BAB VI
KERANGKA KELEMBAGAAN dan REGULASI
KABUPATEN
6.1 Kerangka Kelembagaan
Organisasi perangkat daerah Kabupaten Muna dibentuk berdasarkan :
1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat I I di Sulawesi (Lembaran Negara Republik I ndonesia
Tahun 1959 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822 );
2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 1959 Nomor 55, Tambahan
Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 3041) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 1999
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 3890
);
3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik I ndonesia
Tahun 2004 Nomor 353 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389 );
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
(Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Republik I ndonesia Tahun 2005 Nomor 108,Tambahan Lembaran Negara
Republik I ndonesia Nomor 4548) ;
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik I ndonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4263);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik I ndonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik I ndonesia Nomor 4593);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik
I ndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
I ndonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2007
Nomor 89 , Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor
4741);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pedoman
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten/ Kota;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran
Daerah dan Berita Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk
13. Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Penetapan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Muna (Lembaran
Daerah Kabupaten Muna Tahun 2007 Nomor 12 );
14. Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 14 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Muna (Lembaran Daerah Kabupaten
Muna Tahun 2007 Nomor 14 );
Adapun rincian perangkat daerah Kabupaten Muna adalah sebagai
berikut :
(1) Susunan organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari :
a. Sekretaris Daerah;
b. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat;
c. Asisten Perekonomian dan Pembangunan;
d. Asisten Administrasi Umum;
e. Bagian;
f. Kelompok Jabatan fungsional.
(2) Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat terdiri dari:
a. Bagian Tata Pemerintahan Umum membawahkan:
i. Sub Bagian Pemerintahan Umum;
ii. Sub Bagian Pengembangan Otonomi Daerah;
iii. Sub Bagian Perangkat Daerah;
b. Bagian Kesejahteraan Rakyat membawahkan :
i. Sub Bagian Bina Kesejahteraan;
ii. Sub Bagian Sarana I badah.
c. Bagian Hubungan Masyarakat membawahkan :
i. Sub Bagian Kerja sama media dan dokumentasi;
ii. Sub Bagian Pelayanan I nformasi dan Hubungan Kelembagaan;
(3) Asisten Perekonomian dan Pembangunan terdiri dari:
a. Bagian Perekonomian membawahkan :
i. Sub Bagian I ndustri dan Perdagangan;
ii. Sub Bagian Produksi Daerah;
b. Bagian Pembangunan membawahkan :
i. Sub Bagian Program;
ii. Sub Bagian Pengendalian;
iii. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
(4) Asisten Administrasi Umum terdiri dari:
a. Bagian hukum membawahkan:
i. Sub Bagian Perundang-undangan;
ii. Sub Bagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia;
iii. Sub Bagian Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan Dokumentasi
Hukum;
b. Bagian Organisasi dan Tatalaksana membawahkan :
i. Sub Bagian Kelembagaan;
ii. Sub Bagian Ketatalaksanaan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja
I nstansi Pemerintah;
iii. Sub Bagian Kepegawaian dan Analisi Jabatan;
c. Bagian Pengelola Data Elektronik mambawahkan :
i. Sub Bagian Persandian;
ii. Sub Bagian Pengolah Data dan Sistem I nformasi Manajemen
Departemen Dalam Negeri;
iii. Sub Bagian Media Elektronik;
d. Bagian Umum membawahkan :
i. Sub Bagian Tata Usaha dan Keuangan;
ii. Sub Bagian Perlengkapan;
Adapun secara rinci Struktur organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten
Gambar 6.1.
6.1.1 Kondisi Keorganisasian Bidang cipta Karya
6.1.1.1
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Muna
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 26 Tahun 2012 tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan
pembangunan daerah, statistik daerah, penelitian dan pengembangan.Sesuai
dengan Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan
Perencanaan dan Penanaman Modal Kabupaten Muna disebutkan dalam Pasal
2 (BAB I I , Kedudukan, Tugas dan Fungsi ) bahwa :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencanaan
penyelenggaraan pembanguan daerah.
2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksaan kebijakan daerah di bidang
perencanaan pembangunan daerah, statistik daerah, penelitian dan
pengembangan daerah.
3. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perencanaan Pembangunan,
Statistik, Penelitian dan Pengembangan Daerah.
b. Pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan Pembangunan, Statistik,
Penelitian dan Pengembangan Daerah.
c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di Bidang Perencanaan
Pembangunan, Statistik, Penelitian dan Pengembangan Daerah.
d. Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan
e. Pengkoordinasiaan Pelaksanaan tugas pembangunan yang berbasis
masyarakat.
f. Pelayanan Penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.
Sesuai Rencana Strategis Bappeda Kab. Muna Tahun 2010 ā 2015 Visi
Bappeda Kabupaten Muna yang dirumuskan merupakan gambaran tentang
keadaan masa depan yang diinginkan oleh Bappeda Kabupaten Muna yaitu :
āTerw ujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yang Sehat
Menuju Muna Berhati Emas 2015ā
Sehat mengandung pengertian sebagai berikut :
a. Perencanaan Pembangunan Daerah yang berkualitas.
Perencanaan pembangunan daerah dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhikriteria, sebagai berikut :
ļ
Berbasis kondisi lokal : Perencanaan pembangunan didasarkan pada potensi lokaldan untuk menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan lokal. Hal ini
dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah akomodatif
terhadap dinamika dan aspirasi masyarakat.
ļ
Mendukung perencanaan pembangunan nasional dan regional : Perencanaan pembangunan daerah mengacu pada kerangka dan arahperencanaan pembangunan nasional guna mendukung tercapainya
ļ
Akomodatif terhadap dinamika global : Perencanaan pembangunan daerah dilandaskan pada kerangka pikir global dan bertindak untukkepentingan lokal (think globally act locally). Hal ini dimaksudkan agar
perencanaan pembangunan daerah dapat memberikan arah yang
tepat bagi proses pembangunan daerah sehingga mampu
meningkatkan kapasitas daerah dan masyarakat menghadapi arus
globalisasi.
b. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Sinergis
; pelaksanaan proses perencanaan pembangunan dibangun atas dasar kebebasanmemperoleh informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik. I nstitusi
perencana harus mampu mengkoordinasikan proses perencanaan
pembangunan secara intensif dan menyeluruh, tidak hanya bertindak
sebagai ā penampungā berbagai usulan dari SKPD lain, tetapi harus mampu
melakukan kajian dan analisis dalam rangka merumuskan dan mengevaluasi
program perencanaan pembangunan daerah. Bappeda Kabupaten Muna
memiliki 2 (dua) pendekatan perencanaan sesuai dengan instrumen
pembangunan yaitu aspek keruangan (kewilayahan) dan non keruangan
(bidang/ sektor pembangunan), dimana orientasinya menekankan pada suatu
perpaduan dan keseimbangan kedua pendekatan yaitu pendekatan
spatial/ kewilayahan dan pendekatan bidang/ sektor pembangunan serta
adanya keterpaduan perencanaan antara bottom up dan top down. Bappeda
Kabupaten Muna selaku institusi perencana berperan sebagai pelaksana
fungsi manajemen di bidang perencanaan dan bertanggungjawab atas hasil
perencanaan sebagai wujud manifestasi dan pelaksanaan manajemen
pembangunan.
c. Perencanaan Pembangunan Daerah yang Partisipatif
, yaitu proses perencanaan pembangunan yang mengakomodir secara obyektif berbagaibersama menuju perubahan yang lebih baik dan diterima oleh semua pihak.
