• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Borg & Gall (2003) menyatakan penelitian pengembangan memiliki dua tujuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Borg & Gall (2003) menyatakan penelitian pengembangan memiliki dua tujuan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

39 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Model Penelitian

Model pengembangan media CD interaktif ini menggunakan model Borg & Gall. Borg & Gall (2003) menyatakan penelitian pengembangan memiliki dua tujuan utama yaitu: (1) mengembangkan produk. (2) menguji produk. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah sesuai tabel berikut ini:

No Tahap-Tahap Rincian Kegiatan

1 Melakukan penelitian dan pengumpulan informasi.

Kajian pustaka, pengamatan, persiapan laporan tentang pokok permasalahan.

2 Melakukan perencanaan. Pendefinisian, perumusan tujuan, penentuan urutan layanan, uji skala kecil.

3 Mengembangkan bentuk produk awal.

Penyiapan materi, penyusunan produk, penyusunan kelengkapan produk (panduan, evaluasi).

4 Melakukan uji ahli. Menguji produk awal, mengumpulkan data, analisis hasil data.

5 Melakukan revisi terhadap produk utama.

Revisi berdasarkan evaluasi dan saran uni coba lapangan awal

6 Melakukan uji coba lapangan utama.

Untuk kerja subjek pada pra pelatihan dan pasca pelatihan dikumpulkan, dinilai sesuai tujuan, dibandingkan dengan data kelompok jika ada.

7 Melakukan revisi terhadap produk operasional.

Revisi berdasarkan evaluasi dan saran uji coba lapangan utama

(2)

40

3.1.1 Karakteristik Penelitian 1. Responden

Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah guru BK SMA N 1 Bojong Kabupaten Tegal.

2. Waktu

a. Uji ahli dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2013.

b. Uji coba CD interaktif kepada guru BK dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2013.

3.2 Peralatan dan Bahan 1. Perangkat Keras (hardware)

a. Satu set komputer multimedia b. Satu set CD interaktif

c. Buku pedoman bimbingan dan konseling, dan tutorial Adobe Flash Professional 8

2. Perangkat Lunak (software)

a. Macromedia Flash Proffesional 8. b. Adobe Potoshop Cs. 5

c. Miscrosoft Word d. MS. Paint

(3)

41

f. Cyberlink Wave Editor 3. Bahan Penunjang

a. CD R / RW b. USB Flash Disk 4. Speisfikasi Minimal

a. Processor: Intel ® Atom™ 1.66 GHz-1.67GHz b. Instaled Memory (RAM): 512

c. System Type : 32-bit Operation System, OS XP, 7/ vista & Windows 8 d. Vektor Graphic Adaptor (VGA) : 250 MB

3.3 Indikator Program/ Media

Indikator / kriteria perlu diterapkan untuk mengukur kualitas media BK yang akan dikembangkan agar nantinya tidak menimbulkan berbagai persepsi tentang media (program) pembelajaran yang dibuat. Adapun indikator / kriteria tersebut meliputi:

3.3.1 Kriteria Pelyanan Bimbingan Layanan Informasi (Guru Pembimbing) Merujuk pada prosedur pemberian layanan informasi menurut W.S Winkel dan M.M sri Hastuti (2004), yaitu:

1. Bahan infromasi tepat dan akurat.

2. CD interaktif jelas dalam menguraikan informasi. 3. Bahan informasi relevan bagi siswa.

(4)

42

5. Bahan informasi tidak menimbulkan multai persepsi. 6. Bahan informasi berguna dan bermanfaat bagi siswa. 3.3.2 Kriteria Pendidikan (Educational Kriteria)

Menurut Amir Hamzah dalam Kristiningrum (2007), indikator multimedia pembelajaran interaktif adalah:

1. Pembelajaran (instructional)

a. Program dapat digunakan untuk pembelajaran individu, kelompok kecil, dan kelas.

b. Program mempunyai topic yang jelas.

c. Pendekatan pembelajaran dalm program dapat menyesuaikan dengan siswa. 2. Kurikulum

a. Program relevan dengan pemberian informasi jenis narkoba. b. Program sudah sesuai dengan tujuan layanan informasi. 3. Isi materi

a. isi materi mempunyai informasi yang benar dan tepat. b. Program berisi informasi, pertanyaan Tanya jawab. 4. Interaksi

a. Struktur program fleksibel unutk pemakai.

