POTENSI KAPANG Trichoderma spp. SEBAGAI PENGENDALI
HAYATI TERHADAP KAPANG PATOGEN TULAR TANAH
Rhizoctonia solani SECARA IN VITRO
(DIMANFAATKAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI)
SKRIPSI
Oleh: NURIL FAIZAH NIM: 201310070311142
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018
ii
POTENSI KAPANG Trichoderma spp. SEBAGAI PENGENDALI
HAYATI TERHADAP KAPANG PATOGEN TULAR TANAH
Rhizoctonia solani SECARA IN VITRO
(DIMANFAATKAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh: NURIL FAIZAH NIM: 201310070311142
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi dengan Judul:
POTENSI KAPANG Trichoderma spp. SEBAGAI PENGENDALI HAYATI TERHADAP KAPANG PATOGEN TULAR TANAH Rhizoctonia solani
SECARA IN VITRO
(DIMANFAATKAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI)
Oleh: NURIL FAIZAH NIM: 201310070311142
telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji dan disetujui
pada tanggal 29 Oktober 2018
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang dan Diterima untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi pada Tanggal: 29 Oktober 2018
Mengesahkan:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Dekan,
Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes
Dewan Penguji: Tanda Tangan
1. Dr. Iin Hindun, M.Kes 1. ...
2. Dra. Lise Chamisijatin, M.Pd 2. ...
3. Drs. Samsun Hadi, M.S. 3. ...
v
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Nuril Faizah
Tempat tanggal lahir : Malang, 29 Desember 1994 NIM : 201310070311142
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Biologi
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Skripsi dengan judul “Potensi Kapang Trichoderma spp. sebagai
Pengendali Hayati Terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia
solani Secara In Vitro (Dimanfaatkan sebagai Sumber Belajar Biologi)”
adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku. 3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas
royalty non eksklusif.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Malang, 29 Oktober 2018 yang menyatakan,
Nuril Faizah
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Dari Abi Darda dia berkata, Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga” (HR. Ibnu Majjah)
Saya persembahkan skripsi ini teruntuk :
1. Hadiah untuk Ibunda tersayang Ibu Solihah yang selalu mengiringi dengan do’a dan penuh kesabaran dalam menanti saat berakhirnya studi di FKIP Pendidikan Biologi UMM.
2. Ayahanda tercinta Alm. Bapak Abdul Choliq dan Bapak Chamim Faiz yang selalu menjadi panutan, motivator dan penyemangat dalam hidup saya.
3. Bentuk rasa terimakasih saya untuk kedua kakak tersayang Ahmad Najib & Mufidatur Rosyidah, serta adik Kholifatul Umma yang selalu menginspirasi dan membantu selama proses penelitian.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah, sertainayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Potensi Kapang Trichoderma spp. sebagai Pengendali Hayati Terhadap
Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani Secara In Vitro (Dimanfaatkan sebagai Sumber Belajar Biologi)”. Shalawat dan salam semoga
tercurahkan kepada teladan kita Sang Pelopor Ilmu Pengetahuan untuk membaca tanda-tanda kekuasaan-Nya, Nabi Muhammad SAW.
Selama proses penyusunan hingga selesainya skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, pengarahan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Iin Hindun, M.Kes., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMM, sekaligus pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Husamah, S.Pd., M.Si., selaku Sekertaris Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UMM.
4. Ibu Dra. Lise Chamisijatin, M.Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah. 6. Ibu Alfi dan Bapak Eriyanto Yusnawan S.P, Ph.D, selaku pembimbing lapang
yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (BALITKABI) yang telah memberikan ijin dan memfasilitasi dalam penelitian ini.
8. Keluarga terkasih, orang tua penulis yaitu Bpk. Abdul Choliq (Alm), Bpk. Chamim Faiz dan Ibu Sholihah, kakak Mufida, kakak Najib, adik Afi, dan adik Dewi yang selalu memberikan inspirasi, doa, semangat, dan dukungan kepada penulis.
9. Sahabat terkasih, Lutfi Zakaria, Aziz, Akbar, Wulan, Lely, Andrei, Amin, Dana, Asmaul, Firda, Ridha, Yulfi, Norma, Mira, Zahrotul, Fany, Nila, Fatur yang selalu memberikan motivasi dan semangat serta bantuan kepada penulis.
viii 10. Teman-teman Biologi D 2013 yang memberikan semangat dan doa kepada
penulis.
11. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu, memberi motivasi, dan doa kepada penulis.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan IPTEK di Indonesia.
Malang, 29 Oktober 2018 Penulis,
ix
ABSTRAK
Faizah, Nuril. 2018. Potensi Kapang Trichoderma spp. Sebagai Pengendali Hayati Terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani Secara In Vitro (Dimanfaatkan sebagai Sumber Belajar Biologi). Skripsi. Malang: Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Dr. Iin Hindun M.Kes., (II) Dra Lise Chamisijatin, M.Pd.
Kapang Rhizoctonia solani merupakan kapang patogen tular tanah yang dapat menginfeksi perakaran atau pangkal batang tanaman sehingga dapat menyebabkan kematian. Pengendalian terhadap kapang ini umumnya menggunakan fungisida sintetis yang berdampak negatif bagi lingkungan dan manusia. Alternatif lain yang aman digunakan adalah dengan memanfaatkan kapang Trichoderma spp. sebagai agen pengendali hayati, karena kapang ini memiliki mekanisme antagonisme yang dapat menekan perkembangan kapang patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) apakah ada perbedaan daya antagonisme enam isolat kapang Trichoderma spp. terhadap kapang patogen Rhizoctonia solani; 2) apakah hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikologi Balitkabi, Kendalpayak Malang pada bulan Agustus-September 2018. Isolat kapang yang digunakan adalah spesies Trichoderma spp. koleksi kebun percobaan Balitkabi Kendalpayak Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 kali ulangan. Metode pengujian menggunakan metode dual culture yang dibiakkan dalam media Potato Dextrose Agar (PDA), kemudian diinkubasikan pada suhu 250-270 C dalam waktu 4x24 jam. Analisis data menggunakan One Way Anova dan uji BNT (taraf signikansi 5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Ada perbedaan daya antagonisme antara enam isolat kapang Trichoderma spp. terhadap kapang patogen Rhizoctonia solani dengan persentase daya antagonisme tertinggi pada T. asperellum isolat 2 (T2) sebesar 55,56%. 2) Penelitian ini dapat dijadikan sumber belajar biologi SMA kelas X MIPA pada materi interaksi antar komponen ekosistem.
Kata kunci: Pengendalian hayati, daya antagonisme, Trichoderma spp.
x
ABSTRACT
Faizah, Nuril. 2018. The Potential of Trichoderma spp. Mold as Biological Control toward Rhizoctonia solani Soil Borne Pathogen Mold Using In Vitro Method (Utilized as Biology Learning Resources). Bachelor thesis. Malang: Biology Education Study Program, FKIP, University of Muhammadiyah Malang. Advisor: (I) Dr. Iin Hindun M.Kes., (II) Dra Lise Chamisijatin, M.Pd.
Rhizoctonia solani is a soil-borne pathogen which can infect roots or the stem base so that it causes death. The molds control, generally uses synthetic fungicides which have negative impact on the environment and humans. Another safe alternative to use is to utilize Trichoderma spp. mold as a biological control agent, since the fungus has an antagonistic mechanism that can suppress pathogenic molds development. This study aims to determine: 1) whether there is a difference in the antagonism of the six isolates of Trichoderma spp. mold against Rhizoctonia solani pathogen mold; 2) whether the research results can be used as a learning resource.
The type of this research is experimental research. The research was conducted at the Balitkabi Laboratory of Mycology, Kendalpayak, Malang from August to September 2018. The isolated mold used in this study was Trichoderma spp. species, the collection of Balitkabi Kendalpayak Malang experimental garden. This study used Completely Randomized Design (CRD) with four replications. The test method used wasthe dual culture method which was bred in the Potato Dextrose Agar (PDA), then incubated in the temperature of 25 0C up to 27 0Cfor 4x24 hours. The data were analyzed using One Way Anovaand LSD test (significance level of 5%). The result of this research shows that: 1) There is a difference in the antagonism of isolated Trichoderma spp. and Rhizoctonia solani pathogen mold with the highest percentage of antagonism belongs to Trichoderma asperellum isolate 2 (T2) that is 55.56%. 2) This research can be utilized as Biology learning resource for grade X of Science Program in the Senior High School specifically for the topic of interaction between ecosystem components.
Keywords: Biological control, antagonism of Trichoderma spp., Rhizoctonia
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN... iii
LEMBAR PENGESAHAN ... iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 7
1.6 Definisi Istilah ... 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Pengendalian Hayati ... 9
2.2 Karakter Kapang Secara Umum ... 12
2.2.1 Deskripsi Kapang ... 12
2.2.2 Morfologi dan Sifat Fisiologi Kapang ... 12
2.2.3 Interaksi antar Kapang... 14
2.3 Kapang Patogen Tular Tanah ... 15
2.3.1 Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani ... 16
2.4 Kapang Trichoderma spp. ... 19
2.4.1 Karakter Kapang Trichoderma spp. ... 19
2.4.2 Kapang Trichoderma spp. sebagai Agen Pengendali Hayati ... 21
2.4.3 Mekanisme Antagonisme Kapang Trichoderma spp. ... 23
2.4.4 Cara Mengukur Daya Antagonisme Kapang Trichoderma spp. terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani ... 26
2.5 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Biologi ... 27
2.5.1 Pengertian Sumber Belajar ... 27
2.5.2 Fungsi Sumber Belajar ... 28
xii
Halaman
2.5.4 Sumber Belajar Biologi ... 29
2.5.5 Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Biologi ... 30
2.6 Kerangka Konseptual ... 33
2.7 Hipotesis Penelitian ... 34
BAB III. METODE PENELITIAN ... 35
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 35
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
3.3 Variabel Penelitian ... 35
3.3.1 Jenis Variabel ... 35
3.3.2 Definisi Operasional Variabel ... 36
3.4 Prosedur Penelitian ... 36
3.4.1 Persiapan Penelitian ... 37
3.4.1.1 Persiapan Alat dan Bahan Penelitian ... 37
3.4.1.2 Pembuatan Medium Pertumbuhan Kapang ... 37
3.4.1.3 Sterilisasi Alat ... 38
3.4.2 Rancangan Percobaan... 38
3.4.3 Pelaksanaan Penelitian ... 39
3.5 Metode Pengumpulan Data ... 41
3.6 Teknik Analisis Data ... 42
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
4.1 Hasil Penelitian ... 43
4.1.1 Penyajian Data ... 43
4.1.1.1 Perbandingan Kecepatan Pertumbuhan Kapang Trichoderma spp. dengan Kondisi Biakan Tunggal dan Biakan Ganda ... 43
4.1.1.2 Hasil Uji Daya Antagonisme Kapang Trichoderma spp. terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani 44 4.1.2 Hasil Analisis Data ... 47
4.1.2.1 Hasil Uji Daya Antagonisme Kapang Trichoderma spp. terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani 47 4.1.2.2 Hasil Pengamatan Mekanisme Antagonisme Kapang Trichoderma spp. terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani ... 50
4.2 Pembahasan ... 53
4.2.1 Perbandingan Kecepatan Pertumbuhan Kapang Trichoderma spp. dengan Kondisi Biakan Tunggal dan Biakan Ganda ... 53
4.2.1.1 Daya Antagonisme Kapang Trichoderma spp. terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani ... 54
xiii
Halaman
4.2.1.2 Mekanisme Antagonisme antara Kapang Trichoderma spp. terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia
solani ... 55
4.2.2 Analisis Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar .... 57
BAB V. PENUTUP ... 63
5.1 Kesimpulan ... 63
5.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Agensia Pengendali Hayati Tanaman ... 10 3.1 Data Hasil Uji Daya Antagonisme antara Kapang Trichoderma spp.
Terhadap Kapang Rhizoctonia solani ... 42 4.1 Perbandingan Kecepatan tumbuh Koloni Kapang Trichoderma spp.
Biakan Tunggal dengan Biakan Ganda ... 44 4.2 Persentase Daya Antagonisme Enam Isolat Kapang Trichoderma spp.
Terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani Pada Hari Ketiga ... 45 4.3 Persentase Daya Antagonisme Enam Isolat Kapang Trichoderma spp.
Terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani Pada Hari Keempat ... 45 4.4 Hasil Uji Anova Daya Antagonisme Kapang Trichoderma spp.
Terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solaniPada Hari Ketiga ... 48 4.5 Hasil Uji BNT 5% Daya Antagonisme Kapang Trichoderma spp.
Terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani Pada Hari Ketiga ... 48 4.6 Hasil Uji Anova Daya Antagonisme Kapang Trichoderma spp.
Terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani Pada Hari Ketiga ... 49 4.7 Hasil Uji BNT 5% Daya Antagonisme Kapang Trichoderma spp.
Terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani Pada Hari Ketiga ... 50
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Hifa Kapang Rhizoctonia solani dengan Pengamatan Mikroskop
Perbesaran 40 x 10 ... 17 2.2 Hifa Kapang Trichoderma spp. dengan Pengamatan Mikroskop
Perbesaran 40 x 10 ... 21 2.3 (Tampak atas) Skema Penempatan Kapang Patogen dengan
Kapang Antagonis Uji dengan Metodr Dual Culture ... 26 2.4 (Tampak samping) Skema Penempatan Kapang Patogen dengan
Kapang Antagonis Uji dengan Metode Dual Culture ... 26 2.5 Kerangka Konseptual Penelitian... 33 3.1 (Tampak atas) Skema Penempatan Kapang Patogen dengan Kapang
Antagonis Uji dengan Metodr Dual Culture ... 40 3.2 (Tampak samping) Skema Penempatan Kapang Patogen dengan
Kapang Antagonis Uji dengan Metode Dual Culture ... 40 4.1 Grafik Perubahan Persentase Rata-rata Daya Antagonisme Kapang
Trichoderma spp. terhadap Kapang Patogen Tular Tanah Rhizoctonia solani Pada Hari Ketiga dan Keempat ... 46 4.2 Hasil Pengamatan Makroskopis Mekanisme Antagonisme Kapang
T. asperellum terhadap Kapang Patogen R. solani ... 51 4.3 Hasil Pengamatan Mikroskopis Mekanisme Antagonisme Kapang
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Alat-alat Penelitian ... 72
2. Dokumentasi Makroskopis Isolat Trichoderma dengan Rhizoctonia solani pada Biakan Tunggal ... 73
3. Dokumentasi Hasil Penelitian ... 74
4. Mekanisme Antagonisme Kapang Trichoderma spp.dengan R. solani ... 77
5. Data Hasil Uji Antagonisme antara Kapang Trichoderma spp. dengan Kapang Patogen R, solani ... 81
6. Hasil Uji Statistik Daya Antagonisme antara Kapang Trichoderma spp. dengan Kapang Patogen Tular Tanah R. solani ... 82
7. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ... 88
8. Surat Izin Penelitian ... 89
65
DAFTAR PUSTAKA
Aisaroh, S. (2014). Daya antagonisme beberapa spesies kapang antagonis Trichoderma spp. terhadap kapang patogen tular tanah Rhizoctonia solani dan Fusarium solani di tanah pertanian kedelai secara in vitro. Skripsi Jurusan Biologi-Fakultas MIPA UM.
Alexopoulus, C. J., Mims, C.W. (1979). Introductory mycology. Third Edition. New York : John Wiley & Sons, Inc. hlm : 561.
Alexopoulos C. J., Mims C.W., Meredith, M. B. (1996). Introductory mycology. Fourth Edition. New York : John Wiley & Sons, Inc.
Anggraeni, D.N. & Usman, M. (2015). Uji aktivitas dan identifikasi jamur rhizosfer pada tanah perakaran tanaman pisang (Musa paradisiaca) terhadap jamur Fusarium. BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan), 1(2): 89–98.
Asyhar, R. (2012). Kreatif mengembangkan media pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta.
Azis, A. I., Rosmana, A., Dewi, V. S. (2013). Pengendalian penyakit hawar daun Phytophthora pada bibit kakao dengan Trichoderma asperellum. Jurnal Fotopatologi Indonesia. 9 (1): 15-20.
Baker, K.F. & Cook, R.J. (1974). Biological control of plant pathogens. WH Freeman and Company.
Barakat, F.M., Abada, K.A., Abou-Zeid, N.M. & El-Gammal, Y.H.E. (2014). Effect of volatile and non-volatile compounds of Trichoderma spp. on Botrytis fabae the causative agent of faba bean chocolate spot. American Journal of Life Sciences, 2(6–2): 11.
Berlian, I., Setyawan, B. & Hadi, H. (2013). Mekanisme antagonisme Trichoderma spp. terhadap beberapa patogen tular tanah. Warta Perkaretan, 32(2): 74–82.
Calvet, C., Pera, J. & Barea, J.M. (1990). Interactions of Trichoderma spp. with Glomus mosseae and two wilt pathogenic fungi. Agriculture, Ecosystems & Environment, 29(1–4): 59–65.
Campbell, R. (1989). Biological control of microbial plant pathogens. Cambridge University Press.
Chet, I., N. Benhamou, and S. Haran. (2005). Mycoparasitism and lytic enzymes. in harman, G. E. and C. P. Kubicek (Eds), Trichoderma and Gliocladium Enzymes Biological Control and Commercial Applications Volume 2. Taylor and Francis: London.
66
Chet I. Viterbo A. Brotman Y. Lousky T. (2006). Enhancement of plant disease resistance by the biocontrol agent Trichoderma. (di unduh tanggal 10 September 2018). Tersedia pada: www.weizmann.ac.il.
Dalmadiyo, G. & Semangun, P.P.D.I.H. (2004). Kajian interaksi infeksi nematoda puru akar (Meloidogyne incognita) dengan bakteri Ralstonia solanacearum pada tembakau temanggung. PhD Thesis. Universitas Gadjah Mada.
Damiri, N. (2011). Penggunaan jamur dan bakteri dalam pengendalian penyakit tanaman secara hayati yang ramah lingkungan. Prosiding Semirata Bidang Ilmu-Ilmu Pertanian BKS-PTN Wilayah Barat 316-321.
Damiri, N. (2013). Tanah dan perkembangan patogen tular tanah. Prosiding Seminar Nasional VII Masyarakat Konservasi Tanah Indonesia. Unsri Press.
Dwijoseputro. (2005). Dasar-dasar mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Elad, Y., Hadar, Y., Hadar, E., Chet, I. & Henis, Y. (1981). Biological control of Rhizoctonia solani by Trichoderma harzianum in carnation (Fungi). Plant Diseases.
El-Katatny, M., Gudelj, M., Robra, K.-H., Elnaghy, M. & Gübitz, G. (2001). Characterization of a chitinase and an endo-β-1, 3-glucanase from Trichoderma harzianum Rifai T24 involved in control of the phytopathogen Sclerotium rolfsii. Applied Microbiology and Biotechnology, 56(1–2): 137– 143.
Fardiaz, D.S. (1992). Mikrobiologi pangan 1. PT Gramedia.
Fardiaz, S. (1989). Mikrobiologi pangan: Penuntun Praktek Laboratorium. Bogor: IPB Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi.
Farida, S. (1992). Penggunaan jamur saprob tanah untuk mengendalikan Fusarium oxysporum pada tanaman tomat (Lycopersicum esculenta). J. IPM, 2(1): 24–29.
Fifendy, Mades. (2017). Mikrobiologi. Depok: Kencana
Gajera H.P., Bambharolia R., Patel S.V., Khatrani T.J., dan Goalkiya B.A. (2012). Antagonism of Trichoderma spp. against Macrophomina phaseolina: evaluation of coiling and cell wall degrading enzymatic activities. Department of Biotechnology, College of Agriculture, Junagadh Agricultural University, Junagadh-362 001, Gujarat, India. J Plant Pathol Microb Volume 3 ISSN:2157-7471 JPPM.
Ganesan, S. & Sekar, R. (2004). Biocontrol mechanism of Trichoderma harzianum (ITCC-4572) on groundnut web blight disease caused by Rhizoctonia solani. J. Theor. Expl. Biol, 1: 43–47.
67
Grosclaude, C., Ricard, J. & Dubos, B. (1973). Inculation of Trichoderma viride spores via pruning shears for biological control of Stereum purpureum on plum tree wounds. Plant disease reporter.
Gultom, J.M. (2008). Pengaruh pemberian beberapa jamur antagonis dengan berbagai tingkat konsentrasi untuk menekan perkembangan jamur Pythium sp. penyebab rebah kecambah pada tanaman tembakau (Nicotiana tabaccum L.). (Skripsi tidak diterbitkan, Universitas Sumatra Utara) . Retrieved from http://repository.usu.ac.id
Hajieghrari, B., Torabi-Giglou, M., Mohammadi, M.R. & Davari, M. (2008). Biological potantial of some Iranian Trichoderma isolates in the control of soil borne plant pathogenic fungi. African Journal of Biotechnology, 7(8). Hanada, R.E., Pomella, A.W., Soberanis, W., Loguercio, L.L. & Pereira, J.O.
(2009). Biocontrol potential of Trichoderma martiale against the black-pod disease (Phytophthora palmivora) of cacao. Biological Control, 50(2): 143– 149.
Harjono, H., Widyastuti, S.M. & Margino, S. (2001). Pemurnian dan karakterisasi enzim endokitinase dari agen pengendali hayati Trichoderma reesei. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, 7(2): 114–120.
Ilyas, M. (2006). Isolasi dan identifikasi kapang pada relung rizosfir tanaman di kawasan Cagar Alam Gunung Mutis, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Biodiversitas, 7(3): 216–220.
Jayasuriya, K.E. & Thennakoon, B.I. (2007). Biological control of Rigidoporus microporus, the cause of white root disease in rubber. Ceyon Journal of Science (Biology and cience), 36(1): 9–16.
Jumar (2000). Entomologi pertanian. Rineka Cipta.
Kartasapoetra, A.G., Sutedjo, M.M. & Sastroatmodjo, R.D.S. (1991). Mikrobiologi tanah. Jakarta : Rineka Cipta. 447.
Kasumbogo, U. (2006). Pengantar pengelolaan hama terpadu (edisi kedua). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Kemendikbud. (2017). Model silabus mata pelajaran biologi Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Jakarta: Kemendikbud.
Kinerley, C.M. & Mukherjee, P. (2010). Trichoderma virens.
Kuntari, R. T. (2014). Uji efektifitas ekstrak anting-anting (Acalypha indica Linn.) sebagai antifungal terhadap kapang Rhizoctonia solani Khun. penyebab penyakit tanaman padi (Oryza sp.) secara in-vitro. Skripsi tidak diterbitkan. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
68
Lumsden, R.D. & Walter, J.F. (1996). Development of Gliocladium virens for damping-off disease control. Canadian Journal of Plant Pathology, 18(4): 463–468.
Maryati & Susilo, M.J. (2014). Identifikasi potensi sumber belajar Biologi SMA Kelas X di sekitar Goa Jepang Kabupaten Bantul untuk materi keanekaragaman jenis tumbuhan semak. Jupemasi-P. Bio, 1(1): 117–120. Marwoto, B. (2013). Prospek penggunaan mikroba antagonis sebagai agens
pengendali hayati penyakit utama pada tanaman hias dan sayuran. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 31(1).
Matroudi, S. & Zamani, M.R. (2009). Antagonistic Effects of Three Species of Trichoderma sp. on Sclerotinia sclerotiorum, The Causal Agent of Canola Stem Rot. Egyptian Journal of Biology, 11(1).
Mohiddin, F.A., Khan, M.R., Khan, S.M. & Bhat, B.H. (2011). Why Trichoderma is considered super hero (super fungus) against the evil parasites? Plant Pathology Journal, 9(3): 92–102.
Munajah & Susilo, M.J. (2015). Potensi sumber belajar biologi SMA Kelas X materi keanekaragaman tumbuhan tingkat tinggi di kebun binatang gembira loka. Jupemasi-P. Bio Vol. 1 Tahun 2015.
Naher L, Yusuf UK, Ismail A, Hossain K. (2014). Trichoderma spp.: a biocontrol agensiat for sustainable management of plant diseases. Pak. J. Bot. 46 (4): 1489-1493.
Najib, A. (2013). Kajian daya antagonisme beberapa spesies kapang Trichoderma spp. terhadap Aspergillus flavus secara in vitro. Malang: Universitas Negeri Malang.
Nasahi, C. (2010). Peran mikroorganisme dalam pertanian organik. Bandung: UNPAD. p, 22–32.
Octriana, L. (2011). Potensi agen hayati dalam menghambat pertumbuhan Phytium sp. secara in vitro. Buletin Plasma Nutfah, 17(2): 138–142 Purwantisari, S., Ferniah, R.S. & Raharjo, B. (2008). Pengendalian hayati penyakit lodoh (busuk umbi kentang) dengan agens hayati jamur-jamur antagonis isolat lokal. Bioma, 10(2): 13–19.
Purwantisari, S. & Hastuti, R.B. (2009). Uji antagonisme jamur patogen Phytophthora infestans penyebab penyakit busuk daun dan umbi tanaman kentang dengan menggunakan Trichoderma spp. isolat lokal. Bioma, 11(1): 24–32.
Rivai, A. & Sudjana, N. (2009). Teknologi pengajaran. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.
69
Rusli, J. (2016). Uji antagonis cendawan rhizosfer kentang (Solanum Tuberosum L.) dari pertanian Buluballea Kelurahan Pattapang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa terhadap cendawan patogen. Makassar: Universitas Negeri Alauddin Makassar. Tersedia di http://repositori.uin-alauddin.ac.id/2458/1/.
Schubert, M., Fink, S. & Schwarze, F.W. (2008). In vitro screening of an antagonistic Trichoderma strain against wood decay fungi. Arboricultural Journal, 31(4): 227–248.
Semangun, H. (1991). Penyakit-penyakit tanaman pangan di Indonesia. Gadjah Mada University Press.
Semangun, H. (2008). Penyakit-penyakit tanaman pangan di Indonesia (Edisi ke II). Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Shoresh, M., Harman, G.E. & Mastouri, F. (2010). Induced systemic resistance and plant responses to fungal biocontrol agents. Annual review of phytopathology, 48: 21–43.
Soenartiningsih. (2009). Histologi dan kerusakan oleh jamur R. solani penyebab penyakit busuk pelepah pada jagung. Prosiding Seminar Nasional Biologi XX dan Kongres Perhimpunan Biologi Indonesia XIV.
Soenartiningsih, M.S. & Djaenuddin, N. (2011). Penggunaan inokulum antagonis (Trichoderma dan Gliocladium) dalam menekan penyakit busuk pelepah pada jagung. Balai Penelitian Serealia. Seminar Nasional Serealia.
Soenartiningsih, S., Akil, M. & Andayani, N.N. (2016). Cendawan tular tanah (Rhizoctonia solani) penyebab penyakit busuk pelepah pada tanaman jagung dan sorgum dengan komponen pengendaliannya. Iptek Tanaman Pangan. 10 (2).
Sudarmo, S. (2005). Teknologi tepat guna pestisida nabati, pembuatan dan pemanfaatannya. Kanisius.
Sudrajat, A. (2008). Pengertian pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan model pembelajaran. Online)(http://smacepiring. wordpress. com).
Suhardi. (2010). Pengembangan sumber belajar Biologi. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Suhardi. (2012). Pengembangan sumber belajar Biologi. Yogyakarta: Jurdik Biologi FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
Sumartini (2012). Penyakit tular tanah (Sclerotium Rolfsii dan Rhizoctonia solani) pada tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian serta cara pengendaliannya. Jurnal Litbang Pertanian, 31(1): 27.
Supriadi (2006). Analisis resiko agen hayati untuk pengendalian patogen tanaman. Jurnal Litbang Pertanian, 25(3): 75–80.
70
Supriadi, S. (2017). Pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran. Lantanida Journal, 3(2): 127–139.
Susanti, Y. (2015). Eksplorasi agen antagonis di sekitar perakaran tanaman kelapa sawit (Elaeisguineensis Jacq.) di Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Sungkai, 2(1).
Susilo, M.J. (2014). Potensi sumber belajar Biologi SMA Kelas X versi Kurikulum 2013 untuk materi ekosistem sawah di sekitar gunung puyuh pundong Kabupaten Bantul. Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning. hlm. 1032–1038.
Sutariati, G.A. & Wahab, A. (2010). Isolasi dan uji kemampuan Rizobakteri indigenous sebagai agensia pengendali hayati penyakit pada tanaman cabai. Jurnal Hortikultura, 20(1).
Tampubolon, M.P. (2014). Prospek pengendalian penyakit parasitik dengan agen hayati. JITV, 19(3).
Waluyo, L. (2004). Mikrobiologi umum. UMM: Malang.
Waluyo. L. (2004). Pengembangan Trichoderma harzianum sebagai bahan pengendalian penyakit tanaman. Makalah Pelatihan Pemurnian dan Penstabilan Agens Hayati. Dinas Perkebunan, Yogyakarta.
Widyastuti, S.M., Sumardi, S., Sulthoni, A. & Harjono, H. (1998). Pengendalian hayati penyakit akar merah pada akasia dengan Trichoderma. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia. 4(2): 65–72.
Widyastuti, S.M. & Sumardi. (1998a). Antagonistic potential of Trichoderma spp. against root rot pathogen of forest tree species. Asian Journal of Sustainable Agriculture, 1(2): 1–8.
Widyastuti, S.M. & Sumardi, N.H. (1998b). Kemampuan Trichoderma spp. untuk pengendalian hayati jamur akar putiii Pada Acacia mangium secara In Vitro. Buletin Kehutanan Forestry Bulletin.
Widyastuti, S.M., Sumardi, S. & Sumantoro, P. (2001). Efektivitas Trichoderma spp. sebagai pengendali hayati terhadap tiga patogen tular tanah pada beberapa jenis tanaman kehutanan. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia. 7(2): 98–107.
Widyastuti, S.M. & Yuniarti, D. (2003). Biological control of Sclerotium rolfsii damping-off of tropical pine (Pinus merkusii) with three isolates of Trichoderma spp. Online Journal of Biological Sciences (Pakistan).
Widyastuti, S.M. (2006). The biological control of Ganoderma root rot by Trichoderma. ACIAR PROCEEDINGS. ACIAR; 1998, hlm.67.
71
Yulia, E. Y., Istifadah, N., Widiantini, F. & Utami, H.S. (2018). Antagonisme Trichoderma spp. terhadap jamur Rigidoporus lignosus (Klotzsch) imazeki dan penekanan penyakit jamur akar putih pada tanaman karet. Agrikultura. 28(1).