• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN dan REGULASI KABUPATEN - DOCRPIJM 1502177180Bab VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN dan REGULASI KABUPATEN - DOCRPIJM 1502177180Bab VI"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

KERANGKA KELEMBAGAAN dan REGULASI

KABUPATEN

6.1 Kerangka Kelembagaan

Organisasi perangkat daerah Kabupaten Muna dibentuk berdasarkan :

1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Tingkat I I di Sulawesi (Lembaran Negara Republik I ndonesia

Tahun 1959 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822 );

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian

(Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 1959 Nomor 55, Tambahan

Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 3041) sebagaimana telah

diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang

Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 1999

Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 3890

);

3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik I ndonesia

Tahun 2004 Nomor 353 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389 );

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

(Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005

tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

(2)

Republik I ndonesia Tahun 2005 Nomor 108,Tambahan Lembaran Negara

Republik I ndonesia Nomor 4548) ;

5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik I ndonesia Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang

Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

(Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan

Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4263);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik I ndonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

Republik I ndonesia Nomor 4593);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik

I ndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

I ndonesia Nomor 4737);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2007

Nomor 89 , Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor

4741);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pedoman

Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten/ Kota;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran

Daerah dan Berita Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk

(3)

13. Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 12 Tahun 2007 tentang

Penetapan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Muna (Lembaran

Daerah Kabupaten Muna Tahun 2007 Nomor 12 );

14. Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 14 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Muna (Lembaran Daerah Kabupaten

Muna Tahun 2007 Nomor 14 );

Adapun rincian perangkat daerah Kabupaten Muna adalah sebagai

berikut :

(1) Susunan organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari :

a. Sekretaris Daerah;

b. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;

c. Asisten Perekonomian dan Pembangunan;

d. Asisten Administrasi Umum;

e. Bagian;

f. Kelompok Jabatan fungsional.

(2) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat terdiri dari:

a. Bagian Tata Pemerintahan Umum membawahkan:

i. Sub Bagian Pemerintahan Umum;

ii. Sub Bagian Pengembangan Otonomi Daerah;

iii. Sub Bagian Perangkat Daerah;

b. Bagian Kesejahteraan Rakyat membawahkan :

i. Sub Bagian Bina Kesejahteraan;

ii. Sub Bagian Sarana I badah.

c. Bagian Hubungan Masyarakat membawahkan :

i. Sub Bagian Kerja sama media dan dokumentasi;

ii. Sub Bagian Pelayanan I nformasi dan Hubungan Kelembagaan;

(4)

(3) Asisten Perekonomian dan Pembangunan terdiri dari:

a. Bagian Perekonomian membawahkan :

i. Sub Bagian I ndustri dan Perdagangan;

ii. Sub Bagian Produksi Daerah;

b. Bagian Pembangunan membawahkan :

i. Sub Bagian Program;

ii. Sub Bagian Pengendalian;

iii. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan

(4) Asisten Administrasi Umum terdiri dari:

a. Bagian hukum membawahkan:

i. Sub Bagian Perundang-undangan;

ii. Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia;

iii. Sub Bagian Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan Dokumentasi

Hukum;

b. Bagian Organisasi dan Tatalaksana membawahkan :

i. Sub Bagian Kelembagaan;

ii. Sub Bagian Ketatalaksanaan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja

I nstansi Pemerintah;

iii. Sub Bagian Kepegawaian dan Analisi Jabatan;

c. Bagian Pengelola Data Elektronik mambawahkan :

i. Sub Bagian Persandian;

ii. Sub Bagian Pengolah Data dan Sistem I nformasi Manajemen

Departemen Dalam Negeri;

iii. Sub Bagian Media Elektronik;

d. Bagian Umum membawahkan :

i. Sub Bagian Tata Usaha dan Keuangan;

ii. Sub Bagian Perlengkapan;

(5)

Adapun secara rinci Struktur organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten

(6)

Gambar 6.1.

(7)

6.1.1 Kondisi Keorganisasian Bidang cipta Karya

6.1.1.1

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Muna

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 26 Tahun 2012 tentang

Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan

pembangunan daerah, statistik daerah, penelitian dan pengembangan.Sesuai

dengan Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan

Perencanaan dan Penanaman Modal Kabupaten Muna disebutkan dalam Pasal

2 (BAB I I , Kedudukan, Tugas dan Fungsi ) bahwa :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencanaan

penyelenggaraan pembanguan daerah.

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan dan pelaksaan kebijakan daerah di bidang

perencanaan pembangunan daerah, statistik daerah, penelitian dan

pengembangan daerah.

3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perencanaan Pembangunan,

Statistik, Penelitian dan Pengembangan Daerah.

b. Pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan Pembangunan, Statistik,

Penelitian dan Pengembangan Daerah.

c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di Bidang Perencanaan

Pembangunan, Statistik, Penelitian dan Pengembangan Daerah.

d. Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan

(8)

e. Pengkoordinasiaan Pelaksanaan tugas pembangunan yang berbasis

masyarakat.

f. Pelayanan Penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah.

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan

yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati

melalui Sekretaris Daerah.

Sesuai Rencana Strategis Bappeda Kab. Muna Tahun 2010 ā€“ 2015 Visi

Bappeda Kabupaten Muna yang dirumuskan merupakan gambaran tentang

keadaan masa depan yang diinginkan oleh Bappeda Kabupaten Muna yaitu :

ā€œTerw ujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yang Sehat

Menuju Muna Berhati Emas 2015ā€

Sehat mengandung pengertian sebagai berikut :

a. Perencanaan Pembangunan Daerah yang berkualitas.

Perencanaan pembangunan daerah dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhi

kriteria, sebagai berikut :

ļƒ˜

Berbasis kondisi lokal : Perencanaan pembangunan didasarkan pada potensi lokal

dan untuk menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan lokal. Hal ini

dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah akomodatif

terhadap dinamika dan aspirasi masyarakat.

ļƒ˜

Mendukung perencanaan pembangunan nasional dan regional : Perencanaan pembangunan daerah mengacu pada kerangka dan arah

perencanaan pembangunan nasional guna mendukung tercapainya

(9)

ļƒ˜

Akomodatif terhadap dinamika global : Perencanaan pembangunan daerah dilandaskan pada kerangka pikir global dan bertindak untuk

kepentingan lokal (think globally act locally). Hal ini dimaksudkan agar

perencanaan pembangunan daerah dapat memberikan arah yang

tepat bagi proses pembangunan daerah sehingga mampu

meningkatkan kapasitas daerah dan masyarakat menghadapi arus

globalisasi.

b. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Sinergis

; pelaksanaan proses perencanaan pembangunan dibangun atas dasar kebebasan

memperoleh informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik. I nstitusi

perencana harus mampu mengkoordinasikan proses perencanaan

pembangunan secara intensif dan menyeluruh, tidak hanya bertindak

sebagai ā€œ penampungā€ berbagai usulan dari SKPD lain, tetapi harus mampu

melakukan kajian dan analisis dalam rangka merumuskan dan mengevaluasi

program perencanaan pembangunan daerah. Bappeda Kabupaten Muna

memiliki 2 (dua) pendekatan perencanaan sesuai dengan instrumen

pembangunan yaitu aspek keruangan (kewilayahan) dan non keruangan

(bidang/ sektor pembangunan), dimana orientasinya menekankan pada suatu

perpaduan dan keseimbangan kedua pendekatan yaitu pendekatan

spatial/ kewilayahan dan pendekatan bidang/ sektor pembangunan serta

adanya keterpaduan perencanaan antara bottom up dan top down. Bappeda

Kabupaten Muna selaku institusi perencana berperan sebagai pelaksana

fungsi manajemen di bidang perencanaan dan bertanggungjawab atas hasil

perencanaan sebagai wujud manifestasi dan pelaksanaan manajemen

pembangunan.

c. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Partisipatif

, yaitu proses perencanaan pembangunan yang mengakomodir secara obyektif berbagai

(10)

bersama menuju perubahan yang lebih baik dan diterima oleh semua pihak.