Partisipasi aktif tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan
memberikan dampak positif terhadap perencanaan pembangunan.
d. Perencanaan
Pembanguan
Daerah
yang
Akuntabel
, dalam melaksanakan proses perencanaan dilakukan dengan terukur, baik secarakuantitas maupun kualitas dan sistematis. Akuntabillitas juga berarti
menyelenggarakan perhitungan (account) secara rasional terhadap sumber
daya yang digunakan dan konsistensi terhadap hasil-hasil perencanaan yang
sudah disepakati serta dilakukan secara terarah, berurut an, berlanjut dan
berkesinambungan mengikuti mekanisme, proses, dan prosedur normatif
sesuai peraturan perundangan dan kaidah akademik yang berlaku.
Adapun misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Muna
dirumuskan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas dan profesionalitas Sumber Daya Manusia (SDM)
bidang perencanaan pembangunan daerah.
2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan.
3. Memantapkan sistem perencanaan pembangunan daerah.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan dan penelitian pembangunan daerah.
Penjelasan masing-masing misi sebagai berikut :
Misi Kesatu
Sebagai āmotorā penggerak perencanaan, SDM perencana pembangunan
menjadi sangat penting, dan menjadi kunci keberhasilan proses perencanaan
pembangunan. Kualitas perencanaan sangat tergantung pada kemampuan dan
keahlian para perencana secara teknis maupun kemampuan lain yang bersifat
intersektoral, multi disipliner, dan berpikir komprehensif. Peningkatan kualitas
mengemban beban tugas masing-masing dalam organisasi. Peningkatan
profesionalisme merupakan upaya peningkatan kinerja berkait dengan
kesetiaan, logika dan etika.
Misi Kedua
Perencanaan pembangunan daerah merupakan sub sistem dari sistem
perencanaan pembangunan nasional. Sistem perencanaan pembangunan
mengedepankan pada pendekatan perencanaan partisipatif yang berlandaskan
pada prinsip keterbukaan dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders) dengan menerapkan prinsip kesetaraan dan keadilan.
Pemantapan sistem perencanaan pembangunan daerah ditempuh dengan
mengedepankan partisipasi aktif stakeholders agar mampu menghasilkan
perencanaan pembangunan yang bersifat komprehensif, dan holistik atau
menyeluruh, sehingga mampu memberikan arah kebijaksanaan pembangunan
dan menciptakan iklim kondusif bagi keterlibatan aktif stakeholders dalam
keseluruhan proses pembangunan daerah.
Misi Ketiga
I nstitusi perencana harus berperan sebagai pelaksana fungsi manajemen
dalam bidang perencanaan. I nstitusi perencanaan pembangunan harus mampu
mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan daerah secara intensif
dan menyeluruh serta melakukan kajian/ analisis dalam rangka pengendalian
perencanaan yang telah dirumuskan.
Misi Keempat
Peningkatan pelayanan merupakan upaya terwujudnya pelayanan
prima.Oleh karena itu, institusi perencana pembangunan harus dapat
meningkatkan kemampuan menyediakan data atau informasi pembangunan
Dalam menjalankan visi dan misi diatas, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Muna ditopang oleh struktur organisasi
sebagai berikut :
1. Unsur Pimpinan
Kepala Badan
Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin,
membina, mengkoordinasikan, mengendalikan dan merumuskan kebijakan
teknis perencanaan pembangunan daerah, statistik, penelitian dan
pengembangan daerah serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Bupati.
Untuk melaksanakan tugas Kepala Badan mempunyai fungsi :
a. Perumusankebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan
daerah, Statistik, Penelitian dan Pengembangan Daerah;
b. Pengkoordinasian program kegiatan operasional perencanaan
pembangunan daerah, Statistik, Penelitian dan Pengembangan
Daerah;
c. Pelaksanaan pembinaan teknis penyelenggaraan perencanaan
pembangunan daerah, Statistik, Penelitian dan Pengembangan
Daerah;
d. Pembinaan penyelenggaraan administrasi umum kesekretariatan.
e. Penetapan kebijakan teknis bidang Perencanaan Pembangunan
Daerah, statistik, penelitian dan pengembangan;
f. Pelaksanaan pengendalian, monitoring dan Evaluasi terhadap
berbagai pragram kegiatan dan atau proyek yang ada di Daerah;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
2. Unsur Pembantu Pimpinan
Sekretaris
Sekretaris mempuyai tugas membantu Kepala Badandalam
dan kegiatan pada semua satuan organisasi lingkup Badan, serta
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Untuk melaksanakan tugas Sekretaris mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan tahunan Badan;
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi bidang-bidang
lingkup Badan;
c. Pelaksanaan urusan Admistrasi Umum dan Kepegawaian;
d. Pengelolaan urusan Administrasi Keuangan dan Aset Badan;
e. Penyusunan laporan dan pengendalian;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Sekretaris yang terdiri dari 3 sub bagian yaitu :
ā¢ Sub Bagian Perencanaan
Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan. Sub Bagian
Perencanaan mempunyai tugas menyiapkan rencana kegiatan tahunan,
pelaksanaan evaluasi kinerja atas pelaksanaan kegiatan dan
pelaksanaan tugas dokumentasi, informasi dan kehumasan.
ā¢ Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Badan.
Untuk melaksanakan tugas, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan operasional program kerja sesuai
dengan bidang tugasnya;
b. Pendistribusian tugas-tugas kepada staf;
c. Pelaksanaan koordinasi teknis terhadap Satuan Kerja Terkait;
d. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyelengaraan
e. Penyiapan kebutuhan pelaksanaan rencana operasional pengelolaan
administrasi keuangan;
f. Pengkoordinasian penyusunan rencana kebutuhan anggaran rutin
dan anggaran pembangunan Badan;
g. Pengelolaan administrasi keuangan, perlengkapan dan inventarisasi
Aset Badan;
h. Penyelenggaraan administrasi pemeliharaan, perawatan, serta
pertanggung jawaban pengadaan, dan pendistribusian barang;
i. Penyusunan konsep usul persetujuan anggaran rutin / pembanguanan
kepada Bupati;
j. penyelenggaraan laporan pertanggung jawaban keungan Badan;
k. Penyelenggaraan pembuatan daftar gaji, serta pengurusan gaji
pegawai lingkup Badan;
l. Pelaksanaan evaluasi, dan laporan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan bidang tugas;
m.Penyiapan bahan penyelesaian masalah penyelenggaraan urusan
Keungan;
n. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
ā¢ Sub Bagian Umum dan Kepegaw aian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris
Badan.
