• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi pendaftaran pendidikan dan pelatihan : studi kasus di Padepokan Santi Dharma - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Sistem Informasi pendaftaran pendidikan dan pelatihan : studi kasus di Padepokan Santi Dharma - USD Repository"

Copied!
231
0
0

Teks penuh

(1)

i

SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (Studi Kasus di Padepokan Shanti Dharma)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh :

Eka Yanti Ningsih Atmojo NIM : 043124028

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

ii

FINAL PROJECT

Presented as Partial Fulfillment of the Requirement To obtain Sarjana Sains Degree

Computer Science Study Program

Oleh :

Eka Yanti Ningsih Atmojo NIM : 043124028

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

v

“Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu dengan sekuat tenagamu karena tidak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan, dan hikmat dalam dunia orang mati, kemana engkau akan

pergi”

(Pengkhotbah 9:10)

“Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang

sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu” (1 Korintus 13:11)

(6)
(7)

vii ABSTRAK

Padepokan Shanti Dharma merupakan sebuah organisasi yang berada di bawah naungan yayasan Kanisius dan dikelola oleh tiga orang suster atau biarawati. Para suster memberikan bermacam-macam kegiatan pendidikan dan pelatihan karena kepedulian mereka terhadap kemandirian dan taraf hidup rakyat menengah dan kecil. Peminat dari kegiatan pendidikan dan pelatihan semakin banyak dan tidak menentu. Ada yang berasal dari dalam maupun luar daerah. Padepokan Shanti Dharma menyediakan penginapan. Peminat-peminat tersebut dapat mendaftar materi kegiatan pendidikan dan pelatihan sekaligus kamar atau salah satunya dengan cara datang dan mendaftar di Padepokan Shanti Dharma. Mereka mengelola pendaftaran dan data-data yang berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan yang diadakan, termasuk penginapan, menggunakan sistem yang masih manual.

Dan untuk mengatasi hal tersebut, perlu dibuat sistem informasi pendaftaran pendidikan dan pelatihan yang terkomputerisasi. Sistem ini diharapkan dapat membantu menyediakan informasi dan mengelola pendaftaran pendidikan dan pelatihan, serta mengelola pendaftaran kamar. Sistem informasi pendaftaran pendidikan dan pelatihan ini dibangun dengan metode waterfall. Bahasa pemrograman yang digunakan Visual Basic .NET dan SQL Server Management Studio Express sebagai databasenya.

(8)

viii

activities and training because of their concern to the autonomy and the level of life of medium and lower classes. People who interested in these education and training are getting higher. They come from in and outside town. Padepokan Shanti dharma provides some inns for the trainees. The trainers can register the education and trainings material and or reserve the room by coming to Padepokan Shanti Dharma which manage the registration and data in relation which education and training, including the inns, manually.

To overcome the problems, Information System of Education and Training which is computerized need to be made. This system is expected to help to give enough information needed and to organize the registration for the education and training and also to reserve the inns. This Information System of Education and Training is built by waterfall method. The language that is used for the program is Visual Basic .NET and SQL Server Management Studio Express as the database.

(9)
(10)

x

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini ditulis sebagai syarat

untuk meraih gelar Sarjana Sains dan Teknologi, Program Studi Ilmu Komputer,

Universitas Sanata Dharma.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak dalam

memberikan semangat, doa, tenaga, dan pikiran. Dengan rendah hati, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis selama

penyusunan skripsi ini :

1. Anastasia Rita Widiarti, S.Si., M.Kom. selaku dosen pembimbing untuk saran

dan kritik dalam mengkoreksi kesalahan penulisan skripsi maupun

implementasi.

2. Iwan Binanto, S.Si., M.Kom. yang telah bersedia menjadi dosen penguji.

3. Eko Hari Parmadi, S.Si., M.Kom. yang telah bersedia menjadi dosen penguji

dan selaku dosen pembimbing akademik mahaiswa angkatan 2004 yang selalu

mengingatkan untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Romo Ir. Greg. Heliarko S.J., S.S., B.S.T., M.A., M.Sc. selaku dekan Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

5. P. H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku ketua program studi Ilmu Komputer yang

telah bersedia menemani mahasiswa ilmu komputer hingga waktu penghabisan.

(11)

xi

7. Bapak Tukija dan Ibu Linda di sekretariat yang selalu membantu menyiapkan

kebutuhan akademis penulis.

8. Mas Susilo selaku Laboran Ilmu Komputer yang telah meminjamkan komputer

kepada penulis.

9. Romo J. Ageng Marwata, S.J. selaku kepala Padepokan Shanti Dharma yang

telah memberikan ijin mengambil data dari Padepokan dan atas semangat yang

selalu diberikan.

10. Suster Magdala Titik Ijajati dan Mbak Yanti selaku pengelola Padepokan Shanti

Dharma yang memberikan data-data yang dibutuhkan penulis dan saran kritik

yang mendukung.

11. Erick Kurniawan, S.Kom, M.Kom. selaku pengajar VB. Net yang memberikan

ilmu dan semangat.

12. Papa, Mama, adik-adikku, dan keluargaku yang tidak bisa disebutkan satu per

satu yang memberikan semangat, doa, nasehat, dan kasih sayang selama ini.

Aku sayang kalian.

13. Olsen Chrisdinata, S.Si., terima kasih sudah memberi semangat, masukan,

kasih sayang, doa, dan mau mendengarkan keluh kesahku selama ini.

14. Mas Iyus selaku teman dan kakak tingkat yang selalu memberikan masukan dan

semangat selama ini.

15. Hepi dan Hana selaku teman dari penulis yang memberikan bantuan pikiran

(12)

xii untuk mengerjakan.

17. Ko Ivan, terimakasih sudah bersedia mengajakan VB dari jarak jauh.

18. Yo, Adit, Debby, Hali, dan Gondez selaku teman-teman les di Act Inventory.

(Kapan pergi bareng ke arah Jl. Mangkubumi lagi?)

19. Teman-teman IKOM : Yo, Debby, Adit, Desy, Steven, Willy, Adi, Madya,

Trivo, Hali, Amel, Dewi, Fitria, Tina, Mia, Wisnu, Beni Aji, Damianus Beni,

Kornel, Gita, Monic, Via, Aga, Thomas, Hendry, Anas, Pax Dhe, Elin, Seto,

Arum, Elin, Agung, Mas Viktor terima kasih atas dukungan dan kebersamaan

kalian.

20. Semua pihak yang belum sempat tertulis di sini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun yang

berguna bagi perkembangan penulis. Akhir kata, Penulis berharap agar skripsi ini

dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis, pengelola Padepokan Shanti Dharma, dan

masyarakat.

(13)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... ix

(14)

xiv

C. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 10

D. Metode Pengembangan Sistem ... 12

E. Alat Pengembangan Sistem ... 14

F. Basis Data ... 17

1. Pengertian Basis Data ... 17

2. DBMS (Database Management System) ... 18

3. Perancangan Basis Data ... 19

4. Entity Relational Model (E-R Model) ... 21

5. Normalisasi ... 26

G. KAMUS DATA ... 28

H. VISUAL BASIC 2005 ... 30

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 32

A. Identitas Organisasi ... 32

B. Analisis Masalah ... 35

C. Analisis Kebutuhan ... 45

D. Gambaran Sistem yang akan Dibangun ... 46

1. Input Sistem ... 47

2. Proses Sistem ... 50

(15)

xv

E. Perancangan ... 53

1. Perancangan Skenario Bisnis ... 53

2. Perancangan Proses ... 68

3. Perancangan Basis Data ... 76

4. Perancangan Antarmuka (User Interface) ... 90

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 107

A. Implementasi Basis Data ... 107

B. Implementasi User Interface ... 111

C. Implementasi Program ... 156

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN KUESIONER ... 179

A. Pengumpulan Data ... 179

B. Sasaran Penyebaran Kuesioner ... 180

C. Form Kuesioner ... 180

D. Hasil dan Pembahasan Kuesioner ... 183

BAB VI PENUTUP ... 203

A. Kesimpulan ... 203

B. Saran ... 204

DAFTAR PUSTAKA ... 205

(16)

xvi

Gambar 2.4 Simbol atau notasi data store ... 16

Gambar 2.5 Simbol entitas ... 22

Gambar 2.6 Simbol relationship ... 22

Gambar 2.7 Simbol Tingkatan Relationship ... 23

Gambar 2.8 Simbol atribut (attribute) ... 23

Gambar 2.9 Simbol Multivalued Attribute ... 23

Gambar 2.10 Ilustrasi dari record ... 24

Gambar 2.11 Simbol primary key ... 24

Gambar 2.12 Ilustrasi kardinalitas one to one ... 25

Gambar 2.13 Ilustrasi kardinalitas one to many ... 26

Gambar 2.14 Ilustrasi kardinalitas many to many ... 26

Gambar 3.1 Struktur organisasi Padepokan Shanti Dharma ... 34

Gambar 3.2 Skenario Pendaftaran untuk sistem yang sedang berjalan di Padepokan Shanti Dharma ... 43

