• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. maka motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam yaitu: motor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. maka motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam yaitu: motor"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 6

BAB II

LANDASAN TEORI

Motor bensin merupakan motor penggerak yang banyak digunakan untuk menggerakan mobil-mobil dijalan raya. Motor bakar merupakan suatu mesin yang mengubah energi panas menjadi suatu tenaga penggerak. Tenaga yang dihasilkan digunakan untuk menggerakan piston yang dihubungkan denga poros engkol. Jika ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses pembakaran bahan bakar), maka motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam yaitu: motor pembakaran luar dan motor pembakaran dalam. Apabila tenaga yang digunakan untuk menggerakan motor tersebut diperoleh dari pembakaran bahan bakar yang terjadi didalam motor itu sendiri maka motor tersebut termasuk motor pembakaran dalam (Internal Combustion Engine). Selain motor bensin yang termasuk motor pembakaran dalam adalah motor diesel.

(2)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 7 2.1 Prinsip Kerja Motor Bakar

Prinsip kerja motor bensin 4 langkah, secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : campuran udara dan bensin dari karburator diisap masuk ke dalam silinder, dimampatkan oleh gerak naik torak, dibakar untuk memperoleh tenaga panas, yang mana dengan terbakarnya gas-gas akan mempertinggi suhu dan tekanan. Bila torak bergerak turun naik di dalam silinder dan menerima tekanan tinggi akibat pembakaran, maka suatu tenaga kerja pada torak memungkinkan torak terdorong ke bawah. Bila batang torak dan poros engkol dilengkapi untuk merubah gerakan turun naik menjadi gerakan putar, torak akan menggerakkan batang torak dan yang mana ini akan memutarkan poros engkol. Dan juga diperlukan untuk membuang gas-gas sisa pembakaran dan penyediaan campuran udara bensin pada saat-saat yang tepat untuk menjaga agar torak dapat bergerak secara periodik dan melakukan kerja tetap.

Kerja periodik di dalam silinder dimulai dari pemasukan campuran udara dan bensin ke dalam silinder, sampai pada kompresi, pembakaran dan pengeluaran gas-gas sisa pembakaran dari dalam silinder inilah yang disebut dengan “siklus mesin”. Pada motor bensin terdapat dua macam tipe yaitu: motor bakar 4 tak dan motor bakar 2 tak. Pada motor 4 tak, untuk melakukan satu siklus memerlukan 4 gerakan torak atau dua kali putaran poros engkol, sedangkan pada motor 2 tak, untuk melakukan satu siklus hanya memerlukan 2 gerakan torak atau satu putaran poros engkol.

Torak bergerak naik turun di dalam silinder dalam gerakan reciprocating. Titik tertinggi yang dicapai oleh torak tersebut disebut titik mati atas (TMA) dan titik terendah disebut titik mati bawah (TMB). Gerakan dari TMA ke TMB

(3)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 8 disebut langkah torak (stroke). Pada motor 4 langkah mempunyai 4 langkah dalam satu gerakan yaitu langkah penghisapan, langkah kompresi , langkah kerja/ekspansi dan langkah pembuangan.

Langkah Hisap : Dalam langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin di hisap ke dalam silinder.Katup hisap membuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak dari titik mati atas ( TMA ) ke titik mati bawah (TMB), menyebabkan ruang silinder menjadi vakum dan menyebabkan masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder yang disebabkan adanya tekanan udara luar.

Langkah Kompresi : Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan. Katup hisap dan katup buang tertutup. Waktu torak naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), campuran yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya akan naik, sehingga akan mudah terbakar. Saat inilah percikan api dari busi terjadi . Poros engkol berputar satu kali ketika torak mencapai titk mati atas ( TMA ).

Langkah Usaha : Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Saat torak mencapai titik mati atas ( TMA ) pada saat langkah kompresi, busi memberikan loncatan bunga api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan adanya pembakaran, kekuatan dari

(4)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 9 tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin.

Langkah Buang : Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar silinder. Katup buang membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu torak bergarak dari titik mati bawah ( TMB ) ke titik mati atas ( TMA ), mendorong gas bekas keluar dari silinder. Pada saat akhir langkah buang dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit ( valve overlap ) yang berfungsi sebagai langkah pembilasan ( campuran udara dan bahan bakar baru mendorong gas sisa hasil pembakaran ). Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam satu siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah hisap, 1 langkah kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah buang yang merupakan dasar kerja dari pada mesin empat langkah.

