DI KOTA MEDAN
KERTAS KARYA
OLEH
NOVIA NUR PRATIWI
112204042
PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2
LEMBAR PERSETUJUAN
KAMPUNG LADANG OUTBOUND CAMP SEBAGAI
WADAH ALTERNATIF KEGIATAN WISATA OUTDOOR
DI KOTA MEDAN
OLEH
NOVIA NUR PRATIWI
112204042
Dosen Pembimbing,
Dosen Pembaca,
Drs. Gustanto, M.Hum.
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kertas Karya : KAMPUNG LADANG OUTBOUND
CAMP SEBAGAI WADAH ALTERNATIF
WISATA OUTDOOR DI KOTA MEDAN
Oleh
: NOVIA NUR PRATIWI
NIM
: 112204042
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dekan,
NIP. 19511013 197603 1 001
Dr. Syahron Lubis, M.A.
PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA
Ketua,
ABSTRAKSI
Dunia pariwisata mulai banyak dilirik orang terlebih orang kota yang jenuh dengan rutinitas dan ingin melepaskan kepenatan. Oleh karena itu bermacam-macam kegiatan pariwisata ditawarkan, salah satunya yang menarik adalah orang ingin berdekatan dengan alam dan mencari kegiatan-kegiatan yang tidak rutin atau sama sekali tidak pernah mereka rasakan. Dengan pilihan pergi ke suatu pedesaan dan merasakan hidup dan beraktivitas disana. Kampung Ladang Outbound Camp hadir dengan konsep pedesaan yang asri di pinggiran kota Medan dengan fasilitas yang sangat memadai sehingga masyarakat tidak perlu pergi jauh untuk merasakan sensasi kegiatan outdoor atau hanya sekedar berkumpul dan bermain bersama teman-teman dan keluarga. Diharapkan setelah berkegiatan di Kampung Ladang Outbound Camp ini masyarakat dapat merasakan perbedaan baik dari pola tingkah laku maupun sikap individual atau tim serta mengakrabkan diri dengan peserta lainnya.
Bismillahirrahmanirahiim.
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini tepat waktu. Salawat
beriring salam juga penulis ucapkan kepada Nabi Muhamamd SAW karena beliaulah
yang membawa peradaban umat manusia menjadi lebih baik.
Sudah merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa Program Studi Pariwisata
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk menyusun dan
menyelesaikan sebuah kertas karya. Kertas karya ini untuk melengkapi persyaratan
mencapai gelar Diploma III Pariwisata Bidang Keahlian Usaha Wisata Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara. Adapun judul kertas karya ini adalah:
“Kampung Ladang Outbound Camp Sebagai Wadah Alternatif Kegiatan
Wisata Outdoor Di Kota Medan”.
Penulis menyadari bahwa kertas karya ini belum sempurna. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan, kemampuan, pengetahuan, dan sumber bacaan yang
diperoleh, untuk itu dengan hati yang terbuka penulis bersedia menerima saran dan
keritikan yang sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan kertas karya
ini.
Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis banyak mendapat bantuan,
kesempatan ini dengan rasa haru dan bangga penulis menyampaikan rasa terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. Syahron Lubis M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Arwina Sufika, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pariwisata
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Drs. Gustanto, M.Hum., selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu untuk membantu menyelesaikan kertas karya
ini.
4. Bapak Sugeng Parmono, S.E, M.Si., selaku dosen pembaca yang telah
meluangkan waktu untuk memperbaiki kesalahan dalam penulisan kertas
karya ini.
5. Seluruh Staf Pengajar pada Program Studi D III Pariwisata Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara.
6. Kepada Ayahanda Ramidi dan Ibunda Kurnia yang tersegalanya di dunia
ini telah banyak memberikan dorongan demi terwujudnya keingingan
untuk melihat anaknya wisuda.
7. Rahma Julia Tika selaku kakak satu-satunya yang tercinta telah
memberikan dorongan agar bisa melihat adiknya wisuda.
8. Teman-teman seperjuangan Usaha Wisata dan Perhotelan 2011 yang
inspirasi dalam pembuatan Kertas Karya ini.
10.Terkhususnya untuk sahabat-sahabat terhebatku Putri Fransiska, Rizki
Ananda, Tiara Anggaria, Ayu Purnama Sari, yang telah bersama-sama
sejak awal perkuliahan sampai pada akhirnya kita memilih jalan
masing-masing kedepannya, tak henti-hentinya memberikan semangat, saran,
motivasi yang sangat penulis butuhkan dalam menyelesaikan kertas karya
ini. “you are the best thing in my life, I love you all. Kita Kuat! Kita
Sukses! Amin.”
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.
Semoga kertas karya ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya.
Alhamdulillahirabil’alamiin.
Medan, November 2014
Penulis,
Novia Nur Pratiwi
DAFTAR ISI
2.4 Pengertian Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata ... 11
2.5 Pengertian Outbound Training Sebagai Wisata Outdoor ... 13
2.6 Manfaat Outbound Training ... 15
2.7 Metodologi Outbound Training ... 16
BAB IIITINJAUAN UMUM KOTA MEDAN ... 18
3.1 Sejarah Kota Medan ... 18
3.2 Letak Geografis dan Demografis Kota Medan ... 20
3.3.2 Sosial Budaya Masyarakat Kota Medan ... 27
3.4 Sarana dan Prasarana Pariwisata di Kota Medan ... 28
3.5 Ciri Khas dan Objek Wisata di Kota Medan ... 29
BAB IVKAMPUNG LADANG OUTBOUND CAMP SEBAGAI WADAH ALTERNATIF WISATA OUTDOOR DI KOTA MEDAN ... 31
4.1 Tentang Kampung Ladang Outbound Camp ... 31
4.2 Fasilitas di Kampung Ladang Outbound Camp. ... 33
4.3 Kegiatan di Kampung Ladang Outbound Camp ... 34
4.3.1 Fun Games Kampung Ladang ... 34
4.3.2 Outbound Kampung Ladang ... 38
4.3.3 Paintball dan Sesi Foto Pre-wedding Kampung Ladang ... 41
4.4Paket yang Tersedia di Kampung Ladang Outbound Camp ... 41
4.5Manfaat Kegiatan Bagi Peserta Outbund di Kampung Ladang Outbound Camp ... 44
BAB VPENUTUP ... 47
5.1 Kesimpulan ... 47
5.2 Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Dewasa ini semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya berwisata atau
melakukan aktivitas diluar dari pada kegiatan rutin sehari-hari yang tekadang dapat
membuat jenuh. Disaat seseorang merasa jenuh dengan aktivitasnya, ia berusaha
untuk mencari kegiatan atau pergi ke tempat lain untuk mengembalikan semangat
kerjanya.
Banyak pilihan yang dapat dilakukan untuk memulihkan kembali semangat kerja
tergantung dari orientasi orang tersebut. Apalagi kita berada di kota Medan, kota
metropolitan terbesar ketiga di Indonesia, yang menyuguhkan tampilan dari sebuah
kota metropolitan dengan berbagai macam tempat perbelanjaan, mulai dari pasar
tradisional hingga ke tempat belanja modern. Tidak hanya itu, tawaran wisata kuliner
juga sangat mudah dinikmati mulai dari jajanan pasar pinggir jalan hingga ke restoran
mewah.
Akan tetapi, masyarakat perkotaan sudah mulai jenuh dengan segala hal yang ada
pada sebuah kota besar. Banyak orang yang menginginkan suatu hal lain yang
sifatnya kebalikan dari apa yang biasa dilakukan. Misalkan melakukan kegiatan
diluar ruangan atau biasa kita sebut outdoor activity.Banyak hal yang dapat kita
lakukan di luar, kegiatan biasa dan sederhana yang tanpa kita sadari dapat
Hal-hal seperti ini ternyata dapat ditangkap oleh pengusaha-pengusaha di bidang
kegiatan-kegiatan outdoor. Sekarang ini banyak sekali badan usaha yang
mengembangkan dan mengelola suatu kawasan atau lahan untuk dijadikan tempat
kegiatan permainan di alam bebas dengan cara menjual paket-paket permainan.
Contoh kegiatannya beragam, mulai dari fun games yang dapat diikutin segala usia
dan kalangan sampai ke kegiatan yang memacu adrenalin.