Partisipasi aktif tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan

memberikan dampak positif terhadap perencanaan pembangunan.

d. Perencanaan

Pembanguan

Daerah

yang

Akuntabel

, dalam melaksanakan proses perencanaan dilakukan dengan terukur, baik secara

kuantitas maupun kualitas dan sistematis. Akuntabillitas juga berarti

menyelenggarakan perhitungan (account) secara rasional terhadap sumber

daya yang digunakan dan konsistensi terhadap hasil-hasil perencanaan yang

sudah disepakati serta dilakukan secara terarah, berurut an, berlanjut dan

berkesinambungan mengikuti mekanisme, proses, dan prosedur normatif

sesuai peraturan perundangan dan kaidah akademik yang berlaku.

Adapun misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Muna

dirumuskan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas dan profesionalitas Sumber Daya Manusia (SDM)

bidang perencanaan pembangunan daerah.

2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan.

3. Memantapkan sistem perencanaan pembangunan daerah.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan dan penelitian pembangunan daerah.

Penjelasan masing-masing misi sebagai berikut :

Misi Kesatu

Sebagai ā€œmotorā€ penggerak perencanaan, SDM perencana pembangunan

menjadi sangat penting, dan menjadi kunci keberhasilan proses perencanaan

pembangunan. Kualitas perencanaan sangat tergantung pada kemampuan dan

keahlian para perencana secara teknis maupun kemampuan lain yang bersifat

intersektoral, multi disipliner, dan berpikir komprehensif. Peningkatan kualitas

(11)

mengemban beban tugas masing-masing dalam organisasi. Peningkatan

profesionalisme merupakan upaya peningkatan kinerja berkait dengan

kesetiaan, logika dan etika.

Misi Kedua

Perencanaan pembangunan daerah merupakan sub sistem dari sistem

perencanaan pembangunan nasional. Sistem perencanaan pembangunan

mengedepankan pada pendekatan perencanaan partisipatif yang berlandaskan

pada prinsip keterbukaan dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan

(stakeholders) dengan menerapkan prinsip kesetaraan dan keadilan.

Pemantapan sistem perencanaan pembangunan daerah ditempuh dengan

mengedepankan partisipasi aktif stakeholders agar mampu menghasilkan

perencanaan pembangunan yang bersifat komprehensif, dan holistik atau

menyeluruh, sehingga mampu memberikan arah kebijaksanaan pembangunan

dan menciptakan iklim kondusif bagi keterlibatan aktif stakeholders dalam

keseluruhan proses pembangunan daerah.

Misi Ketiga

I nstitusi perencana harus berperan sebagai pelaksana fungsi manajemen

dalam bidang perencanaan. I nstitusi perencanaan pembangunan harus mampu

mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan daerah secara intensif

dan menyeluruh serta melakukan kajian/ analisis dalam rangka pengendalian

perencanaan yang telah dirumuskan.

Misi Keempat

Peningkatan pelayanan merupakan upaya terwujudnya pelayanan

prima.Oleh karena itu, institusi perencana pembangunan harus dapat

meningkatkan kemampuan menyediakan data atau informasi pembangunan

(12)

Dalam menjalankan visi dan misi diatas, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kabupaten Muna ditopang oleh struktur organisasi

sebagai berikut :

1. Unsur Pimpinan

Kepala Badan

Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin,

membina, mengkoordinasikan, mengendalikan dan merumuskan kebijakan

teknis perencanaan pembangunan daerah, statistik, penelitian dan

pengembangan daerah serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Bupati.

Untuk melaksanakan tugas Kepala Badan mempunyai fungsi :

a. Perumusankebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan

daerah, Statistik, Penelitian dan Pengembangan Daerah;

b. Pengkoordinasian program kegiatan operasional perencanaan

pembangunan daerah, Statistik, Penelitian dan Pengembangan

Daerah;

c. Pelaksanaan pembinaan teknis penyelenggaraan perencanaan

pembangunan daerah, Statistik, Penelitian dan Pengembangan

Daerah;

d. Pembinaan penyelenggaraan administrasi umum kesekretariatan.

e. Penetapan kebijakan teknis bidang Perencanaan Pembangunan

Daerah, statistik, penelitian dan pengembangan;

f. Pelaksanaan pengendalian, monitoring dan Evaluasi terhadap

berbagai pragram kegiatan dan atau proyek yang ada di Daerah;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

2. Unsur Pembantu Pimpinan

Sekretaris

Sekretaris mempuyai tugas membantu Kepala Badandalam

(13)

dan kegiatan pada semua satuan organisasi lingkup Badan, serta

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Untuk melaksanakan tugas Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan tahunan Badan;

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi bidang-bidang

lingkup Badan;

c. Pelaksanaan urusan Admistrasi Umum dan Kepegawaian;

d. Pengelolaan urusan Administrasi Keuangan dan Aset Badan;

e. Penyusunan laporan dan pengendalian;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Sekretaris yang terdiri dari 3 sub bagian yaitu :

ā€¢ Sub Bagian Perencanaan

Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan. Sub Bagian

Perencanaan mempunyai tugas menyiapkan rencana kegiatan tahunan,

pelaksanaan evaluasi kinerja atas pelaksanaan kegiatan dan

pelaksanaan tugas dokumentasi, informasi dan kehumasan.

ā€¢ Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan.

Untuk melaksanakan tugas, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan operasional program kerja sesuai

dengan bidang tugasnya;

b. Pendistribusian tugas-tugas kepada staf;

c. Pelaksanaan koordinasi teknis terhadap Satuan Kerja Terkait;

d. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyelengaraan

(14)

e. Penyiapan kebutuhan pelaksanaan rencana operasional pengelolaan

administrasi keuangan;

f. Pengkoordinasian penyusunan rencana kebutuhan anggaran rutin

dan anggaran pembangunan Badan;

g. Pengelolaan administrasi keuangan, perlengkapan dan inventarisasi

Aset Badan;

h. Penyelenggaraan administrasi pemeliharaan, perawatan, serta

pertanggung jawaban pengadaan, dan pendistribusian barang;

i. Penyusunan konsep usul persetujuan anggaran rutin / pembanguanan

kepada Bupati;

j. penyelenggaraan laporan pertanggung jawaban keungan Badan;

k. Penyelenggaraan pembuatan daftar gaji, serta pengurusan gaji

pegawai lingkup Badan;

l. Pelaksanaan evaluasi, dan laporan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan bidang tugas;

m.Penyiapan bahan penyelesaian masalah penyelenggaraan urusan

Keungan;

n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

ā€¢ Sub Bagian Umum dan Kepegaw aian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian

yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris

Badan.

Untuk melaksanakan tugas, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan operasional sesuai dengan bidang

tugasnya;

b. Pendistribusian tugas-tugas kepada staf;

(15)

d. Pelaksanaan urusan surat ā€“ menyurat penggandaan dokumen serta

pemeliharaan dan perawatan kearsipan;

e. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, usul pengadaan

pegawai sesuai formasi yang dibutuhkan, penyusunan Daftar Urut

Kepangkatan (DUK) pegawai;

f. Penyelenggaraan kegiatan administrasi perpustakaan;

g. Penyelenggaraan urusan rumah tangga Badan tentang

pemeliharaan kebersihan kantor, keamanan ketertiban kantor,

keprotokoleran, pelayanan jasa kantor (air, telpon, dan listrik);

h. Pelaksanakan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan sesuai

bidang tugas;

i. Penyiapan bahan penyelesaian masalah penyelenggaraan urusan

umum dan kepegawaian;

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

3. Unsur Pelaksana

a. Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya

Bidang Ekonomi Sosial dan Budaya adalah unsur pelaksana dibidang

perencanaan dan koordinasi pembangunan ekonomi dan sosial budaya.

Bidang Ekonomi Sosial dan Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan

melalui Sekretaris Badan

Bidang Ekonomi Sosial dan Budaya mempunyai tugas membantu Kepala

Badan dalam melaksanakan kegiatan perencanaan dan koordinasi

pembangunan ekonomi dan sosial budaya serta melaksanakan tugas lain

yang diberikan oleh pimpinan.

Untuk melaksanakan tugas, Bidang Ekonomi Sosial dan Budaya

mempunyai fungsi :

a. Penyusunan perencanaan pembangunan pertanian dalam arti luas

(16)

peternakan, perikanan dan kelautan, kehutanan, penyuluhan dan

ketahanan pangan), industri, perdagangan, koperasi, Usaha Kecil

-Menengah, pertambangan dan energi ;

b. Penyusunan perencanaan pembangunan pendidikan dan seni

budaya, pemuda dan olahraga, kesehatan, keagamaan dan

kepercayaan, pemerintahan, kesejahteraan rakyat, penerangan dan

komunikasi, hukum dan kamtibmas, kependudukan,

ketenagakerjaan dan transmigrasi ;

c. Pelaksanaan koordinasi guna memaduserasikan dan atau

mensinergikan rencana pembangunan pertanian dalam arti luas

(pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan,

peternakan, perikanan dan kelautan, kehutanan, penyuluhan dan

ketahanan pangan), industri, perdagangan, koperasi, Usaha Kecil

-Menengah, pertambangan dan energi dengan instansi - instansi

terkait;

d. Pelaksanaan koordinasi guna memaduserasikan dan atau

mensinergikan pembangunan pendidikan dan seni budaya, pemuda

dan olahraga, kesehatan, keagamaan dan kepercayaan,

pemerintahan, kesejahteraan rakyat, penerangan dan komunikasi,

hukum dan kamtibmas, kependudukan, ketenagakerjaan dan

transmigrasi dengan instansi - instansi terkait ;

e. Pelaksanaan inventarisasi dan atau pemetaan permasalahan di

bidang ekonomi dan sosial budaya serta perumusan langkah

-langkah kebijakan dan tindakan pemecahannya;

f. Mengkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan

pemberdayaan yang berbasis masyarakat;

(17)

Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya yang terdiri dari 2 sub bidang yaitu :

i. Sub Bidang Ekonomi

Sub Bidang Ekonomi mempunyai tugas mengumpulkan bahan

penyusunan serta mengolah dan atau menganalisa/ menelaah rencana

pembangunan perekonomian daerah serta melaksanakan tugas lain yang

diberikan oleh pimpinan.

ii. Sub Bidang Sosial Budaya

Sub Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas menyiapkan bahan

penyusunan serta mengolah dan atau menganalisa/ menelaah rencana

pembangunan bidang sosial budaya serta melaksanakan tugas lain yang

diberikan oleh pimpinan.

b. Bidang Fisik dan Prasarana

Bidang Fisik dan Prasarana adalah unsur pelaksana di bidang Fisik dan

Prasarana.

Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas membantu Kepala Badan

dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan Bidang I nfrastruktur, Tata

Ruang, Permukiman,Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup serta

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat(1), Bidang

Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi:

a.

Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan Pembangunan I nfrastruktur,

tata Ruang, Permukiman, Sumber daya Alam dan Lingkungan

Hidup.

b.

Pelaksanaan koordinasi guna memaduserasikan dan atau

mensinergikan rencana pembangunan I nfrastruktur, Tata Ruang,

Permukiman,Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dengan

(18)

c.

Pelaksanaan I nventarisasi Permasalahan Pembangunan Bidang

Fisik dan Prasarana serta Menetapkan Langkah-Langkah dan

Kebijakan Pemecahan.

d.

Mengkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan

pemberdayaan yang berbasisi masyarakat;

e.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Bidang Fisik dan Prasarana terdiri atas 2 Sub Bidang yaitu :

i. Sub Bidang I nfrastruktur

Sub. Bidang I nfrastruktur mempunyai tugas mengumpulkan Bahan

Penyusunan Rencana Dan Program Pembangunan I nfrastruktur serta

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

ii. Sub Bidang Tata Tuang,Perumahan,Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup

Sub. Bidang Tata Ruang, Perumahan, Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup mempunyai tugas mengumpulkan bahan

penyusunan rencana dan program pengaturan, pengembangan serta

pemanfaatan Tata Ruang, Perumahan, Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup.

c. Bidang Data dan Statistik Daerah

Bidang Data dan Statistik Daerah unsur pelaksana di bidang data dan

Statistik Daerah

Bidang Data dan Statistik Daerah mempunyai tugas membantu Kepala

Badan dalam melakukan dan mengkoordinasikan kegiatan Penyusunan

Data Dasar dan data pendukung lainnya serta penyusunan dokumen

statistik daerah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Muna serta

(19)

Untuk melaksanakan tugas, Bidang Data dan Statistik Daerah mempunyai

fungsi :

a. Pengumpulan dan penyusunan data hasil pelaksanaan pembangunan

padaseluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah;

b. Melaksanakan dan mengkoordinasikan inventarisasi hasil

pembangunan pada kegiatan Dekonsentrasi dan tugas pembantuan;

c. Melaksanakandan mengkoordinasikan penyusunan dokumen statistik

daerah;

d. Pengumpulandan Penyusunan Data Dasar Pembangunan Daerah;

e. Mengkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan

pemberdayaan yang berbasis masyarakat;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Bidang Data statistik Daerah memiliki 2 sub bidang yaitu :

i. Sub Bidang Pendataan

Sub Bidang Pendataan mempunyai tugas mengumpulkan dan

mengolah bahan sebagai masukan dalam penyusunan data

Perencanaan Pembangunan Daerah serta melaksanakan tugas lain

yang diberikan oleh pimpinan.

ii. Sub Bidang Statistik

Sub Bidang Statistik mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah dan

menyusun data-data statistik daerah dan melaksanakan analisis data ā€“

data statistik pelaksanaan pembangunan daerah.

d. Bidang Program, Pengendalian dan Evaluasi

Bidang ProgramPengendalian dan Evaluasi adalah unsur pelaksana Bidang

ProgramPengendalian dan Evaluasi

Bidang ProgramPengendalian dan Evaluasi mempunyai tugas membantu

(20)

penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah, melaksanakan

pengendalian, monitoring dan evaluasi terhadap program dan kegiatan,

serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Untuk melaksanakan tugas, Bidang Program, Pengendalian dan Evaluasi

mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan dan

Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang meliputi

RPJP, RPJM, RKPD, KUA dan PPA serta dokumen lainnya;

b. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kepada semua bidang

pembangunan dan atau fungsi pemerintahan dalam rangka

penyusunan Program Kegiatan yang diusulkan kepada pemerintah

Propinsi dan atau pemerintah pusat;

c. Pelaksanaan pengendalian program kegiatan dan atau proyek

pembangunan di daerah dalam rangka menjamin pelaksanaan

rencana;

d. Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi terhadap Program dan

kegiatan pada seluruh satuan kerja perangkat daerah untuk

mengukur kinerja capaiannya;

e. Pengkoordinasian penyusunan laporan triwulan pembangunan

daerah yang pendanaannya bersumber dari APBD Kabupaten, Dana

Tugas Pembantuan, dan sumber pendanaan lainnya;

f. Penyusunan laporan kinerja dan laporan keterangan tahunan

Bupati mengenai pelaksanaan Pembangunan Daerah;

g. Mengkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan

kegiatan pemberdayaan yang berbasis masyarakat;

