• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PRODUKSI OMELETTE DI GQ HOTEL YOGYAKARTA - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PROSES PRODUKSI OMELETTE DI GQ HOTEL YOGYAKARTA - Unika Repository"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PRODUKSI

OMELETTE

DI GQ HOTEL

YOGYAKARTA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Oleh:

Theodora Prima Setyaningrum

NIM 15.I2.0023

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

KONSENTRASI NUTRISI DAN TEKNOLOGI KULINER

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

i

HALAMAN PENGESAHAN

PROSES PRODUKSI OMELETTE DI GQ HOTEL YOGYAKARTA

Oleh:

Theodora Prima Setyaningrum NIM 15.I2.0023

Program Studi Teknologi Pangan Konsentrasi Nutrisi dan Teknologi Kuliner

Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan dihadapan sidang penguji pada 5 Juni 2018

Semarang, 26 Juni 2018

Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan Konsentrasi Nutrisi dan Teknologi Kuliner

Universitas Soegijapranata Semarang

Pembimbing Lapangan, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian,

Sunandar Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, S.TP, M.Sc

Pembimbing Akademik,

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan

penyertaannya sehingga penulis telah menyelesaikan Kegiatan Kerja Praktek di GQ Hotel Yogyakarta dan menyusun laporan Kerja Praktek yang berjudul “Proses Produksi

Omelette di GQ Hotel Yogyakarta”. Kerja Praktek ini menjadi salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana Teknologi Pertanian di Universitas Katolik Soegijapranata

Semarang.

Selama melakukan kegiatan Kerja Praktek, penulis mendapatkan banyak pengalaman,

ilmu, dan wawasan baru mengenai dunia kuliner yang akan digeluti oleh penulis di

dunia kerja nantinya. Selama pelaksanaan Kerja Praktek ini, penulis tidak lepas dari

dukungan dan bimbingan dari banyak pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, atas kesehatan dan keselamatan sehingga penulis dapat

melaksanakan Kerja Praktek dengan baik.

2. Bapak Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, S.TP, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknologi

Pertanian, Unika Soegijapranata Semarang.

3. Ibu Dr. Ir. Ch. Retnaningsih, MP selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan

waktu dan arahan kepada penulis dari awal melaksanakan Kerja Praktek sampai

(4)

iii

9. Seluruh staff dan karyawan divisi Food and Beverage di GQ Hotel Yogyakarta yang

telah menerima dan membimbing penulis selama masa Kerja Praktek.

10.Keluarga yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat kepada penulis

selama melaksanakan Kerja Praktek dan penulisan laporan Kerja Praktek.

11.Teresia Ratri C., Sindhu Rastra R.C.P. selaku teman seperjuangan dalam

melaksanakan Kerja Praktek di MainKitchen GQ Hotel Yogyakarta.

12.Tan, Natascha S., Bernadetta C.P., Desy Kristianti T., Tan, Vania S., Regina Rizki

A. Yang telah memberikan banyak dukungan dan semangat selama penulis

melakukan Kerja Praktek.

13.Bima, Nanda, Andre, Sandy, Oki, Kunti, Mbak Zahra, Afida, Yani, Ghita, Mbak

Ana, Fina, Vani yang telah membantu membimbing dan memberikan semangat

kepada penulis selama melaksanakan Kerja Praktek.

14.Staff Tata Usaha Fakultas Teknologi Pertanian yang telah membantu hal-hal yang

berkaitan dengan administrasi dan berkas untuk Kerja Praktek.

15.Seluruh staff, karyawan, dan satpam di GQ Hotel Yogyakarta yang telah memberi

informasi dan dukungan selama melaksanakan Kerja Praktek.

16.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah

memberikan kritik dan saran yang membangun penulis selama melaksanakan Kerja

Praktek sampai penulisan laporan Kerja Praktek.

Penulis berharap laporan ini dapat membantu dan memberikan manfaat serta wawasan

mengenai dunia kuliner bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa Program Studi

Nutrisi dan Teknologi Kuliner Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik

Soegijapranata. Selain itu, penulis juga menyadari bahwa penulisan dan penyusunan

laporan Kerja Praktek ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis

memohon maaf atas kesalahan dan juga penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Terima kasih.

Semarang, 26 Juni 2018

(5)

iv

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2. Tujuan Kerja Praktek ... 2

1.3. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ... 2

2. PROFIL HOTEL ... 3

2.1. Gambaran Umum Hotel ... 3

2.2. Sejarah Singkat Hotel ... 3

(6)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kandungan nutrisi dalam telur. ... 8

Tabel 2. Kandungan nutrisi dalam jamur. ... 9

Tabel 3. Kandungan nutrisi dalam bawang bombay. ... 10

(7)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Omelette GQ Hotel Yogyakarta ... 8

Gambar 2. Penyimpanan isian omelette ... 12

Gambar 3. Chiller penyimpanan isian omelette. ... 13

Gambar 4. Open kitchen dari sisi konsumen. ... 16

Gambar 5. Open kitchen pembuatan omelette. ... 16

Gambar 6. Penataan isian omelette. ... 16

Gambar 7. Kertas absensi di GQ Hotel Yogyakarta. ... 22

(8)

1 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Pada era yang modern seperti saat ini, pengetahuan dan teknologi berkembang dengan

pesat khususnya dalam bidang kuliner. Untuk itu mahasiswa sebagai penerus bangsa

yang akan bekerja harus memiliki keahlian dan keterampilan yang mendukung

mahasiswa memasuki dunia kerja. Untuk merealisasikan hal tersebut, mahasiswa

memerlukan pelatihan kerja secara langsung pada lembaga maupun instansi yang sesuai

dengan program studi yang digeluti. Dengan demikian, mahasiswa akan memperoleh

pengalaman dan dapat memanfaatkan ilmu yang telah didapatkan baik selama masa

pendidikan dan masa pelatihan kerja, pada dunia kerja ini. Selama masa perkuliahan

mahasiswa telah mendapatkan pengetahuan secara garis besar mengenai bidang kuliner

baik secara teoritis maupun melalui praktek di laboratorium. Namun, mahasiswa masih

memerlukan pengalaman untuk terjun langsung ke lingkungan kerja terutama dalam

bidang kuliner. Ilmu yang telah diperoleh dapat diterapkan secara langsung pada bidang

kuliner sehingga mahasiswa akan siap ketika masuk dalam dunia kerja. Untuk itu

mahasiswa Konsentrasi Nutrisi dan Teknologi Kuliner Universitas Katolik

Soegijapranata Semarang dituntut untuk menambah pengetahuan dan pengalaman

dalam bidang kuliner melalui program Kerja Praktek. Kerja Praktek merupakan salah

satu mata kuliah wajib yang dilakukan oleh mahasiswa Strata 1 (S1) Konsentrasi Nutrisi

dan Teknologi Kuliner Universitas Katolik Soegijapranata semester V selama minimal

20 hari.

GQ Hotel Yogyakarta merupakan salah satu perusahaan besar yang ada di Indonesia

yang bergerak dalam perhotelan dan jasa. GQ Hotel menawarkan kenyamanan melalui

keramahan khas Jawa yang dikemas dalam nuansa modern. Selain sebagai tempat

terbaik untuk beristirahat, hotel yang terletak di lokasi strategis ini juga tepat apabila

digunakan untuk berbisnis. GQ Hotel Yogyakarta juga menyediakan fasilitas ekstra

untuk menjamu tamu dan keluarga. Terdapat Nagoya Japanese Restaurant, Serayu

(9)

2

1.2.Tujuan Kerja Praktek

1. Untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Teknologi Pertanian.

2. Menerapkan teori yang telah diperoleh dan diajarkan selama masa perkuliahan.

3. Mendapatkan gambaran nyata mengenai situasi dalam dunia pekerjaan di GQ Hotel

Yogyakarta.

4. Mengetahui masalah-masalah yang muncul di lapangan dan solusi untuk mengatasi

dan memecahkan masalah yang terjadi.

5. Mengetahui lebih jauh mengenai dunia hospitality.

1.3. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Kerja Praktek dilaksanakan di GQ Hotel Yogyakarta di Jalan Laksda Adisucipto No 48,

Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Kerja Praktek dilaksanakan selama 45 hari aktif

kerja yang dimulai dari tanggal 5 Januari 2018 hingga 28 Februari 2018 di Main

Kitchen sebagai trainee. Trainee wajib mematuhi peraturan yang ada dari hotel yaitu 5

hari kerja dan 1 hari libur dan dalam sehari ditetapkan 8 jam kerja, dengan jadwal day

-in (hari masuk kerja) dan day-off (hari libur) ditentukan oleh Head of Departement

(10)

3 2. PROFIL HOTEL

2.1.Gambaran Umum Hotel

GQ Hotel Yogyakarta merupakan hotel bintang empat yang mempunyai standar bintang

lima. Lokasi hotel ini 5 menit dari Bandara Adisucipto dan 20 menit dari pusat kota

Yogyakarta. Hotel ini menyediakan shuttle car yang dapat mengantar dan menjemput

tamu dari bandara serta akses yang mudah untuk mendapatkan transportasi umum

seperti taksi dan bus. GQ Hotel Yogyakarta merupakan hotel yang strategis karena

letaknya yang dekat dengan obyek-obyek wisata yaitu 1,5 km dari Candi Prambanan

dan 45 km dari Candi Borobudur.

Nama : GQ Hotel Yogyakarta

Alamat : JL. Laksda Adisucipto No. 48 Yogyakarta, Indonesia

P.O.Box : 82 Yogyakarta

Manajemen : IndependentbyOwn

Jumlah kamar : 192

2.2. Sejarah Singkat Hotel

Pada awalnya hotel ini didirikan pada tahun 1990 oleh PT Puri Lestari Indah Pratama

dengan owner Bapak Hundoro Halim. Kemudian hotel ini diserahkan kepada

manajemen Belmont yang mengadakan softopening pada bulan Juni 1992 dengan nama

Belmont Prambanan Hotel yang mempunyai 191 kamar. Pada bulan maret 1993, hotel

ini dikelola oleh anak perusahaannya dengan nama Aquila Prambanan Hotel

Yogyakarta. Nama Aquila Prambanan Hotel Yogyakarta diambil dari 2 nama yaitu

Aquila dan Prambanan. Aquila merupakan perusahaan internasional yang bergerak di

bidang perhotelan dan memiliki kantor pusat di Singapura, sementara Prambanan

diambil dari nama Candi Prambanan dengan melihat dari bentuk arsitektur bangunan

(11)

4

Pada bulan Mei 1997, hotel berganti nama menjadi PT Bakrieland Development Tbk,

dengan owner Bapak Mirwan Bakrie. Selanjutnya, pada 17 Desember 1997 manajemen

hotel pindah pada Holiday In. Holiday In memiliki jaringan internasional yang

dilengkapi dengan reservation sistem holiday sehingga para wisatawan bisa langsung

memesan kamar Holiday In Yogyakarta. Kontrak dengan Holiday In berakhir pada

tanggal 12 Juli 1999 lalu Bakrie Development Tbk mengalihkan manajemen kepada

CHOICE Hotel International yang berpusat di Washington DC. Tanggal 23 Juni 2005

kepemilikan dari hotel berpindah kepada Bapak Lukminto yang juga pemilik dari

SRITEX. Kemudian pada tanggal 3 April 2008 beralih nama menjadi Grand Quality

Hotel Yogyakarta dengan pemilik PT GRAHA. Pada tahun 2017 disederhanakan

namanya menjadi GQ Hotel Yogyakarta.

2.3.Visi dan Misi Hotel

a. To become a top class hotel becoming the maaket leader in the region in away that

traditional warm javanise hospitality are constantly feflected in delivering the

higest standart of costumer service to exceed costumer expectation.

b. The GQ Hotel Yogyakarta will be a leading 4 stars hotel in the region with pur

happy, loyal, and highly skilled staff commited to profit highest standart of service

in order to deliver Exclusive Traditional Javanesse hospitality experiences to our

costumer.

c. The GQ Hotel Yogyakarta will be a primary hotel in region because of the variety

selection of mouth-weathering food from our thee exclusive restaurant as well as

competitive price in our relaxing specious rooms.

2.4. Fasilitas Hotel

GQ Hotel Yogyakarta mempunyai 8 lantai termasuk lantai bawah (basement) dan

beberapa fasilitas yang digunakan dari dalam maupun dari luar hotel, antara lain:

a. Room

Jumlah kamar terdiri dari 192 kamar, yaitu:

Deluxe room : 161 rooms

(12)

5

Ruangan untuk tamu yang berada dilantai dasar, tamu dapat beristirahat sejenak

setelah melakukan perjalanan jauh sambil melakukan pendaftaran diri untuk

menginap dengan disajikan welcomedrink.

c. Restaurant and Bar

Mempunyai 3 restaurant dan 1 pub, yaitu:

Coffee Shop, restaurant utama yang letaknya tidak jauh dari lobi dengan

pemandangan langsung ke swimming pool. Restaurant ini menyajikan masakan

Eropa dan Asia. Selain itu, digunakan sebagai tempat breakfast para tamu hotel

dan beroperasi selama 24 jam.

 Serayu Chinesse Restaurant (Cantonese dan Szheuan Cuisine) yang terletak

diantara lobi dan coffee shop yang menyajikan Chinesse menu dam menu

dimsum. Serayu berada di lobi dengan kapasitas 200 pax dan memiliki 5 private

room dengan kapasitas 10-12 pax.

 Nagoya Japanese Restaurant terletak diantara coffee shop dan swimming pool.

Restaurant ini menyajikan makanan khas Jepang yang dimasak langsung

dihadapan tamu (Tepan).

Neo the Pub terletak di area lobi, menyajikan minuman alcoholic dan non

alcoholic dengan kapasitas 100 pax dan jam buka mulai pukul 9 am-midninght.

d. MeetingRooms (Ruang Pertemuan)

GQ Hotel Yogyakarta mempunyai 10 meetingrooms dan 2 tempat gazebo terbuka,

yaitu:

(13)

6

 Kalasan Ball room II, lokasi di basement dengan kapasitas 260 pax.  Boko Ball room, lokasi di lantai 2 dengan kapasitas 50 pax

 Plaosan Ball room, lokasi di lantai 2 dengan kapasitas 50 pax.  Sambisari room, lokasi di lantai 2 dengan kapasitas 100 pax.  Sambisari room I, lokasi di lantai 2 dengan kapasitas 60 pax.  Sambisari room II, lokasi di lantai 2 dengan kapasitas 40 pax.  Gebang room, lokasi di lantai 2 dengan kapasitas 60 pax.  Sewu room, lokasi di lantai 2 dengan kapasitas 25 pax.  Outdoorgazebo, lokasi di lantai 4 dengan kapasitas 30 pax.  Poolside, lokasi di lantai 1 dengan kapasitas 350 pax.

e. RoomService

Dapat memesan makanan dan minuman yang bisa diantar ke kamar tamu selama 24

jam.

f. BussinessCenter

Fasilitas ini melayani telepon, faximile, e-mail, fotocopy, pengetikan computer, dan

internet pada pukul 08.00-17.00 WIB.

g. DrugStore

Tempat ini menyediakan obat-obatan, buku bacaan, majalah, dan cinderamata

lainnnya pada pukul 08.00-21.00 WIB.

h. SaveDepositBoxes

Menyediakan tempat penyimpanan barang-barang berharga milik tamu.

i. Daily Laundry and Dry CleaningService

(14)

7

t. Multi-lingualHotelStaff

u. Biro Perjalanan

v. Babysittingserviceonrequest

w. MoneyChanger

x. GuestHistoryProgram

Selain untuk tamu, hotel juga menyediakan fasilitas untuk karyawan, diantaranya:

a. Tempat Ibadah

b. Ruang ganti pakaian beserta loker

c. Seragam kerja

d. Ruang makan bagi karyawan

(15)

8 3. SPESIFIKASI PRODUK OMELETTE

Masakan yang berbahan telur di GQ Hotel Yogyakarta terdiri dari telur mata sapi,

scrambled egg, telur rebus, telur dadar, dan omelette. Namun omelette menjadi salah

satu masakan berbahan telur yang sering dikonsumsi oleh tamu. Omelette merupakan

telur yang dikocok dan dimasak dalam teflon atau omelettepan dan ditekuk menyerupai

amplop daan biasanya ada penambahan isi yang disesuaikan (Rapp & Denville, 1990).

Omelette merupakan masakan yang terbuat dari telur yang sebelumnya sudah dikocok,

dimasak menggunakan minyak di atas teflon, dibentuk, dan diberi isian seperti sayuran,

keju, chives, ham, ataupun kombinasi dari isian di atas (Rizzo, 2013). Penyajian

omelette GQ Hotel Yogyakarta dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Omelette GQ Hotel Yogyakarta

Dalam pembuatan omelette GQ Hotel Yogyakarta menggunakan isian sayuran seperti

bawang bombay, tomat, paprika (merah, kuning, dan hijau), daun bawang, dan jamur.

Kandungan nutrisi yang terdapat di dalam 100 gram telur dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan nutrisi dalam telur.

Telur Kandungan

Kalori (kkal) 162

Protein (gram) 12,8

Lemak (gram) 11,5

Karbohidrat (gram) 0,7

Kalsium (gram) 54

Fosfor (gram) 180

Vitamin A (SI) 900

Vitamin B (SI) 0,1

(16)

9

Jamur berperan untuk mencegah kanker, insomnia, asma, alergi, diabetes, kolesterol

yang ada di dalamnya juga dapat mengurangi stress. Jamur merupakan makanan yang

sangat berguna bagi orang vegetarian karena mengandung beberapa asam amino

essensial yang ada pada protein hewani. Antioksidan yang ada dalam jamur penting

karena dapat digunakan sebagai pertahanan tubuh terhadap radikal bebas. Kandungan

nutrisi yang terdapat dalam jamur dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kandungan nutrisi dalam jamur.

Jamur juga mengandung banyak mineral, garam, dan beberapa vitamin diantaranya

kelompok vitamin B (tiamin, riboflavin, cobalamin, asam folat, piridoxin), ergosterol,

biotin, dan tocopherols juga ada di dalam jamur. Selain itu, jamur mengandung banyak

air dan kalori yang rendah. Pada jamur, gula yang dominan adalah manitol, gula manitol

ini termasuk dalam kategori gula alkohol yang komposisi komianya terdiri dari tiga atau

lebih kelompok hidroksil (Diyatri, et al., 2005), namun juga terdapat gula yang lain

seperti glukosa, galaktosa, trehalose, manosa dan fruktosa. Protein juga terdapat dalam

jamur, selain asam amino essensial yang ada dalam jamur, juga ada sejumlah alanin,

arginin, glycine, histidin, asam glutamat, aspargic acid, proline dan serine. Lemak

yang terdapat dalam jamur termasuk rendah, namun jumah asam lemak tidak jenuh

yang terkandung sebesar 70% dari total asam lemak yang ada (Bernas, et al., 2006).

Daun bawang merupakan kelompok dari bawang-bawangan. Daun bawang

mengandung asam folat, vitamin A, dan vitamin C (Traunfeld, 2010). Bawang bombay

banyak digunakan untuk membumbui sebuah masakan, selain itu bawang bombay juga

memiliki beragam manfaat diantaranya yaitu untuk mencegah penyakit kardiovaskular

(17)

10

kanker perut. Dengan mengonsumsi bawang bombay dapat memperbaiki fungsi

paru-paru terutama untuk yang menderita penyakit asma (Sharma, 2014).

Senyawa di dalam bawang bombay yang mempunyai kegunaan untuk mencegah

penggumpalan darah sehingga peredaran darah lancar yaitu allisin, selain itu allisin juga

memiliki fungsi lain yaitu dapat mencegah infeksi bakteri pada sistem pernapasan, kerja

hati, ginjal dan pankreas menjadi lebih lancar, serta membantu sistem pencernaan.

Sementara senyawa lain pada bawang bombay yang dapat berguna untuk mencegah

kanker perut yakni senyawa dialil sulfida, flavonoid, dan quersetin, dengan adanya

ketiga jenis senyawa tersebut di dalam bawang bombay maka sel kanker yang tumbuh

di perut dapat dihambat selain itu kemungkinan osteoporosis dapat dikurangi hingga

20% (Murnah & Wuryanti, 2009).

Dalam bawang bombay terdapat vitamin C, B6, biotin, chromium, kalsium, sejumlah

besar asam folat, vitamin B1 dan vitamin K. Selain itu sejumlah besar sulfur juga

ditemukan dalam bawang bombay yang sangat bagus kegunaannya untuk hati, apabila

sulfur ini dicampur dengan protein akan menstimulasi aksi asam amino ke otak dan

jaringan saraf. Bawang bombay juga mempunyai aktivitas antibakteri yang dapat

menghilangkan banyak penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen diantaranya E.

coli dan Salmonella (Sharma, 2014). Selain itu, bawang bombay juga mengandung

flavonoids yang penting untuk mencegah kanker (Aoyama, et al., 2001). Kandungan

nutrisi yang terdapat dalam 80 gram bawang bombay dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 3. Kandungan nutrisi dalam bawang bombay.

Bawang bombay Kandungan

(18)

11

didalamnya sangat beragam tergantung tingkat kematangan, dan penanamannya.

Paprika mempunyai antiproliferative activity yang berguna untuk mengurangi atau

mencegah penyakit kronis (Bae, et al., 2016). Antiproliferative activity ini bekerja pada

sel tumor dengan cara mempengaruhi abnormalitas jumlah kromosom, memicu

apoptosis dan meningkatkan kemampuan fagositosis (Sumarny, 2006). Apoptosis

sendiri merupakan kematian sel (Elmore, 2007), sementara fagositosis sendiri berfungsi

untuk menghilangkan partikel ekstraseluler sel yang rusak ataupun mati (Haniastuti,

2009).

Dalam buah tomat terdapat pigmen karotenoid yang berfungsi untuk menurunkan resiko

terjadinya penyakit kanker dan penyakit jantung. Serat pangan yang terdapat di dalam

buah tomat lebih banyak yang larut daripada yang tidak larut (Damayanthi, et al., 2014).

Pada buah tomat terkandung lycopene yang merupakan suatu antioksidan yang sangat

kuat dan tidak larut dalam air serta terikat kuat dalam serat. Lycopene ini berguna

sebagai anti penuaan kulit, mencegah penyakit cardiovascular, infertilitas, osteoporosis,

kencing manis, dan kanker (seperti kanker kolon, paru-paru, payudara, prostat) (Aprilah, 2016). Kandungan nutrisi dalam 90 gram tomat dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 4. Kandungan nutrisi dalam tomat.

(19)

12 4. PROSES PREPARASI OMELETTE

Preparasi bahan-bahan yang digunakan untuk membuat omelette dilakukan setelah

waktu breakfast selesai yaitu setelah pukul 10.00 WIB untuk hari Senin sampai Jumat

dan pukul 10.30 WIB untuk hari Sabtu, Minggu. Preparasi dilakukan dengan melihat

bahan isian apa yang masih tersisa, apakah bahan yang telah digunakan sebelumnya

masih baik atau sudah rusak. Apabila bahan yang digunakan pada hari tersebut sudah

mulai rusak ataupun bahan sudah rusak (tekstur berubah dan berbau busuk), maka perlu

dilakukan pergantian dengan bahan yang baru. sedangkan jika bahan yang digunakan

masih sisa dan dalam keadaan baik maka jumlah bahan hanya ditambahakan dengan

yang segar. Jumlah bahan yang dipersiapkan untuk membuat omelette disesuaikan

dengan jumlah tamu yang akan sarapan di dalam hotel. Sehingga tidak mengalami

kekurangan bahan atau bahan yang terlalu berlebihan.

Bahan isian yang digunakan yaitu paprika (hijau, merah, kuning), bawang bombay,

daun bawang, jamur, dan tomat, selain itu digunakan garam dan lada sebagai penambah

rasa dalam omelette. Jamur yang akan digunakan dicuci lalu direbus hingga setengah

matang, ditiriskan, dan direndam di dalam air kemudian disimpan di dalam chiller.

Sementara bahan yang lain hanya dilakukan proses pencucian sampai bersih. Paprika,

tomat, dan bawang bombay dipotong dengan jenis potongan bruinoise, jamur dipotong

cacah, dan daun bawang di slice. Jenis potongan brunoise sendiri merupakan potongan

dengan bentuk kubus (Lubis, 2013). Setelah semua bahan selesai dipotong, bahan

diletakkan ke dalam mangkok dan ditutup menggunakan cling wrap, setelah itu

dimasukkan ke dalam chiller. Berikut merupakan penyimpanan isian omelette pada

chiller yang dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.

(20)

13

Gambar 3. Chiller penyimpanan isian omelette.

Tujuan penyimpanan isian omelette di dalam chiller yaitu untuk mencegah kerusakan

bahan akibat mikroorganisme kontaminan dan kontaminasi dari lingkungan luar,

sehingga bahan yang digunakan tetap memiliki kualitas yang baik. Sementara telur yang

akan digunakan dipecahkan dari cangkang dan dikocok pada pagi hari sebelum

breakfast dimulai. Setelah itu, lada dan garam disiapkan pada mangkok kecil sebagai

bumbu untuk memberi rasa pada omelette. Bahan isian omelette yang disimpan di dalam

chiller dikeluarkan. Semua bahan yang akan digunakan diletakkan dan ditata pada open

(21)

14 5. PROSES PRODUKSI OMELETTE

5.1. Pengertian Omelette

Telur merupakan salah satu makanan yang bernutrisi dengan banyak keuntungan dalam

kesehatan yang didapatkan. Dalam hal ini telur digunakan untuk dibuat menjadi sebuah

masakan yaitu omelette. Untuk membuat omelette dalam jumlah banyak diperlukan

pengumpulan telur dalam satu tempat dengan cara memecahkan dan mencampurkan

lebih dari satu telur ke dalam sebuah wadah. Telur yang sudah dikumpulkan ini

kemudian dicampurkan menjadi satu sampai tercampur semua (BC Centre for Disease

Control, 2016).

Omelette adalah salah satu masakan yang mudah untuk dibuat, tidak mahal, dan cocok

untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam (Egg Farmer of Canada, 2018).

Omelette adalah salah satu jenis makanan yang mempunyai kandungan protein tinggi

dan rendah lemak dikarenakan dalam pembuatannya ditambahkan sayuran

(Madhankumar & Padmavati, 2015). Bahan baku utama dari omelette ini adalah telur,

dimana telur merupakan bahan yang paling mudah didapatkan, selain itu juga

digunakan sayuran yang dapat menmbah zat gizi pada produk olahan telur ini. Omelette

pembuatannya seperti scrambled egg namun dibentuk hampir menyerupai amplop.

Omelette yang dibahas merupakan french omelette dimana telur yang akan digunakan

dikocok dan dimasak dengan cepat menggunakan panas langsung. Jenis omelette ini

berbeda-beda, salah satu contoh lainnya yaitu souffle atau puffyomelette dimana kuning

telur dan putih telur dikocok secara terpisah, dibentuk dan dimasak bersama di atas api

langsung sampai bagian bawah berwarna kecoklatan kemudian di panggang

menggunakan oven. Dalam membuat french omelette diperlukan keahlian khusus

dikarenakan tekniknya sedikit susah. Penampakan dari french omelette ini sedikit

kecoklatan pada bagian luar, di dalamnya terdapat isian dan creamy.

Omelette adalah masakan yang terbuat dari telur yang sudah dikocok, dimasak

menggunakan minyak di atas teflon, dibentuk, dan diberi isian seperti sayuran, keju,

(22)

15

ditumis lalu dimasukkan telur yang sudah dikocok, diberi lada dan garam, diaduk-aduk

dan dibentuk omelette.

5.2. Metode

Bahan isian yang akan digunakan disiapkan dan dicuci terlebih dahulu yaitu tomat,

paprika (merah, kuning, dan hijau), jamur, daun bawang, dan bawang bombay. Jamur

yang akan digunakan dicacah kasar, sementara daun bawang dipotong tipis-tipis,

paprika yang digunakan dipotong bagian atasnya, lalu dikeluarkan isinya, setelah itu

dibagi menjadi 4 bagian, dipotong memanjang seperti potongan julienne kemudian

dipotong kembali menjadi kotak kubus seperti potongan brunoise. Bawang bombay

yang akan digunakan dikupas terlebih dahulu, dipotong menjadi dua bagian, kemudian

dipotong memanjang tetapi jangan sampai putus (masih ada bagian yang tidak

terpotong) lalu dipotong lagi menjadi bentuk kotak, sedangkan tomat yang digunakan

dipotong dengan bentuk wedges, isian tomat dibuang, lalu dipotong memanjang seperti

potongan julienne kemudian dipotong kembali menjadi kotak kubus seperti potongan

brunoise (Lubis, 2013). Telur dikumpulkan ke dalam satu wadah, dikocok dengan

menggunakan whisk sampai tidak ada gumpalan ataupun bagian putih telur yang masih

kental. Telur yang digunakan di GQ Hotel Yogyakarta untuk membuat 3 buah omelette

sebanyak 2 butir.

Metode yang digunakan dalam pembuatan omelette ini yaitu dengan memasak dengan

sedikit minyak dengan api sedang dalam teflon. Sebelum memasak omelette, miyak

perlu di panaskan di atas pan sampai panas kemudian dimasukkan bawang bombay,

paprika, dan tomat, ditunggu sampai setengah layu kemudian dimasukkan daun bawang

dan jamur. Ditumis sebentar lalu diberikan lada dan garam seujung sendok teh (kurang

lebih 1 gram). Selanjutnya telur yang telah dikocok dimasukkan, semuanya diaduk

sebentar lalu dibentuk menjadi satu menyerupai amplop, omelette dimasak sampai

sedikit kecoklatan. Apabila omelette sudah kecoklatan maka siap untuk disajikan di atas

piring dan diberi saos tomat dan saos sambal (Rizzo, 2013). Cara penataan isian

(23)

16

Gambar 4. Open kitchen dari sisi konsumen.

Gambar 5. Open kitchen pembuatan omelette.

Gambar 6. Penataan isian omelette.

5.3. Pembahasan

Omelette dibuat pada saat waktu sarapan pada openkitchen yang terletak di Coffee Shop

GQ Hotel Yogyakarta. Omelette yang dibuat merupakan jenis french omelette dimana

digunakan 5 jenis isian yang memiliki manfaat serta bergizi untuk tubuh. Isian yang

digunakan untuk membuat omelette yaitu bawang bombay, paprika (merah, hijau,

(24)

17

Telur memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan, kandungan kolesterolnya

masih dibawah kebutuhan kolesterol perhari, jadi apabila dalam sehari tidak

mengonsumsi susu atau olahan daging, kolesterol yang masuk dalam tubuh sedikit,

sehingga konsumsi telur setiap hari masih diperbolehkan. Pada omelette GQ Hotel

Yogyakarta juga digunakan isian yang mempunyai manfaat untuk kesehatan yng

berbeda-beda.

Jamur mengandung banyak mineral, garam, dan beberapa vitamin dintaranya kelompok

vitamin B (tiamin, riboflavin, cobalamin, asam folat, piridoxin), ergosterol, biotin, dan

tocopherols juga ada di dalam jamur (Bernas, et al., 2006). Dalam jamur terdapat

karbohidrat kurang dari 60%, lemak 2-8%. Gula manitol pada jamur ada sebesar 80%,

sementara itu protein yang terkandung di dalamnya sebanyak 19-35%. Jamur

merupakan makanan yang sangat berguna bagi orang vegetarian karena mengandung

beberapa asam amino essensial yang ada pada protein hewani. Mineral yang terandung

di dalam jamur diantaranya yaitu K, P, Na, Ca, Mg. Antioksidan yang ada dalam jamur

penting karena dapat digunakan sebagai pertahanan tubuh terhadap radikal bebas, selain

itu berperan untuk mencegah kanker, insomnia, asma, alergi, diabetes, kolesterol yang

ada di dalamnya juga dapat mengurangi stress. (Bodha, et al., 2010).

Daun bawang mengandung asam folat, vitamin A, dan vitamin C (Traunfeld, 2010).

Bawang bombay banyak digunakan untuk membumbui sebuah masakan, selain itu

bawang bombay memiliki manfaat diantaranya yaitu untuk mencegah penyakit

kardiovaskular khususnya untuk mengurangi pengumpalan darah, bersifat anti-infeksi

dan mencegah kanker perut. Dengan mengonsumsi bawang bombay dapat memperbaiki

fungsi paru-paru terutama untuk yang menderita penyakit asma (Sharma, 2014).

Senyawa pada bawang bombay yang mempunyai kegunaan untuk mencegah

penggumpalan darah sehingga peredaran darahmenjadi lebih lancar yaitu allisin, selain

itu allisin juga memiliki fungsi lain yaitu dapat mencegah infeksi bakteri pada sistem

pernapasan, sedangkan senyawa lain pada bawang bombay yang dapat berguna untuk

mencegah kanker perut yakni senyawa dialil sulfida, flavonoid, dan quersetin, dengan

adanya ketiga jenis senyawa tersebut di dalam bawang bombay maka sel kanker yang

(25)

18

terdapat vitamin C, B6, biotin, chromium, kalsium, asam folat, vitamin B1 dan vitamin

K. Selain itu sejumlah besar sulfur juga ditemukan dalam bawang bombay yang berg

una untuk hati, apabila sulfur ini dicampur dengan protein akan menstimulasi aksi asam

amino ke otak dan jaringan saraf. Bawang bombay juga mempunyai aktivitas

antibakteri yang dapat menghilangkan banyak penyakit yang disebabkan oleh bakteri

patogen diantaranya E. coli dan Salmonella (Sharma, 2014). Selain itu bawang bombay

juga mengandung flavonoids yang penting untuk mencegah kanker (Aoyama, et al.,

2001).

Dalam tomat yang telah dipotong terdapat jumlah total kalori sebanyak 15. Tomat

mengandung karbohidrat, dietary fiber, gula, protein, vitamin A, vitamin C, dan iron

(USDA, 2012). Paprika merah merupakan salah satu sumber dari asam askorbat,

karotenoid dan senyawa fenolik yang penting untuk makanan manusia. Di dalam

paprika terkandung senyawa bioaktif dan antiproliferactive activity yang berguna untuk

mengurangi atau mencegah penyakit kronis (Bae, et al., 2016).

Dalam membuat perlu digunakan teknik dan peralatan yang benar. Apabila tidak

memiliki teknik khusus maka tidak akan dapat membuat omelette dengan baik, dan jika

digunakan alat yang kurang baik misalnya pan atau teflon yang digunakan terlalu kecil

atau terlalu besar, tidak anti lengket, maka omelet yang dihasilkan dapat hancur atau

mempunyai penampilan yang jelek. Selain itu suhu api yang digunakan juga haru spas

tidak boleh kurang panas atau terlalu panas, karena jika digunakan suhu yang kurang

panas maka bakteri yang ada di dalam telur dan bahan isian bisa saja tidak mati dan

masih ada dalam masakan, sementara apabila digunakan suhu yang terlalu tinggi

(panas) maka penampilan omelette yang dibuat tidak akan cantik (gosong) dan memiliki

(26)

19 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

 Jenis omelette yang dibuat di GQ Hotel Yogyakarta merupakan frenchomelette.  Omelette hanya disajikan pada saat breakfast.

Omelette yang dibuat menggunakan isian jamur, daun bawang, paprika, bawang

bombay, dan tomat.

 Jamur yang digunakan sebagai isian dicacah kasar.

 Daun bawang yang digunakan sebagai isian dipotong tipis-tipis.

 Paprika yang digunakan untuk isian dipotong bagian atasnya, lalu dikeluarkan

isinya, setelah itu dibagi menjadi 4 bagian, dipotong memanjang seperti potongan

julienne kemudian dipotong kembali menjadi kotak kubus seperti potongan

brunoise.

 Bawang bombay yang akan digunakan sebagai isian dikupas terlebih dahulu, dipotong menjadi dua bagian, kemudian dipotong memanjang, lalu dipotong lagi

menjadi bentuk kotak.

 Tomat yang digunakan sebagai isian dipotong dengan bentuk wedges, isian tomat

dibuang, lalu dipotong memanjang seperti potongan julienne kemudian dipotong

kembali menjadi kotak kubus seperti potongan brunoise.

 Metode yang digunakan dalam pembuatan omelette yaitu dengan memasak dengan

sedikit minyak dengan api sedang dalam teflon dan dibentuk menyerupai amplop.

6.2. Saran

Perlu digunakan pan yang baik dan benar. Pan yang ideal untuk membuat setidaknya 3

omelette adalah yang mempunyai diameter 20 cm, tidak dalam, dengan pinggiran yang

miring untuk memudahkan omelette keluar dari pan ke dalam piring. Bahan isian yang

digunakan harus menggunakan prinsip FIFO (first in first out) supaya saat digunakan

bahan masih fresh. Alat dapur yang digunakan perlu ditambah seperti mangkok, piring,

teflon, dan spatula. Para karyawan yang berkerja terutama di bagian dapur dan steward

untuk dapat menerapkan sanitasi, higienitas, dan penerapan HACCP yang baik sehingga

(27)

20 7. DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T. Y. (2010). Telur Sumber Makakn Bergizi. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Aoyama, Y., Ioku, K., Nakatani, N., Takei, Y., Terao, J., & Tokuno, A. (2001). Various Cooking Methods and the Flavonoid Content in Onion. Journal Nutritional Science Vitaminol 47, 78-83.

Aprilah, I. (2016). Ekstraksi Antioksidan Lycopene dari Buah Tomat (Hylocereus Undatus) menggunakan Pelarut Etanol-Heksan. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.

Bae, J., Cherkas, A., Gorinstein, S., Heo, B. G., Jastrzebski, Z., Kim, H., et al. (2016).

Binding, Antioxidant and Anti-proliferative Properties of Bioactive Compounds of Sweet Paprika (Capsicum annuum L.). New York: Springer.

BC Centre of Disease Control. (2016). Food Premises "Guideline for Pooling Egg Safely". Vancouver: Environmental Health Services

Bernas, E., Jaworska, G., & Lisiewska, Z. (2006). Edible Mushroom as a Source of Valuable Nutritive Constituents. Acta Scientiarum Polonorum 5(1), 5-20.

Bodha, R., Wani, A. H., & Wani, B. A. (2010). Review: Nutritional and Medicinal

Diyatri, I., Santoso, R., & Soesilo, D. (2005). Peranan Sorbitol dalam Mempertahanan Kestabilan pH Saliva pada Proses Pencegahan Karies. Dentist Journal Vol. 38 No 1, 25-28.

Egg Farmer Canada. (2018). Eggs 101. Canada: Eggfarmer.ca.

(28)

21

Haniastuti, T. (2009). Penurunan Aktivitas Fagositosis Sel Makrofag Mencit setelah

Distimulasi Minyak Atsiri Kencur terhadap Actinobacillus

Actinomycetemcomitans. Dental Journal Vol 14 No 1, 11-14.

Lubis, C. (2013). Boga Dasar 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Madhankumar, M., & Padmavati, R. (2015). Development of Vegetable Omelette Mix.

Food and Nutritional Biotechnology Volume IV, Issue II, 117-121.

Murnah, & Wuryanti. (2009). Uji Ekstrak Bawang Bombay terhadap Anti Bakteri Gram Negatif Pseudomonas aeruginosa dengan Metode Difusi Cakram. Jurnal Sains dan Matematika Vol 17 No 3, 159-163.

Rapp, H., & Denville, N. (1990). Paten No. 4910036. United States.

Rizzo, N. (2013). The French Omelette "Fine-Herbs Omeleltte". USA: Palos Heights IL.

Sharma, A. (2014). Nutritional Benefits of Onion. India: Market Survey.

Sumarny, R. (2006). Karakterisasi Kimiawi, Aktivitas Antiproliferasi Sel Lestari Tumor dan Aktivitas Fagositosis secara In-vitro dari Fraksi Bioaktif Rimpang Temu Putih. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Traunfeld, J. (2010). Growth It Eat It: Leeks. USA: University of Maryland Extension.

USDA. (2012). Onion, Red, Fresh. America, American: USDA Foods.

(29)

22 8. LAMPIRAN

8.1. Foto

(a) (b)

Gambar 7. Kertas absensi di GQ Hotel Yogyakarta.

a) Januari akhir

b) Januari awal

Gambar

Tabel 4. Kandungan nutrisi dalam tomat. .....................................................................
Gambar 3. Chiller penyimpanan isian omelette. ...........................................................
Tabel 1. Kandungan nutrisi dalam telur.
Tabel 2. Kandungan nutrisi dalam jamur.
+7

Referensi

Dokumen terkait

berupa single tone dan multi tone, besarnya nilai power transmit (Ptx) akan mempunyai pengaruh yang baik atau stabil pada sistem ketika sistem mempunyai daya sinyal carrier

[r]

Pada penelitian digunakan dua kelompok hewan uji, yaitu kelompok kontrol yang hanya diberi mucilago CMC Na 0,5% dan kelompok uji yang diberi suspensi ekstrak etanol kulit biji

Terjadi gerak relatif antara perkakas potong dengan benda kerja, yang diberikan oleh kecepatan gerak pemotongan yang memberikan gaya dan daya yang cukup untuk melawan tahanan

60000000 60000000 Melalui Proses Musrenbang; Mencapai Sasaran daerah; Apakah usulan Sejalan dengan Rancangan Awal RKPD; Apakah Sesuai Dengan Arah Kebijakan Daerah;. Apakah

Bobot ini dianggap tidak lebih penting dikarenakan pada bagian personalia setiap karyawan telah memiliki tugasnya masing-masing sehingga yang lebih diutamakan

Banyak faktor yang mempengaruhi kebijakan suatu perusahaan dalam membagikan suatu dividend salah satunya adalah rasio profitabilitas dari perusahaan atau seberapa besar

disampaikan pada siswa, (3) Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam... proses belajar mengajar, (4) Metode adalah suatu cara yang