• Tidak ada hasil yang ditemukan

Israel Akui Mengusir Warga al Quds

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Israel Akui Mengusir Warga al Quds"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

{mosimage}Otoritas penjajah Zionis Israel terus melanjutkan siasat pencaplokan kota al Quds dan melucutinya dari semua fitur islam. Israel mengambil semua sarana untuk melakukan yahudisasi kota al Quds dan mengusir penduduk aslinya yang berkebangsaan Palestina. Di samping siasat ini, lembaga-lembaga Israel sendiri, yang mendapatkan payung resmi dan tingkat dunia, melanjutkan aksi-aksi penggalian sangat luas melalui otoritas purbakala Zionis Israel di bawah pondasi-ponsasi yang ada di kota al Quds dan masjid al Aqsha. Tujuannya adalah untuk melakukan yahudisasi kota dan mengosongkannya dari konten islam.

Dalam kontek ini, koran Israel Ha’aretz edisi Jum’at (20/02), menyebutkan Pemerintah Kota penjajah Israel di kota al Quds berupaya mengusir 1500 warga Palestina di al Quds dari kampung Silwan. Ha’aretz menyebutkan bahwa walikota Israel di al Quds yang berhaluan ektrim kanan, Neir Baraket, bertekad mengusulkan agar 1500 warga Palestina di Silwan meninggalkan tempat tinggal mereka dengan sukarela dengan diberi kompensasi tanah pengganti.

Israel Akui Mengusir Warga al Quds 

Ha’aretz menambahkan, seorang anggota dewan kota Israel yang ditugasi mengurus masalah al Quds, bernama Yakir Segev, belakangan bertemu dengan warga Silwan dan mengusulkan di depan mereka kemungkinan mereka meninggalkan rumahnya secara sukarela. Dia

mengancam rumah-rumah ini akan dihancurkan karena dibangun tanpa izin.

Tetapi Segev berkata kepada "Ha'aretz" bahwa tidak ada rencana apapun untuk memberikan kompensasi atau ganti rugi kepada penduduk Silwan. “Yang ada adalah perintah untuk pembongkaran rumah mereka. Dan kami berkewajiban melaksanakannya. Adapun gagasan kompensasi, telah diusulkan pada saat berbicara dengan penduduk.”

Di sisi lain, warga al Quds yang ikut dalam pertemuan dengan Segev, kepada

"Ha'aretz" mereka mengatakan masalah central yang didiskusikan dalam pertemuan dengan Segev adalah pemberian kompensasi. 

(2)

Perlu dicatat bahwa organisasi imigran Yahudi yang didukung oleh pemerintah kota penjajah sedang melakukan penggalian sangat luas yang dimediatori oleh otoritas purbakala Zionis Israel di Silwan dan berusaha untuk mengontrol sebanyak mungkin rumah-rumah Palestina di kampung tersebut. 

Menurut Ha’aretz, pemerintah kota penjajah Israel berusaha mengosongkan 88 rumah dengan dalih terancam dirobohkan di daerah Bustan yang ada di timur pagar kota lama di selatan masjid al Aqsha. Pasukan Israel menyebutnya dengan “Taman David”.

Warga kampung Silwan dan para aktivis organisasi HAM mengatakan usaha pemerintah kota Zionis Israel untuk mengosongkan penduduk Palestina dari rumah-rumah mereka bukanlah hal baru. Berdiri dibelakngnya organisasi imigran Yahudi “Elad” yang berusaha menguasai

kampung yang bersebelahan dengan kota lama.

Pemerintah Haniyah Kecam 

Departemen Wakaf dan Urusan Agama Pemerintah Palestina pimpinan PM Ismail Haniyah mengecam keputusan pemerintah kota penjajah Zionis Israel yang mengusir 1500 warga Palestina di al Quds dari kampong Silwan dengan diberi kompensasi tanah pengganti, karena rumah-rumah mereka akan dihancurkan dengan dalih dibangun tanpa izin.

