• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN, ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGERTIAN, ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN, ASAS DAN

TUJUAN PERLINDUNGAN

KONSUMEN

Oleh : FAUZUL A

FAKULTAS HUKUM

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

(2)

BAHASAN

Pengertian Azas Perlindungan konsumen Tujuan Perlindungan konsumen

(3)
(4)

PENGERTIAN KONSUMEN

Hornby:

“ Konsumen (consumer) adalah seseorang yang

membeli barang atau menggunakan jasa”

“Seseorang atau suatu perusahaan yang membeli

barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu”

“Sesuatu atau Seseorang yang menggunakan

suatu persediaan atau sejumlah barang”

“Setiap orang yang menggunakan barang atau

jasa”

Black’s Law Dictionary:

“One who consumers, individuals who purchase,

use, maintain and dispose of product and services”

artinya:

“seseorang yang mengkonsumsi, individu yang

membeli, menggunakan, memelihara dan

(5)

PENGERTIAN KONSUMEN

Pasal 1 butir 2 UU No. 8 /1999 tentang

Perlindungan Konsumen: “ Konsumen

adalah setiap orang pemakai barang dan/

atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,

baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,

orang lain, maupun makhluk hidup lain dan

tidak untuk diperdagangkan”.

(6)

JENIS KONSUMEN

Konsumen yang menggunakan barang/

jasa untuk keperluan komersial

(

intermediate consumer, intermediate

buyer, derived buyer, consumer of industrial

market

)

Konsumen yang menggunakan barang/

jasa untuk keperluan diri sendiri/ keluarga/

non komersial (

Ultimate

consumer, Ultimate

buyer, end user, final consumer, consumer

of the consumer market)

(7)

BATASAN KONSUMEN AKHIR

BPHN: “Pemakai akhir dari barang,

digunakan untuk keperluan diri sendiri atau

orang lain dan tidak diperjual belikan”.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

(YLKI): “Pemakai barang atau jasa yang

tersedia dalam masyarakat, bagi keperluan

diri sendiri atau keluarganya atau orang lain

dan tidak untuk diperdagangkan kembali”

Fakultas Hukum Universitas Indonesia:

“Setiap orang atau keluarga yang

mendapatkan barang untuk dipakai dan

tidak untuk diperdagangkan”

(8)

KONSUMEN AKHIR MENURUT

PERUNDANG-UNDANGAN

• Undang-Undang Perlindungan Konsumen India:

“Konsumen adalah setiap orang pembeli barang yang

disepakati, menyangkut harga dan cara pembayarannya, tetapi tidak termasuk mereka yang mendapatkan barang untuk dijual kembali atau lain-lain keperluan komersial”

• Perundang-undangan Australia:

“setiap orang yang mendapatkan barang tertentu dengan harga yang telah ditetapkan (setinggi-tingginya A $. 15,000, atau kalau harganya lebih , maka kegunaan barang tersebut umumnya untuk keperluan pribadi, domestik, atau rumah

tangga (normally used for personal, family or household purposes)

• Undang-Undang Jaminan Produk (Amerika Serikat):

“Setiap pembeli produk konsumen yang tidak untuk dijual kembali, dan pada umumnyadigunakan untuk keperluan pribadi, keluarga atau rumah tangga (personal, family or household )

(9)

KONSUMEN AKHIR MENURUT

PERUNDANG-UNDANGAN

BW Baru Belanda (NBW):

“ orang alamiah (yang dalam mengadakan

perjanjian tidak bertindak selaku orang

yang menjalankan profesi atau

perusahaan”

Hukum Inggris:

“Setiap pembeli (private purchaser) yang

pada saat membeli barang tertentu , tidak

menjalankan bisnis dagang atau keuangan,

baik sebagian maupun seutuhnya dari

(10)

KESIMPULAN: PENGERTIAN KONSUMEN

Di dalam realitas bisnis tidak jarang dibedakan

antara:

Consumer (Konsumen) dan Customer (pelanggan).

• Konsumen adalah semua orang atau masyarakat termasuk pelanggan.