Gambar 3.3 Skenario penentuan program untuk sistem yang sedang berjalan di Padepokan Shanti Dharma ... 44

Gambar 3.4 Skenario Pendaftaran untuk sistem yang akan dibangun di Padepokan Shanti Dharma ... 65

Gambar 3.5 Skenario pembatalan untuk sistem yang akan dibangun di Padepokan Shanti Dharma ... 66

Gambar 3.6 Skenario Pembayaran kekurangan untuk sistem yang akan dibangun di Padepokan Shanti Dharma ... 66

Gambar 3.7 Skenario Pelaporan untuk sistem yang akan dibangun di Padepokan Shanti Dharma ... 67

Gambar 3.8 DAD level 0 (diagram konteks) ... 68

(17)

xvii

Gambar 3.15 Rancangan antarmuka layar utama ... 91

Gambar 3.16 Rancangan antarmuka menu berbentuk tree atau pohon ... 92

Gambar 3.17 Rancangan Antarmuka Pencarian Jadwal Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan dan Penggunaan Kamar ... 93

Gambar 3.18 Rancangan antarmuka pengelolaan data program pendidikan dan pelatihan ... 94

Gambar 3.19 Rancangan Antarmuka Pencarian Data Program ... 95

Gambar 3.20 Rancangan Antarmuka Pencarian Pendaftaran Pendidikan dan Pelatihan ... 96

Gambar 3.21 Rancangan Antarmuka Pencarian Pendaftaran Pendidikan dan Pelatihan ... 97

Gambar 3.22 Rancangan Antarmuka Pencarian Data Master ... 98

Gambar 3.23 Rancangan Antarmuka Messagebox hapus data ... 98

Gambar 3.24 Rancangan Antarmuka Pendaftaran Pendidikan dan Pelatihan 100 Gambar 3.25 Rancangan Antarmuka Pembatalan Pendidikan dan Pelatihan 101 Gambar 3.26 Rancangan Antarmuka Pembayaran Pendidikan dan Pelatihan 102 Gambar 3.27 Rancangan Antarmuka Laporan Transaksi Pendaftaran Pendidikan dan Pelatihan ... 103

Gambar 3.28 Rancangan Antarmuka Nota Transaksi Pendaftaran Pendidikan dan Pelatihan ... 104

Gambar 3.29 Rancangan Antarmuka Laporan Daftar Data Kamar ... 105

Gambar 3.30 Rancangan Antarmuka Laporan Daftar Data Program Pendidikan dan Pelatihan ... 106

(18)

xviii

Gambar 4.5 Form pendaftaran pendidikan dan pelatihan ... 115

Gambar 4.6 Form input data pesanan pendidikan dan pelatihan ... 116

Gambar 4.7 Form pencarian kode materi ... 117

Gambar 4.13 Form pembatalan pendidikan dan pelatihan ... 123

Gambar 4.14 Form pembatalan kamar ... 124

Gambar 4.15 Form pembayaran pendidikan dan pelatihan (berdasarkan nota) ... 126

Gambar 4.16 Form pembayaran pendidikan dan pelatihan (berdasarkan tanggal awal pelaksanaan) ... 127

Gambar 4.17 Form pembayaran kamar (berdasarkan nota) ... 128

Gambar 4.18 Form pencarian kamar (pilihan tanggal masuk atau tanggal keluar) ... 129

Gambar 4.19 Form pembayaran kamar (berdasarkan tanggal masuk) ... 130

Gambar 4.20 Form pembayaran kamar (berdasarkan tanggal keluar) ... 131

Gambar 4.21 Form pengelolaan data organisasi ... 132

Gambar 4.22 Form pengelolaan data peserta ... 133

Gambar 4.23 Form pencarian jadwal pendidikan dan pelatihan ... 134

Gambar 4.24 Form pencarian jadwal kamar ... 135

Gambar 4.25 Form pencarian data pendaftaran pendidikan dan pelatihan 136

Gambar 4.26 Form pencarian data pendaftaran kamar ... 137

(19)

xix

Gambar 4.28 Form pencarian data pendaftar (peserta berdasarkan

organisasi tertentu) ... 139

Gambar 4.29 Form pengelolaan data program ... 140

Gambar 4.30 Form pengelolaan data subprogram ... 141

Gambar 4.31 Form pengelolaan data materi ... 142

Gambar 4.32 Form pengelolaan data kamar ... 144

Gambar 4.33 Form pengelolaan data user ... 145

Gambar 4.34 Form untuk mengubah password / username ... 146

Gambar 4.35 Form about ... 147

Gambar 4.36 Form pilihan kategori laporan pendaftaran pendidikan dan pelatihan ... 148

Gambar 4.37 Form pilihan kategori laporan pendaftaran kamar ... 149

Gambar 4.38 Form pilihan kategori laporan pembatalan pendidikan dan pelatihan ... 150

Gambar 4.39 Form pilihan kategori laporan pembatalan kamar ... 151

Gambar 4.40 Print preview laporan daftar kamar ... 152

Gambar 4.41 Print preview laporan daftar program ... 153

Gambar 4.42 Print preview laporan tahunan pendaftaran pendidikan dan pelatihan ... 154

Gambar 4.43 Print preview nota pendaftaran pendidikan dan pelatihan .... 155

Gambar 5.1 Form Kuesioner Tampilan Sistem Informasi Pendaftaran Pendidikan dan Pelatihan (Studi Kasus Padepokan Shanti Dharma) bagi pihak di luar Padepokan Shanti Dharma ... 181

Gambar 5.2 Form Kuesioner Tampilan Sistem Informasi Pendaftaran Pendidikan dan Pelatihan (Studi Kasus Padepokan Shanti Dharma) bagi pihak Padepokan Shanti Dharma ... 182

(20)

xx

Padepokan Shanti Dharma) ... 186 Gambar 5.6 Grafik hasil kuesioner tombol-tombol dalam sistem yang

terlihat jelas dan dapat dimengerti kegunaannya (pengelola

Padepokan Shanti Dharma) ... 187 Gambar 5.7 Grafik hasil kuesioner pesan kesalahan yang muncul ketika

user salah atau kurang dalam memberi inputan data dapat dimengerti dengan baik (pihak di luar Padepokan Shanti

Dharma) ... 188 Gambar 5.8 Grafik hasil kuesioner pesan kesalahan yang muncul ketika

user salah atau kurang dalam memberi inputan data dapat

dimengerti dengan baik (pengelola Padepokan Shanti Dharma) 189 Gambar 5.9 Grafik hasil kuesioner ukuran huruf yang tidak terlalu besar

atau kecil sehingga dapat dibaca dengan baik (pihak di luar

Padepokan Shanti Dharma) ... 191 Gambar 5.10 Grafik hasil kuesioner ukuran huruf yang tidak terlalu besar

atau kecil sehingga dapat dibaca dengan baik (pengelola

Padepokan Shanti Dharma) ... 192 Gambar 5.11 Grafik hasil kuesioner cara instalasi yang mudah

dimengerti dan dilakukan (pihak di luar Padepokan Shanti

Dharma) ... 194 Gambar 5.12 Grafik hasil kuesioner cara instalasi yang mudah

dimengerti dan dilakukan (pengelola Padepokan Shanti

Dharma) ... 195 Gambar 5.13 Grafik hasil kuesioner pemilihan warna yang tidak

membuat mata cepat lelah (pihak di luar Padepokan Shanti

(21)

xxi

Gambar 5.14 Grafik hasil kuesioner pemilihan warna yang tidak membuat mata cepat lelah (pengelola Padepokan Shanti