Menteri Wakaf dan Urusan Agama Pemerintah Palestina Dr. Thalib Abu Shaer mengecam upaya penjajah Israel mengosongkan 88 rumah warga Palestina di al Quds dengan dalih terancam dirobohkan. Dia mengingatkan, organisasi imigran Zionis Israel yang didukung oleh pemerintah penjajah Israel dan pemerintah kota penjajah Zionis Israel sedang melakukan aktivitas penggalian sangat luas yang dimediatori oleh otoritas purbakala Israel di Silwan. Melalui aktivitas ini mereka berupaya untuk menguasai sebesar mungkin rumah-rumah Palestina di kampung Silwan.

(3)

rumah-rumah mereka di kota al Quds bukanlah hal baru. Berdiri dibelakngnya organisasi imigran Yahudi “Elad” yang berusaha menguasai kampung yang bersebelahan dengan kota lama.” Dia menyatakan pemerintah penjajah Zionis Israel bertanggung jawab pnuh atas aksi kejahatan berbahaya ini. Dia menegaskan bahwa ini merupakan penyempurnaan dari siasat yahudisasi kota al Quds dan pengosongkan kota ini dari penduduk aslinya.

Departemen Wakaf dan Urusan Agama Palestina meminta seluruh organisasi Islam, Arab dan internasional yang konsen dengan masalah ini, dan juga kepada Liga Arab, agar bergerak segera dan aktif untuk menyelamatkan kota al Quds dan masjid al Aqsha. Mendukung perjuangan warganya dalam menghadapi rencana yahudisasi dan menghentikan kejahatan penjajah Zionis Israel yang terus berlanjut terhadap kota al Quds, dan sekaligus melaksanakan tanggung jawab mereka dengan segena sarana yang sah untuk melindungi tempat suci Islam. 

Dalam Ancaman Bahaya Hakiki 

Dalam pada itu, “Badan Islam dan Kristen untuk Pembelaan al Quds dan Tempat Suci” menuding Israel belakangan meningkatkan perangnya terhadap kota al Quds, khususnya masjid al Aqsa dan sekitarnya di kawasan kota tua. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk melanjutkan proses "transfer" (baca: pengusiran) warga Palestina di al Quds dan yahudisasi al Aqsa. Hal ini terungkap setelah adanya berita dari media Israel yang mengungkap bahwa Israel berencana menghancurkan 88 rumah Palestina di kampong "Silwan", dan memulai pembangunan sebuah terowongan di Kota Lama untuk menghubungkan tembok ratapan yang diklaim Yahudi. Badan ini meminta kepada pihak Arab dan dunia internasional menghentikan tindakan pelanggaran yang dilakukan Yahudi ini.

Sekretaris Jenderal “Badan Islam dan Kristen untuk Pembelaan al Quds dan Tempat Suci”, Hasan Khatir, dalam sebuah pernyataannya, kemarin (22/2), menyatakan bahwa warga

kampung Bustan di sebelah selatan masjid al Aqsa dalam bahaya nyata. Yaitu setelah Komite Daerah untuk Perencanaan dan Konstruksi Israel membatalkan rencana yang diajukan warga kampung dan menerapkan rencana lain di kawasan yang sama. Rencana pengganti itu dibuat oleh pemerintah kota penjajah Israel. Sesuai renana ini, mereka hendak menghapus sebagian besar dari wilayah kampung Bustan dan mengusir penduduknya yang berjumlah 1500 warga, sekaligus dan menghancurkan kampung tersebut untuk dirubah menjadi taman publik.

(4)

Dalam pernyataan ini ditegaskan bahwa tindakan ini dilakukan dalam rangka menerapakan recana yahudisasi di sekitar masjid al Aqsa atau yang disebut Israel sebagai "Telaga Suci ", yang mencakup 88 bangunan di kampong Bustan, yang tidak lain merupakan bagian dari desa Silwan di timur Kota Tua di al Quds. Wilayah itu dikenal dengan "Taman Raja", dan juga dikenal urgensinya dalam dunia arkeologi dan sejarah. 