• Pelanggan adalah konsumen yang telah mengkonsumsi suatu produk yang diproduksi oleh produsen tertentu.

Konsumen akhir dengan konsumen antara:

• Konsumen akhir adalah konsumen yang mengkonsumsi secara langsung produk yang diperolehnya, sedangkan: • Konsumen antara adalah konsumen yang memperoleh

produk untuk memproduksi produk lainnya.

• Misal:

• membeli kain untuk langsung digunakan adalah konsumen akhir. • membeli kain untuk dibuat busana dan dijual kembali adalah

(11)

BATASAN HUKUM KONSUMEN DAN

HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

• Hukum Konsumen menurut Mochtar Kusumaatmaja adalah:

o “ Keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur

hubungan dan masalah antara berbagai pihak satu sama lain berkaitan dengan barang dan/ atau jasa konsumen di dalam pergaulan hidup.” • Hukum Perlindungan Konsumen adalah:

o “Keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah hukum yang mengatur dan melindungi konsumen dalam hubungan dan masalahnya dengan para penyedia barang dan/ atau jasa konsumen”.

• Kesimpulan:

o Hukum konsumen pada pokoknya lebih berperan dalam

hubungan dan masalah konsumen yang kondisi para pihaknya berimbang dalam kedudukan sosial ekonomi, daya saing

maupun tingkat pendidikannya.

o Hukum Perlindungan Konsumen dibutuhkan apabila kondisi

pihak-pihak yang mengadakan hubungan hukum atau bermasalah itu dalam masyarkat tidak seimbang.

(12)

HUBUNGAN PRODUSEN - KONSUMEN

(JALUR PEMASARAN)

Terdapat 2 Model:

Produsen

Konsumen

Produsen Grosir/ Whole Saler Pengecer/ Retailer Konsumen

(13)

HUBUNGAN PRODUSEN - KONSUMEN

(JALUR PEMASARAN)

Produsen Grosir/ Whole Saler Pengecer/ Retailer Konsumen Wanprestasi

(14)

HUBUNGAN

PERIKATAN DAN PERJANJIAN

Perikatan

Perjanjian

(Privity of Contract)

Menggugat atas dasar hubungan kontraktual (wanprestasi/ ingkar

janji) dinamakan pula: Contractual Liability Undang-Undang Undang-Undang saja Perbuatan manusia Sesuai hukum: Zaakwarneming Perbuatan Melawan Hukum (Pasal 1365 KUHPe)

(15)

Tahap Tahap Transaksi Konsumen

Kemanfaatan penerapan tahapan transaksi

konsumen:

o

agar dengan mudah mencari akar

permasalahan dan mencari jalan

penyelesaiannya.

o

penyusunan perundang-undangan yang

melindungi konsumen.

o Tahap Pra transaksi konsumen. o Tahap transaksi konsumen.

(16)

Tahap Tahap Transaksi Konsumen

1. Tahap Pra transaksi konsumen

o Konsumen mencari informasi atas barang dan jasa. o Informasi yang benar dan bertanggungjawab.

o Putusan pilihan konsumen yang benar atas barang dan jasa yang dibutuhkan sangat bergantung atas

kebenaran dan bertanggungjawabnya informasi yang disediakan oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan barang dan jasa konsumen.

o Informasi dapat berupa: • Label/etiket pada produk.

• Kegiatan marketing berupa pamflet, brosur, selebaran, • Kegiatan peluncuran ptoduk;

(17)

Tahap Tahap Transaksi Konsumen

• Label/etiket pada produk

harus memuat semua informasi pokok tentang produk tersebut sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, ditempelkan atau dimasukan dalam kemasan

• Iklan

peran iklan sangat berpengaruh terhadap konsumen, baik menyesatkan atau memberi perlindungan. Iklan yang baik dapat memberikan pertimbangan putusan bagi konsumen, sedangkan yang menyesatkan dapat menimbulkan kerugian bagi konsumen.