Dharma) ... 197

Gambar 5.15 Grafik hasil kuesioner pemilihan gambar (banner) sudah

mencerminkan pemilik sistem yaitu PGK Shanti Dharma ... 199 Gambar 5.16 Grafik hasil kuesioner menu sudah memenuhi kebutuhan

pengguna ... 200 Gambar 5.17 Grafik hasil kuesioner sistem ini yang mempermudah dalam

melakukan pencatatan pendaftaran dan pembuatan nota ... 201 Gambar 5.18 Grafik hasil kuesioner laporan yang dihasilkan telah memuat

(22)

xxii

Tabel 3.1 Tabel organisasi ... 80

Tabel 3.2 Tabel peserta ... 80

Tabel 3.3 Tabel kamar ... 80

Tabel 3.4 Tabel prog_diklat ... 81

Tabel 3.5 Tabel sub_progdiklat ... 81

Tabel 3.6 Tabel materi ... 82

Tabel 3.7 Tabel user ... 82

Tabel 3.8 Tabel pesananDiklat ... 82

Tabel 3.9 Tabel pesananKamar ... 83

Tabel 3.10 Tabel Table_pesanDiklat ... 83

Tabel 3.11 Tabel pesanKamar ... 84

Tabel 4.1 Tabel prog_diklat ... 107

Tabel 4.2 Tabel sub_progdiklat ... 108

Tabel 4.3 Tabel materi ... 108

Tabel 4.4 Tabel kamar ... 108

Tabel 4.5 Tabel organisasi ... 108

Tabel 4.6 Tabel peserta ... 109

Tabel 4.7 Tabel Table_pesandiklat ... 109

(23)

xxiii

Tabel 4.9 Tabel pesananDiklat ... 110

Tabel 4.10 Tabel pesanKamar ... 110

Tabel 4.11 Tabel pesananKamar ... 111

Tabel 5.1 Hasil kuesioner cara menjalankan sistem (pihak di luar Padepokan

Shanti Dharma) ... 183

Tabel 5.2 Hasil kuesioner cara menjalankan sistem (pengelola

Padepokan Shanti Dharma) ... 184

Tabel 5.3 Rata-rata hasil kuesioner cara menjalankan sistem ... 184

Tabel 5.4 Hasil kuesioner tombol-tombol yang ada dalam sistem yang

terlihat jelas dan dapat dimengerti kegunaannya (pihak di

luar Padepokan Shanti Dharma) ... 185

Tabel 5.5 Hasil kuesioner tombol-tombol yang ada dalam sistem yang

terlihat jelas dan dapat dimengerti kegunaannya (pengelola

Padepokan Shanti Dharma) ... 186

Tabel 5.6 Rata–rata Hasil Kuesioner Tombol-tombol yang ada dalam

sistem yang terlihat jelas dan dapat dimengerti kegunaannya .. 187

Tabel 5.7 Hasil Kuesioner pesan kesalahan yang muncul ketika user

salah atau kurang dalam memberi inputan data dapat

dimengerti dengan baik (pihak di luar Padepokan Shanti Dharma) 188

Tabel 5.8 Hasil Kuesioner pesan kesalahan yang muncul ketika user

salah atau kurang dalam memberi inputan data dapat

(24)

xxiv

Tabel 5.10 Hasil Kuesioner ukuran huruf yang tidak terlalu besar atau

kecil sehingga dapat dibaca dengan baik (pihak di luar

Padepokan Shanti Dharma) ... 191

Tabel 5.11 Hasil Kuesioner ukuran huruf yang tidak terlalu besar atau

kecil sehingga dapat dibaca dengan baik (pengelola

Padepokan Shanti Dharma) ... 192

Tabel 5.12 Rata-rata hasil kuesioner ukuran huruf yang tidak terlalu

besar atau kecil sehingga dapat dibaca dengan baik ... 192

Tabel 5.13 Hasil Kuesioner cara instalasi yang mudah dimengerti dan

dilakukan (pihak di luar Padepokan Shanti Dharma) ... 193

Tabel 5.14 Hasil Kuesioner cara instalasi yang mudah dimengerti dan

dilakukan (pengelola Padepokan Shanti Dharma) ... 194

Tabel 5.15 Rata-rata hasil kuesioner cara instalasi yang mudah

dimengerti dan dilakukan ... 195

Tabel 5.16 Hasil Kuesioner pemilihan warna yang tidak membuat mata

cepat lelah (pihak di luar Padepokan Shanti Dharma) ... 196

Tabel 5.17 Hasil Kuesioner pemilihan warna yang tidak membuat mata

(25)

xxv

Tabel 5.18 Rata-rata hasil kuesioner pemilihan warna yang tidak

membuat mata cepat lelah ... 197

Tabel 5.19 Hasil Kuesioner pemilihan gambar (banner) sudah

mencerminkan pemilik sistem yaitu PGK Shanti Dharma ... 198

Tabel 5.20 Hasil Kuesioner menu sudah memenuhi kebutuhan pengguna 199

Tabel 5.21 Hasil Kuesioner sistem ini yang mempermudah dalam

melakukan pencatatan pendaftaran dan pembuatan nota ... 200

Tabel 5.22 Hasil Kuesioner laporan yang dihasilkan telah memuat semua

(26)

A. LATAR BELAKANG

Banyak sistem dalam sebuah organisasi dibangun untuk mempermudah

pengelola dalam mengelola organisasinya, terutama organisasi yang bergerak

dengan kegiatan yang beranekaragam. Setiap kegiatan memerlukan sebuah

pengelolaan tersendiri untuk menghasilkan sesuatu yang dapat

dipertanggungjawabkan oleh organisasi tersebut terhadap pihak lain yang

memerlukannya, misalnya laporan. Pengelolaan yang dapat dilakukan melalui

sistem, antara lain : membantu dalam pembuatan laporan berdasarkan jangka

waktu tertentu, membantu dalam pencatatan hal-hal yang berhubungan dengan

organisasi. Sistem yang digunakan oleh organisasi-organisasi di Indonesia masih

banyak yang bersifat manual sehingga kurang begitu efektif dalam mengelolanya.

Namun, sistem yang demikian tidaklah buruk karena organisasi-organisasi di

Indonesia masih membutuhkannya dan banyak yang tetap dapat menjalankan

fungsinya.

Padepokan Shanti Dharma merupakan sebuah organisasi yang berada di

bawah naungan yayasan Kanisius dan dikelola oleh tiga orang suster atau

biarawati. Organisasi ini memiliki beberapa kegiatan, seperti : pendidikan dan

(27)

2

Kegiatan pendidikan dan pelatihan merupakan kegiatan yang diberikan para

suster di Padepokan Shanti Dharma karena kepedulian mereka terhadap

kemandirian dan taraf hidup rakyat menengah dan kecil. Awalnya, sasaran yang

akan diberi pendidikan dan pelatihan ini adalah warga atau masyarakat di sekitar

Padepokan Shanti Dharma, petani, dan perintis usaha kecil dan menegah.

Pendidikan dan pelatihan tersebut bermacam-macam bidangnya, antara lain :

pertanian, kesehatan, dan lainnya. Peserta yang mengikuti kegiatan ini

sebelumnya akan didaftar untuk memudahkan dalam penyediaan materi dan

konsumsi.

Semakin lama, peminat kegiatan ini pun bukan hanya masyarakat sekitar.

