• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Satya Bhakti Parikesit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian. Satya Bhakti Parikesit"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

i

KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 yang disusun oleh Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian merupakan laporan hasil pencapaian atas target kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014 selama kurun waktu 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memantau dan mengevaluasi tingkat keberhasilan pencapaian kinerja selama kurun waktu satu tahun, dan mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian target Kinerja Tahun 2014, berikut tindak lanjut penanganannya sehingga dapat menjadi bahan penyempurnaan bagi periode berikutnya.

Dengan disusunnya laporan akuntabilitas kinerja atas pencapaian PK Tahun 2014 ini, Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian dapat mengevaluasi pencapaian kinerja Tahun 2014, sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk mengukur capaian kinerja yang telah disepakati antara pihak pertama (Asdep Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian) dan pihak kedua (Deputi Bidang Perekonomian) yang termuat dalam PK Tahun 2014.

Jakarta, Januari 2015 Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian

(2)

ii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi ... 2

C. Struktur Organisasi ... 8

D. Sumber Daya Manusia ... 9

E. Sistematika Laporan ... 11

BAB II RENCANA KINERJA, PENETAPAN KINERJA DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2014 .. 12

A. Tujuan Strategis ... 12

B. Sasaran Strategis ... 13

C. Target ... 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 31

A. Capaian Indikator Kinerja Utama ... 31

B. Reviu Atas Capaian Kinerja ... 70

(3)

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Struktur Organisasi Asisten Deputi Bidang Perancangan

Perundang-undangan Bidang Perekonomian ... 9

Tabel 1.2 Jumlah SDM Berdasarkan Golongan, Eselon, Pendidikan dan Jenis Kelamin ... 10

Tabel 2.1 Target Capaian Kinerja/Output Tahun 2014 Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian … ... 18

Tabel 2.2 Detail Kegiatan Pelaksanaan Tugas Fungsi Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian ... 25

Tabel 2.3 Indikator Kinerja dan Target Capaian Tahun 2014 27 Tabel 2.4 Kegiatan dan Indikator Kinerja Atas Pelaksanaan Tugas Fungsi Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian ……… 29

Tabel 3.1 Capaian tugas dan fungsi 1 ... 34

Tabel 3.2 Capaian tugas dan fungsi 2 ... 35

Tabel 3.3 Capaian tugas dan fungsi 3 ... 36

Tabel 3.4 Capaian tugas dan fungsi 4 ... 37

Tabel 3.5 Capaian tugas dan fungsi 5 ... 39

Tabel 3.6 Capaian Tugas dan Fungsi Th. 2014 Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian ... 40

Tabel 3.7 Waktu Penyelesaian Hasil Analisis Atas Rencana Kebijakan Pemerintah dan Program Pemerintah dalam bentuk PUU Tahun 2014 ... 41

(4)

iv Tabel 3.8 Waktu Penyelesaian Hasil Analisis Atas Pemantauan

Dan Evaluasi Atas Pelaksanaan Perpres, Keppres dan Inpres Tahun 2014 ……….. 42 Tabel 3.9 Rata-Rata Waktu Penyelesaian Hasil Analisis Rencana

Kebijakan Berdasarkan Kluster Bidang Tahun 2014… 45 Tabel 3.10 Rata-Rata Waktu Penyelesaian Hasil Analisis

Pemantauan dan Evaluasi Berdasarkan Kluster Bidang Tahun 2014 ……… 45 Tabel 3.11 Capaian Indikator Tepat Waktu Tahun 2014 ………… 46 Tabel 3.12 Capaian Indikator Ditindaklanjuti Tahun 2014 …... 49 Tabel 3.13 Rekapitulasi Matriks Penyelesaian Rancangan

Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden,

dan Instruksi Presiden ……….. 51

Tabel 3.14 Daftar Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden yang Telah Ditetapkan oleh Presiden ……… 52 Tabel 3.15 Waktu Penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres

Tahun 2014 ……… 58 Tabel 3.16 Rata-Rata Waktu Penyelesaian RPerpres, RKeppres

dan RInpres Berdasarkan Substansi Rancangan dan Kluster Bidang Tahun 2014 ………. 62 Tabel 3.17 Capaian Sasaran Strategis Kedua ……….. 69

(5)

1 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk media untuk melaporkan keberhasilan atau kegagalan suatu instansi pemerintah atas pelaksanaan tujuan dan sasaran organisasi. Akuntabilitas kinerja didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah melakukan akuntabilitas kinerja masing-masing sebagai bentuk pertanggung-jawaban dalam pencapaian tujuan organisasi sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Akuntabilitas kinerja dimaksudkan untuk menjelaskan kinerja suatu instansi pemerintah dan tindakan pimpinan organisasi kepada pihak yang memiliki kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

LAKIP sebagaimana tersebut diatas berfungsi sebagai :

1. Sistem penilaian yang sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

2. Cara dan sarana yang efektif untuk mendorong seluruh aparatur pemerintah meningkatkan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dan fungsi-fungsi manajemen kinerja yang taat asas.

(6)

2 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

3. Cara dan sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah/unit kerja berdasarkan rencana kerja yang jelas dan sistematis dengan sasaran kinerja yang terukur dan berkelanjutan. 4. Alat untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan atau

kegagalan dari setiap pimpinan instansi/unit kerja dalam menjalankan misi dan tugasnya sehingga dapat dijadikan faktor utama dalam evaluasi kebijakan, program kerja, struktur organisasi dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun bagi setiap instansi/unit kerja.

5. Cara dan sarana untuk mendorong usaha penyempurnaan struktur organsiasi, kebijakan publik, ketatalaksanaan, mekanisme pelaporan, metode kerja dan prosedur pelayanan masyarakat berdasarkan permasalahan nyata yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan secara berkelanjutan.

Dalam kaitan tersebut, Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Deputi Bidang Perekonomian Sekretariat Kabinet melakukan penyusunan LAKIP tahun 2014 sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam pencapaian tujuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dimaksud.

B. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012, yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat Kabinet, Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian, mempunyai tugas membantu Deputi Bidang Perekonomian dalam rangka melaksanakan penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan,

(7)

3 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

penyiapan dan persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden, serta pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian menyelenggarakan fungsi: 1. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian;

2. penyiapan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonmian;

3. penyusunan pendapat hukum sebagai hasil analisis terhadap substansi permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian; 4. penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian; 5. pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan

Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian;

6. fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Perekonomian. Adapun susunan organisasi Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian sebagai berikut:

1. Bidang Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan; 2. Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan; dan 3. Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam.