• Perlu dibinanya kode etik priklanan.

o Regulasi periklanan adalah Tata Krama dan Tata Cara Periklanan

Indonesia (TKTCPI) yang dijalankan oleh Komisi Tata Krama dan Tata Cara Periklanan

(18)

Tahap Tahap Transaksi Konsumen

2. Tahap transaksi konsumen

o Transaksi konsumen sudah terjadi.

o Permasalahan banyak terjadi untuk transaksi di luar tunai (cash), misalnya: kredit, beli sewa dsb.

o Masalah banyak diakibatkan dengan menggunakan perjanjian baku, di mana orang tidak meneliti terlebih dahulu atas syarat-syarat baku yang disodorkan oleh penjual.

o Perjanjian ini dikenal dengan kontrak standar (standard contract) atau syarat-syarat umum (algemene

voorwaarden)

o Konsumen harus menerima perjanjian baku yang

(19)

Tahap Tahap Transaksi Konsumen

o

Penerapan syarat-syarat baku yang bersifat

negatif ( hak menuntut gantirugi, pengalihan

tanggungjawab) dinilai mergikan posisi

konsumen.

o

Penggunaan metode pemasaran produk

(desain, jaringan distribusi, iklan untuk mengingat

produk tertentu, sistem direct selling dsb)

o

Diperlukan adanya persaingan usaha yang jujur

(

fair competition

), khususnya terhadap

penjualan yang menggunakan cara dengan

embel-embel hadiah dsb.

o

Kasus-kasus banyak terjadi yang berkaitan

dengan barang yang dijual dengan cara kredit,

perumahan di kawasan real estate dsb.

(20)

Tahap Tahap Transaksi Konsumen

3. Tahap purna transaksi konsumen

o telah terjadi transaksi dan pelaksanaannya telah

diselenggarakan.

o Terdapat kepuasan atau kekecewaan dari konsumen.

• Masalah hukum dan ekonomi yang terjadi:

o bila barang/jasa yang telah digunakan konsumen tidak memenuhi harapannya sebagaimana yang diiklankan.

o bila barang/jasa tidak sesuai dengan mutu produk, baik sesuai

standard yang berlaku maupun klaim pengusaha ybs.

o Layanan purna jual tidak cocok tentang jaminan mutu produk

(guarantee) maupun penyediaan suku cadangnya.

• Sengketa terhadap

masalah ini diatasi dengan cara:

o melalui penyelesaian damai.

(21)

ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

• Pasal 2 UU No. 8/ 1999, tentang Asas Perlindungan Konsumen :

“Perlindungan konsumen berdasarkan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum”.

• Sedangkan Pasal 3 UU No. 8/ 1999, tentang Tujuan Perlindungan Konsumen :

Perlindungan Konsumen bertujuan :

a. meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen tuk melindungi diri;

b. mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari akses negatif pemakai barang dan/ atau jasa;

c. meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen;

d. menciptakan sistem perlindungan konsumen yg mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi; e. menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan

konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha;

f. meningkatkan kualitas barang dan/ atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan/ atau jasa, kesehatan , kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Dari urutan tersebut dapat diketahui bahwa pada kalimat (32) konstituen (P) memperoleh fokus dengan piranti repetisi, yaitu pengulangan konstituen tidak akan. Melalui piranti

“Makalah Bahasa Indonesia Diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir Semester Genap 2013”. THEODORA

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja pengelolaan keuangan dalam program pencegahan

Suatu popok sekali pakai yang mempunyai suatu arah longitudinal dan suatu arah lebar yang berpotongan dengan arah longitudinal, popok sekali pakai tersebut

Dengan matlamat yang besar ini, sememangnya telah menjadi harapan bahawa PPIS dapat menjuarai isu kebajikan wanita Islam di samping menyediakan wanita Islam yang

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

Melalui induksi Matematika, kita dapat mengurangi langkah pembuktian yang sangat rumit untuk menemukan suatu kebenaran dari pernyataan matematis hanya dengan sejumlah

Menilai hasil penelitian atau hasil pemikiran dosen yang diterbitkan pada Majalah llmiah Nasional dan lnternasional5. Menilai'hasil penelitian'atau hasil pemikiran berdasarkan