Dalam pernyataannya, “Badan Islam dan Kristen untuk Pembelaan al Quds dan Tempat Suci” menyerukan kepada warga kampung Bustan agar tidak merespon bujukan pemerintah

kotaIsrael yang akan memberikan rumah alternatif sebagai gantiny di tempat lain. Seperti di Bet Hanina atau lainnya. Karena itu sama saja dengan memberi peluang kepada Israel untuk

mengepung masjid al Aqsha dan Kota Tua dari sisi selatan. 

“Badan Islam dan Kristen untuk Pembelaan al Quds dan Tempat Suci” dalam pernyataannya menjelaskan bahwa langkah-langkah Israel ini bersama dengan proyek-proyek serupa di daerah utara kota al Quds, seperti di kampung Syaikh Jarah. “Badan Islam dan Kristen untuk Pembelaan al Quds dan Tempat Suci” mengingatkan apa yang dilakukan otoritas penjajah Israel belakangan yang menutup pintu-pintu besi dan celah yang menghubungkan daerah al Ram dan pinggiran al Barid di al Quds. Ini sebagai upaya mereka untuk menyingkirkan warga al Quds dan mengeluarkan mereka di luar kota al Quds, sekaligus sebagai upaya untuk melucuti identitas diri mereka sebagai warga al Quds.

Siasat Pengusiran Baru Warga al Quds 

Hakim Agung Palestina Syaikh Taisir Tamimi mengecam langkah yahudisasi Zionis Israel dan pernyataan pemerintah kota penjajah di al Quds yang bertekad mengusir warga al Quds, dengan tujuan untuk membuka terowongan di bawah tanah untuk menghubungkan tembok ratapan Yahudi dengan apa yang disebut dengan kampung Yahudi. Dia menambahkan bahwa keputusan ini diajukan untuk kebijakan pengusiran batu terhadap warga al Quds dan upaya memaksakan realitas demografi baru di kota al Quds.

Tamimi menjelaskan, “Siasat pengusiran masuk dalam kontek upaya penjajah Zionis Israel melakukan yahudisasi masjid al Aqsha dengan cara merubah fitur-fitur islam di sana.” Dia

(5)

menegaskan bahwa masjid al Aqsha mengalami aksi pembinsaaan dan yahudisasi terbesar.

Dia menyatakan bahwa otoritas penjajah Zionis Israel dan sayap-sayap koloninya melakukan agresi yahudisasi di masjid al Aqsha. Hal ini membuktikan meningkatnya ancaman yang pasti terhadap masjid al Aqsha dari hari ke hari. Dia mengingatkan bahwa apa yang terjadi bukan lahir dalam sesaat ini saja. Namun tindakan yang direncanakan otoritas penjajah sejak menduduki kota al Quds setelah perang tahun 1967. 

Tamimi menegaskan bahwa masjid al Aqsha dengan bangunan, seluruh areal, kubah-kubah, pagar, pintu, penerangan, pondasi dan semua perangkatnya adalah masjid yang murni milih seluruh kaum muslimin di barat dan di timur sesuai dengan keputusan dari langit. Tidak ada hak bagi Yahudi di dalamnya. Dia menyatakan otoritas penjajah Zionis Israel bertanggung jawab penuh atas bencara dan tragedi yang akan terjadi di kawasan apabila melaksanakan

permusuhannya terhadap al Aqsha.

Dia memuji peran yang dimainkan warga Palestina di al Quds, yang mengalami perbagai bentuk tekanan dan terror oleh tangan-tangan otoritas penjajah Zionis Israel. Dia menegaskan bahwa warga Palestina di al Quds memiliki tekad dan semangat juang untuk mengahadapi siasat yahudisasi ini. 

Parlemen Palestina: al Quds Alami Yahudisasi Brutal 

Ketua Komisi al Quds di Parlemen Palestina, Dr. Ahmad Abu Halabia menegaskan bahwa kota al Quds, masjid al Aqsha dan tempat-tempat suci di sana mengalami serangan brutal Zionis Israel. Dia menyerukan upaya Arab dan Islam untuk melindungi kiblat pertama umat Islam tersebut.

Dalam pernyataan pers, Kamis (19/02), Abu Halabia mengatakan, “Selama bulan Januari tahun ini telah terjadi sejumlah penistaan dari institusi, militer dan kepolisian penjajah Zionis Israel terhadap warga Palestina di kota al Quds terjajah. Demikian juga terhadap harta benda mereka,

(6)

rumah-rumah, keluarga dan tanah mereka.”

Dia menyatakan bahwa penistaan dari penjajah Zionis Israel di kota al Quds terjajah selama bulan Januari 2009 ini mencakup penghancuran rumah-rumah warga, penyitaan rumah-rumah warga, penghancuran lahan-lahan mereka, serangan terhadap warga dan operasi

penangkapan terhadap warga di sana. Dia menyatakan terjadi banyak konfrontasi antara warga Palestina dan polisi penjajah Zionis Israel di kota al Quds.

Abu Halabia mengatakan, “Saat ini terjadi aktivitas koloni permukiman secara massif di kota al Quds dan penggusuran tanah warga dengan dalih tidak jelas.” Dia menambahkan, “Untuk merealisasikan itu, penjajah sengaja mengusir dan mendeportasi keluarga-keluarga Palestina di al Quds untuk mendapatkan harta benda dan lahan di sana. 

Dalam laporannya, Abu Halabia juga menjelaskan praktek-praktek rasis yang dilakukan polisi penjajah Zionis Israel dan dinas keamanannya. Hingga sampai pada penolakkan pihak penjajah Israel mengembalikan kartu identitas para anggota dewan legislative dari kota al Quds terjajah yang dirampas dari mereka setelah dituduh sejak 30 bulan lalu berafiliasi kepada gerakan Hamas.

Dia menambahkan, “Rasisme Zionis Israel nampak jelas setelah pengumuman upaya

yahudisasi baru terhadap kota al Quds terjajah, dalam konferensi “Mendukung Yahudi” yang diadakan Kongres Yahudi di kota al Quds pada 26-27 Januari 2009 lalu menyusul agresi Israel ke Jalur Gaza.” 

Abu Halabia meminta Negara-negara Arab, dunia Islam serta organisasi-organisasi

internasional dan HAM untuk bertindak memberikan perlindungan internasional terhadap kota al Quds, warganya, tempat-tampat suci dan peninggalanya. Karena al Quds adalah tanah terjajah. Dia juga mengecam penistaan-penistaan, praktek-praktek dan langkah-langkah penjajah Zionis Israel yang melanggar hukum internasional.

Dia kembali menyetukan Sekjen Liga Arab, Amr Moussa, dan sekjen OKI, Dr Ekmeleddin Ihsanoglu, agar merevitalisasi kedua organisasi ini demi melindungi al Quds dan tempat-tempat sucinya sekaligus melindungi warga Palestina di kota tersebut. Dia menegaskan perlunya menyampaikan pengaduan dan tuntutan ke mehkamah internasional guna menghentikan

(7)

kejahatan dan serangan ini.  sumber: infopalestina 

Referensi

Dokumen terkait

Ketepatan pelayanan fisioterapi pasien peserta jaminan kesehatan nasional di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Jatinom Klaten Sebagian besar tingkat ketepatan pelayanan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa senam otak (brain gym) adalah sejumlah gerakan sederhana yang bisa mengoptimalkan perkembangan dan

(a) Takwim Aktiviti Kualiti UPM Tahun 2017 yang merangkumi cadangan tarikh bagi aktiviti Audit Dalaman ISO, Audit SIRIM ISO, kuatkuasa dokumen, Mesyuarat

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (2) huruf c dilakukan dalam penyelenggaraan sumber daya manusia di bidang transportasi sesuai dengan ketentuan

Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh dari kesegeraan feedback bias implisit terhadap stigma ekplisit dan tidak ditemukan korelasi yang

Allowances dapat diterima jika merupakan bagian dari biaya pemasaran dan penjualan dari barang yang diselidiki yang telah dibebankan, yang umumnya diklasifikasikan dalam

Berdasarkan data yang terkumpul, dapat dikatakan bahwa semua responden mendukung diperlukan suatu perbaikan sistem tata kelola lembaga pendidikan Katolik. Lebih lanjut,

[r]