• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL REGRESI SPASIAL ENSEMBLE NON-HYBRID PADA DATA KEMISKINAN DI PROVINSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN MODEL REGRESI SPASIAL ENSEMBLE NON-HYBRID PADA DATA KEMISKINAN DI PROVINSI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL REGRESI SPASIAL

ENSEMBLE

NON-HYBRID

PADA DATA KEMISKINAN DI PROVINSI

JAWA TENGAH

oleh

CORNELIA ARDIANA SAVITA M0113011

SKRIPSI

ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2017

(2)
(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul ”Penerapan

Model Regresi Spasial Ensemble Non-Hybrid pada Data Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah” belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada

suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga belum pernah

ditulis atau dipublikasikan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 24 Oktober 2017

Cornelia Ardiana Savita

(4)

ABSTRAK

Cornelia Ardiana Savita. 2017. PENERAPAN MODEL REGRESI SPASIAL

ENSEMBLE NON-HYBRID PADA DATA KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Se-belas Maret.

Kemiskinan merupakan keadaan dimana seorang individu atau sekelom-pok orang tidak mampu memenuhi kehidupan dasarnya, seperti makanan, pakai-an, tempat berlindung, pendidikpakai-an, dan kesehatan. Kemiskinan menjadi salah satu permasalahan mendasar dalam pembangunan ekonomi yang sedang dihada-pi negara berkembang seperti Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah menunjukkan penurunan setiap tahunnya. Walaupun demikian penurunannya belum signifikan sehingga perlu adanya upaya lebih lanjut.

Kemiskinan di suatu wilayah dipengaruhi kedekatan wilayah di sekeliling-nya sehingga digunakan model regresi spasial. Data persentase penduduk miskin memiliki heterogenitas eror pada model regresi spasial. Oleh karena itu, meto-de ensemble digunakan untuk mengurangi keragaman yang terjadi pada model regresi spasial. Berdasarkan uji Lagrange Multiplier, dependensi spasial yang terpenuhi hanya dependensi spasial eror sehingga metode ensemble yang digu-nakan metode ensemble non-hybrid. Tujuan penelitian ini adalah menentukan faktor apa saja yang berpengaruh dan menerapkan model regresi spasial ensem-ble non-hybrid pada data kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah dengan pembobot persinggungan sisi-sudut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ke-miskinan di Provinsi Jawa Tengah adalah persentase rumah tangga yang meng-gunakan jamban sendiri/bersama (X8), persentase rumah tangga yang pernah

membeli beras miskin (X9), dan persentase laju pertumbuhan penduduk (X10).

Model regresi spasial ensemble non-hybrid memiliki nilai koefisien determinasi (R2

) sebesar 0,7359. Hal ini menunjukkan 73,59% persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 dapat dijelaskan oleh ketiga variabel inde-penden.

(5)

ABSTRACT

Cornelia Ardiana Savita. 2017. APPLICATION OF NON-HYBRID EN-SEMBLE SPATIAL REGRESSION MODEL ON THE PROVERTY DATA IN CENTRAL JAVA PROVINCE. Faculty of Mathematics and Natural Science. Sebelas Maret University.

Poverty is a situation where an individual or group of people who are unable to fulfill their basic life, such as food, clothing, shelter, education, and health. Poverty became one of the occurred in Indonesia, include Central Jawa Province. According to Badan Pusat Statistik (BPS), the percentage of poor people in Central Java Province shows a decline every year. However, the decline is not significant so there is a need for further efforts.

Poverty in a region is affected by the proximity of the area so that spatial regression model is used. The percentage data of poor people has heterogeneity of error on the spatial regression model. Therefore, the ensemble method is used to reduce the diversity of error on spatial regression model. Based on the Lagrange Multiplier test, spatial dependencies satisfied are the spatial dependencies of the errors so that the ensemble method used is the non-hybrid ensemble method. The purposes of this research are to determine influential factors and to apply the non-hybrid ensemble spatial regression model on the poverty data in Central Java Province with the queen contiguity.

The result showed that the factors that influenced poverty in Central Java Province are the percentage of households that using their own latrines/joints (X8), the percentage of households who have bought raskin rice (X9), and

per-centage of population growth rate (X10). The coefficient determination (R 2

) of non-hybrid ensemble spatial regression model is 0,7359. This shows that 73.59% of poor resident in Central Java Province by 2015 can be explained in the three independent variables

Keywords: proverty, spatial regression, ensemble non-hybrid.

(6)

MOTTO

”Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan orang-orang yang kufur (terhadap

karunia Allah).”

(Q.S. Yusuf: 87)

If you have a good support system like your family and your friends around you, then you can’t go wrong. So just believe in yourself, do you your thing, and

stay strong in what you believe in.

(7)

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk

kedua orang tua, kakak, saudara dan orang terdekat saya. Terima kasih atas kasih sayang, semangat, dan doa yang diberikan.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rah-mat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

”Penerapan Model Regresi Spasial Ensemble Non-Hybrid pada Data Kemiskin-an di Provinsi Jawa Tengah”. Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini

berkat dorongan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Ucapan

teri-makasih penulis sampaikan kepada

1. Dra. Sri Sulistijowati H, M.Si. sebagai Pembimbing I yang telah

membe-rikan bimbingan materi, motivasi, dan arahan dalam penentuan judul dan

penulisan skripsi ini.

2. Bowo Winarno, S.Si., M.Kom. sebagai Pembimbing II yang telah

membe-rikan bimbingan materi, motivasi, dan arahan dalam hal penyusunan alur

penulisan skripsi.

3. Mahasiswa Matematika FMIPA UNS angkatan 2013 yang senantiasa

mem-berikan kritik, saran, dan motivasi.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Oktober 2017

(9)
(10)
(11)

DAFTAR TABEL

2.1 Kriteria kemiskinan . . . 6

4.1 Nilai estimasi parameter dan nilai |thitung| model regresi terbaik . 27

4.2 Nilai VIF untuk masing-masing variabel independen . . . 29

4.3 Nilai estimasi parameter dan nilai |thitung| model regresi spasial eror 33

(12)

DAFTAR GAMBAR

4.1 Penyebaran persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah

(13)

DAFTAR NOTASI

Yi : variabel dependen pada wilayah ke-i, untuki= 1,2, . . . , n

βk : parameter regresi ke-k

Xk : variabel independen ke-k

εi : eror pada pengamatan ke-i

σ2

: variansi dari eror

n : banyaknya pengamatan

k : banyaknya parameter

Y : vektor variabel dependen berukuran n×1

X : matriks variabel independen berukuran n×(k+ 1)

β : vektor parameter regresi berukuran (k+ 1)×1

ε : vektor eror berukuran n×1 yang berdistribusi normal dengan mean nol dan standar deviasi σ2

I

I : matriks identitas

ˆ

β : vektor prediksi parameter regresi berukuran (k+ 1)×1

X′ : transpose dari matriks X

α : derajat bebas

F T : probabilitas kumulatif normal

F S : probabilitas kumulatif empiris

R2

k : koefisien determinasi ke-k

ˆ

Yi : nilai prediksi variabel dependen ke-i, untuki= 1,2, . . . , n

¯

Y : nilai rata-rata variabel dependen ˆ

βk : nilai prediksi parameter regresi pengamatan ke-k

se( ˆβk) : standar deviasi dari ˆβk

C : matriks pembobot yang belum distandardisasi

W : matriks pembobot yang sudah distandardisasi

cij : elemen matriks pembobot spasial C antara wilayah-i dan

wilayah-j

(14)

wij : elemen matriks pembobot spasial W antara wilayah-i dan

ρ : koefisien parameter spasial lag

λ : koefisien parameter spasial eror

u : vektor eror dengan ukuran n×1

Y′ : transpose dari matriks Y

ωi : vektor eigen dari matriks pembobot spasial terstandardisasi

ˆ

λ : nilai prediski parameter spasial eror ˆ

σ2

: nilai prediksi variansi eror

tr : hasil penjumlahan dari diagonal utama matriks persegi

p : banyaknya model regresi spasial ˆ

Y : nilai dugaan variabel dependen

Q : banyaknya resampling

ˆ

Yp : prediksi model regresi spasial ke-p

s : bangkitan data dengan s∼N(0, σ)

m : variabel dependen baru yang telah ditambahkan noise

R2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan peubah penjelas yang mempengaruhi persentase kemiskinan serta mengidentifikasi pengaruh spasial kabupaten

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi peubah-peubah yang berpengaruh terhadap persentase kemiskinan kabupaten di Pulau Jawa dengan menggunakan

Model spasial data panel fixed effect pada kasus kemiskinan di Jawa Tengah tahun 2010-2013 yang terbentuk dan terpilih dengan menggunakan GUI adalah model spasial

Menganalisis faktor-faktor penyebab kemiskinan yang mempengaruhinya serta mengkaji efektifitas metode regresi spasial dalam menganalisis penyebab kemiskinan di

(Spatial Autoregressive Model) dan diberi judul Aplikasi Model Regresi Spasial untuk Pemodelan Angka Partisipasi Murni Jenjang Pendidikan SMA Sederajat di Provinsi Jawa

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Model Galat Spasial lebih baik dari model OLS dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di provinsi Jawa Tengah

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model regresi terboboti geografis dengan fungsi pembobot kernel Gaussian, bisquare, dan tricube pada data persentase kemiskinan di

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memodelkan tingkat kemiskinan di Jawa Tengah dengan menerapkan metode regresi linier, GWR dan MGWR2.