(8)

4 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Masing-masing bidang tersebut memiliki tugas, fungsi dan struktur organisasi sebagai berikut:

Bidang Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan

Bidang Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan, penyiapan bahan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden dan Rancangan Instruksi Presiden, serta pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang moneter, fiskal, badan usaha, ketahanan pangan, dan pembangunan daerah tertinggal.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang moneter, fiskal, badan usaha, ketahanan pangan, dan pembangunan daerah tertinggal;

2. penyiapan bahan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang moneter, fiskal, badan usaha, ketahanan pangan, dan pembangunan daerah tertinggal;

3. penyiapan bahan penyusunan pendapat hukum dan analisis terhadap substansi permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang moneter, fiskal, badan usaha, ketahanan pangan, dan pembangunan daerah tertinggal;

(9)

5 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

4. penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang moneter, fiskal, badan usaha, ketahanan pangan, dan pembangunan daerah tertinggal;

5. pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang moneter, fiskal, badan usaha, ketahanan pangan, dan pembangunan daerah tertinggal.

Bidang Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan terdiri dari 2 (dua) Subbidang, yakni Subbidang Moneter, Fiskal dan Badan Usaha dan Subbidang Ketahanan Pangan dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan

Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan, penyiapan bahan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden dan Rancangan Instruksi Presiden, serta pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang industri, UKM, perdagangan dan ketenagakerjaan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang industri, UKM, perdagangan dan ketenagakerjaan;

(10)

6 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

2. penyiapan bahan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang industri, UKM, perdagangan dan ketenagakerjaan;

3. penyiapan bahan penyusunan pendapat hukum dan analisis terhadap substansi permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang industri, UKM, perdagangan dan ketenagakerjaan;

4. penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang industri, UKM, perdagangan dan ketenagakerjaan;

5. pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang industri, UKM, perdagangan dan ketenagakerjaan.

Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan terdiri dari 2 (dua) Subbidang, yakni Subbidang Industri, UKM, Perdagangan, dan Ketenagakerjaan, dan Subbidang Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Investasi.

Bidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber Daya Alam

Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan, penyiapan bahan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden dan Rancangan Instruksi Presiden, serta pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta analisis atas

(11)

7 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam menyelenggarakan fungsi:

1. penyiapan bahan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam;

2. penyiapan bahan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden dan Rancangan Instruksi Presiden di prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam;

3. penyiapan bahan penyusunan pendapat hukum dan analisis terhadap substansi permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden dan Rancangan Instruksi Presiden di prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam;

4. penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam;

5. pemantauan dan penyiapan bahan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di prasarana, riset, teknologi, dan sumber daya alam.

Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam terdiri dari 2 (dua) Subbidang, yakni Subbidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Air, dan Subbidang Sumber Daya Alam.

(12)

8 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014 C. Struktur Organisasi

Pada tahun 2014, struktur organisasi Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian mengalami perubahan seiring dengan dilakukannya reorganisasi di lingkungan Sekretariat Kabinet pada bulan Juli 2014. Perubahan tersebut berupa: 1. Promosi atas nama:

a. Sdr. Agus Kurniawan, yang sebelumnya Kepala Sub Bidang Industri, UKM, Perdagangan, dan HAKI pada Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan, menjadi Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan, Moneter, dan Fiskal, Asdep Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan. Sehingga dengan promosi dimaksud, Sdr. Agus Kurniawan berpindah lingkungan kerjanya di Asdep Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan;

b. Charolinda, dilantik menjadi Kepala Sub Bidang Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Investasi pada Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan Ketenagakerjaan;

c. Ruruh Ratnawati Anugerah, dilantik menjadi Kepala Sub Bidang Ketahanan Pangan dan Pembangunan Daerah Tertinggal pada Bidang Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan. 2. Rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil sebanyak 3 (tiga) orang, yang

masing-masing ditempatkan di Bidang Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan dan Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber Daya Alam sebagai analis hukum.

Dengan demikian, struktur organisasi Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian dapat digambarkan sebagaimana bagan berikut ini:

(13)

9 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014 Tabel 1.1.

Struktur Organisasi Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian

Selain itu, terdapat 2 (dua) dukungan staf lain, yakni 1 (satu) Pengolah Data, yakni Ramelan, dan 1 (satu) Sekretaris, yakni Dirin. D. Sumber Daya Manusia

Dari struktur organisasi tersebut di atas, jumlah sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Asdep Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berjumlah 10 orang, dengan komposisi sebagai berikut:

Asdep Perancangan PUU Bidang Perekonomian

Satya Bhakti Parikesit, S.H, MM, LLM

Bidang Ekonomi Makro, Keuangan, dan Ketahanan Pangan Chairul Saleh, S.H., LLM

Subbidang Moneter, Fiskal, dan Badan Usaha M. Zulfikar Ali, S.H, M.H. Subbidang Ketahanan Pangan dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ruruh Ratnawati Anugerah, S.H., LL.M

Bidang Industri, UKM, Perdagangan dan

Ketenagakerjan Diana Irawati, S.H., LL.M

Bidang Prasarana, Riset, Teknologi, dan Sumber

Daya Alam Yudi Herdanto, S.H., MH Subbidang Sumber Daya Alam Vito Prihartono, SH Subbidang Industri, UKM, Perdagangan, dan HAKI - Subbidang Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Investasi Charolinda, S.H., MLS Subbidang Prasarana, Riset, Teknologi dan Sumber daya Air -

(14)

10 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014 Tabel 1.2

Jumlah SDM Berdasarkan Golongan, Eselon, Pendidikan dan Jenis Kelamin

No Gol/Ruang Eselon Pendidikan Kelamin Jenis Jumlah Keterangan L P

1. IV/c II a S 2 1 - 1 Asdep

2. IV/a III a S 2 2 1 3 1. Kabid Industri, UKM,

Perdagangan dan Ketenaga-kerjaan 2. Kabid Ekonomi Makro,

Keuangan, dan Ketahanan Pangan 3. Kabid Prasarana, Riset,

Teknologi, dan Sumber Daya Alam

4. III/c IV a S 2 1 - 1 Kasubbid Moneter, Fiskal,

dan Badan Usaha

S 1 1 - 1 Kasubbid Sumber Daya

Alam

5. III/b IV a S 2 - 2 2 1. Kasubid Ketahanan

Pangan dan Pembang-unan Daerah Tertinggal 2. Kasubid

Ketenagaker-jaan, Transmigrasi, dan Investasi

6. III/a Staf S 1 2 1 3 Analis Hukum

7. III/a Staf S 1 1 - 1 Pengolah Data

8. II/d Staf SLTA 1 - 1 Sekretaris

Total 7 3 13

Memperhatikan komposisi pegawai tersebut dibandingkan dengan tugas dan fungsi yang diemban Asdep Perancangan PUU Bidang Perekonomian, SDM yang dimiliki secara kuantitas masih minim, namun dari sisi kualitas sudah memadai karena SDM didukung dengan pendidikan formal yang sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Di samping itu, pegawai juga telah mengikuti pendidikan dan pelatihan manajerial sesuai dengan tingkat jabatannya, dan dibekali dengan pelatihan keterampilan guna mendukung kemampuan pegawai.

