• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

A. Visi dan Misi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

1. V i s i

Sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah bahwa pemerintah Kota Bandung sudah menetapkan Visi Pembangunan yaitu : ” Terwujudnya Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera ”, Penjabaran Visi diatas adalah sebagai berikut :

Bandung, Meliputi wilayah dan seluruh isinya, Artinya Kota Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga sekarang.

Unggul, Menjadi yang terbaik dan terdepan dengan mempertahankan pencapaian sebelumnya serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyamanan dan kesejahteraan warga Kota Bandung.

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,

STRATEGI DAN KEBIJAKAN

▸ Baca selengkapnya: visi dan misi isbd

(2)

Nyaman , Terciptanya suatu kondisi dimana kualitas lingkungan terpelihara dengan baik melalui sinergitas lintas sektor sehingga dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya.Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah,air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya.

Sejahtera, Mengarahkan pembangunan Kota pada pemenuhan kebutuhan lahir dan batin melalui peningkatan partisipasi dan kerjasama seluruh lapisan masyarakat, agar dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil tuhan dibumi. Kesejahteraan yang ingin diwujudkan merupakan kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan lingkungan sebagai dasar pengokohan sosial. Masyarakat sejahtera tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materi saja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah. Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi rohani, akal dan jasad.

Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah,adil dan makmur.

▸ Baca selengkapnya: visi dan misi usaha bakso

(3)

Keterpaduan antara sejahtera lahiriah dan batiniah adalah manifestasi dari sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepercayaan diiri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjadi teladan bagi Kota lainnya.

Sebagai salah satu perangkat daerah yang memiliki tugas dan fungsi untuk merealisasikan Visi dan Misi Pembangunan dimaksud, serta sebagai pedoman dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, maka Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung telah menetapkan Visi Pembangunan, yaitu : “ Terwujudnya Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan yang berdaya saing guna mewujudkan pembangunan ekonomi yang kokoh, maju dan berkeadilan “. Adapun makna dari Visi tersebut adalah merupakan kemampuan untuk melihat perkembangan yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan upaya untuk terus melakukan pengembangan dan peningkatan baik kapasitas maupun kapabilitas seluruh potensi KUKM dan Perindustrian Perdagangan agar memiliki daya saing yang kuat dalam mengarungi persaingan pembangunan yang semakin ketat.

(4)

2. M i s i

Untuk mewujudkan visi sebagaimana tersebut diatas maka misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan kualitas kelembagaan, produktifitas, daya saing dan kemandirian Koperasi dan UMKM;

b. Menguatkan daya saing industri yang maju;

c. Meningkatkan kinerja perdagangan dalam dan luar negeri serta menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi barang yang kokoh;

d. Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat dan pelaksanaan kinerja yang optimal.

(5)

B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

Misi 1 : Meningkatkan kualitas kelembagaan, produktifitas, daya saing dan kemandirian Koperasi dan UMKM Tujuan : Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang berkualitas,

produktif, mandiri dan berdaya saing dalam rangka meningkatkan perekonomian kota yang kokoh, maju dan berkeadilan

Sasaran : 1. Berkembangnya Koperasi dan UMKM; 2. Terjaganya pertumbuhan ekonomi; 3. Meningkatnya kesempatan kerja;

4. Meningkatnya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan bimbingan teknis Koperasi dan UMKM;

5. Meningkatnya jumlah Koperasi dan UMKM yang sehat dan inovatif serta berdaya saing.

Indikator Sasaran 1 : - Persentase Koperasi Aktif;

- Pelaku usaha bernilai tambah dalam aspek HKI, paten, omzet, akses modal, sertifikasi halal, kuantitas dan kualitas produk.

Indikator Sasaran 2 : Wirausaha baru

Indikator Sasaran 3 : Lapangan pekerjaan baru

Indikator Sasaran 4 : Jumlah pengelola Koperasi dan pelaku UMKM yang mengikuti diklat dan atau bimbingan teknis

Indikator Sasaran 5 : - Persentase Koperasi Sehat.