(21)

Bidang program, pengendalian dan evaluasi terdiri dari 2 sub bidang

yaitu :

i. Sub Bidang Penyusunan Dokumen Perencanaan

Sub Bidang Penyusunan Dokumen Perencanaan mempunyai tugas

mengumpulkan dan mengolah bahan sebagai masukan dalam

penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah serta

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

ii. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi

Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi mempunyai tugas

mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis

pembinaan pembangunan Daerah dan pengendaliannya, melaksanakan

monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program kegiatan

pembangunan di daerah, menyusun laporan hasil dan kinerja atas

pelaksanaan pembangunan daerah secara priodik dan atau setiap

akhir tahun anggaran serta melaksanakan tugas lain yang diberikan

oleh pimpinan.

e. Bidang Penelitian dan Pengembangan

Bidang Penelitian dan Pengembangan merupakan unsur pelaksana di

bidang penelitian dan pengembangan.

Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas membantu

Kepala Badan dalam melaksanakan dan mengkoordinasikanpenelitian dan

pengembangan pembangunan daerah.

Untuk melaksanakan tugas, Bidang Penelitian dan Pengembangan

mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana penelitian, pelaksanaan penelitian, dan

pengumpulan hasil-hasil penelitian dan atau teknologi secara mandiri

maupun kerjasama;

(22)

c. penyusunan rencana pelaksanaan pengembangan hasil-hasil

penelitian dan atau teknologi;

d. penyusunan rencana serta analisa pengembangan dan pemanfaatan

sumberdaya alam dan rencana pengembangan dan atau

peningkatan sumber daya manusia.

e. Penyusunan dan analisa dokumen kerjasama dan rencana kerjasama

antara daerah dan antar instansi/ lembaga;

f. Mengkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan

pemberdayaan yang berbasis masyarakat;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Bidang Penelitian dan Pengembangan yang terdiri dari 2 sub bidang yaitu :

i. Sub Bidang Penelitian

Sub Bidang Penelitian mempunyai tugas mengumpulkan bahan

penyusunan dan mengolah rencana penelitian serta hasil-hasil penelitian

dan atau teknologi; mengumpulkan bahan analisa dan penilaianrencana

penelitian;mengumpulkan bahan penyusunan dan mengolah rencana

aplikasi dan atau rekomendasi atas hasil-hasil penelitian dan atau

teknologi serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

ii. Sub Bidang Pengembangan dan Kerjasama

Sub Bidang Pengembangan dan Kerjasama mempunyai tugas

mengumpulkan bahan penyusunan rencana serta analisa pengembangan

dan pemanfaatan semberdaya alam serta rencana pengembangan dan

atau peningkatan kualitas sumber daya manusia; mengumpulkan bahan

penyusunan dan mengolah dokumen kerjasama dan atau rencana

(23)

Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda Kab.

Muna terdiri dari pegawai dengan tingkat pangkat, golongan dan kualifikasi

penjenjangan sesuai Tabel berikut.

Tabel 6.1.

Jumlah Pegaw ai Berdasarkan Golongan

No. Pangkat Gol./ Ruang Jumlah

( Orang)

1. Pembina Utama Muda Tingkat I I V/ c 1

2. Pembina I V/ a 5

3. Penata Tingkat I I I I / d 4

4. Penata I I I / c 9

5. Penata Muda Tingkat I I I I / b 10

6. Penata Muda I I I / a 7

7. Pengatur Tingkat I I I / d 1

8. Pengatur I I / c 1

9. Pengatur Muda Tingkat I I I / b 3

10. Pengatur Muda I I / a 5

11. Juru I / c 2

TOTAL 48

Sumber : Subag. Umum dan Kepegawaian Bappeda Kab. Muna, Tahun 2016

Tabel 6.2.

Jumlah Pegaw ai yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan

No. Pangkat Jumlah

1. Diklat Kepemimpinan Tingkat I I

-2. Diklat Kepemimpinan Tingkat I I I 2

3. Diklat Kepemimpinan Tingkat I V 11

Sumber : Subag. Umum dan Kepegawaian Bappeda Kab. Muna, Tahun 2016

Adapun secara rinci Struktur organisasi Bappeda Kabupaten Muna

(24)

Gambar 6.2.

Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Muna KEPALA BADAN

SUB BAGI AN KEUANGAN SUB BAGI ANUMUM

DAN KEPEGAWAI AN

BI DANG EKONOMI , SOSI AL BUDAYA

BI DANG FI SI K DAN PRASARANA

SUB. BI DANG EKONOMI

SUB BI DANG SOSI AL BUDAYA

SUB BI DANG I NFRASTRUKTUR

SUBBI DANG TATA RUANG, PERUMAHAN, SDA DAN LI NGKUNGAN

HI DUP

SUB BI DANG PENDATAAN BI DANG DATA DAN STATI STI K DAERAH

BI DANG PROGRAM,

BI DANG LI TBANG

SUB BI DANG PENELI TI AN

BI DANG PENGEMBANGAN DAN

(25)
(26)

6.1.1.2 Dinas Pekerjaaan Umum

Penanganan prasarana dan sarana bidang keciptakaryaan di Kabupaten

Muna dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas

Pekerjaan Umum Sub. Dinas Cipta Karya Kabupaten Muna yang ditetapkan

dengan Keputusan Bupati Muna nomor 417 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok

dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muna sesuai dengan

kewenangan desentralisasi di daerah dan Peraturan Bupati Muna No. 32

Tahun 2012 Tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Muna.

Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muna adalah

ā€œ Terw ujudnya

Perencanaan,

Pelaksanaan

dan

Penertiban

Pengelolaan

Pembangunan secara

Terpadu dan berkesinambunganā€

dengan

didukung oleh 5 (lima) Misi yaitu:

a. Merumuskan dan Merencanakan Kebijaksanaan Teknis Pembangunan;

b. Melaksanakan Pembinaan dalam Pelaksanaan Pengelolaan

Pembangunan;

c. Melaksanakan Pengawasan dan Pengendalian Teknis Sesuai Fungsi

I nstansi Pekerjaan Umum;

d. Melakukan Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Kegiatan dan Mengadakan

Penyempurnaan Lebih Lanjut;

e. Pengelolaan Administrasi Ketatausahaan dengan Pelayanan Prima.

Untuk mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, semua

tugas tersebut telah terbagi habis dalam bidang dan seksi serta unit pelaksana

teknis.

Susunan organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas

(27)

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat :

1) Sekretaris

2) Sub Bagian Umum dan kepegawaian;

3) Sub Bagian Keuangan.

4) Sub Bagian Perencanaan

c. Bidang Cipta Karya:

1) Seksi Perumahan dan Bangunan Gedung;

2) Seksi Penyehatan Lingkungan.

d. Bidang Tata Ruang:

1) Seksi Penataan Ruang.

2) Seksi Penataan Bangunan.

e. Bidang Bina Marga

1) Seksi Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan

2) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

f. Bidang Pengairan :

1) Seksi I rigasi dan Sungai

2) Seksi Operasional dan Lingkungan

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Bagan susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum berdasarkan

(28)

Gambar 6.3.

Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muna KEPALA DI NAS

(29)

Penjabaran tugas pokok dan fungsi dalam struktur orgnisasi Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Muna adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin,

membina, mengkoordinasikan, mengendalikan dan merumuskan kebijakan

teknis dibidang pekerjaan umum serta melaksanakan tugas lain yang

diberikan Bupati.

Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian

bidang pekerjaan umum berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan

oleh Bupati;

b. Pengkordinasian program kegiatan operasional dinas dengan pihak

terkait;

c. Pelaksanaan pembinaan teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan

di bidang pekerjaan umum;

d. Pembinaan penyelenggaraan administrasi umum kesekretriatan;

e. Penetapan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum

f. Pelaksanaan pengendalian, monitoring dan evaluasi terhadap berbagai

program kegiatan dan atau proyek di bidang pekerjaan umum;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati

2. Sektretariat

Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam memberikan

pelayanan teknis dan administrasi, mengendalikan program dan kegiatan

pada semua satuan organisasi lingkup dinas, serta melaksanakan tugas lain

yang diberikan oleh kepala dinas.

Untuk melasanakan tugas, sekretaris mempunyai fungsi :

(30)

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi bidang-bidang

lingkup dinas;

c. Pelaksanaan urusan administrasi umum dan kepegawaian;

d. Pengelolaan urusan administrasi keuangan dan aset dinas;

e. Penyusunan laporan dan pengendalian;

f. Pengelolaan administrasi umum untuk mendukung kelancaran tugas

dan fungsi dinas;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Sekretariat terdiri atas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian

Keuangan, Sub Bagian Perencanaan.

3. Bidang Tata Ruang

Bidang Tata Ruang mempunyai tugas melakukan sebagian tugas Dinas

Pekerjaan Umum serta melakukan pendataan, pembinaan, monitoring dan

evaluasi dibidang tata ruang. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Tata

Ruang mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan pendataan dilapangan untuk mendapatkan data yang

akurat,

2. Pelaksanaan kebijakan teknis dibidang tata ruang,

3. Memberikan bimbingan teknis dibidang tata ruang,

4. Pelaksanaan kegiatan dibidang tata ruang,

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan.

Bidang Tata Ruang terdiri atas dua seksi yaitu :

a. Seksi Penataan Ruang

Seksi penataan ruang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

dibidang Tata Ruang, melaksanakan perumusan kebijakan pengendalian

(31)

penyiapan kawasan penataan ruang serta melaksanakan tugas lain yang

diberikan oleh pimpinan.

b. Seksi Penataan Bangunan

Seksi Penataan Bangunan mempunyai tugas melaksanakan sebagian di

Bidang Tata Ruang sertya melaksanakan pengawasan teknis bangunan,

pendataan bangunan gedung, penertiban dan pembongkaran bangunan,

pengendalian penerbitan perizinan bangunan dan rekomendasi

penerbitan perizinan layak lain serta melaksanakan tugas lain yang

diberikan oleh pimpinan.

4. Bidang Cipta Karya

Bidang cipta karya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas

Pekerjaan Umum serta melaksanakan kebijakan teknis dibidang cipta karya

serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Untuk melaksanakan tugas, Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi :

1. Menyusun rencana program umum dibidang cipta karya,

2. Pembinaan dan membimbing pengembangan dibidang cipta karya,

3. Penyusunan dan penetapan program dalam pengelolaan bangunan dan

perumahan,

4. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan dibidang cipta karya,

5. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan dibidang cipta karya,

6. Penyelenggaraan dan pembinaan peningkatan kemampuan sumber

daya manusia dibidang cipta karya,

7. Pelaksanaan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas dibidang cipta

karya,

(32)

Bidang CiptaKarya terdiri dari 2 (dua) seksi yaitu :

a. Seksi Perumahan dan Bangunan Gedung

; mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Cipta Karya serta melakukan

pendataan, bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi serta dokumentasi

dan pelaporan serta tugas lin yang diberikan oleh pimpinan.

b. Seksi Penyehatan Lingkungan

; mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Cipta Karya, melakukan kegiatan

pengelolaan pembangunan, pengelolaan teknis penyehatan lingkungan

meliputi drainase, urusan air bersih, air bersih (limbah) dan pengawasan

pelaksanaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana penyehatan

lingkungan.

5. Bidang Pengairan

Bidang Pengairan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas

Pekerjaan Umum serta merumuskan kebijakan teknis, melakukan

pendataan, pengembangan, pengelolaan, pemeliharaan, pebgairan serta

tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Untuk melaksanakan tugas, Bidang Pengairan mempunyai fungsi :

1. Penyusunan rencana program pembinaan dibidang pengawasan,

pengendalian pembangunan, rehabilitasi, peningkatan dan

pengembangan, operasi serta pemeliharaan dan pengawasan pengairan,

2. Pembinaan dan bimbingan pengembangan pembangunan dibidang

pengairan,

3. Penyusunan dan penetapan program pembinaan terhadap

pengembangan pengelolaan dan pemeliharaan pengairan,

4. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan dibidang pemeliharaan pengairan,

(33)

6. Penyelenggaraan dan pembinaan peningkatan kemampuan sumber daya

manusia dibidang pembangunan pengairan,

7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.

Bidang Pengairan terdiri dari 2 (dua) seksi yaitu :

a. Seksi I rigasi dan Sungai

; mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dibidang pengairan, melakukan pembinaan , pengawasan,

pengendalian, pelaksanaan pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi

jaringan irigasi (irigasi tersier pedesaan) pelatihan dan penyusunan

serta pemanfaatan dan pengendalian sungai serta melaksanakan tugas

lain yang diberikan oleh pimpinan.

b. Seksi

Operasional

dan

Lingkungan;

mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dibidang pengairan serta melaksanakan

pendataan dilapangan untuk mendapatkan data yang akurat,

melaksanakan pembinaan, pengendalian pelaksanaan operasi,

lingkungan pengairan, pengawasan kondisi bangunan pengairan,

pemulihan efisiensi dan efektivitas penggunaan air permukaan dan

sumber air, penanggulangan bencana alamserta pengelolaan I uran

Penggunaan Air (I PAI R) serta tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

6. Bidang Bina Marga

Bidang Bina Marga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas

Pekerjaan Umum serta merumuskan kebijakan tehnis, melakukan

pendataan, pengembangan, pengelolaan, pemeliharaan jembatan dan jalan

serta tugas lain yang diberikanoleh pimpinan.

Untuk melaksanakan tugas, Bidang Bina Marga mempunyai fungsi :

(34)

2. Pembinaan dan bimbingan pengembangan pembangunan dibidang Bina

Marga,

3. Penyusunan dan penetapan program pembinaan terhadap

pengembangan pengelolaan dan pemeliharaan jalan dan jembatan,

4. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan dibidang pemeliharaan pengairan,

5. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan dibidang Bina Marga,

6. Penyelenggaraan pembinaan peningkatan kemampuan sumber daya

manusia dibidang Bina Marga,

7. Pelaksanaan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas dibidang Bina

Marga,

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.

Bidang Bina Marga terdiri dari 2 (dua) seksi yaitu :

a. Seksi

Pembangunan

Peningkatan

Jalan

dan

Jembatan

; mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang bina marga,

melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaporan

pelaksanaan kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan serta

melaksanakan tugas lainyang diberikan oleh pimpinan.

b. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

; mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dibidang Bina Marga, menyelenggarakan

pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan

pemeliharaan, membuat rekomendasi, perizinan pemanfaatan jalan dan

jembatan serta penanggulangan akibat bencana alam serta tugas lain

yang diberikan pimpinan.

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD)

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) merupakan unsur pelaksana teknis

(35)

Teknis Dinas dipimpin oleh seorang Kepala yang yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas dan

secara operasional dikoordinasikan oleh Camat.

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas Dinas dibidang Pemadam Kebakaran, Peralatan,

Perbengkelan dan Laboratorium serta melaksanakan tugas lain yang

diberikan pimpinan.

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) terdiri dari :

1. UPTD Pemadam Kebakaran; mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

dalam melaksanakan pelayanan yang bersifat teknis operional dibidang

penanggulangan dan pemadaman kebakaran.

2. UPTD Peralatan, Perbengkelan dan Laboratorium; mempunyai tugas

membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan, penyaluran

dan perbaikan dan pemeliharaan serta pengelolaan laboratorium.

3. UPTD Wilayah Kecamatan; mempunyai tugas membantu Kepala Dinas

dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum yang

berada diwilayah tugasnya.

8. Kelompok Jabatan Fungsional;

mepunyai tugas melaksanakan tugas sesuai jabatan fungsional tertentu sesuai dengan peraturan

(36)

Tabel 6.3.

Sumber Daya Manusia ( SDM) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muna Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016

NO URAI AN

PENDI DI KAN

S- 2 S- 1 D I I I SMA/

STM SMP SD JUMLAH

1 Kepala Dinas 1

2 Bagian Tata Usaha 1 14 4 18 37

3 Bidang Bina Marga - 6 4 5 15

4 Bidang Cipta Karya 4 3 3 5 15

5 Bidang Tata Ruang 1 6 1 5 13

6 Unit Pelaksana Teknis Dinas:

- Peralatan dan Perbekalan 1 2 2 17 22

-Laboratorium dan Pengujian Material

- - -

-- Kecamatan 1 4 1 8 - - 14

- Pemadam Kebakaran - 2 - 17 - - 19

- Cabang - - -

-- Cabang - - -

-8 Kelompok Jabatan Fungsional - 1 - 1 - - 2

JUMLAH 10 37 12 120 206

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Muna, Tahun 2016

6.1.1.3 Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan

Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2007, tentang

Organisasi Perangkat Daerah ditindak lanjuti dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Muna Nomor 16 tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi

Lembaga Teknis Daerah tanggal 13 Desember 2008 berubah nama menjadi

Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muna disingkat BLH Kabupaten Muna.

Namun pada tahun 2012 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muna berubah

(37)

Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Muna

mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di

bidang Lingkungan Hidup, kebersihan dan pertamanan yang mempunyai

fungsi dalam perumusan kebijakan teknis dalam bidang pengelolaan

lingkungan hidup serta sebagai pelayanan penunjang pemerintahan

Kabupaten Muna.

Visi Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Muna sampai Tahun

2010 adalah :

ā€œTerw ujudnya Kualitas Lingkungan Yang Serasi dan

Seimbang

Melalui

Peningkatan

Kemitraan

Lingkungan

Yang

Bertumpu pada Pelestarian Fungsi Ekosistem dan Pembangunan

Berkelanjutan Yang Berw aw asan Lingkunganā€œ.

Visi ini disusun atas dasar komitmen bersama Lembaga Badan

Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Muna untuk memenuhi tuntutan dan

dinamika masyarakat dalam peningkatan kualitas lingkungan yang

dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan sampai dengan Tahun 2010.

Rendahnya kualitas lingkungan bila dibandingkan dengan tanggung

jawab Pemerintah Daerah dalam memperhatikan kepentingan masyarakat

merupakan tantangan Badan Lingkungan Hidup (BLH),Kebersihan dan

PertamananKabupaten Muna untuk bisa menunjukan kinerja. Dengan

penyerahan pengelolaan kewenangan dan kemampuan kepada Daerah

termasuk kewenangan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan

Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta penjelasan atas UU No.

32 Tahun 2009, Daerah Otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan

(38)

Rendahnya PAD Kabupaten Muna bila dibandingkan dengan tanggung

jawab Pemerintah Daerah dalam memenuhi kebutuhan untuk peningkatan

pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, maka Sumber Daya Alam (SDA)

menjadi perhatian utama, dalam pengelolaan dan pemanfaatannya. Dengan

demikian keseimbangan lingkungan akibat dampak dari pada eksploitasi

Sumber Daya Alam (SDA) akan semakin dirasakan oleh masyarakat.Hal ini

merupakan tantangan Badan Lingkungan Hidup (BLH), Kebersihan dan

Pertamanan Kabupaten Muna untuk bisa menunjukan kinerja sehingga

Kabupaten Muna dengan potensi Sumber Daya Alamnya (SDA) dapat dikelola

secara optimal dan dengan langkah ā€“ langkah konkrit serta realitas,

berwawasan lingkungan dengan pedoman pada visi.

Untuk mewujudkan Visi Badan Lingkungan Hidup (BLH), Kebersihan

dan Pertamanan Kabupaten Muna ditetapkan misi sebagai berikut:

1. Untuk mewujudkan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara

manusia dan lingkungan yang dapat mendukung pembangunan yang

berkelanjutan.

2. Melestarikan fungsi ekosistem dan mewujudkan lingkungan yang lestari

melalui upaya pemulihan lingkungan.

3. Melaksanakan koordinasi dan kemitraan dengan stakeholders dalam

pengelolaan lingkungan.

4. Meningkatkan Kualitas Kelembagaan dan Aparatur.

Untuk mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, semua

tugas tersebut telah terbagi habis dalam bidang dan seksi serta unit pelaksana

teknis. Susunan organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan

Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Muna Kabupaten Muna

(39)

a. Kepala Badan

b. Sekretariat

c. Bidang AMDAL dan Tata Lingkungan

d. Bidang Pengolahan Sampah, Pengendalian Pencemaran, Kerusakan dan

Pemulihan Lingkungan

e. Bidang Hukum dan Komunikasi Lingkungan

f. Bidang Kebersihan dan Pertamanan

g. Unit Pelaksana Teknis (UPT)

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Dari struktur diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH)

2. Kesekretariatanterdiri dari :

a. Sub Bagian Perencanaan

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

3. Bidang AMDAL dan Tata Lingkunganterdiri dari :

a. Sub Bidang Konservasi dan Tata Lingkungan

b. Sub Bidang AMDAL

4. Bidang Pengolahan Sampah, PengendalianPencemaran, Kerusakan dan

Pemeliharaan Lingkungan terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengolahan Sampah, Pengendalian Pencemaran

Pengolahan Limbah Domestik dan B3

b. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan

5. Bidang Hukum dan Komunikasi Lingkungan terdiri dari :

a. Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan

b. Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan

6. Bidang Kebersihan dan Pertamanan

(40)

b. Sub Bidang Pertamanan, Pemakaman dan Lampu Jalan

7. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB)

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Bagan Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan

Pertamanan Kab. Muna.

Gambar 6.4.

Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Muna

BI DANG AMDAL DAN TATA LI NGKUNGAN

SUB BI DANG AMDAL

SUBBI D.

DOMESTI K DAN B3

SUBBI D.

BI DANG KEBERSI HAN & PERTAMANAN SUBBI D. OPERASI ONAL

(41)

Penjabaran tugas dan fungsi Badan lingkungan Hidup, Kebersihan dan

Pertamanan Kab. Muna sebagaimana Peraturan Bupati Muna Nomor 31 Tahun

2012 adalah sebagai berikut :

1. Kepala Badan Lingkungan Hidup ( BLH)

Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin,

membina, mengkoordinasikan, mengendalikan dan merumuskan kebijakan

teknis pengelolaan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan serta

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Untuk melaksanakan tugas, Kepala Badan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan lingkungan kebersihan

dan pertamanan,

b. Pengkordinasian program kegiatan operasional perencanaandibidang

pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan dengan pihak

terkait,

c. Pelaksanaan pembinaan teknis penyelenggaraan perencanaan dalam

pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan,

d. Pembinaan penyelenggaraan administrasi umum kesekretariatan,

e. Penetapan kebijakan teknis bidang pengelolaan lingkungan hidup,

kebersihan dan pertamanan,

f. Pelaksanaan pengendalian, monitoring dan evaluasi terhadap berbagai

program kegiatan dibidang pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan

dan pertamanan,

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

2. Kesekretariatan

Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam memberikan

(42)

pada semua satuan organisasi lingkup Badan,serta melaksanakan tugas lain

yang diberikan oleh Kepala Badan.

Untuk melaksanakan tugas, Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan tahunan Badan,

b. Pengkordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi bidang-bidang lingkup

Badan,

c. Pelaksanaan urusan Administrasi Umum Kepegawaian,

d. Pengelolaan urusan administrasi keuangan dan asset badan,

e. Penyusunan laporan dan pengendalian,

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Kesekretariatanterdiri dari :

i. Sub Bagian Perencanaan

ii. Sub Bagian Keuangan

iii. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

3. Bidang AMDAL dan Tata Lingkungan

Bidang Analisis Damak Lingkungan dan Tata Lingkungan mempunyai tugas

membantu kepala Badan dalam hal konservasi dan penataan lingkungan,

pengawasan dan pemantauan analisis dampak lingkungan serta

melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Untuk melaksanakan tugas, Bidang AMDAL dan Tata Lingkungan

mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengupayaan perlindungan iklim dan perlindungan atmosfir,

b. Pelaksanaan pengawasan dan perlindungan terhadap keanekaragaman

hayati

c. Pelaksanaan perencanaan, pemantauan dan evaluasi tata ruang dan tata

(43)

d. Pelaksanaan pengawasan, pemantauan dan penilaian terhadap AMDAL

dan tata lingkungan,

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Bidang AMDAL dan Tata Lingkunganterdiri dari :

a. Sub Bidang Konversi dan Tata Lingkungan

b. Sub Bidang Amdal

4. Bidang

Pengolahan

Sampah,

Pengendalian

Pencemaran,

Kerusakan dan Pemeliharaan Lingkungan

Bidang Pengolahan Sampah, Pengendalian Pencemaran, Kerusakan dan

Pemeliharaan Lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Badan

dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan bidang pengolahan kualitas

air, pengolahan limbah domestik, dan pengendalian pencemaran air, udara,

limbah B3, tanah, pemulihan kerusakan lingkungan, pemulihan serta

melaksanakan tugas lainyang diberikan oleh pimpinan.

Untuk melaksanakan tugas, bidang pengelolaan sampah, pengendalian

pencemaran, kerusakan dan pemeliharaan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengelolaan kwalitas air,

b. Pelaksanaan kegiatan pengendalian pencemaran lingkungan dan

pengelolaan limbah dengan instansi terkait,

c. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan pengendalian pencemaran

lingkungan, pemulihan lingkungan dan pengelolaan limbah serta

menetapkan langkah-langkah dan kebijakan pemecahan,

d. Mengkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan

pemberdayaan yang berbasis masyarakat,

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

Bidang Pengolahan Sampah, Pengendalian Pencemaran, Kerusakan dan

(44)

a. Sub Bidang Pengolahan Sampah, Pengendalian Pencemaran, Pengolahan

Limba Domestik dan B3

b. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan dan Pemulihan lingkungan

5. Bidang Hukum dan Komunikasi Lingkungan

Bidang Hukum dan Komunikasi Lingkungan mempunyai tugas membantu

Kepala Badan dalam melaksanakan penegakan hukum lingkungan dan

komunikasi lingkungan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

pimpinan.

Untuk melaksanakan tugas, Bidang Hukum dan Komunikasi Lingkungan

mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan perjanjian internasional dibidang Pengendalian Dampak

Lingkungan dan perjanjian antar daerah dibidang pengelolaan

lingkungan,

b. Pelaksanaan penyuluhan dibidang komunikasi lingkungan,

c. Pelaksanaan penegakan hukum lingkungan,

d. Pelaksanaan penyediaan data informasi lingkungan,

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan.

Bidang Hukum dan Komunikasi Lingkungan terdiri 2 (dua) sub bidang yaitu :

a. Sub Bidang Penegakan Hukum lingkungan

b. Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan

6. Bidang Kebersihan dan Pertamanan

Bidang kebersihan dan pertamanan mempunyai tugas membantu Kepala

Badan dalam melaksanakan, mengkordinasikan serta merumuskan

kebijakan teknis, operasional persampahan, pemeliharaan kebersihan jalan

dan lingkungan, pertamanan, persampahan dan lampu jalan serta

(45)

Untuk melaksanakan tugas, Bidang Kebersihan dan Pertamanan

mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana program pembinaan dibidang operasional

persampahan, kebersihan, pertamanan, pemakaman dan lampu jalan,

b. Pembinaan dan bimbingan pengembangan pembangunan dibidang

operasional persampahan, kebersihan, pertamanan, pemakaman dan

lampu jalan,

c. Penyusunan dan penetapan program pembinaan terhadap

pengembangan operasional persampahan, kebersihan, pertamanan,

pemakaman dan lampu jalan,

d. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan dibidang operasional

persampahan, kebersihan, pertamanan, pemakaman dan lampu jalan,

e. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan dibidang kebersihan dan

pertamanan,

f. Penyelenggaraan pembinaan peningkatan kemampuan sumber daya

manusia dibidang kebersihan, pertamanan, pemakaman dan lampu jalan,

g. Pelaksanaan evluasi dan laporan pelaksanaan tugas dibidang operasional

persampahan, kebersihan, pertamanan, pemakaman dan lampu jalan,

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

Bidang kebersihan dan pertamanan terdiri 2 (dua) sub bidang yaitu :

-

Sub Bidang Operasional Persampahan dan Kebersihan

-

Sub Bidang Pertamanan, Pemakaman dan Lampu Jalan

7. Unit Pelaksana Teknis Badan ( UPTB)

Unit pelaksana teknis badan dipimpin oleh seorang kepala yang berada

yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan dan

(46)

Unit Pelaksana Teknis Badan dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan keuangan daerah untuk melaksanakan sebagian kegiatan

teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai

wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.

Tabel 6.4.

Sumber Daya Manusia ( SDM) Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Muna

No. Pangkat Gol./ Ruang Jumlah ( Orang)

1. Pembina Utama Muda Tingkat I I V/ c 1

2. Pembina Tk I I V/ b 2

3. Pembina I V/ a 2

4. Penata Tingkat I I I I / d 5

5. Penata I I I / c 5

6. Penata Muda Tingkat I I I I / b 4

7. Penata Muda I I I / a 8

8. Pengatur I I / c 5

9. Pengatur Muda Tingkat I I I / b 24

10. Pengatur Muda I I / a 14

11. Juru I / c 1

12. Juru Muda 1

Total 72

Sumber : BLHKP Kabupaten Muna, Tahun 2016

6.1.2 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk

peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu

dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah

(47)

melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan

produktifitas dan kinerja.

Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang

keciptakaryaan, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan

kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan

wewenang untuk masing-masing bidang/ seksi. Selanjutnya juga perlu

dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/ seksi di

dalam keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja

lintas dinas/ bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi

program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program

dan kegiatan antar perangkat daerah.

Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan

di dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah

Kabupaten/ kota, khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi

pemerintah bidang keciptakaryaan. Dengan mengacu pada tabel berikut,

dapat dicantumkan penjabaran peran masing- masing instansi dalam

pembangunan bidang Cipta Karya.

Tabel 6.5.

Hubungan Kerja I nstansi Bidang Cipta Karya di Kabupaten Muna

No I nstansi

Peran I nstansi dalam Pembangunan Bidang Cipta

Karya

Unit/ Bagian yang Menangani

Pembangunan Bidang Cipta karya

1. Bappeda 1. Pengoordinasian

penyusunan perencanaan pembangunan

Bidang Fisik dan Prasarana

(48)

3. Bimbingan supervisi dan konsultasi penyusunan rencana pembangunan. 4. Pengendalian

pembangunan.

2. Dinas PU 1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Cipta Karya

Bidang Cipta Karya

2. Penyusunan rencana dan program pembinaan dan bimbingan teknis dibidang Cipta Karya

3. Penanggulangan bencana alam dan usaha-usaha pengendalian dan rehabilitasi

4. Pengelolaan gedung-gedung pemerintah dan rumah dinas

5. Pengendalian pelaksanaan

pembangunan dibidang Cipta Karya

6. Pengumpulan data dan laporan dibidang Cipta Karya

1. Pelaksanaan penyusunan program teknis dibidang

kebersihan dan

persampahan termasuk perizinan

Bidang Kebersihan dan Pertamanan

2. Pelaksanaan bimbingan dan pengendalian keb kersihan jalan dan segala kelengkapannya

3. Pelaksanaan pemantauan dan pembersihan jalan, lingkungan serta normalisasi drainase 4. Penyediaan sarana dan

(49)

5. Pemantauan pelaksanaan pelayanan sampah, jadwal pengumpulan dan pengangkutan dari TPS hingga TPA

6. Penyediaan penampungan,

pemusnahan dan

pemanfaatan di lokasi TPA

7. Pelaksanaan pemantauan dan pengelolaan kualitas air

8. Pelaksanaan kegiatan pengendalian pencemaran

lingkungan dan

pengelolaan limbah dengan instansi terkait 9. Pelaksanaan inventarisasi

permasalahan

pengendalian pencemaran

lingkungan dan

pengelolaan limabah serta menetapkan langkah-langkah dan kebijakan pemecahan

10. Mengkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan pemberdayaan yang berbasis masyarakat Sumber : Renstra SKPD

Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan

kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana dan tata hubungan kerja antar

satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap

pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam

melakukan tugasnya. Dengan tabel berikut bisa dicantumkan inventarisasi

(50)

Tabel 6.6.

I nventarisasi SOP Bidang Cipta Karya

No Nama SOP I nstansi

yang Terlibat

Tugas dan Fungsi I nstansi dalam SOP

I Pengembangan Permukiman

- Menyusun program-program pada kawasan kumuh, - Melaksanakan

pekerjaan fisik pada lokasi kawasan kumuh

I I Penataan Bangunan dan Lingkungan

1. SOP

(51)

- Dilakukan

pemeriksaan dan pengujian oleh tim teknis dari kantor pemadam setiap

I I I Pengembangan Air Minum

1. Tidak ada data

I V Pengembangan PLP

(52)

- Menyiapkan wadah sampah organik dan anorganik untuk memudahkan

pekerjaan pengumpulan.

6.1.3 Kondisi Sumber Daya Manusia ( SDM) Bidang Cipta Karya

Pemerintah Kabupaten Muna didukung oleh Sumber Daya

Manusia/ Aparatur yang Handal. Sebagian besar aparatur/ pegawai di

Pemerintah Kabupaten Muna yang menangani bidang Cipta Karya adalah

lulusan Sarjana (S1). Kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani

bidang Cipta Karya di Kabupaten Muna dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 6.7.

Komposisi Pegaw ai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya

Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang

(53)

dan

Sumber : Data SKPD Teknis

6.2 Analisis Kelembagaan

6.2.1 Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan

keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja

organisasi maupun keluaran produk RPI 2JM Bidang Cipta Karya. Analisis

deskriptif keorganisasian bidang Cipta Karya di Kabupaten Muna adalah

sebagai berikut :

1. Struktur organisasi

a. Struktur organisasi perangkat kerja daerah yang menangani bidang

Cipta Karya di Kabupaten Muna sudah sesuai untuk mendukung

pembangunan bidang cipta karya di Kabupaten Muna.

2. Tugas dan fungsi organisasi

a. Belum optimalnya manajemen bidang cipta karya mengikuti sistem

(54)

b. Koordinasi dan kerjasama instansi sektor terkait dalam merumuskan

sistem koordinasi bidang cipta karya masih sangat rendah.

c. Tuntutan pelayanan administrasi perizinan dan kajian amdal, UKL,

UPL dan SOP dari dunia usaha dan masyarakat umum semakin

banyak;

3. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi struktur organisasi

a. Belum maksimalnya penerapan peraturan, khususnya

undang-undang persampahan bagi masyarakat yang melanggar, yaitu

membuang sampah di sembarang tempat.

b. Penegakkan aturan dan hukum lingkungan tidak jelas siapa yang

bertanggung jawab;

c. Pertumbuhan penduduk kota yang cukup besar.

4. Permasalahan dalam keorganisasian

a. Rendahnya tingkat kesejahteraan personil, khususnya tenaga

kontrak, tenaga teknis

b. Belum optimalnya disiplin kerja tenaga operasional.

c. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap dampak

buruk/ negative dari lingkungan yang tidak terkelola dengan baik

d. Terbatasnya dana operasional dan biaya pemeliharaan

e. Rendahnya kualitas SDM

6.2.2 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang

cipta karya adalah untuk mengetahui factor - faktor yang berpengaruh

terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI 2JM Bidang Cipta

Karya. Analisis deskriptif ketatalaksanaan bidang Cipta Karya di Kabupaten

Gambar

Gambar 6.1.Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kab. Muna
Tabel 6.1.Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
Gambar 6.2.Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Muna
Gambar 6.3.Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muna
+7

Referensi

Dokumen terkait

ā€œ BagaimanaTingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan melalui Iklan Layanan Masyarakat

dengan permasalahan orang lain SS S TS STS 31 Saya beranggapan ayah mampu. bekerjasama dengan ibu

Sebuah tag RFID selangkah lebih maju dengan mengemisikan sebuah nomor seri unik di antara jutaan obyek yang identik, sehingga ia dapat mengindikasikan ā€œIni

Bila diamati dari keberadaan siswa yang dekat dengan sekolah memiliki kelebihan waktu yang banyak untuk belajar selain balajar di sekolah dan kedisiplinan dalam kehadiran

Yang dimaksud dengan asas adalah ā€œtransparansiā€ adalah bahwa penyelenggaraan Pelayanan kesehatan dilakukan secara terbuka, baik berkaitan dengan lingkup Pelayanan,

Menurut Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Jambi Tahun 2010/ Number of School, Teachers, and Students in Kindergarten under Ministry of National

ļƒ˜ Dari sisi Penggunaan, perekonomian Jawa Timur yang tumbuh sebesar 3,08 persen pada triwulan I tahun 2010 terhadap triwulan IV tahun 2009 (q-to-q), lebih didukung oleh

Ruang lingkup penelitian ini sebagai mana rumusan masalah yaitu batasan fokus terhadap penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang ā€œProblematika Orang Tua Dalam Upaya