Untuk melaksanakan tugas, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan operasional sesuai dengan bidang
tugasnya;
b. Pendistribusian tugas-tugas kepada staf;
d. Pelaksanaan urusan surat ā menyurat penggandaan dokumen serta
pemeliharaan dan perawatan kearsipan;
e. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, usul pengadaan
pegawai sesuai formasi yang dibutuhkan, penyusunan Daftar Urut
Kepangkatan (DUK) pegawai;
f. Penyelenggaraan kegiatan administrasi perpustakaan;
g. Penyelenggaraan urusan rumah tangga Badan tentang
pemeliharaan kebersihan kantor, keamanan ketertiban kantor,
keprotokoleran, pelayanan jasa kantor (air, telpon, dan listrik);
h. Pelaksanakan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan sesuai
bidang tugas;
i. Penyiapan bahan penyelesaian masalah penyelenggaraan urusan
umum dan kepegawaian;
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
3. Unsur Pelaksana
a. Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya
Bidang Ekonomi Sosial dan Budaya adalah unsur pelaksana dibidang
perencanaan dan koordinasi pembangunan ekonomi dan sosial budaya.
Bidang Ekonomi Sosial dan Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan
melalui Sekretaris Badan
Bidang Ekonomi Sosial dan Budaya mempunyai tugas membantu Kepala
Badan dalam melaksanakan kegiatan perencanaan dan koordinasi
pembangunan ekonomi dan sosial budaya serta melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh pimpinan.
Untuk melaksanakan tugas, Bidang Ekonomi Sosial dan Budaya
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan perencanaan pembangunan pertanian dalam arti luas
peternakan, perikanan dan kelautan, kehutanan, penyuluhan dan
ketahanan pangan), industri, perdagangan, koperasi, Usaha Kecil
-Menengah, pertambangan dan energi ;
b. Penyusunan perencanaan pembangunan pendidikan dan seni
budaya, pemuda dan olahraga, kesehatan, keagamaan dan
kepercayaan, pemerintahan, kesejahteraan rakyat, penerangan dan
komunikasi, hukum dan kamtibmas, kependudukan,
ketenagakerjaan dan transmigrasi ;
c. Pelaksanaan koordinasi guna memaduserasikan dan atau
mensinergikan rencana pembangunan pertanian dalam arti luas
(pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan,
peternakan, perikanan dan kelautan, kehutanan, penyuluhan dan
ketahanan pangan), industri, perdagangan, koperasi, Usaha Kecil
-Menengah, pertambangan dan energi dengan instansi - instansi
terkait;
d. Pelaksanaan koordinasi guna memaduserasikan dan atau
mensinergikan pembangunan pendidikan dan seni budaya, pemuda
dan olahraga, kesehatan, keagamaan dan kepercayaan,
pemerintahan, kesejahteraan rakyat, penerangan dan komunikasi,
hukum dan kamtibmas, kependudukan, ketenagakerjaan dan
transmigrasi dengan instansi - instansi terkait ;
e. Pelaksanaan inventarisasi dan atau pemetaan permasalahan di
bidang ekonomi dan sosial budaya serta perumusan langkah
-langkah kebijakan dan tindakan pemecahannya;
f. Mengkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan
pemberdayaan yang berbasis masyarakat;
Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya yang terdiri dari 2 sub bidang yaitu :
i. Sub Bidang Ekonomi
Sub Bidang Ekonomi mempunyai tugas mengumpulkan bahan
penyusunan serta mengolah dan atau menganalisa/ menelaah rencana
pembangunan perekonomian daerah serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan.
ii. Sub Bidang Sosial Budaya
Sub Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan serta mengolah dan atau menganalisa/ menelaah rencana
pembangunan bidang sosial budaya serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan.
b. Bidang Fisik dan Prasarana
Bidang Fisik dan Prasarana adalah unsur pelaksana di bidang Fisik dan
Prasarana.
Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas membantu Kepala Badan
dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan Bidang I nfrastruktur, Tata
Ruang, Permukiman,Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup serta
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat(1), Bidang
Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi:
a.
Pelaksanaan Kegiatan Perencanaan Pembangunan I nfrastruktur,tata Ruang, Permukiman, Sumber daya Alam dan Lingkungan
Hidup.
b.
Pelaksanaan koordinasi guna memaduserasikan dan ataumensinergikan rencana pembangunan I nfrastruktur, Tata Ruang,
Permukiman,Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dengan
c.
Pelaksanaan I nventarisasi Permasalahan Pembangunan BidangFisik dan Prasarana serta Menetapkan Langkah-Langkah dan
Kebijakan Pemecahan.
d.
Mengkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatanpemberdayaan yang berbasisi masyarakat;
e.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.Bidang Fisik dan Prasarana terdiri atas 2 Sub Bidang yaitu :
i. Sub Bidang I nfrastruktur
Sub. Bidang I nfrastruktur mempunyai tugas mengumpulkan Bahan
Penyusunan Rencana Dan Program Pembangunan I nfrastruktur serta
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
ii. Sub Bidang Tata Tuang,Perumahan,Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
Sub. Bidang Tata Ruang, Perumahan, Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup mempunyai tugas mengumpulkan bahan
penyusunan rencana dan program pengaturan, pengembangan serta
pemanfaatan Tata Ruang, Perumahan, Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup.
c. Bidang Data dan Statistik Daerah
Bidang Data dan Statistik Daerah unsur pelaksana di bidang data dan
Statistik Daerah
Bidang Data dan Statistik Daerah mempunyai tugas membantu Kepala
Badan dalam melakukan dan mengkoordinasikan kegiatan Penyusunan
Data Dasar dan data pendukung lainnya serta penyusunan dokumen
statistik daerah dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Muna serta
Untuk melaksanakan tugas, Bidang Data dan Statistik Daerah mempunyai
fungsi :
a. Pengumpulan dan penyusunan data hasil pelaksanaan pembangunan
padaseluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah;
b. Melaksanakan dan mengkoordinasikan inventarisasi hasil
pembangunan pada kegiatan Dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
c. Melaksanakandan mengkoordinasikan penyusunan dokumen statistik
daerah;
d. Pengumpulandan Penyusunan Data Dasar Pembangunan Daerah;
e. Mengkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan
pemberdayaan yang berbasis masyarakat;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Bidang Data statistik Daerah memiliki 2 sub bidang yaitu :
i. Sub Bidang Pendataan
Sub Bidang Pendataan mempunyai tugas mengumpulkan dan
mengolah bahan sebagai masukan dalam penyusunan data
Perencanaan Pembangunan Daerah serta melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh pimpinan.
ii. Sub Bidang Statistik
Sub Bidang Statistik mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah dan
menyusun data-data statistik daerah dan melaksanakan analisis data ā
data statistik pelaksanaan pembangunan daerah.
d. Bidang Program, Pengendalian dan Evaluasi
Bidang ProgramPengendalian dan Evaluasi adalah unsur pelaksana Bidang
ProgramPengendalian dan Evaluasi
Bidang ProgramPengendalian dan Evaluasi mempunyai tugas membantu
penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah, melaksanakan
pengendalian, monitoring dan evaluasi terhadap program dan kegiatan,
serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Untuk melaksanakan tugas, Bidang Program, Pengendalian dan Evaluasi
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan dan
Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan yang meliputi
RPJP, RPJM, RKPD, KUA dan PPA serta dokumen lainnya;
b. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kepada semua bidang
pembangunan dan atau fungsi pemerintahan dalam rangka
penyusunan Program Kegiatan yang diusulkan kepada pemerintah
Propinsi dan atau pemerintah pusat;
c. Pelaksanaan pengendalian program kegiatan dan atau proyek
pembangunan di daerah dalam rangka menjamin pelaksanaan
rencana;
d. Pelaksanaan Monitoring dan evaluasi terhadap Program dan
kegiatan pada seluruh satuan kerja perangkat daerah untuk
mengukur kinerja capaiannya;
e. Pengkoordinasian penyusunan laporan triwulan pembangunan
daerah yang pendanaannya bersumber dari APBD Kabupaten, Dana
Tugas Pembantuan, dan sumber pendanaan lainnya;
f. Penyusunan laporan kinerja dan laporan keterangan tahunan
Bupati mengenai pelaksanaan Pembangunan Daerah;
g. Mengkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan
kegiatan pemberdayaan yang berbasis masyarakat;
Bidang program, pengendalian dan evaluasi terdiri dari 2 sub bidang
yaitu :
i. Sub Bidang Penyusunan Dokumen Perencanaan
Sub Bidang Penyusunan Dokumen Perencanaan mempunyai tugas
mengumpulkan dan mengolah bahan sebagai masukan dalam
penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah serta
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
ii. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi
Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi mempunyai tugas
mengumpulkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
pembinaan pembangunan Daerah dan pengendaliannya, melaksanakan
monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program kegiatan
pembangunan di daerah, menyusun laporan hasil dan kinerja atas
pelaksanaan pembangunan daerah secara priodik dan atau setiap
akhir tahun anggaran serta melaksanakan tugas lain yang diberikan
oleh pimpinan.
e. Bidang Penelitian dan Pengembangan
Bidang Penelitian dan Pengembangan merupakan unsur pelaksana di
bidang penelitian dan pengembangan.
Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas membantu
Kepala Badan dalam melaksanakan dan mengkoordinasikanpenelitian dan
pengembangan pembangunan daerah.
Untuk melaksanakan tugas, Bidang Penelitian dan Pengembangan
mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana penelitian, pelaksanaan penelitian, dan
pengumpulan hasil-hasil penelitian dan atau teknologi secara mandiri
maupun kerjasama;
c. penyusunan rencana pelaksanaan pengembangan hasil-hasil
penelitian dan atau teknologi;
d. penyusunan rencana serta analisa pengembangan dan pemanfaatan
sumberdaya alam dan rencana pengembangan dan atau
peningkatan sumber daya manusia.
e. Penyusunan dan analisa dokumen kerjasama dan rencana kerjasama
antara daerah dan antar instansi/ lembaga;
f. Mengkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan
pemberdayaan yang berbasis masyarakat;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Bidang Penelitian dan Pengembangan yang terdiri dari 2 sub bidang yaitu :
i. Sub Bidang Penelitian
Sub Bidang Penelitian mempunyai tugas mengumpulkan bahan
penyusunan dan mengolah rencana penelitian serta hasil-hasil penelitian
dan atau teknologi; mengumpulkan bahan analisa dan penilaianrencana
penelitian;mengumpulkan bahan penyusunan dan mengolah rencana
aplikasi dan atau rekomendasi atas hasil-hasil penelitian dan atau
teknologi serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
ii. Sub Bidang Pengembangan dan Kerjasama
Sub Bidang Pengembangan dan Kerjasama mempunyai tugas
mengumpulkan bahan penyusunan rencana serta analisa pengembangan
dan pemanfaatan semberdaya alam serta rencana pengembangan dan
atau peningkatan kualitas sumber daya manusia; mengumpulkan bahan
penyusunan dan mengolah dokumen kerjasama dan atau rencana
Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda Kab.
Muna terdiri dari pegawai dengan tingkat pangkat, golongan dan kualifikasi
penjenjangan sesuai Tabel berikut.
Tabel 6.1.
Jumlah Pegaw ai Berdasarkan Golongan
No. Pangkat Gol./ Ruang Jumlah
( Orang)
1. Pembina Utama Muda Tingkat I I V/ c 1
2. Pembina I V/ a 5
3. Penata Tingkat I I I I / d 4
4. Penata I I I / c 9
5. Penata Muda Tingkat I I I I / b 10
6. Penata Muda I I I / a 7
7. Pengatur Tingkat I I I / d 1
8. Pengatur I I / c 1
9. Pengatur Muda Tingkat I I I / b 3
10. Pengatur Muda I I / a 5
11. Juru I / c 2
TOTAL 48
Sumber : Subag. Umum dan Kepegawaian Bappeda Kab. Muna, Tahun 2016
Tabel 6.2.
Jumlah Pegaw ai yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan
No. Pangkat Jumlah
1. Diklat Kepemimpinan Tingkat I I
-2. Diklat Kepemimpinan Tingkat I I I 2
3. Diklat Kepemimpinan Tingkat I V 11
Sumber : Subag. Umum dan Kepegawaian Bappeda Kab. Muna, Tahun 2016
Adapun secara rinci Struktur organisasi Bappeda Kabupaten Muna
Gambar 6.2.
Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Muna KEPALA BADAN
SUB BAGI AN KEUANGAN SUB BAGI ANUMUM
DAN KEPEGAWAI AN
BI DANG EKONOMI , SOSI AL BUDAYA
BI DANG FI SI K DAN PRASARANA
SUB. BI DANG EKONOMI
SUB BI DANG SOSI AL BUDAYA
SUB BI DANG I NFRASTRUKTUR
SUBBI DANG TATA RUANG, PERUMAHAN, SDA DAN LI NGKUNGAN
HI DUP
SUB BI DANG PENDATAAN BI DANG DATA DAN STATI STI K DAERAH
BI DANG PROGRAM,
BI DANG LI TBANG
SUB BI DANG PENELI TI AN
BI DANG PENGEMBANGAN DAN
6.1.1.2 Dinas Pekerjaaan Umum
Penanganan prasarana dan sarana bidang keciptakaryaan di Kabupaten
Muna dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas
Pekerjaan Umum Sub. Dinas Cipta Karya Kabupaten Muna yang ditetapkan
dengan Keputusan Bupati Muna nomor 417 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok
dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muna sesuai dengan
kewenangan desentralisasi di daerah dan Peraturan Bupati Muna No. 32
Tahun 2012 Tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Muna.
Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muna adalah
ā Terw ujudnya
Perencanaan,
Pelaksanaan
dan
Penertiban
Pengelolaan
Pembangunan secara
Terpadu dan berkesinambunganā
dengandidukung oleh 5 (lima) Misi yaitu:
a. Merumuskan dan Merencanakan Kebijaksanaan Teknis Pembangunan;
b. Melaksanakan Pembinaan dalam Pelaksanaan Pengelolaan
Pembangunan;
c. Melaksanakan Pengawasan dan Pengendalian Teknis Sesuai Fungsi
I nstansi Pekerjaan Umum;
d. Melakukan Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Kegiatan dan Mengadakan
Penyempurnaan Lebih Lanjut;
e. Pengelolaan Administrasi Ketatausahaan dengan Pelayanan Prima.
Untuk mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, semua
tugas tersebut telah terbagi habis dalam bidang dan seksi serta unit pelaksana
teknis.
Susunan organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat :
1) Sekretaris
2) Sub Bagian Umum dan kepegawaian;
3) Sub Bagian Keuangan.