Akan tetapi, banyak organisasi, mahasiswa, murid, guru, dan karyawan dari

berbagai tempat yang datang untuk diberi pendidikan dan pelatihan yang sesuai

dengan program yang ditawarkan oleh Padepokan Shanti Dharma dan sesuai

dengan program yang diinginkan mereka. Para peminat tersebut ada yang

mendaftar kegiatan pendidikan dan pelatihan sekaligus penginapan yang

ditawarkan oleh Padepokan atau ada yang hanya mendaftar salah satunya. Dengan

banyaknya permintaan yang tidak menentu tersebut, para suster membutuhkan

alat bantu untuk membantu mereka dalam mendata pendaftaran dan data-data

yang berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan yang diadakan. Untuk itu,

Shanti Dharma masih menggunakan sistem yang manual untuk mengelola

(28)

Sistem Informasi Pendaftaran Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan yang akan

dibangun digunakan untuk membantu Padepokan Shanti Dharma mengelola

pendaftaran kegiatan pendidikan dan pelatihan menjadi lebih efektif. Sistem ini

dapat digunakan untuk mencatat pendaftaran, pembatalan, dan pembayaran

kegiatan pendidikan dan pelatihan, mencatat pendaftaran, pembatalan, dan

pembayaran kamar yang disediakan oleh Padepokan, mencatat data-data utama,

membuat laporan, dan melakukan pencarian.

B. PERUMUSAN MASALAH

Bagaimana membuat sistem pendaftaran kegiatan pendidikan dan pelatihan

yang ada di Padepokan Shanti Dharma?

C. BATASAN MASALAH

Batasan-batasan yang digunakan penulis dalam pembuatan Sistem Informasi

Pendaftaran Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan ini, antara lain :

1. Sistem ini digunakan hanya untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan yang

diadakan di Padepokan Shanti Dharma.

2. Sistem ini tidak memberikan perincian biaya yang harus dikeluarkan oleh

pendaftar maupun pengeluaran dari Padepokan Shanti Dharma.

3. Sistem ini hanya mencetak nota pendaftaran dan tidak mencetak nota bila

terjadi pembatalan dan pembayaran berikutnya.

(29)

4

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu membuat sistem

pendaftaran kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi Padepokan Shanti Dharma.

E. MANFAAT PENELITIAN

Pembuatan Sistem Informasi Pendaftaran Kegiatan Pendidikan dan

Pelatihan di Padepokan Shanti Dharma ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi pengelola Padepokan Shanti Dharma dalam memberikan pelayanan terhadap

kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan dan membuat laporan dari

kegiatan tersebut. Selain itu, bagi peminat kegiatan pendidikan dan pelatihan

tersebut dapat merasa nyaman dan dapat mengefektifkan waktu pendaftaran.

F. METODE PENULISAN

Dalam membuat Sistem Informasi Pendaftaran Kegiatan Pendidikan dan

Pelatihan di Padepokan Shanti Dharma ini, diperlukan keterangan-keterangan

untuk memperoleh suatu kebenaran secara ilmiah. Penulis menggunakan metode

waterfall, dengan tahapan sebagai berikut : 1. Rekayasa sistem dan Analisa

Pada tahap ini, kebutuhan semua elemen sistem dikumpulkan dengan

sedikit melibatkan analisa dan perancangan, serta mengalokasikan

subset-subset kebutuhan tersebut ke dalam perancangan sistem yang akan dibuat. Hal

(30)

berhubungan dengan elemen lain, seperti : database, manusia, perangkat lunak yang lainnya.

2. Analisa Kebutuhan

Dalam tahap ini, penulis melakukan pengumpulan data dan informasi

yang mendukung sistem yang akan dibangun. Penulis melakukan wawancara

dengan pihak pengelola Padepokan Shanti Dharma dan membaca dokumen

yang diberikan mengenai kegiatan yang ada di Padepokan Shanti Dharma.

3. Desain

Dalam tahap ini, penulis membuat rancangan desain sistem sesuai

dengan data dan informasi yang diperoleh dari tahap sebelumnya, yaitu tahap

analisa kebutuhan. Tahap ini menerjemahkan kebutuhan ke sebuah

representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan kualitasnya sebelum

melakukan penulisan program. Selain itu, akan diberikan desain jaringan yang

akan digunakan.

4. Penulisan program

Tahap ini adalah menerjemahkan desain yang telah dibuat sebelumnya

ke dalam suatu bentuk program.

5. Pengujian

Tahap ini akan lebih menfokuskan pada pencarian kemungkinan

kesalahan pada program yang telah dibuat dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

(31)

6

pengelola Padepokan Shanti Dharma, mengenai kegunaan dan manfaat dari

sistem yang telah dihasilkan.

6. Perawatan

Tahap ini dilakukan bila terjadi perubahan-perubahan setelah sistem

sampai ke pelanggan. Perubahan tersebut dapat terjadi karena masih ditemui

bermacam-macam error.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat

penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : DASAR TEORI

Bab ini akan membahas teori-teori yang digunakan sebagai

landasan dalam penulisan ini. Teori yang akan dibahas, antara lain :

teori mengenai sistem, sistem informasi, basis data, bahasa

pemrograman Visual Basic .NET yang digunakan dalam

pembangunan sistem, SQL Server Management Studio Express yang

digunakan untuk pembuatan basis data pada sistem yang akan

(32)

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini akan menguraikan mengenai identitas Padepokan

Shanti Dharma, sistem pendaftaran kegiatan diklat yang sekarang

digunakan, identifikasi masalah yang dihadapi, dan analisa

kebutuhan yang dibutuhkan oleh pengelola Padepokan Shanti

Dharma. Selain itu, perancangan yang akan diuraikan, antara lain :

perancangan proses, perancangan basis data, perancangan user

interface, dan perancangan jaringan.

BAB IV : IMPLEMENTASI

Bab ini akan membahas implementasi sistem dalam bentuk

program berdasarkan perancangan sistem yang ada pada bab

sebelumya. Implementasi dari sistem yang akan dibahas meliputi

implementasi proses, implementasi basis data, dan implementasi

user interface. BAB V : PENUTUP

Bab ini akan memberikan kesimpulan dari penulisan ini dan

(33)

BAB II

DASAR TEORI

A. KONSEP DASAR SISTEM

Sistem merupakan serangkaian objek-objek yang berbeda dan saling

berhubungan untuk membentuk suatu kesatuan yang dikelompokan dan diatur

dalam bentuk yang teratur sehingga terlihat menjadi sebuah hubungan yang logis.

Pendekatan sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau

komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Dalam mendefinsikan sebuah sistem, ada

dua kelompok pendekatan sistem, yaitu pendekatan sistem yang menekankan

pada prosedur dan pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau

elemen. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur mendefinisikan suatu

sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan, pendekatan sistem yang

menekankankan pada komponen atau elemen mendefinisikan sistem adalah

kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

(Jogiyanto, 1989).

Salah satu contoh sistem adalah sistem komputer yang terdiri dari banyak

(34)

subsistem output, dan subsistem komunikasi. Subsistem-subsistem tersebut saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan sistem

dapat tercapai.

B. KONSEP DASAR INFORMASI

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber informasi adalah data. Data adalah

kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Data yang masih mentah diolah menjadi sebuah informasi yang nantinya dapat

digunakan oleh penerimanya untuk membuat suatu keputusan. Informasi yang

baik adalah informasi yang berkualitas (Jogiyanto, 1989). Sedangkan, ukuran

kualitas suatu informasi tergantung oleh tiga hal, yaitu :

1. Informasi harus akurat (accurate),

Akurat berarti harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan, serta harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus

akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin

banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi

tersebut.

2. Informasi harus tepat pada waktunya (timelines), dan

Tepat waktu berarti informasi yang diterima atau didapat oleh

penerimanya tidak boleh terlambat. Informasi yang terlambat tidak akan

(35)

10

keputusan. Hal ini akan berpengaruh besar dan fatal jika terjadi pada suatu

organisasi.

3. Informasi harus relevan (relevance)

Relevan berarti informasi tersebut memiliki manfaat untuk

pemakaiannya. Relevansi informasi untuk satu orang dengan lainnya berbeda.

C. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengann laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 1989).

Sistem informasi adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lainnya

dan bekerja bersama-sama mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan

menyebarluaskan informasi guna mendukung pengambilan keputusan, koordinasi,

kontrol, analisis, dan visualisasi dalam organisasi (Loudon & Loudon, 1998).