(15)

11 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014 E. Sistematika Laporan

Sistematika penyajian LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014 ini disusun sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan LAKIP Tahun 2014 serta gambaran tugas dan fungsi utama serta struktur organisasi Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian.

BAB II Rencana Kinerja, Penetapan Kinerja dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2014

Bab ini menjelaskan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program, kegiatan, IKU, penetapan kinerja dan target capaian kinerja Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian tahun 2014.

BAB III Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan analisis atas capaian IKU dan capaian Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian tahun 2014 dikaitkan dengan pertanggungjawaban terhadap:

a. Pencapaian sasaran strategis.

b. Review atas perencanaan kinerja dan capaian kinerja; serta c. Akuntabilitas keuangan.

BAB IV Penutup

Bab ini berisi kesimpulan menyeluruh LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014 dan rekomendasi bagi perbaikan kinerja di masa mendatang.

(16)

12 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014 BAB II

RENCANA KINERJA, PENETAPAN KINERJA DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014

A. TUJUAN STRATEGIS

Keberhasilan Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya diukur dari keberhasilan pencapaian tujuannya. Tujuan Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian dirumuskan berdasarkan hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang dihadapi dalam mewujudkan visi dan misi Sekretariat Kabinet. Dengan tujuan tersebut, Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian dapat secara tepat mengetahui apa yang dilaksanakan oleh organisasi dalam mencapai misinya.

Tujuan Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian dirumuskan, sebagai berikut:

Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan pencapaian dari sasaran strategis tersebut diatas melalui pencapaian target-target dalam

Memberikan dukungan teknis, administrasi dan pemikiran yang prima dalam rangka mendukung Deputi Bidang Perekonomian di bidang perancangan perundang-undangan bidang perekonomian.

(17)

13 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

indikator sasaran strategis, yang diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Sesuai dengan Renstra Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2010-2014, pada Tahun 2014 Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian menyelenggarakan kegiatan sebagai pelaksanaan dari tugas dan fungsi untuk mencapai sasaran yang telah direncanakan yaitu:

B. SASARAN STRATEGIS

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 17 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional, sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. Oleh karena itu, sasaran perlu ditetapkan guna memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian.

Keberhasilan untuk mencapai sasaran perlu direncanakan serta dirumuskan secara terukur dan spesifik untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya yang dimiliki Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian.

Penyelenggaraan Pelayanan Dukungan Kebijakan Kepada Presiden di bidang perancangan

(18)

14 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Dengan mengacu pada tujuan yang ingin dicapai di atas, sasaran Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian dirumuskan sebagai berikut:

a) Untuk tujuan ”Meningkatnya kualitas hasil analisis atas perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian, dan hasil pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Perpres, Keppres, dan Inpres di bidang perekonomian”, maka sasaran yang ingin dicapai adalah:

b) Untuk tujuan ”Meningkatnya kualitas penyelesaian rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian”, maka sasaran yang ingin dicapai adalah:

1. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis atas perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian.

2. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Perpres, Keppres, dan Inpres di bidang perekonomian.

Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang perekonomian

(19)

15 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014 C. TARGET

Pada tahun 2014 Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian sebagai salah satu unit kerja eselon II di Deputi Bidang Perekonomian mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan pencapaian Sasaran Strategis 1 dan Sasaran Strategis 2 Sekretariat Kabinet, yaitu:

Sasaran Strategis 1:

Sasaran Strategis 2:

Guna mendukung pencapaian target-target dalam indikator sasaran strategis tersebut di atas, pada Tahun 2014 Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian menyelenggarakan 1 (satu) kegiatan sebagai pelaksanaan dari tugas dan fungsi untuk mencapai sasaran yang telah direncanakan yaitu:

Terwujudnya Peningkatan Kualitas Hasil Analisis Kebijakan

Terwujudnya Peningkatan Kualitas Penyelesaian Perpres, Keppres, dan Inpres di bidang perekonomian

(20)

16 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Kegiatan yang dilakukan oleh Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian sepanjang Tahun 2014, beserta indikator kinerjanya dan rencana tingkat capaian (target) yang hendak dicapai pada prinsipnya tergambar dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang menjadi tanggung jawab Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian.

Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012, Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut:

1. Penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian;

2. Penyiapan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian;

3. Penyusunan pendapat hukum sebagai hasil analisis terhadap substansi permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian;

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Kepada Presiden di bidang Perancangan Peraturan Perundang-undangan

(21)

17 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

4. Penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian; dan

5. Pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian.

Dari kelima tugas dan fungsi tersebut diatas, Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian memiliki target capaian untuk menyelesaikan 215 laporan dan 25 naskah peraturan perundang-undangan (Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden). Target capaian 215 laporan tersebut dibagi menjadi 166 laporan untuk rencana kebijakan dan rancangan peraturan perundang-undangan, dan 49 laporan untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh Presiden.

Perlu disampaikan bahwa 25 naskah peraturan perundang-undangan tersebut merupakan produk akhir dari pelaksanaan tugas dan fungsi 4, yang pada prinsipnya penetapannya oleh Presiden disertai pula dengan laporan yang disiapkan.

Target kinerja yang direncanakan untuk dicapai adalah 97% dari 215 laporan dan 25 naskah peraturan perundang-undangan. Lebih jelasnya, target rencana kinerja tahun 2014 dimaksud dapat dilihat dari tabel berikut.

(22)

18 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014 Tabel 2.1

Target Rencana Kinerja/Output Tahun 2014 Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

(RP) TAHUNAN (%) TAHUNAN (Kuantitas) 1 2 3 4 5 6 Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dalam bentuk PUU di bidang perekonomian.

