• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Perkembangan Dewasa and Tua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Perkembangan Dewasa and Tua"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Psikologi UMUM

”PERKEMBANGAN DEWASA & TUA”

Oleh:

Kelompok IX

Abdurrahman (20600111001)

Ahsan Wahyudin (20600111003)

Ammase S (20600111007)

Asriani (20600111013)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN

(2)

2014

KATA PENGANTAR

Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur kehadirat ALLAH SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga kami diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah Psikologi Umum ini dengan judul “Perkembangan Dewasa dan Tua” yang merupakan tugas kami dalam mata kuliah Psikologi Umum di semester tujuh ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang diutus ke permukaan bumi ini menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak peradaban seperti sekarang ini.

Kami menyadari sepenuhnya,dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari tantangan dan hambatan. Namun berkat usaha dan motivasi dari pihak-pihak langsung maupun tidak langsung yang memperlancar jalannya penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat kami susun seperti sekarang ini. Olehnya itu, secara mendalam kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepada ALLAH SWT jugalah kita menyerahkan segalanya. Semoga makalah ini dapat menjadi referensi dan tambahan materi pembelajaran bagi kita semua, Aamiin Yaa Robb.

Makassar, 13 Oktober 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...1

DAFTAR ISI...2

BAB I PENDAHULUAN...3-4

A. Latar Belakang...3 B. Rumusan Masalah...4 C. Tujuan Penulisan...4

BAB II PEMBAHASAN...5-14

A. Perkembangan Masa Dewasa...5-13 B. Perkembangan Masa Tua...13-14

BAB III PENUTUP...15-16

A. Kesimpulan...15 B. Saran...15

DAFTAR PUSTAKA.

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah yang makhluk istimewa yang diciptakan Tuhan karena memiliki akal budi. Melalui akal budi manusia dapat hidup sesuai dengan apa yang ada tempat di mana dia hidup. Perkembangan yang dialami oleh manusia menjadikan dia lebih matang dalam menjalani kehidupan ini. Manusia adalah makhluk sosial yang eksploratif dan potensial. Manusia dikatakan makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia sebagai makhluk potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemempuan bawaan yang dapat diembangkan secara nyata. Selanjutnya manusia disebut sebagai makhluk yang memiliki prinsip tanpa daya karena untuk tumbuh dan berkembang secara normal memerlukan bantuan dari luar dirinya. Bantuan yang dimaksud antara lain adalah dalam bentuk bimbingan serta pengarahan. Binbingan dan pengarahan yang diberikan dalam membantu perkembangan tersebut pada hakekeatnya diharapkan sejalan dengan kebutuhan manusia itu sendiri, yang sudaah tersimpan sebagai potensi bawaannya. Karena itu bimbingan tidak searah dengan potensi yang dimiki akan berdampak negative bagi perkembangan manusia.

Sebagai akhir dari masa remaja adalah masa dewasa, atau biasa disebut dengan masa adolesen. Ketika manusia meginjak masa dewasanya sudah terlihat adanya kematangan dalam dirinya. Kematangan jiwa tersebut menggambarkan bahwa manusia tersebut sudah menyadari makna hidupnya.

(5)

dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu

yang penuh dangan manfaat.

Ciri-ciri usia lanjut, usia lanjut dini yang berkisar antara usia enam puluh sampai tujuh puluh tahun, dan usia lanjut yang mulai pada usia tujuh puluh tahun sampai akhir kehidupan seseorang.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Perkembangan Masa Dewasa ? 2. Bagaimana Perkembangan Masa Tua ?

C. Tujuan Penulisan

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Masa Dewasa

Pengertian masa dewasa ialah istilah adult berasal dari kata kerja latin. Kata adult berasal dari bentuk lampau partisipel dari kata kerja adultus

yang berarti “telah tumbuh menjadi dewasa.” Oleh karena itu, orng dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.

Pembagian masa dewasa. Masa dewasa, yaitu periode yang paling panjang dalam masa kehidupan, umumnya dibagi atas tiga periode yaitu : a) Masa dewasa dini : dimulai dari umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40

tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif.

b) Masa dewasa madya/pertengahan, atau “setengah umur” : dimulai dari umur 40 tahun sampai umur 60 tahun,yakni saat menurunnya kemampuan fisik dan psikologis yang jelas nampak pada setiap orang.

c) Masa dewasa lanjut usia/senescence atau usia lanjut : dimulai pada umur 60 tahun sampai kematian. Kemampuan fisik maupun psikilogis cepat menurun, tetapi teknik pengobatan modern, serta upaya dalam hal berpakaian dan berdandan, memungkinkan pria dan wanita berpenampilan, bertindak, dan berperasaan seperti kala mereka masih lebih muda.

Levinson, seperti dikutip oleh Tennant dan pogson (1995) berpendapat bahwa siklus kehidupan manusia terdiri dari empat urutan, yang masing-masing berlangsung selama sekitar dua puluh lima tahun. Dia juga mengidentifikasi beberapa periode perkembangan manusia, seperti berikut ini. 1. Masa anak-anak dan remaja, sejak lahir sampai dengan usia dua puluh lima

(7)

 Transisi awal, umur 17-22 tahun

 Memasuki dunia dewasa, umur 22-28 tahun

 Umur 30 tahun, transisi antara 28-33 tahun

 Menetap, umur 30-40 tahun 3. Masa dewasa tengah, umur 40-65 tahun

 Transisi setengah baya, umur 40-45 tahun

 Memasuki usia dewasa tengah, umur 45-50 tahun

 Umur 50 tahun, transisi umur 50-55 tahun

 Puncak dari dewasa tengah, umur 55-60 tahun 4. Masa dewasa akhir, usia 60 tahun

5. Akhir dewasa, transisi umur 60-65 tahun

Menurut Levinson, masing-masing masa/era berbeda dan mempersatukan karakter hidup yang lengkap pada masing-masingnya. Ada transisi diantara masing-masing era, sehingga memerlukan dasar perubahan karakter hidup seseorang, yang mungkin memakan waktu antara tiga dan enam tahun. Era yang luas adalah periode perkembangan, dimana setiap periode ditandai oleh serangkaian tugas dan upaya untuk mengembangkan atau memodifikasi satu struktur kehidupan.

Ahli lain, yaitu Erik Erikson, pada fase dewasa, membagi tahapannya ke dalam pengalaman orang dewasa muda dan dewasa, dewasa tengah, dan dewasa tua.

1. Fase dewasa muda dan dewasa : umur 18-35 tahun.

(8)

Pada fase dewasa, meski harus diakui, saat ini banyak pasangan yang tidak memulai berkeluarga sampai mereka berusia tiga puluhan. Jika negoisasi tahap ini berhasil, manusia dapat mengalami keintiman pada tingkat yang dalam. Jika kita tidak berhasil, akan sangat mungkin muncul rasa isolasi dan jarak dari orang lain. Ketika manusia tidak merasa mudah untuk menciptakan hubungan yang memuaskan, dunia pergaulannya dapat mulai menyusut, seperti bertindak mempertahankan diri. Pada kondisi ini seseorang bisa merasa superior dari orang lain. Hubungan yang signifikan adalah dengan mitra perkawinan dan teman-teman.

2. Fase dewasa tengah : umur 35-55 tahun (mungkin bahkan usia 65 tahun).

Menurut Erikson, hasil perkembangan ego pada fase ini adalah generativitas vs penyerapan-diri atau stagnasi. Kekuatan dasarnya adalah produksi dan perawatan. Pekerjaan adalah yang paling penting dalam fase ini. Erikson mengamati bahwa usia pertengahan adalah ketika manusia cenderung mampu melakukan karya kreatif yang bermakna dan membicarakan seputar kehidupan keluarga. Fase ini biasanya manusia berharap banyak untuk bertanggungjawab atas perannya. Tugas penting di sini adalah melestarikan budaya dan mewariskan nilai-nilai budaya melalui keluarga, serta bekerja untuk membangun lingkungan yang stabil. Fase ini pun ditandai dengan meningkatnya kepedulian kepada orang lain dan menghasilkan sesuatu yang memberikan kontribusi untuk perbaikan masyarakat, yang oleh Erikson disebut generativitas atau generativity. Jadi, ketika manusia berada pada fase ini adakalanya muncul rasa takut tidak bisa aktif dan memberikan sumbangsih yang berarti kepada masyarakat. Sebagian anak-anak pun sudah meninggalkan rumah. Hubungan dengan anak pun sudah berubah, baik cara maupun tujuannya. Manusia pun mungkin menghadapi perubahan besar dalam kehidupan yang krisis, berikut perjuangan untuk menemukan arti dan tujuan baru. Jika manusia tidak berhasil melewati tahap ini, dia bisa menjadi egois. Hubungan yang signifikan berada di tempat kerja, masyarakat, dan keluarga.

(9)

Menurut Erikson, hasil perkembangan ego pada fase ini adalah integritas vs despair atau putus asa. Dasar kekuatannya adalah kebijaksanaan. Erikson berpendapat bahwa banyak aspek dari kehidupan dimana orang mempersiapkan kehidupan pada tahap dewasa tengah dan tahap dewasa akhir dia sudah merasa nyaman. Mungkin hal ini dikarenakan sebagai orang dewasa manusia sering bisa melihat kembali kehidupannya dengan kebahagiaan dan materi. Juga, dipenuhi dengan perasaan yang mendalam bahwa kehidupan ini memiliki makna dan dia telah membuat kontribusi bagi kehidupan. Perasaan macam ini oleh Erikson disebut integritas. Pada fase ini pun orang merasakan besarnya hikmat dunia dan kemudian mereorientasi kepedulian yang mulai “terpisah” dengan kepentingan kehidupan duniawi, menerima kematian sebagai penyelesaian kehidupan. Di sisi lain, sebagian orang dewasa dapat mencapai tahap puncak, namun sebagian lagi putus asa pada pengalaman mereka dan merasakan kegagalan. Mereka mungkin takut mati karena mereka berjuang untuk menemukan tujuan untuk hidupnya, bertanya-tanya “Apakah perjalanan hidup telah dilakukan secara layak ?” Atau, mereka mungkin merasa bahwa dirinya memiliki semua jawaban (yang tidak berbeda seperti halnya remaja) dan diakhiri dengan dogmatisma yang kuat yang hanya melihat mereka telah benar. Hubungan yang signifikan adalah dengan semua manusia.

Tugas-tugas perkembangan berkenaan dengan sikap, perilaku, dan keterampilan idealnya harus dikuasai dan diselesaikan sesuai dengan fase usia perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan individu bersumber pada faktor-faktor kematangan fisik, tuntunan kultural kemasyarakatan, cita-cita, dan norma agama. Di bawah ini dikemukakan Havighurst (1948) mengenai tugas-tugas perkembangan pada periode perkembangan di masa awal dewasa.

Periode Perkembangan = Masa Dewasa Awal

(10)

Memilih pasangan

Mengambil tanggung jawab sebagai warga negara

Menemukan suatu kelompok yang serasi

Ciri-ciri masa dewasa dini. Masa ini merupakan periode penyesuaiandari terhadap pola-pola kehidupa baru dan harapan sosial baru. Orang dewasa muda diharapkan memainkan peran baru, seperti peran suami/istri, orangtua, dan pencari nafkah, dan mengembangkan sikap baru, keinginan-keinginan dan nilai baru sesuai dengan tugas-tugas baru ini. Periode ini sangat sulit sebab sebagian besar anak mempunyai orangtua, guru, teman atau orang-prang lain yang bersedia menolong mereka mengadakan penyesuaina diri. Sebagian orang dewasa, mereka diharapkan mengadakan penye-suaian diri secara mandiri. Apabila mereka menemukan kesulitan yang sukar diatasi, mereka ragu untuk meminta pertolongan dan nasehat orang lain karena enggan apabila dianggap ”belum dewasa”.

Ciri-ciri yang menonjol dalam perkembangan masa dewasa :

1. Perkembangan Masa pengetahuan

(11)

keputusan berumah tangga atau bekerja yang bergesa-gesa sebelum menemukan suatu pola hidup yang memberikan kemungkinan untuk kepuasan sepanjang hidup.

2. Perkembangan Masa usia reproduktif

Orangtua (parenthood) merupakan salah satu peranan yang paling penting dalam hidup orang dewasa. Namun akan menjadi pilihan bagi orang dewasa tentang kapan mereka menjalani peran sebagai oarangtua, apakah akan menjadi masa awal dewasa dini, atau akhir dewasa dini, atau bahkan seluruh masa dewasa dini sebagai masa reproduksi.

3. Perkembangan Masa bermasalah

Ada banyak alasan mengapa penyesuaian diri terhadap masalah-masalah pada masa dewasa begitu sulit. Tiga diantaranya khususnya bursifat umum sekali. Pertama, sedikit selaki orang muda yang mempunyai persiapan untuk menghadapi beberapa jenis masalah yang perlu diatasi sebagai orang dewasa. Kedua, mencoba menguasai dua atau lebih keterampilan serempak biasannya menyebabkan keduanya kurang berhasil. Ketiga, orang-orang mudah tidak memperoleh bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah mereka, tidak seperti sewaktu mereka dianggap belum dewasa.

4. Perkembangan Masa ketegangan emosional

Apabila emosi yang menggelora yang merupakan ciri tahun-tahun awal kedewasaan masih tetap kuat pada usia tigapuluh tahun maka hal ini merupakan tanda bahwa penyesuain diri dari pada kehidupan dari orang-orang dewasa belum terlaksana secara memuaskan. Apabila ketegangan emosi terus berlanjut sampai usia tiga puluhan, hal itu umumnya nampak dalam bentuk keresahan.

5. Perkembangan Masa keterasingan sosial

(12)

6. Perkembangan Masa komitmen

Orang-orang muda mengalami perubahan tanggungjawab dariseorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orang tua menjadi dewasa yang mandiri maka mereka menentukan pola hidup baru, memikul tanggungjawab baru dan membuat komitmen baru. Pola-pola ini akan menjadi landasan yang akan membentuk pola hidup, tanggungjawab, dan komitmen dikemudian hari.

7. Perkembangan Masa ketergantungan

Banyak orang muda yang masih agak tergantung atau bahkan sangat tergantung pada orang-orang lain selama jangka waktu yang berbeda-beda. Ketergantungan ini mungkin pada orangtua, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian atau penuh atau pada pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman atau pembiayaan pendidikan mereka.

8. Perkembangan Masa perubahan nilai

Beberapa alasan yang menyebabkan perubahan nilai pada masa dewasa dini, di antaranya, adalah: pertama, orang muda dewasa ingin diterima oleh aonggota-anggota kelompok orang dewasa, mereka harus menerina nilai-nilai kelompok ini. Kedua, kebanyakan kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional dalam hal keyakinan-keyakinan dan perilaku seperti juga halnya dalam hal penampilan. Ketiga, orang-orang muda yang menjadi bapak – ibu tidakhanya cenderung mangubah nilai-nilai mereka lebih cepat daripada mereka yang tidakkawin atau ridak punya anak. Biasanya nilai-nilaiorang yang muda itu bergeser dari egosentris ke sosial.

9. Perkembangan Masa penyesuian diri dengan cara hidup baru

Pola penyasuaian diriyang paling umum adalah penyesuain diri dari pola peran seks atas dasar persamaan derajat (egalitarian) yang menggantikan pembedaan pola peran seks tradisional, serta pola-pola baru bagi kehidupan keluarga, termasuk perceraian, keluarga berorangtua tunggal,dan berbagai pola baru ditempat pekerjaan khususnya pada unit-unit kerja yang bersar dan impersonal di bidang bisnis dan industri.

(13)

Bentuk kreatifitas yang akan terlihat sesudah dewasa akan tergantung padaminat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan dan keinginan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan sebesar-besarnya.

Pada umumnya pria dan perempuan mempunyai peranan yang berbeda. Laki-laki mencari nafkah, agresif, dan dominan, sedangkan perempuan mengurus rumah tangga, pasif, dan lebih submisif. Perilakunya pun berbeda, pria lebih kasar, perempuan lebih halus. Perbedaan itu ternyata tidak semata-mata disebabkan oleh faktor biologis, tetepi lebihbanyak lagi ditentukan oleh faktor-faktor kebudayaan. Margarent mead melakukan penelitian di tiga suku, yaitu Arapesh, Mundugumor, dan Tchambuli :

a) Suku Arapesh : fungsi lelaki dan perempuan sama, dengan ciri perilaku yang kewanitaan (“kewanitaan” dalam ukuran masyarakat kita), lemah lembut, pasif, resesif, dan tidakmengenal perang.

b) Suku Mundogumir : fungsi lelaki dan perempuan juga sama, dengan ciri perilaku yang kejantanan, kasar, agresif, dan seterusnya, yang masyarakat kita umumnya merupakan perilaku lelaki.

c) Suku Tchambuli : fungsi laki-laki dan perempuan berbeda, tetapi merupakan kebalikan dari budaya kita. Perempuan lebih agresif dan merekalah yang mengatur pekerjaan sehari-hari. Para lelaki lebih pasif, emosional, tugasnya menjaga anak-anak dirumah dan selalu tergantung pada istrinya. Bahkan kalau istrinya melahirkan, suaminya pun merasa sakit.

Di lingkungan psikologi sendiri pembagian peran lelaki-perempuan sudah menjadi isu yang kontroversial sejak lama. Salah satunya adalah Sandra Bem (1974) yang membuktikan bahwa walaupun di tinjau dari tubuhnya ada dua macam manusia, yaitu laki-laki dan perempuan, secara psikologis ada empat jenis kelamin (gender), yaitu:

(14)

2) Feminin (yang biasa terdapat pada perempuan: lemah lembut, emosional, lebih suka mengikuti keputusan, dll).

3) Androgin (pria atau perempuan yang mempunyai sifat maskulin maupun feminin yang sama kuat ), dan

4) Tak tergolongkan (dalam tes gender menunjukkan skor maskulin dan

Ciri-ciri usia lanjut, usia lanjut dini yang berkisar antara usia enam puluh sampai tujuh puluh tahun, dan usia lanjut yang mulai pada usia tujuh puluh tahun sampai akhir kehidupan seseorang.

Beberapa masalah umum yang unik bagi orang usia lanjut:

a. Keadaan fisik lemah dan tak berdaya, sehingga harus tergantung pada orang lain.

b. Status ekonominya sangat terancam, sehingga harus melakukan berbagai perubahan besar dalampola hidupnya.

c. Menentukan kondisi hidup yang sesuai dengan perubahan status ekonomi dan kondisi fisik.

d. Mencariteman baru sebagai pengganti pasangan (suami/istri) yang telah meninggal, atau pergi jauh.

e. Mengembangkan kegiatanbaru untuk mengisi waktu luang yang semakin bertambah.

f. Belajar untuk memperlakukan anak yang sudah besar sebagai orang dewasa. g. Mulai terlibat dalam kegiatan masyarakat.

(15)

i. Menjadi “korban” atau dimanfaatkan oleh para penjual obat, buaya darat, dan kriminalitas karna mereka tidak sanggup lagi untuk mempertahankan diri.

Mengingat sukarnya menetapkan batas-batas usia yang berlaku umum (Universal) untuk mempertahankan tahap-tahap perkembangan manusia, maka dalam psikologi perkembangan sekarang ini lebih banyak digunakan pedoman-pedoman tertentu untuk menetapkan tingkat perkembangan psikologi manusia,antara lain seperti yang di kemukakan dalam ensiklopedia umum internet wikipedia yaitu sebagai berikut:

1) Bayi (Infancy) : masa sebelum bisa berjalan. Biasanya di bawah satu tahun.

2) Toddler : sekitar umur 18 bulan. Perbendaharaan katanya berkembang pesat. Ia bisa mempelajari 7/9 kata baru setiap hari.

3) Anak-anak (Chilhood) : yaitu tahap antara masa bayidan masa remaja.

4) Praremaja (Preadolescence) : yaitu tahap perkembangan manusia dalam rangka masa anak-anak, khususnya setahun sebelum masa remaja.

5) Remaja (Adolescence) : masa transisi dari anak-anak ke dewasa. Ciri khas seorang remaja ketika masuk remaja adalah pubertas (tumbuhnya tanda-tanda seksual sekunder).

(16)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan kami dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Makhluk hidup mempunyai fase dimana manusia yang paling besar adalah fase manusia dewasa awal merupakan masa dewasa atau satu tahap yang dianggap kritikal selepas alam remaja yang berumur dua puluhan (20-an) sampai tiga puluhan (30 an). Ia dianggap kritikal karena disebabkan pada masa ini manusia berada pada tahap awal pembentukan karir dan keluarga. Pada peringkat ini, seseorang perlu membuat pilihan yang tepat demi menjamin masa depannya terhadap pekerjaan dan keluarga. Pada masa ini juga seseorang akan menghadapi dilema antara pekerjaan dan keluarga. Berbagai masalah mulai timbul terutama dalam perkembangan karir dan juga hubungan dalam keluarga.

2. Masa usia tua/usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.

B. Saran

(17)

1. Diharapkan kepada para pembaca agar memberikan perbaikan yang semestinya demi kesempuranaan makalah ini.

2. Diharapkan agar pembaca memberikan koreksi terhadap materi-materi perkembangan dewasa dan tua yang sekiranya ada tidak sesuai dengan yang sebenarnya.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

A.Rahman, Istianah. 2003. Psikologi Perkembangan. Makassar : Alauddin University Press.

Sarwono, Sarlito W. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dengan judul “Perbedaan Naratif Film Soekarno Versi Bioskop dan Versi Televisi” ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan unsur naratif yang terjadi pada film

Adapun peralatan yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan percobaan adalah 12-bit capacitance to digital integrated circuit yang digunakan sebagai ADC converter dari

Bentuk perlindungan hukum bagi pelaku UMKM di Kelurahan Tanggung Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar berupa Paguyuban Pengrajin Bubut Kayu Kelurahan Tanggung

Sesuai dengan teori yang dikemukakan karim 4 bahwa dalam produk giro, bank syariah menerapkan prinsip wadi’ah yad dhamanah, yakni nasabah bertindak sebagai

Sebagai Pengendali Hayati Terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani Secara In Vitro (Dimanfaatkan sebagai Sumber Belajar Biologi). Malang: Program Studi

Serta semua pihak staff di Fakultas Farmasi yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang telah membantu dan mensupport baik secara langsung maupun tidak langsung

Secara spasial pada Musim Timur, Musim Peralihan II dan Musim Barat distribusi konsentrasi silika di permukaan perairan berturut-turut berbeda nyata (ANOVA, P<0.01),

produktivitas tanaman jagung di wilayah daratan Kabupaten Sumenep. Bentuk kegiatan berupa penentuan anjuran pemupukan spesifik lokasi pada tanaman jagung di masing-masing