4) Sub Bagian Perencanaan
c. Bidang Cipta Karya:
1) Seksi Perumahan dan Bangunan Gedung;
2) Seksi Penyehatan Lingkungan.
d. Bidang Tata Ruang:
1) Seksi Penataan Ruang.
2) Seksi Penataan Bangunan.
e. Bidang Bina Marga
1) Seksi Pembangunan Peningkatan Jalan dan Jembatan
2) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
f. Bidang Pengairan :
1) Seksi I rigasi dan Sungai
2) Seksi Operasional dan Lingkungan
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
h. Kelompok Jabatan Fungsional
Bagan susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum berdasarkan
Gambar 6.3.
Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muna KEPALA DI NAS
Penjabaran tugas pokok dan fungsi dalam struktur orgnisasi Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Muna adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin,
membina, mengkoordinasikan, mengendalikan dan merumuskan kebijakan
teknis dibidang pekerjaan umum serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan Bupati.
Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Dinas mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis pembinaan, pelaksanaan dan pengendalian
bidang pekerjaan umum berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh Bupati;
b. Pengkordinasian program kegiatan operasional dinas dengan pihak
terkait;
c. Pelaksanaan pembinaan teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan
di bidang pekerjaan umum;
d. Pembinaan penyelenggaraan administrasi umum kesekretriatan;
e. Penetapan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum
f. Pelaksanaan pengendalian, monitoring dan evaluasi terhadap berbagai
program kegiatan dan atau proyek di bidang pekerjaan umum;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati
2. Sektretariat
Sekretaris mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam memberikan
pelayanan teknis dan administrasi, mengendalikan program dan kegiatan
pada semua satuan organisasi lingkup dinas, serta melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh kepala dinas.
Untuk melasanakan tugas, sekretaris mempunyai fungsi :
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi bidang-bidang
lingkup dinas;
c. Pelaksanaan urusan administrasi umum dan kepegawaian;
d. Pengelolaan urusan administrasi keuangan dan aset dinas;
e. Penyusunan laporan dan pengendalian;
f. Pengelolaan administrasi umum untuk mendukung kelancaran tugas
dan fungsi dinas;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Sekretariat terdiri atas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian
Keuangan, Sub Bagian Perencanaan.
3. Bidang Tata Ruang
Bidang Tata Ruang mempunyai tugas melakukan sebagian tugas Dinas
Pekerjaan Umum serta melakukan pendataan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi dibidang tata ruang. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Tata
Ruang mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan pendataan dilapangan untuk mendapatkan data yang
akurat,
2. Pelaksanaan kebijakan teknis dibidang tata ruang,
3. Memberikan bimbingan teknis dibidang tata ruang,
4. Pelaksanaan kegiatan dibidang tata ruang,
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan.
Bidang Tata Ruang terdiri atas dua seksi yaitu :
a. Seksi Penataan Ruang
Seksi penataan ruang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
dibidang Tata Ruang, melaksanakan perumusan kebijakan pengendalian
penyiapan kawasan penataan ruang serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan.
b. Seksi Penataan Bangunan
Seksi Penataan Bangunan mempunyai tugas melaksanakan sebagian di
Bidang Tata Ruang sertya melaksanakan pengawasan teknis bangunan,
pendataan bangunan gedung, penertiban dan pembongkaran bangunan,
pengendalian penerbitan perizinan bangunan dan rekomendasi
penerbitan perizinan layak lain serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh pimpinan.
4. Bidang Cipta Karya
Bidang cipta karya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Pekerjaan Umum serta melaksanakan kebijakan teknis dibidang cipta karya
serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Untuk melaksanakan tugas, Bidang Cipta Karya mempunyai fungsi :
1. Menyusun rencana program umum dibidang cipta karya,
2. Pembinaan dan membimbing pengembangan dibidang cipta karya,
3. Penyusunan dan penetapan program dalam pengelolaan bangunan dan
perumahan,
4. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan dibidang cipta karya,
5. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan dibidang cipta karya,
6. Penyelenggaraan dan pembinaan peningkatan kemampuan sumber
daya manusia dibidang cipta karya,
7. Pelaksanaan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas dibidang cipta
karya,
Bidang CiptaKarya terdiri dari 2 (dua) seksi yaitu :
a. Seksi Perumahan dan Bangunan Gedung
; mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Cipta Karya serta melakukanpendataan, bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi serta dokumentasi
dan pelaporan serta tugas lin yang diberikan oleh pimpinan.
b. Seksi Penyehatan Lingkungan
; mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Cipta Karya, melakukan kegiatanpengelolaan pembangunan, pengelolaan teknis penyehatan lingkungan
meliputi drainase, urusan air bersih, air bersih (limbah) dan pengawasan
pelaksanaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana penyehatan
lingkungan.
5. Bidang Pengairan
Bidang Pengairan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Pekerjaan Umum serta merumuskan kebijakan teknis, melakukan
pendataan, pengembangan, pengelolaan, pemeliharaan, pebgairan serta
tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Untuk melaksanakan tugas, Bidang Pengairan mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana program pembinaan dibidang pengawasan,
pengendalian pembangunan, rehabilitasi, peningkatan dan
pengembangan, operasi serta pemeliharaan dan pengawasan pengairan,
2. Pembinaan dan bimbingan pengembangan pembangunan dibidang
pengairan,
3. Penyusunan dan penetapan program pembinaan terhadap
pengembangan pengelolaan dan pemeliharaan pengairan,
4. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan dibidang pemeliharaan pengairan,
6. Penyelenggaraan dan pembinaan peningkatan kemampuan sumber daya
manusia dibidang pembangunan pengairan,
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.
Bidang Pengairan terdiri dari 2 (dua) seksi yaitu :
a. Seksi I rigasi dan Sungai
; mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dibidang pengairan, melakukan pembinaan , pengawasan,pengendalian, pelaksanaan pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi
jaringan irigasi (irigasi tersier pedesaan) pelatihan dan penyusunan
serta pemanfaatan dan pengendalian sungai serta melaksanakan tugas
lain yang diberikan oleh pimpinan.
b. Seksi
Operasional
dan
Lingkungan;
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dibidang pengairan serta melaksanakanpendataan dilapangan untuk mendapatkan data yang akurat,
melaksanakan pembinaan, pengendalian pelaksanaan operasi,
lingkungan pengairan, pengawasan kondisi bangunan pengairan,
pemulihan efisiensi dan efektivitas penggunaan air permukaan dan
sumber air, penanggulangan bencana alamserta pengelolaan I uran
Penggunaan Air (I PAI R) serta tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
6. Bidang Bina Marga
Bidang Bina Marga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Pekerjaan Umum serta merumuskan kebijakan tehnis, melakukan
pendataan, pengembangan, pengelolaan, pemeliharaan jembatan dan jalan
serta tugas lain yang diberikanoleh pimpinan.
Untuk melaksanakan tugas, Bidang Bina Marga mempunyai fungsi :
2. Pembinaan dan bimbingan pengembangan pembangunan dibidang Bina
Marga,
3. Penyusunan dan penetapan program pembinaan terhadap
pengembangan pengelolaan dan pemeliharaan jalan dan jembatan,
4. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan dibidang pemeliharaan pengairan,
5. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan dibidang Bina Marga,
6. Penyelenggaraan pembinaan peningkatan kemampuan sumber daya
manusia dibidang Bina Marga,
7. Pelaksanaan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas dibidang Bina
Marga,
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.
