• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN SIFAT PENELITIAN - Kolerasi antar kemampuan menghafal al-qur'an dengan kecerdasan emosional siswa siswi Smp It Insan Mulia Lampung Timur - Raden Intan Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN SIFAT PENELITIAN - Kolerasi antar kemampuan menghafal al-qur'an dengan kecerdasan emosional siswa siswi Smp It Insan Mulia Lampung Timur - Raden Intan Repository"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS DAN SIFAT PENELITIAN

Dalam penelitian yang berjudul : Korelasi antara kemampuan menghafal

Al-Qur’an dengan kecerdasan emosional siswa-siswi SMP IT Insan Mulia Lampung

Timur, perlu penulis kemukakan jenis dan sifat penelitian.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, penelitian

deskriptif adalah “penelitian yang bertujuan membuat pencandraan (deskripsi)

secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat

populasi atau daerah tertentu”. 1

jadi jenis penelitian ini adalah

mendeskripsikan sesuatu yang disusun secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta yang ada, sifat-sifat populasi dan daerah tertentu.

Adapun bentuk penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantitatif adalah suatu penelitian yang menggunakan pendekatan deduktif

verifikatif. 2 Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori atau gagasan

para ahli, namun pemahaman penelitian berdasarkan pengalamannya,

kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta

1

Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Ramayana Press dan STAIN Metro, 2008), h. 16

2

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Revisi, (Metro : P3M STAIN Jurai Siwo Metro, 2010), h. 33

(2)

pemecahan yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) atau

penolakan dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan. Dengan kata

lain, dalam penelitian kuantitatif peneliti berangkat dari paradigma teoretik

yang berupa hipotesis menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau

penolakan terhadap hipotesis yang diajukan.

2. Sifat Penelitian

Sedangkan penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu “suatu penelitian

yang menggunakan pendekatan deduktif verifikatif ”.3 Jadi penelitian yang

akan dilakukan adalah dalam bentuk penelitian kuantitatif karena alur berfikir

yang digunakan adalah berangkat dari suatu kerangka teori atau gagasan para

ahli, maupun pemahaman penelitian berdasarkan pengalamannya.

Kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta

pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) atau

penolakan dalam bentuk dukungan data yang diperoleh dilapangan menuju

data yang berakhir pada sebuah penerimaan atau penolakan terhadap

teori-teori yang digunakan, dalam penelitian ini juga dinamakan penelitian

lapangan yang jenisnya adalah survey dimana peneliti terjun ke-lapangan

untuk menyebar angket, mengobservasi dan melakukan wawancara guna

menambah data-data penelitian. Jadi penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif yang bersifat korelatif.

3

(3)

B. DEFINISI OPRASIONAL VARIABEL

Definisi operasional adalah “Definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang

didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi) ”.4 Variabel adalah kumpulan konsep

mengenai fenomena yang diteliti.5 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

definisi operasional variabel adalah petunjuk yang menjelaskan gambaran suatu

variabel yang akan diteliti. Berdasarkan penjelasan di atas, maka definisi operasional

variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah “suatu variabel yang variasinya mempengaruhi

variable lain ”. 6 yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah

kemampuan menghafal Al-Qur’an siswa-siswi SMP IT Insan Mulia Lampung

Timur. Dengan indikatornya yaitu sebagai berikut: Kelancaran, kesesuaian

bacaan dengan kaidah ilmu tajwid dan fashahah., kedua menghafal Al-Qur’an,

juz 30.

a. Keriteria Hafalan Baik = kelancaran, kesesuaian bacaan dengan kaidah

ilmu tajwid dan fashahah.

4

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Cet II, (Jakarta : Rajawali Pers, 1998), h. 29 5

Edi Kusnadi. op.cit. h. 75 6

(4)

b. Keriteria Hafalan Sedang = kelancaran dan kesesuaian bacaan dengan

kaidah ilmu tajwid.

c. Keriteria Hafalan Kurang = kesesuaian bacaan dengan tanda baca

Al-Qur’an

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah “Variabel penelitian yang didasarkan atas pola

pemikiran hubungan sebab akibat”.7 Jadi variabel terikat dalam penelitian ini

adalah kecerdasan emosional. Dengan indikatornya yaitu sebagai berikut:

kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.8

Adapun yang dicari dalam penelitian ini yaitu korelasi kedua variabel tersebut

yaitu variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

C. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi adalah “semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan”.9

Sedangkan

7

Sumadi Suryabrata, Op.Cit, h. 27 8

Daniel Goleman, Working With Emotional Intelligence, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), h.512

9

(5)

menurut pendapat yang lain populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian”.10

Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang ada dan merupakan sasaran

penelitian. Dengan demikian yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah

seluruh siswa-siswi SMP IT , Insan Mulia Lampung Timur. Yang hafal juz 30

Sejumlah siswa dengan perincian tabel sebagai berikut:

Tabel 3

Data Populasi Penelitian Siswa-Siswi SMP IT Insan Mulia

Batanghari Lampung Timur 11

No Kelas Jumlah

1 VIII 20

2 IX 22

Jumlah 42

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Untuk memperoleh data yang valid dan objektif, maka digunakan beberapa

metode pengumpulan data di antaranya yaitu:

1. Metode Angket

10

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet. 6, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), h. 130

11

(6)

Angket adalah daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirimkan

kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung.12 Menurut

Sugiono kuesionar (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya.13 Metode angket dibedakan

menjadi 2 jenis yaitu langsung dan tak langsung. Dengan demikian metode

angket yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah angket

langsung. Metode angket dalam penelitian ini merupakan metode pokok yang

penulis gunakan untuk mengetahui kecerdasan emosional SMP IT Insan

Mulia Lampung Timur.

Adapun pertanyaan dalam angket yang diberikan pada responden yaitu

dengan memberikan tanda cek list (√) pada alternatif jawaban yang sesuai

dengan kriteria tersebut.

2. Metode tes

Tes adalah teknik yang digunakan untuk mengukur ada atau

tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti.14

Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui kemampuan

menghafal Al-Qur’an Siswa-Siswi SMP IT Insan mulia lampung timur.

12

Husaini Usman, Punomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 60

13

Sugiyono, Op. Cit, h. 142 14

(7)

dengan memberikan pertanyaan –pertanyaan potongan Ayat Al-Qur’an kemudian siswa-siswi melanjutkan pertanyaan tersebut.

3. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah “Metode yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari sumber tertulis atau dokumen-dokumen, baik

berupa buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian

dan sebagainya.”15

Dengan demikian metode dokumentasi adalah suatu

metode yang digunakan untuk mengumpulkan data-data dalam

mengumpulkan informasi mengenai bahan-bahan yang diperlukan dalam

penelitian, melalui buku-buku catatan dan lainnnya. Metode ini penulis

gunakan untuk memperoleh data yang penulis butuhkan tentang sejarah

singkat SMP IT Insan Mulia Lampung Timur. dan data hasil tes hafalan

Al-Qur’an.

E. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen adalah “suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati.”16 Jadi instrumen adalah alat yang digunakan untuk

mengukur hasil penelitian yang telah dilakukan. Adapun instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

15

Ibid. h.102 16

(8)

1. Kuisioner/angket : Untuk memperoleh data terkait kecerdasan emosioanal

siwa-siswi SMP IT Insan Mulia Lampung Timur.

2. Tes : untuk mengetahui kemampuan menghafal Al-Qur’an siswa-siswi SMP

IT Insan Mulia.

3. Dokumentasi : Untuk mengetahui daerah penelitian dan memperoleh hasil

nilai tes hafalan/ kemampuan menghafal Al-Qur’an yang dilakukan oleh guru

tahfidz.

Tabel 4

Macam-macam Metode dan Instrumen Penenelitian

Metode Instrumen

1. Angket

2. Tes

3. Dokumentasi

1. penyebaran angket yang diisi oleh siwa-siswi

SMP IT Insan Mulia Lampung Timur.

2. Data melalui tes hafalan Al-Qur’an siswa-siswi

SMP IT Insan Mulia lampung timur.

3. Data dari SMP IT insan Mulia.

a. Rancangan / Kisi-Kisi Instrumen

Kisi-kisi instrumen adalah “… rancangan penyusunan instrument.” 17

adapun rancangan penyusunan instrument dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

17

(9)

Tabel 5

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Penelitian Sumber Data

Alat Pengumpul Data

Instrumen

1) Variabel Bebas :

Kemampuan

menghafal

Al-Qur’an

2) Variabel Terikat:

Kecerdasan

emosional

Siswa

Siswa

Dokumentasi

SMP IT Insan

Mulia

Penyebaran

Angket

Tes

kemampuan

Hafalan

Al-Qur’an

Mengisi

angket

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Analisa data adalah suatu metode yang digunakan dalam mengenalisis data

yang diperoleh dari hasil penelitian. Dalam penelitian ini untuk menganalisis data

hubungan antara kemampuan menghafal Al-Qur’an dengan kecerdasan emosional

Siswa-Siswi SMP IT Insan Mulia Lampung Timur, menggunakan rumus product

(10)

– –

Keterangan:

Angka indeks korelasi “r” product moment

N = number of cases

= Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Jumlah seluruh skor X

Jumlah seluruh skor Y 18

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah koefisien korelasi yang

telah diperoleh secara kebetulan atau “sampling error”, atau koefisien benar-benar

signifikan. Dengan kata lain, apabila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho

diterima dan Ha ditolak. Begitu pula sebaliknya, apabila r hitung lebih tinggi dari r

tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

18

Gambar

Tabel 3 Data Populasi Penelitian Siswa-Siswi  SMP IT Insan Mulia
Tabel 4 Macam-macam Metode dan Instrumen Penenelitian
Tabel 5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa Intensitas Pembelajaran Al-Qur’an Pada Kelas VIII di SMP Plus Citra Madinatul Ilmi Kota Citra Graha Banjarbaru sudah terlaksana yaitu

Dari hasil penelitian akhir ini, didapatkan bahwa skema yang paling optimal dalam me minimalisir efek non linier Cross Phase Modulation adalah dengan menggunakan

Pertanyaannya adalah bagaimanakah proses pembelajaran dalam perkuliahan geometri untuk mahasiswa calon guru matematika yang dapat menumbuhkembangkan kemampuan berpikir

Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Rasa Takut Gagal dalam Belajar. Keterangan : (..)

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisis Tingkat

Analisis uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan uji liniertas dari SPSS ( Statistical Package for Social Science) for Windows release 13.00. Hasil uji linieritas

Perbandingan Pengaruh Penggunaan Simulator Cisco Packet Tracer Dan Graphical Network Simulator 3 (GNS3) Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Hasil analisis data lainnya pada penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Martinez-marti, Avia, dan Hernands-Loreda (2010) yang menunjukan bahwa