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut sebagai

blok bangunan (building block) (Jogiyanto, 1989), yaitu : 1. Blok Masukan

Input adalah data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

(36)

2. Blok Model

Model terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik

yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dalam basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasikan keluaran yang

diinginkan.

3. Blok Keluaran

Output merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan toolbox dalam sistem informasi yang digunakan untuk menerima masukan (input), menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran (output) dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruahan.

Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu : teknisi (humanware atau

brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). 5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer,

dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses

atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut

(37)

12

6. Blok Kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau dapat langsung diatasi jika

terlanjur terjadi kesalahan. Hal-hal yang dapat merusak sistem informasi,

antara lain : bencana alam, kecurangan, api, air, debu, temperatur, kegagalan

sistem itu sendiri, sabotase, dan lain-lain.

D. METODE PENGEMBANGAN SISTEM

Dalam pengembangan sebuah sistem informasi, terdapat banyak metode

yang digunakan. Salah satunya adalah metode air terjun (waterfall) atau siklus kehidupan klasik (system life cycle). Metode waterfall ini digunakan oleh penulis karena sistematik dan sekuensial (berurutan). Aktivitas-aktivitas dalam metode ini

adalah (Pressman, 1997) :

1. Rekayasa dan Analisis Sistem Informasi

Tahap ini dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem dan

mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan ke perangkat lunak.

Rekayasa dan analisis sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan pada

tingkat sistem dengan sejumlah analisis dan desain. Pada tahap ini,

pengembang dan pemakai sistem harus saling berkomunikasi untuk membuat

daftar kebutuhan terhadap sistem sehingga nantinya sistem yang dibuat dapat

(38)

2. Analisis Kebutuhan

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan khususnya pada

perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, penulis

harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan antarmuka yang diperlukan. Kebutuhan yang telah didefinisikan didokumentasikan dan

ditunjukkan ke pemakai atau pemilik sistem.

3. Desain

Desain merupakan proses multi langkah yang memiliki fokus pada struktur

data, arsitektur perangkat lunak, reprsentasi interface, dan algoritma prosedur.

Dalam tahap ini, kebutuhan sistem diterjemahkan ke dalam representasi

perangkat lunak yang dapat diperkirakan kualitasnya sebelum penulisan kode.

Hasil dari desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari perangkat lunak.

4. Penulisan Kode

Penulisan kode merupakan tahap untuk menerjemahkan desain yang telah

dibuat ke dalam kode yang dapat dibaca oleh mesin atau berbentuk program.

5. Pengujian

Pengujian program dilakukan setiap kali kode dibuat. Tahap ini lebih fokus

pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan

telah diuji, dan mengarahkan pengujian untuk menemukan

(39)

14

6. Pemeliharaan

Perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah diberikan kepada

pemakai atau pemilik. Kemungkinan perubahan yang terjadi karena

kesalahan-kesalahan ditentukan, perangkat lunak harus mengikuti

perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan eksternalnya, dan pemakai

membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja sistem.

Pemeliharaan mengaplikasikan setiap tahap program sebelumnya dan

membuat yang baru.

E. ALAT PENGEMBANGAN SISTEM

Dengan metode pengembangan sistem yang digunakan, sistem yang akan

dibuat membutuhkan alat bantu dalam perwujudannya. Alat-alat yang digunakan

dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik

(Jogiyanto, 1989). Data flow diagram (DFD) atau diagram aliran data merupakan

sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang

diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output (Pressman, 2003). DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem bau yang akan dikembangkan secar logika tanpa mempertimbangkan

lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalkan lewat telepon, surat,

dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Notasi

(40)

luar) atau boundary (batas sistem), data flow (arus data), process (proses), dan

data store (simpanan data) (Jogiyanto, 1989). 1. External Entity

Setiap sistem pasti memiliki batas yang memisahkan sistem dengan

lingkungan luarnya. External entity merupakan pihak di lingkungan luar sistem yang memberikan dan mendapatkan informasi ke atau dari dalam

sistem. External entity yang dapat berupa orang, sistem lain, atau organisasi. Suatu external entity dilambangkan atau digambarkan dalam simbol kotak.

Gambar 2.1 Simbol atau notasi external entity

2. Data Flow

Arus data atau data flow dalam DFD menggambarkan arah aliran data diantara proses (process), simpanan data (data store), dan entitas luar (external entity). Arus data dapat berbentuk formulir atau dokumen, laporan tercetak, output di layar komputer, komunikasi ucapan, surat, memo, file, isian yang dicatat dalam agenda, atau trransmisi data dari satu komputer ke

komputer yang lain. Arus data dilambangkan dengan simbol panah (arrow).

(41)

16

3. Process

Proses (process) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari suatu arus data yang masuk dalam proses untuk dihasilkan

arus data yang akan keluar dari proses. Simbol dari proses adalah lingkaran

atau empat persegi panjang tegak dengan sudut-sudut tumpul.

atau

Gambar 2.3 Simbol atau notasi process

4. Data Store

Simpanan data (data store) adalah simpanan dari data yang dapat berupa file atau database dalam sistem komputer, arsip atau catatan manual, tabel

acuan manual, agenda atau buku, dan kotak tempat data. Simpanan data dalam

DFD disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel yang tertutup di

salah satu ujungnya.

atau

Gambar 2.4 Simbol atau notasi data store

DFD tingkat 0 yang disebut dengan model sistem fundamentasi atau model

(42)

sebuah bubble tunggal dengan data input dan output yang ditunjukkan dengan anak panah masuk dan keluar secara berurutan. Proses tambahan (bubble) dan jalur aliran informasi direpresentasikan pada saat DFD tingkat 0 dipartisi untuk

menggungkap detail yang lebih. Contohnya, sebuah DFD tingkat 1 dapat berisi

lima atau enam bubble dengan anak panah yang saling menghubungkan. Setiap proses yang direpresentasikan pada tingkat 1 merupakan subfungsi dari seluruh

sistem yang digambarkan di dalam model konteks (Pressman,1989).

DFD dapat menggambarkan sistem secara terstruktur dengan

memecah-mecah menjadi level yang lebih rendah (decomposition), dapat menunjukkan arus data di sistem, dapat menggambarkan proses paralel sistem, menunjukkan simpanan data, dan dapat menunjukkan entitas eksternal (external entity). Namun, DFD tidak dapat menunjukkan proses perulangan (loop), proses keputusan (decision), dan proses perhitungan.

F. BASIS DATA

1. Pengertian Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang dapat digambarkan sebagai

aktifitas dari satu atau lebih organisasi yang saling bereleasi (Kristanto, 2003).

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang tersimpan di simpanan luar

komputer dan dengan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya

(43)

18

Basis data adalah salah satu komponen yang penting dalam sebuah

sistem informasi. Hal ini dikarenakan basis data berfungsi sebagai penyedia

informasi bagi pemakainya.

Basis data dikatakan besar karena basis data kaya akan fasilitas

tambahan. Fasilitas-fasilitas tambahan itulah yang membuat suatu basis data

berbeda dengan basis data lainnya. Contoh dari fasilitas-fasilitas tambahan

dari suatu basis data, antara lain : menambah file baru ke sistem basis data,

mengosongkan berkas, menyisipkan data, mengambil data, dan lain-lain.

2. DBMS (Database Management System)

Manajemen sistem basis data (Database Management System) adalah perangkat lunak yang didesign untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah yang besar (Kristanto, 2003).

Kebanyakan DBMS menyediakan mekanisme pengaturan keamanan terhadap

basis data berdasarkan wewenang pengguna. Pengaturan keamanan basis data

digunakan untuk menghindari pengaksesan data yang sensitif (rahasia) oleh

orang-orang yang tidak berhak terhadap data tersebut (Kadir, 1999).