Persentase penyelesaian hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian secara tepat waktu. 97% 166 Penyelenggaraan Pelayanan Dukungan Kebijakan Kepada Presiden di bidang perancangan peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian melalui melalui pengumpulan data/pemantauan/rapat koordinasi/diskusi/semin ar 600000000 (setelah kebijakan penghematan 496.436.000) Persentase saran perumusan rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti

97% 166

Persentase penyelesaian hasil analisis atas pengamatan dan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian secara tepat waktu.

97% 49

Persentase saran hasil pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti. 97% 49 Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Perpres, Keppres, dan Inpres di bidang perekonomian

Persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang perekonomian secara tepat waktu.

97% 25

Persentase RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang perekonomian

yang ditindaklanjuti. 97% 25

Untuk lebih jelasnya, indikator tepat waktu dan ditindaklanjuti dijelaskan sebagai berikut.

(23)

19 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

“Tepat Waktu”

Indikator “tepat waktu” menekankan pada proses kecepatan penyelesaian hasil analisis perumusan rencana, pengamatan, pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah serta penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang perekonomian sesuai dengan standar hari yang telah ditetapkan yang terdiri:

 Persentase penyelesaian hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian secara tepat waktu.

 Persentase penyelesaian hasil analisis atas pengamatan dan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian secara tepat waktu.

 Persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang perekonomian secara tepat waktu.

Kecepatan penyelesaian ini diukur berdasarkan berkas yang masuk ke Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian sampai dengan berkas tersebut selesai dianalisis untuk disampaikan kepada Deputi Bidang Perekonomian. Sedangkan tepat waktu artinya, waktu penyelesaian berkas tersebut sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam Standar Pelayanan (7 hari).

(24)

20 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Metode perhitungan target indikator kecepatan penyelesaian hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah dan hasil analisis atas pengamatan dan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah yang tepat waktu, dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini:

Keterangan:

n : jumlah penyelesaian berkas saran kebijakan/rancangan PUU.

Penetapan indikator kinerja yang diukur dengan menggunakan persentase (%) dilakukan dengan pertimbangan bahwa jumlah berkas masuk yang harus diproses oleh Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian tidak bisa diprediksi. Guna mendukung kinerja Deputi Bidang Perekonomian dan peningkatan dari kinerja pada tahun sebelumnya serta mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Sekretariat Kabinet, Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian pada Tahun 2014 menetapkan target sebesar 97%. Penetapan target sebesar 97% berbeda dengan target yang ada di dalam Renstra (100%) dengan beberapa pertimbangan diantaranya, kurangnya

jumlah Sumber Daya Manusia (SDM), adanya beberapa

berkas/RPerpres/RKeppres/RInpres dan pekerjaan dari tugas dan fungsi yang lain, yang masuk secara bersamaan.

(jumlah penyelesaian berkas/rancangan PUU yang tepat waktu ) ______________________________________________________ x 100%

n

Ket:

n = jumlah penyelesaian berkas saran kebijakan Ket:

(25)

21 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

“Ditindaklanjuti”

Indikator “ditindaklanjuti” menekankan pada pencapaian Outcome, yaitu substansi saran hasil analisis yang dihasilkan tepat, dan ditindaklanjuti oleh Deputi Bidang Perekonomian kepada Sekretaris Kabinet atau kepada para stakeholder kementerian/lembaga terkait terkait untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, yang terdiri atas:

 Persentase saran perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti.

 Persentase saran hasil pengamatan dan pemantauan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti.

 Persentase RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti.

Saran terhadap rencana kebijakan dan program pemerintah serta saran hasil pengamatan, pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan dan program pemerintah yang ditindaklanjuti menunjukkan ketepatan saran yang diberikan kepada Deputi Bidang Perekonomian. Pengertian “yang ditindaklanjuti” diukur berdasarkan perhitungan jumlah laporan saran hasil analisis yang disampaikan kepada Deputi Bidang Perekonomian ditindaklanjuti untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan, yakni disampaikan kepada Sekretaris Kabinet, disampaikan kepada Deputi lain di Sekretariat Kabinet, atau pejabat

(26)

22 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

kementerian/lembaga lain di luar Sekretariat Kabinet. Selain itu, dalam kapasitasnya sebagai eselon II, Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian dalam pelaksanaan tugasnya apabila diperlukan dapat membuat dan mengirimkan surat kepada stakeholders kementerian/lembaga terkait, yang antara lain memuat hasil analisis atas substansi suatu perundang-undangan, dan permintaan nomor Lembaran Negara/Tambahan Lembaran Negara dalam rangka pengundangan suatu Peraturan Presiden yang telah ditetapkan oleh Presiden.

Sedangkan khusus untuk indikator persentase RPerpres, RKeppres, RInpres di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti digunakan untuk mengukur “kualitas” dari penyiapan penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang diajukan oleh Menteri atau Pimpinan LPNK kepada Presiden. Penyelesaian penyiapan RPerpres, RKeppres, dan RInpres oleh Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian kepada Deputi Bidang Perekonomian untuk diajukan kepada Sekretaris Kabinet (untuk selanjutnya disampaikan kepada Presiden) dikatakan tepat apabila penyelesaian penyiapan RPerpres, RKeppres, dan RInpres tersebut tepat dari sisi substansi dan teknis perundang-undangannya.

Tepat dari sisi substansi antara lain adalah apabila hasil analisis atau penelitian terhadap suatu rancangan dapat ditindaklanjuti atau disetujui oleh Sekretaris Kabinet, dan selanjutnya juga disetujui oleh Presiden. Selain itu dari sisi teknis perundang-undangan sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan Perpres Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan) dan praktek legal drafting pada umumnya.

(27)

23 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Lebih jelas, wujud dari penyampaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang ditindaklanjuti tersebut meliputi:

1. Deputi Bidang Perekonomian mengajukan kepada Sekretaris Kabinet naskah Rancangan PUU untuk diajukan kepada Presiden guna ditetapkan menjadi Peraturan Presiden (Perpres), Keputusan Presiden (Keppres), dan Instruksi Presiden (Inpres).

2. Deputi Bidang Perekonomian mengajukan naskah surat kepada Sekretaris Kabinet untuk dikirimkan kepada Instansi Pemrakarsa agar Rancangan PUU disempurnakan atau dikaji kembali oleh Instansi Pemrakarsa, berdasarkan hasil analisis hukum Sekretariat Kabinet atau hasil kesepakatan dalam rapat koordinasi.

