sebelumnya.

(47)
(48)

Modul ERP

• General Logistics, Sales and Distribution, Materials

Management, Logistics Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning and Control, Project System, Environment Management.

1. Modul Operasi

• General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury, Enterprise Controlling.

2. Modul Financial & Akuntansi

• Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management, Organizational Management, Travel Management.

(49)

Manfaat ERP

1. Integrasi data keuangan

• Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top

management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.

2. Standarisasi Proses Operasi

• Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas,

penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.

3. Standarisasi Data dan Informasi

(50)

ERP Challenges

 Modules assume “best practices:”

 Change software to reflect company ($)

 Change company to follow software (?)

 Accuracy of data

 Drives entire system

 Ownership of / responsibility for

(51)

Implementasi ERP

 Implementasi ERP tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari perubahan dan peran serta pelanggan

 Perusahaan membutuhkan jasa konsultasi, kustomisasi dan jasa pendukung

 Migrasi data adalah salah satu aktifitas

terpenting dalam menentukan kesuksesan dari implementasi ERP

(52)

Implementasi ERP (con’t)

 Langkah strategi migrasi data yg dpt

menentukan kesuksesan implementasi ERP:

 Mengidentifikasi data yg akan dimigrasi

 Menentukan waktu dari migrasi data

 Membuat template data

 Menetukan alat untuk migrasi data

 Memutuskan persiapan yg berkaitan dengan

migrasi

(53)
(54)

Pendekatan Implementasi ERP (con’t)

1. The Big Bang

 Strategi penerapan seluruh modul dalam paket ERP secara simultan di seluruh fungsi perusahaan.

 Kelebihannya adalah hanya memerlukan sedikit interface

antara sistem lama dan sistem baru, sangat efisien dari segi waktu dan hasilnya optimal.

 Kekurangannya adalah implementasi yang kompleks sehingga resiko kegagalan tinggi.

2. Step-by step (Phased Approach)

 Melakukan implementasi sedikit demi sedikit. Tahap

selanjutnya berkonsentrasi mengimplementasikan modul yang terkait.

 Keseluruhan proses bisnis harus terlebih dahulu disiapkan.

 Kelebihannya adalah kompleksitas dapat dikurangi,

memungkinkan terjadinya perbaikan proyek yang akan datang akibat konsultasi internal, ongkos tidak terlalu membebani.

(55)

Pendekatan Implementasi ERP (con’t)

3. Small Bang (Pilot Approach)

 Pembuatan model implementasi pada salah satu site atau fungsi perusahaan sebagai

pilot project dan diteruskan ke fungsi atau site yang terkait.

 Kelebihannya adalah biaya relatif rendah, kompleksitas berkurang.

 Kekurangannya Kekurangannya adalah

(56)
(57)

Software ERP

Dynamics AX , Compiere, ORACLE, JDE,

BAAN, MFGPro, Protean, Magic, aLTiUs,

SAP, Onesoft, IFS, ELLIPS, AGRESSO,

Referensi

Dokumen terkait

IMPORTIR (BUYER).. 3) Wakil buyer yang berada di tempat eksportir dan sudah di beri kuasa oleh pihak importir yang berada di luar negeri, kemudian mendatangi CV. Aninda Furniture

Rubric Quality Matters(RQM) memiliki standar - standar yaitu course overview and introduction, learning objectives, assesment and measurement, instructional

Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa di Pemerintah Kota Cimahi

Penelitian ini mendapatkan persentase anak yang memiliki perkembangan yang normal lebih tinggi pada anak dengan status gizi normal (82,2%) daripada anak

berkepanjangan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman pada stadia awal [2]. Pada saat ini penerapan kemajuan teknologi yang digunakan hanya sebatas otomatisasi dan

Untuk melindungi hak-hak dan kepentingan pemegang efek beragun aset, Bapepam-LK (sekarang bernama OJK) mewajibkan adanya transparansi mengenai risiko dalam

Kesimpulan dari penelitian ini adalah; pertama, walaupun pada masa itu kerap disebut sebagai masa pekerjaan mencari orang, namun angka pengangguran di awal tahun 1950-an

dilakukan individu dengan cara menahan diri (tidak terburu-buru dalam mengambil tindakan) sambil menunggu waktu yang tepat. Respon ini dianggap bermanfaat dan