DBMS memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem

yang berbasis dengan kertas (Kadir, 1999), antara lain :

a. Kepraktisan

Sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang sangat banyak

(44)

media penyimpanan sekunder yang berukuran kecil dan informasi yang

dapat ditampung sangat padat.

b. Kecepatan

Dengan menggunakan DBMS, berarti kita menggunakan bantuan alat atau

mesin. Sistem yang berbasis kertas lebih banyak menggunakan tenaga

manusia untuk mengelola informasi, sedangkan DBMS yang

menggunakan mesin dapat mengelola (mengubah atau mengambil) data

jauh lebih cepat.

c. Mengurangi kebosanan

Sistem berbasis kertas membuat orang lebih cenderung bosan karena

orang akan dituntut untuk melakukan kegiatan yang berulang-ulang

dengan menggunakan tangan. Misalnya, membuat rekap dari absensi

mahasiswa di suatu perguruan tinggi.

d. Jaman

Informasi yang tersedia dalam DBMS akan bersifat mutakhir dan akurat

setiap saat.

3. Perancangan Basis Data

Proses perancangan basis data terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu

perancangan basis data secara konseptual, perancangan basis data secara logis,

(45)

20

a. Perancangan basis data secara konseptual (Conceptual Design)

Perancangan basis data secara konseptual merupakan upaya untuk

membuat model yang masih bersifat konsep. Tahap ini digunakan untuk

menggambarkan kebutuhan secara informal dari suatu aplikasi yang berhubungan dengan suatu penggambaran yang lengkap dan formal. Akan tetapi, perancangan ini tidak berpengaruh pada penggambaran sistem

pengolahan basis data. Hasil dari tahap ini adalah conceptual schema yang mengarah ke perancangan basis data secara logis. Alat bantu yang biasa

digunakan adalah Entity Relational model.

b. Perancangan basis data secara logis (Logical Design)

Perancangan basis data secara logis merupakan tahapan untuk memetakan

atau menerjemahkan model konseptual ke model basis data yang akan

dipakai. Hasil dari tahap ini adalah logical schema yang mengarah ke perancangan basis data secara fisik. Teknik yang sering digunakan dalam

tahap ini adalah teknik normalisasi.

c. Perancangan basis data secara fisik (Physical Design)

Perancangan basis data secara fisik merupakan tahapan untuk

menuangkan perancangan basis data yang bersifat logis menjadi basis data

fisik secara terinci dalam bentuk implementasi (organisasi file dan indeks

(46)

4. Entity Relational Model (E-R Model)

Entity relational model merupakan representasi atau gambaran logikal yang detil dari data untuk sebuah organisasi atau untuk area bisnis. Entity relational model digunakan untuk membuat suatu konsep model data. Entity relational model menyediakan suatu konsep bermanfaat yang dapat mengubah deskripsi informal dari apa yang diinginkan user menjadi hal yang lebih detil dan presisi. Deskripsi detail tersebut dapat diimplementasikan ke dalam

DBMS.

Pada konteks analisi terstruktur, Entity relational model menetapkan semua data yang dimasukkan, disimpan, ditransformasi, dan diproduksi pada

suatu aplikasi. Fokus dari entity relational model adalah data dengan menggambarkan jaringan data yang ada untuk suatu sistem yang diberikan.

Entity relational model sangat berguna bagi aplikasi dengan data dan hubungan yang mengatur data yang kompleks.

Entity relational model menggambarkan basis data dalam tabel dua dimensi yang terdiri dari kolom dan baris. Komponen-komponen yang ada

dalam entity relational model, antara lain : a. Entitas atau Objek Data (Entity)

Entitas dapat didefinisikan sebagai orang, tempat, objek, kejadian, atau

konsep dalam lingkungan user. Berikut ini beberapa contoh untuk tipe-tipe

entitas :

(47)

22

ii. Tempat : negara, daerah, kota

iii. Objek : mesin, bangunan

iv. Kejadian : penjualan, registrasi

v. Konsep : account, work center

Gambar 2.5 Simbol Entitas

b. Hubungan (Relationship)

Hubungan (relationship) merupakan suatu gabungan antara satu atau lebih tipe entitas yang ada dalam organisasi. Suatu relationship terdiri dari tiga jenis tingkatan, yaitu unary (tingkat satu), binary (tingkat dua), dan

ternary (tingkat tiga).

(48)

Gambar 2.7 Simbol Tingkatan Relationship

c. Atribut (Attribute)

Sebuah atribut merupakan beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang

melekat pada sebuah entitas. Satu entitas dapat memiliki banyak atribut.

Misalkan, mahasiswa (entitas) memiliki atribut NIM, Nama, Alamat,

Program Studi, dan IPK. Ada atribut yang memiliki lebih dari satu nilai

untuk beberapa kejadian yang disebut dengan multivalued attribute.

Gambar 2.8 Simbol Atribut (Attribute)

Gambar 2.9 Simbol Multivalued Attribute binary unary

(49)

24

d. Records

Record merupakan sebuah tampungan data yang memiliki kesamaan dengan entitas yang didiskripsikan.

Gambar 2.10 Ilustrasi dari record

e. Kunci (Key)

Kunci (key) merupakan satu dari item data dalam sebuah record yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah record. Kunci (key) biasanya unik dalam suatu record dan jumlahnya satu. Kunci yang seperti itu disebut primary key. Sedangkan, sebuah atribut atau kombinasi atribut yang mengidentifikasi sebuah record menjadi unik untuk beberapa kejadian yang disebut dengan candidate keys.

Gambar 2.11 Simbol Primary key

f. Tupple

Tupple merupakan baris-baris yang ada dalam record.

NIM Nama Alamat Program Studi IPK

key attribute

(50)

g. Kardinalitas dan Modalitas (Cardinality dan Modularity)

Model data harus dapat merepresentasikan jumlah peristiwa dari objek di

dalam hubungan yang diberikan. Kardinalitas merupakan spesifikasi dari

sejumlah peristiwa dari satu objek yang dapat dihubungkan ke sejumlah

peristiwa dari objek yang lain. Kardinalitas biasanya diekspresikan secara

sederhana dengan satu (one) dan banyak (many). Kombinasi yang mungkin terjadi, antara lain :

i. Satu ke satu atau one to one (1 : 1)

Suatu peristiwa dari entitas A dapat berhubungan dengan satu dan

hanya satu peristiwa dari entitas B dan sebaliknya. Misalkan,

seorang suami hanya memiliki seorang istri dan seorang istri hanya

memiliki seorang suami.

Gambar 2.12 Ilustrasi kardinalitas one to one

ii. Satu ke banyak atau one to many (1 : M)

Suatu peristiwa dari entitas A dapat berhubungan dengan satu atau

lebih peristiwa dari entitas B dan suatu peristiwa dari entitas B

dapat berhubungan dengan hanya satu peristiwa dari entitas A.

Misalkan, seorang ibu dapat memiliki banyak atau beberapa anak,

tetapi seorang anak hanya memiliki seorang ibu.

(51)

26

Gambar 2.13 Ilustrasi kardinalitas one to many

iii. Banyak ke banyak atau many to many (M : N)

Suatu peristiwa dari entitas A dapat berhubungan dengan satu atau

lebih peristiwa dari entitas B dan sebaliknya. Misalkan, seorang

kakak dapat memiliki banyak atau beberapa adik dan seorang adik

juga dapat memiliki banyak atau beberapa kakak.

Gambar 2.14 Ilustrasi kardinalitas many to many

5. Normalisasi

Suatu file yang terdiri dari beberap grup elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-ulang tersebut disebut dengan

normalisasi (Jogiyanto, 1989).

