ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP
PELAYANAN STAF KESEKRETARIATAN
(Studi Kasus: Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Liliana Endah Krisnawati 071334024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP
PELAYANAN STAF KESEKRETARIATAN
(Studi Kasus: Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Liliana Endah Krisnawati 071334024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
Halaman Persembahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Kupersembahkan Karya Ini untuk:
†
Tuhan Jesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa
Mengasihi dan memberikan kekuatan dalam hidupku
†
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
†
Bapak , Ibu, dan adiku Tercinta yang selalu memberikan dukungan,
doa, dan menjadi penyemangat dalam hidupku
†
Keluarga Besarku yang selalu mendoakanku
†
Sahabat-Sahabatku dalam keluarga besar Journey to The West
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Motto
Orang yang positif dan berharapan baik, melihat setiap keadaan sebagai
gerbang menuju kemungkinan yang lebih baik.
Orang yang negatif dan mencurigai niat baik Tuhan, melihat setiap keadaan
sebagai penutup pintu kesempatan
(Mario Teguh)
Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena
persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan
(General Collin Power)
Bila kegagalan itu bagai hujan, dan keberhasilan bagaikan matahari, maka
butuh keduanya untuk melihat pelangi.
(Anonim)
Orang-orang menjadi begitu luar biasa ketika mereka mulai berpikir bahwa
mereka bisa melakukan sesuatu. Saat mereka percaya pada diri mereka sendiri,
mereka memiliki rahasia kesuksesan yang pertama
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat kepuasan mahasiswa masing-masing Program Studi di FKIP USD terhadap pelayanan staf kesekretariatan; (2) tingkat kepuasan mahasiswa FKIP USD secara keseluruhan terhadap pelayanan staf kesekretariatan.
Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan September – Oktober 2011.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma angkatan 2008-2010 yang berjumlah 2.731 mahasiswa. Jumlah sampel sebanyak 366 mahasiswa diambil dengan teknik
Proporsional Sampling. Data diperoleh dengan teknik kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif, metode SERVQUAL dan analisis komparasi wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) mahasiswa masing-masing program studi di FKIP USD tidak puas dengan pelayanan staf kesekretariatan; (2) mahasiswa FKIP USD secara keseluruhan tidak puas terhadap pelayanan staf kesekretariatan ditinjau dari dimensi SERVQUAL, dengan indeks masing-masing dimensi adalah -2,41 (kinerja < harapan) untuk dimensi bukti langsung, -3,97 (kinerja < harapan) untuk dimensi keandalan, -2,89 (kinerja < harapan) untuk dimensi daya tanggap, -2,44 (kinerja < harapan) untuk dimensi jaminan, dan -4,44 (kinerja < harapan) untuk dimensi empati. Hasil perhitungan uji wilcoxon
menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi antara rata-rata harapan dan rata-rata kinerja adalah signifikan (Zhitung -12,125 > Ztabel -1,96).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ANALYSIS OF UNIVERSITY STUDENT’S SATISFACTION TOWARDS
THE SERVICES OF SECRETARIAL STAFF
A Case Study: Faculty of Teachers Training and Education Students of Sanata Dharma University Yogyakarta
Liliana Endah Krisnawati Sanata Dharma University
Yogyakarta 2012
This study aims to detect: (1) the level of student’s satisfaction in every level of study program in Faculty of Teachers Training and Education Sanata Dharma University towards the services of secretarial staff; (2) the level of student’s satisfaction in Faculty of Teachers Training and Education Sanata Dharma University towards the services of secretarial staff.
This study is a case research conducted in Faculty of Teachers Training and Education Sanata Dharma University Yogyakarta from September to October 2011.
Population of this study are 2.731 students of Faculty of Teachers Training and Education Sanata Dharma University, 2008-2010 batch. The samples were taken with Proporsional Sampling technique. The data were obtained by questionnaire and documentation technique. The data analysis techniques were analysis descriptive technique, SERVQUAL method and Wilcoxon comparison analysis.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas
berkat, rahmat, kasih dan kekuatan yang diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku Kaprodi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku dosen pembimbing skripsi,
yang telah memberikan masukan, saran, waktu, dan kesabarannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh kaprodi dan staf kesekretariatan prodi yang ada di FKIP USD atas
ijin dan bantuan yang diberikan dalam uapaya pengumpulan data.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membagikan ilmu dan mendidik saya
selama belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7. Mbak Aris dan pak wawik (sekretariat PAK) yang telah banyak melayani dan
membantu penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
menyelesaikan kuliah, Motivasi dan Dukungan material yang sudah tak
terhitung jumlahnya.
9. Adikku Sony Erwanto (Sion) terimakasih untuk doa dan dukungannya.
10. Kakak-kakakku Mbak Suko, Mbak Sri dan Rini, terimakasih untuk doa,
motivasi dan semangatnya.
11. Keluarga besarku, yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan.
12. Marieta Nilasari dan Supra X-nya yang sudah mengantarkan aku menjelajah
kota jogja.
13. Keluarga besar Journey to the west: Nacha (Citra), Sun go kong (Nila), adik
Tsa (Heni), Dewi Kuan In (Windi), Ti pat kai (Lando), En-en (Tami), Putri
Kipas (Ria), Siluman Gagak (Ratri), dan Siluman Kura-kura (Luci) yang
menjadi teman seperjuangan, penyemangat, dan telah membantu banyak hal
terutama dalam mengerjakan skripsi ini. Mari kita melanjutkan perjalanan ke
barat jilid 2.
14. Fransisca Purwitasanti (Icha), Mega dan Cholis untuk kebersamaannya di kost
dan terimakasih telah memberi semangat dan motivasi.