Bidang Bina Marga terdiri dari 2 (dua) seksi yaitu :
a. Seksi
Pembangunan
Peningkatan
Jalan
dan
Jembatan
; mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang bina marga,melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan serta
melaksanakan tugas lainyang diberikan oleh pimpinan.
b. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
; mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dibidang Bina Marga, menyelenggarakanpembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan, membuat rekomendasi, perizinan pemanfaatan jalan dan
jembatan serta penanggulangan akibat bencana alam serta tugas lain
yang diberikan pimpinan.
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD)
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) merupakan unsur pelaksana teknis
Teknis Dinas dipimpin oleh seorang Kepala yang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas dan
secara operasional dikoordinasikan oleh Camat.
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Dinas dibidang Pemadam Kebakaran, Peralatan,
Perbengkelan dan Laboratorium serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan pimpinan.
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) terdiri dari :
1. UPTD Pemadam Kebakaran; mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam melaksanakan pelayanan yang bersifat teknis operional dibidang
penanggulangan dan pemadaman kebakaran.
2. UPTD Peralatan, Perbengkelan dan Laboratorium; mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan, penyaluran
dan perbaikan dan pemeliharaan serta pengelolaan laboratorium.
3. UPTD Wilayah Kecamatan; mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum yang
berada diwilayah tugasnya.
8. Kelompok Jabatan Fungsional;
mepunyai tugas melaksanakan tugas sesuai jabatan fungsional tertentu sesuai dengan peraturanTabel 6.3.
Sumber Daya Manusia ( SDM) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muna Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016
NO URAI AN
PENDI DI KAN
S- 2 S- 1 D I I I SMA/
STM SMP SD JUMLAH
1 Kepala Dinas 1
2 Bagian Tata Usaha 1 14 4 18 37
3 Bidang Bina Marga - 6 4 5 15
4 Bidang Cipta Karya 4 3 3 5 15
5 Bidang Tata Ruang 1 6 1 5 13
6 Unit Pelaksana Teknis Dinas:
- Peralatan dan Perbekalan 1 2 2 17 22
-Laboratorium dan Pengujian Material
- - -
-- Kecamatan 1 4 1 8 - - 14
- Pemadam Kebakaran - 2 - 17 - - 19
- Cabang - - -
-- Cabang - - -
-8 Kelompok Jabatan Fungsional - 1 - 1 - - 2
JUMLAH 10 37 12 120 206
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Muna, Tahun 2016
6.1.1.3 Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan
Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2007, tentang
Organisasi Perangkat Daerah ditindak lanjuti dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Muna Nomor 16 tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi
Lembaga Teknis Daerah tanggal 13 Desember 2008 berubah nama menjadi
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muna disingkat BLH Kabupaten Muna.
Namun pada tahun 2012 Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muna berubah
Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Muna
mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di
bidang Lingkungan Hidup, kebersihan dan pertamanan yang mempunyai
fungsi dalam perumusan kebijakan teknis dalam bidang pengelolaan
lingkungan hidup serta sebagai pelayanan penunjang pemerintahan
Kabupaten Muna.
Visi Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Muna sampai Tahun
2010 adalah :
āTerw ujudnya Kualitas Lingkungan Yang Serasi dan
Seimbang
Melalui
Peningkatan
Kemitraan
Lingkungan
Yang
Bertumpu pada Pelestarian Fungsi Ekosistem dan Pembangunan
Berkelanjutan Yang Berw aw asan Lingkunganā.
Visi ini disusun atas dasar komitmen bersama Lembaga Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Muna untuk memenuhi tuntutan dan
dinamika masyarakat dalam peningkatan kualitas lingkungan yang
dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan sampai dengan Tahun 2010.
Rendahnya kualitas lingkungan bila dibandingkan dengan tanggung
jawab Pemerintah Daerah dalam memperhatikan kepentingan masyarakat
merupakan tantangan Badan Lingkungan Hidup (BLH),Kebersihan dan
PertamananKabupaten Muna untuk bisa menunjukan kinerja. Dengan
penyerahan pengelolaan kewenangan dan kemampuan kepada Daerah
termasuk kewenangan pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan
Undang-Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta penjelasan atas UU No.
32 Tahun 2009, Daerah Otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan
Rendahnya PAD Kabupaten Muna bila dibandingkan dengan tanggung
jawab Pemerintah Daerah dalam memenuhi kebutuhan untuk peningkatan
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, maka Sumber Daya Alam (SDA)
menjadi perhatian utama, dalam pengelolaan dan pemanfaatannya. Dengan
demikian keseimbangan lingkungan akibat dampak dari pada eksploitasi
Sumber Daya Alam (SDA) akan semakin dirasakan oleh masyarakat.Hal ini
merupakan tantangan Badan Lingkungan Hidup (BLH), Kebersihan dan
Pertamanan Kabupaten Muna untuk bisa menunjukan kinerja sehingga
Kabupaten Muna dengan potensi Sumber Daya Alamnya (SDA) dapat dikelola
secara optimal dan dengan langkah ā langkah konkrit serta realitas,
berwawasan lingkungan dengan pedoman pada visi.
Untuk mewujudkan Visi Badan Lingkungan Hidup (BLH), Kebersihan
dan Pertamanan Kabupaten Muna ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Untuk mewujudkan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara
manusia dan lingkungan yang dapat mendukung pembangunan yang
berkelanjutan.
2. Melestarikan fungsi ekosistem dan mewujudkan lingkungan yang lestari
melalui upaya pemulihan lingkungan.
3. Melaksanakan koordinasi dan kemitraan dengan stakeholders dalam
pengelolaan lingkungan.
4. Meningkatkan Kualitas Kelembagaan dan Aparatur.
Untuk mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, semua
tugas tersebut telah terbagi habis dalam bidang dan seksi serta unit pelaksana
teknis. Susunan organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan
Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Muna Kabupaten Muna
a. Kepala Badan
b. Sekretariat
c. Bidang AMDAL dan Tata Lingkungan
d. Bidang Pengolahan Sampah, Pengendalian Pencemaran, Kerusakan dan
Pemulihan Lingkungan
e. Bidang Hukum dan Komunikasi Lingkungan
f. Bidang Kebersihan dan Pertamanan
g. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
h. Kelompok Jabatan Fungsional
Dari struktur diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH)
2. Kesekretariatanterdiri dari :
a. Sub Bagian Perencanaan
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang AMDAL dan Tata Lingkunganterdiri dari :
a. Sub Bidang Konservasi dan Tata Lingkungan
b. Sub Bidang AMDAL
4. Bidang Pengolahan Sampah, PengendalianPencemaran, Kerusakan dan
Pemeliharaan Lingkungan terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengolahan Sampah, Pengendalian Pencemaran
Pengolahan Limbah Domestik dan B3
b. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan dan Pemulihan Lingkungan
5. Bidang Hukum dan Komunikasi Lingkungan terdiri dari :
a. Sub Bidang Penegakan Hukum Lingkungan
b. Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan
6. Bidang Kebersihan dan Pertamanan
b. Sub Bidang Pertamanan, Pemakaman dan Lampu Jalan
7. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB)
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Bagan Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan
Pertamanan Kab. Muna.
Gambar 6.4.
Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Muna
BI DANG AMDAL DAN TATA LI NGKUNGAN
SUB BI DANG AMDAL
SUBBI D.
DOMESTI K DAN B3
SUBBI D.
BI DANG KEBERSI HAN & PERTAMANAN SUBBI D. OPERASI ONAL
Penjabaran tugas dan fungsi Badan lingkungan Hidup, Kebersihan dan
Pertamanan Kab. Muna sebagaimana Peraturan Bupati Muna Nomor 31 Tahun
2012 adalah sebagai berikut :
1. Kepala Badan Lingkungan Hidup ( BLH)
Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin,
membina, mengkoordinasikan, mengendalikan dan merumuskan kebijakan
teknis pengelolaan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan serta
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
Untuk melaksanakan tugas, Kepala Badan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan lingkungan kebersihan
dan pertamanan,
b. Pengkordinasian program kegiatan operasional perencanaandibidang
pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan dengan pihak
terkait,
c. Pelaksanaan pembinaan teknis penyelenggaraan perencanaan dalam
pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan,
d. Pembinaan penyelenggaraan administrasi umum kesekretariatan,
e. Penetapan kebijakan teknis bidang pengelolaan lingkungan hidup,
kebersihan dan pertamanan,
f. Pelaksanaan pengendalian, monitoring dan evaluasi terhadap berbagai
program kegiatan dibidang pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan
dan pertamanan,
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
2. Kesekretariatan
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam memberikan
pada semua satuan organisasi lingkup Badan,serta melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh Kepala Badan.
Untuk melaksanakan tugas, Sekretaris mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kegiatan tahunan Badan,
b. Pengkordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi bidang-bidang lingkup
Badan,
c. Pelaksanaan urusan Administrasi Umum Kepegawaian,
d. Pengelolaan urusan administrasi keuangan dan asset badan,
e. Penyusunan laporan dan pengendalian,
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Kesekretariatanterdiri dari :
i. Sub Bagian Perencanaan
ii. Sub Bagian Keuangan
iii. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang AMDAL dan Tata Lingkungan
Bidang Analisis Damak Lingkungan dan Tata Lingkungan mempunyai tugas
membantu kepala Badan dalam hal konservasi dan penataan lingkungan,
pengawasan dan pemantauan analisis dampak lingkungan serta
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Untuk melaksanakan tugas, Bidang AMDAL dan Tata Lingkungan
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pengupayaan perlindungan iklim dan perlindungan atmosfir,
b. Pelaksanaan pengawasan dan perlindungan terhadap keanekaragaman
hayati
c. Pelaksanaan perencanaan, pemantauan dan evaluasi tata ruang dan tata
d. Pelaksanaan pengawasan, pemantauan dan penilaian terhadap AMDAL
dan tata lingkungan,
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bidang AMDAL dan Tata Lingkunganterdiri dari :
a. Sub Bidang Konversi dan Tata Lingkungan
b. Sub Bidang Amdal
4. Bidang
Pengolahan
Sampah,
Pengendalian
Pencemaran,
Kerusakan dan Pemeliharaan Lingkungan
Bidang Pengolahan Sampah, Pengendalian Pencemaran, Kerusakan dan
Pemeliharaan Lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Badan
dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan bidang pengolahan kualitas
air, pengolahan limbah domestik, dan pengendalian pencemaran air, udara,
limbah B3, tanah, pemulihan kerusakan lingkungan, pemulihan serta
melaksanakan tugas lainyang diberikan oleh pimpinan.
Untuk melaksanakan tugas, bidang pengelolaan sampah, pengendalian
pencemaran, kerusakan dan pemeliharaan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengelolaan kwalitas air,
b. Pelaksanaan kegiatan pengendalian pencemaran lingkungan dan
pengelolaan limbah dengan instansi terkait,
c. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan pengendalian pencemaran
lingkungan, pemulihan lingkungan dan pengelolaan limbah serta
menetapkan langkah-langkah dan kebijakan pemecahan,
d. Mengkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan
pemberdayaan yang berbasis masyarakat,
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
Bidang Pengolahan Sampah, Pengendalian Pencemaran, Kerusakan dan
a. Sub Bidang Pengolahan Sampah, Pengendalian Pencemaran, Pengolahan
Limba Domestik dan B3
b. Sub Bidang Pengendalian Kerusakan dan Pemulihan lingkungan
5. Bidang Hukum dan Komunikasi Lingkungan
Bidang Hukum dan Komunikasi Lingkungan mempunyai tugas membantu
Kepala Badan dalam melaksanakan penegakan hukum lingkungan dan
komunikasi lingkungan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
pimpinan.
Untuk melaksanakan tugas, Bidang Hukum dan Komunikasi Lingkungan
mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan perjanjian internasional dibidang Pengendalian Dampak
Lingkungan dan perjanjian antar daerah dibidang pengelolaan
lingkungan,
b. Pelaksanaan penyuluhan dibidang komunikasi lingkungan,
c. Pelaksanaan penegakan hukum lingkungan,
d. Pelaksanaan penyediaan data informasi lingkungan,
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan.
Bidang Hukum dan Komunikasi Lingkungan terdiri 2 (dua) sub bidang yaitu :
a. Sub Bidang Penegakan Hukum lingkungan
b. Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan
6. Bidang Kebersihan dan Pertamanan
Bidang kebersihan dan pertamanan mempunyai tugas membantu Kepala
Badan dalam melaksanakan, mengkordinasikan serta merumuskan
kebijakan teknis, operasional persampahan, pemeliharaan kebersihan jalan
dan lingkungan, pertamanan, persampahan dan lampu jalan serta
Untuk melaksanakan tugas, Bidang Kebersihan dan Pertamanan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana program pembinaan dibidang operasional
persampahan, kebersihan, pertamanan, pemakaman dan lampu jalan,
b. Pembinaan dan bimbingan pengembangan pembangunan dibidang
operasional persampahan, kebersihan, pertamanan, pemakaman dan
lampu jalan,
c. Penyusunan dan penetapan program pembinaan terhadap
pengembangan operasional persampahan, kebersihan, pertamanan,
pemakaman dan lampu jalan,
d. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan dibidang operasional
persampahan, kebersihan, pertamanan, pemakaman dan lampu jalan,
e. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan dibidang kebersihan dan
pertamanan,
f. Penyelenggaraan pembinaan peningkatan kemampuan sumber daya
manusia dibidang kebersihan, pertamanan, pemakaman dan lampu jalan,
g. Pelaksanaan evluasi dan laporan pelaksanaan tugas dibidang operasional
persampahan, kebersihan, pertamanan, pemakaman dan lampu jalan,
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Bidang kebersihan dan pertamanan terdiri 2 (dua) sub bidang yaitu :
-
Sub Bidang Operasional Persampahan dan Kebersihan-
Sub Bidang Pertamanan, Pemakaman dan Lampu Jalan7. Unit Pelaksana Teknis Badan ( UPTB)
Unit pelaksana teknis badan dipimpin oleh seorang kepala yang berada
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan dan
Unit Pelaksana Teknis Badan dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan keuangan daerah untuk melaksanakan sebagian kegiatan
teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai
wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.
Tabel 6.4.
Sumber Daya Manusia ( SDM) Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Muna
No. Pangkat Gol./ Ruang Jumlah ( Orang)
1. Pembina Utama Muda Tingkat I I V/ c 1
2. Pembina Tk I I V/ b 2
3. Pembina I V/ a 2
4. Penata Tingkat I I I I / d 5
5. Penata I I I / c 5
6. Penata Muda Tingkat I I I I / b 4
7. Penata Muda I I I / a 8
8. Pengatur I I / c 5
9. Pengatur Muda Tingkat I I I / b 24
10. Pengatur Muda I I / a 14
11. Juru I / c 1
12. Juru Muda 1
Total 72
Sumber : BLHKP Kabupaten Muna, Tahun 2016
6.1.2 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk
peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu
dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah
melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan
produktifitas dan kinerja.
Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang
keciptakaryaan, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan
kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
wewenang untuk masing-masing bidang/ seksi. Selanjutnya juga perlu
dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/ seksi di
dalam keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja
lintas dinas/ bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi
program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program
dan kegiatan antar perangkat daerah.
Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan
di dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah
Kabupaten/ kota, khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi
pemerintah bidang keciptakaryaan. Dengan mengacu pada tabel berikut,
dapat dicantumkan penjabaran peran masing- masing instansi dalam
pembangunan bidang Cipta Karya.
Tabel 6.5.
Hubungan Kerja I nstansi Bidang Cipta Karya di Kabupaten Muna
No I nstansi
Peran I nstansi dalam Pembangunan Bidang Cipta
Karya
Unit/ Bagian yang Menangani
Pembangunan Bidang Cipta karya
1. Bappeda 1. Pengoordinasian
penyusunan perencanaan pembangunan
Bidang Fisik dan Prasarana
3. Bimbingan supervisi dan konsultasi penyusunan rencana pembangunan. 4. Pengendalian
pembangunan.
2. Dinas PU 1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Cipta Karya
Bidang Cipta Karya
2. Penyusunan rencana dan program pembinaan dan bimbingan teknis dibidang Cipta Karya
3. Penanggulangan bencana alam dan usaha-usaha pengendalian dan rehabilitasi
4. Pengelolaan gedung-gedung pemerintah dan rumah dinas
5. Pengendalian pelaksanaan
pembangunan dibidang Cipta Karya
6. Pengumpulan data dan laporan dibidang Cipta Karya
1. Pelaksanaan penyusunan program teknis dibidang
kebersihan dan
persampahan termasuk perizinan
Bidang Kebersihan dan Pertamanan
2. Pelaksanaan bimbingan dan pengendalian keb kersihan jalan dan segala kelengkapannya
3. Pelaksanaan pemantauan dan pembersihan jalan, lingkungan serta normalisasi drainase 4. Penyediaan sarana dan
5. Pemantauan pelaksanaan pelayanan sampah, jadwal pengumpulan dan pengangkutan dari TPS hingga TPA
6. Penyediaan penampungan,
pemusnahan dan
pemanfaatan di lokasi TPA
7. Pelaksanaan pemantauan dan pengelolaan kualitas air
8. Pelaksanaan kegiatan pengendalian pencemaran
lingkungan dan
pengelolaan limbah dengan instansi terkait 9. Pelaksanaan inventarisasi
permasalahan
pengendalian pencemaran
lingkungan dan
pengelolaan limabah serta menetapkan langkah-langkah dan kebijakan pemecahan
10. Mengkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan pemberdayaan yang berbasis masyarakat Sumber : Renstra SKPD
Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan
kerja, perlu dilengkapi dengan tatalaksana dan tata hubungan kerja antar
satuan kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap
pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam
melakukan tugasnya. Dengan tabel berikut bisa dicantumkan inventarisasi
Tabel 6.6.
I nventarisasi SOP Bidang Cipta Karya
No Nama SOP I nstansi
yang Terlibat
Tugas dan Fungsi I nstansi dalam SOP
I Pengembangan Permukiman
- Menyusun program-program pada kawasan kumuh, - Melaksanakan
pekerjaan fisik pada lokasi kawasan kumuh
I I Penataan Bangunan dan Lingkungan
1. SOP
- Dilakukan
pemeriksaan dan pengujian oleh tim teknis dari kantor pemadam setiap
I I I Pengembangan Air Minum
1. Tidak ada data
I V Pengembangan PLP
- Menyiapkan wadah sampah organik dan anorganik untuk memudahkan
pekerjaan pengumpulan.
6.1.3 Kondisi Sumber Daya Manusia ( SDM) Bidang Cipta Karya
Pemerintah Kabupaten Muna didukung oleh Sumber Daya
Manusia/ Aparatur yang Handal. Sebagian besar aparatur/ pegawai di
Pemerintah Kabupaten Muna yang menangani bidang Cipta Karya adalah
lulusan Sarjana (S1). Kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani
bidang Cipta Karya di Kabupaten Muna dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 6.7.
Komposisi Pegaw ai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang
dan
Sumber : Data SKPD Teknis
6.2 Analisis Kelembagaan
6.2.1 Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan
keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja
organisasi maupun keluaran produk RPI 2JM Bidang Cipta Karya. Analisis
deskriptif keorganisasian bidang Cipta Karya di Kabupaten Muna adalah
sebagai berikut :
1. Struktur organisasi
a. Struktur organisasi perangkat kerja daerah yang menangani bidang
Cipta Karya di Kabupaten Muna sudah sesuai untuk mendukung
pembangunan bidang cipta karya di Kabupaten Muna.
2. Tugas dan fungsi organisasi
a. Belum optimalnya manajemen bidang cipta karya mengikuti sistem
b. Koordinasi dan kerjasama instansi sektor terkait dalam merumuskan
sistem koordinasi bidang cipta karya masih sangat rendah.
c. Tuntutan pelayanan administrasi perizinan dan kajian amdal, UKL,
UPL dan SOP dari dunia usaha dan masyarakat umum semakin
banyak;
3. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi struktur organisasi
a. Belum maksimalnya penerapan peraturan, khususnya
undang-undang persampahan bagi masyarakat yang melanggar, yaitu
membuang sampah di sembarang tempat.
b. Penegakkan aturan dan hukum lingkungan tidak jelas siapa yang
bertanggung jawab;
c. Pertumbuhan penduduk kota yang cukup besar.
4. Permasalahan dalam keorganisasian
a. Rendahnya tingkat kesejahteraan personil, khususnya tenaga
kontrak, tenaga teknis
b. Belum optimalnya disiplin kerja tenaga operasional.
c. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap dampak
buruk/ negative dari lingkungan yang tidak terkelola dengan baik
d. Terbatasnya dana operasional dan biaya pemeliharaan
e. Rendahnya kualitas SDM
6.2.2 Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang
cipta karya adalah untuk mengetahui factor - faktor yang berpengaruh
terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPI 2JM Bidang Cipta
Karya. Analisis deskriptif ketatalaksanaan bidang Cipta Karya di Kabupaten