(6)

Misi 2 : Menguatkan daya saing industri yang maju

Tujuan : Mewujudkan industri berdaya saing yang maju melalui peningkatan nilai tambah industri, pengembangan industri kreatif, perluasan pasar produk industri dalam dan luar negeri

Sasaran : 1. Meningkatnya kemampuan teknologi dan mutu produk industri;

2. Meningkatnya pemasaran produk industri; 3. Terlayaninya masyarakat industri kecil;

4. Terbinanya sentra industri dan perdagangan; 5. Meningkatnya industri kreatif yang bernilai

tambah.

Indikator Sasaran 1 : Jumlah sertifikat halal yang diterbitkan Indikator Sasaran 2 : Jumlah pameran produk industri

Indikator Sasaran 3 : Jumlah industri kecil yang dilayani Indikator Sasaran 4 : Jumlah sentra yang dibina

Indikator Sasaran 5 : Jumlah industri kreatif yang bernilai tambah

Misi 3 : Meningkatkan kinerja perdagangan dalam dan luar negeri serta menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi barang yang kokoh Tujuan : Mengembangkan akses pasar, iklim usaha, daya

saing, perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri, stabilisasi harga bahan pokok dan penciptaan jaringan distribusi yang efisien

Sasaran : 1. Meningkatnya akses pasar dan kualitas usaha dalam dan luar negeri;

2. Terjaganya ketersediaan pangan dan stabilitas harga;

3. Terjaganya pertumbuhan ekonomi;

4. Mendorong upaya peningkatan daya beli masyarakat;

5. Peningkatan kinerja sektor Perdagangan Non Formal, Kecil, Menengah dan Besar.

Indikator Sasaran 1 : Nilai ekspor Kota Bandung Indikator Sasaran 2 : Tingkat inflasi umum

Indikator Sasaran 3 : Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Indikator Sasaran 4 : - Indeks daya beli

- PDRB/Kapita

(7)

Misi 4 : Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat dan pelaksanaan kinerja yang optimal Tujuan : Terwujudnya laporan keuangan dan AKIP yang

optimal

Sasaran : Meningkatnya kualitas laporan keuangan dan AKIP yang optimal

Indikator sasaran : - Persentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/ Inspektorat yg ditindaklajuti

- Nilai evaluasi AKIP

- Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

- Persentase Tertib Administrasi Barang / asset daerah

Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagai berikut :

(8)

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan

Kota Bandung

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- KET.

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Misi 1 : Meningkatkan kualitas kelembagaan, produktifitas, daya saing dan kemandirian Koperasi dan UMKM

Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang berkualitas, produktif, mandiri dan berdaya saing dalam rangka

meningkatkan perekonomian kota yang kokoh, maju dan berkeadilan

Berkembangnya

Koperasi dan UMKM Persentase Koperasi Aktif Pelaku usaha bernilai 81.76 % 82.85% 84.41% 86.24% 88.82 %

tambah dalam aspek HKI, paten, omzet, akses modal, sertifikasi halal, kuantitas dan kualitas produk

155 pelaku

usaha 420 pelaku usaha 450 pelaku usaha 475 pelaku usaha 500 pelaku usaha

Terjaganya

pertumbuhan ekonomi Wirausaha baru - 5.414 orang 5.726 orang 6.018 orang 6.463 orang Penciptaan 100.000 wirausaha baru

dicapai oleh beberapa SKPD

Meningkatnya

kesempatan kerja Lapangan pekerjaan baru - 821 902 988 1.090 Penciptaan lapangan kerja baru 250.000,

terdiri dari beberapa SKPD Meningkatnya

penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan bagi Koperasi dan UMKM

Jumlah pengelola Koperasi dan pelaku UMKM yang mengikuti diklat

400 KUKM 600 KUKM 680 KUKM 760 KUKM 840 KUKM

Meningkatnya jumlah Koperasi dan UMKM yang sehat dan inovatif serta berdaya saing

Persentase Koperasi Sehat 23 % 24 % 25 % 26 % 27 %

Cakupan bina Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

4.336

(9)

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE - KET.

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Misi 2 : Menguatkan daya saing industri yang maju

Mewujudkan industri berdaya saing yang maju melalui peningkatan nilai tambah industri, pengembangan industri kreatif, perluasan pasar produk industri dalam dan luar negeri

Meningkatnya

kemampuan teknologi dan mutu produk industri

Jumlah sertifikat halal

yang diterbitkan 125 pelaku usaha IKM 300 pelaku usaha IKM 180 pelaku usaha IKM 180 pelaku usaha IKM 180 pelaku usaha IKM

Meningkatnya pemasaran produk industri

Jumlah pameran produk

industri 7 event 9 event 9 event 9 event 9 event

Terlayaninya masyarakat industri kecil

Jumlah industri kecil yang

dilayani 102 pelaku usaha

182 pelaku usaha 202 pelaku usaha 230 pelaku usaha 240 pelaku usaha Terbinanya sentra industri dan perdagangan

Jumlah sentra yang dibina 17 sentra 20 sentra 23 sentra 26 sentra 30 sentra

Meningkatnya industri kreatif yang bernilai tambah

Jumlah industri kreatif

yang bernilai tambah 125 pelaku industri

kreatif 190 pelaku industri kreatif 220 pelaku industri kreatif 250 pelaku industri kreatif 270 pelaku industri kreatif

(10)

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- KET.

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Misi 3 : Meningkatkan kinerja perdagangan dalam dan luar negeri serta menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi barang yang kokoh

Mengembangkan akses pasar, iklim usaha, daya saing, perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri, stabilisasi harga bahan pokok dan penciptaan jaringan distribusi yang efisien

Meningkatnya akses pasar dan kualitas usaha dalam dan luar negeri

Nilai ekspor Kota Bandung US $ 603 jt US $ 606 jt US $ 609 jt US $ 612 jt US $ 614 jt

Terjaganya ketersediaan pangan dan stabilitas harga

Tingkat inflasi umum Tingkat

inflasi umum satu digit Tingkat inflasi umum satu digit Tingkat inflasi umum satu digit Tingkat inflasi umum satu digit Tingkat inflasi umum satu digit

Dinas KUKM dan Perindag dengan SKPD

Pendukung Lainnya Terjaganya

pertumbuhan ekonomi Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 9.25 % 9.52 % 9.79 % 10.06 % 10.33 % Perindag dengan SKPD Dinas KUKM dan

Pendukung Lainnya Mendorong upaya

peningkatan daya beli masyarakat

Indeks daya beli 66.83 % 67.07 % 67.32 % 67.56 % 67.80 % Dinas KUKM dan

Perindag dengan SKPD Pendukung Lainnya

PDRB/Kapita 16.501.354 17.996.702 19.688.869 21.598.737 23.764.532 Dinas KUKM dan

Perindag dengan SKPD Pendukung Lainnya Peningkatan kinerja

sektor Perdagangan Non Formal, Kecil,

Menengah dan Besar

Cakupan binaan sektor

perdagangan pelaku 1.010

usaha

750 pelaku

usaha 875 pelaku usaha pelaku 1.225 usaha

1.450 pelaku

(11)

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- KET.

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Misi 4 : Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat dan pelaksanaan kinerja yang optimal

Terwujudnya kualitas laporan keuangan dan AKIP yang optimal

Meningkatnya kualitas laporan keuangan dan AKIP Persentase Temuan Pengelolaan Anggaran BPK/Inspektorat yang ditindaklajuti 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Nilai evaluasi AKIP CC CC B B A

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) B B B B B Persentase Tertib Administrasi Barang / asset daerah 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

(12)

C. Strategi dan Kebijakan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

Strategi adalah cara yang ditempuh dalam rangka pencapaian Misi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung yang diuraikan ke dalam kebijakan, program dan kegiatan prioritas yang akan diimplementasikan dalam periode waktu tertentu.

Penetapan strategi diharapkan dapat menjadi arahan, pedoman dan dorongan bagi setiap aktivitas pegawai Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung, sehingga dapat membentuk satu kesatuan gerak dan langkah bagi seluruh pelaksana kegiatan dalam rangka mencapai tujuan guna mewujudkan Visi dan Misi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung. Strategi dan arah kebijakan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung dari setiap Misi disajikan pada tabel 4.2 sebagai berikut :

(13)

Tabel 4.2

Strategi dan Arah Kebijakan

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung Tahun 2013 - 2018

SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN ARAH KEBIJAKAN TAHUNAN URUSAN

2014 2015 2016 2017 2018 MISI 1 : Meningkatkan kualitas kelembagaan, produktifitas, daya saing dan kemandirian Koperasi dan UMKM

1. Berkembangnya Koperasi dan

UMKM; 2. Terjaganya pertumbuhan ekonomi; 3. Meningkatnya kesempatan kerja; 4. Meningkatnya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan bimbingan teknis Koperasi dan UMKM;

5. Meningkatnya jumlah Koperasi

dan UMKM yang sehat dan inovatif serta berdaya saing.

a. Meningkatkan konstribusi KUMKM

terhadap perekonomian kota.

b. Fasilitasi dan intermediasi

pengembangan KUMKM.

c. Penguatan KUMKM melalui

peningkatan kompentensi dan kualitas SDM jaringan usaha, perluasan aspek permodalan dan daya saing produk KUMKM.

d. Memberikan fasilitasi, advokasi dan

pendampingan usaha bagi wirausaha baru.

Penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif

     Koperasi dan

UMKM Pengembangan kewirausahaan

dan keunggulan kompetitif UKM

    

Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UKM

    

Peningkatan Promosi dan

Kerjasama investasi  - - - -

Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

(14)

SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN ARAH KEBIJAKAN TAHUNAN URUSAN 2014 2015 2016 2017 2018

MISI 2 : Menguatkan daya saing industri yang maju

1. Meningkatnya kemampuan

teknologi dan mutu produk industri;

2. Meningkatnya pemasaran

produk industri;

3. Terlayaninya masyarakat

industri kecil;

4. Terbinanya sentra industri dan

perdagangan;

5. Meningkatnya industri kreatif

yang bernilai tambah.

Meningkatkan kemampuan teknologi, desain dan inovasi produk, manajemen produksi, pemasaran, sentra industri serta industri kreatif yang bernilai tambah.

Peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi

     Industri

Pengembangan industri kecil menengah

    

Peningkatan kemampuan teknologi industri

    

Penataan struktur industri     

Pengembangan sentra- sentra industri potensial

    

Pengembangan ekonomi kreatif dan teknopolis

    

MISI 3 : Meningkatkan kinerja perdagangan dalam dan luar negeri serta menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi barang yang kokoh

1. Meningkatnya akses pasar dan

kualitas usaha dalam dan luar negeri;

2. Terjaganya ketersediaan

pangan dan stabilitas harga;

3. Terjaganya pertumbuhan

ekonomi;

4. Mendorong upaya peningkatan

daya beli masyarakat;

5. Peningkatan kinerja sektor

Perdagangan Non Formal, Kecil, Menengah dan Besar.

a. Meningkatkan penggunaan

produk dalam negeri. b.Meningkatkan integrasi

perdagangan antar pedagang dan memperkuat kelembagaan perdagangan.

c. Meningkatkan produk ekspor

bernilai tinggi dan kreatif. d.Mengupayakan diversifikasi

pasar dalam dan luar negeri. e. Mendorong terciptanya

pengelolaan transparasi harga dan efisiensi distribusi.

Perlindungan konsumen dan

pengamanan perdagangan      Perdagangan

Peningkatan dan pengembangan ekspor

    

Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri

    

Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

    

(15)

SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN ARAH KEBIJAKAN TAHUNAN URUSAN 2014 2015 2016 2017 2018

MISI 4 : Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat dan pelaksanaan kinerja yang optimal Terwujudnya kualitas laporan

keuangan dan AKIP yang optimal

Meningkatkan kualitas laporan keuangan dan AKIP

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan

(16)

Misi 1 : Meningkatkan kualitas kelembagaan, produktifitas, daya saing dan kemandirian Koperasi dan UMKM

Koperasi dan UKM ( KUKM ) menempati posisi strategis untuk mempercepat perubahan struktural dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sebagai wadah kegiatan usaha bersama bagi produsen maupun konsumen, KUKM diharapkan berperan dalam meningkatkan posisi tawar dan efisiensi, sekaligus turut memperbaiki kondisi persaingan usaha di pasar melalui dampak eksternalitas positif yang ditimbulkannya.

Dalam upaya pengembangan aksesibilitas terhadap modal, teknologi dan pemasaran terlebih dahulu harus diperkuat pada peningkatan kelembagaan KUKM, Hal yang paling penting dalam peningkatan terhadap produktifitas perlu dilakukan perbaikan-perbaikan pada SDM, manajemen, permodalan dan pemasaran.

Fasilitasi terhadap akses pembiayaan baik ke lembaga keuangan (bank) maupun non lembaga keuangan (non bank) yang memberikan kredit lebih murah dan mudah bagi Koperasi, apabila koperasi mendapatkan fasilitasi pembiayaan/sumber modal lebih murah, maka tugas dan fungsi koperasi di masyarakat dapat menyalurkannya dengan memberikan kredit atau pinjaman kepada anggota dan masyarakat yang dapat

(17)

terjangkau untuk pengembalian pinjaman sehingga keberadaan koperasi dapat meredam maraknya rentenir/lintah darat.

Masalah yang masih dihadapi adalah rendahnya produktivitas, sehingga menimbulkan kesenjangan antar pelaku usaha Koperasi, usaha kecil, dan menengah. Kinerja seperti itu berkaitan dengan : (a) Rendahnya aksesibilitas terhadap lembaga keuangan; (b) Rendahnya tingkat kesadaran anggota koperasi dalam pemupukan permodalan; (c) Kurang profesionalismenya pengurus, pengawas dalam pengelolaan Koperasi; dan (d) Rendahnya penguasaan teknologi dan pemasaran.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2011, diperoleh data bahwa salah satu kendala utama yang dihadapi UMKM di Kota bandung adalah keterbatasan akses permodalan. Sebanyak 31% dari UMKM yang dijadikan sampel mengemukakan bahwa permodalan merupakan persoalan utama.

Dalam menghadapi globalisasi ekonomi serta mangantisipasi tingginya persaingan usaha dibutuhkan koperasi yang kuat, sehat, mandiri dan tangguh yang dapat berdaya saing. Untuk memenuhi hal tersebut, koperasi harus mampu membangun sinergitas jaringan kerja (kemitraan) yang kuat dengan berbagai pihak antara lain instansi terkait baik Pemerintah Pusat

(18)

maupun Pemerintah Daerah, Dekopinda, Dekranasda, Kadin dan Perguruan Tinggi serta pelaku usaha lainnya.

Berdasarkan data yang ada, dari 4.581 UMKM binaan Dinas KUKM dan Perindag Kota Bandung, hanya sekitar 15% yang telah menjadi anggota asosiasi / bermitra dengan institusi lain dalam rangka pengembangan usaha, hanya sekitar 8% yang telah bersertifikasi, dan hanya 18% pelaku UMKM Kota Bandung yang sudah menjalin kerjasama dengan lembaga keuangan dan kurang dari 1% yang bekerjasama dengan lembaga riset.

Hal ini menunjukan suatu fenomena yang kontradiktif khususnya apabila dikaitkan dengan bahwa hampir seluruh UMKM tidak akan asing dengan kata "jaringan" atau "networking" atau "silaturahmi". Akan tetapi sedikit yang memahami dan melaksanakan arti pentingnya jaringan dalam usahanya.

Peningkatan Kemampuan KUKM yang berkualitas, inovatif dan kreatif merupakan mata rantai yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan produksi dan pemasaran.

Aspek penting dalam produksi adalah peningkatan produktivitas KUKM dan sekaligus peningkatan nilai tambah dengan pemanfaatan teknologi yang dipandu oleh perkembangan ilmu pengetahuan, yang kaya inovasi produk, sedangkan aspek penting dalam pemasaran dan penguatan jaringan usaha ditujukan pada penguasaan pasar dalam negeri

(19)

dan peningkatan pasar ekspor. Dalam kaitan ini Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung memberikan fasilitasi promosi produk Koperasi dan UKM di pasar domestik maupun nasional. Namun demikian KUMKM Kota Bandung tidak boleh terlena mengingat persaingan usaha tidak saja terjadi dengan pelaku KUMKM di kota lain di Indonesia tetapi juga juga akan bersaing dengan pelaku usaha dari Negara lain.

Misi 2 : Menguatkan daya saing industri yang maju

Potensi Industri Kecil Menengah di Kota Bandung cukup banyak, produk yang dihasilkan industri kecil menengah di Kota Bandung sangat bervariasi jenis maupun bentuk-bentuknya serta kemasan produknya, untuk meningkatkan daya saing produk di pasaran dalam dan luar negeri diperlukan kreatifitas untuk menghasilkan inovasi baru dalam menghasilkan produk dan kemasan yang dapat memiliki daya jual sehingga mampu meningkatkan omzet penjualan. Dalam hal mengelola kegiatan usahanya, pada umumnya para pelaku IKM masih menggunakan manajemen konvensional, sehingga dalam mengembangkan usahanya kurang profesional. Demikian juga dalam hal pemasaran, para pelaku IKM masih kurang menguasai strategi dalam memasarkan produknya, dimana perkembangan metoda dan strategi pemasaran produk telah

(20)

(IT) terutama kemajuan media internet yang telah menjadi sarana untuk memasarkan produk IKM ke seluruh dunia.

Beberapa produk hasil kreasi pelaku usaha di Kota Bandung telah banyak dikenal masyarakat luar Kota Bandung dari pakaian jadi sampai kuliner. Dilain pihak produk yang dihasilkan oleh pengusaha Kota Bandung sebenarnya lebih beragam tetapi belum banyak diketahui oleh pasar. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya promosi produk dan ada beberapa produk yang tidak menarik kemasannya serta mutu barang dagangan yang belum sesuai dengan keinginan pasar dikarenakan inovasi usaha serta manajerial produksinya masih rendah.

Berdasarkan gambaran potensi ikm Kota Bandung yang dipaparkan tersebut, maka diperlukan upaya untuk Meningkatkan Daya Saing Industri sehingga IKM Kota Bandung dapat maju usahanya menjadi pensuplay kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Dalam menghadapi era globalisasi, untuk dapat bersaing di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional harus dilakukan upaya peningkatan kemampuan inovasi produk, manajemen dan pemasaran serta pemenuhan permodalan usaha.

Peningkatan kemampuan Inovasi diperlukan dalam hal peningkatan kualitas produk agar tercipta produk yang berkualitas, desain produk yang sesuai dengan selera konsumen, bervariasi dengan mengandalkan kreatifitas para

(21)

pelaku usaha. Peningkatan kemampuan inovasi produk dapat dilakukan juga melalui penerapan TTG (Teknologi Tepat Guna), menghasilkan satu produk dalam satu wilayah (one village one

product /ovop), dengan tujuan agar produk lokal dapat di terima

di pasar internasional.

Peningkatan kemampuan manajemen pelaku usaha yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian, diperlukan untuk meningkatkan tata kelola usaha yang efektif dan efisien.

Misi 3 : Meningkatkan kinerja perdagangan dalam dan luar negeri serta menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi barang yang kokoh

Kota Bandung telah berkembang menjadi Kota Jasa dan Perdagangan. Hal ini ditunjukan dengan bertambahnya sarana dan pelaku usaha yang bergerak dibidang barang dan jasa. Pesatnya kegiatan ekonomi tersebut belum di imbangi oleh berbagai faktor pendukung, diantaranya :

1) Masih beredarnya barang yang tidak sesuai dengan standar nasional;