Tanpa disadari banyak manfaat yang dapat dipetik dari melakukan kegiatan outdoor
seperti itu, misal meningkatkan kerja sama di dalam tim, pembentukan karakter,
meningkatkan problem solving, dan bisa mengenal lebih dalam sifat orang-orang
yang ada di dalam tim tersebut.
Pasar yang dituju dari kegiatan ini mencakup seluruh kalangan mulai dari pelajar,
karyawan swasta atau pun negeri, serta umum segala umur sesuai dengan syarat yang
sudah disediakan.Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini peserta dapat menambah
pengalamannya serta meningkatkan semangat serta kinerja kerja setelah kembali ke
rutinitas awal.
Kampung Ladang Outbound Camp merupakan salah satu lokasi outbond permanen
yang berkonsep pedesaan yang asri, nyaman, sejuk dan indah yang ada di Jl.
Tuntungan Tj. Anom Medan. Dengan luas lebih dari 10 hektar serta dua danau besar
didalamnya, Kampung Ladang Outbound Camp sangat cocok dijadikan pilihan buat
berwisata outdoor. Jaraknya pun tidak terlalu jauh dari pusat kota hanya sekitar
kurang lebih 30 menit. Paket-paket yang ditawarkan pun beragam, mulai dari outbond
3
Dari semua yang diatas sangat disayangkan minat masyarakat untuk mengikuti
kegiatan seperti ini masih sangat kurang.Serta peran marketing dari menejemen
Kampung Ladang Outbound Camp yang masih kurang mempromosikan ke luar.
Maka dari itu penulis memilih judul :“Kampung Ladang Outbound Camp Sebagai
Wadah Alternatif Kegiatan Wisata Outdoor di Kota Medan”
1.2 Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah yang akan dibahas, yang meliputi fasilitas apa
saja yang ada di Kampung Ladang Outbound Camp, paket-paket permainan yang
disediakan, manfaat bagi peserta yang mengikuti kegiatan outbond, dan sistem
promosi. Sehingga Kampung Ladang Outbound Camp dapat menjadi pilihan utama
bagi orang yang ingin melakukan kegiatan outbond di kota Medan dan diketahui
keberadaannya.
1.3 Tujuan Penulisan
Kertas karya ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.3.1 Tujuan Umum
1. Sebagai salah satu syarat akademis untuk menyelesaikan pendidikan dan
memperoleh gelar Ahli Madya Pariwisata pada program studi pariwisata
bidang keahlian Usaha Wisata di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara.
3. Kertas karya ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk pengembangan objek
wisata serupa.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk membantu memperkenalkan wisata alam dan kegiatan-kegiatan
outdoor seperti di Kampung Ladang Outbound Camp ke masyarakat luar.
2. Menambah wawasan penulis dan pembaca yang lebih efektif dan efisien.
1.4 Metode Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan kertas karya ini, penulis
menggunakan dua metode penelitian, yaitu:
1. Studi Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data secara teoritis, yang diperoleh dari pustaka berupa buku-buku
ilmiah, majalah, dan internet yang ada hubungannya dengan pembahasan judul kertas
karya ini.
2. Studi Lapangan (Field Research)
Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara penelitian langsung di
lapangan dengan mewawancarai orang-orang di instansi yang terkait dan
mengadakan observasi.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
• Menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca kertas karya ini akan
5
• Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan upaya-upaya peningkatan
wisatawan yang akan berkunjung ke Medan.
1.6 Sistematika Penulisan
Agar penulisan kertas karya ini tersusun secara sistemtis maka penulis
membaginya ke dalam 5 bab berikut ini :
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisikan uraian tentang alasan pemilihan judul, batasan masalah, tujuan
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : Uraian Teoritis Tentang Kepariwisataan
Berisikan uraian teoritis tentang kepariwisataan yang meliputi pengertian
kepariwisataan, pengertian pariwisata dan wisatawan, pengertian outbound training
serta manfaatnya, dan metodologi outbound training.
BAB III : Gambaran Umum Masyarakat dan Wilayah Kota Medan
Bab ini menguraikan tentang letak geografis Kota Medan, pembagian wilayah
administratif, sarana prasarana kepariwisataan di Kota Medan, keadaan sosial, sistem
sosial, dan perekonomian masyarakat di Kota Medan.
BAB IV : Kampung Ladang Outbound Camp Sebagai Wadah Alternatif
Wisata Outdoor di Kota Medan
Bab ini menguraikan sarana dan fasilitas yang ada di Kampung Ladang
BAB V : Penutup
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Pariwisata
Istilah pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri
dari dua suku kata yaitu “pari” dan “wisata”. Pari berarti banyak, berkali-kali,
berputar–putar atau berkeliling. Sedangkan wisata berarti bepergian. Secara garis
besar, maka kita dapat mengartikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan dari
suatu tempat ketempat yang lain“tour”.Sedangkan dalam bahasa Ibrani tur berarti
belajar, dalam bahasa Latin berarti alat untuk membuat lingkaran, dan dalam bahasa
Perancis kuno disebut perjalanan mengelilingi sirkuit.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas penulis akan menjabarkan kata–kata
yang berhubungan dengan kepariwisataan sebagai berikut:
o Kepariwisatan : Hal–hal yang berhubungan dengan pariwisata dan dalam
bahasa Inggris disebut dengan “Tourism”.
o Wisata : Perjalanan, dalam bahasa Inggris dapat disamakan dengan
perkataan“Travel”.
o Pariwisata : Perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain, dalam
bahasa Inggris disebut dengan “Tour”(Yoeti, 1983:104).
o Wisatawan :Seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan
Beberapa ahli mengemukakan pengertian pariwisata, antara lain:
1. Hornby (dalam Kesrul, 2003:3), mengartikan wisata sebagai berikut : “Tour is a
journey in which short stays are made at a number of places, and the traveller
finally returns to his or her own place.” Wisata adalah sebuah perjalanan di mana
perjalanannya singgah sementara di beberapa tempat dan akhirnya kembali lagi
ke tempat asal, yang merupakan tempat ia memulai pekerjaan.
2. Norval (dalam Kesrul, 2003:3) menjelaskan arti wisata, yaitu “...kegiatan yang
berhubungan dengan masuk, tinggal, dan bergeraknya penduduk asing di
dalam/luar suatu negara/wilayah.
3. Prof. Hunziger dan Kraf dari swiss dari tahun 1942 (dalam Kesrul, 2003:3)
memberikan batasan pariwisata yang bersifat teknis, yaitu “…kepariwisataan
adalah keseluruhan hubungan dengan gejala-gejala yang timbul dari
perjalanan/tinggalnya orang asing, di mana perjalan tidak bersifat menetap atau
dimaksudkan untuk mencari nafkah.
4. Menurut Undang-undang No. 9 tahun 1990 (dalam Kesrul, 2003:3) tentang
kepariwisataan, menjelaskan wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari
suatu kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara
untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
Dari semua pengertian itu, wisata dapat dirumuskan sebagai perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, yang bersifat sementara, untuk
menikmati objek dan atraksi di tempat tujuan.Artinya, wisata adalah kegiatan diluar
9
Untuk membedakannya dengan perjalanan pada umumnya wisata memiliki sifat-sifat
khusus, sebagai berikut :
• Untuk mengonsumsi produk pariwisata, konsumen harus mendatangi tempat
wisata tersebut.
• Komponen pariwisata merupakan mata rantai yang saling terkait, dan
adakalanya mata rantai yang lemah merupakan mata rantai yang paling
menentukan.
• Berwujud pelayanan yang tidak dapat diukur
• Permintaan sangat dipengaruhi oleh faktor non ekonomi (politik, sikap
masyarakat).
2.2 Jenis Objek Wisata
Secara garis besarnya produk wisata saat ini dibedakan atas :
1. wisata budaya/seni,
2. wisata religius, dan
3. wisata alam yang sering disebut sebagai ekowisata.
Pengembangan produk wisata alam dimaksudkan untuk memperluas dan
memperbanyak produk wisata alam dengan melakukan diversifikasi objek wisata
alam.
1. Wisata ilmiah : ditujukan kepada wisatawan yang mempunyai minat dibidang
penelitian
minat menambah wawasan dan pengetahuan tentang alam
3. Wisata konvensi : ditujukan kepada wisatawan yang akan memanfaatkan
sarana kawasan hutan untuk kepentingan konvensi
4. Wisata belanja : ditujukan untuk wisatawan yang ingin berbelanja produk
yang dihasilkan oleh masyarakat setempat/ sekitar kawasan wisata
5. Wisata budaya : sebagai produk penunjang pengembangan pariwisata alam
6. Wisata religius : sebagai produk penunjang pengembangan pariwisata alam
7. Wisata alam minat khusus lainnya seperti wisata bahari, penelusuran gua,
arum jeram, dan lainnya, sebagai produk penunjang pengembangan pariwisata
alam.
2.3 Potensi Daya Tarik Wisata
Potensi dan daya tarik objek wisata merupakan salah satu unsur pokok dalam
pembangunan kepariwisataan di samping unsur-unsur yang lainnya seperti:
akomodasi, restoran, usaha jasa perjalanan, dan lainnya. Potensi daya tarik suatu
objek wisata adalah suatu sifat yang dimiliki oleh suatu objek berupa keunikan,
keaslian, kelangkaan, atau fungsi dengan tujuan tertentu yang membuat wisatawan
memilih untuk menghabiskan waktu disana.
Suatu tempat atau keadaan alam yang sangat menarik pasti sangat dinikmati
oleh wisatawan pada umumnya. Objek wisata yang mempunyai potensi dan daya
tarik wisata yang baik harus terus dibangun dan dikembangkan, sehingga mempunyai
daya tarik agar wisatawan puas akan objek wisata yang dikunjunginya. Daya tarik
11
Daya tarik historis
• Lokasi suatu kawasan objek wisata yang memberikan suatu pemandangan
yang indah
• Perkembangan tehnik pengelolaan yang baik.
2.4 Pengertian Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata
Dalam literatur kepariwisataan luar negeri tidak dijumpai istilah objek wisata
seperti yang biasa dikenal di Indonesia. Untuk pengertian objek wisata mereka lebih
banyak menggunakan istilah “tourist attraction”, yaitu segala sesuatu yang menjadi
daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu (Yoeti, 1983:160).
Adapun pengertian objek wisata yaitu, semua hal yang menarik untuk dilihat
dan dirasakan oleh wisatawan yang disediakan atau bersumber pada alam
saja.Sedangkan pengertian dari pada atraksi wisata yaitu, sesuatu yang menarik untuk
dilihat, dirasakan, dinikmati dan dimiliki oleh wisatawan, yang dibuat oleh manusia
dan memerlukan persiapan terlebih dahulu sebelum diperlihatkan kepada wisatawan.
Mengenai pengertian objek wisata, kita dapat melihat sumber acuan yaitu:
Peraturan Pemerintah No.24/1979 menjelaskan bahwa objek wisata adalah:
“perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan
tempat keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi” (Anonymous,
http://hukumonline.com).
Membicarakan objek dan atraksi wisata ada baiknya dikaitkan dengan
keseluruhan pelayanan yang diperoleh, dirasakan, dan dinikmatti oleh wisatawan,
semenjak ia meninggalkan rumah di mana biasanya ia tinggal, sampai ke daerah
tujuan wisata yang telah dipilihnya dan kembali lagi ke rumah di mana ia berangkat
semula.
Jadi objek dan atraksi wisata itu sendiri sebenarnya sudah termasuk dalam
produk industri pariwisata, karena kalau tidak motivasi untuk berkunjung ke daerah
tujuan wista itu dapat dikatakan tidak ada, padahal kita sangat meyakini bahwa pada
suatu daerah tujuan wisata sudah pasti ada objek dan atraksi wisata (Yoeti,
1983:160).
Namun pada dasarnya objek wisata dan atraksi wisata adalah segala sesuatu
yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau
datang berkunjung ke tempat itu. Suatu daerah untuk menjadi DTW (Daerah Tujuan
Wisata) yang baik harus dikembangkan tiga hal agar daerah itu menarik untuk
dikunjungi yaitu:
1. Adanya something to see
Maksudnya adalah sesuatu yang menarik untuk dilihat
2. Adanya something to buy
Maksudnya adalah sesuatu yang menarik dan khas untuk dibeli
3. Adanya something to do
Maksudnya adalah sesuatu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat itu.
Ketiga hal di atas merupakan unsur-unsur yang kuat untuk daerah tujuan wisata dan
di lain pihak harus dipikirkan bagaimana produk yang telah siap dipasarkan itu dapat
13
1. Persiapan perjalanan bagi calon wisatawan, yaitu: informasi, reservasi, tiket,
vouchers, traveller check, dan barang-barang bawaan selama dalam
perjalanan.
2. Kendaraan yang akan membawanya ke daerah tujuan.
3. Akomodasi, seperti hotel, mote, dan lain-lain.
4. Bar dan Restoran.
5. Sarana-sarana lain yang dapat menunjang kelancaran kedatangan wisatawan
seperti Kantor Pos, Kantor Telepon, Bank, dan lain-lain sarana yang berkaitan
(Yoeti, 1983:168).
2.5 Pengertian Outbound Training Sebagai Wisata Outdoor
Outbound training adalah bentuk pembelajaran perilaku kepemimpinan dan
manajemen di alam terbuka dengan pendekatan yang unik dan sederhana tetapi
efektif karena pelatihan ini tidak sarat dengan teori-teori melainkan langsung
diterapkan pada elemen-elemen yang mendasar yang bersifat sehari-hari, seperti
saling percaya, saling memperhatikan serta sikap proaktif dan komunikatif. Alam
Indonesia yang kaya menyediakan sumber belajar yang tidak akan pernah habis
digali. Dimensi alam sebagai obyek pendidikan bisa menjadi laboratorium
sesungguhnya dan tempat bermain yang mengasyikan dengan berbagai metodenya.
Outbound merupakan salah satu metode pembelajaran modern yang memanfaatkan
keunggulan alam.Para peserta yang mengikuti outbound tidak hanya dihadapkan pada
menjadi sebuah pengalaman yang membekali dirinya dalam menghadapi tantangan
yang lebih nyata dalam persaingan di kehidupan sosial masyarakat.
Sisi menarik dari metode pembelajaran outbound adalah permainan sebagai bentuk
penyampaiannya.Dalam permainan skill, individu tidak hanya ditantang berpikir
cerdas namun juga memiliki kepekaan sosial. Dalam outbound peserta akan lebih
banyak dituntut mengembangkan kemampuan ESQ (emotional and spiritual
quotient)nya, disamping IQ (intellegent quotient). Metode outbound training
memungkinkan peserta dalam aktivitasnya melakukan sentuhan-sentuhan fisik
dengan latar alam yang terbuka sehingga diharapkan melahirkan kemampuan dan
watak serta visi kepemimpinan yang mengandung nilai-nilai kejujuran, keterbukaan,
toleransi, kepekaan yang mendalam, kecerdasan serta rasa kebersamaan dalam
membangun hubungan antar manusia yang serasi dan dinamis juga kepada alam.
Macam-macam kegiatan yang dilakukan dalam satu paket outbound training
adalah sebagai berikut :
• Kata sambutan dan pengenalan (introducing) dari pihak peserta kepada
penyedia jasa (fasilitator), begitu sebaliknya.
• Pemanasan (stretching), biasanya dilakukan senam-senam ringan.
• Pemecahan kebekuan (ice breaking) antara sesama peserta, sehingga tim lebih
kompak dengan simulasi beberapa permainan-permainan kecil.
• Pembentukan kelompok (grouping) menentukan ketua, nama kelompok,
beserta yel-yel agar kelompok dapat lebih kompak dan semangat.
15
• Renungan (flashback/sharing), sehingga peserta dapat dengan pasti manfaat
dan tujuan dari dilaksanakan serangkaian kegiatan diatas.
2.6 Manfaat Outbound Training
Outbound training belakangan menjadi salah satu agenda kegiatan rutin
sebuah instansi/perusahaan setiap tahunnya.Diharapkan dengan melaksanakan
outbound ini peserta dapat meningkatkan kinerja serta memulihkan kembali pikiran
dari kegiatan rutin yang membuat jenuh dengan permainan-pemainan yang seru serta
di dukung dengan lingkungan alam tempat dilaksanakannya outbound
tersebut.Singkatnya, setiap outbound training dianggap sebagai kegiatan
pengembangan diri dengan konsep dan belajar di alam terbuka.
Apapun jenisnya, outbound dengan berbagai jenis petualangan (adventure)
dan permainan (games) yang biasa dijalankan sebenarnya memiliki manfaat yang
beragam, diantaranya adalah :
1. Komunikasi efektif (effective communication)
2. Pengembangan tim (team building)
3. Pemecahan masal
4. Kepercayaan diri (self confidence)
5. Kepemimpinan (leadership)
6. Kerjasama tim (sinergi)
7. Permainan yang menghibur (fun games)
2.7 Metodologi Outbound Training
Dalam suatu kegiatan outbound training, ada beberapa tahapan yang biasa
dilakukan.Agar
dengan tujuan atau sasaran yang diinginkan. Setiap proses pembelajaran dalam
outbound training yang efektif memerlukan tahapan berikut ini, yaitu :
• Tahapan pembentukan pengalaman (experience)
Pada tahapan ini peserta dilibatkan dalam suatu kegiatan atau permainan bersama
orang lain. Kegiatan atau permainan outbound adalah salah satu bentuk pemberian
pengalaman secara langsung kepada peserta pelatihan. Pengalaman langsung dalam
outbound akan dijadikan wahana untuk menimbulkan pengalaman intelektual,
pengalaman emosional dan pengalaman bersifat fisikal. Dengan adanya pengalaman
tersebut setiap peserta siap untuk memasuki tahapan kegiatan berikutnya yang disebut
dengan tahapan pencarian makna.
• Tahapan perenungan pengalaman (reflect)
Kegiatan perenungan (refleksi) bertujuan untuk memproses pengalaman yang
diperoleh dari kegiatan outbound yang dilakukan. Setiap peserta outbound dalam
tahapan ini melakukan refleksi tentang pengalaman pribadi yang dirasakan disaat
kegiatan berlangsung.Apa yang dirasakan secara intelektual, emosional dan fisikal.
Dalam tahapan ini, fasilitator berusaha untuk merangsang para peserta untuk
mencapaikan pengalaman pribadi masing-masing setelah terlibat didalam kegiatan
17
• Tahapan pembentukan konsep (form concept)
Tahapan outbound ini dilakukan sebagai kelanjutan tahap refleksi, dengan
menanyakan pada pesert
dilakukan dengan perilaku manajemen yang sesungguhnya. Salah satu contoh
pertanyaan pada tahapan ini sebagai berikut :
“Kalau dikaitkan dengan situasi kerja sesungguhnya ditempat kerja (kantor), perilaku
yang anda alami tadi menggambarkan situasi kerja yang bagaimana?
• Pengujian konsep (test concept)
Pada tahapan ini, para peserta outbound training diajak untuk merenungkan dan
mendiskusikan sejauh mana konsep yang telah terbentuk di dalam tahapan tiga dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari hari, baik dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat, maupun kehidupan dalam pekerjaan di kantor. Atau ditemat yang
lain.Fasilitator membantu para peserta outbound training dengan cara mengajukan
beberapa pertanyaan yang menggiring peserta untuk melihat relevansi dari
3.1 Sejarah Kota Medan
Dahulu Kota Medan merupakan suatu perkampungan yang terkenal dengan
nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya yang berawa-rawa seluas 4000 ha. Ada
beberapa sungai yang melintasi Kota Medan semuanya bermuara ke Selat Malaka.
Sungai-sungai itu adalah :
• Sei Deli
• Sei Babura
• Sei Sikambing
• Sei Denai
• Sei Putih
• Sei Badra
• Sei Belawan
• Sei Kera/Sei Sulang Saling
Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus
lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu
merangkaikan Medan dengan Deli (Medan–Deli).Setelah zaman kemerdekaan lama
kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya
19
Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli Serdang) sampai
ke Sungai Wampu di Langkat, sedangkan Kesultanan Deli yang berkuasa pada waktu
itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara kedua sungai tersebut.
Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah pasir,
tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Hal ini merupakan
penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens tahun
1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang
spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan Belanda ditempat yang bernama
Bakaran Batu (sekarang Medan Tenggara atau Menteng) orang membakar batu bata
yang berkwalitas tinggi dan salah satu pabrik batu bata pada zaman itu adalah Deli
Klei.
Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba dan disana
sini terutama dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman penduduk
yang berasal dari Karo dan semenanjung Malaya.Pada tahun 1863 orang-orang
Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat menjadi primadona
Tanah Deli.Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan menjadi Kota
pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera Utara.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke
perkampungan Medan.Gelombang pertama berupa kedatangan orang-orang Tionghoa
(China) dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan.Tetapi setelah tahun 1880
perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang-orang Tionghoa, karena
Jawa sebagai kuli perkebunan.Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan
kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan.Gelombang kedua
ialah kedatangan orang-orang Minangkabau, Mandailing dan Aceh.Mereka datang ke
Perkampungan Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk
berdagang, menjadi guru dan ulama.
Sejak tahun 1950, kota Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari
1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25
tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir
delapan belas kali lipat. Sehingga pada tahun saat ini Kota Medan sudah semakin
pesat pembangunannya.
3.2 Letak Geografis dan Demografis Kota Medan
3.2.1 Letak Geografis
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektare (265,10 km²) atau 3,6% dari
keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan
kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah
penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3°
43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Topografi kota Medan
cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas
permukaan laut.
Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut :
21
• Sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Deli Serdang.
• Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Deli Serdang.
• Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Deli Serdang.
KOTA MEDAN
Motto
Bekerja sama dan sama-sama bekerja
untuk kemajuan Kota Medan
Metropolitan
Provinsi Sumatera Utara
Negara Indonesia
Hari Jadi 1 Juli 1950
Walikota Dzulmi Eldin
Luas Total 265,10 km2
Demografi
• Suku
• Agama
• Bahasa
Batak, Jawa, Tionghoa, Mandailing,
Minangkabau, Melayu, Karo, Aceh,
Tamil
Islam (68,83%), Kristen Protestan
(20,27%), Kristen Katolik (2,79%),
Budha (8,79%), Hindu (0,44%)
Indonesia, Batak, Jawa, Hokkien,
Kota Medan dipimpin oleh seorang walikota. Secara administratif, Medan terdiri atas
151 kelurahan dan 21 kecamatan, diantaranya adalah :
1. Medan Tuntungan 12. Medan Helvetia
2. Medan Johor 13. Medan Petisah
3. Medan Amplas 14. Medan Barat
4. Medan Denai 15. Medan Timur
5. Medan Area 16. Medan Perjuangan
6. Medan Kota 17. Medan Tembung
7. Medan Maimun 18. Medan Deli
8. Medan Polonia 19. Medan Labuhan
9. Medan Baru 20. Medan Marelan
10.Medan Selayang 21. Medan Belawan
11.Medan Sunggal
Kota Medan merupakan salah satu dari 25 daerah tingkat II di Sumatera Utara dengan
luas daerah sekitar 265,10 km2. Kota ini merupakan pusat pemerintahan daerah
tingkat I Sumatera Utara.Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran
rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu Sei Babura dan
Sei Deli.
Kota Medan mempunyai iklim tropis dan suhu minimum menurut stasiun Polonia
pada tahun 2009 berkisar antara 23,01 derajat Celsius – 24,0 derajat Celsius dan suhu
maksimum berkisar antara 30,6 derajat Celsius – 33,1 derajat Celsius. Selanjutnya
mengenai kelembaban udara di wilayah kota Medan rata-rata 78-82%, dan kecepatan
23
mm. Hari hujan di kota Medan pada tahun 2009 rata-rata per bulan 19 hari dengan
rata-rata curah hujan menurut stasiun Sampali perbulannya 230,3 mm dan pada
stasiun Polonia per bulannya 211,67 mm.
3.2.2 Demografis Kota Medan
Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan diperkirakan
telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria,
(1.010.174 jiwa > 995.968 jiwa).Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan
penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari
500.000 jiwa, yang merupakan penduduk komuter. Dengan demikian Medan
merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang besar.
Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan berjumlah
2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659
perempuan. Di siang hari, jumlah ini bisa meningkat hingga sekitar 2,5 juta jiwa
dengan dihitungnya jumlah penglaju (komuter). Sebagian besar penduduk Medan
berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8%
dari total penduduk). Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih
kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari
tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun.
Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja
pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur.
menjadi 0,63% pada tahun 2004. Sedangkan tingkat kapadatan penduduk mengalami
peningkatan dari 7.183 jiwa per km² pada tahun 2004.Jumlah penduduk paling
banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan
Tembung.Jumlah penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan Baru,
Medan Maimun, dan Medan Polonia.Tingkat kepadatan penduduk tertinggi ada di
kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur.Pada tahun 2004,
angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita adalah 71
tahun.
Mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah suku jawa, dan suku-suku dari
tapanuli (batak, mandailing, karo). Di Medan banyak pula orang keturunan india dan
tionghoa. Medan salah satu kota di Indonesia yang memiliki populasi orang tionghoa
cukup banyak. Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja
dan vihara tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul
Arifin dikenal sebagai Kampung Keling, sekarang dirubah menjadi Kampung Madras
yang merupakan daerah pemukiman orang keturunan India.Secara historis, pada
tahun 1918 tercatat bahwa Medan dihuni 43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut, 409
orang berketurunan Eropa, 35.009 berketurunan Indonesia, 8.269 berketurunan
tionghoa, dan 139 lainnya berasal dari ras timur lainnya.
3.3 Perekonomian dan Sosial Budaya Masyarakat Kota Medan
3.3.1 Perekonomian Masyarakat Kota Medan
Untuk mempercepat proses pembangunan dan mendayagunakan potensi
25
pemerintahan kota Medan membuat kebijakan-kebijakan yang terdapat pada agenda
pemerintahan kota, yakni
1. Agenda Pertama
Menerapkan kepemerintahan yang baik dengan perioritas utama peningkatan
kompetensi aparatur pemerintah dan penciptaan aparatur yang bersih dan berwibawa,
serta pembangunan bidang kesehatan.
2. Agenda Kedua
Pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas dengan prioritas utama :
• Peningkatan kualitas pendidikan
• Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat
• Pembangunan infrastruktur
3. Agenda Ketiga
Pengembangan wilayah dan infrastruktur dengan prioritas utama :
• Peningkatan dan percepatan pembangunan infrastruktur
• Peningkatan penataan ruang dan perencanaan pembangunan yang berdaya
guna dan berhasil guna dalam dinamika otonomi daerah
• Peningkatan dan percepatan pembangunan sumber daya air.
4. Agenda Keempat
Peningkatan kerukunan masyarakat, kehidupan sosial dan budaya dengan prioritas
utama :
• Peningkatan keharmonisan antar masyarakat dan budaya
• Peningkatan keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas
• Peningkatan kesejahteraan sosial
5. Agenda Kelima
Pengembangan ekonomi daerah dengan prioritas utama
revitalisasi pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan :
• Peningkatan kualitas pendidikan peningkatan daya saing industri
kepariwisataan
• Pemberdayaan tenaga kerja
• Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan pemberdayaan koperasi, dan
usaha mikro, kecil dan menengah.
6. Agenda Keenam
Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan prioritas
utama perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan
hidup.(Admin, http://deliserdang.go.id).
3.3.2 Sosial Budaya Masyarakat Kota Medan
Berdasarkan sensus tahun 2010, jumlah penduduk kota Medan adalah
2,109,330 jiwa. Mayoritas penduduk kota Medan adalahbeberapa suku lainnya yang
turut berdomisili di kota ini adalah suku jawa, tionghoa, mandailing, minangkabau,
melayu, karo, aceh, sunda, dan tamil. Selain itu, suku pendatang dari ras tionghoa
27
Bahasa yang kerap digunakan penduduk sehari-hari adalah bahasa Indonesia, bahasa
batak, dan bahasa mandailing. Anda perlu mempelajari beberapa bahasa batak yang
sering digunakan masyarakat setempat agar dapat menjalin komunikasi yang lebih
akrab selama berwisata di kota ini. Suku melayu banyak yang memilih tinggal di
pinggiran kota sementara untuk suku minangkabau dan tionghoa lebih dominan
tinggal di tempat-tempat ramai karena banyak diantaranya yang menjadi pedagang.
Lain lagi dengan suku mandailing, mereka akan banyak dijumpai tinggal di daerah
pinggiran yang lebih nyaman dan tidak sepadat di kawasan perkotaan.
Islam dan kristen protestan adalah agama yang dominan di kota ini. berikutnya secara
berurutan adalah agama katholik, budha dan hindu. Kota Medan, seperti halnya
Indonesia secara umumnya, memberikan kebebasan kepada setiap masyarakat untuk
dapat melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing sehingga tidak
sulit menemukan rumah ibadah saat anda berada di kota ini.
Aset budaya suku batak yang sangat terkenal salah satunya adalah kain Ulos.Kain
Ulos secara umum memiliki bentuk seperti selendang, tetapi bahan dan kegunaannya
tentu berbeda.Kain Ulos secara khusus digunakan dalam berbagai upacara adat, baik
itu perayaan pernikahan, pesta adat, kelahiran, ataupun duka saat anggota suku
meninggal dunia.Cara pemakaiannya juga berbeda antara pria dan wanita.Kain Ulos
biasanya tetap digunakan oleh suku batak unutk acara-acara adat sekalipun mereka
sudah tidak berdomisili di kampung halamannya.
Kota Medan termasuk salah satu kota yang mengalami perkembangan dan
Sumatera. Sekalipun demikian, kota Medan tetap menjadi istana wisata alam yang
kemahsyurannya sudah terdengar hingga ke mancanegara.
(Admi
3.4 Sarana dan Prasarana Pariwisata di Kota Medan
Kota Medan memiliki sarana dan prasarana perhubungan darat jalan raya,
jembatan, terminal bus, rel kereta api dan stasiun, pelabuhan udara (airport) dan
pelabuhan laut (seaport), listrik, dan telekomunikasi. Tersedianya berbagai
perusahaan perjalanan seperti travel, agent perjalanan, dan biro perjalanan. Prasarana
kota Medan sudah ada pembenahan dan jalan-jalan raya hampir seluruhnya sudah
bagus kembali, sehingga tidak ada lagi jalanan yang rusak dan sulit untuk dilewati.
Stasiun kereta api juga sudah dibenahi agar akses ke kota-kota lain di luar Medan
mudah untuk dijangkau. Kereta api yang langsung mengantar penduduk ke bandara
Kuala Namu yang ada di kabupaten Deli Serdang. Bandar Udara yang sudah
dipindahkan ke Bandara Internasional Kuala Namu yang letaknya jauh dari
pemukiman penduduk tetapi memiliki fasilitas dan pelayanan yang lebih baik dari
badara sebelumnya.Begitu pula dengan pelabuhan laut, sangat berperan penting
dalam mendorong perekonomian ekspor dan impor.Sebaiknya terminal bus dikelola
dengan sistem menejerial yang baik.
3.5 Ciri Khas dan Objek Wisata di Kota Medan
Kota Medan sebagai salah satu kota terbesar ketiga di Indonesia menjadi pintu
29
kota Medan memiliki banyak objek dan daya tarik wisata. Dengan beragamnya suku
dan budaya yang ada di kota Medan, sehingga membuat Medan kaya akan ciri khas
yang tidak didapati di kota-kota lainnya.
Beberapa ciri khas yang ada di kota Medan adalah sebagai berikut :
• Menara Air Tirtanadi
• Bika Ambon
• Ulos batak
Adapun Landmark atau ikon tempat wisata di kota Medan yang banyak dikunjungi
wisatawan, diantaranya adalah :
• Kesawan Square
• Merdeka Walk
• Menara PDAM Tirtanadi
• Istana Maimoon
Berikut daftar objek dan daya tarik wisata yang ada di Kota Medan berdasarkan minat
wisatawannya :
• Wisata Religi
1. Mesjid Raya Al-Mashuun
2. Mesjid Raya Al-Osmani
3. Kuil Shri Mariaman
4. Vihara Gunung Timur
5. Gereja Immanuel
• Wisata Sejarah
1. Gedung Balai Kota 5. Istana Maimoon
2. Rumah Tjong A Fie 6. Gedung London Sumatera
3. Menara Air Tirtanadi 7. Kantor Pos Medan
4. Museum Perjuangan 8. Lapangan Merdeka
• Wisata Kuliner
1. Merdeka Walk 4. Pagaruyung Square
2. Ramadhan Fair 5. Jalan Raya Ring Road
3. Amaliun Foodcourt
• Wisata Minat Khusus
1. Taman Buaya Asam Kumbang
2. Museum Rahmat Galeri
3. Kampung Ladang Outboun Camp
4. Danau Linting
BAB IV
KAMPUNG LADANG OUTBOUND CAMP SEBAGAI WADAH
ALTERNATIF WISATA OUTDOOR DI KOTA MEDAN
4.1 Tentang Kampung Ladang Outbound Camp
Lahan seluas lebih dari 10 hektar ini awalnya hanya ladang milik warga yang
biasa ditanami jagung, pohon rambutan, dan tanaman lainnya. Kemudian disulap
perlahan-lahan sejak pertengahan tahun 2006 oleh bapak Rudi Girsang selaku pemilik
Kampung Ladang Outbound Camp tersebut menjadi sebuah wahana permainan
outdoor dan lokasi foto pre-wedding yang bertemakan pedesaan yang asri dan sejuk.