b. Program mempunyai balikan terhadap input yang diberikan oleh pemakai. 5. Balikan

(5)

43

a. Balikan bersifat positif dan tidak membuat siswa kebingungan ketika akan melanjutkan.

b. Balikan relevan terhadap respon siswa danm bersifat korektif.

c. Balikan mempunyai respon yang bervariasi sehingga pemakai tidak merasa bosan.

d. Balikan tetap tampil di layar dalam waktu yang sesuai. 3.3.3 Tampilan

Menurut Martha Gill dalam Kristiningrum (2007), indikator desain multimedia pembelajaran adalah:

1. Pewarnaan

a. Pemakaian warna tidak mengacaukan tampilan pada layar. b. Pemakaian warna membantu pemahaman konsep.

2. Pemakaian kata dan bahasa

a. Menggunakan Bahasa Indonesia.

b. Menggunakan karakter/ huruf yang sesuai. 3. Tampilan pada layar

a. Menggunakan hypertext untuk memfasilitasi navigasi dan membantu pemakai menjelajahi program.

b. Setiap tampilan merupakan kombinasi beberapa komponen berupa teks, grafis, animasi yang bekerja sama sehingga program tampak jelas.

(6)

44

a. Grafis membuat informasi lebih atraktif.

b. Grafis membantu visualisasi kejadian yang jarang terjadi. c. Grafis membantu mengingat informai yang dipelajari.

d. Grafis terlihat jelas dan mudah dipahami (membantu pemahaman) 5. Animasi/ Video

a. Animasi/ video membutuhkan input dari pemakai.

b. Animasi/ video membantu pemakai dalam melihat kejadian yang jarang terjadi. 6. Suara

a. Pemakaian Suara menambah pemahaman konsep. b. Suara dapar diatur (dimatikan atau dibunyikan). c. Suara terdengar jelas dan digunakan secara efektif. 7. Perintah dan menu ikon

a. perintah-perintah dalam program bersifat sederhana dan mudah dioperasikan. b. program-program mempunyai menu dan ikon.

c. Menu dan ikon dapat digunakan secara tepat dan efektif.

d.Terdapat tombol, ikon, dan menu yang tetap untuk bantuan, keluar, maju, mundur, atau berpindah ke materi lain.

3.3.4 Kualitas Teknis

Menurut Amir Hamzah (2002), kualitas teknis dalam multimedia pembelajaran interaktif adalah:

(7)

45

a. Program dapat dimulai dengan mudah. b. Program dapat dioperasikant anpa CD.

c. Program dapat berjalan dengan semestinya dalam kondisi normal. 2. Reaksi pemakai

a. Pemakai dapat mengoperasikan program secara mandiri. b. Pemakai merasa senang menggunakan program.

c. Pemakai tidak merasa bosan menggunakan program. d. Pemakai memperoleh informasi tentang narkoba. 3. Keamanan program

a. Program tidak dapat diubah oleh pengguna.

b. Program tidak terhapus bila ada kesalahan pemakai. 4. Fasilitas pendukung atau tambahan

a. Program bebas dari kesalahan yang dapat mengakibatkan program berhenti. b. Terdapat fasilitas beberapa halaman video.

3.3.5 Keberhasilan Penelitian.

Penelitian ini dikatan berhasil jika program tersebut sudah divalidasi oleh 3 orang ahli yaitu ahli layanan informasi, guru BK, serta ahli desain grafis, sehingga CD interaktif ini dapat di gunakan sebagai media pemberian layanan informasi tentang narkoba.

(8)

46

3.4 Langkah-Langkah Peneitian dan Pengembangan

Tabel 3.1 Langkah-Langkah Penelitian

3.5 Proses Kerja

Tabel 3.2 Proses Kerja Potensi

dan Masalah

Pengumpulan Data

Desain Produk Validasi Desain Revisi Desain Uji Coba Produk Revisi Produk ANALISIS DESAIN/ RNCANGAN MIXING EDITING CD INTERAKTIF DISTRIBUSI PROGRAM EVALUASI

(9)

47

1. Analisis

Setelah mengetahui potensi dan masalah, dalam proses analisis ini peneliti mulai menganalisis kebutuhan yang diperlukan untuk merancang media layanan informasi yang sesuai dengan kondisi yang ada. Maka dari itu, dalam proses analisis ini peneliti mulai menganilisis tentang: pemilihan jenis informasi atau materi, penentuan pemakai, membuat satuan layanan bimbingan dan konseling dan indikator untuk uji kelayakan pemakaian. Untuk penentuan pemakai peneliti memilih murid SMA, untuk indikator sudah dijelaskan pada awal, satuan layanan bimbingan konseling yang dibuat yaitu satuan layanan bimbingan dan konseling tentang layanan informasi dan materi yang akan dimuat kedalam CD interaktif adalah tentang narkoba.

2. Desain

Layout desain yang baik dan terencana akan mempermudah pembuatan aplikasi selanjutnya. Dalam tahap ini peneliti melakukan mepersiapkan: membuat skenario atau gambaran awal bagaimana nantinya alur penggunaan CD intarktif tersebut. Dalam tahap ini pula, peneliti mulai mengumpulkan bahan-bahan mulai dari gambar, materi, serta video yang dikumpulkan dan ditempatkan kedalam sebuah folder.

3. Editing

Dalam proses ini, dilakukan pemeriksaan masing-masing komponen yang diperlukan untuk melakukan proses mixing. Dalam proses editing ini, peneliti mulai memikirkan bagaimana besar kecilnya sebuah halaman, mengubah ekstensi gambar

(10)

48

dan video serta mengatur durasinya, dan membuat tombol navigasi yang akan digunakan.

4. Mixing

Selanjutnya dilakukan pencampuran/ penggabungan. Hasil editing yang berupa file-file jadi dan video dimasukan dalam pemrograman Macromedia Flash Proffesional 8. Kemudian dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk file mentah CD interaktif.

5. CD Interaktif

Tampilan file mentah dalam tahap mixing dibuat berdasakan rencana yang telah dirancang sebelumnya dengan matang. Kemudian dilakukan proses mengubahnya menjadi aplikasi matang dan siap di bakar dan ber extensi .exe. ini merupakan bagian dari penilaian yang menentukan baik tidaknya media yang dibuat sehingga menentukan kelayakan aplikasi.

Dalam tahap ini, dituntut kreativitas dan keahlian desainer, dalam tahap ini pula boleh dilakukan pengembangan dari tahap desain untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan memuaskan sebelum di burning dan siap di gunakan.

6. Distribusi program

Setelah CD interaktif siap digunakan, peneliti merencanakan mendistribusikan kaset CD interaktif ini ke SMA N 1 Bojong Kabupaten Tegal.

(11)

49

7. Evaluasi

Hasil distribusi program kemudian dianalaisi untuk menilai kualitas program dan kelayakanya. Masukan kritik dan saran bagi responden menjadi bahan pertimbangan yang sangat beguna untuk perbaikan program selanjutnya. Jika hasilnya belum memuaskan, maka dilakukan evaluasi pada tahap-tahap yang perlu diperbaiki.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Teknik FGD (Focus Group Discussion)

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik FGD (Focus Group Discussion). Yaitu teknik pengumpulan informasi mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok. Pengumpulan data melalui diskusi dalam grup akan dilakukan oleh guru BK.

Komponen-komponen diskusi tersebut meliputi : Berilah tanda () pada kolom dibawah ini : Ket : SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai TS : Tidak Sesuai

(12)

50

Tabel 3.3 Kriteria Pendidikan

NO INDIKATOR SS S TS STS

1. Program dapat digunakan untuk pembelajaran individu, kelompok kecil, dan kelas.

2. Program mempunyai topic yang jelas.

3. Pendekatan pembelajaran dalam program dapat menyesuaikan dengan siswa.

4. Program relevan dengan pemberian informasi tentang narkoba.

5. Program sudah sesuai dengan tujuan layanan informasi. 6. Isi materi mempunyai informasi yang benar dan tepat. 7. Program berisi informasi pertanyaan Tanya jawab. 8. Struktur program fleksibel untuk pemakai.

9. Program memiliki balikan terhadap input yang diberikan oleh pemakai.

10. Balikan bersifat positif dan tidak membuat siswa kebingungan ketika akan melanjutkan.

11. Balikan relevan terhadap respon siswa dan bersifat korektif.

12. Balikan mempunyai respon yang bervariasi sehingga pemakai tidak merasa bosan.

13. Balikan tetap tampil di layar dalam waktu yang sesuai Tabel 3.4 Kriteria Tampilan

NO INDIKATOR SS S TS STS

1. Pemakaian warna tidak mengacaukan tampilan pada layar.

2. Pemakaian warna membantu pemahaman konsep. 3. Menggunakan huruf/karakter yang sesuai.

(13)

51

4. Menggunakan bahasa Indonesia.

5. Menggunakan Hypertext untuk memfasilitasi navigasi dan membantu pemakai menjelajah program.

6. Setiap tampilan merupakan kombinasi beberapa komponen berupa grafis, teks, animasi yang bekerja bersama sehingga program tampak jelas.

7. Grafis membuat informasi lebih atraktif.

8. Grafis membantu visualisasi kejadian yang jarang terjadi. 9. Grafis membantu mengingat informasi yang dipelajari. 10. Grafis terlihat jelas dan mudah dipahami ( membantu

pemahaman).

11. Animasi/video membutuhkan input dari pemakai.

12. Animasi/video membantu pemakai dalam melihat kejadian yang jarang terjadi.

13. Pemakaian suara menambah pemahaman konsep. 14. Suara dapat diatur.

15. Suara terdengar jelas dan digunakan secara efektif. 16. Perintah-perintah dalam program bersifat sederhana dan

mudah dioperasikan.

17. Program mempunyai menu dan ikon.

18. Menu dan ikon dapat digunakan secara tepat dan efektif. 19. Terdapat tombol ikon, dan menu yang tetap untuk

bantuan keluar, maju, mundur, atau berpindah ke materi lain.

Tabel 3.5 Indikator Kualitas Teknis.

NO INDIKATOR SS S TS STS

1. Program dapat dimulai dengan mudah. 2. Program dapat dioperasikan tanpa CD

(14)

52

3. Program dapat berjalan dengan semestinya dalam kondisi normal.

4. Pemakai dapat mengoperasikan program secara mandiri. 5. Pemakai merasa senang menggunakan program.

6. Pemakai tidak merasa bosan menggunakan program. 7. Pemakai memperoleh informasi tentang nakoba. 8. Program tidak dapat diubah oleh pemakai.

9. Program tidak terhapus bila ada kesalahan pemakai. 10. Program bebas dari kesalahan yang dapat mengakibatkan

program terhenti.

11. Terdapat fasilitas beberapa video. 2. Metode Angket (questioner)

Metode angket digunakan untuk mengukur indikator program berkenaan dengan kriteria bimbingan, tampilan program, dan kualitas teknis.

Angket menggunakan format respon empat poin dari skala Likert, dimana alternative responnya adalah (SS) untuk sangat sesuai, (S) untuk sesuai, (TS) kurang sesuai, dan (STS) sangat tidak sesuai.

Penentuan scoring pada skala Likert dilakukan secara apriori. Bagi skala yang forable akan mempunyai kemungkinan-kemungkinan skor 4 bagi sangat setuju, 4 bagi sesuai, 3 bagi kurang sesuai, 2 bagi tidak sesuai, dan 1 bagi sangat tidak sesesuai. Dan bagi skala unforable dihitung sebaliknya.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas logis. Untuk membuat validitas logis dalam penilitian ini, maka pembuatan instrument mengikuti langkah-langkah yang benar dan hati-hati yaitu dengan memecah variable menjadi

(15)

53

beberapa indikator, kemudian merumuskan butir-butir pertanyaan. Dengan demikian, secara logis akan dicapai validitas intrumen seperti yang dikehendaki.

3. Teknik Wawancara

Wawancara adalah teknik untuk memahami individu secara lisan, dengan mengadakan kontak langsung pada sumber data. Teknik wawancara ini dilakukan kepada konselor di sekolah menengah pertama.

Berikut komponen-komponen wawancara :

1. Bagaimana layanan informasi tentang narkoba yang biasanya dilaksanakan di sekolah ini?

2. Kesulitan apa yang dialami selama melaksanakan pemberian layanan? 3. Fasilitas apa saja yang ada di sekolah untuk menunjang layanan

informasi?

4. Apakah layanan yang diberikan dirasa cukup efektif bagi siswa? 5. Melihat dengan kemajuan IPTEK menurut anda apakah dalam

memberikan layanan dirasa memerlukan media yang berbasis komputer? 6. