• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III STRATEGI OPERASIONAL DALAM MENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI CHRYSTAL SAPPHIRE RESTAURANT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III STRATEGI OPERASIONAL DALAM MENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI CHRYSTAL SAPPHIRE RESTAURANT"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

STRATEGI OPERASIONAL DALAM MENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DI CHRYSTAL SAPPHIRE RESTAURANT

A. Peningkatan kualitas pelayanan di Chrystal Sapphire Restaurant

Sesuai dengan latar belakang yang sudah dijelaskan, pemilihan judul ini didasari dengan banyaknya orang yang beranggapan bahwa menjadi seorang pramusaji adalah pekerjaan yang mudah dan dianggap remeh, seorang pramusaji tidaklah semudah yang dibayangkan banyak orang. Seorang pramusaji harus memiliki kekuatan ekstra untuk mengerjakan tanggung jawabnya yaitu melayani para tamu. Dengan banyaknya hotel yang berkembang saat ini, sekolah kejuruan maupun perguruan tinggi menawarkan jurusan perhotelan maupun pariwisata, hal ini menunjukkan bahwa industri perhotelan dan pariwisata menjadi salah satu industri jasa yang menjanjikan dan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Tidak banyak orang yang tahu bahwa seorang pramusaji sangat berpengaruh terhadap banyaknya pelanggan yang datang di hotel maupun di restoran-restoran. Inilah yang membuat para pemilik jasa hotel berlomba-lomba dalam memilih pramusaji yang mampu memberikan kesan baik bagi perusahaannya.

Dalam usaha perhotelan tidak hanya berkualitas produk saja yang diutamakan namun kualitas pelayanan juga perlu dikembangkan dan ditingkatkan karena perhotelan bergerak dibidang jasa. Yang dimaksud meningkatkan kualitas

(2)

pelayanan ini adalah memberikan pelayanan yang unggul dan memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan tamu sehingga tamu merasa puas dan ingin berkunjung kembali. Banyak sekali hotel yang bermunculan di Indonesia terutama di Solo akan tetapi hanya beberapa hotel saja yang memberikan kualitas pelayanan yang baik. Inti dari sebuah usaha jasa adalah memeberikan pelayanan yang baik dan penuh keramahtamahan. Apabila pelayanan yang diberikan tidak memuaskan maka tamu tidak akan merasa nyaman menginap ataupun makan di tempat tersebut. Sebaliknya apabila tamu merasa puas dan mendapatkan pelayanan yang baik maka tamu tersebut akan merasa nyaman dan ingin selalu mengunjungi hotel maupun restoran tersebut. Inilah yang dimaksud dengan kualitas pelayanan yang unggul disamping makanan atau produk menarik yang ditawarkan, harga yang tidak terlalu mahal, cita rasa yang pas, dan pelayanan yang maksimal. Itulah mengapa kualitas pramusaji yang baik dan handal memegang peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan sebagai salah satu bentuk dari jasa yang diberikan.

1. Pembagian tugas shift kerja di restoran Chrystal Sapphire Best Western Solo Baru yaitu :

a. Shift pagi

Yaitu pembagian jam kerja yang telah disetujui oleh supervisor mulai dari jam 07.00 – 15.00 WIB. Jumlah karyawan untuk shift pagi biasanya empat

(3)

staff (1 kapten, 1 kasir, 2 pramusaji) dan selebihnya dibantu oleh anak magang (training).

Tugas dan tanggung jawab pramusaji :

1) memeriksa kelengkapan seragam sebelum dikenakan. Apabila

sudah lengkap dan rapi baru bisa memasuki restoran.

2) Melihat daftar tamu berapa yang menginap untuk sarapan jika daftar menu belum diambil maka pramusaji wajib unruk mengambil di bagian reception di departement FO (Front Office). 3) Melakukan briefing pagi dengan senior dan pembagian tugas untuk

sarapan pagi (pouring tea or coffee, griter, set up dan clear up) 4) Melihat BEO (Banquete Event Order) apakah hari ini ada event di

restoran misalnya: lunch or dinner package.

5) Jika ada makan siang maka shift pagi wajib untuk menyiapkan peralatan yang digunakan untuk makan siang.

b. Shift sore

Yaitu pembagian jam kerja yang telah disetujui oleh supervisor mulai dari jam 15.00 – 23.00 WIB. Jumlah karyawan untuk shif pagi biasanya empat staff (1 kapten, 1 kasir, 2 pramusaji) dan selebihnya dibantu oleh anak magang (training).

(4)

Tugas dan tanggung jawab pramusaji :

1) Memeriksa kelengkapan seragam sebelum dikenakan. Apabila sudah lengkap dan rapi baru bias memasuki restoran. Dipersiapkan pula peralatan yang harus dibawa pramusaji (pena, buku kecil dan korek api).

2) Melihat BEO (Banquete Event Order) apakah hari ini ada event di restoran.

3) Menyiapkan peralatan untuk makan malam. Apabila tidak ada makan

malam biasanya pramusaji menyiapkan peralatan untuk sarapan pagi dari cutleries, condiment (sugar, salt, paper, coffee, creammer, and sweetener), glass juice, highball glass.

4) Menjaga pool bar apabila tamu ingin memesan snack.

5) Sebelum dan sesudah pulang melakukan set up untuk sarapan. Anak magang dan casual melakukan briefing di restoran untuk menambah kemampuan dan pengetahuan tentang menu maupun cara-cara melakukan pelayanan dengan mengadakan tanya jawab sesama anak magang maupun casual.

c. Shift malam

Shift malam dimulai dari jam 23.00-07.00 WIB. Shift malam

diperbolehkan hanya untuk laki-laki saja. Jumlah staff yang masuk adalah 2 orang. Sebelum jam sarapan mulai staff yang bertugas harus mengecek kembali peralatan makan maupun makanan yang akan dihidangkan bagi

(5)

para tamu apakah sudah lengkap semua sesuai dengan ketentuan pihak hotel. Yang bertugas untuk jam malam biasanya sering pulang terlambat karena melihat kondisi tamu yang sarapan di restoran cukup banyak dan harus mengkondisikan suasana sebelum shift selanjutkan datang dan mengambil alih tugas.

2. Jenis peralatan restoran yang dipakai dibagi menjadi delapan yaitu: a. Cutlery

Peralatan operasional dari bahan perak atau baja yang digunakan untuk alat menyantap makanan. Contoh:

1.) Dinner knife untuk (memotong daging atau ikan) 2.) Dessert knife untuk ( memotong pancake atau waffle) 3.) Dinner fork untuk (makanan utama)

4.) Dessert fork untuk (makanan pembuka dan penutup)

5.) Dinner spoon untuk (alat makanan utama seperti nasi, salat sayur, salat buah, bubur modern maupun tradisional)

6.) Dessert spoon untuk (hidangan penutup)

7.) Tea spoon untuk (mengaduk teh, kopi maupun pudding)

(6)

b. Silverware

Peralatan operasional dari bahan perak atau baja selain cutlery. Contoh:

1.) Sharpener yaitu pengasah pisau.

2.) Serving dish yaitu tempat untuk makanan agar tetap hangat. 3.) Carving knife yaitu pisau pengukir.

4.) Plate cover digunakan untuk menutup makanan yang dipesan tamu.

5.) Ladle digunakan untuk mengambil makanan.

6.) Cake tong digunakan untuk mengambil kue.

7.) Ice tong digunakan untuk mengambil es batu.

c. Chinaware

Peralatan operasional yang terbuat dari keramik maupun tanah liat yang sifatnya mudah pecah biasanya dipakai untuk tempat makanan.

1.) Dinner plate digunakan untuk hidangan utama.

2.) Dessert plate digunakan untuk hidangan pembuka maupun

penutup.

3.) Fish plate digunakan untuk menyajikan hidangan ikan.

4.) Soup cup digunakan untuk menyajikan hidangan soup.

5.) Saucer adalah alas yang digunakan untuk soup cup atau kopi cup. 6.) Cereal bowl digunakan untuk penyajian sereal atau bubur.

(7)

d. Glassware

Peralatan operasional yang terbuat dari bahan gelas, mudah pecah biasanya digunakan untuk menyajikan minuman. Contoh:

1.) Water goblet digunakan untuk air putih atau air es. 2.) Cocktail glass digunakan minuman coktail.

3.) Collin digunakan untuk minuman gelas tinggi. 4.) Tumbler digunakan untuk minuman jenis soft drink. 5.) Juice glass digunakan minuman jus.

e. Service equipment

Peralatan penunjang operasional di restoran yang tidak secara langsung dipergunakan tamu. Contoh: asbak

f. Mebel

Perabotan restoran dari bahan kayu dan lainnya yang dipakai sebagai fasilitas penunjang pelayanan. Contoh: meja dan kursi.

g. Linen dan stationary

Pearalatan operasional berupa kain, kertas, dan sejenisnya yang biasanya dipakai untuk kelengkapan dan penunjang pelayanan makan dan minum serta proses administrasi restoran.

Linen :

a. Moulton adalah kain tebal semacam flannel yang digunakan untuk alas meja sebelum taplak meja.

(8)

b. Table cloth digunakan untuk taplak meja yang dipakai restoran.

c. Service napkin adalah serbet yang dipakai pramusaji. Stationary:

a. Log book.

b. Captain order book. c. Reservation book. h. Peralatan musik dan entertaiment

Peralatan musik, sound system, dan pencahayaan yang ada dan

dipergunakan di restoran sebagai fasilitas hiburan.

3. Fungsi pramusaji dibagi menjadi empat yaitu: a. Sebagai penyaji hidangan

Pramusaji dituntut untuk melayani penyajian makanan dan minuman bagi para tamu yang datang sesuai dengan standarisasi yang dimiliki hotel tersebut yang mampu membuat tamu merasa nyaman dan puas atas pelayanan yang diberikan oleh seorang pramusaji.

b. Sebagai pemandu selera

Pramusaji dituntut untuk memberikan semangat makan bagi para tamunya yang artinya pramusaji dapat menuntun tamu yang kadang kala merasa bingung dengan apa yang akan dipesan, pramusaji dapat memberikan opsi

(9)

pilihan menu makanan kepada tamu dengan demikian tamu akan menemukan selera makannnya.

c. Sebagai seorang wiraniaga

Pramusaji selalu menjaga nama perusahaan, efisiensi kerja dan keefektifan waktu. Pramusaji juga harus memperhatikan pelanggannya dan mampu mendatangkan pelanggan baru bagi restoran yaitu dengan menciptakan pelanggan baru, menyadari dengan pentingnya pelanggan di tengah bisnisnya serta memahami manfaat keberadaan pelanggan bagi kelangsungan bisnisnya untuk menjadi lebih maju. Dengan merasa puasnya pelanggan atas pelayanan yang diberikan merupakan promosi positif bagi restoran karena secara tidak langsung tamu akan memberikan informasi dan mengajak seorang yang lain untuk datang ke restoran tersebut dan menjelaskan betapa puasnya atas pelayanan yang diberikan. Dengan hal seperti inilah perlahan-lahan nama hotel/restoran akan cepat berkembang diberbagai daerah bahkan diberbagai negara yang tidak ketinggalan akan menambah pula kolega-kolega dari berbagai perusahaan untuk mengajak kerjasama dengan begitu perusahaan akan mendapat penghasilan yang lebih dan akan mampu memajukan perusahaannya untuk lebih baik lagi.

(10)

d. Sebagai duta restoran

Pramusaji dalam hal ini mewakili restoran untuk menerima memberikan pelayanan dan memperhatikan para tamu yang datang. Karena pramusaji adalah orang pertama yang bertatap mata dengan tamu di restoran. Maka reputasi restoran sangat didukung oleh pramusaji yang telah memiliki sikap yang cepat, keefektifan kerja, keramahtamahan serta kepribadian yang baik sehingga tidak salah apabila soerang pramusaji disebut sebagai duta restoran tersebu\

4. Tahap pelayanan pramusaji terhadap tamu

Pelayanan tamu yang berada di restoran terbagi atas beberapa tahap yaitu:

a. Menyapa tamu dengan senyuman dan penuh keramahtamhan, apabila

mengetahui nama, maka disebutkan namanya.

b. Menanyakan apakah sudah melakukan pemesanan sebelumnya.

c. Menawarkan meja apabila belum melakukan pemesanan.

d. Mengantar tamu ke meja yang dipilih dan mempersilahkan duduk.

e. menaruh napkin ke pangkuan tamu.

f. Memberikan daftar menu makanan dan minuman kepada tamu.

g. Mengambil pesanan dan mencatat makanan dan minuman yang dipilih oleh tamu. Pramusaji dapat memberikan saran kepada tamu apabila tamu mendapatkan kesulitan dalam memilih menu makanan dan minuman.

(11)

h. Mengulangi kembali pesanan menu makanan dan minuman yang dipilih oleh tamu.

i. Menyajikan minuman sebelum makanan.

j. Mengganti peralatan makan sesuai dengan pesanan tamu.

k. Mengambil peralatan yang tidak digunakan oleh tamu.

l. Menyajikan camilan/snack sebelum makan tiba, jika yang dipesan menu barat cemilan yang digunakan adalah roti dan mentega. Tetapi jika menu yang dipesan tamu adalah menu Indonesia cemilan yang digunakan adalah umbi-umbian atau kacang rebus sesuai persediaan.

m. Mengambil pesanan tamu mulai dari yang pertama.

n. Mengecek kembali kelengkapan peralatan makan.

o. Mengambil piring kosong dari makanan yang pertama.

p. Menyajikan makanan sesuai dengan pesanan tamu dan tidak boleh keliru

atau tertukar dengan yang lain.

q. Mengambil piring yang sudah kosong dari makanan yang selanjutnya.

r. Membersihkan meja jika ada makanan yang terjatuh ketika makan.

s. Menawarkan makanan penutup kepada tamu.

t. Menyajikan hidangan penutup kepada tamu yaitu teh atau kopi.

u. Mengambil piring tamu apabila tamu sudah selesai makan.

v. Memberikan bill apabila tamu sudah memintanya.

w. Mengucapkan terima kasih atas kunjungannya dan mengucapkan salam dengan sopan kepada tamu untuk dapat berkunjung kembali dilain waktu.

(12)

B. Standar Operasional Pelayan di Chrystal Sapphire Restaurant

1. Standar Operasional Prosedur Restoran

a. Sebelum restoran dibuka

1.) Sebelum jam restoran buka tim kerja mempersiapkan segala sesuatu menyangkut persiapan fisik restoran mulai dari kebersihan restoran dan lingkungannya, kondisi udara, kelengkapan peralatan penyajian, makanan dan minuman yang bersih, higienis serta kebersihan fisik tim kerja seperti kebersihan tubuh dan kerapian berpakaian dengan seragam yang sudah ditentukan. Selain persiapan fisik juga persiapan psikis pekerja menyangkut informasi beberapa pelanggan yang telah memesan tempat untuk hari itu, apakah ada VIP customer, menu makanan dan minuman spesial, adakah menu yang tidak dapat dijual karena suatu hal, dan kelengkapan minuman beralkohol/wine di bar.

2.) Mempersiapkan fisik dan psikis dapat dilakukan dan dipersiapkan secara gotong royong sesuai fungsi dan tugas masing-masing dengn dibantu adanya sarana log book, reservation book (buku pemesanan tempat), information group, memorandum manajemen dan kebiasaan check dan recheck antara pihak dapur dan pihak penyaji.

(13)

3.) Melaksanakan briefing manager kepada semua staff baik dari bagian restoran dan dapur, setelah selesai melakukan persiapan menjelang jam buka restoran untuk menyatukan langkah demi kelancaran kerja.

4.) Atasan selalu menyampaikan motivasi kerja bawahannya agar memberikan yang terbaik yang dimiliki perusahaan untuk peningkatan pelayanan demi terciptanya kepuasan pelanggan restoran.

b. Selama restoran dibuka

1.) Restoran menyajikan produk unggulan dengan harapan

memperoleh pelanggan yang lebih banyak.

2.) Menanyakan setiap tamu yang datang untuk reception tempat. 3.) Waiter/waitress harus memiliki sikap yang cepat, tepat, teliti dan

kepekaan sumber tenaga professional dengan system dan tahapan layanan yang sudah ditentukan, tahapan yang dimaksud yaitu dimulai dari pelanggan memasuki pintu sampai meninggalkan pintu restoran.

4.) Waiter/waitress harus mampu mengkoordinir tamu dengan

sebaik-baiknya agar tidak terjadi kesalahan dalam pelayanannya dan tidak mendatangkan complaint dari tamu yang datang.

(14)

1.) Mengadakan penyelesaian dan evaluasi pekerjaan menyangkut pelayanan restoran seperti mengembalikan kondisi restoran seperti sebelum dibuka yaitu menginventori parstock peralatan, sause dan condiment.

2.) Mencatat pendapatan dan menghitung pengeluaran. 3.) Membuat laporan tertulis.

4.) Mematikan electricity yang tidak diperlukan. 5.) Menutup pintu restoran seperti semula. 2. Standar Operasional Prosedur Pramusaji

a. Pakaian dan penampilan rapi dan bersih.

Pramusaji harus mengenakan seragam yang sepadan dengan kombinasi yang menarik. Pakaian yang dikenakan harus memberikan kesan yang benar-benar memikat tamu. Warna seragam atau busana yang dipakai tidak menyolok atau tidak berkesan terlalu terbuka atau bahkan terlalu mini, bisa distandarkan batasan untuk wanita rok yang digunakan sebatas lutut dan tidak diperkenankan diatas lutut. Apabila pria maka petugas juga mengenakan warna kemeja yang soft atau lembut dan hindari kemeja berwarna warni sebaiknya warna-warna kantor ( office look ).

b. Percaya diri, bersikap akrab, ramah dan penuh senyum ( smilling face ).

(15)

Dalam melayani tamu, seorang Pramusaji tidak boleh ragu-ragu, apalagi yang namanya tidak menguasai produk, sehingga ketika tamu bertanya maka jawabannya ngambang, akan tetapi harus memiliki keyakinan dan percaya diri yang tinggi. Pramusaji juga harus bersikap akrab, ramah dan penuh senyum dengan raut muka yang menarik setulus hati serta tidak dibuat buat.Tetapi yang harus diperhatikan juga tidak berlebih lebihan.

c. Menyapa dengan lembut dan menyebutkan nama tamu

Pada saat tamu datang, Pramusaji harus menyapanya terlebih dahulu. Usahakan menyapa dengan menyebutkan namanya agar terasa lebih akrab. Apabila pramusaji telah beberapa kali bertemu dan melayani tamu yang datang untuk bertransaksi maka memang akan sangat baik apabila kita menyebutkan namanya, tapi kalau tidak yakin ingat namanya sebaiknya tidak usah disebutkan saja.

d. Tenang, sopan, sabar dan hormat dalam mendengarkan setiap

pembicaraan.

Pada saat melayani pramusaji, pramusaji harus dalam keadaan tenang, tidak terburu-buru, dan sopan dalam bersikap. Kemudian tunjukkan sikap menghormati sekaligus berusaha memahami tamu. Apalagi kalau yang datang itu tamu yang complain, maka jangan sekali-kali petugas melayani sambil lalu dan tidak menghargai ketika nasabah menyampaikan keluhannya, pantang bagi pramusaji mengabaikan

(16)

tamu yang sedang menyampaikan keinginan atau bahkan harapannya terhadap bank dimana ia mempercayakan uangnya untuk disimpan. Sekalipun memang ada juga nasabah yang terkesan terlalu banyak maunya, selama itu tidak menyimpang dari aturan dan bisa diterima, maka sikap seorang pramusaji tetap harus ramah, sekalipun ia harus menerima omelan atau bahkan ancaman sekalipun. Itulah fungsi seorang frontliners, harus bisa menguasai situasi bahkan yang terburuk sekalipun.

e. Mendengarkan setiap pembicaraan dan menerima keluhan dengan

baik.

Pramusaji harus tekun mendengarkan pembicaraan tamu dan berusaha menerima keluhan tamu dengan baik. Dengan begitu, tamu akan merasa dihargai dengan baik. Seperti apa yang sudah saya sampaikan diatas, pramusaji harus bisa memposisikan diri, seandainya tamu yang mengalami hal yg tidak nyaman itu adalah dirinya, itu sangatlah penting, suatu rasa empati.

f. Berbicara jelas dengan bahasa yang baik dan benar.

Berbicara jelas dengan bahasa yang baik dan benar adalah dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Suara yang digunakan juga harus jelas dalam arti mudah dipahami dan jangan menggunakan istilah-istilah sulit yang tidak dipahami oleh tamu.

(17)

g. Antusias dalam melayani dan tunjukkan kemampuan.

Seorang pramusaji harus menunjukkan pelayanan yang prima dengan memahami keinginan dan kemauan tamu. Dalam memberikan informasi ke tamu, pramusaji harus memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang produk makanan dan minuman sehingga pramusaji dapat terbantu. Hal ini penting sekali, informasi yang seragam antara produk-produk yang ada dengan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pramusaji. Bahkan yang lebih lagi harus dimiliki adalah kepandaian menggali kebutuhan tamu dan menawarkan produk-produk yang menarik bahkan mampu memberikan masukan kepada tamu untuk memilih produk yang ditawarkan.

h. Jangan menyela atau memotong pembicaraan.

Keragaman tamu yang dilayani, harus membuat seorang pramusaji menjadi pandai dan cekatan dalam melayani tamu, dan ketika saat tamu sedang berbicara jangan sekali kali menyela atau memotong pembicaraannya. Kemudian hindari kalimat yang bersifat teguran atau sindiran, dan jangan berdebat apabila terjadi sesuatu dengan tamu. Ibaratnya tamu selalu yang harus lebih didengarkan pendapatnya. Dan belajarlah melapangkan hati dan menerima kondisi-kondisi yang ada.

i. Mampu meyakinkan pelanggan atau tamu serta memberikan kepuasan.

Setiap pelayanan yang diberikan harus mampu meyakinkan tamu dengan argumen-argumen yang masuk akal. Pramusaji juga harus

(18)

mampu memberikan kepuasan kepada tamu atas pelayanan yang diberikan.

j. Apabila tidak bisa menangani permasalahan yang ada, mintalah bantuan.

Dalam praktiknya, terkadang ada hal-hal yang tidak mampu atau tidak sanggup diselesaikan sendiri. Dalam hal ini, jika tidak sanggup menangani permasalahan yang ada, mintalah bantuan kepada yang sanggup dan mengerti akan permasalahan tersebut atau seringkali juga permasalahan yang ada diluar wewenang dari pramusaji. Dalam hal ini yang levelnya diatas pramusaji, bisa juga minta bantuan kepada Supervisor Food and Beverage (Captain) yang saat itu sedang bertugas atau atasan yang bertanggung jawab.

C. Kendala yang dihadapi pramusaji di Chrystal Sapphire Restaurant 1. Sedikitnya staff yang ada di restoran

Disaat tamu datang dengan jumlah yang sangat banyak akan mempersulit pramusaji yang dalam memebrikan pelayanan yang maksimal kepada tamu tersebut, maka dari itu perusahaan harus memperhatikan akan hal ini karena akan mempengaruhi kenyamanan tamu. Jika ada tamu yang memberikan complaint terhadap pramusaji, maka pramusaji harus cepat dan cekatan dalam menanggapinya.

(19)

a. Mendatangi tamu yang memberikan complaint.

b. Menjelaskan dengan sabar setiap kesalahan yang sudah terjadi.

c. Meminta maaf kepada tamu dan segera melayani tamu tersebut dengan

ramah.

Dengan memberikan pramusaji yang lebih banyak akan meminimalisir complaint tamu terhadap pramusaji yang bertugas saat itu.

2. Kurangnya ketelitian pramusaji ketika ada event besar.

Disaat ada event besar pramusaji harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan oleh konsumen, tidak boleh ada kesalahan sedikitpun yang terjadi. Ini membuktikan bahwa seorang pramusaji harus sangat teliti dalam memberikan pelayanannya baik. Ada complaint tamu mengenai mengenai makanan yang dihidangkan oleh Hotel sebabnya makanan tersebut dapat diambil oleh konsumen yang tidak mengikuti event tersebut.

Strategi yang dapat dilakukan :

a. Memberikan sign board nama makanan dan nama perusahaan yang beracara.

b. Memberikan arah/petunjuk tempat makanan yang dihidangkan bagi setiap perusahaan yang beracara.

c. Mengirim 1 staff untuk bertugas mengkoordinasi setiap event yang berlangsung.

(20)

3. Penanganan complaint dalam sebuah Event besar.

Disetiap penyelenggaraan event pasti ada masalah yang akan dihadapi. Dengan hal tersebut pramusaji akan diuji dalam menyelesaikan setiap

permasalahan yang muncul dan memberikan strategi seperti

membicarakan dengan pihak penyelenggara atas kesalahan yang terjadi agar acara dapat kembali berjalan dengan lancar.

4. Produk Makanan

Best Western Premier Solo Baru menyediakan hidangan makanan yang berbeda dari Hotel lain untuk meningkatkan kualitas makanan dan jumlah tamu yang datang. Sebagian besar Hotel menyediakan menu makanan yang standart Hotel tersebut, namun berbeda dengan Best Western Premier Solo Baru. Di Chrystal Shappire Restaurant dapat ditemukan menu makanan Tradisonal dari berbagai daerah seperti pecel, ketoprak, lontong opor, jajan pasar, bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, bubur mutiara dan lain sebagainya.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai akhir dari masa remaja adalah masa dewasa, atau biasa disebut dengan masa adolesen. Ketika manusia meginjak masa dewasanya sudah terlihat adanya kematangan

Dilihat dari kinerja pencapaian masing-masing misi sebagai akumulasi dari pelaksanaan pencapaian tujuan dan sasaran yang pengukurannya dapat dilihat pada Lampiran

Pertama, kelemahan pengelolaan zakat dari aspek yuridis. Berdasarkan aspek yuridis terdapat kelemahan di dalam pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat yaitu UU

Dari pengertian produk diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu produk memiliki ukuran warna,harga,dan bentuk yang dimana dari semua ukuran itu dapat

mencapai hasil yang direncanakan dan perbaikan berkesinambungan dari proses-proses tersebut.. Apabila organisasi memilih untuk menyerahkan kepada pihak lain, , , ,

Tenaga keupayaan terdapat pada sebiji buah kelapa di atas pokok Tenaga kinetik membolehkan kereta bergerak.. Berikan maksud jiirim ……… Nyatakan Keadaan jirim bagi susunan

Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa Intensitas nyeri pre test pada responden yang dilakukan relaksasi genggam jari (kelompok eksperimen) memiliki rata-rata (mean)

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya pada akhirnya