• Tidak ada hasil yang ditemukan

RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2017 V.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RKPD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2017 V.1"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Wilayah memiliki potensi yang berbeda-beda baik ditinjau dari sumber

daya alam, sumber daya manusia teknologi, letak geografis, sosial,

budayanya, maupun

resources

lainnya. Hal ini merupakan salah satu faktor

yang mengharuskan setiap daerah membangun berdasarkan pendekatan

wilayah dan melakukan kerjasama antar daerah dengan prinsip yang

menguntungkan. Langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan wilayah

bukan saja harus memperhatikan potensi yang ada diwilayahnya melainkan

juga harus memperhaikan potensi-potensi di daerah lainnya. Didalam

perencanaan pembangunan wilayah dimaksudkan untuk melihat pemanfaatan

ruang serta interaksi berbagai kegiatan dalam ruang wilayah sehingga terlihat

perbedaan fungsi ruang yang satu dengan yang lainnya agar perencanaan

tersebut optimal dan efisien. Isu utama pembangunan wilayah saat ini adalah

masih besarnya kesenjangan antar wilayah. Sehubungan dengan hal

tersebut

penyusunan

perencanaan

pembangunan

yang

berbasis

pengembangan wilayah, harus melihat keterpaduan sektoral, spasial, dan

antar pelaku pembangunan di dalam dan antar wilayah. Sebagai upaya

mewujudkan pembangunan berimbang, maka pembangunan wilayah perlu

senantiasa diarahkan pada pertumbuhan, pemerataan, dan keberlanjutan.

(2)

Gambar 5.1

Peta Admistrasi Kabupaten Musi Rawas

Arah

kebijakan pembangunan

kewilayahan dimaksudkan untuk

meningkatkan pemerataan pembangunan dengan tetap mengoptimalkan

pengembangan potensi daerah. Pembangunan bukan hanya untuk kelompok

tertentu, tetapi untuk seluruh masyarakat di seluruh wilayah. Oleh karena itu

pembangunan harus dapat menghilangkan / memperkecil kesenjangan yang

ada, baik kesenjangan antar kelompok pendapatan, maupun kesenjangan

antar wilayah, dengan prioritas wilayah desa untuk mengurangi jumlah

penduduk miskin yang sebagian besar tinggal di desa dan wilayah

pinggiran. Dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan, Pemerintah secara

berkelanjutan perlu berupaya untuk meningkatkan koordinasi, sinkronisasi, dan

sinergi kebijakan antar Instansi dan antara Lembaga sehingga pelaksanaan

pembangunan wilayah dalam pembangunan nasional dapat mencapai tujuan

utama yaitu keseimbangan antarwilayah dan pemerataan kualitas kehidupan

masyarakat. Didalam penyusunan arah kebijakan pembangunan kewilayahan

dilakukan dengan tahapan:

(3)

1) Melakukan identifikasi kekuatan dan potensi wilayah Kabupaten Musi

Rawas,

2) Mengidentifikasi sebaran dan konsentrasi spasial sektor-sektor

unggulan,

3) Mengidentifikasi konektivitas wilayah, dan

4) Formulasi arah kebijakan dan strategi.

5.1. Gambaran kekuatan dan Potensi Wilayah

Luas wilayah Kabupaten Musi Rawas mencapai 6,350.10 Km

2

atau

6,39% terhadap luas wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Dari tabel 5.1 terlihat

bahwa Kabupaten Musi Rawas menempati urutan kelima wilayah terluas di

Provinsi Sumatera Selatan. Oleh karena itu masih sangat dimungkinkan bagi

Kabupaten Musi Rawas terus memekarkan wilayah.

Tabel 5.1

Luas Kabupaten dan Jumlah Kecamatan di Provi nsi Sumsel 2015

No

Kabupaten

Kecamatan

Luas (Km2)

1

Ogan Komering Ilir

18

18,359.04

2

Banyuasin

19

11,832.99

3

Musi Banyuasin

14

14,266.26

4

Muara Enim

20

7,383.90

5

Musi Rawas

14

6,350.00

6

Musi Rawas Utara

7

6,008.65

7

OKU Selatan

19

5,493.94

8

Lahat

22

5,311.74

9

Ogan Komering Ulu

12

4,797.06

10

OKU Timur

20

3,370.00

11

Ogan Ilir

16

2,666.07

11

Empat Lawang

10

2,256.44

13

Pali

5

1,840.00

14

Pagar Alam

5

633.66

15

Prabumulih

6

434.50

16

Palembang

16

400.61

17

Lubuk Linggau

8

401.50

TOTAL

231

91,806.36

(4)

Sebagaimana telah disinggung dalam Bab 2 keadaan topografi

Kabupaten Musi Rawas bervariasi mulai dari hutan potensial, sawah, ladang,

kebun karet, cadas dan Kebun Lainnya. Disebelah barat terdapat dataran

rendah yang sempit dan berbatasan dengan Bukit Barisan, dataran ini semakin

timur semakin luas. Secara detail topografi wilayah Kabupaten Musi Rawas

dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2

Jumlah Desa dan Kelurahan di Kabupaten Musi Rawas

Kecamatan Desa Kelurahan

(1) (2) (3) 01. STL Ulu 12 1 02. Selangit 11 1 03. Sumber Harta 9 1 04. Tugumulyo 17 1 05. Purwodadi 9 2 06. Muara Beliti 11 1 07. TP. Kepungut 10 0 08. Jayaloka 12 1 09. Suka Karya 8 0 10. Muara Kelingi 20 1 11. BTS Ulu 18 1 12. Tuah Negeri 11 0 13. Muara Lakitan 19 1 14. Megang Sakti 19 2 Jumlah/Total 186 13

Sumber: Musi Rawas Dalam Angka, 2016

Pembagian suatu wilayah administrasi menjadi wilayah administrasi

yang lebih kecil memiliki manfaat di antaranya membantu kelancaran proses

pemerintahan dan pembangunan wilayah serta peningkatan pelayanan kepada

masyarakat.

Secara administrasi, Kabupaten Musi Rawas terbagi menjadi 14

kecamatan, setelah disahkannya pemekaran wilayah Kabupaten Musi Rawas

menjadi Kabupaten Musi Rawas dan Musi Rawas Utara. 14 kecamatan

tersebut terbagi lagi menjadi wilayah administrasi lebih kecil dengan total 199

wilayah, yang terdiri dari 186 wilayah desa dan 13 wilayah kelurahan.

(5)

Tabel 5.3

Kecamatan dengan Ketinggian dan Jarak ke Kabupaten

No Kecamatan Ketinggian dari

Permukaan Laut (m) Jarak ke Ibukota Kabupaten (Km) 1 STL Ulu Terawas 130 – 200 54 2 Selangit 130 – 200 42 3 Sumber Harta 125 – 140 34 4 Tugumulyo 125 – 140 21 5 Purwodadi 125 – 140 36 6 Muara Beliti 125 – 140 3 7 TP. Kepungut 125 – 140 26 8 Jayaloka 125 – 150 42 9 Suka Karya 125 – 150 35 10 Muara Kelingi 125 – 150 36 11 BTS Ulu 125 – 150 61 12 Tuah Negeri 125 – 150 21 13 Muara Lakitan 125 – 150 73 14 Megang Sakti 125 – 150 56

Sumber : Badan Pusat Statistik

Perwilayahan dipandang sebagai pembagian suatu wilayah yang luas ke

dalam wilayah yang lebih kecil, dan dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan

pembentukan wilayah itu sendiri, umumnya berdasarkan wilayah administrasi.

Hal serupa dapat pula ditujukan untuk wilayah dengan beberapa kesamaan

seperti kondisi fisik, ruang lingkup pengaruh ekonomi dengan pusat

pertumbuhan, bahkan kesamaan budaya dan adat istiadat yang berasal dari

leluhur yang sama. Demikian pula halnya dengan wilayah di Kabupaten Musi

Rawas,

dilihat

dari

topografi

maka

pengembangan

wilayah

akan

dikelompokkan menjadi wilayah pegunungan, pegunungan ke lembah, lembah

ke dataran, dataran ke lahan basah dan rawa gambut. Dalam rencana tata

ruang Kabupaten Musi Rawas terdapat dua puluh satu Kawasan Strategis

yang menjadi fokus pengembangan wilayah di Kabupaten Musi Rawas, yaitu

wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh

sangat penting dalam lingkup Kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya

dan atau lingkungan.

Tanahnya yang subur dan kaya akan sumber daya alam membuat

Kabupaten Musi Rawas sangat potensial pada sektor-sektor primer.

(6)

Beragamnya potensi alam yang dimiliki Kabupaten Musi Rawas membuat

kabupaten ini termasuk ke dalam Wilayah Pengembangan Provinsi Sumatera

Selatan

Bagian

Barat

yang

berfungsi

sebagai

lumbung

pangan,

pengembangan sektor perkebunan, pengembangan sektor energi dan sebagai

daerah penyangga (

buffer

) Provinsi Sumatera Selatan karena keberadaan

hutan yang termasuk kawasan Hutan Lindung Taman Nasional Kerinci Seblat.

Sektor pertanian subsektor tanamanbahan makanan, khususnya

Produksi padi sawah sebesar

229.986 ton, Komoditas ketela pohon

produksinya sebesar 29.107 ton, Komoditas jagung produksinya

sebesar

3.742 tondan komoditas kedelai produksinya dari 2.037 ton di tahun 2014.

Sektor pertanian merupakan sektor tumpuan bagi kabupaten Musi Rawas

karena mayoritas masyarakat adalah petani.

Kabupaten Musi Rawas mempunyai potensi sumber daya energi yang

sangat melimpah, jenis sumber daya seperti batu bara, minyak, dan gas bumi.

Produksi minyak bumi Kabupaten Musi Rawas berdasarkan hasil lifting di

tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan dengan produksi tahun

sebelumnya. Produksi minyak bumi naik dari 2.255,26 ribu barel menjadi

2.733,47 ribu barel di tahun 2014, dan produksi gas bumi juga naik dari

127.752,86 ribu MMBTU menjadi 131.013,26 ribu MMBTU.

Selain itu Kabupaten Musi Rawas menyimpan banyak potensi

pariwisata yang luar biasa. Objek wisata di wilayah Kabupaten Musi Rawas

yang telah dikenal masyarakat antara lain Objek Wisata Bukit Cogong dan

Objek WIsata Danau Aur, yang pada tahun 2013 telah dikunjungi sebanyak

masing-masing 30.100 dan 38.366 wisatawan.

(7)

Grafik 5.1.

Luas Panen (Ha) dan Produksi (Ton) Padi Sawah

dan Padi Ladang di Kabupaten Musi Rawas, 2011-2013

Sumber : Musi Rawas Dalam Angka, 2016

Berdasarkan Grafik 5.1. dapat dilihat potensi sektor pertanian

subsektor tanaman bahan makanan, khususnya komoditas padi sawah dan

padi ladang selama tiga tahun terakhir. Perbaikan saluran irigasi yang

dilakukan pada tahun 2014 cukup mempengaruhi total luas panen dan

produksi tanaman padi sawah di Kabupaten Musi Rawas. Hal ini karena

Kecamatan Tugumulyo dan sekitarnya merupakan sentra produksi padi

sawah sangat mengandalkan irigasi dalam pengelolaan pertaniannya cukup

mempengaruhi total luas panen dan produksi tanaman padi sawah di

Kabupaten Musi Rawas. Setelah proses perbaikan saluran irigasi selesai,

pada tahun 2013 produksi padi sawah meningkat menjadi 190.471 ton

dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 121.734 ton.

40821 225445 6640 17447 27174 121734 7445 22498 33014 190471 7477 18928 0 50000 100000 150000 200000 250000

Luas Panen Produksi Luas Panen Produksi

(8)

Grafik 5.2.

Produksi (Ton) Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim di

Kabupaten Musi Rawas, 2011-2013

Sumber : Musi Rawas Dalam Angka

Pada Grafik 5.2 diatas sebagian besar produksi tanaman sayuran dan

buah-buahan semusim di Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2013

mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan

produksi terjadi pada komoditas ketimun.Peningkatan total luas tanam dan

total luas panen pada kelompok tanaman hortikultura di Kabupaten Musi

Rawas pada tahun 2013 yang menyebabkan produksi meningkat.

Kabupaten Musi Rawas telah lama dikenal sebagai daerah penghasil

tanaman perkebunan khususnya karet dan kelapa sawit, baik perkebunan

rakyat maupun perkebunan besar yang dikelola oleh perusahaan. Kondisi

tanah dan iklim yang cocok merupakan salah satu faktor pendukung kondisi

Kacang Panjang Cabe Besar Cabe Rawit Tomat Terong Buncis Ketimun Labu Siam Kangkung Bayam Semangka 1067,4 551,8 296,8 519,5 849,2 0 564,9 0,4 999,4 215,8 1191,2 576,200 322,900 163,700 256,100 342,500 ,00 569,100 1,700 515,00 214,800 368,00 679,700 520,200 273,700 745,400 523,200 2,400 542,100 8,600 600,900 234,600 292,200 2011 2012 2013

(9)

diusahakan komoditas perkebunan lain, seperti kelapa, kopi, kayu manis,

pinang, dan kemiri.

Grafik 5.3.

Luas Areal Tanaman Perkebunan Rakyat menurut Jenis Komoditas di

Kabupaten Musi Rawas, 2011-2013

Sumber : Musi Rawas Dalam Angka

Berdasarkan Grafik 5.3 dapat dilihat luas areal tanaman perkebunan

rakyat pada tahun 2013 di Kabupaten Musi Rawas. Peningkatan luas

areal tanaman terjadi pada komoditas karet, kemiri dan pinang.

Sedangkan untuk tanaman kelapa sawit mengalami sedikit penurunan luas

areal tanaman dari 4,733 Ha pada tahun 2012 menjadi 4,601 Ha pada tahun

2013. Untuk Produksi Komoditas Karet Di tahun 2014, produksi tanaman

perkebunan rakyat tidak mengalami perubahan yang signifikan. Komoditas

karet dari perkebunan rakyat turun dari posisi 136.203,74 ton ke 133.067,51

ton di tahun 2014. Sementara itu, komoditas kelapa sawit dari perkebunan

rakyat naik dari 53.771,98 ton menjadi 65.904,12 ton.

27.729 1.202 250 4.601 08 16 11 25.391 1.202 250 4.733 08 16 11 25.881 1.254 350 6.036 03 23 15 Karet Kopi Kelapa Kelapa Sawit Kayu Manis Kemiri Pinang 2011 2012 2013

(10)

Grafik 5.4.

Produksi Daging menurut Jenis Ternak di Kabupaten Musi Rawas,

2011-2013

Sumber: Musi Rawas Dalam Angka

Populasi sapi potong di tahun 2014 mengalami kenaikandibandingkan

tahun sebelumnya, yakni dari 22.154 ekor menjadi 23.935 ekor, sedangkan

populasi kerbau yang naik dari 622 ekor menjadi 657 ekor di tahun 2014,

sedangkan populasi sapi perah hanya berjumlah 3 ekor di tahun 2014.

Populasi ternak kecil mengalami penurunan dari tahun 2013, baik pada

populasi kambing, domba maupun babi. Secara umum, populasi ternak dari

golongan unggas mengalami penurunan populasi di tahun 2014, misalnya

komoditas ayam potong yang turun populasinya dari 1.270.000 ekor di tahun

2013 menjadi 1.249.300 ekor di tahun 2014.

Grafik 5.5.

Produksi Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap

di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2011-2013

899.286 23.063 87.165 5.284 5.326 646.458 68.626 867.260 192.396

Sapi Kerbau Kambing Domba Babi Ayam Ras

Pedaging Ayam RasPetelur AyamBuras Itik/Entok

2011 2012 2013 39.425 688 26.909 539 48.578 473 Budidaya Tangkap 2011 2012 2013

(11)

Kondisi geografis wilayahnya yang banyak dilalui oleh sungai-sungai

besar mendukung potensi Kabupaten Musi Rawas dalam subsektor perikanan,

terutama perikanan air tawar, baik perikanan tangkap maupun budidaya.

Produksi perikanan Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2014 tercatat

mengalami peningkatan untuk perikanan budidaya, dan penurunan untuk

perikanan tangkap. Total produksi perikanan budidaya naik dari 48.578,05 ton

di tahun 2013 menjadi 74.331,03 ton di tahun 2014.

Grafik5.6.

Produksi Minyak Mentah berdasarkan Hasil Lifting

di Kabupaten Musi Rawas, 2001-2013

Sumber : Musi Rawas Dalam Angka

Di bumi Kabupaten Musi Rawas terkandung potensi sumber daya alam

pertambangan yang beragam dan melimpah, baik migas maupun non-migas.

Selain komoditas minyak dan gas bumi yang telah lama diusahakan, bahkan

sejak jaman penjajahan, di Kabupaten Musi Rawas juga ditemukan potensi

bahan tambang batubara yang masih dalam tahap eksplorasi.

Grafik 5.6 Produksi minyak bumi Kabupaten Musi Rawas berdasarkan

hasil lifting di tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan dengan

produksi tahun sebelumnya. Produksi minyak bumi naik dari 2.255,26 ribu

barel menjadi 2.733,47 ribu barel di tahun 2014, dan produksi gas bumi juga

naik dari 127.752,86 ribu MMBTU menjadi 131.013,26 ribu MMBTU.

7656,5 2537,5 2581,69 2689,48 2863,49 2428,07 2048,343032,132588,39 2442,11 2405,06 2153,43 2.255 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

(12)

Kekuatan dan potensi di atas memiliki momentum yang tepat untuk

dikembangkan lebih lanjut bila melihat peluang yang tersedia baik di tingkat

Kabupaten maupun Provinsi. Pengembangan koridor ekonomi (MP3EI) wilayah

Sumatera diperkirakan akan meningkatkan investasi baik secara langsung di

sektor-sektor unggulan di mana Kabupaten Musi Rawas memiliki posisi yang

kuat maupun berupa percepatan pembangunan infrastruktur skala besar.

Peluang berikutnya datang dari masih meningkatnya permintaan global atas

komoditi pangan dan energi, termasuk sumber energi terbarukan (etanol,

biodiesel). Di sisi lain, tren peningkatan lapisan kelas menengah dengan daya

beli tinggi juga diperkirakan masih berlangsung. Kesemuanya ini menyediakan

peluang bagi pengembangan sektor-sektor unggulan wilayah Kabupaten Musi

Rawas.

Alam Kabupaten Musi Rawas menyimpan banyak potensi pariwisata

yang luar biasa. Pengelolaan yang serius dan berkesinambungan terhadap

objek-objek wisata yang dimiliki dengan tetap memperhatikan keseimbangan

alam wilayah objek wisata yang bersangkutan akan memberikan dampak

peningkatan perekonomian dari sektor pariwisata bagi Kabupaten Musi Rawas,

dan masyarakat sekitar pada khususnya.

Objek wisata di wilayah Kabupaten Musi Rawas yang telah dikenal

masyarakat antara lain Objek Wisata Bukit Cogong dan Objek WIsata Danau

Aur, yang pada tahun 2013 telah dikunjungi sebanyak masing-masing 30.100

dan 38.366 wisatawan.

Tabel 5.4 Objek Wisata, Jenis Objek Wisata, Jarak

dari Ibukota Kabupaten, dan Luas Kawasan

Wisata di Kabupaten Musi Rawas, 2014

Nama Objek Wisata Lokasi/ Jenis Objek

Wisata/ Jarak dari Ibukota Kab Luas Kawasan (Ha) (1) (2) (3) (4) (5)

01. Air Terjun Telun Tiga STL Ulu ODTW Alam 80 2

02. Air Terjun Temba STL Ulu ODTW Alam 80 1

03. Air Terjun Tiga Beradik STL Ulu ODTW Alam 80 4

(13)

06. Keramat Batu Ampar STL Ulu ODTW Budaya 80 0,25

07. Bukit Kurungan/Botak Suka Karya ODTW Alam 70 2

08. Danau Suka Hati Sumber

Harta

ODTW Alam 48 4

09. Air Terjun Bunyi Selangit ODTW Alam 60 1

10. Bukit Batu Putih Selangit ODTW Alam 50 10

11. Danau Tingkip Purwodadi ODTW Alam 55 1

12. Bendung Tingkip Purwodadi ODTW Alam 55 1

13. Bendung Bharata Tugumulyo ODTW Alam 80 2,5

14. Pancuran Air Panas Muara

Kelingi

ODTW Alam 70 15

15. Hutan Bulian Muara

Kelingi

ODTW Alam 70 70

16. Air Terjun satan Muara

Beliti

ODTW Alam 60 0,5

17. Air Terjun Kou Muara

Beliti ODTW Alam 60 3

18. Air Terjun Menai Muara

Beliti

ODTW Alam 60 3

19. Air Terjun Panjang Muara

Beliti

ODTW Alam 60 8

20. Danau Satan Muara

Beliti

ODTW Alam 60 1

21. Danau Gegas Jayaloka ODTW Alam 40 100

22. Gua Pengungsian Bkt. Botak

STL Ulu ODTW Budaya 100 0,5

23. Bukit Cogong Sumber

Harta

ODTW Alam 51 12

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Musi Rawas, 2016

Tabel 5.5

Arahan Pengembangan Wilayah Berdasarkan Unggulan Kecamatan di

Kabupaten Musi Rawas

No Wilayah Unggulan

Wilayah

Arahan Pengembangan

1 STL Ulu Pertanian

Perkebunan  Kawasan PertanianKawasan Perkebunan

2 Selangit Pertanian

Perkebunan  Kawasan PertanianKawasan Perkebunan

3 Purwodadi Pertanian

Peternakan  Kawasan PertanianKawasan Perkebunan

4 Tugumulyo Pertanian  Kawasan Pertanian

 Kawasan Perdaganagan

5 Sumber Harta Pertanian  Kawasan Pertanian

 Kawasan Perkebunan  Kawasan Pariwisata

6 Muara Beliti Pertanian

Perkebunan Kawasan PertanianKawasan Perkebunan  Kawasan Ternak

(14)

No Wilayah Unggulan

Wilayah Arahan Pengembangan

7 Tiang Pumpung Kepungut Pertanian Perkebunan Perternakan  Kawasan Pertanian  Kawasan Perkebunan  Kawasan Perternakan 8 Jayaloka Pertanian Perkebunan Perternakan  Kawasan Pertanian  Kawasan Perkebunan  Kawasan Perternakan 9 Sukakarya Pertanian Perkebunan Perternakan  Kawasan Pertanian  Kawasan Perkebunan  Kawasan Perternakan

10 Muara Kelingi Pertanian  Kawasan Pertanian

 Kawasan Perkebunan

11 BTS Ulu Perkebunan  Kawasan Perkebunan

 Kawasan Peternakan

12 Tuah Negeri Pertanian  Kawasan Perkebunan

 Kawasan Pertanian  Kawasan Peternakan

13 Muara Lakitan Pertanian

Perternakan  Kawasan PertanianKawasan Peternakan

14 Megang Sakti Pertanian

Perkebunan Perternakan

 Kawasan Pertanian  Kawasan Perkebunan  Kawasan Perternakan

5.2.

Konsentrasi dan Sebaran Sektor Unggulan Wilayah

Dalam rangka pengembangan klaster industri unggulan diperlukan

analisis konsentrasi dan sebaran spasial sektor-sektor unggulan wilayah.

Dengan mengkombinasikan metode kuantitatif

Coefficient of Localization

dan

Location Quotient

akan diketahui pola-pola sebaran sektor-sektor tersebut

secara spasial. Sektor-sektor pertambangan, perikanan budidaya, hortikultura

buah-buahan, perkebunan karet dan industri manufaktur relatif terkonsentrasi

di beberapa daerah saja. Demikian juga dengan sektor angkutan dan

telekomunikasi serta keuangan, di mana Kecamatan Tugumulyo memiliki

peran yang sangat besar.

(15)

Tabel 5.6

Konsentrasi dan Sebaran Spasial Sektor Unggulan

SEKTOR

KONSENTRASI SPASIAL

Padi

STL Ulu Terawas (18,90%)

Tugumulyo (17,54%)

Megang Sakti (21,08%)

Muara Belitii (15,00 %)

Kopi

Muara Beliti (34,61%)

Selangit (22,36%)

STL Ulu Terawas (13,68 %)

Sawit

Sukakarya (95,06%)

Muara Kelingi (3,26%)

Muara Lakitan (0,91%)

Karet

Jayaloka (19,38%)

BTS Ulu (13,64%)

Muara Lakitan (14,00%)

Sapi

Megang Sakti (18,98%)

Sumber Harta (11,86%)

Tugumulyo (15,85%)

Perikanan

Budidaya

Muara Beliti (22,91%)

Purwodadi (16,93%)

Tugumulyo (39,84%)

Kelapa

Sumber Harta (8,05%)

Muara Kelingi (25,37%)

BTS Ulu (43,74%)

Angkutan &

telekomunikasi

Tugumulyo (18,49%)

Muara Beliti (16,75%)

Muara Kelingi (11,42%)

Catatan: Angka di dalam kurung menggambarkan peran Kecamatan dalam pembentukan output sektoral secara wilayah

1.

Produksi Karet

Jika dilihat dari sentra budidaya perkebunan karet rakyat dapat

disajikan data potensi pengembangan tanaman karet. Berikut disajikan dalam

tabel 5.7 data statistik perkebunan karet selama 3 tiga tahun terakhir.

(16)

Tabel 5.7

Data Luas Areal dan Produksi Perkebunan Karet

Tahun 2011-2015

No Tahun Luas Area (Ha) Produksi (Ton)

TBM TM TT/TR

1 2013 68.241 213.046 51.995 264.178

2 2014 26.162 95.048 26.243 133.068

3 2015 26.253 95.092 24.832 133.128

Keterangan: TBM :Tanaman Belum Menghasilkan, TM : Tanaman Menghasilkan, TT/TR:Tanaman Tua /Tanaman Rusak

Berdasarkan tabel di atas produksi karet di Kabupaten Musi Rawas

terjadi penurunan dari 264.178 ton pada tahun 2013 menjadi 133.128 ton pada

tahun 2015.

Hal ini teriadi karena adanya pemekaran wilayah dengan

terbentuknya Kabupaten Musi Rawas Utara. Dimana beberapa sentra produksi

karet sebanyak 7 Kecamatan tergabung di Kabupaten Musi Rawas Utara.

Sedangkan sentra produksi karet di Kabupaten Musi Rawas adalah Kecamatan

Jayaloka, Muara Kelingi, Sukakarya dan Muara Lakitan. Total produksi keempat

daerah tersebut menyumbang 60 persen lebih produksi karet rakyat Kabupaten

Musi Rawas

.

Dukungan yang diperlukan bagi sentra-sentra produksi karet tersebut

adalah penyuluhan teknik budidaya, perlindungan dari gejolak harga, dan

akses pendanaan khususnya untuk mendukung peremajaan tanaman yang

telah melewati periode optimum tingkat produktivitasnya. Di samping itu untuk

petani karet skala kecil perlu dipikirkan pengembangan sumber penghasilan

tambahan berupa aktivitas non-farm di perdesaan.

2.

Produksi Kopi

Sentra produksi kopi utama Kabupaten Musi Rawas terkonsentrasi di

daerah dataran tinggi. Kecamatan penghasil kopi terbesar pada tahun 2013

adalah Muara Beliti, Selangit dan STL Ulu Terawas, masing-masing dengan

volume produksi 626 ribu ton, 404 ribu ton, dan 247 ribu ton. Total produksi

ketiga daerah tersebut menyumbang 70 persen produksi Kabupaten Musi

Rawas. Di samping ketiga sentra utama tersebut, masih terdapat dua daerah

dengan hasil kopi relatif besar yakni Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut

(17)

produksi 195 ribu ton. Sedangkan produksi daerah-daerah lain bervariasi di

kisaran dua-ribuan ton ke bawah.

Dukungan yang diperlukan bagi sentra-sentra produksi tersebut adalah

penyuluhan

teknik

budidaya,

pembinaan

pascapanen

(pengolahan,

pengemasan, dan standarisasi mutu), akses pemasaran, dan akses

pendanaan untuk mendukung pengembangan dan peremajaan tanaman tua

dengan varitas unggul. Pengembangan industri pengolahan kopi sangat

strategis meningkatkan nilai tambah industri kopi di tingkat lokal.

3.

Kelapa Sawi

t

Sentra produksi kelapa sawit rakyat yang utama terkonsentrasi di

wilayah Kecamatan Suka Karya, Muara Kelingi dan Muara lakitan. Pada tahun

2012 total produksi di ketiga daerah tersebut menyumbang 99 persen total

produksi sawit Kabupaten Musi Rawas, dengan masing-masing produksinya

berturut-turut adalah 918.925 ribu ton, 31.538 ribu ton, dan 8.820 ribu ton.Di

samping ketiga sentra utama tersebut menyusul dua daerah dengan total

produksi cukup signifikan yakni Kecamatan BTS Ulu (2.496 ribu ton) dan

Megang Sakti (1.378 ribu ton).

Dukungan yang diperlukan bagi sentra-sentra produksi sawit adalah

penyuluhan, pembinaan, dan akses pendanaan untuk mendukung peremajaan

tanaman tua khususnya kepada petani perkebunan rakyat. Hal ini penting

mengingat indikasi penurunan tingkat produktivitas kelapa sawit dibandingkan

periode 90-an sampai awal 2000-an. Di samping itu mediasi dan penyelesaian

permasalahan

pertanahan

juga

sangat

penting

untuk

menjamin

keberlangsungan industri sawit dan pemberdayaan masyarakat sekitar

perkebunan.

4.

Produksi Padi/Jagung/Kedelai dan Holtikultura

Sentra produksi padi tersebar di wilayah Kabupaten Musi Rawas yakni

di Kecamatan Megang Sakti sebesar 6.980 Ha luas lahan sawah baik sawah

irigasi dan sawah non irigasi, di kecamatan Megang Sakti sendiri luas panen

(18)

padi adalah 17.272 dengan produksi padi sebesar 93.269 yang rata- rata

produksinya 5,67 Ha. Selain Kecamatan Megang Sakti, Kecamatan Tugumulyo

sebesar 2.720 Ha dan kecamatan Sumber Harta 2.016 Ha luas lahan sawah

irigasi dan sawah non irigasi.

Dukungan yang perlu di lakukan untuk mengembangkan produksi padi

yaitu

dengan

membentuk kelompok tani, Pengadaan alat seperti traktor

tangan, mesin padi, Hand sprayer, perontok padi, membuka saluran irigasi.

5.

Peternakan Sapi dan Kerbau

Sentra peternakan sapi dan kerbau tersebar di wilayah Kabupaten Musi

Rawas yakni Kecamatan Megang Sakti dengan populasi sapi mencapai 4,824

ribu ekor dan kerbau 74 ribu ekor. Di samping daerah utama tersebut

menyusul empat kabupaten dengan populasi sapi pada kisaran 30-40 ribu

ekor, yakni Sumber Harta, Tugumulyo. Total populasi sapi di ketiga kecamatan

tersebut menyumbang 70 persen lebih populasi ternak sapian kerbau di

Kabupaten Musi Rawas

.

Dukungan yang diperlukan bagi sentra-sentra

peternakan sapi adalah penyuluhan dan pembinaan khususnya terkait dengan

kesehatan dan reproduksi sapi, akses pemasaran, pengawasan infrastruktur

rumah

potong

hewan

dan

pendingin

untuk

sapi

potong,

dan

pengembangan/pembinaan koperasi susu untuk sapi perah.

5.3.

Arah Kebijakan, Strategi dan Prioritas Pembangunan Kecamatan

di Kabupaten Musi Rawas Tahun 2017

Strategi dan prioritas pembangunan disusun agar mencapai tujuan dan

hasil yang terukur dalam hal melaksanakan kegiatan didaerah agar kebijakan

yang diambil oleh pemerintah daerah secara sistematis dan terarah.

Berdasarkan prioritas pembangunan serta strategi yang ditempuh,

maka arah kebijakan pembangunan wilayah diupayakan untuk melakukan

percepatan pengurangan kesenjangan pembangunan antar wilayah dengan

mendorong pembangunan wilayah di setiap kecamatan susuai dengan potensi

(19)

dan keunggulan masing-masing wilayah. Dalam hal mewujudkan visi dan

pelaksanaan misi dan prioritas.

5.3.1. Konektivitas Antar Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas.

Secara regional, Kabupaten Musi Rawas mempunyai kedudukan

strategis dalam pergerakan eksternal dengan propinsi-propinsi lain di Pulau

Sumatera karena dilalui jalan negara yang menuju ke Provinsi Bengkulu,

Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten Musi Rawas

mempunyai 2 (dua) ruas jalan utama yang sekaligus merupakan bagian dari

Jalan Lintas Sumatera yang merupakan urat nadi perekonomian

provinsi-provinsi di Sumatera serta penghubung antara Pulau Sumatera dan Jawa,

yaitu:

a. Jalan Nasional Lintas Tengah Sumatera yang membentang mulai dari

batas Provinsi Lampung Martapura BaturajaSimpang Sugiwaras

Muara Enim Lahat Tebing Tinggi Muara Beliti Lubuklinggau

-Terawas - Batas Provinsi Jambi sepanjang 472,35

.

km dan melewati 6

(enam) kabupaten/kota dan pada umumnya terletak pada daerah dataran

tinggi pegunungan.

b. Jalan Nasional Penghubung Antar Lintas yang terdiri dari 2 (dua) ruas jalan

yaitu ruas Muara Beliti – Lubuklinggau – Rejang Lebong Kepahiang

-Bengkulu melewati 3 (tiga) kabupaten/kota yang secara umum pada

daerah dataran tinggi, dan ruas Muara Beliti - Sekayu -

Betung-Palembang dan melewati 2 (dua) kabupaten. Secara umum ruas ini

terletak pada daerah dataran rendah dan juga berada dipinggiran Sungai

Musi.

5.4. Pengembangan Kawasan Strategis

Kebijakan pengembangan kawasan strategis dilakukan untuk menggali

potensi suatu wilayah berdasarkan keunggulan wilayah.

a. Rencana Perwujudan Kawasan Lindung TNKS

1) Identifikasi areal yang telah mengalami perubahan fungsi atau yang

sudah kehilangan fungsi lindung, baik akibat pembalakan ataupun

karena sebelum terbitnya SK Menteri tentang kawasan lindung sudah

dimanfaatkan sebagai kawasan permukiman.

(20)

2) Melakukan pemetaan secara detail tentang status, kondisi dan jenis

pemanfaatan lahan dan merumuskan progam dan pentahapan

rehabilitasi lahan menjadi kawasan lindung atau sesuai dengan

kesepakatan semua pihak terkait.

3) Perumusan program rehabilitasi dan revitalisasi kawasan lindung TNKS

termasuk lembaga/pihak yang akan berkonstribusi dalam proses

tersebut.

4) Pada kawasan lingkar luar TNKS dikembangkan sabuk hijau pengaman,

minimal selebar 1 Km dengan tanaman yang mempunyai fungsi lindung

dan sekaligus juga mempunyai nilai ekonomi. Tanaman pada areal

sabuk pengaman tersebut dapat dimanfaatkan oleh penduduk secara

ekonomis selama tidak mengurangi fungsi lindungnya, dengan

penerapan program insentif dan disinsentif.

5) Perlunya dikembangkan pengelolaan hutan berbasis masyarakat,

sehingga tercipta

social buffer

guna menjaga kelestarian dan fungsi

lindung TNKS.

b. Rencana Pewujudan Kawasan Perkotaan Muara Beliti

1) Penyusunan masterplan kawasan perkotaan Muara Beliti yang

mencakup delineasi batas kawasan perkotaan.

2) Menyusunan program investasi pembangunan kawasan perkotaan yang

terdiri dari kawasan perkantoran, pusat agropolitan, pusat perdagangan

dan jasa, fasilitas dan instalasi prasarana pelayanan publik skala

kabupaten serta permukiman perkotaan. Program investasi disusun

secara partisipatif bersama lembaga usaha termasuk BUMN/BUMD

3) Melanjutkan pembangunan prasarana dan sarana perkotaan yang telah

dan akan dibangun sesuai dengan masterplan yang telah disusun.

4) Pembangunan infrastruktur yang menghubungkan Muara Beliti dengan

sistem perkotaan lokal dan regional.

5) Kawasan perkotaan Muara Beliti dirancang dengan pendekatan kota

hijau dengan memaksimalkan fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada

kawasan pusat dan pinggir kota dengan komposisi minimal 30%

berfungsi RTH, guna menciptakan lingkungan kota yang hijau, sehat

dan rindang

green city.

(21)

5.5. Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan

Dalam konstelasi RTRW, Muara Beliti sebagai ibukota Kabupaten Musi

Rawas berperan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Mengacu pada

kebijakan pembangunan Kabupaten Musi Rawas yang tertuang dalam RPJMD,

Muara Beliti berperan sebagai pusat agropolitan

(agropolitan centre)

.

Berdasarkan rencana sruktur ruang, sistem pusat permukiman Kabupaten

Musi Rawas terdiri dari Muara Beliti sebagai PKL dan pada jenjang berikutnya

terdapat

pusat pelayanan yang sekaligus menjadi sub pusat agropolitan

(agropolitan district)

yaitu Simpang Terawas, Megang Sakti, Simpang

Semambang dan Muara Lakitan. Sedangkan ibu kota kecamatan lainnya

diarahkan sebagai sub pusat pelayanan bagi wilayah kecamatan

masing-masing. Dengan demikian diharapkan tercipta suatu struktur ruang yang efektif

dan efisien dimana Kota Muara Beliti menjadi pusat agropolitan yang akan

melayani 4 sub pusat agropolitan dan masing-masing sub pusat akan menjadi

pusat pelayanan sosial ekonomi bagi wilayah

hinterland

. Agar struktur tersebut

dapat terwujud dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Pembangunan pusat pemerintahan dan pusat agropolitan di Muara Beliti

yang terdiri dari :

a. Pembangunan infrastruktur kawasan perkantoran, pusat perdagangan

dan jasa serta pusat agropolitan berupa sistem jaringan jalan, listrik,

drainase, air minum dan telekomunikasi.

b. Pembangunan bangunan utama perkantoran, pusat perdagangan dan

bangunan pendukung kegiatan agropolitan.

c. Pembangunan pemukiman perkotaan, fasilitas sosial, ekonomi dan

budaya, serta RTH untuk mendukung fungsi pusat perkotaan dengan

pelayanan skala kabupaten.

d. Muara Beliti yang berfungsi sebagai

Agropolitan Center

(AC) didukung

dengan pembangunan Terminal Peti Kemas di desa Durian Remuk

dan Pergudangan.

2) Pembangunan Sub Pusat Agropolitan atau Pusat Pelayanan pada 4

(empat) lokasi yaitu Simpang Terawas, Megang Sakti, Muara Lakitan dan

Simpang Semambang berupa :

a. Sub Terminal Agropolitan.

b. Kawasan pertokoan/ruko.

c. Perkantoran untuk jasa dan keuangan.

d. Sub Terminal Penumpang.

(22)

e. Permukiman perkotaan.

f.

Industri agro.

g. Workshop dan fasilitas pendukung kegiatan agropolitan.

3) Pembangunan infrastruktur wilayah yang mendukung terbangunnya sistem

perkotaan dan agropolitan, yaitu :

a. Jalan kolektor yang menghubungkan pusat agropolitan Muara Beliti

dengan sub pusat agropolitan dan antar sub pusat agropolitan.

b. Pembangunan sistem pengairan berupa Bendung Daerah Irigiasi (DI)

Lakitan, DI Kelingi, DI Megang Tikip, dan DI lainnya, dengan sistem

jaringan irigasi untuk kecamatan yang telah dan akan dikembangkan

pertanian padi-sawah seperti Tugumulyo, Muara Beliti, Purwodadi,

Sumber Harta, STL Ulu Terawas, dan Megang Sakti.

c. Pembangunan infrastruktur strategis lainnya seperti jalan Kereta Api

(KA) yang akan menghubungkan Lubuklinggau, rencana Terminal Peti

Kemas (di Selatan Muara Beliti), Palembang dan peningkatan Bandara

Silampari.

4) Pembangunan fasilitas sosial ekonomi pada setiap ibukota kecamatan (sub

pusat pelayanan) sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan, yaitu:

a. Pasar Kecamatan

b. Puskesmas

c. Fasilitas Pendidikan Dasar dan Menengah

d. Fasilitas umum; Tempat Ibadah, RTH dan lainnya

5.6. Arah Pengembangan 14 Kecamatan Kabupaten Musi Rawas

Strategi kebijakan pembangunan wilayah kabupaten Musi Rawas

diarahkan untuk pencapaian pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil

pembangunan di seluruh wilayah dengan memperhatikan karakteristik suatu

wilayah seperti kandungan sumber daya alam, perbedaan demografis, dan

konsentrasi kegiatan ekonomi di suatu wilayah.

1.

BTS Ulu

Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu merupakan salah satu kecamatan

di bagian selatan wilayah adminitrasi Kabupaten Musi Rawas. Kecamatan ini

(23)

Kecamatan ini adalah 751,53 Km2 dengan jumlah penduduk 27.720 (Jiwa).

Untuk mencapai ibu kota kecamatan ini dapat ditempuh dengan jalur darat.

Tabel 5.8

Rencana Alokasi Kegiatan Kecamatan BTS Ulu Tahun Anggaran 2017

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan

Lokasi Volume Pagu Indikatif

1 Pembangunan Kantor dan

Balai Desa Kembang

Tanjung

BTS Ulu 1 Unit 500,000,000

2 Pembangunan Kantor dan Balai Desa Sungai Naik

BTS Ulu 1 Unit 500,000,000

3 Pembangunan Kantor dan balai Desa di Trimukti

BTS Ulu 1 Unit 500,000,000

4 Pembangunan Balai

Pertemuan di Kec. BTS Ulu

BTS Ulu 1 Unit 400,000,000

5 Pembangunan Balai

Pertemuan di Desa Suka Makmur

BTS Ulu 1 Unit 400,000,000

6 Rehab Gedung Serbaguna di Desa Mulyo Harjo

BTS Ulu 1 Unit 250,000,000 7 Pembuatan Drainase di Raksa Budi BTS Ulu 1.500 M 900,000,000 8 Pembuatan Drainase di Mulyo Harjo BTS Ulu 3.000 M 1,800,000,000 9 Pembuatan Drainase di Raksa Budi BTS Ulu 100% 300,000,000 10 Pembuatan Drainase di Mulyo Harjo BTS Ulu 100% 500,000,000

11 Pembuatan Drainase di Kota Baru

BTS Ulu 100% 350,000,000

12 Pembuatan Drainase di Suka Makmur BTS Ulu 100% 550,000,000 13 Pembuatan Drainase di Pelawe BTS Ulu 100% 175,000,000 14 Pembangunan MCK dan

Sumur Bor di Desa Kota

(24)

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan

Lokasi Volume Pagu Indikatif

Baru

15 Pembangunan Sarana Air Minum di Desa Sembatu Jaya

BTS Ulu 1 Unit 50,000,000

16 Pembangunan MCK dan

Sumur Gali di Desa GK Lama

BTS Ulu 10 Unit 300,000,000

17 Pembangunan MCK dan

Sumur Bor di Desa Kembang Tanjung

BTS Ulu 10 Unit 300,000,000

18 Pembangunan MCK dan

Sumur Bor di Desa GK Lama

BTS Ulu 100% 50,000,000

19 Pembangunan MCK dan

Sumur Gali di Desa Mekar Jaya

BTS Ulu 100% 50,000,000

20 Pembangunan MCK dan

Sumur Bor di Desa Kembang Tanjung

BTS Ulu 100% 50,000,000

21 Pembangunan Gardu TPU Sungai Naik

BTS Ulu 100% 150,000,000

22 Pembangunan pagar TPU di Desa Bangun Jaya

BTS Ulu 100% 150,000,000

23 Pembangunan pagar TPU di Desa Sungai Bunut

BTS Ulu 100% 150,000,000

24 Pembangunan Gardu TPU Kota Baru

BTS Ulu 500 M 150,000,000

25 Pembangunan pagar TPU di Desa Bangun Jaya

BTS Ulu 2000 M 600,000,000

26 Pembangunan pagarTPU di Desa Sungai Bunut

BTS Ulu 500 M 150,000,000

27 Pembangunan tangga ke sungai di desa GK Lama

BTS Ulu 30 M 100,000,000

28 Pembangunan Tangga Ke sungai di desa Sungai Bunut

BTS Ulu 2 Unit 100,000,000

29 Peningkatan Jalan Muara Kelingi - Temuan Jaya - Jene

Kecamatan

(25)

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan

Lokasi Volume Pagu Indikatif

30 Peningkatan dan Pelebaran Jalan Simp. Semambang -Sp.9 Cecar

BTS Ulu 3 km 9,000,000,000

31 Peningkatan Jalan Sungai Bunut Pangkalan Tarum -SP.8 Trijaya

BTS Ulu 1.5 km 3,750,000,000

32 Peningkatan Jalan Desa Sembatu Jaya

BTS Ulu

1 km 1,200,000,000

33 Peningkatan Jalan Desa Pelawe

BTS Ulu

1 km 1,200,000,000

34 Peningkatan Jalan Desa Bangun Jaya

BTS Ulu

1 km 1,200,000,000

35 Peningkatan Jalan Desa Raksa Budi

BTS Ulu

1 km 1,200,000,000

36 Peningkatan Jalan Desa Sp.3 Tri Mukti

BTS Ulu

1 km 1,200,000,000

37 Peningkatan Jalan Desa Tambangan

BTS Ulu

0.8 km 960,000,000

38 Peningkatan Jalan Desa Sungai Naik

BTS Ulu

1 km 1,200,000,000

39 Peningkatan Jalan Desa Mulyoharjo

BTS Ulu

1 km 1,200,000,000

40 Peningkatan Jalan Desa Sadu

BTS Ulu

1 km 1,200,000,000

41 Peningkatan Jalan Desa Sp.5 Suka Makmur

BTS Ulu

1 km 1,200,000,000

42 Peningkatan Jalan Desa Lubuk Pauh

BTS Ulu

1 km 1,200,000,000

43 Peningkatan Jalan Desa Sp.7 Kota Baru

BTS Ulu

1 km 1,200,000,000

44 Pembangunan Jembatan Sungai Naik (Tahap V)

BTS Ulu 1 km 6,000,000,000

47 Study kelayakan Rencana Pembangunan Embung SP.7 Kota Baru BTS Ulu Cecar

BTS Ulu 7 Jenis

Dokumen

(26)

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan

Lokasi Volume Pagu Indikatif

48 Study kelayakan Rencana

Pembangunan Bendung

SP.6 BTS Ulu Cecar

BTS Ulu 7 Jenis

Dokumen

200,000,000.00

49 Peningkatan Jalan Dalam Kecamatan BTS Ulu

BTS Ulu 6.500.000.000

Meningkatnya kondisi lapis perkerasan Jalan Desa

Pelawe menjadi ATB

sepanjang 1 KM

Meningkatnya kondisi lapis perkerasan Jalan Desa Sp.3 Tri Mukti menjadi ATB sepanjang 1 KM

Meningkatnya kondisi lapis perkerasan Jalan Poros Desa Sungai Naik menjadi ATB sepanjang 1 KM

Meningkatnya kondisi lapis perkerasan Jalan Desa Lubuk Pauh menjadi ATB sepanjang 2 KM

50 Pembangunan Kantor Desa Kembang Tanjung

BTS Ulu 1 Unit 372,750,000

51 Pembangunan Drainase Jalan Poros Desa Suka Makmur

BTS Ulu 200 Mtr 200,000,000

52 Pembangunan Drainase Jalan Poros Desa Mulyo Harjo

BTS Ulu 200 Mtr 200,000,000

53 Pembangunan Drainase Desa Raksa Budi

BTS Ulu 200 Mtr 200,000,000

54 Pembangunan Drainase Jalan Lingkungan Pasar Desa Suka Makmur

BTS Ulu 200 Mtr 200,000,000

55 Pembangunan Drainase desa Trijaya Sp 8

(27)

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan

Lokasi Volume Pagu Indikatif

56 Pembangunan Drainase di desa Tri Mukti SP 3

BTS Ulu 200 Mtr 200,000,000

57 Pembangunan Jalan Setapak desa Trijaya Sp 8

BTS Ulu 100 M 100,000,000

2.

Kecamatan Jayaloka

Kecamatan Jayaloka merupakan salah satu kecamatan yang terletak di

bagian selatan Kabupaten Musi Rawas, Luas Total wilayah kecamatan

Jayaloka adalah 160,45 km2 dengan total penduduk 15.915 Jiwa. Kecamatan

Jayaloka merupakan daerah aliran sungai kecuali satu desa yaitu Bumi Rejo.

Tabel 5.9

Rencana Alokasi Kegiatan Kecamatan Jayaloka Tahun Anggaran 2017

No Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume Kebutuhan Dana

/ Pagu Indikatif

1 Rehab Kantor Kepala desa

Ngestiboga I

Jayaloka 100% 250,000,000

2 Rehab Kantor Kepala desa Sidodadi Jayaloka 100% 250,000,000

3 Rehab Kantor Kepala desa

Bumirejo

Jayaloka 100% 250,000,000

4 Rehab Kantor Kepala desa

Donorojo

Jayaloka 100% 250,000,000

5 Pembangunan Trotoar dan

Drainase Ibu Kota Kec. Jayaloka

Jayaloka 2.500 M 2,500,000,000

6 Pembangunan Siring Beton di Desa Margoyoso

Jayaloka 100% 375,000,000

7 Pembangunan Siring Beton di Desa Griyoso

Jayaloka 100% 375,000,000

8 Pembangunan Siring Beton di Desa Purwodadi

Jayaloka 100% 375,000,000

9 Pembangunan Siring Beton di Desa Ngetisboga I

(28)

No Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume Kebutuhan Dana

/ Pagu Indikatif

10 Pembangunan Siring Beton di Desa Ngetisboga II

Jayaloka 100% 375,000,000

11 Pembangunan Siring Beton di Kelurahan Marga Tunggal

Jayaloka 100% 375,000,000

12 Pembangunan Siring Beton di desa Bumi Rejo

Jayaloka 100% 375,000,000

13 Pembangunan Siring Beton di desa Sukowono

Jayaloka 100% 375,000,000

14 Pembangunan Taman Ibukota Kec. Jayaloka

Jayaloka 100% 500,000,000

15 Pembuatan Pagar Gedung

Serbaguna Kel. Marga Tunggal

Jayaloka 100% 250,000,000

16 Pembangunan Jalan Setapak di desa Kertosono

Jayaloka 100% 400,000,000

17 Pelebaran dan Peningkatkan Jalan Jayaloka - Lubuk Besar

Jayaloka 5 km 8,000,000,000

18 Peningkatan Jalan Ngestiboga I Jayaloka 1 km 1,200,000,000

19 Peningkatan Jalan Desa Sukowono Jayaloka 1 km 1,200,000,000 20 Peningkatan Jalan Jalan Desa

Giriyoso

Jayaloka 1 km 1,200,000,000

21 Peningkatan Jalan Desa Donorejo Jayaloka 1 km 1,200,000,000 22 Peningkatan Jalan Desa Margoyoso Jayaloka 1 km 1,200,000,000 23 Peningkatan Jalan Desa Kertosono Jayaloka 1 km 1,200,000,000 24 Peningkatan Jalan Desa Ngestiboga

II Dusun 1

Jayaloka 3 km 1,200,000,000

25 Perkerasan Jalan Desa Ngestiboga II Dusun 5

Jayaloka 3 km 1,200,000,000

26 Perkerasan Jalan Poros Kertosono -Tambangan menjadi Koral

Jayaloka 3 km 1,200,000,000

27 Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan Kabupaten - Zona I

Jayaloka 8

Kecamatan

12,000,000,000

28 Pemeliharaan Periodik Jalan Jayaloka - Sungai Bunut

Jayaloka 5 Km 4,000,000,000

29 Pembangunan Kantor Desa

Ngestikarya Kec. Jayaloka

Jayaloka 1 Unit 372,750,000

(29)

No Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume Kebutuhan Dana

/ Pagu Indikatif

31 Rehab Kantor Kades Ngestiboga I Kec. Jayaloka

Jayaloka 1 Unit 200,000,000

32

Rehab Balai Kecamatan Jayaloka Jayaloka 1 Unit 400,000,000 33 Rehab Balai Serbaguna di Desa

Kertosono Kec. Jayaloka

Jayaloka 1 Unit 350,000,000

34 Pembangunan Drainase di Desa Margoyoso Kec. Jayaloka

Jayaloka 200 Mtr 200,000,000

35 Pembangunan Drainase di Desa Sidodadi Kec. Jayaloka

Jayaloka 200 Mtr 200,000,000

36 pembangunan Drainase Desa

Bumirejo Kec. Jayaloka

Jayaloka 200 Mtr 200,000,000

37 Pembangunan Drainase di desa kertosono Kec. Jayaloka

Jayaloka 200 Mtr 200,000,000

38 Pembangunan Drainase di desa Ngestiboga I kec. Jayaloka

Jayaloka 200 Mtr 200,000,000

39 Pembangunan Drainase di desa Donorejo kec. Jayaloka

Jayaloka 200 Mtr 200,000,000

40 Pembangunan Jalan Setapak di Desa Bumirejo Kec. Jayaloka

Jayaloka 100 M 100,000,000

41 Pembangunan Jalan Setapak di Desa Donorejo Kec. Jayaloka

Jayaloka 100 M 100,000,000

42 Pembangunan Jalan Setapak di Desa Mekar Jaya Kec. Jayaloka

Jayaloka 100 M 100,000,000

43 Pembangunan Jalan Setapak di Desa Ngestiboga Kec. Jayaloka

Jayaloka 132 M 100,000,000

44 Pemasangan LPJU di Desa Ngestikarya Kecamatan Jayaloka

Jayaloka 15 titik lampu jalan

150,000,000

45 Pemasangan Lampu Jalan di Desa Margoyoso Kec. Jayaloka

Jayaloka 10 titik lampu jalan

100,000,000

46 Pemasangan Lampu Jalan di Desa Purwodadi Kec. Jayaloka

Jayaloka 10 titik lampu jalan

100,000,000

47 Peningkatan Jalan Dalam

Kecamatan Jayaloka

4.600.000.000

Peningkatan Jalan Trans Donorejo Dusun 3 menjadi ATB sepanjang 0,5 km

(30)

No Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume Kebutuhan Dana

/ Pagu Indikatif

Peningkatan Jalan Desa Kertosono menjadi ATB sepanjang 1 km

1km

Peningkatan Jalan Desa Ngestiboga II Dusun Blok A & C (Akses PAUD) menjadi ATB sepanjang 1 km

1km

Peningkatan Jalan Desa Ngestiboga I (Blok A dan D) menjadi ATB sepanjang 0,5 km

0,5km

Peningkatan Jalan Desa Bumi Rejo menjadi Rigid sepanjang 0,2 km

0,2km

3.

Muara Kelingi

Kecamatan Muara Kelingi adalah merupakan salah satu kecamatan yang

berada di wilayah Pemerintah Kabupaten Musi Rawas yang berada pada jalan

lintas Sumatera dengan luas wilayah 645,81 Km

2

dan jumlah penduduk 39.152

Jiwa. Kecamatan ini beriklim tropis dengan ketinggian tanah lebih kurang 120

diatas permukaan laut.

Tabel 5.10

Rencana Alokasi Kegiatan Kecamatan Muara Kelingi

Tahun Anggaran 2017

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif

1 Rehab Kantor Kelurahan Muara Kelingi Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

1 Unit 367,500,000

2 Pembangunan Drainase Desa Mandi Aur Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

500 Mtr 500,000,000

3 Pembangunan Drainase Desa Tugu Sempurna Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 Mtr 200,000,000

4 Pembangunan Drainase Desa Binjai Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 Mtr 200,000,000

(31)

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif

6 Pembangunan Drainase RT. 09

Kelurahan Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 Mtr 200,000,000

7 Pembangunan Drainase di Desa Beliti Jaya Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 Mtr 200,000,000

8 Pembangunan Drainase di Desa Mangan Jaya Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 Mtr 200,000,000

9 Pembangunan Drainase di Desa Karya Teladan Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 Mtr 200,000,000

10 Pembangunan Drainase di Desa Lubuk Tua Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 Mtr 200,000,000

11 Pembangunan Drainase Desa Karya Mukti Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 Mtr 200,000,000

12 Pembangunan Drainase Desa Marga Sakti Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 Mtr 200,000,000

13 Pembangunan Drainase Desa Tanjung Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 Mtr 200,000,000

14 Pembangunan Drainase Desa

Mambang Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 Mtr 200,000,000

15 Pembangunan Drainase Jalan MTS N Muara Kelingi Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 Mtr 200,000,000

16 Pengembangan Pipa Distribusi Air Bersih di desa Karya Sakti

Muara Kelingi

4300 m 1,600,000,000

17 Pemasangan Pipa Perlintasan Sungai dan Pengembangan Jaringan di IKK SPAM Muara Kelingi

Muara Kelingi

250 M 500,000,000

18 Pengadaan tanah untuk IKK SPAM Karya sakti Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

400 M2 150,000,000

19 Pembangunan Jalan Setapak Desa Beliti Jaya Kec. Muara kelingi

Muara Kelingi

200 M 200,000,000

20 Pembangunan Jalan Setapak Desa Tanjung Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 M 200,000,000

21 Pembangunan Jalan Setapak di Desa Mandi Aur Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

100 M 250,000,000

22 Pembangunan Jalan Setapak di Desa Pendingan

Muara Kelingi

200 M 200,000,000

23 Pembangunan Jalan Setapak di Desa Lubuk Tua

Muara Kelingi

(32)

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume Kebutuhan Dana /

Pagu Indikatif

24 Pembangunan Jalan Setapak di Desa Binjai Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 M 200,000,000

25 Pembangunan Tangga Ke-Sungai di Desa Lubuk Tua

Muara Kelingi

4 Unit 150,000,000

26 Pembangunan Tangga Ke-Sungai di Desa Tanjung

Muara Kelingi

4 Unit 150,000,000

27 Pembangunan Tangga Ke-Sungai di Desa Bingin Jungut

Muara Kelingi

4 Unit 150,000,000

28 Pembangunan Jalan Setapak Muara Kelingi Kec. Muara Kelingi

Muara Kelingi

200 M 200,000,000

29 Pembangunan Tangga ke Sungai Desa Mambang Kec. Muara kelingi

Muara Kelingi

5 Unit 200,000,000

30 Pembangunan Jalan Setapak Samping KUA Kel Muara kelingi

Muara Kelingi

200 M 200,000,000

31 Rehab Embung Desa Karya Mukti Kec. Muara kelingi

Muara Kelingi

1 Buah 200,000,000

32 Penambahan Tiang Listrik Kelurahan Muara Kelingi

Muara Kelingi

1 Paket 232,500,000

33 Pemasangan Jaringan Listrik dan Trafo Desa Mandi Aur

Muara Kelingi

1 Paket 900,000,000

34 Peningkatan Jalan Dalam Kecamatan Muara Kelingi

Muara Kelingi

2.600.000.000

Meningkatnya kondisi lapis perkerasan Jalan Poros Desa Petrans Jaya menjadi Rigid 800 M

0,8km

Meningkatnya kondisi lapis perkerasan Jalan Desa Karya Mukti menjadi ATB sepanjang 0,5 km

0,5km

4.

Kecamatan Megang Sakti

Kecamatan Megang Sakti merupakan salah satu kecamatan yang

terletak di bagian selatan Kabupaten Musi Rawas. Luas total wilayah

kecamatan Megang Sakti adalah 399,77 Km2 dan jumlah penduduk 51.047

Jiwa. Wilayah kecamatan ini merupakan daerah bukan pantai dan pegunungan

(33)

Tabel 5.11

Rencana Alokasi Kegiatan Kecamatan Megang Sakti

Tahun Anggaran 2017

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume

Kebutuhan Dana / Pagu

Indikatif

1 Pembangunan Drainase di Desa Mekar Sari Kec. Megang Sakti

Megang Sakti 200 Mtr 200,000,000

2 Pembangunan Drainase di Desa Muara Megang

Megang Sakti 200 Mtr 200,000,000

3 Pembangunan Drainase di Desa Campur Sari Kec. Megang Sakti

Megang Sakti 200 Mtr 200,000,000

4 Pembangunan Drainase Lingkungan Desa Megang Sakti I

Megang Sakti 400 Mtr 400,000,000

5 Pembangunan Drainase Desa

megang Sakti V

Megang Sakti 200 Mtr 200,000,000

6 Pembangunan Drainase Desa Mekar Sari SP III

Megang Sakti 150 Mtr 150,000,000

7 Pembangunan Drainase Desa

Megang Sakti III

Megang Sakti 200 Mtr 200,000,000

8 Pembangunan Drainase Desa

Talang Ubi Kec. Megang Sakti

Megang Sakti 200 Mtr 200,000,000

9 Pembangunan Drainase Desa

Dangku Kec. Megang Sakti

Megang Sakti 400 Mtr 400,000,000

10 Pembangunan Talud Desa Megang Sakti IV

Megang Sakti 50 M 200,000,000

11 Pembangunan gedung tahfiz al quran di desa Wonosari kec. Megang Sakti (Tahap I)

Megang Sakti 50% 400,000,000

12 Lanjutan Pembangunan Jalan Rigid Pavement di Desa Mekar Sari

Megang Sakti 200 M 200,000,000

13 Peningkatan Jalan Setapak Desa Jajaran Baru I

Megang Sakti 300 M 300,000,000

14 Pembangunan Jalan Setapak Kel Megang Sakti I

Megang Sakti 200 M 200,000,000

15 Pembangunan Jalan Setapak Desa Megang Sakti III

(34)

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume

Kebutuhan Dana / Pagu

Indikatif

16 Pembangunan Jalan Setapak Desa Jajaran Baru I

Megang Sakti 200 M 150,000,000

17 Normalisasi Sungai Senaro Desa Megang Sakti I & II

Megang Sakti 2 KM 200,000,000

18 Pemasangan Lampu Jalan Megang Sakti I Lingkungan II

Megang Sakti 25 titik lampu jalan

200,000,000

19 Peningkatan Jalan Simpang Semambang - Megang Sakti

Megang Sakti 1 Km 4,680,000,000

20 Peningkatan Jalan Dalam

Kecamatan Megang Sakti

Megang Sakti 6,500,000,000

Peningkatan Jalan Desa Jajaran Baru II menjadi ATB sepanjang 1 km Peningkatan jalan Desa Megang Sakti III (sekunder) menjadi ATB sepanjang 1 km

Peningkatan jalan poros Desa Marga Puspita - Desa Tegal Sari menjadi ATB sepanjang 1 km

Peningkatan jalan Desa Sumber Rejo menjadi ATB sepanjang 1 km Peningkatan Jalan Desa Jajaran Baru I Akses SMA Kebun Kulim menjadi ATB sepanjang 1 km 22 Pembangunan Jembatan Sungai

Tikip Desa Jajaran Baru I (Kampung 5) Megang Sakti

Megang Sakti Jembatan Beton

1,000,000,000

23 Pembangunan Jembatan Sungai Senaro Kelurahan Megang Sakti I

Megang Sakti Jembatan Besi 16 M

900,000,000

24 Pembuatan Talud dan Plat Deuker Kelurahan Megang Sakti I

Megang Sakti 120 M 172,000,000

25 Pemeliharaan Periodik Jalan Megang Sakti I - Megang Sakti V

(35)

5.

Kecamatan Muara Beliti

Kecamatan Muara Beliti adalah salah satu kecamatan yang terletak di

selatan Kabupaten Musi Rawas dan merupakan Ibukota Kabupaten. Secara

geografis wilayah kecamatan ini bukan pantai dengan ketinggian <200 Meter di

atas permukaan laut dan menjadi daerah yang dilalui aliran sungai. Luas total

wilayah kecamatan Muara Beliti 175,62 Km2 dengan jumlah penduduk 24.583

Jiwa.

Tabel 5.12

Rencana Alokasi Kegiatan Kecamatan Muara Beliti Tahun Anggaran 2017

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume

Kebutuhan Dana / Pagu

Indikatif

1 Rehab Rumah Adat Kel. Muara Beliti Muara Beliti 1 Unit 300,000,000 2 Rehab Kantor Desa Tanah Periuk Muara Beliti 1 Unit 250,000,000

3 Rehab Kantor Desa Pedang Muara Beliti 1 Unit 250,000,000

4 Rehab Kantor Desa Manah Resmi Muara Beliti 1 Unit 250,000,000 5 Pembangunan Kantor Desa Bumi

Agung

Muara Beliti 1 Unit 400,000,000

6 Pembangunan Kantor Desa Satan Indah Jaya

Muara Beliti 1 Unit 400,000,000

7 Pembangunan Gedung Guru

Convention Center Tahap VI

Muara Beliti 50% 20,000,000,000

8 Penambahan Ruangan Staf Sat Pol PP Kab. Musi Rawas

Muara Beliti 1 Unit 750,000,000

9 Pembangunan Gedung KORPRI Muara Beliti 1 Unit 1,000,000,000

10 Pembangunan Gedung Interlkam Polres Musi Rawas (Tahap 2 )

Muara Beliti 1 Unit 500,000,000

11 Rehab Gedung Serba Guna Ds. Manah Resmi

Muara Beliti 1 Unit 200,000,000

19 Lanjutan Pembangunan Trototar di jl. Lintas sumatera Kab. Musi Rawas

Muara Beliti 1.500 M 1,000,000,000 20 Pembangunan Siring Beton Ds. Tanah

Periuk

Muara Beliti 350 M 210,000,000

21 Pembangunan Siring Beton Ds. Bumi Agung

Muara Beliti 1.000 M 600,000,000 22 Pembangunan Siring Beton Ds. Air

Satan

Muara Beliti 1.000 m 1,080,000,000 23 Pembangunan Siring Beton Ds.

Pedang

(36)

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume

Kebutuhan Dana / Pagu

Indikatif

24 Pembangunan Siring Beton Ds. Manah Resmi

Muara Beliti 500 M 300,000,000

25 Pembangunan Siring Beton Ds. Suro Muara Beliti 3.000 M 1,800,000,000 26 Pembangunan Siring Beton Kel.

Muara Beliti

Muara Beliti 1.000 M 600,000,000 27 Pembangunan Jalan Rabat Beton Ds.

Manah Resmi

Muara Beliti 3.000 M 1,800,000,000 28 Pembangunan Jalan Rabat Beton Kel.

Muara Beliti

Muara Beliti 2.850 M 1,710,000,000 29 Pembangunan Jalan Setapak Kel.

Muara Beliti

Muara Beliti 1.000 M 600,000,000 30 Cutt and fill di Kawasan Bundaran

Agropolitan Center

Muara Beliti 100% 800,000,000

31 Pembangunan Drainase di desa Air Lesing Kec. Muara Beliti

Muara Beliti 200 Mtr 200,000,000 32 Pembangunan Drainase Kelurahan

Pasar Kec. Muara Beliti

Muara Beliti 200 Mtr 200,000,000 33 Pembangunan Talud Pasar Bundaran

Agropolitan Center Muara Beliti

Muara Beliti 50 M 200,000,000

34 Pembangunan Gedung asrama Hafiz

dan hafizo di Muara Beliti Muara Beliti 100% 800,000,000

35 Penataan Bundaran sp. Polres Agropolitan Center Muara Beliti

Muara Beliti 100% 500,000,000

36 Pembangunan sarana dan prasarana Panti Penyantunan Anak (PPA) Budi Mulia di Muara Beliti

Muara Beliti 1 Paket 300,000,000

37 Pembangunan jalan Lingkungan RT

11 Kel. Muara Beliti Muara Beliti 500 M 500,000,000

38 Pembangunan Jalan Setapak Dusun I Desa Pedang

Muara Beliti 200 M lebar 2 M

200,000,000 39 Pembangunan Jalan Setapak Dusun

III Desa Pedang

Muara Beliti 150 M Lebar 3 M

200,000,000 40 Pembangunan Jalan Setapak Dusun I

Tanah Priuk

Muara Beliti 200 M 200,000,000

41 Pembangunan Jalan Setapak Desa Ketuan Jaya Kec. Muara Beliti

Muara Beliti 550 M 550,000,000

42 Pembangunan Jalan Setapak RT. 1, RT.09 dan RT 12 Kel. Pasar Muara Beliti Kec. Muara Beliti

Muara Beliti 450 M 250,000,000

43 Peningkatan jaringan Irigasi Desa Bumi Agung kec. Muara Beliti

(37)

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume

Kebutuhan Dana / Pagu

Indikatif

44 Pemasangan LPJU Bundaran Agropolitan Center ke Desa Bumi Agung Kecamatan Muara Beliti

Muara Beliti 25 titik lampu jalan

200,000,000

45 Penambahan Pemasangan Jaringan SUTR di Desa Manah Resmi

Kecamatan Muara Beliti

Muara Beliti SUTR 1,25 Kms

200,000,000

46 Penambahan Pemasangan Jaringan SUTR di Kelurahan Muara Beliti Kecamatan Muara Beliti

Muara Beliti SUTR 1,5 Kms

250,000,000

47 Pelebaran Jalan Muara Beliti -Perkantoran - Batas Kota Linggau

Muara Beliti 1 km 5,000,000,000

48 Peningkatan Jalan Desa Air Beliti Muara Beliti Koral 2 km 700,000,000 49 Peningkatan Jalan Kelurahan Pasar

Muara Beliti

Muara Beliti Rigid 800 M

1,250,000,000 50 Pembangunan Jembatan Gantung

Desa Air Beliti (lanjutan)

Muara Beliti 60 M 450,000,000

51 Meningkatnya kondisi lapis perkerasan Jalan Desa Satan Indah Jaya menjadi ATB sepanjang 1 km

Muara Beliti 1 Km 1,300,000,000

52 Meningkatnya kondisi lapis perkerasan Jalan Desa Air Lesing menjadi ATB sepanjang 1 km

Muara Beliti 1 Km 1,300,000,000

53 Pembangunan drainase di Kel. Muara Beliti Kec. Muara Beliti

Muara Beliti 250 m' 200,000,000

54 Pembuatan Tandon air dan Pemipaan di Desa Tanah Periuk di Kec. Muara Beliti.

Muara Beliti 1 Unit tandon air dan 1 unit Septicktank Konunal 150,000,000

6.

Muara Lakitan

Kecamatan Muara Lakitan merupakan salah satu kecamatan di

Kabuapaten di Musi Rawas. Kecamatan Muara Lakitan mempunyai luas

wilayah 1.963,53 Km2 dengan jumlah penduduk 45.020 Jiwa. Wilayah desa

yang paling luas adalah Semangus.

(38)

Tabel 5.13

Rencana Alokasi Kegiatan Kecamatan Muara Lakitan

Tahun Anggaran 2017

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume Kebutuhan Dana

/ Pagu Indikatif

1 Rehab Rumah Dinas Camat Muara Lakitan

Muara Lakitan

1 Unit 300,000,000

2 Rehab Kantor Desa Sungai Pinang Muara Lakitan

1 Unit 250,000,000

3 Pembangunan Rumah Jaga Kantor Camat

Muara Lakitan

1 Unit 350,000,000

4 Pembangunan Gedung Sekretariat PKK Kecamatan

Muara Lakitan

1 Unit 350,000,000

5 Pembangunan Kantor Kepala desa harapan Makmur

Muara Lakitan

1 unit 300,000,000

6 Pembangunan Kantor Kepala desa Sido Mulyo

Muara Lakitan

1 unit 300,000,000

7 Pembangunan Kantor Kepala desa Prabumulih II

Muara Lakitan

1 unit 300,000,000

8 Pembangunan Kantor Kepala desa Marga Baru

Muara Lakitan

1 unit 300,000,000

9 Pembangunan Kantor dan balai desa Mukti Karya

Muara Lakitan

1 unit 300,000,000

10 Pembangunan Gedung Serbaguna di desa Semeteh

Muara Lakitan

1 unit 500,000,000

11 Pembangunan Gedung Serbaguna di desa Pendingan

Muara Lakitan

1 unit 500,000,000

12 Pembangunan Gedung Serbaguna di desa Semangus Lama

Muara Lakitan

1 unit 500,000,000

13 Rehab Balai Desa Bumi Makmur Muara

Lakitan

1 Unit 250,000,000

14 Rehab Balai Desa Harapan Makmur Muara Lakitan

1 Unit 250,000,000

15 Rehab Balai Desa Mukti Karya Muara

Lakitan

1 Unit 250,000,000

(39)

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume Kebutuhan Dana

/ Pagu Indikatif

17 Pembangunan Siring Beton di Ds. Pendingan

Muara Lakitan

2.500 M 1,500,000,000

18 Pembangunan Siring Beton di Ds. Semangus Lama

Muara Lakitan

400 M 240,000,000

19 Pembangunan drainase di Ds. Anyar Muara Lakitan

2.000 M 1,200,000,000

20 Pembangunan Siring Beton di Desa Semeteh

Muara Lakitan

1.500 M 900,000,000

21 Pembangunan Siring Beton di Desa Sungai Pinang

Muara Lakitan

1.000 M 600,000,000

22 Pembangunan Siring Beton di Desa Pelita jaya

Muara Lakitan

2.000 M 1,200,000,000

23 Pembangunan Siring Beton di Desa Harapan makmur

Muara Lakitan

1.000 M 600,000,000

24 Pembangunan Siring Beton di Desa Prabumulih 2

Muara Lakitan

100% 500,000,000

25 Pembangunan Siring Beton di Ds. Pendingan

Muara Lakitan

100% 500,000,000

26 Pembangunan Siring Beton di Ds. Lubuk Pandan

Muara Lakitan

100% 500,000,000

27 Pembangunan drainase dan Gorong-gorong di Ds. Marga Baru

Muara Lakitan

100% 500,000,000

28 Pembangunan Siring Beton di Desa Semeteh

Muara Lakitan

100% 500,000,000

29 Pembangunan Siring Beton di Desa Muara Rengas

Muara Lakitan

100% 225,000,000

30 Pembangunan Siring Beton di Desa Tri Anggun Jaya

Muara Lakitan

100% 300,000,000

31 Pembangunan Siring Beton di Desa Mukti Karya

Muara Lakitan

100% 300,000,000

32 Pembangunan Siring Beton di Desa Marga Baru

Muara Lakitan

100% 725,000,000

33 Pembangunan Siring Beton di Desa Pian Raya

Muara Lakitan

(40)

No

Urusan/Bidang Urusan

Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Lokasi Volume Kebutuhan Dana

/ Pagu Indikatif

34 Pembangunan Siring Beton di Desa Kel. Muara Lakitan

Muara Lakitan

100% 200,000,000

35 Pembangunan Siring Beton di Desa Harapan Makmur

Muara Lakitan

100% 525,000,000

36 Talud dan Pagar TPU di Desa Muara Rengas

Muara Lakitan

170 M 170,000,000

37 Pengembangan Pipa Distribusi Air Bersih di desa karya sakti

Muara Lakitan

5.000 m 2,000,000,000

38 Pengembangan Pipa Distribusi air Bersih di IKK SPAM Trans Subur

Muara Lakitan

5.000 M 2,000,000,000

39 Pemasangan Lampu Jalan dan

Lampu Hias di Agropolitan Distrik Prabumulih

Muara Lakitan

100% 300,000,000

40 Pembangunan alun - alun di

Agropoltan Distrik Prabumulih

Muara Lakitan

100% 1,250,000,000

41 Pembangunan Ruko 1 Blok (10 pintu) di Agropolitan Distrik Prabumulih ( Tahap III )

Muara Lakitan

100% 1,500,000,000

42 Pembangunan Pasar Harian Di Agropolitan Distrik Prabumulih

Muara Lakitan

100% 700,000,000

43 Pembangunan Gapura Perbatasan antara Kab. Kab. Musi Rawas dengan Kab. Musi Banyuasin

Muara Lakitan

100% 1,000,000,000

44 Pembuatan Gapura Perbatasan Desa Prabumulih 2

Muara Lakitan

100% 500,000,000

45 Pembuatan Gapura Perbatasan Desa Semangus Baru

Muara Lakitan

100% 500,000,000

46 Pembuatan Gapura Perbatasan Desa muara Rengas

Muara Lakitan

100% 500,000,000

47 Pembuatan Gapura Kel. Dan Kec. Muara Lakitan

Muara Lakitan

100% 500,000,000

48 Pembangunan jalan setapak di desa Anyar

Muara Lakitan

100% 200,000,000

49 Pembangunan jalan setapak di desa Lubuk Pandan

Muara Lakitan

Gambar

Grafik 5.6 Produksi minyak bumi Kabupaten Musi Rawas berdasarkan hasil lifting di tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya
Tabel 5.4 Objek Wisata, Jenis Objek Wisata, Jarak dari Ibukota Kabupaten, dan Luas Kawasan
Taba Gindo Kec. Selangit

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Saya adalah sosok pribadi yang supel dan cepat untuk menerima hal baru, suka dengan tantangan dan mampu bekerja secara pribadi maupun dalam kelompok dengan baik. Sebagai referensi,

bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas dan untuk memberi landasan hukum yang lebih baik bagi tumbuhnya kehidupan partai politik yang dapat lebih menjamin peran serta

(1) PPD II setelah menerima Berita Acara dan Sertifikat Tabulasi Hasil Penghitungan Suara PPK dalam wilayah kerja PPD II yang bersangkutan, segera mengadakan Penghitungan suara

If you really want the simple life, the choice then is to make more money, or live a life that is simply supported by your current income.. After I paid off the mortgage loan on

[r]

[r]

Training dalam waktu yang panjang tanpa Training dalam waktu yang panjang tanpa disertai pemulihan bisa mengarah atau disertai pemulihan bisa mengarah atau menyebabkan kondisi