• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembimbing: Prof.Dr.Ir Abdullah Shahab, MSc (Nip: )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembimbing: Prof.Dr.Ir Abdullah Shahab, MSc (Nip: )"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Pembimbing:

Prof.Dr.Ir Abdullah Shahab, MSc

(Nip:195204171979031002)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(2)

pengaruh perbedaan komposisi

material benda kerja, posisi

pengelasan, perbedaan letak

grounding terhadap fenomena busur

Baja Tahan

karat, Paduan

Titanium, dan

paduan

lainnya

GTAW

Plat tipis,

kualitas

pengelasan

yang baik

kecepatan

pengelasan,

gas pelindung,

ketirusan

elektrode dan

arus

pengelasan

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

morfologi dan rasio

lebar-kedalaman

manik las.

(3)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

mempelajari

seberapa

besar pengaruh jenis

material benda kerja, posisi pengelasan, posisi

grounding, arus pengelasan, sudut ketirusan

elektrode, dan debit gas pelindung terhadap

morfologi busur las

(4)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(5)

batasan masalah sebagai berikut:

Kondisi permukaan spesimen uji dianggap seragam.

Kondisi lingkungan pada saat pelaksanaan percobaan

dianggap tetap.

Kondisi peralatan yang digunakan dianggap cukup baik.

Variabel lain yang tidak dijadikan parameter diasumsikan

memberikan efek yang seragam.

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(6)

Manfaat hasil penelitian ini sebagai berikut:

1.Manfaat akademik: Hasil dari penelitian ini diharapkan

dapat memberikan sumbangsih bagi dunia ilmu

pengetahuan terutama bagi teknologi pengelasan dalam

menghasilkan produk las-lasan yang baik berdasarkan

parameter pengelasan yang digunakan

2.Manfaat dalam dunia kerja: Hasil dari penelitian ini

diharapkan sebagai acuan dalam pemilihan parameter

pengelasan yang tepat, dapat menghasilkan produk

las-lasan yang optimal dari segi biaya yang

diinvestasikan.

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(7)

DASAR TEORI

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(8)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(9)

Keuntungan las GTAW

Arc yang pekat

Tidak timbul slag

Tidak adanya Sparks

Sedikit timbulnya asap

Hasil Lasan pada logam dan paduan logam

lebih baik

Baik untuk pengelasan material tipis

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(10)

Kerugian las GTAW:

Travel speed pengelasan lebih lambat

Menurunkan tingkat deposisi logam pengisi

Membutuhkan welder yang terampil pada

pengelasan ini

Sinar UV yang dihasilkan lebih cerah dari

pada proses pengelasan lainnya

Peralatan las yang membutuhkan biaya lebih

tinggi

Konsentrasi gas shielding bisa menggantikan

oksigen saat pengelasan di daerah tertutup

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(11)

Polaritas Arus Listrik

polaritas lurus (

Direct Current Straight

Polarity -

DCSP)

polaritas balik (

Direct Current Reverse Polarity

DCRP)

Penggunaan listrik AC

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(12)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(13)

Elektroda

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(14)

Pengasahan elektroda

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(15)

Gas Pelindung

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(16)

Baja Karbon:

Baja karbon rendah

(Low Carbon Steel)

Baja karbon sedang

(Medium Carbon Steel)

Baja karbon tinggi

(High Carbon Steel)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

Jenis Material Spesimen

Uji

(17)

Stainless Steel

1.

Austenitic Stainless Steel

2.

Ferritic Stainless Steel

3.

Martensitic Stainless Steel

4.

Duplex Stainless Steel

5.

Precipitation Hardening Steel

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(18)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(19)

Baja Tahan Karat Ramax HH (AISI 420 F)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(20)

Posisi pengelasan di bagi menjadi:

1.

Posisi di Bawah Tangan

2. Posisi Tegak (Vertikal)

3. Posisi Datar (Horisontal)

4. Posisi di Atas Kepala (Over Head)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(21)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

Proses terbentuknya busur pada

pengelasan GTAW dengan polaritas

DCEN dan elektrode dengan ujung

mendatar.

Proses terbentuknya busur pada

pengelasan GTAW dengan polaritas

(22)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

Foto busur dengan penjelasan batas-batas antara busur, benda kerja,

dan elektrode.

(23)

Magnetic arc blow

disebabkan kondisi medan

magnet yang tidak seimbang di sekeliling

busur.

Kondisi medan magnet yang tidak seimbang

ini disebabkan oleh perbedaan jarak

elektroda dari ujung satu dan jarak elektroda

ke ujung yang lain atau bisa disebabkan oleh

penempatan posisi

ground

pada benda kerja.

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(24)

METODOLOGI

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(25)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(26)

Dalam penelitian ini, parameter yang divariasikan antara

lain:

Jenis Material (Baja Karbon , Stainless Steel dan Ramax)

Debit gas pelindung (5 lpm, 10 lpm, dan 20 lpm)

Arus (70 Ampere, 100 Ampere, dan 150 Ampere)

Sudut ketirusan elektrode (30°, 60° dan 90°)

Posisi pengelasan (bawah tangan, over head)

Posisi grounding (depan, belakang, kanan, kiri)

Sementara parameter yang dijaga konstan antara lain:

Arc length

: 3 mm

Stick out

: 6 mm

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(27)

Respon yang Diamati:

Respon yang diamati adalah sebagai berikut:

Luas busur (mm

2

)

Kenaikan busur (mm)

Panjang maksimum busur (mm)

Panjang kontak busur (mm)

Sudut akar busur ( ° )

Suduk kontak busur ( ° )

Sudut kelengkungan busur ( ° )

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(28)

Tabel Penelitian

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(29)

Peralatan:

- Spesimen uji

-

Tripod

- Gerinda duduk - Kertas gosok grit 300

-

Mesin las GTAW- Dudukan

torch

-

Kamera digital - Kaca filter las 60%.

-

Stop watch

-

Jangka sorong, mistar, dan busur

derajat

-

Seperangkat komputer yang dilengkapi dengan

software

pengolah gambar

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(30)

Pada saat penilitian ini pengerjaan pengelasan

menggunakan:

Mesin Las

: GTAW HF

Polaritas

: DCSP

Voltage

: 20 V

Elektrode

: Tungsten 2% Thoriated

(EWTh-2)

Diameter Elektrode : 2,4 mm

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(31)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(32)

Dimensi dan bentuk spesimen

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(33)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(34)

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(35)
(36)

0 10 20 30 40 lu as p en am pa ng b u su r (m m ²) 30 60 90 ketirusan elektroda (°)

Perbandingan luas penampang busur dengan variasi ketirusan elektroda (bawah tangan, depan, debit 5

ltr/mnt, arus 70 Amp) SS BC Ramax 0 10 20 30 40 lu as p en am pa ng b u su r (m m ²) 5 10 20 debit gas pelindung ltr/mnt

perbandingan luas penampang busur dengan variasi debit gas pelindung (Bawah tangan, kiri, ketirusan elektroda 60°, arus

70 Amp) SS BC Ramax 0 10 20 30 40 lu as p en am pa ng b u su sr (m m ²) 70 100 150 Arus (Amp)

perbandingan luas penampang busur dengan variasi arus (Bawah tangan, Belakang, ketirusan elektroda 60°, debit gas

pelindung 5 ltr/mnt)

SS BC Ramax

(37)

0 2.5 5 7.5 10 p an ja ng b u su r m ak si m um (m m ) 5 10 20 debit gas pelindung ltr/mnt

perbandingan panjang maksimum dengan variasi debit gas pelindung (Bawah tangan, depan, ketirusan elektroda

60°, arus 70 Amp) SS BC Ramax 0 5 10 15 p an ja ng b u su r m ak si m um (m m ) 70 100 150 Arus (Amp)

perbandingan panjang maksimum dengan variasi arus (Bawah tangan, Depan, ketirusan elektroda 60°, debit gas pelindung 5

ltr/mnt)

SS BC Ramax

(38)

0 2.5 5 7.5 p an ja ng k o nt ak b u su r (m m ) 30 60 90 ketirusan elektroda (°)

perbandingan panjang kontak busur dengan variasi ketirusan elektroda ( bawah tangan, depan, debit 5

ltr/mnt, arus 70 Amp) SS BC Ramax 0 2.5 5 7.5 p an ja ng k o nt ak b u su r (m m ) 5 10 20 debit gas pelindung ltr/mnt

perbandingan panjang kontak busur dengan variasi debit gas pelindung (bawah tangan, depan, ketirusan

elektroda 60°, arus 70 Amp)

SS BC Ramax 0 2 4 6 8 10 p an ja ng k o nt ak b u su r (m m ) 70 100 150 Arus (Amp)

perbandingan panjang kontak busur dengan variasi arus (Bawah tangan, belakang, ketirusan elektroda 60°, debit gas

pelindung 5 ltr/mnt)

SS BC Ramax

(39)

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 ke na ik an b u su r p ad a el ek tr od a (m m ) 30 60 90 ketirusan elektroda (°)

perbandingan panjang kenaikan busur dengan variasi ketirusan elektroda (Bawah tangan, kiri, debit 5 ltr/mnt, arus

70 Amp) SS BC Ramax 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 ke na ik an b u su r p ad a el ek tr od a (m m ) 5 10 20 debit gas pelindung ltr/mnt

perbandingan kenaikan busur dengan variasi debit gas pelindung (Bawah tangan, kanan, ketirusan elektroda

60°, arus 70 Amp) SS BC Ramax 0 0.5 1 1.5 ke na ik an b u su r p ad a el ek tr od a (m m ) 70 100 150 Arus (Amp)

perbandingan kenaikan busur dengan variasi arus (Bawah tangan, kanan, ketirusan 60°, debit gas pelindung 5

ltr/mnt)