3. Deputi Bidang Perekonomian mengajukan naskah surat kepada Sekretaris Kabinet untuk dikirimkan kepada instansi yang kompeten, sebagai contoh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, untuk terlebih dahulu mengoordinasikan Rancangan PUU dimaksud. 4. Deputi Bidang Perekonomian mengajukan naskah surat kepada

Sekretaris Kabinet untuk dikirimkan kepada instansi terkait untuk meminta pertimbangan terhadap Rancangan PUU yang diajukan. 5. Deputi Bidang Perekonomian mengajukan naskah surat/memo

kepada Sekretaris Kabinet untuk permintaan paraf persetujuan pada naskah asli Rancangan PUU kepada Instansi Pemrakarsa dan instansi terkait lainnya.

6. Deputi Bidang Perekonomian mengajukan memo kepada Sekretaris Kabinet untuk disampaikan kepada Presiden sehubungan dengan adanya persoalan substansial yang tidak dapat diputuskan oleh Instansi Pemrakarsa dan instansi terkait lainnya.

(28)

24 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Metode perhitungan target indikator ketepatan saran perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah serta saran hasil pengamatan, pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah yang ditindaklanjuti dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

Keterangan:

n : Jumlah saran yang disampaikan.

Sedangkan untuk RPerpres, RKeppres, dan RInpres yang ditindaklanjuti tersebut, metode perhitungan target indikator yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ket:

n = jumlah penyelesaian naskah rancangan yang disampaikan

Dalam mendukung kegiatan, Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian akan menyelenggarakan sub-sub kegiatan sebagai pelaksanaan dari tugas dan fungsinya yaitu:

- Pengumpulan dan pengolahan data; - Pemantauan;

- Rapat koordinasi; - Diskusi;

(jumlah penyelesaian naskah rancangan yang ditindaklanjuti ) = _________________________________________ _________x 100%

(29)

25 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014 - Seminar.

Detail kegiatan yang dilaksanakan oleh Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian sebagai pelaksanaan dari tugas dan fungsi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.2

Detail Kegiatan Pelaksanaan Tugas Fungsi Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian

TUGAS FUNGSI KEGIATAN DETAIL KEGIATAN RENCANA

ANGGARAN (RP) a. penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang

perekonomian. Penyelenggaraan Pelayanan Dukungan Kebijakan Kepada Presiden di bidang perancangan peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian Pengumpulan data/ pemantauan/rapat koordinasi/diskusi 239.335.000 (setelah revisi 187.232.000) b. penyiapan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian. Pengumpulan

data/rapat koordinasi (setelah revisi 18.840.000 8.280.000) c. penyusunan pendapat hukum sebagai hasil analisis terhadap substansi permasalahan dalam Rancangan Pengumpulan data/rapat koordinasi/pemantauan /seminar 63.926.000 (setelah revisi 23.263.000)

(30)

26 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

TUGAS FUNGSI KEGIATAN DETAIL KEGIATAN RENCANA

ANGGARAN (RP) Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang bidang perekonomian. d. penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian. Pengumpulan data/ pemantauan/rapat koordinasi/diskusi/ seminar 145.278.000 (setelah revisi 162.294.000) e. pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian. Pengumpulan data/ rapat koordinasi/ pemantauan 109.007.000 (setelah revisi 115.367.000) f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Perekonomian 23.614.000 (setelah revisi 0)

TOTAL (setelah revisi 600.000.000

496.436.000)

Kegiatan yang dilakukan oleh Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian sepanjang Tahun 2014, beserta indikator kinerjanya dan rencana tingkat capaian (target) yang hendak dicapai dirinci dalam tabel di bawah ini:

(31)

27 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014 Tabel 2.3

Indikator Kinerja dan Target Capaian Tahun 2014

KEGIATAN SASARAN STRATEGIS

OUTPUT INDIKATOR TARGET RENCANA ANGGARAN (RP) Penyelenggara an Pelayanan Dukungan Kebijakan kepada Presiden di bidang perancangan perundang-undangan di bidang perekonomian Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang perekonomian Hasil analisis kebijakan dalam bentuk PUU di bidang perekonom ian yang berkualitas. 1. Persentase hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk PUU di bidang perekonomian secara tepat waktu. 97% 345.715.000 (setelah revisi 218.775.000) 2. Persentase saran peru-musan renca-na kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk PUU di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti 97% 3. Persentase hasil peman-tauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di 97% 109.007.000 (setelah revisi 115.367.000)

(32)

28 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

KEGIATAN SASARAN STRATEGIS

OUTPUT INDIKATOR TARGET RENCANA ANGGARAN (RP) bidang perekonomian secara tepat waktu. 4. Persentase hasil peman-tauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti 97% Perpres, Keppres, dan Inpres di bidang perekono-mian yang berkualitas. 1. Persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang perekonomian secara tepat waktu. 97% 145.278.000 (setelah revisi 162.294.000) 2. Persentase RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang pere-konomian yang ditindaklanjuti 97%

(33)

29 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Output/outcome yang dihasilkan oleh Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian dari pelaksanaan kegiatan tersebut diatas, dimaksudkan untuk mendukung output/outcome Deputi Bidang Perekonomian.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian merupakan bentuk pelaksanaan dari 5 (lima) tugas dan fungsi yang menjadi tanggung jawab Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian.

Tabel 2.4

Kegiatan dan Indikator Kinerja Atas Pelaksanaan Tugas Fungsi Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian

Kegiatan Indikator Pelaksanaan Tugas Fungsi Asisten Deputi Penyelenggaraan Pelayanan Dukungan Kebijakan Kepada Presiden di bidang perancangan perundang-undangan di bidang perekonomian 1. Persentase penyelesaian hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian secara tepat waktu. 2. Persentase saran

perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti.

Indikator 1 dan 2 digunakan untuk mengukur kecepatan dan ketepatan kinerja dari

pelaksanaan tusi 1, tusi 2, tusi 3, dan tusi 4 dari Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian, yaitu :

Tusi 1

“Penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian.“

Tusi 2:

“Penyiapan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan

Instruksi Presiden di bidang perekonomian.”

Tusi 3 :

“Penyusunan pendapat hukum sebagai hasil

analisis terhadap substansi permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden,

(34)

30 | LAKIP Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Kegiatan Indikator Pelaksanaan Tugas Fungsi Asisten Deputi

Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di

bidang bidang perekonomian.”

3. Persentase penyelesaian hasil analisis atas

pemantauan dan evaluasi serta analisis atas

pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian secara tepat waktu.

4. Persentase penyelesaian hasil analisis atas

pemantauan dan evaluasi serta analisis atas

pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti.