Proses Kerja adalah keseluruhan langkah yang berurutan untuk terjadinya satu siklus kerja dari motor. Proses kerja ini terjadi berurutan dan berulang-ulang. Piston motor bergerak bolak balik dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) dan dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) pada langkah selanjutnya. Proses pebakaran pada motor bensin 4 (empat) langkah berlansung pada volume konstan. Berikut adalah gambar langkah kerja motor bensin 4(empat) langkah :

(5)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 10 Gambar 2.1.1. Langkah Kerja Motor Bensin Empat Langkah

( www.google.com ) 2.2 Bagian – bagian dari Motor Bensin

A. Blok Silinder dan Silindernya

Blok silinder merupakan komponen yang sangat penting karena pada blok silinder tersebut dipasang berbagai komponen lainnya. Beberapa komponen yang dipasang pada blok silinder antara lain pompa bensin, katup, karburator, pompa oli, dan sebagainya. Blok silinder dibuat dari bahan khusus, karena blok silinder harus kuat terhadap panas dan goncangan akibat arus bolak-balik dari piston dan gerak putar dari poros engkol. Biasanya Blok Silinder dibuat dari besi tuang, namun ada juga yang terbuat daripaduan alumunium untuk memperingan bobot dari motor. Sebagai pendingin, blok silinder diberi mantel pendingin (water jacket) yang bersikulasi disekitar silinder.

Susunan silinder motor ada bermacam-macam pertimbangan, guna menentukan susunan silinder umumnya berdasarkan tempat, getaran dan efisiensi tenaga motor. Pada kepala silinder terdapat gasket yang berfungsi sebagai perapat

(6)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 11 antara kepala silinder dengan blok silinder, keduanya di ikat dengan baut tanam. Gasket kepala silinder harus kuat terhadap tekanan pengerasan kepala silinder, suhu dan tekanan yang tinggi. Gasket yang rusak akan mengakibatkan kebocoran pada sistem kompresi. Pada kepala silinder sendiri terdapat katup-katup dan mekanismenya.

Gambar 2.2.A. Blok Silinder Sebuah Motor ( www.google.com )

(7)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 12 B. Poros Engkol

Hasil dari pembakaran bahan bakar antara lain adalah tenaga dorong yang menggerakkan piston ketitik mati bawah. Poros engkol dihubungkan dengan batang penggerak. Gerakan piston tersebut adalah gerak lurus bolak-balik. Agar gerak lurus tersebut dapat dimanfaatkan, maka gerak tersebut diubah menjadi gerak putar oleh poros engkol.

Gambar 2.2.B. Poros Engkol ( www.google.com ) C.Piston

Piston bergerak bolak-balik di dalam silinder, berfungsi untuk menghisap dan membuang sisa pembakaran. Disamping menerima tekanan akibat ledakan pembakaran pembakaran, piston juga menerima panas yang tinggi. Pada waktu

(8)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 13 langkah hisap piston mengalami perubahan temperatur akibat gas baru yang di hisap. Untuk itu diperlukan piston yang tahan terhadap tekanan, panas yang tinggi dan temperatur yang berubah-ubah.

Piston juga perlu didinginkan dengan cara engalirkan oli ke Piston melalui saluran batang penggerak. Pendinginan pada piston bertujuan untuk mengurangi pemuaian.

Gambar 2.2.C. Piston ( www.google.com )

(9)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 14 D.Ring Piston

Ring piston pada motor bensin ada dua macam yaitu Ring Kompresi dan Ring Oli. Fungsi dari Ring Kompresi adalah sebagai perapat agar kompresi tidak bocor keruang engkol. Ring Oli berbeda dengan Ring Kompresi, Ring Oli memiliki lubang pada sisinya dengan fungsi untuk mengikis kelebihan oli pada dinding silinder.

Gambar 2.2.D. Ring Piston ( www.google.com )

(10)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 15 E.Katup

Katup berfungsi untuk membuka dan menutup aliran bahan bakar dan sisa pembakaran dari dalam silinder. Ada dua macam katup berdasarkan fungsi dan kedudukannya yaitu Katup Masuk dan Katup Buang. Katup sendiri terbuat dari bahan khusus yang tahan terhadap karat dan mampu menerima panas tinggi. Katup harus selalu disetel dengan benar karena pengaruh celah katup terhadap tenaga yang dihasilkan oleh motor sangat besar.

Gambar 2.2.E. Katup/Klep ( www.google.com )

F. Batang Penggerak

Batang Penggerak atau biasa disebut Connecting Rod ini berhubungan lansung dengan piston dan poros engkol, batang penggerak memindahkan gaya

(11)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 16 piston dan memutar poros engkol. Ketika berhubungan dengan poros engkol, batang penggerak mengubah gerakan bolak balik piston kedalam gerakan putar dari poros engkol.

Gambar 2.2.F. Batang Penggerak ( www.google.com )

2.3 Parameter Pengujian

Adapun paremeter pengujian yang akan diamati adalah : 1. Momen Torsi

Momen Torsi adalah kekuatan berputar yang disebut rotational force atau angular force yang didefenisikan atas perkalian gaya dengan jarak.

(12)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 17 Mt = F x r Dimana : Mt = Momen Torsi (Nm) F = Gaya (N) r = Jarak (m)

(BPM. Arenos Berenschot “ Motor Bensin”,1980) 2. Daya Poros Efektif

Daya Efektif pada poros yang akan digunakan untuk mengatasi beban kendaraan, Daya Poros Efektif didapat dari pengukuran Torsi pada poros yang dikalikan dengan kecepatan sudut putarnya

Ne = MT.

Dimana :

Ne = Daya Porof Efektif (Kw) MT = Momen Torsi (Nm)

n = Putaran Mesin (Rpm)

(BPM. Arenos Berenschot “ Motor Bensin”,1980) 3. Konsumsi Bahan Bakar

Pemakaian bahan bakar didefinisikan sebagai jumlah penggunaan bahan bakar persatuan waktu dalam kg/jam. Pemakaian bahan bakar dapat dihitung dengan rumus :

Mf = x Pb x kg/jam

Dimana :

(13)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 18 Vb = Volume pemakaian bahan bakar (cm3)

Pb = Massa jenis bahan bakar (0,7323 g/cm3)

tb = Waktu pemakaian bahan bakar (dtk)

(BPM. Arenos Berenschot “ Motor Bensin”,1980) 4. Pemakaian Bahan Bakar Spesifik

Pemakaian bahan bakar spesifik disefinisikan sebagai banyaknya bahan bakar yang terpakai per jam untuk menghasilkan setiap KW daya mesin, dapat digunakan dengan persamaan sebagai berikut :

SFC = Dimana :

SFC = Pemakaian bahan bakar spesifik (kg/jam.kW) Mf = Laju aliran massa bahan bakar (kg/jam) Ne = Daya Poros (kW)

(BPM. Arenos Berenschot “ Motor Bensin”,1980) 5. Efisiensi Thermal

Efisiensi Thermal merupakan perbandingan antara daya yang dihasilkan terhadap jumlah energi bahan bakar yang diperlukan.

Dihitung dengan rumus :

=

3600

x 100%

Dimana :

= Efisiensi Thermal

(14)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 19 Ne = Daya Poros (kW)

(BPM. Arenos Berenschot “ Motor Bensin”,1980) 2.4 Siklus Ideal

Proses termodinamika dan kimia yang terjadi dalam motor bakar torak amat komplek untuk dianalisa menurut teori. Pada umumnya untuk menganalisa motor bakar torak dipergunakan siklus udara sebagai siklus yang ideal. Siklus udara menggunakan beberapa keadaan yang sama dengan siklus sebenarnya dalam hal sebagai berikut : [Arismunandar, Wiranto, 1988].

a. Urutan Proses

b. Perbandingan kompresi

c. Pemilihan temperature dan tekanan pada suatu keadaan. d. Penambahan kalor yang sama persatuan berat udara.

Didalam analisa udara, khususnya motor bakar torak akan dibahas : 1. Siklus udara volume konstan (siklus otto)

2. Siklus udara tekanan konstan (siklus diesel) 3. Siklus udara tekanan terbatas (siklus gabungan)

Motor bensin adalah jenis motor bakar torak yang bekerja berdasarkan siklus volume konstan, karena saat pemasukan kalor (langkah pembakaran) dan pengeluaran kalor terjadi pada volume konstan. Siklus ini adalah siklus yang ideal. Seperti yang terlihat pada diagram P-V.

(15)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 20 Gambar 2.4.1 Diagram P-V Siklus Otto

(Arismunandar, Wiranto,1998) Proses dari siklus pada diagram P vs V adalah sebagai berikut :

0 – 1 adalah langkah hisap, yang terjadi pada tekanan (P) konstan (isobarik) 1 – 2 adalah langkah kompresi pada posisi isentropik, dimana tekanan dan

temperatur meningkat secara tajam.

2 – 3 adalah proses pemasukan/pembakaran kalor pada volume konstan. 3 – 4 adalah proses ekspansi, yang terjadi secara isentropik.

4 – 5 adalah langkah pengeluaran kalor pada volume konstan. 1 – 0 adalah proses tekanan konstan

Proses tersebut menggunakan beberapa asumsi :

a. Fluida kerja dianggap sebagai gas ideal yang mempunyai kalor spesifik konstan.

(16)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 21 b. Siklus dianggap tertutup artinya siklus ini berlangsung dengan fluida yang

sama yang berada dalam silinder, pada titik 1 (langkah buang) fluida dikeluarkan dari ruang bakar, tetapi langkah hisap berikutnya akan masuk fluida dengan jenis yang sama.

Adapun effisiensi termal dari siklus ini adalah :

= 1 −

1

Dimana :

ε

= Perbandingan kompresi (comprssion ratio), yakni perbandingan volume terbesar/total (volume langkah torak + volume sisa) dengan volume sisa (clearance).

ε =

Dimana :

= Volume langkah

= Volume sisa

Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa ratio kompresi dinaikan maka efisiensi thermal dari siklus akan semakin tinggi.

2.5 Syarat Terjadinya Pembakaran

Pembakaran merupakan proses oksidasi cepat bahan bakar disertai dengan produksi panas, atau energi dan cahaya. Untuk melakukan pembakaran diperluka 3 (tiga) unsur yaitu :

(17)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 22 - Udara

- Suhu / Temperatur untuk memulai pembakaran

Tanpa tiga faktor ini maka pembakaran tidak sempurna. Syarat terjadinya pembakaran yang baik pada suatu motor adalah :

a. Adanya tekanan kompresi yang cukup b. Campuran bahan bakar dan udara cukup c. Suhu yang cukup tinggi untuk pembakaran

Proses pembakaran yang baik adalah proses pembakaran dimana campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan habis terbakar seluruhnya. Reaksi pembakaran yang stokiometri adalah sebagai berikut :

C8 H18 + 12,502 + 47 N2 → 8 CO2 +9 H2O + 47 N2

Dari reaksi tersebut dapat dilihat bahwa dalam proses pembakaran yang baik Karbon atau C8 dibakar seluruhnya menjadi 8CO2 sedangkan Hidrogen atau

H18 dibakar seluruhnya menjadi 9H2O.

Sedangkan rumus kimia untuk pembakaran pada bensin premium adalah sebagai berikut :

2C8H18 + 25 O2→ 16 CO2 + 18 H2O

Proses pembakaran pada SI engine dapat dibagi kedalam 3 tahap :

a. Penyalaan b. Perambatan Api

(18)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 23 Pada tahap penyalaan, bahan bakar yang terbakar hanya sekitar 5-10 %. Selama periode penyalaan, busi memercikan bunga api dan proses pembakaran dimulai tetapi tekanan diruang bakar masih rendah sehingga belum ada usaha yang dihasilkan. Usaha yang nantinya akan mendorong piston akibat ledakan campuran bahan bakar terjadi pada tahap perambatan api dalm proses pembakaran sekitar 5-10 derajat sesudah TMA. Pada periode ini sekitar 80-90% bagian dari massa campuran bahan bakar dan udara bakar.

Ada 2 (dua) kemungkinan yang terjadi pada pembakaran mesin berbensin, yaitu :

a. Pembakaran normal

Pembakaran normal terjadi bila bahan bakar dapat terbakar seluruhnya pada saat dan keadaan yang dikehendaki. Mekanisme pembakaran normal dalam motor bensin dimulai pada saat terjadinya loncatan bunga api pada busi, kemudian api membakar gas bakar yang berada di sekitarnya sehingga semua partikelnya terbakar habis. Di dalam pembakaran normal, pembagian nyala api terjadi merata di seluruh bagian. Pada keadaan yang sebenarnya pembakaran bersifat komplek, yang mana berlangsung pada beberapa phase. Dengan timbulnya energi panas, maka tekanan dan temperatur naik secara mendadak, sehingga piston terdorong menuju TMB. Pembakaran normal pada motor bensin dapat ditunjukkan pada (gambar grafik 2.7) dibawah sebagai berikut :

(19)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 24

Gambar 2.5. Pembakaran campuran udara-bensin dan perubahan tekanan didalam silinder (Toyota Astra Motor, 1996) Jakarta

Gambar grafik diatas dengan jelas memperlihatkan hubungan antara tekanan dan sudut engkol, mulai dari penyalaan sampai akhir pembakaran. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA, busi memberikan percikan bunga api sehingga mulai terjadi pembakaran, sedangkan lonjakan tekanan dan temperatur mulai point 2, sesaat sebelum piston mencapai TMA, dan pembakaran point 3 sesaat sesudah piston mencapai TMA. 2.6 Sistem Pengapian

Pengapian merupakan bagian yang tidak dapat diabaikan dalam suatu kinerja mesin karena pengapian sangat dibutuhkan dalam proses terjadinya pembakaran, dengan pengapian yang tidak sempurna maka kinerja suatu mesin

(20)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 25 tidak akan maksimal/sempurna. Di zaman modern seperti sekarang, ada empat jenis sistem pengapian yang telah digunakan :

1. Sistem Point Breaker 2. Sistem Elektronik 3. Sistem Komputerisasi 4. Sistem Distributorless

Dari semua sistem diatas dalam menciptakan percikan api tegangan tinggi prosesnya adalah sama, satu-satunya yang berbeda adalah cara pengendaliannya.

Pada motor bakar terdapat dua type engine yaitu : 1. Spark ignation

Pada spark ignation pembakaran bahan bakar dilakukan oleh busi (spark plug) dimana busi ini akan memercikan api untuk pembakaran. Untuk mendapatkan loncatan bunga api listrik, busi ini terangkai dalam suatu sistem pengapian yang terintegrasi.

2. Compress Ignition

Sedangkan pada compress Ignition engine pembakaran terjadi karena temperatus dari udara yang tinggi akibat pengkompresan oleh torak pada tekanan 2 – 4 Mpa. Temperatur udara mencapai 700 – 900 C.

Sistem pengapian motor bakar secara garis besar dibagi dalam 3 (tiga) tipe, yaitu :

1). Sistem Pengapian Konvensional. 2). Sistem Pengapian Elektronik.

(21)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 26 3). Sistem Pengapian Digital Elektronik.

2.7 Tinjauan Umum Mengenai Busi

Jika dilihat dari bentuknya yang relatif kecil, mungkin busi hanyalah barang yang sepele dengan harga yang mudah terjangkau untuk dapat membelinya. Namun, jika tak terawat atau bahkan terabaikan bisa jadi efeknya mengakibatkan dompet kita akan sering terkuras isinya. Busi adalah salah satu komponen penting dalam mesin karna Busi merupakan “jendela” di dalam mesin yang dapat digunakan untuk mencari informasi diagnostic keadaan ruang bakar. Sebuah contoh termomete dokter yang digunakan untuk mengukur panas pasien, keadaan busi bisa membaca gejala ini sebagai pencarian sumber masalah yang biasa di sebabkan oleh perbandingan udara dan bensin, percepatan percikan, carbon deposit, dan kualitas bensin.

Busi merupakan komponen yang diperlukan kendaraan untuk menghidupkan mesin. Karenanya busi memiliki 2 Fungsi Utama yaitu :

1. Membakar Campuran Udara dan Bensin

2. Mentrasfer panas dari hasil pembakaran sesudah ke sebelum

Busi mengalirkan energy listrik dan mengubah bahan bakar menjadi energi, asupan sumber listrik harus cukup dari sistemm pengapian untuk memercikan listrik antara GAP busi dimana percikan tersebut disebut “Kinerja Pengapian Busi”.

Temperatur ujung busi harus terjaga pada suhu serendah mungkin untuk mencegah “Pre-ignition” atau biasa disebut ngelitik tapi setinggi mungkin untuk mencegah “Fouling” atau biasa disebut mis ignite/fire. Temperatur tersebut

(22)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 27 disebut “Kinerja Suhu Busi”. Perlu diingat busi bekerja sebagai penukar panas dengan membuang panas berlebih keluar dari ruang bakar dan mentransfer panas energi ke sistem pendingin mesin. Setiap mesin mempunyai spesifikasi tertentu, jadi Busi yang herganya mahal belum tentu cocok dengan kendaraan anda. Patokan Umum dalam pemilihan Busi :

a. Head Range

Adalah seberapa panas busi tersebut ketika operasi dalam kondisi normal, jika busi terlalu panas akan menyebabkan detonasi dan sebaliknya jika busi terlalu dingin akan menimbulkan tumpukan deposit dalam ruang pembakaran, asap knalpot berwarna hitam dan Boros bahan bakar.

b. Ukuran GAP

Adalah jarak antara elektroda busi dengan ground, untuk ukuran GAP yang pas dapat dilihat pada buku manual kendaraan.

c. Resistensi Busi

Suppression Resistor digunakan untuk meredam emisi akibat percikan apai pada proses pengapian(Ignition). Hal tersebut menyebabkan gangguan kelistrikan atau sensor mesin, umumnya kendaraan bermesin injeksi menggunakan busi dengan resistor. Semakin besar nilai resistor, semakin besar hilangnya daya listrik yang dihasilkan, biasanya busi yang beresistor ditandai dengan kode “R”. Untuk lebih akuratnya dalam mengukur nilai Suppression Resistor dapat menggunakan Ohm Meter.

(23)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 28 Gambar 2.7 Busi (Google.com)

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa busi merupakan “ jendela” yang biasa digunakan para teknisi guna mengetahui kondisi ruang bakar. Maka terdapat beberapa jenis kerusakan pada busi yang harus kita perhatikan berdasarkan bentuk dan warna pada busi itu sendiri, diantaranya adalah :

2.7.1 Busi Normal

Gambar dibawah ini merupakan gambar busi dalam kondisi normal/baik. Isolator pada busi normal berwarna kuning sampai coklat muda. Permukaan pada

(24)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 29 ujung insulator bersih, permukaan rumah insulator berwarna cokelat muda keabu-abuan.

Gambar 2.7.1 ( www. Google.com )

2.7.2 Kerusakan Mekanis

Kerusakan ini disebabkan karena adanya suatu material asing yang masuk keruang bakar, mungkin disebabkan karena ulir busi yang berlebihan sehingga berakibat elektroda busi menonjol keluar dari lubang busi sehingga pencapaian piston terlalu dekat dengan elektroda busi.

2.7.3 Kondisi Sudah Aus

Keadaan ini terjadi pada pemakaian yang lama dan busi jarang sekali dibersihkan. Biasanya tergantung penyesuaian dari jam kerja busi tersebut dab diganti bila sudah waktunya.

(25)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 30 Gambar 2.7.3 Kondisi Sudah Aus ( www. Google.com )

2.7.4 Terak pada Permukaan

Pada Kerusakan ini, elektroda dan permukaan insulatornya tertutup terak yang sangat kotor dan berwarna kecokelat-cokelatan. Kerusakan ini akan menutup loncatan bunga api sehingga pembakaran akan tidak sempurna. Penyebab keadaan terjadinya adalah:

1. Kurangnya Kompresi

2. Kesalahan pemakaian nomor tingkat panas busi.

3. Pemakaian bahan bakar berlebihan ( karburator banjir, penyetelan karburator

terlalu kaya, cuk tidak sempurna pada posisi off. atau saringan udara karburator tersumbat ).

4. Bahan bakar tidak baik mutunya.

5. Terlalu lama dipakai pada kecepatan rendah.

6. Pembakaran oleh busi telat.

Keadaan mesin seperti diatas dapat dilihat pada warna insulator dan elektroda busi yang tertutup oleh lapisan serbuk karbon kering berwarna hitam. Lihat gambar dibawah.

(26)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 31 ( www. Google.com )

Gambar 2.7.4 Terak Pada Permukaan ( www. Google.com )

2.7.5 Terlalu Panas

Busi yang menerima panas berlebihan, insulatornya berwarna putih pucat dan kekuning-kuningan. Elektroda-elektrodanya terbakar, Penyebab terjadinya

panas berlebih ( over heating ) adalah:

1. Keliru memilih nomor tingkat panas busi.

2. Penyetelan pengapian taidak tepat, innition timing terlalu cepat.

3. Sistem pendingin tidak baik.

(27)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 32 Tenaga mesin menjadi hilang dan kecepatanpun berkurang. Hal ini timbul apabila dalam kecepatan tinggi, pendakian yang lama atau dengan muatan yang berat. Bila keadaan tersebut di biarkan bisa menyebabkan busi meleleh dan piston pun bisa rusak berlubang.

Keadaan mesin diatas dapat dilihat pada kondisi insulator busi yang berwarna putih pucat dan pada elektrodanya terbakar berwarna keungu-unguan serta terlihat aus. Bila kondisi ini dibiarkan ujung-ujungnya elektroda dapat meleleh. Lihat gambar di bawah.

Gambar 2.7.5 Terlalu Panas ( www. Google.com )

2.7.6 Pecah / Retak

Insulator pada busi mengalami retakan atau pecah menjadi serpih-serpih, hal ini disebabkan karna kesalahan pada proses pemasangan busi teteapi hal seperti ini jarang terjadi pada busi. Insulator yang retak atau pecah menyebabkan arus tegangan tinggi bocor lewat insulator yang retak atau bocor. Sehingga jika menemui kerusakan seperti ini disarankan agar segera mengganti busi karna busi yang sudah retak / pecah sdh tidak dapat diperbaiki.

(28)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 33 Gambar 2.7.6 Retak / Pecah ( www. Google.com )

2.7.7 Kebocoran Oli

Pada permukaan oli elektroda dan insulator, tertutup terak oli yang akan mengurangi intensitas loncatab bunga api. Ini kemungkinan disebabkan karna adanya kebocoran oli yang masuk kedalam ruang bakar yang disebabkan oleh rusaknya ring piston.

Gambar 2.7.7 Kebocoran Oli ( www. Google.com ) Penyebab keadaan terjadinya kebocoran oli adalah:

1. Kerusakan pada piston ring piston ring aus atau kerenggangan klep tidak tepat.

2. Campuran bahan bakar dan udara tidak tepat terlalu banyak bahan bakar

(29)

Thonny Kurniawan 41306120032 Page 34

3. Pada mesin 2 tak campuran oli sampan terlalu banyak atau lebih dari standar.

4. Mesin baru saja turun atau overhaul dimana pada waktu pasang bagian mesin

menggunakan banyak oli.

Keadan mesin seperti diatas dapat dilihat pada insulator dan elektroda busi yang basah oleh oli, sehingga warnanya kelihatan hitam dan basah.

Kesalahan pesangan busi adalah sebagai berikut : a. Terlalu pendek

Panjang ulir busi yang terlalu pendek berakibat elektroda busi masuk kedalam pada lubang busi. Nyala api busi terjadi pada lubang busi sehingga pembakaran mesin tidak bisa berlangsung dengan baik.

b. Terlalu panjang

Panjang busi yang berlebihan berakibat elektroda menjadi keluar dari lubang busi yang berakibat bagian elektroda busi cepat kotor dan sangat panas.

(30)

Gambar

Gambar 2.2.A. Blok Silinder Sebuah Motor  ( www.google.com )
Gambar 2.2.B. Poros Engkol  ( www.google.com )  C. Piston
Gambar 2.2.C.  Piston  ( www.google.com )
Gambar 2.2.D.  Ring Piston  ( www.google.com )
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tingkat urgensi dan relevansinya, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan untuk memecahkan isu-isu penting terkait penyelenggaraan tugas dan fungsi

Simulasi faktor meteorologi arah dan kecepatan angin, jarak dari sumber pencemar ke penerima, dan stabilitas atmosfer pada persamaan gauss menggunakan software

Saya harap anda menutup E-book ini dan bagikan pada teman kalian yang memang benar-benar membutuhkan. Kebanyakan bagi mereka yang membuat slide powerpoint

Debit yang perlu diresapkan ke dalam tanah dengan pipa resapan dengan intensitas hujan I mm/jam, perubahan koefisien pengaliran  C dan luas DAS A km 2 dapat dilihat

Terdapat prosedur yang terdokumentasi untuk mengidentifikasi, memperoleh, memelihara dan memahami peraturan perundangan- undangan, standar, pedoman teknis, dan persyaratan lain

yang dapat dilakukan adalah avulsi kuku parsial pada sisi kuku yang sakit dan dilanjutkan dengan pengaplikasian bahan kimia seperti fenol, TCA, atau natrium

Beneficial role of plant growth promoting bacteria and arbuscular mycorrhizal fungi on plant responses to heavy metal stress.. Fisiologi Tanaman

Batasan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah prediksi kapan sumur ini membutuhkan pengangkatan buatan, memilih pengangkatan buatan yang tepat dengan kondisi