15. Teman-teman yang telah membantu dalam membagikan kuesioner, Rina (PFIS ‘09), Mei-mei (PBI ‘08), Rani (PAK 2010), Paul (PE), Ratna (PBSID ‘09),
xii
A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1
B. Batasan Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Perguruan Tinggi Sebagai Lembaga Penyedia Jasa Pendidikan ... 7
1. Hakikat Pendidikan ... 7
2. Pendidikan Tinggi ... 9
3. Perguruan Tinggi ... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Jasa Pendidikan 13
1. Kepuasan Pelanggan ... 13
2. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan ... 14
D. Jasa Administrasi ... 18
E. Jasa-jasa Pelayanan yang Diberikan oleh Perguruan Tinggi ... 21
F. Kajian yang Relevan ... 23
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 28
1. Populasi Penelitian ... 28
2. Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel ... 28
E. Variabel Penelitian ... 30
F. Teknik Pengumpulan Data ... 31
1. Dokumentasi ... 31
2. Kuesioner ... 32
G. Instrumen Penelitian ... 33
H. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ... 34
1. Uji Validitas ... 34
xiv
1. Periode PTPG (1955-1958) ... 42
2. Periode FKIP (1958-1965) ... 43
3. Periode IKIP (1965-1993) ... 44
4. Periode Universitas (1993-dst) ... 44
B. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma ... 45
1. Visi ... 45
2. Misi ... 45
C. Tujuan Pendidikan di Universitas Sanata Dharma ... 47
D. Pimpinan ... 47 di FKIP USD terhadap Pelayanan staf Kesekretariatan... 53
a. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ... 55
b. Bimbingan dan Konseling (BK) ... 57
c. Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) ... 58
d. Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) ... 60
e. Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Daerah (PBSID).... 62
f. Pendidikan Ekonomi (PE) ... 63 Secara Keseluruhan terhadap Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
1. Analisis Kepuasan Mahasiswa Masing-masing Program Studi
di FKIP USD terhadap Pelayanan staf Kesekretariatan... 80
a. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ... 80
b. Bimbingan dan Konseling (BK) ... 81
c. Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) ... 83
d. Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) ... 85
e. Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Daerah (PBSID).... 86
f. Pendidikan Ekonomi (PE) ... 88
g. Pendidikan Akuntansi (PAK) ... 89
h. Pendidikan Sejarah (PSEJ) ... 91
i. Pendidikan Matematika (PMAT) ... 92
j. Pendidikan Fisika (PFIS) ... 94
k. Pendidikan Biologi (PBIO) ... 95
2. Analisis Kepuasan Mahasiswa FKIP USD Secara Keseluruhan terhadap Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 97
BAB VI PENUTUP ... 100
A. Kesimpulan ... 100
B. Keterbatasan ... 101
C. Saran ... 101
DAFTAR PUSTAKA ... 103
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pelanggan Perguruan Tinggi dan Kebutuhannya ... 15
Tabel 3.1 Penyebaran Sampel Penelitian ... 29
Tabel 3.2 Penyebaran Sampel Tiap Kelas Masing-masing ProgramStudi . 30 Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner ... 34
Tabel 3.4 Ringksan Hasil Uji Validitas Harapan ... 36
Tabel 3.5 Ringkasan Hasil Uji Validitas Kinerja ... 37
Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian ... 50
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi ... 51
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Angkatan ... 52
Tabel 5.4 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PGSD terhadap Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 55
Tabel 5.5 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PGSD terhadap Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 55
Tabel 5.6 Kesenjangan Antara Harapan Dan Persepsi (Kinerja) Mahasiswa Program Studi PGSD terhadap Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 56
Tabel 5.7 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi BK terhadap Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 57
Tabel 5.8 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi BK terhadap Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 57
Tabel 5.9 Kesenjangan Antara Harapan Dan Persepsi (Kinerja) Mahasiswa Program Studi BK terhadap Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 58
Tabel 5.10 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi IPPAK terhadap Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 58
Tabel 5.11 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi IPPAK terhadap Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Mahasiswa Program Studi IPPAK terhadap Pelayanan
Staf Kesekretariatan ... 59 Tabel 5.13 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PBI terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 60 Tabel 5.14 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PBI terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 60 Tabel 5.15 Kesenjangan Antara Harapan Dan Persepsi (Kinerja)
Mahasiswa Program Studi PBI terhadap Pelayanan
Staf Kesekretariatan ... 61 Tabel 5.16 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PBSID terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 62 Tabel 5.17 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PBSID terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 62 Tabel 5.18 Kesenjangan Antara Harapan Dan Persepsi (Kinerja)
Mahasiswa Program Studi PBSID terhadap Pelayanan
Staf Kesekretariatan ... 63 Tabel 5.19 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PE terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 63 Tabel 5.20 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PE terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 64 Tabel 5.21 Kesenjangan Antara Harapan Dan Persepsi (Kinerja)
Mahasiswa Program Studi PE terhadap Pelayanan
Staf Kesekretariatan ... 64 Tabel 5.22 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PAK terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 65 Tabel 5.23 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PAK terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 65 Tabel 5.24 Kesenjangan Antara Harapan Dan Persepsi (Kinerja)
Mahasiswa Program Studi PAK terhadap Pelayanan
xviii
Tabel 5.25 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PSEJ terhadap Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 67 Tabel 5.26 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PSEJ terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 67 Tabel 5.27 Kesenjangan Antara Harapan Dan Persepsi (Kinerja)
Mahasiswa Program Studi PSEJ terhadap Pelayanan
Staf Kesekretariatan ... 68 Tabel 5.28 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PMAT terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 68 Tabel 5.29 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PMAT terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 69 Tabel 5.30 Kesenjangan Antara Harapan Dan Persepsi (Kinerja)
Mahasiswa Program Studi PMAT terhadap Pelayanan
Staf Kesekretariatan ... 69 Tabel 5.31 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PFIS terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 70 Tabel 5.32 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PFIS terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 70 Tabel 5.33 Kesenjangan Antara Harapan Dan Persepsi (Kinerja)
Mahasiswa Program Studi PFIS terhadap Pelayanan
Staf Kesekretariatan ... 71 Tabel 5.34 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PBIO terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 72 Tabel 5.35 Deskripsi Harapan Mahasiswa Program Studi PBIO terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 72 Tabel 5.36 Kesenjangan Antara Harapan Dan Persepsi (Kinerja)
Mahasiswa Program Studi PBIO terhadap Pelayanan
Staf Kesekretariatan ... 73 Tabel 5.37 Deskripsi Harapan Mahasiswa FKIP USD terhadap
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Pelayanan Staf Kesekretariatan ... 75 Tabel 5.39 Kesenjangan Antara Harapan Dan Persepsi (Kinerja)
Mahasiswa FKIP USD terhadap Pelayanan
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan ... 14 Gambar 5.1 Hasil Perhitungan Rata-Rata Harapan Dan Kinerja
Dari Masing-Masing Program Studi ... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
Perguruan tinggi merupakan lembaga penyedia jasa layanan
masyarakat di bidang pendidikan. Jasa yang disediakan oleh perguruan tinggi
dikenal dengan sebutan tridarma perguruan tinggi yang terdiri dari darma
pendidikan, darma penelitian dan pengembangan, dan darma pengabdian
kepada masyarakat.
Perguruan tinggi sebagai lembaga yang menyediakan jasa pendidikan
membutuhkan kehadiran pengguna untuk mendapatkan jasa yang diinginkan.
Penerima jasa perguruan tinggi adalah orang, maka pemberian jasanya
berbasis orang. Berdasarkan hubungan dengan pengguna jasa, sifat hubungan
ini adalah high contact service, yaitu hubungan pemberi jasa dengan pelanggan tinggi. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus senantiasa
memperhatikan keterampilan interpersonal karyawannya, karena kemampuan
membina hubungan sangat dibutuhkan dalam berurusan dengan orang banyak
(Tjiptono, 1996: 12).