Asal mula nama Kampung Ladang juga sangat sederhana. “Karena bertempat di
kampung dan awal mula lahan ini dulunya adalah ladang warga, maka jadilah
namanya Kampung Ladang” jelas Bang Rudi (sapaan akrab) dengan nada humor
sambil tersenyum.
Dengan menyerap tenaga kerja dari penduduk sekitar, Bang Rudi awalnya
membuat wahana Aral Lintang, Flying Fox kids, kantin beserta kantor, dan meluas
perlahan-lahan membangun aula pertemuan, rumah villa, toilet, serta wahana
lainnya, sehingga sekarang lebih dari 6 tempat permainan, gazebo untuk spot
pre-wedding, 2 danau besar buatan, dan lebih dari 5 kolam kecil yang ada dan masih
dikembangkan oleh Bang Rudi sampai sekarang.
Banyak orang yang tidak mengetahui lokasi keberadaan dari Kampung Ladang
Kampung Ladang Outbound. Dengan cara memberikan selebaran ke jalan atau
mendatangi ke sekolah-sekolah, serta kemajuan dunia internet sekarang sedikit
membantu memperkenalkan Kampung Ladang ke berbagai daerah, kalangan, serta
pasar yang beragam. Awalnya Kampung Ladang Outbound Camp ini hanya
dikunjungi oleh penduduk dan sekolah-sekolah SD sekitar, hingga sekarang
dikunjungi oleh berbagai instansi besar swasta maupun negara yang memilih
berkegiatan outbound di Kampung Ladang ini.
Lokasi spot pre-wedding pada mulanya tidak disengaja, karena suasana yang terdapat
di Kampung Ladang ini asri, sejuk dengan rumput dan ilalang, banyak pengunjung
yang berfoto di sini. Maka dari itu, terfikirlah untuk membuat spot foto tematis yang
biasa dilakukan oleh pasangan yang hendak menikah ataupun setelah menikah. Oleh
karena Bang Rudi adalah seorang Kristiani, setiap hari minggu juga selalu diadakan
acara kebaktian di aula Kampung Ladang yang dihadiri oleh penduduk sekitar
Kampung Ladang Outbound, Camp ini terbuka untuk umum pada hari Sabtu dan
Minggu. Jadi orang-orang yang datang bisa masuk gratis dan menikmati suasaan di
Kampung Ladang Outbound, akan tetapi apabila ingin memainkan permainan tetap
dikenakan biaya untuk umum.
Hingga sekarang kawasan Kampung Ladang Oubound masih dilakukan peluasan,
pembenahan, serta peningkatan alat-alat karena semakin banyaknya tempat lain
dengan tema yang sama bermunculan di sekitar kota Medan, khususnya persaingan
antar competitor dengan meningkatkan mutu dan kualitas di Kampung Ladang
33
4.2 Fasilitas di Kampung Ladang Outbound Camp
Dengan luas lahan yang cukup besar, sudah dipastikan banyak hal yang dapat
dilakukan di Kampung Ladang Outbound.Sampai saat ini juga masih ditingkatkan
fasilitas yang ada demi kenyamanan pengunjung.
Penulis akan membagi fasilitas Kampung Ladang Outbound Camp ke dalam
dua bagian, yaitu fasilitas outbound dan fasilitas pendukung, diantaranya :
1. Fasilitas outbound
• High rope dan aral lintang dengan ketinggian kurang lebih 4 meter
• Wall climbing dengan tinggi kurang lebih 10 meter
• Flying fox for kids dengan panjang 50 meter dan tinggi 4 meter
• Trampolin dengan diameter lingkaran trampoline 3 meter
• Flying fox utama dengan panjang lintasan kurang lebih 150meter
melewati dua danau besar
• Paint ball dilengkapi dengan senjata, baju pelindung, serta pelindung
wajah
• Bola udara bisa dimasuki dua orang sekaligus
2. Fasilitas pendukung
• 2 buah aula besar yang dapat menampung 120 seat
• 5 buah toilet yang tersebar di seluruh area Kampung Ladang
• Area parkir mobil, motor, dan bus pariwisata yang luas
• Kantin
• I buah motor buggy
• 2 buah motor ATV
• Kamar karaoke
• Villa utama
• 8 buah kamar tidur untuk disewakan
• Tenda dan teratak
4.3 Kegiatan di Kampung Ladang Outbound Camp
Ada empat kegiatan yang dapat dilakukan di Kampung Ladang Outbound
Camp, yaitu Fun Games, Outbound, Paintball, dan sesi foto Pre-wedding.
4.3.1 Fun Games Kampung Ladang
Fun Games biasa dilakukan berkelompok dengan peralatan yang sudah disediakan
oleh fasilitator dengan alur permainan sebagai berikut :
• Opening
Pembukaan dari pihak fasilitator Kampung Ladang, serah terima kegiatan antara
fasilitator dan ketua grup. Pihak fasilitator menjelaskan pembagian permainan yang
akan dilaksanakan serta memperkenalkan diri ke peserta sambil meneriakkan yel-yel
penyemangat.
• Stretching
Atau biasa disebut pemanasan.Disini dilakukan senam yang disebut Chicken Dance
dan Brain Gym. Peserta dianjurkan untuk merilekskan diri dan mengikuti
35
• Ice Breaking
Diartikan sebagai pemecah kebekuan. Peserta akan diberikan minimal empat
permainan kecil, dimana diharapkan peserta dapat membaur antar sesama peserta
lainnya agar tidak kaku. Biasanya dalam satu rombongan (grup) belum tentu saling
mengenal antar satu dengan lainnya, disinilah kita mulai memecah kebekuan tersebut.
Adapun beberapa contoh permainan yang dimainkan sebagai berikut :
Kampung Ladang : fasilitator menyanyikan lagu Kampung Ladang yang akan diikuti
oleh peserta. Tempo lagunya akan semakin cepat dan diakhir lagu fasilitator akan
memberikan instruksi hal yang akan dilakukan oleh peserta misalkan seperti mencari
teman yang bulan atau tahun lahir yang sama kemudian membentuk sebuah
lingkaran.
Tali Polisi Maling : peserta membentuk sebuah lingkaran besar dan fasilitator
menyediakan dua buah tali yang berbeda warnadan diikat menjadi lingkaran. Tali
petama disebut maling dan tali kedua disebut polisi.Aturan permainannya adalah, tali
pertama harus di masukkan dari atas kepala menuju ke kaki sebanyak dua kali dan
tali kedua hanya sekali.Disaat tali pertama dan tali kedua bertemu di satu orang, maka
dialah tersangkanya. Akan dicari 4-5 tersangka yang akan diberi hukuman.
Zag Zig Zoom : peserta membentuk sebuah lingkaran besar dan fasilitator meletakkan
matras kecil berukuran 20x20cm dihadapan masing-masing peserta. Aturan
permainannya adalah apabila fasilitator meneriakkan kata Zag, maka peserta
diharuskan melompat ke matras peserta yang ada disebelah kanannya.Apabila
seberang mencari matras yang kosong. Disini fasilitator diam-diam mengambil
sebuah matras, sehingga dapat dipastikan satu orang peserta tidak kebagian matras.
Dicari 4-5 orang peserta yang akan diberi hukuman.
• Grouping
Pembentukan kelompok dimana dilakukan secara acak. Masing-masing kelompok
ditentukan siapa yang akan menjadi ketua dan akan menerima tugas kelompok untuk
menentukan nama kelompok, membuat yel dan lagu yang akan di presentasikan
dihadapan kelompok lawan.
• Fun games
Permainan inti biasa dilakukan 5-6 games sesuai dengan kondisi waktu dan jumlah
peserta. Gamesnya antara lain adalah :
Bamboo Dance : sebatang bambu yang panjangnya satu setengah meter
dimasing-masing ujungnya diikatkan tali sesuai dengan jumlah peserta per kelompok.
Masing-masing peserta memegang satu tali sehingga bamboo dapat berdiri tegak dan diatas
batang bamboo akan diletakkan bola. Peserta kemudian berjalan sampai batas yang
telah ditentukan dengan catatan bola tidak boleh terjatuh dari pucuk
bambu.Kelompok yang pertama kali mencapai garis akhir pemenangnya.
Lagu Berantai : masing-masing kelompok berdiri satu baris kebelakang, fasilitator
akan meletakkan kertas dan pena lima meter didepan peserta kemudian memilih
sebuah lagu biasa digunakan lagu Indonesia Raya. Waktu permainan tiga menit, dan
setiap peserta hanya punya waktu sepuluh detik untuk menuliskan
37
dibelakangnya.Keompok yang membuat kesalahan lirik paling sedikitlah yang
menang.
Transfer Ball : masing-masing kelompok membentuk satu baris kebelakang dan
menggunakanproperti topi yang telah disediakan fasilitator. Bola akan diletakkan
diatas topi peserta yang paling belakang kemudian di transfer dengan cara
memiringkan kepala sehingga bola jatuh ke topi peserta yang ada didepan begitu
terus sampai bola finish di keranjang yang telah disiapkan. Kelompok yang dapat
mentransfer dua bola tercepatlah pemenangnya.
Bola Genit : masing-masing kelompok membentuk dua barisan kebelakang
berpasang-pasangan. Bola akan diletakkan di dahi dua peserta yang didepan. Sambil
berpegangan tangan peserta harus berjalan memutari batas yang telah ditentukan
dengan iringan musik.Apabila peluit berbunyi peserta harus berhenti berjalan dan
bergoyang bersama-sama.Setelah sampai ke garis awal, bola diberikan ke pasangan
berikutnya.Begitu selanjutnya sampai seluruh pasangan peserta habis, kelompok yang
tercepat dialah pemenangnya.
• Closing
Penutupan. Pihak fasilitator akan menilai dan mengumumkan kelompok terbaik
kemudian dilakukan nyanyi dan joget bersama seluruh peserta dan fasilitator dan
salam penutupan.
4.3.2 Outbound Kampung Ladang
• Opening
Pembukaan dari pihak fasilitator Kampung Ladang, serah terima kegiatan antara
fasilitator dan ketua grup. Pihak fasilitator menjelaskan pembagian permainan yang
akan dilaksanakan serta memperkenalkan diri ke peserta sambil meneriakkan yel-yel
penyemangat.
• Stretching
Atau biasa disebut pemanasan.Disini dilakukan senam yang disebut Chicken Dance
dan Brain Gym. Peserta dianjurkan untuk merilekskan diri dan mengikuti
gerakan-gerakan senam yang diperagakan oleh fasilitator
• Ice Breaking
Diartikan sebagai pemecah kebekuan. Peserta akan diberikan minimal empat
permainan kecil dimana diharapka peserta dapat membaur antar sesama peserta
lainnya agar tidak kaku. Biasanya dalam satu rombongan grup belum tentu saling
mengenal antar satu sama lainnya, disinilah kita mulai memecah kebekuan tersebut.
• Grouping
Pembentukan kelompok dimana dilakukan secara acak. Masing-masing kelompok
ditentukan siapa yang akan menjadi ketua dan akan menerima tugas kelompok untuk
menentukan nama kelompok, membuat yel dan lagu yang akan di presentasikan
39
• Outbound Games
Biasa dilakukan rotasi masing-masing kelompok pada permainan outbound ini.
Peserta akan melakukan kegiatan outbound sesuai dengan paket yang telah diambil.
Adapun permainan outbound yang ditawarkan adalah sebagai berikut ;
Flying Fox : pertama-tama fasilitator akan menjelaskan alat-alat yang akan dipakai
pada permainan ini dan posisi aman yang dianjurkan pada saat meluncur dan
mendarat. Panjang flying fox ini sendiri kurang lebih 150 meter dengan melewati dua
danau besar.
Paralon Ball : Fasilitator menyiapkan tempat permainan dengan beberapa buah pipa
yang dibelah menjadi dua dan diikatkan tali di masing-masing ujungnya. Setiap
peserta memegang satu tali sampai seluruh pipa dipakai mengikuti trek yang sudah
dibuat. Kemudian fasilitator akan menjatuhkan bola pingpong di ujung pipa dan
peserta diharuskan untuk menggelindingkan bola ke pipa berikutnya. Begitu
seterusnya dilakukan estafet bola sampai finis diakhir trek.
Gentong Bocor : peserta diharapkan masuk ke kolam kecil dan fasilitator
menyediakan sebuah gentong besar dengan lubang-lubang kecil menutupi hampir
seluruh bagian gentong. Peserta diharuskan menutup lubang-lubang yang ada dan
mengisi gentong dengan air.Waktu permainan 3 menit.
Titi Keseimbangan : diatas sebuah danau kecil ada dua buah batang bambu. Peserta
berpasang-pasangan harus berjalan melintasi bambu tersebut dengan berpegangan
tangan dan berhadapan.Pasangan yang jatuh ke danau dianggap gugur dan dilanjutkan
Arung Laut : peserta diharuskan melintasi sebuah danau besar dengan membuat
jembatan dengan properti yang sudah disediakan yaitu krat botol minuman dan
batang kayu. Setelah jembatan selesai dibangun seluruh peserta diharapkan naik ke
jembatan.Dan dari situ dilakukan estafet properti hingga menuju garis akhir.Waktu
permainan 3 menit.
Tarik Tambang : kelompok akan dibagi menjadi dua yang akan bersaing kemudian,
mengenakan pelampung, mengambil kayuhan dan naik ke atas dua buah perahu karet
yang sudah diikat satu sama lainnya dengan tali..Masing-masing perahu dikayuh
dengan arah yang berlawanan.
• Flashback
Renungan yang dilakukan setelah rangkaian permainan outbound selesai
dilaksanakan.Peserta duduk berkumpul di aula membentuk lingkaran, kemudian
fasilitator menjelaskan inti dari seluruh rangkainan outbound dan peserta berbagi
pengalaman dan kesannya. Dilanjutkan dengan pembacaan puisi dan doa yang
dipimpin oleh fasilitator.
• Closing
Seluruh peserta dan fasilitator bernyanyi dan berjoget di aula sambil
bersalam-salaman mengucapkan terima kasih dan sampai jumpa.
4.3.3 Paintball dan Sesi Foto Pre-wedding Kampung Ladang
Pada permainan paintball pertama-tama fasilitator akan membagi kedalam dua
41
penggunaan senjata dan mengenakan baju dan pelindung kepala. Permainan berakhir
apabila salah satu kelompok berhasil mengambil bendera lawan dan menjadi
pemenang.
Sedangkan untuk sesi foto pre-wedding tamu bebas memilih spot yang diinginkan
diseluruh kawasan Kampung Ladang selama waktu yang dibutuhkan. Kampung
Ladang Outbound Camp hanya menyediakan tempat foto, toilet, kantin dan tempat
istirahat. Hal-hal lain yang dibutuhkan oleh tamu selain daripada itu diluar tanggung
jawab dari pihak Kampung Ladang.
4.4 Paket yang Tersedia di Kampung Ladang Outbound Camp
Adapun paket yang tersedia di Kampung Ladang Outbound Camp terdapat beberapa
paket, diantaranya :
1. Paket Outbound Kids (min. 50 pax)
• Ice Breaking
• Flying Fox 50 meter
• P3K (First Aid)
• Treasure Hunt (Mencari Harta Karun)
• Water Pipe (Pipa Bocor)
• Menanam Padi di sawah yang sudah disediakan
• Fish Games (Menangkap Ikan) di kolam yang sudah disediakan
• Ice Breaking
• Bamboo Dance
• Lagu Berantai
• Transfer Ball
• Bola Genit
3. Paket Outbound III
• Ice Breaking
• Flying Fox 150 meter
• Gentong Bocor
• Parallon Ball
• Arung Laut
• Flashback
4. Paket Outbound IV
• Ice Breaking
• High Rope 2 titik (Vietnam Bridge, Horizontal Bridge)
• Water Zona Creativity
• Flying Fox 150 meter
• Arung Laut
• Blind Line
• Paralon Ball
43
• Flashback
5. Paket Outbound Full
• Ice Breaking
• High Rope 3 titik (Vietnam Bridge, Horizontal Bridge, Vertical Bridge)
• Flying Fox 150 meter
• Paralon Ball
• Gentong Bocor
• Blind Line
• Arung Laut
• Tarik Tambang Perahu Karet
Harga paket diatas beragam dan dapat disesuaikan dengan requestyang lainnya
seperti tambahan makan siang, kamar, dan pemakainan kursi.
Adapun permainan yang lainnya apabila ingin dimainkansecara individual
akan dikenakan biaya Rp. 30.000 per permainan, adapun permainannya adalah ;
• Flying Fox kids
• Flying Fox 150 meter
• Trampoline
• Bola Udara
Paint Ball dikenakan biaya Rp. 100.000/pax sudah mendapatkan 30 peluru. Reload 40
Untuk spot Pre-wedding sendiri dikenakan biaya sebesar Rp. 1.250.000 untuk seluruh
area Kampung Ladang Outbound Camp. Kebutuhan lainnya seperti fotografer, hair
dress and make up, makan, dan lainnya diluar dari tanggung jawab Kampung Ladang.
4.5 Manfaat Kegiatan Bagi Peserta Outbound di Kampung Ladang
Outbound Camp
Apapun jenisnya, outbound dengan berbagai jenis petualangan (adventure) dan
permainan (games) yang biasa dijalankan, sebenarnya memiliki manfaat yang
beragam, di antaranya:
• komunikasi efektif (effective communication)
• pengembangan tim (team building)
• pemecahan masalah (problem solving)
• kepercayaan diri (self confidence)
• kepemimpinan (leadership)
• kerja sama (sinergi)
• permainan yang menghibur dan menyenangkan (fun games)
• konsentrasi/fokus (concentration)
• kejujuran/sportivitas.
Keanekaragaman manfaat tersebut bermuara pada tercapainya pengembangan diri
(personal development) dan tim(team development) yang dapat dirasakan oleh para
peserta. Karena sukses seseorang dalam kehidupannya, terutama dalam karier bisnis
dan organisasi, sangat ditentukan oleh kepercayaan diri (self efficacy), kemampuan
45
bidang kecerdasan emosi berpendapat bahwa sukses dalam karier di perusahaan (juga
di ranah kehidupan lainnya) lebih ditentukan oleh kecerdasan emosional dibandikan
dengan kecerdasan intelektual.Oleh karena itu, upaya untuk mengembangkan
kecerdasan emosional mendapat perhatian yang semakin besar.
Adapun tujuan outbound menurut Adrianus dan Yufiarti, dalam jurnal Memupuk
Karakter Siswa melalui Kegiatan Outbound (2006: 42) adalah untuk:
• mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan diri siswa;
• berekspresi sesuai dengan caranya sendiri yang masih dapat diterima
lingkungan;
• mengetahui dan memahami perasaan, pendapat orang lain dan menghargai
perbedaan;
• membangkitkan semangat dan motivasi untuk terus terlibat dalam
kegiatan-kegiatan;
• lebih mandiri dan bertindak sesuai dengan keinginan;
• lebih empati dan sensitif dengan perasaan orang lain;
• mampu berkomunikasi dengan baik;
• mengetahui cara belajar yang efektif dan kreatif;
• memberikan pemahaman terhadap sesuatu tentang pentingnya karakter yang
baik;
• menanamkan nilai-nilai yang positif sehingga terbentuk karakter siswa
sekolah dasar melalui berbagai contoh nyata dalam pengalaman hidup;
• menerapkan dan memberi contoh karakter yang baik kepada lingkungan.
Kegiatan outbound individu atau kelompok akan mendapatkan manfaat yang
beragam, diantaranya untuk menambah pengalaman baru, memacu rasa keberanian,
membagun rasa kebersamaan, komunikasi yang efektif antar sesame, bertindak sesuai
dengan situasi dan kondisi, memahami setiap kelebihan maupun kekurangan yang ada
pada dirinya maupun orang lain, dan dapat menimbulkan rasa saling menghargai
dalam setiap keputusan. Selain itu juga outbound bermanfaat sebagai proses berlatih
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Seperti yang sudah dijabarkan di bab sebelumnya, wisata outdoor khususnya
yang berkaitan dengan outbound training makin digemari oleh masyarakat yang
sehari-harinya disibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk. Kampung Ladang
Oubound Camp menjadi salah satu wadah permanan di sekitaran kota Medan yang
menawarkan konsep pedesaan yang asri. Berbagai kalangan instansi swasta ataupun
negeri, anak-anak sampai dewasa dapat mengikuti seluruh kegiata yang ditawarkan
dengan fasilitas yang sangat memadai dan berstandar internasional.
Adapun manfaat dari outbound training ini pada intinya adalah pembentukan
karakter peserta sehingga menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab didalam
pekerjaan.Meningkatkan keakraban antar peserta serta melatih kepemimpinan. Bagi
anak-anak yang mengikuti outbound training, akan terjadi pembentukan karakter
yang sangat tampak karena anak-anak mengalami tumbuh kembang yang pesat dan
outbound training ini merupakan pengalaman yang sangat seru pastinya bagi mereka.
Kampung Ladang Outbound Camp juga dibuka untuk umum pada hari Sabtu
dan Minggu, jadi masyarakat umum dapat menjadikan Kampung Ladang Outbound
Camp sebagai alternatif tempat berekreasi dan berkumpul bersama keluarga diakhir
5.2 Saran
Bapak Rudi Girsang selaku pemilik dari Kampung Ladang Outbound Camp
pastinya tetap ingin meningkatkan kualitas sarana dan prasarana di tempat bermain ataupun
spot pre-wedding mengingat semakin ketatnya persaingan yang terjadi sesama kompetitor
di bidang outbound training camp.
Yang paling dirasakan penulis dan mungkin juga pengunjung yang mendatangi
Kampung Ladang Outbound Camp itu adalah akses jalan menuju ke Kampung Ladang
yang sangat jelek. Jalanan berlubang dan apabila hujan terjadi genangan-genangan yang
besar sehingga bagi sebagian orang akan berfikir dua kali untuk datang kesana. Hal ini
tidak terlepas juga dari peran pemerintah daerah ataupun kota dan dinas yang terkait untuk
terus memperbaiki akses jalan yang ada.
Sebagian besar fasilitas dan sarana yang ada di Kampung Ladang sudah sangat
memadai dan baik, tetapi bagi pengunjung yang tidak hanya sekali mengikuti paket
bermain yang ada di Kampung Ladang Outbound Camp pastinya akan mendapat games
yang sama disetiap permainannya. Maka dari itu para fasilitator harus lebih selektif dan
kreatif dalam menentukan games apa saja yang akan dimainkan di Kampung Ladang
49
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2010. Metodologi Outbound Training.
25 September 2014
Admin. 2010. Selayang Panda
Admin.2011. Seputar Kota Medan
Anonymous. 2000. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 1979
TentangPeneyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Dalam Bidang Kepariwisataan
KepadaDaerah Tingkat I.http://hukumonline.com. 13 Maret 2011
Asti, Badiatul Muchlisin. 2009. Fun Outbound. Yogyakarta : Diva Press.
Kak Akrom. 2013. Defenisi Outbound dan Manfaatnya
Oktober 2014
Mulyono. 2009. Smart Games for Outbound Training. Yogyakarta : Diva Press.
LAMPIRAN
1. Data Informan
1. Nama : Dodi
Alamat : -
Umur : 38 Tahun
Pekerjaan : Marketing Kampung Ladang Outbound Camp
No. Hp : 081265711999
2. Nama : Adil Sibarani
Alamat : Jln. Pancing
Umur : 39 Tahun
Pekerjaan : Kordinator Fasilitator Kampung Ladang Outbound Camp
No.Hp : 082168366676
3. Nama : Israni Afifah
Alamat : Jln. Letda Sudjono Gg. Abadi
Umur : 27 Tahun
Pekerjaan : Fasilitator Kampung Ladang Outbound Camp
51
4. Nama : Solihin
Alamat : Jln. Bilal
Umur : 28 Tahun
Pekerjaan : Fasilitator Kampung Ladang Outbound Camp
2. Dokumentasi
Danau Besar Tempat Bermain Bola Udara.Dok : Novia, 2014
53
Spot Pre-wedding. Dok : Novia, 2014
Flying Fox.Dok : Novia, 2014