• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhitungan Proses Perautan Logam pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perhitungan Proses Perautan Logam pdf"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Perhitungan Proses Perautan Logam (Metal Cutting)

Interaksi gerak antara pahat potong dengan material benda akan menghasilkan pemotongan yang berupa geram (chips), dan dengan memanipulasi gerak pemotongan dan gerak pemakanan maka terbentuklah benda kerja yang diinginkan. Untuk dapat terjadi proses perautan minimal ada 3 dasar persyaratan yaitu :

1. Material perkakas potong harus memiliki kekerasan dan wear resistant yang lebih tinggi dibanding material benda kerja yang dipotong.

2. Terjadi interaksi antara perkakas potong dengan benda kerja, yang diberikan oleh gerak pemakanan dan kedalaman potong.

(2)

1. Proses Drilling

(3)

Gambar 10. Operasi Drilling Lainnya

e. Kecepatan menghasilkan geram :

1000

Benda kerja Lt : panjang pemesinan, mm Lo : panjang pemotongan, mm Lv : panjang/jarak pendekatan, mm Lw : panjang/jarak pelepasan, mm Pahat gurdi d : diameter gurdi, mm

(4)

Mesin gurdi n : putaran poros utama, rpm f : gerak pemakanan, mm/put

Gambar 11. Variabel Pemotongan Proses Drilling

2. Proses Freis (Milling)

Gambar 12. Jenis operasi Milling: (a) peripheral (plan milling), (b) face milling

Gambar 13. Peripheral Milling: (a) slab milling (b) slotting (c) side milling (d)

face milling

Gambar 14. Face Milling: (a) conventional face milling (b) partial face milling

(5)

Gambar 15. Jenis Pemotongan Milling: (a) up milling (b) down milling

- i tergantung dari a (berapa kali proses) - Freis tegak : - Lv≥0

- i tergantung dari a dan w (berapa kali proses) d. Kecepatan menghasilkan geram :

1000 Lo : panjang pemotongan, mm Lv : panjang/jarak pendekatan, mm Lw : panjang/jarak pelepasan, mm a : kedalaman pemotongan, mm Pahat freis d : diameter luar, mm

z : jumlah gigi

(6)

(900 untuk pahat freis selubung bergigi lurus) Mesin freis n : putaran poros utama, rpm

fz : gerak makan per gigi, mm/gigi

Gambar 16. Variabel Pemotongan Proses Milling

3. Proses skrap (shaping)

Gambar 17. Variabel Pemotongan Proses shaping

a. Kecepatan Potong rata-rata :

2 . 1000

) 1 .( .L Rs n

V = p t + (m/menit)

b. Kecepatan pemakanan :

p

n f

Vf = . (mm/menit)

(7)

Vf i W

Tc = . (menit), dimana i tergantung dari a (berapa kali proses)

d. Kecepatan menghasilkan geram : V

a f

MRR= . . (cm3/menit)

Keterangan:

Benda kerja w : lebar pemotongan, mm Lt : panjang pemesinan, mm Lo : panjang pemotongan, mm Lv : panjang/jarak pendekatan, mm Lw : panjang/jarak pelepasan, mm Lt = Lo + Lv + Lw

Pahat skrap Kr : sudut potong utama, derajat

Mesin skrap np : jumlah langkah, langkah per menit f : gerak pemakanan, mm/put

a : kedalaman pemotongan, mm Rs : perbandingan kecepatan Rs = Vm/Vr

= kecepatan maju/kecepatan mundur < 1

4. Proses bubut (turning)

(8)

Gambar 19. Mesin Bubut

Gambar 20. Operasi turning lainnya: (a) facing (b) taper turning (c) contour

(9)

Contoh : proses turning facing

Gambar 16. Variabel Pemotongan Proses Turning Facing

Proses Turning Facing (untuk gb. 16 terdiri dari 2 tahap yaitu facing 1 dan 2)

a. Kecepatan Potong :

• Kecepatan menghasilkan geram :

(10)

n

• Kecepatan menghasilkan geram :

2 Lo : panjang pemotongan, mm Lv : panjang/jarak pendekatan, mm Lw : panjang/jarak pelepasan, mm a : kedalaman pemotongan, mm Mesin bubut n : putaran poros utama, rpm

Gambar

Gambar 9. Proses Drilling
Gambar 10.  Operasi Drilling Lainnya
Gambar 13.   Peripheral Milling: (a) slab milling (b) slotting (c) side milling (d) face milling
Gambar 15.  Jenis Pemotongan Milling: (a) up milling (b) down milling
+4

Referensi

Dokumen terkait

Gadis cantik yang tak lain Pandan Wangi langsung melompat turun dari punggung kuda putihnya, setelah dekat dengan Pendekar Rajawali Sakti.. Begitu indah dan ringan

Teknik scroll adalah teknik produksi karya kriya kayu dengan menggunakan alat gergaji skrol ( scrollsaw ), yaitu alat gergaji berpita kecil yang digerakkan dengan

Bila dibandingkan dengan MOR produk panil jenis kayu lamina hasil penelitian Sylviani (2008) dengan perekat PF sebesar 838,8 kg/cm , maka panil venir bambu lamina hasil

NO NAMA JUDUL REFERAT NO HP

Hal ini pun diperkuat oleh item 11 (saya dan pacar saya melakukan hubungan intim selayaknya suami-istri) dengan skala yang sama yaitu perilaku seks pranikah, dalam skala ini

Setelah satu minggu terlihat pembentukkan periosteum tulang baru pada sebelah kanan dari korteks dan pembentukkan kartilago pada sebelah kiri korteks yang lebih

Tahap pertama yaitu tahap survei awal sebelum penelitian, tahap kedua yaitu pengukuran laju dosis dalam dan luar ruangan, tahap ketiga pengambilan data yang

Prioritas surveilans penyakit yang perlu dikembangkan adalah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, penyakit yang potensial menimbulkan wabah atau kejadian luar biasa,