Keberhasilan perguruan tinggi dalam menjalankan aktivitasnya sangat
ditentukan oleh mutu pelayanan yang diberikan, dimana pelayanan yang
bermutu dapat diidentifikasi melalui kepuasan pelanggan dalam hal ini adalah
mahasiswa. Kotler (dalam Tjiptono, 1996: 146) mendefinisikan kepuasan
pelanggan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(atau hasil) yang ia rasakan dengan harapannya. Jika nilai kinerja yang
dirasakan pelanggan lebih tinggi dibandingkan dengan harapannya maka
dapat dikatakan pelanggan merasa puas dan sebaliknya jika kinerja yang
dirasakan pelanggan lebih rendah dibandingkan dengan harapannya maka
dapat dikatakan bahwa pelanggan merasa kurang puas atau tidak puas.
Mengukur kepuasan pelanggan sangat bermanfaat bagi sebuah
perguruan tinggi yang merupakan lembaga penyedia jasa di bidang
pendidikan. Manfaatnya adalah untuk mengevaluasi kinerjanya dan untuk
mengetahui bagian mana dari perguruan tinggi tersebut yang masih
membutuhkan peningkatan. Selain itu, mengukur kepuasan pelanggan juga
bermanfaat untuk mengetahui posisi perguruan tinggi saat ini dibandingkan
dengan pesaingnya, hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah antisipasi
guna menghadapi persaingan yang semakin kompetitif antar perguruan tinggi.
Universitas Sanata Dharma sebagai salah satu lembaga penyedia jasa
pendidikan harus memberikan pelayanan yang terbaik atau pelayanan yang
berkualitas agar mahasiswa sebagai pengguna jasa dapat merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan. Namun nampaknya di Universitas Sanata Dharma
banyak ditemukan pelanggan (mahasiswa) yang merasa kurang puas terhadap
pelayanan yang telah diberikan oleh universitas, hal ini terbukti dari
penelitian yang dilakukan oleh Prianto (2005: 116) yang menunjukkan bahwa
dimensi-dimensi pelayanan USD secara keseluruhan tidak memuaskan
mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi dan mahasiswa Fakultas Ekonomi.
3
menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan analisis indeks kepuasan
pelanggan (mahasiswa), secara simultan mengindikasikan bahwa kepuasan
mahasiswa Universitas Sanata Dharma berada dalam kondisi kurang puas
terhadap pelayanan jasa yang diberikan oleh Universitas Sanata Dharma.
Salah satu bidang pelayanan yang harus diperhatikan dan dikembangkan
secara berkelanjutan adalah pelayanan yang dilakukan oleh staf
kesekretariatan yang ada di setiap program studi (prodi), hal ini disebabkan
selama masa studinya mahasiswa banyak berinteraksi dengan para staf
kesekretariatan yang ada disetiap program studi (prodi) guna mendapatkan
informasi perkuliahan dan pelayanan lainnya.
Upaya mewujudkan kepuasan pelanggan memang bukanlah hal yang
mudah dilakukan, karena setiap pelanggan memiliki harapan yang
berbeda-beda terhadap jasa yang diterimanya. Sebagian pelanggan akan merasa puas
bila ia dapat memperoleh jasa yang diharapkanya dengan harga yang relatif
murah, namun sebagian lagi akan merasa puas bila ia dapat memperoleh jasa
yang berkualitas meskipun harus membayar dengan harga yang mahal.
Pelanggan yang harapannya terpenuhi akan merasa puas namun
sebaliknya pelanggan yang harapannya tidak terpenuhi akan merasa tidak
puas. Dalam hal terjadi ketidakpuasan, ada beberapa kemungkinan tindakan
yang bisa dilakukan oleh pelanggan misalnya seperti melakukan komplain,
mengeluh atau tidak melakukan apa-apa (Tjiptono, 2004:154).
Dengan melihat kenyataan bahwa pelanggan atau konsumen
merupakan faktor penting bagi lembaga atau organisasi termasuk juga bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebuah perguruan tinggi, maka penting jugalah bagi sebuah lembaga atau
organisasi untuk mengetahui bagaimana tanggapan mereka terhadap produk
atau jasa pelayanan yang telah diterimanya. Berdasarkan uraian tersebut,
maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Analisis Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Staf Kesekretariatan”. Studi kasus pada mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
B. Batasan Masalah
Penulis membatasi penelitiannya pada kepuasan mahasiswa terhadap
pelayanan yang diberikan oleh staf kesekretariatan di setiap Program Studi
yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dilihat dari 5 (lima) dimensi kualitas layanan, yaitu:
tangiable, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. Penelititan yang dilakukan hanya ditujukan pada mahasiswa FKIP mulai dari tahun
angkatan 2008-2010, hal ini dimaksudkan untuk menyamakan tahun angkatan
responden mengingat program studi pendidikan biologi baru ada pada tahun
2008.
C. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang
ingin dikaji adalah:
1. Bagaimana tingkat kepuasan mahasiswa masing-masing Program Studi di
5
2. Bagaimana tingkat kepuasan mahasiswa FKIP USD secara keseluruhan
terhadap pelayanan staf kesekretariatan?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa masing-masing Program
Studi di FKIP USD terhadap pelayanan staf kesekretariatan.
2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa FKIP USD secara
keseluruhan terhadap pelayanan staf kesekretariatan.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan diharapkan memberikan
manfaat-manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bahan bacaan
yang dapat digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.
2. Bagi FKIP
Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi fakultas untuk
memperbaiki dan mempertahankan kualitas layanan dalam rangka
memberikan kepuasan bagi mahasiswanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bagi Prodi
Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi program studi untuk
memperbaiki dan mempertahankan kualitas layanan dalam rangka
memberikan kepuasan bagi mahasiswanya.
4. Bagi mahasiswa
Merupakan bacaan sekaligus bahan referensi yang nantinya diharapkan
berguna untuk penulisan-penulisan ilmiah ataupun penelitian lebih lanjut.
5. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini menambah wawasan dan kemampuan berpikir bagi
peneliti khususnya dalam bidang pemasaran, sebagai implementasi atas
7 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Perguruan Tinggi Sebagai Lembaga Penyedia Jasa Pendidikan 1. Hakikat Pendidikan
Pada hakikatnya, pendidikan tidak dapat dipisahkan dari proses
pemanusiaan. Karena itu, secara epistemologi hakikat pendidikan adalah
memanusiakan manusia melalui pendidikan. Memanusiakan manusia
artinya menjadikan manusia memiliki rasa kemanusiaan, menjadi manusia
dewasa, dan menjadi manusia seutuhnya yang berarti menjadi manusia
yang mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara penuh
sebagai manusia (Wijatno, 2009: 11).
Berikut adalah beberapa pengertian pendidikan menurut para ahli:
a) Berdasarkan UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas,
pasal 1 ayat (1) (dalam Usman, 2009: 11) yang dimaksud
dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
b) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 163) yang
dimaksud dengan pendidikan adalah proses pengubahan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan.
c) Lavenged (dalam www.zonapendidikan.co.cc) mendefinisikan pendidikan sebagai usaha, pengaruh, perlindungan, dan
bantuan yang diberikan kepada anak untuk menuju
pendewasaan anak itu atau lebih tepatnya untuk membentuk
anak agar mampu melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
d) Menurut Ki Hajar Dewantara (dalam
http://wawan-satu.blogspot.com), pendidikan merupakan daya upaya untuk
memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan, batin), pikiran
(intellect), dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran melalui upaya pengajaran dan
pelatihan guna memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak dalam
rangka membantu anak menuju pendewasaan agar mampu melaksanakan
tugasnya dalam hidup bermasyarakat.
Menurut UU sisdiknas (dalam wijatno, 2009: 13) bentuk satuan
pendidikan yang diakui dalam pasal 13 ayat (1) UU sisdiknas adalah
9
a) Pendidikan formal
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan
berjenjang yang terdiri atas Pendidikan Dasar, Menengah, dan
Pendidikan Tinggi.
b) Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Satuan dalam pendidikan nonformal terdiri dari pendidikan kecakapan
hidup, kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kesetaraan, pelatihan
kerja dan pendidikan anak usia dini.
c) Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
2. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan
doktor (Wijatno, 2009: 16). Pendidikan tinggi terdiri atas pendidikan
akademik dan pendidikan profesional. Pendidikan akademik adalah
pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan
dan pengembangannya, sedangkan pendidikan profesional adalah
pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan
keahlian tertentu (PP Nomor 60 Tahun 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut PP Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi,
tujuan pendidikan tinggi ada dua yaitu:
a. Untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan, dan/ atau memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
b. Untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.
3. Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi sebagai satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi merupakan wilayah otonom dan
mandiri yang berhak mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat
penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian
kepada masyarakat (Wijatno, 2009:17). Sebagai penyelenggara pendidikan
tinggi, perguruan tinggi terdiri atas beberapa unsur, di mana di dalamnya
terdapat lembaga-lembaga akademis yang mempunyai tugas dan tanggung
jawab, batasan-batasan kewenangan yang berbeda-beda sesuai dengan
fungsi-fungsi dan jabatan setiap lembaga-lembaga tersebut. Menurut UU
sisdiknas, perguruan tinggi dapat diselenggarakan dalam bentuk (1)
akademi, (2) politeknik, (3) sekolah tinggi, (4) institut dan (5) universitas
11
Sesuai dengan pengertian dan fungsinya sebagai satuan pendidikan
penyelenggara pendidikan tinggi, maka produk utama perguruan tinggi
adalah ilmu pengetahuan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan dan
menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan melalui proses
belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Wijatno,
2009: 22)
Perguruan tinggi dibedakan menjadi dua yaitu perguruan tinggi
yang didirikan oleh pemerintah yang sering disebut dengan istilah
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang
didirikan oleh masyarakat dalam bentuk badan hukum yayasan atau
organisasi masyarakat yang diakui oleh undang-undang. Perguruan tinggi
khususnya yang didirikan oleh masyarakat, sumber pendapatannya adalah
dari mahasiswa sebagai pengguna jasa. Oleh karena itu, perguruan tinggi
harus mampu memberikan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan,
terutama mahasiswa dan dunia kerja. Pencapaian hasil maksimal tentu
akan dapat meletakkan predikat perguruan tinggi bermutu pada perguruan
tinggi yang bersangkutan Wijatno (2009: 22).
B. Karakteristik Jasa Pendidikan
Sebagai lembaga yang menyediakan jasa pendidikan, perguruan tinggi
memiliki beberapa karakteristik. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:
148) beberapa karakteristik jasa pada perguruan tinggi antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Perguruan tinggi termasuk ke dalam kelompok jasa murni, di mana
pemberian jasa yang dilakukan didukung oleh alat kerja atau sarana
pendukung semata, seperti: ruangan kelas, kursi, meja, buku-buku dan
sebagainya.
2. Jasa yang diberikan membutuhkan kehadiran pengguna jasa (mahasiswa),
yang dalam hal ini pelanggan yang mendatangi lembaga pandidikan
tersebut untuk mendapatkan jasa yang diinginkan (meski dalam
perkembanganya ada juga yang menawarkan program universitas terbuka,
kuliah jarak jauh dan lainnya).
3. Penerima jasa adalah orang, jadi merupakan pemberian jasa yang berbasis
orang. Atau dalam jasa biasa disebut sistem kontak tinggi (high contact system), yaitu hubungan antara pemberi jasa dengan pelanggan tinggi. Pelanggan dan penyedia jasa terus berinteraksi selama proses pemberian
jasa berlangsung. Dengan kata lain, untuk menerima jasa pelanggan harus
menjadi bagian dari sistem jasa tersebut.
4. Hubungan dengan pelanggan berdasarkan hubungan keanggotaan (member relationship) di mana pelanggan telah menjadi anggota lembaga pendidikan tertentu. Sistem pemberian jasanya dilakukan secara
13
C. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Jasa Pendidikan 1. Kepuasan Pelanggan
Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis” (yang
artinya cukup baik atau memadai) dan “facio” (yang artinya melakukan
atau membuat). Oleh karena itu, kepuasan pelanggan diartikan sebagai
upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai. Banyak ahli
yang mencoba mendefinisikan kepuasan pelanggan seperti Day (dalam
Tjiptono, 2004: 146) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan
pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian/
diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma
kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah
pemakaiannya. Menurut Engel, at al (dalam Tjiptono, 2004: 146) kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli di mana alternatif yang
dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan pelanggan. Sedangkan menurut Kotler (dalam
Tjiptono, 2004: 146) kepuasan pelanggan merupakan perasaan seseorang
setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dengan
harapannya.
Ada kesamaan di antara beberapa definisi tersebut, yaitu
menyangkut komponen kepuasan pelanggan (harapan dan kinerja/hasil
yang dirasakan). Berdasarkan definisi-definisi dari para ahli tersebut maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan kepuasan
pelanggan adalah perbandingan perasaan/ harapan seseorang sebelum ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membeli atau mengkonsumsi suatu produk (barang atau jasa) dengan
kinerja (hasil) yang ia rasakan dimana hasilnya sama atau bahkan melebihi
harapannya. Secara konseptual, kepuasan pelanggan dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan
Sumber: Tjiptono Fandy (2004), Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset, p. 147.
2. Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Pelanggan merupakan faktor penting bagi sebuah organisasi, baik
itu organisasi laba maupun organisasi nirlaba. Oleh sebab itu penting bagi
sebuah organisasi mengetahui kebutuhan para pelanggannya untuk Tujuan
perusahaan
PRODUK
Tingkat Kepuasan Pelanggan Nilai Produk
bagi Pelanggan
Harapan Pelanggan terhadap Produk
15
mengetahui sejauh mana kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang
telah diberikan oleh organisasi tersebut.
Menurut Lewis & smith (dalam Tjiptono, 2000: 43) pelanggan
perguruan tinggi meliputi pelanggan internal (akademik & administratif),
pelanggan eksternal langsung, dan pelanggan eksternal tidak langsung,
dimana masing-masing pelanggan memiliki kebutuhan yang berbeda
terhadap universitas. Hal tersebut dirangkum dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Pelanggan Perguruan Tinggi dan Kebutuhannya.
pertukaran informasi (input/output), kerja sama, dan kolaborasi.
kegembiraan dalam bekerja, dan input berkesinambungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Unit atau Departemen,
Mahasiswa yang mampu mengikuti studi lanjut dan riset lanjut
Angkatan kerja, pemimpin dan pengikut yang kompeten, sukarelawan dalam pelayanan masyarakat, warga negara yang aktif secara politis.
Pemenuhan kriteria dan standar yang ditetapkan
Kebanggaan karena pernah menuntut ilmu di situ, melanjutkan pendidikan
Kesadaran akan kualitas dan kebutuhan fakultas/universitas, pemberian donasi yang tepat
Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Menurut
Kotler dan Armstrong (dalam Tjiptono, 1996: 150) harapan pelanggan
dibentuk oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pengalaman berbelanja
di masa lampau, opini teman dan kerabat, serta informasi dan janji-janji
perusahaan dan para pesaing.
Beberapa penyebab utama tidak terpenuhinya harapan pelanggan
17
mengkomunikasikan jasa yang diinginkan, kekeliruan pelanggan dalam
menafsirkan signal (harga, positioning, dll), miskomunikasi rekomendasi mulut ke mulut, miskomunikasi penyediaan jasa oleh pesaing, dan kinerja
karyawan perusahaan jasa yang buruk. Diantara beberapa faktor tersebut,
ada yang bisa dikendalikan oleh penyedia jasa, oleh karena itu penyedia
jasa bertanggung jawab untuk meminimumkan miskomunikasi yang
mungkin terjadi dan menghindarinya dengan cara merancang jasa yang
mudah dipahami Tjiptono (1996: 151).
Tingkat kepuasan pelanggan sangat dipengaruhi oleh mutu suatu
produk (barang atau jasa). Sebagai salah satu lembaga penyedia jasa yang
melibatkan tingkat interaksi yang tinggi antara penyedia dan penerima
jasa, terdapat lima dimensi pokok yang menentukan kualitas perguruan
tinggi (Tjiptono, 2000: 42-43):
1. Keandalan (Reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera/tepat waktu, akurat, dan memuaskan.
Beberapa contoh di antaranya: penawaran mata kuliah yang sesuai
dengan kebutuhan (misalnya tuntutan keterampilan, profesi dan dunia
kerja), jadwal perkuliahan dan ujian yang akurat, penilaian yang fair
dalam perkuliahan, akurasi dalam perhitungan Indeks Prestasi, dan
sebagainya.
2. Daya tanggap (Responsiveness), yaitu kemauan/kesediaan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan
tanggap. Misalnya: Dosen mudah ditemui oleh mahasiswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keperluan konsultasi, fasilitas pelayanan yang ada (komputer,
laboratorium, dan lain-lain) harus mudah diakses, dan sebagainya.
3. Jaminan (Assurance), mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, respek terhadap pelanggan, dan sifat dapat dipercaya yang
dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.
Sebagai contoh, seluruh jajaran (dosen, dan karyawan non akademik)
harus benar-benar kompeten di bidangnya; dan lain-lain.
4. Empati (Emphaty), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan
para pelanggan. Misalnya dosen mengenal nama para mahasiswa yang
menempuh mata kuliah yang diampunya; setiap dosen dapat
dihubungi dengan mudah; dan lain-lain.
5. Bukti Langsung (Tangiables), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan/dosen, dan sarana komunikasi. Misalnya berupa kampus,
fasilitas komputer, fasilitas perpustakaan, ruang kuliah, dan lain-lain.
D. Jasa administrasi
Menurut asal katanya (etimologis) administrasi berasal dari bahasa
19
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 9) administrasi
diartikan sebagai usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta
penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi. Sedangkan
menurut Siagian (2003: 2) Administrasi merupakan keseluruhan proses kerja
sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Jadi
administrasi dapat diartikan sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua
orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya dengan melayani pelanggan secara intensif.
Dalam penggunaannya, administrasi memiliki dua arti, yaitu (1)
membantu, menolong, atau melayani, dan (2) mengelola, menjalankan, atau
mengatur. Jadi, seorang administrator digambarkan sebagai seorang yang
mendapat mandat (dari pemilik organisasi) untuk memimpin, mengurusi,
mengelola, dan menjalankan organisasi atas nama pemilik organisasi, demi
mencapai berbagai tujuan yang ditetapkan (Kusdi, 2009: 7). Menurut Usman
(2009: 1), tugas utama seorang administrator adalah memberikan pelayanan
prima baik pelayanan prima dalam arti singkat maupun pelayanan prima
dalam arti sebenarnya
Pelayanan prima dalam arti singkatanya adalah: pantas (tepat janji dalam biaya, mutu, dan waktunya = BMW), empati (memahami kebutuhan konsumen); langsung (responsif, segera dikerjakan dan tidak berbelit-belit), akurat (tepat atau teliti, reliabel); yakin (kredibilitas, dapat dipercaya), aman (risiko kecil, keraguan kecil), nyaman (menyenangkan dan memuaskan), alat (lengkap dan modern), nyata (penampilan sarana dan prasarana, personil), perkataan (sopan santun, bersahabat, mudah berkomunikasi, mudah dipahami, konsisten dengan tindakan), rahasia (kerahasiaan pelayanan terjamin), informasi (penyuluhan jelas, mudah didengar dan dipahami, objektif, valid, reliabel, komprehensif, lengkap, dan mutakhir), mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(kesediaan melayani, mudah dihubungi, mudah ditemui, mudah dusuruh), dan ahli (dikerjakan oleh orang yang benar-benar kompeten) Usman (dalam Usman 2009: 1).
Kegiatan administrasi terjadi diberbagai bidang kehidupan termasuk
juga bidang pendidikan. Di bidang pendidikan kegiatan administrasi disebut
sebagai administrasi pendidikan yaitu applaid kegiatan-kegiatan administrasi dalam berbagai usaha pendidikan yang diselenggarakan dalam bentuk
kerjasama oleh sekelompok manusia. Kegiatan administrasi tersebut
merupakan usaha untuk mengendalikan berbagai kegiatan kependidikan
dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh kelompok
kerjasama yang menyelenggarakan usaha kependidikan tersebut Nawawi
(1995: 8).
Di lingkungan pendidikan, administrasi sering dimaknai dalam arti
sempit yaitu administrasi sekolah yang meliputi: (1) administrasi
kepegawaian (pendidik dan tenaga kependidikan), (2) administrasi keuangan,
(3) administrasi sarana dan prasarana, (4) administrasi hubungan sekolah
dengan masyarakat (humas), (5) administrasi persuratan dan pengarsipan
(kesekretaritan), (6) administrasi kesiswaan, (7) administrsi kurikulum, (8)
administrsi umum (untuk SD/MI/SDLB), dan (9) administrasi layanan khusus
Usman (2009: 4). Administrasi dalam arti sempit sering disebut juga sebagai
ketatausahaan sekolah yang diartikan sebagai kegiatan penyusunan
keterangan-keterangan secara sistematis dan pencatatan-pencatatan secara
tertulis semua keterangan yang diperlukan dengan maksud memperoleh suatu
21
dalam hubungannya satu sama lainnya. Fungsi dari kegiatan ketatausahaan
tersebut adalah melakukan pencatatan tentang segala sesuatu yang terjadi di
dalam suatu organisasi untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi
pimpinan organisasi tersebut Nawawi (1995: 5-6).
E. Jasa-jasa Pelayanan yang Diberikan oleh Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi merupakan wilayah otonom dan mandiri yang berhak
mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan
tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan
pengertian tersebut, setidaknya terdapat lima dimensi makna yang melekat
pada perguruan tinggi Indrajit & Djakopranoto (dalam Wijatno, 2009: 19)
yaitu:
1. Dimensi keilmuan
Dimensi keilmuan dapat dijumpai pada hakikat dan sifat keilmuan itu
sendiri secara keseluruhan. Tujuannya adalah mengembangkan serta
menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan melalui proses
belajar mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Dimensi pendidikan (pendidikan tinggi)
Pendidikan di perguruan tinggi terjadi pada proses pembelajaran yang
tidak terbatas pada lingkungan belajar saja, tetapi juga di luar lingkungan
belajar sebagai usaha sadar dari proses pembelajaran di perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Dimensi sosial (kehidupan masyarakat)
Perguruan tinggi mempersiapkan para mahasiswa untuk mengambil
tanggung jawab di dalam masyarakat yang diharapkan dapat
memperbaharui dan memperbaiki tata kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Selain itu, melalui pengajaran dan penelitian yang dilaksanakan
oleh perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam
memecahkan berbagai problem yang sedang dihadapi oleh masyarakat,
misalnya kekurangan pangan, pengangguran dan berbagai masalah sosial
lainnya.
4. Dimensi korporasi
Tujuan perguruan tinggi sebagai korporasi adalah memajukan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan pengabdian kepada masyarakat. Korporasi
dalam arti Perguruan Tinggi secara eksplisit tidak bertanggungjawab
langsung kepada masyarakat, tetapi secara moril tetap harus bertanggung
jawab sesuai dengan bentuk kelembagaan yang disebut lembaga sosial
yang mengabdi kepada masyarakat.
5. Dimensi etis
Dalam dimensi etis, perguruan tinggi disebut sebagai pusat kerativitas dan
pusat penyebaran ilmu pengetahuan demi kesejahteraan umat manusia.
Perguruan tinggi sebagai suatu komunitas akademis membantu melindungi
serta meningkatkan martabat manusia dan warisan budaya melalui
penelitian, pengajaran, dan berbagai pelayanan yang diberikan kepada
23
Seluruh dimensi tersebut dirangkum menjadi satu kesatuan yang disebut
sebagai Tridarma Perguruan Tinggi yaitu darma pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
Sebagai lembaga pendidikan tinggi, perguruan tinggi merupakan
wadah berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya yang sarat
dengan proses humanering dalam memanusiakan manusia. Melalui ketiga darmanya, perguruan tinggi dapat melakukan berbagai kegiatan secara
sistematik dan terarah sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif
terhadap pembangunan masyarakat serta proses pembangunan itu sendiri
dapat dievaluasi dan terukur Wijatno (2009: 28).
F. Kajian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan terdahulu antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Srinandi dan Nilakusumawati (2008) studi
kasus di FMIPA universitas udayana menunjukkan bahwa ada beberapa
hal yang menjadi masalah dalam jasa pelayanan dan mempengaruhi mutu
pelayanan, yaitu terjadinya kesenjangan / perbedaan yang meliputi: (1)
perbedaan antara harapan pelanggan dengan persepsi manajemen
mengenai harapan pelanggan; (2) perbedaan antara persepsi manajemen
terhadap harapan pelanggan dengan spesifikasi mutu jasa yang dihasilkan;
(3) perbedaan antara spesifikasi mutu jasa dengan yang secara aktual
disampaikan kepada pelanggan; (4) perbedaan antara minat penyampaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jasa dan apa yang dikomunikasikan tentang jasa kepada pelanggan; (5)
perbedaan antara kinerja aktual dengan persepsi pelanggan terhadap jasa.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Retnaningsih dkk (2009) menunjukkan
bahwa mahasiswa merasa tidak puas terhadap atribut kesesuaian
kurikulum dengan kompetensi yang diharapkan dan sistem penerimaan
mahasiswa baru oleh IPB pada tahap input. Pada tahap proses, sebagian
besar mahasiswa menyatakan tidak puas terhadap atribut upaya dosen
untuk menghidupkan suasana proses pembelajaran, pelaksanaan evaluasi
proses belajar mengajar, komunikasi dengan PA, peran PA di bidang
akademik, kebersihan dan kenyamanan dalam ruang kuliah, kesesuaian
jumlah alat dengan jumlah mahasiswa di laboratorium, sarana dan
prasarana praktikum di lapangan, koleksi bahan pustaka dan kemudahan
mencari bahan bacaan di perpustakaan, penjadwalan dan pelaksanaan UTS
dan UAS, pengumuman nilai, pelayanan di tingkat IPB (AJMP), kualitas
pelayanan administrasi di TPB, biaya pelaksanaan KKP/KKN/Magang,
pengurusan administrasi seminar, pemantauan tugas akhir, penetapan tim
penguji, proses SKL di fakultas, pendaftaran wisuda di IPB dan
pelaksanaan upacara wisuda di GWW. Pada tahap output sebagian besar
mahasiswa merasa tidak puas terhadap kemampuan dalam pengambilan
25
G. Kerangka Berpikir
Mahasiswa merupakan pelanggan perguruan tinggi yang harus
dilayani dengan baik agar mereka merasa puas, karena kepuasan mahasiswa
sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perguruan tinggi dalam
menjalankan aktivitasnya. Kepuasan merupakan perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dengan harapannya
Kotler (dalam Tjiptono, 2004: 146). Mahasiswa akan merasa puas bila apa
yang dirasakannya setelah membeli atau mengkonsumsi produk (barang atau
jasa) sama atau bahkan melebihi harapannya sebelum ia membeli atau
mengkonsumsi produk tersebut. kepuasan yang dirasakan oleh mahasiswa
pada akhirnya akan memberikan nilai tambah bagi sebuah perguruan tinggi
Perguruan tinggi memiliki beberapa unit kerja yang harus selalu
dikembangkan secara berkelanjutan, salah satu unit kerja tersebut adalah
kesekretariatan program studi. Kesekretariatan merupakan unit kerja yang
bertugas untuk membantu mahasiswa dalam memperoleh informasi
perkuliahan oleh karena itu unit tersebut harus selalu dikembangkan karena
merupakan unit yang paling banyak berinteraksi dengan mahasiswa selama
mereka melakukan studi di sebuah perguruan tinggi.
Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga yang menyediakan jasa
layanan di bidang pendidikan sudah selayaknya memberikan pelayanan yang
terbaik atau berkualitas bagi mahasiswa sebagai pelanggannya, agar para
mahasiswa tersebut merasa puas dengan pelayanan yang telah diberikan.
Pelayanan yang berkualitas dapat diidentifikasi melalui lima dimensi kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jasa yaitu bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati.
Apabila suatu pelayanan telah memenuhi kelima dimensi kualitas tersebut
maka dapat dikatakan bahwa pelayanan tersebut berkualitas. Selanjutnya
pelayanan yang berkualitas tersebut akan memberikan kepuasan bagi para
pelanggannya. Kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan staf kesekretaraiatan
akan diketahui setelah diperoleh beberapa data dari para mahasiswa, antara
lain adalah data tentang harapan dan penilaian para mahasiswa atas pelayanan
27 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu melakukan
penelitian terhadap objek tertentu yang populasinya terbatas, sehingga hasil
kesimpulan yang diambil dalam penelitian hanya berlaku bagi objek yang
diteliti pada waktu tertentu.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di sekretariat Program Studi (prodi) yang ada di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta pada bulan September-Oktober 2011.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Objek penelitian
Objek dari penelitian ini adalah kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan
staf kesekretariatan yang ada di setiap program studi pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Populasi, Sampel, Dan Teknik Penarikan Sampel 1. Populasi penelitian
Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi,
2002: 108) populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
tahun angkatan 2008-2010 yang telah melakukan daftar ulang di semester
gasal pada tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 2.731 mahasiswa.
2. Sampel penelitian dan Teknik pengambilan sampel
Menurut Suharsimi (2002: 109) yang dimaksud dengan sampel
penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jumlah sampel
ditentukan berdasarkan rumus yang dikembangkan oleh Isaac dan
michael, untuk tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10% yaitu (Sugiyono, 2010:
69): . Berdasarkan rumus tersebut dengan tingkat
kesalahan 5% maka jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini
adalah mahasiswa.
Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah proportional sampling, yaitu metode sampling dimana peneliti membagi populasi dalam kelompok-kelompok, dan jumlah responden yang diambil dari kelompok
tersebut menurut jumlah masing-masing kelompok. Teknik pengambilan
sampel proporsi (Proporsional Sampling) dilakukan untuk menyempurnakan penggunaaan teknik sampel berstrata, karena kadang
29
sama. Oleh karena itu untuk memperoleh sampel yang representatif , maka
pengambilan subjek dari setiap strata atau wilayah ditentukan seimbang
dengan banyaknya subjek dari masing-masing strata atau wilayah
(Suharsimi, 2002: 116). Adapun pembagian penyebaran sampel tampak
Tabel 3.2
Untuk lebih memperjelas beberapa istilah yang digunakan dalam
penelitian ini, beberapa variabel dalam penelitian ini yang mengacu pada
Suratno dan Nursyah’bani (2004) antara lain: 1. Tingkat kepentingan
Yaitu merupakan harapan konsumen (mahasiswa) terhadap kualitas
pelayanan yang tidak dapat dinilai dari sudut pandang internal organisasi
(perguruan tinggi) tetapi harus dipandang dari sudut/jendela pelanggan
(mahasiswa).
2. Tingkat pelaksanaan
Yaitu merupakan gambaran/cerminan apa yang telah dirasakan oleh
31
oleh staf kesekretariatan, untuk hal ini juga dilihat dari sudut pandang
pelanggan.
3. Lima dimensi kualitas pelayanan:
a) Bukti langsung, yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai,
dan sarana komunikasi.
b) Keandalan, yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan
dengan segera, akurat, dan memuaskan.
c) Daya tanggap, yaitu keinginan para staf untuk membantu para
mahasiswa dengan memberikan pelayanan dengan tanggap.
d) Jaminan, mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat
dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko dan
keragu-raguan.
e) Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para
mahasiswa.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk
memperoleh data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Dalam penelitian
ini teknik yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data adalah
dokumentasi dan kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Dokumentasi
Dokuementasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengutip data atau keterangan yang ada di kampus atau dengan
mempelajari data-data yang tertulis atau tercatat yang telah ada
hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini
dokumentasi digunakan untuk mencari data tentang sejarah USD, struktur
organisasi USD, serta jumlah mahasiswa, dosen dan karyawan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan USD.
2. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan dalam bentuk daftar pertanyaan kepada responden. Dalam
penelitian ini kuesioner digunakan untuk mencari data tentang kepuasan
mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terhadap pelayanan
staf kesekretariatan yang ada di setiap program studi di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan USD.
Kuesioner yang dibagikan kepada responden yang menjadi sampel
dalam penelitian terdiri dari tiga bagian, yaitu:
Kuesioner bagian I:
Mencakup sejumlah karakteristik atau profil mahasiswa yang menjadi
responden. Hal-hal yang ditanyakan meliputi: nama, nomor mahasiswa
33
Kuesioner bagian II:
Mencakup sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan data tentang harapan
mahasiswa terhadap pelayanan staf kesekretariatan yang ada disetiap
program studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Kuesioner bagian III:
Mencakup sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan data tentang kinerja
pelayanan staf kesekretariatan program studi yang sungguh dirasakan oleh
mahasiswa.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan
data. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa angket atau
kuesioner, yang berisi 5 (lima) dimensi kualitas jasa yaitu bukti langsung,
keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati. Masing-masing dimensi
tersebut akan diukur dengan ukuran harapan dan ukuran kinerja. Untuk
memberi arti bagi jawaban mahasiswa atas atribut-atribut yang ditanyakan
digunakan skala likert mulai dari 1 yang berarti sangat tidak setuju (STS)
sampai dengan 7 yang berarti sangat setuju (SS).