Indikator 3 dan 4 digunakan untuk mengukur kecepatan dan ketepatan kinerja dari

pelaksanaan tusi 5 Asisten Deputi Bidang Perancangan Peraturan Perundang-undangan Bidang Perekonomian, yaitu :

“Pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang

perekonomian.”

5. Persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang perekonomian secara tepat waktu.

6. Persentase RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti.

Indikator 5 dan 6 digunakan untuk mengukur kecepatan dan ketepatan kinerja dari

pelaksanaan tusi 4 dari Asisten Deputi Bidang Perancangan Peraturan Perundang-undangan Bidang Perekonomian, yaitu:

Tusi 4

“Penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian.”

(35)

31 |LAKIP Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Sasaran Strategis Pertama Tepat Waktu

Sebagaimana dijelaskan dalam bab sebelumnya, Sasaran Strategis Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang

Perekonomian pada tahun 2014 dimaksudkan untuk

mempertajam dan memperjelas kualitas outcome yang dihasilkan sehingga dapat menggambarkan “manfaat” hasil analisis kebijakan program pemerintah di bidang pemerintahan terutama bagi stakeholders.

Untuk mengukur pencapaian sasaran ini, Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian menggunakan indikator kegiatan, yaitu indikator:

a. Persentase penyelesaian hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan progra m pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian secara tepat waktu;

b. Persentase penyelesaian hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian secara tepat waktu;

c. Persentase penyelesaian hasil analisis atas pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian secara tepat waktu; dan

(36)

32 |LAKIP Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

d. Persentase penyelesaian hasil analisis atas pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian yang ditindaklanjuti.

Pemberian saran hasil analisis perumusan rencana kebijakan dan program pemerintah serta pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaanPeraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presidendilakukan melalui dua cara, yaitu top down dan bottom up.

Pelaksanaan secaratop down ditentukan untuk

melaksanakan disposisi/arahan Presiden yang disampaikan melalui Sidang Kabinet, dan/atau disposisi/arahan Sekretaris Kabinet.Sedangkan secara bottom up artinya ide awal pelaksanaannya diprakarsai oleh unit-unit kerja, dengan tetap mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku. Pelaksanaan kegiatan tersebut dapat pula dilakukan berdasarkan inisiatif maupun undangan dari instansi dan/atau pemerintah daerah yang terkait erat dengan substansi kebijakan dan program pemerintah yang akan dipantau. Inisiatif tersebut merupakan sikap proaktif unit kerja dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya.

a. Capaian Output

Pencapaian Kinerja dari tiap indikator tersebut dihitung dengan berdasarkan dari capaian output dari pelaksanaan tugas dan fungsi Asdep Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian Tahun 2014, yang meliputi: 1. Penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas

rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian (218)

(37)

33 |LAKIP Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ini, Asisten Deputi

Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang

Perekonomian menghasilkan 106 laporan kepada pimpinan.

Terkait dengan kegiatan yang dilakukan, kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi

ini dilakukan melalui pengumpulan

data/pemantauan/rapat koordinasi/diskusi, baik di dalam maupun di luar negeri, seperti:

1) Laporan Hasil Rapat Pengharmonisasian Rancangan Peraturan Presiden tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing, serta Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Tena Kerja Pendamping, tanggal 6 Januari 2014 di Kementerian Hukum dan HAM.

2) Laporan The First Meeting of The ASEAN Senior Economic for The Forty-Fifth ASEAN Economic Minister Meeting and Related Meetings, tanggal 13-15 Januari 2014 di Nay Pyi Taw, Myanmar.

3) Rapat Persiapan Penyusunan RPerpres mengenai Sistem Nasional Keuangan Inklusif, tanggal 23 Januari 2014, di Kementerian Keuangan.

Dari sisi anggaran, pelaksanaan tugas dan fungsi ini menyerap anggaran sebesar Rp176.710.051 (seratus tujuh puluh enam juta tujuh ratus sepuluh ribu lima puluh satu rupiah), dari Rp239.335.000 (dua ratus tiga puluh sembilan juta tiga ratus tiga puluh lima ribu rupiah (Rp.187.232.000 (seratus delapan puluh tujuh juta dua ratus tiga puluh dua ribu rupiah)).

(38)

34 |LAKIP Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Tabel 3.1

Capaian tugas dan fungsi 1

Jenis kegiatan Jumlah

laporan

Pagu Anggaran Realisasi

anggaran Pengumpulan data/pemantauan/rapat/ koordinasi/diskusi laporan 106 Rp239.335.000 (setelah revisi Rp187.232.000) Rp176.710.051

2. Penyiapan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan prakarsa penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian (219)

Dalam pelaksana tugas dan fungsi ini, Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian melakukan beberapa kegiatan, yang menghasilkan 20 laporan, melalui pengumpulan data/pemantauan/ rapat koordinasi/diskusi di dalam negeri, diantaranya yakni laporan pembahasan substansi persetujuan prakarsa penyusunan RPerpres tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif dan rapat Permohonan Izin Prakarsa mengenai RPerpres tentang Ratifikasi ASEAN Framework Agreement on Multimoda Transportation, tanggal 4 Maret 2014 di Kementerian Luar Negeri.

Dari sisi anggaran, pelaksanaan tugas dan fungsi ini menyerap anggaran sebesar Rp7.537.500 (tujuh juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) dari Rp18.840.000 (delapan belas juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah) (setepah revisi Rp8.280.000 (delapan juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah)).

(39)

35 |LAKIP Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Tabel 3.2

Capaian tugas dan fungsi 2

Jenis kegiatan Jumlah

laporan Pagu Anggaran Realisasi anggaran Pengumpulan data/pemantauan/ rapat koordinasi/ diskusi 20 laporan Rp18.840.000 (revisi menjadi Rp8.280.000) Rp7.537.500

3. Penyusunan pendapat hukum sebagai hasil analisis terhadap substansi permasalahan dalam Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang bidang perekonomian (220)

Dalam pelaksana tugas dan fungsi ini, Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian melaksanakan beberapa kegiatan, yang menghasilkan 113 laporan, dan dilakukan melalui pengumpulan data/pemantauan/rapat koordinasi/diskusi di dalam negeri, diantaranya yakni rapat finalisasi pengharmonisasian, pembulatan dan pemantapan konsepsi RPerpres tentang Rencana Tata Ruang Borobudur dan Rencana Tata Ruang Jabodetabek, tanggal 25 Februari 2014 di Ruang Rapat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan RPerpres tentang Pengadaan dan Standar Rumah Bagi Mantan Presiden dan/atau Mantan Wakil Presiden, tanggal 28 Februari 2014 di Ruang Rapat Sekretaris Kabinet.

Dari sisi anggaran, pelaksanaan tugas dan fungsi ini menyerap anggaran sebesar Rp21.815.500 (dua puluh satu juta delapan ratus lima belas ribu lima ratus rupiah), dari Rp63.926.000 (enam puluh tiga juta sembilan ratus dua puluh enam ribu rupiah) (setelah revisi Rp23.263.000 (dua puluh tiga juta dua ratus enam puluh tiga ribu rupiah)).

(40)

36 |LAKIP Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Tabel 3.3

Capaian tugas dan fungsi 3

Jenis kegiatan Jumlah

laporan

Pagu Anggaran Realisasi

anggaran Pengumpulan data/ pemantauan/rapat koordinasi/diskusi 113 laporan Rp63.926.000 (setelah revisi Rp23.263.000) Rp21.815.500

4. Penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian (217).

Dalam pelaksana tugas dan fungsi ini, Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian melakukan beberapa kegiatan, diantaranya yakni penyampaian naskah Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015, dan rapat-rapat dalam menyelesaikan Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014 tentang Penugasan Kepada PT Hutama Karya untuk Mengembangkan Jalan Tol Trans Sumatera di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi ini, Asisten Deputi

Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang

Perekonomian menghasilkan 265 laporan, termasuk 59 peraturan perundang-undangan yang ditetapkan Presiden, termasuk 44 Peraturan Presiden yang diajukan pengundangan ke Kementerian Hukum dan HAM.

Dari sisi anggaran, pelaksanaan tugas dan fungsi ini menyerap anggaran sebesar, sebesar Rp155.418.700 (seratus lima puluh lima juta empat ratus delapan belas ribu tujuh ratus rupiah) dari Rp145.278.000 (seratus

(41)

37 |LAKIP Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

empat puluh lima juta dua ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah (revisi menjadi Rp162.294.000 (seratus enam puluh dua juta dua ratus sembilan puluh empat ribu rupiah)).

Tabel 3.4

Capaian tugas dan fungsi 4

Jenis kegiatan Jumlah

laporan

Pagu Anggaran Realisasi

anggaran

Peraturan Perundang-undangan (Perpres, Keppres, dan Inpres)

59 PUU (44 Perpres, 13 Keppres,

2 Inpres) Rp145.278.000 (revisi menjadi Rp162.294.000) Rp155.418.700 Penyelesaian Peraturan Perundang-undangan 265

5. Pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang perekonomian (221). Dalam pelaksana tugas dan fungsi ini, Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian melaksanakan pemantauan atas pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 di 5 (lima) provinsi/kabupaten/kota, yakni

a. Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara pada tanggal 19 s.d 21 Maret 2014 (laporan pemantau tersebut di upload dalam situs http://setkab.go.id/era-baru-pengadaan-barangjasa-pemerintah-bagian-1/ tanggal 24 Maret 2014, dengan pengunjung 6345);

b. Provinsi Kepulauan Riau pada tanggal 24 s.d 26 April 2014 (laporan pemantau tersebut di upload dalam situs

(42)

38 |LAKIP Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

http://setkab.go.id/era-baru-pengadaan-barangjasa-pemerintah-bagian-2-manfaat-dan-hambatan/ tanggal 30 April 2014, dengan pengunjung 4492);

c. Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada tanggal 4 s.d 6 Juni 2014 (laporan pemantau tersebut di upload dalam situs http://setkab.go.id/era-baru-pengadaan-

barangjasa-pemerintah-bagian-3-kritik-atas-pelaksanaan-e-catalogue/ tanggal 19 Juni 2014, dengan pengunjung 4394);

d. Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 13 s.d 15 Agustus 2014 (laporan pemantau tersebut di upload dalam situs http://setkab.go.id/era-baru-pengadaan-

barangjasa-pemerintah-bagian-4-rencana-pembentukan-perwakilan-lkpp-di-daerah/ tanggal 24 Agustus 2014 dengan 4719 pengunjung);

e. Kabupaten Bogor, Jawa Barat 9 September 2014.

Tindak lanjut dari pemantauan tersebut adalah diselenggarakannya Rapat Koordinasi, yang dipimpin oleh Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian

membahas masalah-masalah yang timbul dalam

pelaksanaan Perpres Pengadaan tersebut pada tanggal 8 Oktober 2014 di Sekretariat Kabinet, dan dihadiri wakil-wakil dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PAN dan RB, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan perwakilan dari provinsi/kabupaten/kota yang menjadi objek pemantauan (rapat menjadi berita dalam http://setkab.go.id/setkab-bantu-cari-solusi-ideal-kelembagaan-ulp-mandiri/ pada tanggal 9 Oktober 2014, dengan jumlah pengunjung sebanyak 5383 dan dimuat sebagai artikel pada http://setkab.go.id/era-baru-

(43)

pengadaan-barangjasa-pemerintah-bagian-5-selesai-ulp-39 |LAKIP Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

mandiri-merupakan-sebuah-keniscayaan/ tanggal 16 Oktober 2014, dengan jumlah pengunjung sebanyak 8417). Hasil dari Rapat Koordinasi tersebut selanjutnya Sekretaris Kabinet mengeluarkan rekomendasi berupa surat yang disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri PAN dan RB, serta ditembuskan kepada stakeholder terkait dengan surat Nomor B.488/Seskab/VIII/2014 tanggal 15 Oktober 2014.

Secara keseluruhan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kelima ini, Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian menghasilkan 165 laporan.

Dari sisi anggaran, pelaksanaan tugas dan fungsi ini menyerap anggaran sebesar Rp109.465.900 (seratus sembilan juta empat ratus enam puluh lima ribu sembilan ratus rupiah), dari Rp109.007.000 (seratus sembilan juta tujuh ribu rupiah) Rp115.367.000 (seratus lima belas juta tiga ratus enam puluh tujuh ribu rupiah.

Tabel 3.5

Capaian tugas dan fungsi 5 Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan

Jenis kegiatan Jumlah

laporan

Pagu Anggaran Realisasi

anggaran Pengumpulan data/rapat koordinasi/ pemantauan 165 laporan Rp109.007.000 (revisi menjadi Rp115.367.000) Rp109.465.900

Dengan demikian, capaian tugas dan fungsi Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Perekonomian selama tahun 2014 adalah sebagaimana tabel di bawah ini.

(44)

40 |LAKIP Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Tabel 3.6

Capaian Tugas dan Fungsi Th. 2014

Asdep Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian

KINERJA/OUTPUT % Realisasi ANGGARAN Target sesuai DIPA Th. 2014 Target sesudah revisi Capaian Th. 2014

Pagu Realisasi Sisa

3 4 5 6 7 8 9 25 25 59 PUU (44 Perpres, 13 Keppres, dan 2 Inpres) 103% 145.278.000 (setelah revisi 162.294.000) 155.418.700 6.875.300 215 215 404 195.81% 454.722.000 (setelah revisi 334.142.000) 315.528.951 18.613.094 b. Tepat Waktu

Pada Tahun 2014, realisasi penyelesaian hasil analisis atas rencana kebijakan pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian, secara tepat waktu adalah sebagaimana tabel berikut:

(45)

41 |LAKIP Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Tabel 3.7

Waktu Penyelesaian Hasil Analisis Atas Rencana Kebijakan Pemerintah dan Program Pemerintah dalam bentuk PUU Tahun 2014

Bulan Jumlah Berkas Diproses Jumlah Berkas Tepat Waktu Jumlah Berkas Tidak Tepat Waktu Persentasi (%) Rata2 Waktu Penyelesaian (Hari) Januari 23 22 1 95.65 4 hari Februari 19 18 1 94.74 5 hari Maret 21 20 1 95.23 5 hari April 22 21 1 95.45 5 hari Mei 22 21 1 95.45 6 hari Juni 16 15 1 93.75 5 hari Juli 13 12 1 92.30 5 hari Agustus 17 17 - 100 4 hari September 19 19 - 100 4 hari Oktober 22 22 - 100 4 hari November 23 20 3 86.95 4 hari Desember 20 20 - 100 5 hari Rata-rata 19.92 18.92 0.8 95.79 4.67 hari

Berdasarkan tabel di atas, realisasi penyelesaian hasil analisis rencana kebijakan Pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian, per bulan selama kurun waktu Tahun 2014 berkisar antara 4-5 hari dengan rata-rata 4.67 hari, dengan persentasi capaian 86.78%

Sedangkan untuk pencapaian waktu penyelesaian hasil analisis atas pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan dalam kategori tepat waktu, dapat dilihat pada tabel berikut.

(46)

42 |LAKIP Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Tabel 3.8

Waktu Penyelesaian Hasil Analisis Atas Pemantauan Dan Evaluasi Atas Pelaksanaan Perpres, Keppres, dan Inpres Tahun 2014

Bulan Jumlah Berkas Diproses Jumlah Berkas Tepat Waktu Jumlah Berkas Tidak Tepat Waktu Persentasi (%) Rerata Waktu Penyelesaian (Hari) Januari 11 11 - 100 4 hari Februari 11 9 2 81.82 5 hari Maret 12 11 1 91.67 5 hari April 22 20 2 90.91 5 hari Mei 12 12 - 100 6 hari Juni 17 17 - 100 6 hari Juli 15 12 3 80 5 hari Agustus 13 13 - 100 4 hari September 13 13 - 100 5 hari Oktober 19 17 2 89.5 5 hari November 11 11 - 100 4 hari Desember 9 9 - 100 5 hari Rata-rata 13.75 12.92 0.83 94.5 4.91 hari

Selain itu, perlu disampaikan bahwa capaian kinerja pemantauan dan evaluasi lebih rendah daripada capaian kinerja rencana kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan di bidang perekonomian. Hal ini dikarenakan rencana kebijakan dan program pemerintah tersebut menjadi prioritas utama dalam penyelesaian tugas pada Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian.

(47)

43 |LAKIP Asisten Deputi Bidang Perancangan PUU Bidang Perekonomian Tahun 2014

Penyelesaian hasil analisis rencana kebijakan pemerintah dan implementasi peraturan perundang-undangan secara tepat waktu ditentukan oleh target waktu berdasarkan SP Sekretariat Kabinet dan tingkat komplesitas substansi permasalahan serta beban pekerjaan yang terkait dengan penyelesaian peraturan perundang-undangan.

Proses penyelesaian hasil analisis rencana kebijakan pemerintah dan implementasi peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut:

1. Target waktu berdasarkan SP, yaitu:

a. Bersifat Disposisi Prioritas, yaitu Disposisi Prioritas adalah Disposisi yang diberikan pimpinan/atasan dengan mencantumkan kata “Prioritas” untuk penyelesaian rencana kebijakan pemerintah dan implementasi peraturan perundang-undangan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari, atau jangka waktu tertentu yang dicantumkan dalam Disposisi, yang penyelesaiannya didahulukan. Termasuk dalam kategori Disposisi Prioritas adalah Disposisi yang mencantumkan kata “very top urgent”, “top urgent”, “urgent”, “sangat segera”, “segera” atau kata lain dengan maksud yang sama yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari staf.

Pimpinan memberikan petunjuk bersifat Disposisi Prioritas berdasarkan pertimbangan kepentingan nasional/negara dan masyarakat dari segi politik, ekonomi, sosial budaya, dan/atau pertahanan keamanan.

b. Tidak bersifat Disposisi Prioritas,yaitu 6 (enam) hari. Sejumlah berkas tidak bersifat disposisi prioritas dan tingkat kompleksitas permasalahan penyiapan

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pembinaan SMA dengan menempatkan TIK sebagai salah satu ikon utama pembinaan SMA yang salah satunya diwujudkan dalam program pengelolaan bahan ajar berbasis TIK melalui Pusat

Pemahaman terhadap masalah takdir di atas, sebenarnya merupakan sebagian konsekuensi penting dalam memahami dan mengimani rukun iman pertama secara benar, yaitu beriman kepada

model sistem pembelajaran I CARE dalam hubungannya dengan kecakapan hidup spesifik

Penggunaan yang tercantum dalam Lembaran Data Keselamatan Bahan ini tidak mewakili kesepakatan pada kualitas bahan / campuran atau penggunaan yang tercantum sesuai

Edi Purwandi (2014): Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa dalam Proses Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Kartu Arisan di Kelas IV B SD Negeri

Sehingga kedua belah pihak akan memperoleh keuntungan yang maksudnya adalah dengan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai bentuk kompensasi terhadap

Skripsi yang berjudul Aktivitas Dakwah Islam Penyuluh Agama Honorer (PAH) di Kecamatan Tabunganen Kabupaten Barito Kuala, ditulis oleh Muhammad Sayuti telah diujikan

dari peserta didik. Kurikulum 2013 yang diterapkan relevan dengan ilmu pengetahuan alam salah satunya pada pembelajaran Fisika. Fisika merupakan ilmu alam yang kaitannya