SS BC Ramax

(40)

0 100 200 su d ut a ka r b u su r ( °) 30 60 90 ketirusan elektroda (°)

perbandingan sudut akar busur dengan variasi ketirusan elektroda (Bawah tangan,depan, debit 5 ltr/mnt, arus 70

Amp) SS BC Ramax 0 200 su d ut a ka r b u su r ( °) 70 100 150 Arus (Amp)

perbandingan sudut akar busur dengan variasi arus (Bawah tangan, Depan, ketirusan 60°, debit gas pelindung 5

ltr/mnt

)

SS BC Ramax 0 100 200 su d ut a ka r b u su r ( °) 5 10 20 debit gas pelindung ltr/mnt

perbandingan sudut akar busur dengan variasi debit gas pelindung (bawah tangan, depan, ketirusan elektroda

60°, arus 70 Amp)

SS BC Ramax

(41)

0 20 40 su d ut k o n ta k b u su r (° ) 30 60 90 ketirusan elektroda (°)

perbandingan sudut kontak busur dengan variasi ketirusan elektroda (Bawah tangan, kanan, debit 5 ltr/mnt, arus 70

Amp) SS BC Ramax 0 50 100 su d ut k o n ta k b u su r (° ) 5 10 20 debit gas pelindung ltr/mnt

perbandingan sudut kontak busur dengan variasi debit gas pelindung (Bawah tangan, Depan, ketirusan elektroda

60°, arus 70 Amp) SS BC Ramax 0 100 su d ut k o n ta k b u su r (° ) 70 100 150… perbandingan sudut kontak busur dengan variasi arus

(Bawah tangan, belakang, ketirusan 60°, debit gas pelindung 5 ltr/mnt)

SS BC Ramax

(42)

0 20 40 60 su d ut k et ir us an b u su r ( °) 30 60 90 ketirusan elektroda (°)

Perbandingan sudut ketirusan busur pada dengan variasi ketirusan elektroda (bawah tangan, depan, debit 5 ltr/mnt, arus

70 Amp) SS BC Ramax 0 50 100 su d ut k et ir us an b u su r ( °) 5 10 20 debit gas pelindung ltr/mnt

perbandingan sudut ketirusan busur dengan variasi debit gas pelindung (Bawah tangan, kiri, ketirusan elektroda 60°, arus 70

Amp) SS BC Ramax 0 20 40 60 80 su d ut k et ir us an b u su r ( °) 70 100 150 Arus (Amp)

perbandingan sudut ketirusan busur dengan variasi arus (Bawah tangan, kiri, ketirusan 60°, debit gas pelindung 5 ltr/mnt)

SS BC Ramax

(43)

0 10 20 30 40 lu as p en am pa ng b u su r (m m ²) 30 60 90 ketirusan elektroda (°)

Perbandingan luas penampang busur dengan variasi ketirusan elektroda (BC, depan, debit 5 ltr/mnt, arus 70 Amp)

bawah tangan over head 0 10 20 30 40 lu as p en am pang b u su r (m m ²) 30 60 90 ketirusan elektroda (°)

Perbandingan luas penampang busur dengan variasi ketirusan elektroda (bawah tangan, depan, debit 5

ltr/mnt, arus 70 Amp) SS BC Ramax 0 10 20 30 lu as p en am pa ng b u su r (m m ²) 30 60 90 ketirusan elektroda (°)

Perbandingan luas penampang busur dengan variasi ketirusan elektroda (bawah tangan, BC, debit 5

ltr/mnt, arus 70 Amp)

depan belakang kiri kanan

(44)

Kenaikan besar arus meningkatkan panjang

maksimum,panjang kontak,kenaikan busur,sudut akar, luas

penampang

Debit gas cenderung tidak berpengaruh pada morfologi las.

Penurunan sudut ketirusan meningkatkan sudut kontak

busur.

Dari ketiga material ada beberapa keunggulan,posisi dan

ketirusan sudut terbaik SS, material terbaik buat arus baja

karbon,ramax menyebabkan busur membesar pada debit

sama.

Posisi pengelasan terbaik adalah over head

(45)

Mohon Saran Dan Kritik

Demi Kemajuan Tugas

Akhir Ini

TERIMAKASIH

Laboratorium Metalurgi

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2011

(46)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan daya dukung ultimit pondasi tiang tunggal diameter 50 cm untuk panjang tiang sebesar 25 meter berdasarkan data SPT BH-5, Loading Test, dan menggunakan Program

Sedangkan fungsi keanggotaan berjumlah 8 memiliki respon yang mencapai setpoint namun dengan overshoot yang sangat tinggi dan settling yang lebih lama dengan nilai RPM

• Hal inilah yang menyebabkan kebutuhan arus proteksi ICCP spesimen dengan kondisi cacat coating yang sama pada penelitian meningkat seiring dengan naiknya temperatur