Berikut ini adalah kisi-kisi instrument yang digunakan dalam
penelitian ini. Kisi-kisi instrument yang digunakan mengacu pada Tjiptono
(2004: 104-107):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.3
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Suharsimi (2002: 144). Suatu
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan,
sehingga dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Untuk mengetahui kevalidan setiap butir kuesioner dalam penelitian ini
35
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara variabel kinerja (x) dan variabel
harapan (y)
N : Jumlah responden
: Jumlah dari hasil perkalian antara skor x dan y : Jumlah dari skor-skor X
Pengujian validitas dilakukan pada 30 responden diluar sampel
penelititan. Responden diambil dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sastra
Universitas Sanata Dharma.
Perhitungan validitas butir dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS versi 19. Hasil perhitungan tersebut
kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel sebesar 0,361 pada taraf
keyakinan 95% dan N= 30. Adapun ringkasan dari hasil perhitungan
validitas adalah sebagai berkut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pernyataan kuesioner baik harapan maupun kinerja adalah valid yang
berarti bahwa seluruh item pernyataan kuesioner tersebut dapat digunakan
untuk penelitian lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan
kemampuan suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik suharsimi (2002:
154). Teknik yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas instrumen
dalam penelitian ini adalah dengan rumus koefisien alpha cronbach
sebagai berikut:
Keterangan:
: Reliabilitas Instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan
: Jumlah varians butir : Varians total
Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak reliabel
maka r hitung dibandingkan dengan r tabel dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Jika r hitung r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen
dikatakan reliabel.
b) Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen
dikatakan tidak reliabel.
39
alpha cronbach untuk variabel kinerja sebesar 0,923 sehingga dapat disimpulkan bahwa baik kuesioner harapan maupun kinerja adalah
reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.
I. Teknik Analisis Data
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang bermaksud untuk
mendeskripsikan jawaban responden (mahasiswa) terhadap kualiatas
pelayanan staf kesekretariatan yang ada di setiap program studi di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan USD. Mengacu pada penelitian Suratno dan
Nursyah’bani (2004) metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Teknik Analisis Deskriptif
a) Analisis tingkat kepentingan (Harapan)
Analisis tingkat kepentingan adalah analisis yang dilakukan terhadap
data hasil penelitian yang mengungkapkan tentang rata-rata jawaban
responden (mahasiswa) terhadap dimensi kualitas layanan dari sudut
kepentingan/harapan. Untuk mengetahui seberapa besar nilai rata-rata
tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan staf kesekretariatan,
digunakan rumus:
Keterangan:
= Skor rata-rata tingkat kepentingan.
= Total skor penilaian kepentingan (perceive) n = Banyaknya sampel/responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Analisis tingkat pelaksanaan (Kinerja)
Analisis tingkat pelaksanaan adalah analisis yang dilakukan terhadap
data hasil penelitian yang mengungkapkan tentang rata-rata penilaian
responden (mahasiswa) terhadap dimensi kualitas layanan dari sudut
pelaksanaan/ kinerja. Untuk mengetahui seberapa besar nilai rata-rata
tingkat pelaksanaan pelayanan staf kesekretariatan, digunakan rumus:
Keterangan:
= Skor rata-rata tingkat pelaksanaan
= Total skor penilaian kinerja (performence) n = Banyaknya sampel/responden.
2. Metode SERVQUAL
Metode ini digunakan untuk mengukur seberapa besar kesenjangan
(gap) antara harapan/kepentingan dengan pelaksanaan/kinerja kualitas jasa yang selama ini telah diberikan atau dilaksanakan oleh staf kesekretariatan
yang ada disetiap program studi di FKIP USD. Kualitas jasa dilihat dari
selisih (gap) antara persepsi konsumen terhadap kualitas jasa dengan harapan konsumen terhadap kualitas jasa, dengan kriteria sebagai berikut:
a) Jika (rata-rata tingkat pelaksanaan) lebih besar dari (rata-rata
tingkat kepentingan), maka pelayanan dipersepsikan ideal.
b) Jika (rata-rata tingkat pelaksanaan) sama dengan (rata-rata
tingkat kepentingan), maka pelayanan dipersepsikan baik dan
41
c) Jika (rata-rata tingkat pelaksanaan) lebih kecil dari (rata-rata
tingkat kepentingan), maka pelayanan dipersepsikan buruk.
3. Analisis Komparasi
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara
rata-rata tingkat harapan dan rata-rata tingkat pelaksanaan (kinerja)
digunakan uji beda. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari
yang seharusnya,maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis
yaitu uji normalitas.
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data dalam
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas digunakan
uji Kolmogorov Smirnov. Jika diperoleh data berdistribusi normal maka hipotesis akan diuji dengan menggunakan uji parametrik yaitu Paired Sample t Test, sedangkan jika diperoleh data yang tidak berdistribusi normal maka hipotesis akan diuji dengan uji non parametrik yaitu
Wilcoxon.
Hipotesis pada uji normalitas dirumuskan sebagai berikut:
H0 = data berdistribusi normal
Ha = data bersistribusi tidak normal
Kriteria penerimaan:
Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.
Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 BAB IV
GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma
Universitas Sanata Dharma pada awalnya bernama Perguruan Tinggi
Pendidikan Guru (PTPG) Sanata Dharma. Gagasan untuk mendirikan PTPG
Sanata Dharma merupakan respon dari pihak Gereja Katolik terhadap tawaran
menteri pendidikan pada saat itu yaitu Muhammad Yamin, mengenai
perlunya mendirikan suatu lembaga pendidikan guru untuk SLTP dan SLTA.
Seiring dengan berjalannya waktu, PTPG Sanata Dharma berubah
menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Sanata Dharma,
kemudian berubah lagi menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(IKIP) Sanata Dharma, dan pada akhirnya IKIP Sanata Dharma berubah
menjadi FKIP yang merupakan salah satu Fakultas di Universitas Sanata
Dharma Buku pedoman FKIP (2007:1)
1. Periode PTPG (1955-1958)
PTPG Sanata Dharma resmi berdiri pada tanggal 17 Desember
1955. Berdirinya PTPG Sanata Dharma tidak dapat dilepaskan dari jerih
payah Rm. H. Loeff, S.J. (pengelola B1 Ilmu Mendidik di Yogyakarta),
Rm. W.J. van der Meulen, S.J. (Pengelola B1 Ilmu Sejarah di Semarang),
serta Rm. H. Bastiaanse, S.J. (Pengelola B1 Bahasa Inggris di Semarang).
Pada waktu berdiri, PTPG Sanata Dharma hanya memiliki empat