Proses normalisasi merupakan tahap proses untuk mengubah tabel

menjadi struktur yang lebih sederhana dan lebih teratur. Normalisasi

digunakan untuk mengeliminasi berbagai anomali dari sebuah tabel untuk

mendapatkan tabel yang lebih baik. Berbagai anomali yang mungkin muncul,

antara lain : delete, insert, update, dan perulangan (looping). Dalam proses

1 M

(52)

normalisasi, field kunci (key) memegang peranan yang penting dalam pembuatan tabel yang berisi entitas dan relasinya. Proses normalisasi terdiri

dari beberapa langkah, yaitu :

a. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data dikumpulkan

apa adanya tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu. Ada kemungkinan

bahwa data yang dikumpulkan akan tidak lengkap dan terjadi duplikasi

data.

b. Bentuk normal pertama ( First Normal Form atau 1NF)

Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk dimana setiap atribut data

yang dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field hanya memiliki satu pengertian atau bernilai tunggal.

c. Bentuk normal kedua (Second Normal Form atau 2NF)

Bentuk normal kedua adalah suatu bentuk yang memenuhi syarat-syarat

berikut ini :

i. Relasi sudah memenuhi kriteria sebagai bentuk normal pertama

(1NF)

ii. Semua field (atribut) yang bukan kunci tergantung (depends) secara fungsi pada kunci primer

d. Bentuk normal ketiga (Third Normal Form atau 3NF)

Bentuk normal ketiga merupakan suatu bentuk yang memenuhi

(53)

28

i. Relasi sudah memenuhi kriteria sebagai bentuk normal kedua

(2NF).

ii. Semua field (atribut) bukan kunci tidak memiliki hubungan tergantung transitif terhadap kunci primer. Dengan kata lain,

semua atribut bukan kunci harus tergantung secara menyeluruh

pada kunci primernya.

G. KAMUS DATA

Kamus data (data dictionary) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi (Jogiyanto, 1989).

Kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data

berhubungan dengan sistem, dengan definisi tegar dan teliti sehingga pemakai dan

(54)

Notasi yang digunakan untuk mengembangkan dekripsi isi kamus data

digambarkan seperti dibawah ini (Pressman, 1997):

Tabel 2.1 Simbol atau notasi deskripsi isi kamus data

Konstruk data Notasi Arti

= disusun atas

berurutan + dan

pilihan [ | ] baik ini - atau

pengulangan { }n perulangan ke-n dari ( ) data opsional

* * komentar tidak dibatasi

Kamus data harus memberikan keterangan yang jelas mengenai data yang

dicatatnya. Oleh karena itu, kamus data memuat hal-hal di bawah ini :

1. name (nama arus data)

Name menunjukkan nama sebenarnya dari data atau item kontrol, penyimpanan data atau entitas eksternal (external entity). Nama dari arus data yang ada di DFD harus dicatat dalam kamus data sehingga orang yang

membaca DFD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus

data tertentu di DFD dapat langsung mencari dengan mudah dalam kamus

(55)

30

2. aliasi (alias)

Aliasi menunjukkan nama lain yang digunakan untuk entri pertama.

Aliasi dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. 3. where used atau how used

Where used atau how used suatu daftar dari proses yang menggunakan data atau item kontrol dan bagaimana data atau item kontrol itu digunakan.

Contohnya, input ke proses, output dari proses, sebagai suatu penyimpanan, sebagai suaru entitas eksternal.

4. content discription (deskripsi isi)

Content description merupakan suatu notasi untuk merepresentasikan isi. Deskripsi isi diperluas sampai semua item data komposit (objek data) telah direpresentasikan sebagai item elementary atau item yang tidak memerlukan ekspansi lagi atau sampai semua objek data direpresentasikan dalam bentuk

yang akan dikenali dan tidak ambigu lagi bagi semua pembaca.

5. supplementary information (informasi tambahan)

Supplementary information berisi informasi lain mengenai tipe data, harga per set (jika diketahui), barasan, dan lain-lain.

H. VISUAL BASIC 2005

Visual Basic 2005 merupakan nama popular dari Visual Basic yang sudah

(56)

paket SQL Server 2005 Express. Visual Basic 2005 didistribusikan secara gratis

untuk kepentingan pendidikan dan komersial (Kurniawan, 2006).

Visual Basic 2005 merupakan generasi penerus Visual Basic 6 dari

Microsoft. Aplikasi yang dibuat menggunakan Visual Basic dibangun dengan

service common language runtime. Oleh karena itu, aplikasi tersebut akan memiliki keunggulan-keunggulan dari .NET Framework. Visual Basic

terintegrasi penuh dengan .NET Framework dan common language runtime yang secara bersama-sama menyediakan interaksi dengan pemrograman lain, garbage collection, security yang baik dan dukungan versioning (Rickyanto, 2003).

Visual Basic menyediakan fasilitas untuk membangun beberapa tipe project

(Rickyanto, 2003) :

1. Aplikasi Windows

2. Class Library

3. Windows Control Library

4. Aplikasi Web ASP .NET 5. Web Service dengan ASP .NET 6. Aplikasi Konsol

7. Windows Service

8. dan nantinya dapat menghasilkan aplikasi untuk Smart Device, seperti pocket

(57)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini akan menguraikan analisis sistem yang sedang berjalan dan

perancangan sistem yang akan dibuat. Tahap analisis merupakan tahap yang

digunakan untuk menentukan hal-hal yang dibutuhkan untuk membangun suatu

perangkat lunak. Tahap ini dilakukan dengan mengenali identitas organisasi,

mengidentifikasi masalah yang dihadapi, dan menganalisis kebutuhan pengguna yang

sekiranya diperlukan oleh pengelola Padepokan Shanti Dharma. Sedangkan, tahap

perancangan sistem akan membahas mengenai model perancangan sistem yang akan

dibangun, meliputi perancangan proses, basis data, dan user interface.

A. IDENTITAS ORGANISASI

Padepokan Shanti Dharma merupakan suatu organisasi yang berada di

bawah naungan yayasan Kanisius. Untuk menjalankan kegiatan padepokan,

kepala Padepokan dibantu oleh pengurus atau pengelola Padepokan Shanti

Dharma dan pengurus kegiatan harian yang memiliki lima divisi, yaitu divisi

pengembangan, divisi rumah tangga, divisi laboratorium, divisi pembibitan, dan

(58)

Kepala : Romo J. Ageng Marwata, S.J.

Alamat : Wisma Albertus, Bendungan

Sidoangung, Godean, Sleman

Yogyakarta 55564

Contact person : Suster Magdala (085868639077), Padepokan (0274 - 798728)

Padepokan Shanti Dharma memiliki visi dan misi. Visinya adalah

menjadikan padepokan yang mandiri dan peduli serta menjadi tempat pelatihan

dan pengembangan sumber daya manusia yang dilandasi semangat yang

mendukung kemandirian dan menghargai kehidupan. Sedangkan, misinya adalah

Mengelola dan mengembangkan Padepokan melalui pelatihan, penelitian,

penyediaan sarana/prasarana yang memadai dan mengembangkan usaha-usaha

produktif yang mendukung kemandirian dan penghargaan terhadap kehidupan

terutama masyarakat menengah dan kecil.

Dengan visi dan misi tersebut, tujuan-tujuan Padepokan adalah

kemandirian dalam mengelola dan mengembangkan padepokan, kepedulian akan

meningkatnya kemandirian dan taraf kehidupan rakyat menengah dan kecil,

tersedianya sarana dan prasarana padepokan yang memadai, dan berkembangnya

penelitian dan usaha-usaha yang produktif. Sedangkan, keyakinan dasar

Padepokan adalah Padepokan yakin bahwa kehidupan itu suci karena itu perlu

(59)

34

kehidupannya dan oleh karena itu harus dikembangkan secara optimal,

kemandirian membeuat orang percaya diri dan mampu berelasi dengan orang lain

dalam kesetaraan, padepokan mampu mandiri dan mengembangkan diri, dan

kemampuan, keterampilan, kemandirian, dan kesetaraan akan mendukung orang

untuk peduli dan berbagi dengan sesama. Nilai dasar yang digunakan, antara lain :

kasih dan kepedulian terhadap sesama, integritas, kegigihan, dan kerendahan hati.

(60)

B. ANALISIS MASALAH

Dari struktur organisasi yang telah dibahas di atas, penulis hanya akan

fokus pada divisi pelatihan. Sedangkan, sistem yang akan dibangun khusus

menangani pendaftaran kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) dan

pengelolaan data yang terkait dengan kegiatan tersebut. Sistem yang digunakan

oleh Padepokan Shanti Dharma saat ini untuk mengelola seluruh kegiatan

pendidikan dan pelatihan menggunakan teknologi manual (belum

terkomputerisasi). Padepokan telah memiliki beberapa komputer, tetapi belum

digunakan untuk mengelola kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan,

terutama untuk pendaftaran kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Untuk pendaftaran pendidikan dan pelatihan (diklat), salah satu wakil

organisasi datang untuk memilih jenis diklat, menentukan waktu dan tempat, dan

memberikan uang muka atau sekaligus membayar lunas. Sedangkan, pihak Shanti

Dharma mencatatnya di selembar kertas pendaftaran. Bila banyak organisasi yang

memesan pendidikan dan pelatihan, maka akan banyak kertas juga yang

digunakan sehingga tidak efisien. Hal ini juga memiliki kemungkinan salah satu

kertas terselip sehingga perlu dilakukan konfirmasi ulang ke organisasi yang

bersangkutan dan mencatatnya kembali. Kejadian tersebut membuat data hilang

dan bila tidak diketahui data mana yang hilang, maka tidak dapat dilakukan

konfirmasi dan akan menimbulkan masalah dalam pelaksanaan kegiatan dan

(61)

36

dengan diklat. Untuk membuat laporan pun, pengelola masih melakukannya

secara manual sehingga mereka harus meneliti data satu per satu dan mengulang

laporan dari awal jika terjadi kesalahan.

Dari keterangan di atas, dapat dibuat gambaran skenario sistem yang

sedang berjalan saat ini di Padepokan Shanti Dharma. Penggambaran skenario ini

memiliki tujuan untuk menunjukan proses bisnis dari seluruh skateholders (pihak-pihak yang terkait dalam sistem) yang ada sehingga memudahkan dalam

memahami proses bisnis yang terjadi di Padepokan Shanti Dharma. Skenario

dapat membantu user atau pengguna untuk mengidentifikasi usecase yang dapat menggambarkan kebiasaan sistem dan mengklarifikasi kebutuhan user yang biasanya statis (Britton, C., Doake, J., 2001). Berikut ini gambaran skenario

kegiatan pendaftaran untuk sistem yang sedang berjalan di Padepokan Shanti

Dharma :

1. Hal yang dilakukan = Pesan Pendidikan dan Pelatihan

i. Actor (aktor) : Pendaftar

ii. Precondition (keadaan sebelumnya) : pendaftar datang ke sekretariat Padepokan Shanti Dharma.

iii. Events (kejadian)

Menanyakan materi apa saja yang disediakan oleh Padepokan Shanti

(62)

iv. Postcondition (keadaan sesudahnya) : Pendaftaran Pendidikan dan Pelatihan

2. Hal yang dilakukan = Pendaftaran Pendidikan dan Pelatihan

i. Actor (aktor) : Pengelola

ii. Precondition (keadaan sebelumnya) : mengambil form pendaftaran pendidikan dan pelatihan

iii. Event (kejadian)

Memasukkan data yang dibutuhkan untuk mendaftar, yaitu nama instansi,

tanggal pemakaian, jumlah peserta, deposit dan kekurangan.

iv. Postcondition (keadaan sesudahnya) : pelaporan, bayar nota 3. Hal yang dilakukan = Pesan Kamar

i. Actor (aktor) : Pendaftar

ii. Precondition (keadaan sebelumnya) : pendaftar datang ke sekretariat Padepokan Shanti Dharma atau pendaftaran pendidikan dan pelatihan.

iii. Events (kejadian)

Menanyakan kamar yang disediakan oleh Padepokan Shanti Dharma,

meliputi kapasitas dan biaya.

iv. Postcondition (keadaan sesudahnya) : Pemesanan Kamar 4. Hal yang dilakukan = Pemesanan Kamar

(63)

38

ii. Precondition (keadaan sebelumnya) : mengambil form pemesanan kamar

iii. Event (kejadian)

Memasukkan data yang dibutuhkan untuk mendaftar, yaitu nama

instansi, tanggal pemakaian, lama pemakaian, banyak pemakai, deposit

dan kekurangan.

iv. Postcondition (keadaan sesudahnya) : pelaporan, bayar nota 5. Hal yang dilakukan = Bayar Nota

i. Actor (aktor) : Pendaftar

ii. Precondition (keadaan sebelumnya) : pendaftaran pendidikan dan pelatihan atau pemesanan kamar.

iii. Events (kejadian)

Menanyakan cara pembayaran (dengan DP tau langsung lunas).

Pendaftar memberikan sejumlah uang untuk pembayaran.

iv. Postcondition (keadaan sesudahnya) : -

6. Hal yang dilakukan = Penentuan Jenis Program yang ditawarkan

i. Actor (aktor) : Admin (Kepala Divisi) ii. Precondition (keadaan sebelumnya) : - iii. Event (kejadian)

(64)

Menentukan subprogram dan materi yang bersangkutan dengan program

yang disepakati.

iv. Postcondition (keadaan sesudahnya) : Pencatatan data program pendidikan dan pelatihan

7. Hal yang dilakukan = Pencatatan Data Program Pendidikan dan

Pelatihan

i. Actor (aktor) : Admin (Kepala Divisi)

ii. Precondition (keadaan sebelumnya) : penentuan jenis program yang ditawarkan

iii. Event (kejadian)

Mengetik data-data program, subprogram, dan materi pendidikan dan

pelatihan di kertas.

iv. Postcondition (keadaan sesudahnya) : - 8. Hal yang dilakukan = Pelaporan

i. Actor (aktor) : Pengelola

ii. Precondition (keadaan sebelumnya) : pendaftaran atau pemesanan kamar

iii. Event (kejadian)

Menelpon kepala divisi dan memberitahukan terjadinya transaksi,

Menemui kepala divisi dan memberitahukan terjadinya transaksi,

(65)

40

iv. Postcondition (keadaan sesudahnya) : -

9. Hal yang dilakukan = Pesan Pendidikan dan Pelatihan yang akan

dibatalkan

i. Actor (aktor) : Pendaftar

ii. Precondition (keadaan sebelumnya) : pendaftar datang ke sekretariat Padepokan Shanti Dharma.

iii. Events (kejadian)

Pendaftar menunjukan nota pendaftaran yang memuat pesanan yang

akan dibatalkan.

iv. Postcondition (keadaan sesudahnya) : Pembatalan Pendidikan dan Pelatihan

10. Hal yang dilakukan = Pembatalan Pendidikan dan Pelatihan

i. Actor (aktor) : Pengelola

ii. Precondition (keadaan sebelumnya) : Pesan Pendidikan dan Pelatihan yang akan dibatalkan

iii. Event (kejadian)

Mencatat pembatalan yang dilakukan.

iv. Postcondition (keadaan sesudahnya) :

Pelaporan dan jika ada denda (dengan ketentuan pihak Shanti Dharma),

maka dilakukan pembayaran denda yang diakumulasikan dengan

Gambar

Gambar 2.7 Simbol Tingkatan Relationship
Gambar 3.4 Skenario Pendaftaran untuk sistem yang akan dibangun
Gambar 3.6 Skenario Pembayaran kekurangan untuk sistem yang akan dibangun
Gambar 3.9 DAD level 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada atau tidak ada perbedaan kreativitas kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran matematika realistik dengan kelompok siswa

“Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga, rumah tangga yang bahagia dan

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti mengenai tenaga kependidikan Madin Irsyaduth Tholibin yang terdiri dari Tata Usaha, Kepala Madrasah dan Pengurus

LEGEND Kelas Perkuliahan Tutorial Praktikum Istirahat Kegiatan Perkuliahan (Nama Dosen)

1) Lead Vocalist : lead vokal adalah bagian yang mengharuskan penyanyi menyanyikan lagu dengan nada yang paling tinggi dan powerful dari yang lainnya pada nada-nada tertentu. 2)

Dalam melakukan pekerja tentunya ada tujuan yang jelas, dalam islam tujuan itu lebih dikenal dengan sebutan niat. Niat yang dimiliki seseorang untuk melakukan

perlindungan konsumen sebagai keseluruhan asas dan kaidah hukum yang mengatur dan melindungi konsumen dalam hubungan dan berbagai masalahnya dengan para penyedia

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database