• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk

LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2011

Arthawan Santika, CPA.

NRAP / Public Accountant License 19 Maret 2012/ March 19, 2012

The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.

(2)

- 1 -

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 30 Juni 2012 31 Desember 2011

( Audited )

ASET

ASET LANCAR

Kas dan bank 2c,2k,3,25 4.102.052.688 13.382.470.541

Piutang usaha 2d,2k, 4,9,25

Pihak ketiga – setelah dikurangi penyisihan piutang ragu–ragu

sebesar Rp 1.114.775.112 170.753.275.984 160.044.871.815

Pihak berelasi 2p,4,5 7.477.742.006 6.183.026.156

Piutang lain-lain – pihak ketiga 2d 525.570.934 582.561.934

Persediaan 2e,2n, 6,9,23 177.680.092.645 135.274.768.179

Uang muka pembelian 3.578.440.963 5.588.330.639

Biaya dibayar di muka 2f 2.469.611.099 1.338.236.961

Aset lancar lainnya 2k,24,25 208.764.211 669.122.738

JUMLAH ASET LANCAR 366.795.550.530 323.063.388.963

ASET TIDAK LANCAR

Piutang pihak berelasi 2p,5 69.130.000 69.000.000

Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 267.035.286.457 pada tahun 2012 dan Rp 256.430.950.110

pada tahun 2011 2g,2i,2n, 7,9,23 256.649.566.680 229.799.514.619

Aset tidak digunakan dalam usaha

2g,2n,7,

9,23 103.047.396.856 105.514.388.103

Taksiran tagihan pajak penghasilan 2l,10 1.240.487.792 236.652.890

Uang muka pembelian aset tetap 2n, 23 17.062.359.039 27.130.119.951

Aset tidak lancar lainnya 69.340.100 82.554.800

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 378.138.280.467 362.832.230.363

(3)

Catatan 30 Juni 2012 31 Desember 2011 ( Audited )

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK

Hutang bank 2q,4,6,7,9 200.841.780.524 150.388.773.212

Hutang usaha 2k,8,25 59.191.299.631 48.192.034.947

Hutang lain-lain 225.235.209 207.717.325

Beban masih harus dibayar 2k,25 3.582.175.398 3.660.284.537

Hutang pajak 2l,10 987.462.384 3.441.612.098

Uang muka dari pelanggan 1.709.414.301 2.895.365.363

Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun

Bank 2q,4,6,7,9 2.494.392.153 4.978.750.000

Sewa pembiayaan 2i,11 5.751.182.095 4.616.685.413

Hutang lain-lain 12 128.500.000 321.250.000

JUMLAH LIABILITAS JANGKA

PENDEK 274.911.441.695 218.702.472.895

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Hutang pihak berelasi 2p,5 778.414.921 159.814.992

Hutang jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:

Bank 2q,4,6,7,9 21.950.650.950 23.787.210.000

Sewa pembiayaan 2i,11 5.257.290.549 4.777.566.603

Liabilitas pajak tangguhan – bersih 2l,10 27.267.909.346 27.032.261.928

Liabilitas imbalan kerja karyawan 2m,2n,13,23 4.316.362.112 4.316.362.112

JUMLAH LIABILITAS JANGKA

PANJANG 59.570.627.878 60.073.215.635

JUMLAH LIABILITAS 334.482.069.573 278.775.688.530

EKUITAS

Modal saham

Modal dasar – 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham

Modal ditempatkan dan disetor

penuh – 1.008.517.669 saham 14 504.258.834.500 504.258.834.500

Defisit (93.807.073.076) (97.138.903.704)

JUMLAH EKUITAS 410.451.761.424 407.119.930.796

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 744.933.830.997 685.895.619.326

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

(4)

- 3 -

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2012 2011

PENJUALAN BERSIH 2j,2n,2p,5,15,23 312.646.509.121 213.005.631.602

BEBAN POKOK PENJUALAN 2j, 7, 16, 17 258.162.295.068 175.947.652.212

LABA KOTOR 2n,23 54.484.214.053 37.057.979.390

Pendapatan lain-lain 2j,2k,2n,18,23,25 1.304.915.912 1.646.669.183

Beban keuangan 2j,2n,9,21,23 (10.919.456.258) (6.946.517.087)

Beban penjualan 2j, 2n,2p,19,23 (17.489.143.193) (10.436.180.197)

Beban umum dan administrasi 2j, 2n,2p,5,7,20,23 (18.259.171.326) (18.252.857.531)

Beban lain-lain 2j,2k,2n,22,23,25 (5.553.881.143) (458.025.464)

LABA SEBELUM MANFAAT

(BEBAN) PAJAK 3.567.478.045 2.611.068.294

MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2l,10

Kini - (815.695.453)

Tangguhan (235.647.417) 520.623.515

Beban pajak penghasilan - bersih (235.647.417) (295.071.938)

LABA PERIODE BERJALAN 3.331.830.628 2.315.996.356

PENDAPATAN (BIAYA) KOMPREHENSIF LAIN

PERIODE BERJALAN SETELAH

PAJAK - -

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF

PERIODE BERJALAN 3.331.830.628 2.315.996.356

LABA PER SAHAM DASAR 2o 3,30 2,30

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

(5)

Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh Defisit Jumlah Ekuitas

Saldo 1 Januari 2012 504.258.834.500 (97.138.903.704) 407.119.930.796

Laba komprehensif periode berjalan - 3.331.830.628 3.331.830.628

Saldo 30 Juni 2012 504.258.834.500 (93.807.073.076) 410.451.761.424

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh Defisit Jumlah Ekuitas

Saldo 1 Januari 2011 504.258.834.500 (102.563.226.494) 401.695.608.006

Laba komprehensif periode berjalan - 2.315.996.356 2.315.996.356

Saldo 30 Juni 2011 504.258.834.500 (100.247.230.138) 404.011.604.362

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

(6)

- 5 -

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN ARUS KAS

UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2012 Catatan 2011

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 304.164.888.278 202.790.706.175

Pembayaran kas kepada:

Pemasok dan karyawan (314.032.293.366) (203.366.593.559)

Kas yang digunakan untuk aktivitas operasi (9.867.405.088) (575.887.384)

Pembayaran:

Pajak (11.444.971.616) (8.470.962.811)

Beban bunga (10.427.030.352) (6.719.427.303)

Beban bank (259.648.792) (67.006.442)

Penerimaan:

Taksiran pajak penghasilan 236.652.890

-Pendapatan bunga 28.159.486 105.104.495

Pendapatan lain-lain (1.066.115.698) 39.418.856

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi (32.800.359.170) (15.688.760.589)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan dari penjualan aset tetap 31.000.000 120.000.000

Uang muka pembelian aset tetap (2.068.425.312) (5.597.732.113)

Perolehan aset tetap (22.890.210.935) 7 (13.944.905.984)

Kas bersih yang digunakan untuk

aktivitas investasi (24.927.636.247) (19.422.638.097)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan hutang bank jangka pendek 50.286.757.312 18.864.535.444

Penerimaan hutang sewa pembiayaaan 4.612.483.000

-Pengurangan piutang pihak - pihak

berelasi – bersih 618.469.929 359.995.244

Penurunan (kenaikan) bersih aset lancar lainnya 460.358.527 (2.511.440.457)

Penerimaan hutang bank jangka panjang 162.790.000

-Pembayaran hutang lain-lain (192.750.000) (580.420.082)

(7)

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2012 Catatan 2011

Pembayaran hutang bank jangka panjang (4.500.000.000) (6.500.000.000)

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 48.449.846.396 8.843.460.887

PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK (9.278.149.021) (26.267.937.799)

PENGARUH PERUBAHAN SELISIH KURS (2.268.832) 20.200.513

KAS DAN BANK AWAL PERIODE 13.382.470.541 35.764.712.118

KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 4.102.052.688 9.516.974.832

Informasi tambahan arus kas:

Reklasifikasi uang muka pembelian ke aset tetap 12.136.186.224 7 8.293.687.218

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

(8)

- 7 -

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012

Dengan Angka Pembanding Tahun 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

1. UMUM

a. Pendirian Entitas

PT Langgeng Makmur Industri Tbk (Entitas) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968, yang diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan Akta Notaris Kho Boen Tian, S.H., No. 40 tanggal 30 Nopember 1972 yang kemudian diubah dengan akta dari notaris yang sama No. 3 tanggal 7 Januari 1976 mengenai perubahan nama Entitas dari PT Langgeng Jaya Plastic Industry Ltd., menjadi PT Langgeng Makmur Plastic Industry Ltd. Akta pendirian beserta perubahannya ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A 5/39/11 tanggal 24 Januari 1976, serta diumumkan dalam Berita Negara No. 62 Tambahan No. 706 tanggal 4 Agustus 1987. Berdasarkan Akta Notaris Adam Kasdarmadji, S.H., No. 450 tanggal 27 Juni 1997, nama Entitas diubah menjadi PT Langgeng Makmur Industri Tbk, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-6.500 HT.01.04 TH.97 tanggal 10 Juli 1997. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 43 tanggal 18 Juli 2008 untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-81769.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 4 Nopember 2008.

Entitas mulai beroperasi komersial pada tahun 1976.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas meliputi bidang industri perabotan rumah tangga yang terbuat dari plastik dan aluminium, alat masak anti lengket, karung plastik, pipa

Polyvinyl Chloride (PVC) serta produk-produk lain yang terkait dengan bidang tersebut. Entitas berkedudukan

di Jalan Letjen Sutoyo No. 256, Sidoarjo, Jawa Timur dan mempunyai tiga pabrik yang berlokasi di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur; Trosobo, Jawa Timur dan Tangerang, Banten.

b. Penawaran umum saham Entitas

Pada tahun 1994, Entitas telah melakukan penawaran umum saham sejumlah 18.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham melalui pasar modal di Indonesia dengan harga penawaran Rp 3.000 per saham. Pada Mei 1997, Entitas membagikan 35.400.000 saham bonus yang berasal dari agio saham dan mengubah nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham (stock split). Pada bulan Oktober 1997, Entitas membagikan dividen saham sebanyak 26.432.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah Rp 13.216.000.000, sehingga modal disetor penuh meningkat menjadi 215.232.000 saham.

Pada tahun 2000, Entitas mengkapitalisasi semua agio saham, selisih nilai aset dan kewajiban dalam rangka pengampunan pajak dan sebagian selisih penilaian kembali aset tetap ke modal saham dengan mengeluarkan 43.046.400 saham bonus dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah Rp 21.523.200.000, dimana setiap pemegang 5 (lima) saham Entitas yang terdaftar pada daftar pemegang saham pada tanggal 27 September 2000, berhak menerima 1 (satu) saham bonus (baru).

Pada tahun 2004, 2002 dan 2001, Entitas telah menerbitkan masing-masing 84.768.494 saham, 97.361.291 saham dan 88.066.495 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau masing-masing sebesar Rp 42.384.247.000, Rp 48.680.645.500 dan Rp 44.033.247.500 yang berasal dari konversi obligasi – seri III, seri II dan seri I yang telah disetujui dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 56, tanggal 20 Desember 2000.

Pada tahun 2005, Entitas telah menerbitkan 480.042.989 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah Rp 240.021.494.500 yang berasal dari konversi hutang yang direstrukturisasi.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh saham Entitas yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

c. Karyawan, dewan komisaris, direksi dan komite audit

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, susunan anggota dewan komisaris, direksi dan komite audit Entitas adalah sebagai berikut:

(9)

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Hendro Budianto

Komisaris Independen : I Putu Wirata

Direksi

Direktur Utama : Hidayat Alim

Direktur : Kosasih

Direktur : Namawan Alim

Direktur : Pangestu Alim

Direktur : Irawan Alim

Komite Audit

Ketua : I Putu Wirata

Anggota : Bing Hartono Poernomosidi

Anggota : Stefanus Julianto

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Entitas memiliki masing-masing 1.508 dan 1.521 orang karyawan tetap.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Pernyataan Kepatuhan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) mengenai pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis)

dengan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Sejak 1 Januari 2011, Entitas telah mengadopsi PSAK No. 1 (Revisi 2009), mengenai “Penyajian Laporan Keuangan” , PSAK No. 2 (Revisi 2009), mengenai “Laporan Arus Kas”, yang efektif untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.

Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah.

c. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan (jika ada) dan tidak digunakan sebagai jaminan hutang.

d. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

(10)

- 9 –

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012

Dengan Angka Pembanding Tahun 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

--- Pinjaman yang diberikan dan piutang

Piutang pelanggan dan piutang lain-lain adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan Entitas dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: - kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

- pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau - terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dilakukan penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Entitas atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Penghentian pengakuan aset keuangan

Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Entitas mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Entitas tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Entitas mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Entitas memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Entitas masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

(11)

e. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of

cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (average method). Nilai

realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.

f. Biaya Dibayar di muka

Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan.

g. Aset Tetap

Efektif 1 Januari 2008, Entitas menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost

model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap.

Entitas telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 20 – 30

Mesin dan peralatan 12 – 20

Alat pengangkutan 5

Perabot dan peralatan kantor 5

Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya khusus sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau masa manfaat ekonomis, mana yang lebih pendek.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung ke perhitungan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. h. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

Sejak 1 Januari 2011, Entitas menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009), mengenai “Penurunan Nilai Aset”. Pada tanggal laporan posisi keuangan, Entitas menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Entitas mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh

(12)

- 11 –

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012

Dengan Angka Pembanding Tahun 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

--- kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi komprehensif.

Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada laporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya.

i. Sewa

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Entitas menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” yang menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama dengan yang diterapkan pada aset tetap yang diperoleh melalui pemilikan langsung.

Laba atau rugi yang terjadi dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leasedback

transactions) ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method)

selama sisa masa manfaat aset sewa guna usaha yang bersangkutan.

Hutang sewa pembiayaan usaha disajikan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan.

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikirim. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Entitas menyelenggarakan pembukuannya dalam Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, seluruh aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Kurs yang digunakan (Rupiah yang disetarakan dengan pecahan satu mata uang asing) pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011

Euro, Eropa 11.801 11.739

US$, Dolar Amerika Serikat 9.480 9.068

SG$, Dolar Singapura 7.415 6.974

MYR, Ringgit Malaysia 2.967 2.853

HK$, Dolar Hong Kong 1.222 1.167

l. Pajak Penghasilan Badan

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.

(13)

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika Entitas mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

m. Imbalan Kerja Karyawan

Entitas menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), mengenai “Imbalan Kerja”, untuk metode akuntansi atas imbalan kerja karyawan.

Sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi liabilitas untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan Tahun 2003 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian, biaya jasa lalu yang timbul akibat penerapan program imbalan pasti atau perubahan program imbalan pasti yang terhutang, diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).

n. Informasi segmen

Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Entitas yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Kebalikan dengan standar sebelumnya yang mengharuskan Entitas mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.

PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari Entitas:

- Yang melibatkan dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas yang sama); - Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang

dialokasikan pada segmen tersebut dan kinerjanya; dan - Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.

Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.

o. Laba per Saham Dasar

Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba tahun berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. Jumlah laba bersih untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 3.331.830.628 dan Rp 2.315.996.356. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar adalah 1.008.517.669 saham pada tahun 2012 dan 2011.

p. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang efektif berlaku mulai tanggal 1 Januari 2011. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam

(14)

- 13 –

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012

Dengan Angka Pembanding Tahun 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

--- catatan atas laporan keuangan.

q. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Entitas diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas keuangan

Hutang bank, hutang usaha dan hutang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Entitas telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

r. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

3. KAS DAN BANK

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

( Audited )

Kas (US$ 308, Euro 2.261, HK$ 50.487, SG$ 110, MYR 142 dan Rp 1.339.885.046 pada tahun 2012 dan

US$ 37, Euro 2.034, HK$ 487, SG$ 110, dan Rp

1.355.182.521 pada tahun 2011) 1.432.414.277 1.380.735.681

Bank Rekening Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya

dan Jakarta 1.947.519.016 9.366.537.830

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya 611.187.045 1.314.345.471

PT BPD Jatim, Surabaya 5.346.113 6.834.796

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,

Surabaya 3.702.551 1.143.494.504

(15)

30 Juni 2012 31 Desember 2011

( Audited )

Rekening Dolar Amerika Serikat

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Surabaya (US$ 8.287 pada tahun 2012 dan US$ 8.309 pada

tahun 2011) 78.565.216 75.347.282

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya (US$ 1.571 pada tahun 2012 dan US$ 9.869 pada

tahun 2011) 14.890.141 89.493.180

PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya (US$ 661 pada tahun 2012 dan US$ 88 pada tahun 2011)

6.261.919 795.989

Sub – jumlah 2.669.638.411 12.001.734.860

Jumlah 4.102.052.688 13.382.470.541

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, tingkat bunga bank sebesar 1,5% – 3,0 % per tahun untuk rekening Rupiah dan 0,1% – 0,25% per tahun untuk rekening Dolar Amerika Serikat.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, tidak terdapat penempatan deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan selama tahun berjalan dan tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi.

4. PIUTANG USAHA

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

( Audited )

Pihak ketiga

Lokal (dalam Rupiah) 170.382.009.904 159.487.334.709

Ekspor (US$ 156.755 pada tahun 2012 dan

US$ 184.419 pada tahun 2011) 1.486.041.192 1.672.312.218

Sub – jumlah 171.868.051.096 161.159.646.927

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 1.114.775.112 1.114.775.112

Jumlah 170.753.275.984 160.044.871.815

Pihak berelasi (Catatan 5)

PT Langgeng Investindo 7.477.742.006 6.183.026.156

% dari Jumlah Aset 1,00% 0,90%

Analisis umur piutang usaha:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

( Audited )

Pihak ketiga

Belum jatuh tempo 116.539.209.214 104.484.535.399

Jatuh tempo:

1 – 30 hari 21.716.590.028 17.710.792.971

31 – 60 hari 12.755.843.721 11.853.627.516

Di atas 60 hari 20.856.408.133 27.110.691.041

(16)

- 15 –

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012

Dengan Angka Pembanding Tahun 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

---

30 Juni 2012 31 Desember 2011

( Audited )

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 1.114.775.112 1.114.775.112

Jumlah 170.753.275.984 160.044.871.815

Pihak berelasi

Belum jatuh tempo 2.045.784.950 886.994.971

jatuh tempo:

1 – 30 hari 486.407.190 774.407.335

31 – 60 hari 427.158.825 615.788.550

Di atas 60 hari 4.518.391.041 3.905.835.300

Jumlah 7.477.742.006 6.183.026.156

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, piutang usaha dan persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan nilai Fidusia jaminan masing-masing Rp 120.000.000.000 dan Rp 130.000.000.000 untuk tahun 2012 dan sebesar Rp 70.000.000.000 dan Rp 100.000.000.000 untuk tahun 2011 (Catatan 9).

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, tidak terdapat piutang usaha yang dijual secara with resource

dan ikatan penting lain yang diatur dalam perjanjian dan piutang usaha yang direstrukturisasi.

Berdasarkan penelaahan terhadap piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Entitas berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.

5. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan usaha normal, Entitas melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi. Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi tersebut adalah sebagai berikut:

Sifat Hubungan Pihak-pihak Berelasi

Dimiliki pemegang saham yang sama PT Langgeng Pratama Industri

PT Langgeng Investindo

Pemegang saham Entitas PT Langgeng Bahagia

Personil karyawan kunci Dewan Komisaris dan Direksi

Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

a. Pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Entitas menjual produknya kepada PT Langgeng Investindo sebesar Rp 3.262.979.973 dan Rp 3.088.312.041 yang masing-masing merupakan 1,04% dan 1,45% dari penjualan bersih pada periode-periode tersebut (Catatan 15). Transaksi penjualan kepada pihak berelasi dilakukan dalam kondisi dan persyaratan normal. Saldo piutang yang terkait disajikan sebagai “Piutang Usaha – Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan (Catatan 4) yang masing-masing merupakan 1,00% dan 0,90% dari jumlah aset

b. Entitas memberikan pinjaman tanpa persyaratan jangka waktu pengembalian dan jaminan, serta tidak dibebani bunga kepada PT Langgeng Pratama Industri. Saldo piutang terkait yang disajikan sebagai “Piutang Pihak Berelasi”, per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 69.130.000 dan Rp 69.000.000.

Piutang pihak-pihak berelasi masing-masing merupakan 0,01% dari jumlah aset pada tahun 2012 dan 2011. c. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Entitas juga mempunyai saldo pinjaman tanpa

(17)

Bahagia masing-masing sebesar Rp 778.414.921 dan Rp 159.814.992. Saldo pinjaman tersebut disajikan sebagai “Hutang Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan, yang masing-masing merupakan 0,23% dan 0,06% dari jumlah liabilitas.

d. Entitas mengadakan perjanjian sewa atas bangunan dengan PT Langgeng Pratama Industri selama tahun 2012 dan 2011. Biaya sewa sebesar Rp 630.000.000 pada tahun 2012 dan 2011 disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif (Catatan 20). Tidak terdapat pembatasan khusus sehubungan dengan perjanjian sewa tersebut.

Berdasarkan penelaahan terhadap piutang pihak-pihak berelasi, manajemen Entitas berkeyakinan bahwa tidak ada kemungkinan kerugian dari piutang yang tidak tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu.

6. PERSEDIAAN

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

( Audited )

Barang jadi 76.637.259.741 51.339.995.434

Barang dalam proses 60.235.800.353 56.998.893.792

Bahan baku 31.356.010.300 18.926.530.137

Bahan pembantu 9.451.022.251 8.009.348.816

Jumlah 177.680.092.645 135.274.768.179

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, piutang usaha dan persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan nilai Fidusia jaminan masing-masing sebesar Rp 120.000.000.000 dan Rp 130.000.000.000 untuk tahun 2012 dan sebesar Rp 70.000.000.000 dan Rp 100.000.000.000 untuk tahun 2011 (Catatan 9).

Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan pada akhir tahun, manajemen Entitas berkeyakinan bahwa tidak ada persediaan usang atau penurunan nilai pada persediaan, dan oleh karena itu tidak diperlukan penyisihan atas persediaan usang atau penurunan nilai pada persediaan.

Pada periode pelaporan tidak terdapat kerugian persediaan yang jumlahnya material atau sifatnya luar biasa. Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 21.350.000.000, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut, karena persediaan tersebut terletak pada 3 (tiga) gudang yang berlainan.

7. ASET TETAP

Akun ini terdiri dari:

Perubahan di tahun 2012 Saldo Awal Penambahan Pengurangan

Reklasifikasi

Netto Saldo Akhir

Nilai tercatat

Pemilikan langsung

Hak atas tanah 25.715.530.416 - - - 25.715.530.416

Bangunan dan prasarana 33.120.543.529 - - - 33.120.543.529

Mesin dan peralatan 363.597.245.187 6.786.655.694 - 9.156.087.879 379.539.988.760

Alat pengangkutan 10.113.560.622 398.918.182 39.000.000 - 10.473.478.804

Perabot dan peralatan kantor 4.236.556.769 202.975.209 - - 4.439.531.978

Sub – jumlah 436.783.436.523 7.388.549.085 39.000.000 9.156.087.879 453.289.073.487

Aset pembiayaan

(18)

- 17 –

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012

Dengan Angka Pembanding Tahun 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

---

Perubahan di tahun 2012 Saldo Awal Penambahan Pengurangan

Reklasifikasi

Netto Saldo Akhir

Alat pengangkutan 5.026.006.818 - - - 5.026.006.818

Sub – jumlah 15.578.712.929 - - 5.426.451.000 21.005.163.929

Aset dalam penyelesaian 33.868.315.277 15.501.661.850 - 20.638.594 49.390.615.721

Jumlah nilai tercatat 486.230.464.729 22.890.210.935 39.000.000 14.603.177.473 523.684.853.137

Akumulasi penyusutan

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 17.337.409.556 711.019.745 - - 18.048.429.301

Mesin dan peralatan 227.259.287.000 8.408.730.464 - - 235.668.017.464

Alat pengangkutan 7.336.033.272 503.101.370 39.000.000 - 7.800.134.642

Perabot dan peralatan kantor 3.349.444.331 163.625.579 - - 3.513.069.910

Sub – jumlah 255.282.174.159 9.786.477.158 39.000.000 - 265.029.651.317

Aset pembiayaan

Mesin dan peralatan 260.928.792 354.258.505 - - 615.187.297

Alat pengangkutan 887.847.159 502.600.684 - - 1.390.447.843

Sub – jumlah 1.148.775.951 856.859.189 - - 2.005.635.140

Jumlah akumulasi penyusutan 256.430.950.110 10.643.336.347 39.000.000 - 267.035.286.457

Nilai buku 229.799.514.619 256.649.566.680

Perubahan di tahun 2011 Saldo Awal Penambahan Pengurangan

Reklasifikasi

Netto Saldo Akhir

Nilai tercatat

Pemilikan langsung

Hak atas tanah 25.715.530.416 - - - 25.715.530.416

Bangunan dan prasarana 33.116.943.529 1.800.000 - 1.800.000 33.120.543.529

Mesin dan peralatan 339.004.788.263 2.481.774.357 - 22.110.682.567 363.597.245.187

Alat pengangkutan 9.403.268.577 808.409.091 98.117.046 - 10.113.560.622

Perabot dan peralatan kantor 3.706.721.422 529.835.347 - - 4.236.556.769

Sub – jumlah 410.947.252.207 3.821.818.795 98.117.046 22.112.482.567 436.783.436.523

Aset pembiayaan

Mesin dan peralatan 1.761.743.251 8.790.962.860 - - 10.552.706.111

Alat pengangkutan 2.550.913.636 2.475.093.182 - - 5.026.006.818

Sub – jumlah 4.312.656.887 11.266.056.042 - - 15.578.712.929

Aset dalam penyelesaian 3.755.169.225 36.628.944.001 - (6.515.797.949) 33.868.315.277

Jumlah nilai tercatat 419.015.078.319 51.716.818.838 98.117.046 15.596.684.618 486.230.464.729

Akumulasi penyusutan

Pemilikan langsung

Bangunan dan prasarana 15.915.419.616 1.421.989.940 - - 17.337.409.556

Mesin dan peralatan 209.312.244.841 17.784.611.981 - (162.430.178) 227.259.287.000

Alat pengangkutan 6.575.826.517 858.323.801 98.117.046 - 7.336.033.272

Perabot dan peralatan kantor 3.068.521.596 280.922.735 - - 3.349.444.331

Sub – jumlah 234.872.012.570 20.345.848.457 98.117.046 (162.430.178) 255.282.174.159

Aset pembiayaan

Mesin dan peralatan 22.249.956 238.678.836 - - 260.928.792

Alat pengangkutan 234.655.000 653.192.159 - - 887.847.159

Sub – jumlah 256.904.956 891.870.995 - - 1.148.775.951

Jumlah akumulasi penyusutan 235.128.917.526 21.237.719.452 98.117.046 (162.430.178) 256.430.950.110

(19)

Rincian pengurangan aset tetap adalah sebagai berikut:

2012 2011

Harga jual 31.000.000 135.250.000

Nilai buku -

-Laba atas penjualan aset 31.000.000 135.250.000

Beban penyusutan yang dibebankan adalah sebagai berikut:

2012 2011

Beban pokok penjualan – beban pabrikasi (Catatan

17) 9.226.098.141 9.830.696.064

Beban umum dan administrasi (Catatan 20) 1.417.238.206 1.046.646.160

Jumlah 10.643.336.347 10.877.342.224

Penambahan aset tetap termasuk reklasifikasi dari uang muka pembelian aset tetap masing-masing sebesar Rp 12.136.186.224 dan Rp 8.341.067.190 pada tahun 2012 dan 2011.

Penambahan aset tetap termasuk reklasifikasi dari aset tidak digunakan dalam usaha dengan harga perolehan sebesar Rp 2.466.991.247 pada tahun 2012 dan sebesar Rp 7.362.989.893 serta akumulasi penyusutan sebesar Rp 269.802.643 pada tahun 2011.

Entitas memiliki hak atas tanah (Hak Guna Bangunan) seluas 153.445 meter persegi, yang berlokasi di Sidoarjo dan Tangerang. Sertifikat hak atas tanah akan berakhir pada berbagai tanggal sampai tahun 2036. Manajemen Entitas berkeyakinan bahwa sertifikat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang setelah masa berakhirnya. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, aset tetap tertentu Entitas digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 9).

Pada tanggal 30 Juni 2012, aset dalam penyelesaian meliputi bangunan, mesin dan peralatan dengan jumlah persentase penyelesaian sebesar 95,35%, ditinjau dari sudut pandang keuangan, dan estimasi tanggal penyelesaian pada bulan Agustus 2012.

Hak atas tanah dan mesin dan peralatan tertentu pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp 103.047.396.856 dan Rp 105.514.388.103, yang tidak digunakan dalam usaha, disajikan sebagai “Aset Tidak Digunakan dalam Usaha” dalam kelompok Aset Tidak Lancar. Seluruh hak atas tanah, mesin dan peralatan tersebut digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan manajemen telah mengambil langkah-langkah terkait atas aset tidak digunakan dalam usaha tersebut (Catatan 9).

Pada tanggal 30 Juni 2012, seluruh aset tetap, kecuali hak atas tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 160.600.628.500, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap dan aset tidak digunakan dalam usaha pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

8. HUTANG USAHA

Akun ini menyajikan liabilitas dari pembelian impor dan lokal atas bahan baku dan bahan pembantu dari pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut:

(20)

- 19 –

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012

Dengan Angka Pembanding Tahun 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

--- 30 Juni 2012 31 Desember 2011 ( Audited ) Lokal 59.182.695.014 47.984.675.428 Impor 8.604.617 207.359.519 Jumlah 59.191.299.631 48.192.034.947

Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

( Audited )

Belum jatuh tempo 44.589.798.559 23.677.782.097

Jatuh tempo

1 - 30 hari 8.524.033.924 15.071.490.798

31 - 60 hari 352.235.598 4.572.563.427

Di atas 60 hari 5.725.231.550 4.870.198.625

Jumlah 59.191.299.631 48.192.034.947

Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

( Audited ) Dolar Amerika Serikat (US$ 5.470.648 pada tahun

2012 dan US$ 3.016.390 pada tahun 2011) 51.861.739.817 27.352.625.427

Rupiah 7.272.846.222 20.738.526.658

Euro (Euro 3.313 pada tahun 2012 dan Euro 3.329

pada tahun 2011) 39.094.982 39.083.324

Dolar Singapura (SG$ 2.376 pada tahun 2012 dan

SG$ 8.861 pada tahun 2011) 17.618.610 61.799.538

Jumlah 59.191.299.631 48.192.034.947

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 tidak terdapat jaminan yang diberikan oleh Entitas sehubungan dengan hutang usaha, transaksi hedging dan restrukturisasi hutang.

9. HUTANG BANK

Akun ini merupakan hutang bank yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pada bulan Mei 2012, Entitas memperoleh penambahan limit kredit atas fasilitas kredit modal kerja fixed loan

menjadi sebesar Rp 125.000.000.000 sedangkan limit kredit atas fasilitas kredit modal kerja menjadi sebesar Rp 85.000.000.000. Kedua fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada Oktober 2013. Pada tanggal 30 Juni dan 31 Desember 2011, Entitas menggunakan fasilitas kredit modal kerja masing-masing sebesar Rp 200.841.780.524 dan Rp 150.388.773.212, yang dicatat sebagai “Hutang bank” pada laporan posisi keuangan.

Pada bulan Oktober 2011, Entitas memperoleh fasilitas kredit modal kerja dan kredit modal kerja fixed loan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp 89.000.000.000 dan Rp 71.000.0000.000.

Pada tahun 2011, Entitas juga memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 25.000.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Oktober 2016 dan akan dilunasi dalam 20 (dua puluh) kali angsuran tiga bulanan masing-masing sebesar Rp 250 juta, Rp 1 miliar, Rp 1,25 miliar, Rp 1,75 miliar dan Rp 2 miliar secara berurutan pada tahun pertama sampai dengan tahun kelima. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, bagian jangka panjang dari fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 21.950.650.950 dan Rp 23.787.210.000, sedangkan bagian

(21)

jangka pendek masing-masing sebesar Rp 2.494.392.153 dan Rp 987.500.000.

Pada tahun 2010, Entitas juga memperoleh fasilitas kredit investasi refinancing dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 21.000.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 14 Maret 2012 dan akan dilunasi dalam 6 (enam) kali angsuran tiga bulanan masing-masing Rp 2,5 miliar dan Rp 4 miliar secara berurutan. Pada tanggal 31 Desember 2011, bagian jangka pendek dari fasilitas pinjaman ini sebesar Rp 3.991.250.000.

Kedua fasilitas pinjaman tersebut dibebani bunga tahunan sebesar 10% - 10,5% selama tahun 2012 dan 2011, dan dijamin dengan aset tetap tertentu Entitas, aset tidak digunakan dalam usaha, persediaan dan piutang usaha tertentu (Catatan 4, 6 dan 7).

Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, Entitas harus memenuhi beberapa pembatasan antara lain mendapatkan persetujuan tertulis dari bank untuk memindah tangankan aset yang digunakan sebagai jaminan pada pihak lain, memperoleh pinjaman kredit baru dari bank lain atau lembaga keuangan lainnya, bertindak sebagai penjamin untuk pihak lain atau menjaminkan aset Entitas pada pihak lain dan melunasi hutang kepada pemegang saham.

Hutang bank Mandiri telah dikurangkan dengan biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan hutang bank masing-masing sebesar Rp 139.357.847 dan Rp 49.349.050 untuk hutang bank dan hutang bank jangka panjang pada tanggal 30 Juni 2012 dan Rp 321.250.000 dan Rp 50.000.000 untuk hutang bank dan hutang bank jangka panjang pada tahun 31 Desember 2011.

10. PERPAJAKAN

Hutang pajak Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 31 Desember 2011 ( Audited ) Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) 5.535.000 -Pasal 21 555.806.850 1.080.518.890 Pasal 23/26 7.259.317 501.989 Pasal 25 - 912.976 Pasal 29 - 44.404.208

Pajak Pertambahan Nilai 418.861.217 2.315.274.035

Jumlah 987.462.384 3.441.612.098

Pada tahun 2011, Entitas menerima beberapa Surat Keputusan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) berkaitan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 21 dan pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp 1.029.876.027 dan bunganya sejumlah Rp 391.352.890.

Pada tanggal 12 Maret 2012, Entitas mengajukan surat permohonan pembatalan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) kepada Kantor Pelayanan Pajak atas SKPLB Pajak Penghasilan Badan No. 00088/406/03/054/04 tahun pajak 2003 tanggal 31 Desember 2004. Terkait dengan hal tersebut, Entitas menangguhkan SKP pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp 1.009.385.750 dan beserta bunganya sejumlah Rp 383.566.585.

Pada bulan April 2012 terdapat himbauan pembayaran atas SKPKB Pajak Penghasilan tahun 2009 sehingga Entitas melunasi jumlah kurang bayar tersebut sesuai dengan SKP, dimana penghasilan netto dan tagihan pajak penghasilan Entitas yang disetujui untuk tahun 2009 masing-masing sebesar Rp 17.900.018.847 dan Rp 236.652.890. Jumlah kurang bayar pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp 1.246.038.640 dikompensasikan dengan kelebihan bayar yang telah disetujui yakni menjadi sejumlah Rp 1.009.385.750 dan beserta dendanya Rp 383.566.585 disajikan sebagai bagian dari ”Pendapatan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif.

(22)

- 21 –

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012

Dengan Angka Pembanding Tahun 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

--- Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tanggal 22 April 2010, penghasilan kena pajak dan tagihan pajak penghasilan Entitas yang disetujui untuk tahun 2008 masing-masing sebesar Rp 16.830.701.443 dan Rp 268.920.301. Pada tahun 2010, Entitas juga menerima beberapa Surat Keputusan Pajak dan Surat Tagihan Pajak berkaitan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 21, pasal 23, Pajak Pertambahan Nilai tahun 2008 dan bunganya sejumlah Rp 235.090.379 yang disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif tahun 2010. Penyelesaian atas kelebihan bayar yang telah disetujui sebagian dikompensasikan dengan kurang bayar tersebut. Selisih antara taksiran tagihan pajak penghasilan dengan persetujuan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp 28.000.000 dibebankan pada tahun 2010.

11. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN

Entitas mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance pada tahun 2012, 2011 dan 2010, atas pengadaan mesin, peralatan dan kendaraan untuk jangka waktu 3 tahun. Pinjaman tersebut mempunyai tingkat bunga antara 5,68% – 7,75% per tahun.

Entitas mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Bumiputera – BOT Finance pada tahun 2011 dan 2010, atas pengadaan kendaraan untuk jangka waktu 3 tahun. Pinjaman tersebut mempunyai tingkat bunga 5,04% – 5,73% per tahun.

Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

( Audited )

Jatuh tempo dalam waktu satu tahun 6.911.896.277 5.487.579.916

Jatuh tempo lebih dari 1 tahun 6.408.606.667 5.758.547.306

Jumlah pembayaran sewa

pembiayaan minimum 13.320.502.944 11.246.127.222

Dikurangi beban bunga 2.312.030.300 1.851.875.206

Nilai tunai pembayaran sewa pembiayaan minimum 11.008.472.644 9.394.252.016

Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun 5.751.182.095 4.616.685.413

Bagian jangka panjang 5.257.290.549 4.777.566.603

Ikatan hutang sewa pembiayaan seperti hutang sewa pembiayaan pada umumnya, tidak terdapat ketentuan spesifik/ khusus lainnya.

12. HUTANG LAIN-LAIN

Pada tahun 2011, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan dalam rangka kepemilikan kendaraan dari PT Dipo Star Finance sebesar Rp 385.500.000 dengan tanpa dibebani bunga, dengan masa pinjaman selama 1 (satu) tahun. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo hutang masing-masing sebesar Rp 128.500.000 dan Rp 321.250.000.

13. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

Entitas menetapkan manfaat untuk karyawan yang mencapai usia pensiun 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Manfaat tersebut tidak didanai.

Perhitungan liabilitas imbalan kerja karyawan dilakukan oleh Perusahaan setahun sekali, sehingga saldo per 30 Juni 2012 sama dengan saldo per 31 Desember 2011 yakni sebesar Rp 4.316.362.112, berdasarkan perhitungan dari PT Sigma Prima Solusindo, aktuaris independen tertanggal 10 Pebruari 2012.

(23)

Asumsi-asumsi dasar yang dipergunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Usia pensiun Tingkat kenaikan gaji Suku bunga diskonto Tingkat kematian : : : : 55 tahun 6,00% 8,00%

Table Mortalita Indonesia II 1999

Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah tersebut memadai untuk memenuhi Undang-undang pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

14. MODAL SAHAM

Rincian pemegang saham Entitas dan kepemilikannya pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham

Jumlah saham ditempatkan

dan disetor penuh Persentase kepemilikan Jumlah

PT Langgeng Bahagia 179.313.291 17,78 % 89.656.645.500

Popularity Consultants Ltd. 122.581.787 12,15 61.290.893.500

Zafrina Development Ltd. 121.799.459 12,08 60.899.729.500

Nanyang Capital Investments Ltd. 120.000.000 11,90 60.000.000.000

Rotary Ventures Inc. 119.857.043 11,88 59.928.521.500

Luminous Ventures Inc. 118.386.487 11,74 59.193.243.500

Sandjojo Alim 112.176 0,01 56.088.000

Hidayat Alim (Direktur Utama) 56.087 0,01 28.043.500

Masyarakat 226.411.339 22,45 113.205.669.500

Jumlah 1.008.517.669 100,00 % 504.258.834.500

15. PENJUALAN BERSIH

Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:

2012 2011

Pihak ketiga Lokal

Pipa PVC, fitting dan talang air 151.550.933.993 76.626.469.927

Alat masak aluminium 113.195.040.756 98.518.027.978

Perabotan rumah tangga plastik 24.932.428.414 17.159.165.385

Karung plastik 9.620.797.111 8.059.176.863

Alat masak aluminium anti lengket 5.101.346.375 3.871.788.409

Lain-lain - 1.650.198.522

Sub – jumlah 304.400.546.649 205.884.827.084

Ekspor

Perabotan rumah tangga plastik (US$ 344.478 pada

tahun 2012 dan US$ 308.673 pada tahun 2011) 3.172.784.565 2.697.014.835

Alat masak aluminium (US$ 135.961 pada tahun

2012 dan US$ 116.010 pada tahun 2011) 1.239.219.569 1.014.505.366

Alat masak aluminium anti lengket (US$ 61.312 pada

tahun 2012 dan US$ 36.862 pada tahun 2011) 570.978.365 320.972.276

Sub – jumlah 4.982.982.499 4.032.492.477

Pihak berelasi

(24)

- 23 –

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012

Dengan Angka Pembanding Tahun 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

---

2012 2011

Perabotan rumah tangga plastik 678.112.955 735.642.409

Alat masak aluminium 593.985.473 504.956.814

Sub – jumlah 3.262.979.973 3.088.312.041

Jumlah 312.646.509.121 213.005.631.602

Nilai dan persentase penjualan kepada pihak berelasi diungkapkan di Catatan 5.

Pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, tidak ada penjualan ke pelanggan tunggal yang melebihi 10% dari penjualan bersih.

16. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

2012 2011

Pemakaian bahan baku 201.589.483.181 127.182.364.054

Upah buruh langsung 26.622.323.239 18.579.333.935

Beban pabrikasi (Catatan 17) 58.170.077.174 42.481.957.291

Jumlah beban produksi 286.381.883.594 188.243.655.280

Persediaan barang dalam proses

Awal periode 56.998.893.792 58.035.546.911

Akhir periode (60.235.800.353) (65.664.567.480)

Beban pokok produksi 283.144.977.033 180.614.634.711

Persediaan barang jadi

Awal periode 51.339.995.434 52.113.634.300

Pembelian 314.582.342 1.383.172.075

Akhir periode (76.637.259.741) (58.163.788.874)

Beban pokok penjualan 258.162.295.068 175.947.652.212

Entitas membeli bahan baku dan bahan pembantu dari pihak ketiga sebagai berikut:

2012 2011

PT TPC Indo Plastic & Chemicals 73.089.428.339 17.308.067.943

PT Indonesia Asahan Aluminium 36.677.614.057 46.249.959.670

PT Intibumi Alumindotama 22.952.994.449 1.289.965.242

Lain-lain (masing-masing di bawah 10% dari jumlah

pembelian) 103.780.213.652 74.745.668.307

Jumlah 236.500.250.497 139.593.661.162

17. BEBAN PABRIKASI

Rincian beban pabrikasi adalah sebagai berikut:

2012 2011

Bahan pembantu 21.039.613.809 13.493.496.566

Air dan listrik 9.661.356.563 6.693.112.780

(25)

2012 2011

Tenaga kerja tak langsung 8.837.700.459 6.558.423.424

Perbaikan dan pemeliharaan 6.179.523.270 3.257.527.146

Bahan bakar 2.104.978.093 1.560.877.218

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 400 juta) 1.120.806.839 1.087.824.093

Jumlah 58.170.077.174 42.481.957.291

18. PENDAPATAN LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari:

2012 2011

Laba selisih kurs 1.007.473.269 1.088.495.323

Laba penjualan aset tetap 31.000.000 120.000.000

Pendapatan deposito dan jasa giro 28.159.486 105.104.495

Lain-lain 238.283.157 333.069.365

Jumlah 1.304.915.912 1.646.669.183

19. BEBAN PENJUALAN

Rincian penjualan adalah sebagai berikut:

2012 2011

Pengangkutan dan beban ekspor lainnya 7.367.037.847 3.661.884.412

Pemasaran 6.093.468.630 2.836.161.544

Perjalanan dinas 3.361.094.594 3.265.852.957

Bahan bakar 496.533.149 383.917.863

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 170 juta) 171.008.973 288.363.421

Jumlah 17.489.143.193 10.436.180.197

20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:

2012 2011

Gaji dan kesejahteraan karyawan 14.115.168.175 11.819.164.390

Penyusutan (Catatan 7) 1.417.238.206 1.046.646.160

Perbaikan dan pemeliharaan 678.930.297 696.687.363

Asuransi 416.607.394 337.921.746

Sumbangan dan jamuan 379.591.218 598.712.110

Konsultan 338.898.717 258.025.000

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 335 juta) 912.737.319 3.495.700.762

Jumlah 18.259.171.326 18.252.857.531

21. BEBAN KEUANGAN

Akun ini terdiri dari:

2012 2011

(26)

- 25 –

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012

Dengan Angka Pembanding Tahun 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

---

2012 2011

Beban administrasi bank 509.691.895 245.756.442

Jumlah 10.919.456.258 6.946.517.087

22. BEBAN LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari:

2012 2011

Rugi selisih kurs 4.236.267.589 452.013.522

Lain-lain 1.317.613.554 6.011.942

Jumlah 5.553.881.143 458.025.464

23. INFORMASI SEGMEN

Periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 Segmen Usaha

Alat masak

aluminium

Pipa PVC, fitting dan talang air

Perabotan rumah

tangga plastik Lain-lain Jumlah

Penjualan Pihak ketiga 114.434.260.325 151.550.933.993 28.105.212.979 15.293.121.851 309.383.529.148 Pihak berelasi 593.985.473 - 678.112.955 1.990.881.545 3.262.979.973 115.028.245.798 151.550.933.993 28.783.325.934 17.284.003.396 312.646.509.121 Laba kotor 22.241.210.083 28.522.333.605 2.741.876.172 978.794.193 54.484.214.053 Pendapatan lain-lain 1.304.915.912 Beban keuangan (10.919.456.258) Beban penjualan (6.434.568.765) (8.477.612.602) (1.610.111.398) (966.850.428) (17.489.143.193)

Beban umum dan administrasi (18.259.171.326)

Beban lain-lain (5.553.881.143)

Laba sebelum manfaat (beban) pajak 3.567.478.045

Aset dan Liabilitas

Aset segmen 123.793.853.236 220.497.064.447 131.981.680.205 78.166.817.332 554.439.415.220

Aset tidak dialokasikan 190.494.415.777

Jumlah aset 744.933.830.997

Liabilitas segmen 2.533.163.321 833.362.113 633.764.794 316.071.884 4.316.362.112

Liabilitas tidak dialokasikan 330.165.707.461

Jumlah liabilitas 334.482.069.573

Informasi segmen lain

Penyusutan 2.494.622.738 4.005.537.276 1.919.152.490 2.224.023.843 10.643.336.347

Amortisasi 153.277.316 201.944.489 38.354.327 23.031.262 416.607.394

Arus kas dari aktivitas operasi

Penerimaan kas dari pelanggan 111.907.705.731 147.439.589.319 28.002.478.334 16.815.114.894 304.164.888.278 Pembayaran kas kepada:

Pemasok dan karyawan (314.032.293.366)

Lain-lain (22.932.954.082)

(27)

Alat masak aluminium

Pipa PVC, fitting dan talang air

Perabotan rumah

tangga plastik Lain-lain Jumlah

Arus kas dari aktivitas investasi

Perolehan aset tetap (2.716.373.153) (17.856.966.068) (1.614.326.158) (702.545.556) (22.890.210.935)

Lain-lain (2.037.425.312)

Jumlah (24.927.636.247)

Arus kas dari aktivitas pendanaan 48.449.846.396

Segmen Geografis

Asia Timur Tengah Australia Lain-lain Jumlah

Penjualan bersih 309.785.778.867 1.790.385.612 575.534.480 494.810.162 312.646.509.121

Periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 Segmen Usaha

Alat masak

aluminium

Pipa PVC, fitting dan talang air

Perabotan rumah

tangga plastik Lain-lain Jumlah

Penjualan Pihak ketiga 99.532.533.344 76.626.469.927 19.856.180.220 13.902.136.070 209.917.319.561 Pihak berelasi 504.956.814 - 735.642.409 1.847.712.818 3.088.312.041 100.037.490.158 76.626.469.927 20.591.822.629 15.749.848.888 213.005.631.602 Laba kotor 20.295.567.226 14.164.988.584 1.695.699.930 901.723.650 37.057.979.390 Pendapatan lain-lain 1.646.669.183 Beban keuangan (6.946.517.087) Beban penjualan (4.939.590.427) (3.783.615.289) (1.016.770.510) (696.203.971) (10.436.180.197)

Beban umum dan administrasi (18.252.857.531)

Beban lain-lain (458.025.464)

Laba sebelum manfaat (beban) pajak 2.611.068.294

Aset dan Liabilitas

Aset segmen 111.448.545.861 132.662.959.978 133.396.908.727 79.295.692.462 456.804.107.028

Aset tidak dialokasikan 167.170.055.450

Jumlah aset 623.974.162.478

Liabilitas segmen 1.973.149.300 538.426.191 520.243.398 258.671.472 3.290.490.361

Liabilitas tidak dialokasikan 216.672.067.755

Jumlah liabilitas 219.962.558.116

Informasi segmen lain

Penyusutan 2.679.221.463 2.893.109.679 2.976.040.037 2.328.971.045 10.877.342.224

Amortisasi 159.943.100 122.512.822 32.922.857 22.542.967 337.921.746

Arus kas dari aktivitas operasi

Penerimaan kas dari pelanggan 105.451.167.211 58.809.304.791 24.334.884.741 14.195.349.432 202.790.706.175 Pembayaran kas kepada:

Pemasok dan karyawan (203.366.593.559)

Lain-lain (15.112.873.205)

Jumlah (15.688.760.589)

Arus kas dari aktivitas investasi

Perolehan aset tetap (1.201.671.776) (10.233.621.019) (1.640.830.968) (868.782.221) (13.944.905.984)

Lain-lain (5.477.732.113)

Jumlah (19.422.638.097)

(28)

- 27 –

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2012

Dengan Angka Pembanding Tahun 2011 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

--- Segmen Geografis

Asia Timur Tengah Africa Lain-lain Jumlah

Penjualan bersih 210.424.836.415 1.612.996.991 524.224.022 443.574.174 213.005.631.602

Tidak terdapat informasi segmen berdasarkan lokasi geografis pelanggan Entitas, kecuali informasi penjualan bersih Entitas, karena pabriknya hanya terletak di satu lokasi.

24. IKATAN-IKATAN

Rekening giro Entitas dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya di blokir sebagai jaminan atas penggunaan gas negara. Pada tanggal 30 Juni 2012, jumlah rekening yang diblokir tersebut sebesar US$ 16.173 (setara dengan Rp 153.324.211) dan Rp 55.440.000, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar US$ 46.277 (setara dengan Rp 419.642.738) dan Rp 249.480.000 yang dicatat sebagai “Aset lancar lainnya” pada laporan posisi keuangan.

Entitas juga memiliki fasilitas LC impor/SKBDN dan bank garansi dengan jumlah maksimum sebesar Rp 35.000.000.000 dan fasilitas treasury line sebesar maksimum US$ 2.000.000 dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jaminan atas fasilitas diatas terkait dengan jaminan dalam fasilitas kredit modal kerja (Catatan 9). Pada tanggal 30 Juni 2012 saldo penggunaan fasilitas tersebut sebesar Rp 18.069.883.200 dan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp 9.619.367.952.

25. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 30 Juni 2012, Entitas mempunyai aset dan liabilitas moneter yang dinyatakan dalam mata uang asing sebagai berikut:

Mata Uang Asing Rupiah

Aset

Kas dan bank US$ 10.827 102.637.116

HK$ 50.487 61.691.075

Euro 2.261 26.682.491

SG$ 110 815.676

MYR 142 420.148

Piutang usaha US$ 156.755 1.486.041.192

Aset lancar lainnya US$ 16.173 153.324.211

Jumlah aset 1.831.611.909

Liabilitas

Hutang usaha US$ 5.470.648 51.861.739.817

Euro 3.313 39.094.982

SG$ 2.376 17.618.610

Biaya masih harus dibayar US$ 29.014 275.054.900

Jumlah liabilitas 52.193.508.309

Liabilitas – bersih 50.361.896.400

Apabila liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2012 dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs tengah pada tanggal 26 Juli 2012, maka proforma liabilitas moneter bersih Entitas akan mengalami peningkatan lebih kurang Rp 69.046.527.

Entitas melakukan kebijakan dengan mengupayakan aset dalam mata uang asing selalu tersedia atau cukup untuk melunasi liabilitas mata uang asing.

Gambar

Table Mortalita Indonesia II 1999

Referensi

Dokumen terkait

Untuk tahap selanjutnya, bahan ajar matematika berbasis pemecahan masalah berbantuan geogebra yang telah dirancang dilanjutkan ke tahap penelitian berikutnya, yaitu

VIII Tata Cara Evaluasi Kualifikasi, serta hasil evaluasi terhadap Dokumen Isian Kualifikasi untuk pekerjaan sebagaimana subyek tersebut diatas, maka dengan ini

ayat suci oleh lemambang yang merupakan seorang penyair yang dijalankan semasa ritual... Ritual miring dan gawai bagi masyarakat Iban adalah masa untuk membuat

Pela adalah suatu sistem hubungan sosial yang dikenal dalam masyarakat Maluku atas dasar perjanjian hubungan antara satu negeri (desa) dengan negeri lainnya yang biasa

Dalam penelitian ini, sampel terdiri dari 3 benda uji silinder dengan ukuran diameter 15 cm dam tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan beton, dan 3 benda uji balok

Hasil pembahasan pada table 2.5 yaitu tujuan dari penelitian ini adalah sistem informasi kepegawaian yang dibuat diharapkan dapat membantu PKIS Sekar Tanjung dalam mengelola

katagori Weber ini memunculkan problematic dichotomy antara pure charisma dan routinized charisma ; kedua, teori Weber ini telah ditentang dan secara signifikan mengalami

leverage mempunyai pengaruh terhadap return saham melalui kinerja keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk ke dalam pemeringkatan CGPI..