2) Masih ditemuinya penggunaan alat UTTP (Ukur, Timbang, Takar dan Perlengkapannya) yang belum melaksanakan tera dan tera ulang;Kurangnya kesadaran masyarakat tentang

(22)

3) Terjadinya gejolak harga dan kelangkaan bahan pokok; Beredarnya barang barang tiruan di Kota Bandung Minimya pengetahuan pengelolan usaha dari pelaku usaha; Rendahnya Standar mutu barang ekspor;

4) Rendahnya informasi pengetahuan tentang peluang pasar negara tujuan ekspor;

5) Minimnya informasi produk impor yang beredar di kota Bandung;

6) Berkembangnya bentuk bentuk usaha perdagangan;

7) Belum terpantaunya pengadaan (suplay) kebutuhan barang barang yang beredar;

8) Belum terpantaunya sumber sumber barang yang ada di Kota Bandung;

9) Berkembangya pasar-pasar modern;

10)Masih belum optimalnya kemitraan antara pelaku usaha kecil dengan pengusaha besar;

11)Belum adanya kesadaran dan kemampuan para pedagang untuk membentuk komunitas / asosiasi.

Dalam menyikapi kondisi tersebut, diperlukan upaya–upaya dalam rangka mengembangkan jaringan kerja pada lembaga pemasok barang kebutuhan pokok, lembaga promosi produk ekspor, lembaga sertifikasi Balai Uji Mutu Barang Ekspor, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik, asosiasi produsen dan institusi lainnya seperti Bulog, Pertamina, Kadin, Aprindo.

(23)

Sedangkan dalam upaya meningkatkan pemasaran bekerjasama dengan Atase Perdagangan, ITPC, Kementerian Perdagangan dalam hal ini Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional.

Dalam rangka menghadapi globalisasi dengan adanya AFTA, NAFTA, AEC serta mengantisipasi tingginya persaingan dibutuhkan produk yang dapat berdaya saing, memiliki standarisasi dan bersinergi dengan lembaga jaringan.

Misi 4 : Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat dan pelaksanaan kinerja yang optimal

Dalam upaya mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar akurat dan transparan melalui tertib Administrasi keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan untuk meminimalisir temuan baik intern ataupun ektern diperlukan pengawasan yang terus menerus dan berkesinabungan dan dilakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan steckholder lain yang terkait, sehingga menghasilkan laporan keuangan yang wajar tanpa pengecualian serta dapat menyelesaikan/ menindaklanjuti temuan ekstern dalam rangka pencapaian indikator tertib administrasi barang/asset daerah dengan meningkatkan pengelolaan barang/asset daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebagai salah satu pelayanan publik bahwa indeks kepuasan masyarakat untuk dilaksanakan dan

(24)

Untuk mencapai target kinerja yang diharapkan melalui program kegiatan yang telah direncanakan dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku dicapai dengan maksimal sehingga menghasilkan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) dapat diukur dengan baik.

Referensi

Dokumen terkait

Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan (pemilik simpanan giro, tabungan dan deposito)

Jadi pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan menyiapkan sarana temu kembali informasi yang meliputi pengatalogan deskriptif dan pengatalogan subjek yang merupakan suatu

Pada tahun 2008 Departemen Kesehatan merubah terminology Askeskin berdasarkan Surat Mentri Kesehatan RI Nomor 112/Menkes/II/2008 menjadi Program Jaminan Kesehatan

Berdasarkan hasil perhitungan didapat bahwa terdapat perbedaan persepsi diantara kedua tipe konsumen terhadap elemen atau faktor brand loyalty seperti brand

Penelitian yang telah dilakukan oleh, tentang melakukan penelitian yaitu”Sistem Kasus penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang akan peneliti kembangkan

Cord rewind button Nút thu dây điện nguồn Tuas penggulung kabel Power control dial Vòng điều khiển mức điện Tombol pengatur daya Curved wand Thanh cắm cong Pipa

Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan pengorbanan yang tiada akhir untukku , yang selalu mendoakanku, air mata dan keringat yang tercucur untukku , sari

Metode tinggi-rendah ( high-low method ) adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang