• Tidak ada hasil yang ditemukan

11 Media Relations. Manajemen Isu dan Manajemen Krisis. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM. Public Relations. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "11 Media Relations. Manajemen Isu dan Manajemen Krisis. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM. Public Relations. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

“Manajemen Isu dan

Manajemen Krisis”

Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM

11

Ilmu Komunikasi Public Relations

“Media Relations”

www.mercubuana.ac.id

(2)

Pertemuan 11

Media Relations di saat krisis:

a. Peran media massa dalam situasi krisis

b. Mendapatkan dukungan media massa pada saat krisis

c. Pola kerja media massa dalam peristiwa krisis

d. Langkah-langkah menangani media massa dalam situasi krisis krisis

e. Berkomunikasi dengan media massa pada saat krisis

(3)

Sasaran

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan

strategi mengelola hubungan dengan media di

saat krisis

(4)

Hubungan pers (press relations) adalah upaya-upaya untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi PR dalam rangka menciptakan

pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dan organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Media merupakan penghubung komunikasi dan informasi antara

Public Relations kepada stakeholders, oleh karena itu media masih merupakan alat yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komunikasi kepada internal Public Relation, dari

top management sampai kepada bawahannya, atau sebaliknya.

(5)

Hal-hal penting yang perlu diketahui PR sebelum berhubungan dengan media massa menurut Jefkins (1991:92) adalah:

a) The editorial policy, yaitu kebijakan redaksional,. b) Frequency of publication,

c) Copy date, yaitu batas waktu dan tanggal masuk berita ke media

d) Printing process, yaitu jenis pencetakan e) Circulations area, yaitu daerah jangkauan,

f) Readership profile, yaitu bagaimana karakteristik pembaca

g) Distribution method, yaitu cara penyebaran media tersebut.

(6)

a. Peranan Media di Saat Krisis

a. Media massa: cetak, elektronik & film

b. Media Sosial

(7)

Dalam konteks hubungan PR dengan media yang dimaksudkan dalam hal ini, tidak lain adalah hubungan PR dengan media massa dan media sosial.

1. Ruang Lingkup Media

Karena keberadaan media massa dan media sosial sudah tidak diragukan lagi, perannya sangat besar terutama dalam hal penyebaran informasi, berita dan membentuk opini publik.

(8)

Hafied Cangara (2003: 134-135) memaparkan lima karakteristik umum media massa:

1. Berbentuk lembaga (institusi resmi)

2. Komunikasi satu arah 3. Jangkauan luas

4. Pesan diserap oleh siapa saja 5. Penyampaian pesan

menggunakan peralatan tehnis

(9)

Pada saat menemui krisis, media berubah karakter menjadi:

1. Cenderung lebih agresif

2. Cenderung membela yang lemah 3. Cenderung kurang obyektif

4. Lebih mengutamakan apa yang

menarik untuk disampaikan kepada publik

2. Karakteristik Media Massa & Media

Sosial

(10)

1. Sarana komunikasi korporasi menjangkau publik lebih luas

2. Membentuk opini publik

3. Sebagai representasi publik

4. Sebagai sarana untuk mengetahui ekalasi situasi dan kondisi yang berkembang, baik di dalam

maupun di luar korporasi

5. Sebagai mitra korporasi menyelesaikan krisis 6. Sebagai lawan koporasi,

membesarkan/memperkeruh krisis

(11)

b. Mendapatkan Dukungan

Media Pada Saat Krisis

Untuk mendapatkan dukungan

dari media pada saat krisis,

tentunya harus ada hubungan

baik antara PR dengan media.

Hubungan tersebut biasanya

telah dibangun PR korporasi

(12)

Caranya:

a. Sikap saling menghargai antara kedua belah pihak.

b. Saling pengertian tentang peran, fungsi, kewajiban dan tugas sesuai etika dan profesinya masing-masing.

c. Saling mempercayai akan peran untuk

kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan untuk sebelah pihak.

d. Sikap toleransi dari kedua belah pihak.

b. Mendapatkan Dukungan

Media Pada Saat Krisis

(13)

Dengan terjalinnya hubungan baik

dengan media, baik secara pribadi PR

dengan awak media (wartawan),

dengan redaktur, serta dengan pimpinan

media, diharapkan dapat dicapai lima

sasaran Nova (20014)

b. Mendapatkan Dukungan

Media Pada Saat Krisis

(14)

1. Memperoleh publisitas seluas mungkin tentang kegiatan

serta langkah organisasi yang dianggap baik untuk diketahui publik

2. Memperoleh tempat dalam pemberitaan media secara objektif, wajar, dan berimbang mengenai hal-hal yang menguntungkan organisasi

3. Memperoleh umpan balik mengenai upaya dan kegiatan organisasi

4. Melengkapi data bagi pemimpin organisasi untuk keperluan kebijaksanaan

5. Mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan yang dilandasi saling percaya dan menghormati.

b. Mendapatkan Dukungan

Media Pada Saat Krisis

(15)

1. Adanya deadline; Batas waktu wartawan menyerahkan berita kepada redaktur

2. Mencari Sumber Resmi

3. Mencari Sumber Lain

c. Pola Kerja Media Pada Saat

Krisis

(16)

Rumus 5W+1H

1. Apa yang terjadi? (What) 2. Siapa? (Who)

3. Kapan terjadi (When)

4. Dimana terjadinya (Where) 5. Mengapa terjadi (Why)

6. Bagaimana (How)

c. Pola Kerja Media Pada Saat

Krisis

(17)

6. Bagaimana (How)

1. Bagaimana kronologi terjadinya krisis ini?

2. Bagaimana upaya atau langkah yang diambil oleh perusahaan?

3. Bagaimana penanganan korban? 4. Bagaimana tanggapan publik?

5. Bagaimana tanggapan pemerintah?

6. Bagaimana tanggapan para ahli atau akademisi? 7. Bagaimana tanggapan opinion leader?

8. Bagaimana tanggapan praktisi lain, dan sebagainya

c. Pola Kerja Media Pada

Saat Krisis

(18)

d. Langkah-langkah Menangani Media

Dalam Situasi Krisis

1. Informasi latar belakang perusahaan untuk

memulai inisiatif

2. Menyiapkan sebuah pusat untuk pers

(

Press Centre

)

3. Mengelola konferensi pers

4. Menghadapi wawancara dengan televisi

5. Menjawab telepon dari media

(19)

2. Menyiapkan press centre

a. Mengisi kekosongan dengan memberikan gambaran latar belakang perusahaan, selama belum ada informasi resmi yang bisa disampaikan ke media

b. Menciptakan ruang bagi perusahaan untuk bernafas

c. Hal ini menunjukkan keinginan perusahaan untuk bekerja sama dengan media

1. Informasi latar belakang untuk memulai inisiatif

a. Sebagai pusat aktifitas wartawan

b. Sebagai pusat dikeluarkannya informasi resmi

c. Sebagai pusat data dan informasi yang dibutuhkan wartawan

d. Langkah-langkah Menangani Media

Dalam Situasi Krisis

(20)

Mengelola konferensi pers tidaklah mudah. Apalagi krisis memakan korban jiwa, baik dari karyawan, pelanggan maupun publik.

Wartawan bisa datang dalam jumlah puluhan bahkan ratusan.

Bila ada satu atau dua orang wartawan yang tidak terlayani dengan baik, bisa menjadi preseden buruk

3. Mengelola Konferensi Pers

d. Langkah-langkah Menangani Media

Dalam Situasi Krisis

(21)

a. Siapkan poin-poin utama

b. Bila memungkinkan, adakan latihan wawancara c. Jangan berspekulasi

d. Antisipasi pertanyaan tersulit dengan jawaban yang sesuai e. Hargai tindakan pihak ketiga; Polisi, Damkar, Basarnas dsb. f. Jangan menunjukkan kesalahan pada perusahaan, karyawan

atau pihak ketiga

g. Pandangi mata pewawancara h. Yakin terhadap poin-poin f

i. Segera koreksi pernyataan yang bersifat sugesti atau ambigu 4. Mengahdapi Wawancara dengan Televisi

d. Langkah-langkah Menangani Media

Dalam Situasi Krisis

(22)

Di ruang pusat pers (pres centre)

Hal-hal lain yang harus dipersiapkan bagi tim penjawab telepon dari media termasuk:

a. Buku / map dengan kertas-kertas bernomor untuk mencatat bagi setiap anggota tim.

b. Kotak untuk mengarsip bagi tiap anggota tim.

c. Flip chart dan pena

d. Whiteboard dan spidol

e. Peta tempat terjadinya peristiwa krisis f. Mesin fax dan mesin photo copy

g. File “Fast Facts” (fakta segera) tentang perusahaan dan bagian-bagian dari

perusahaan yang terkena dampak krisis.

5. Menjawab Telepon dari Media

d. Langkah-langkah Menangani Media

Dalam Situasi Krisis

(23)

Tim penjawab telepon harus dibrefing tentang:

– Bagiamana menjawab setiap telepon masuk dengan sopan santun dan ramah.

– Apa yang boleh disampaikan, dan apa yang tidak boleh disampaikan.

– Memberikan jawaban standart yang sama untuk pertanyaan yang sama.

– Tidak menyimpang dari apa yang telah digariskan.

– Bagaimana mengakhiri telepon dengan baik dan benar

5. Menjawab Telepon dari Media

d. Langkah-langkah Menangani Media

Dalam Situasi Krisis

(24)

Poin akhir: kadang-kadang memungkinkan untuk menyiapkan suatu “proforma holding statement” dalam mengantisipasi krisis.

Pernyataan pers harus selalu mengumumkan berita dalam urutan berikut: a. Penyebab krisis

b. Lokasi krisis

c. Detil kematian (jumlah bukan nama) d. Detil yang terluka (jumlah bukan nama) e. Detil area yang terkena dampak

f. Detil dampak pada lingkungan

g. Detil tindakan yang akan dilakukan

h. Kutipan dari manajer senior yang mengekspresikan penyesalan atas insiden tersebut serta penghargaan kepada mereka yang terlibat dalam seluruh aspek darurat

i. Detil tentang investigasi susulan terhadap penyebab krisis

j. Peringatan tentang catatan keamanan lokasi (jika memang selama ini sudah terkelola dengan baik) sebelum krisis terjadi

6. Siaran Berita

d. Langkah-langkah Menangani Media

Dalam Situasi Krisis

(25)

1. Memahami dan melayani media

2. Bekerja sama

3. Membuka akses komunikasi wartawan

dengan top management

4. Membangun reputasi sebagai orang yang

dapat dipercaya

5. Jangan menjawab

“No comment”

atau

“Off

the record”

e. Berkomunikasi Dengan Media

Massa Pada Saat Krisis

(26)

6. Informasi harus konsisten

7. Sampaikan sikap dan langkah-langkah

yang ditempuh perusahaan

8. Menyediakan salinan yang baik

9. Menyediakan fasilitas verifikasi

10.Memonitor berita-berita media

11.Membangun hubungan personal yang

kokoh

e. Berkomunikasi Dengan Media

Massa Pada Saat Krisis

(27)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Iradiasi yang diaplikasikan pada setek batang dari lima genotipe ubi kayu yang berasal dari batang bagian pangkal, tengah, dan ujung menimbulkan keragaman pada

23 Agustus 2016 Berdasarkan hasil Pengumuman Pemenang , tidak adanya sanggahan dari peserta dan telah berakhirnya masa sanggah hasil lelang untuk kegiatan tersebut ,maka Kami

Keberadaan seorang praktisi public relations dalam sebuah perusahaan dirasa mampu mengemban tanggung jawab yang berkaitan dengan kemajuan dan.. perkembangan

• Retas Budaya bekerja sama dengan institusi ataupun organisasi.. yang memiliki koleksi budaya untuk

Herbisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membasmi tumbuhan.

Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung

“Integrasi Pendidikan Karakter Dengan Pembelajaran Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis di Madrasah Aliyah Negeri Jombang”..

Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk memetakan lahan tambak garam yang juga dapat diisi oleh banyak informasi dari pemilik, produksi, serta luasan dari tiap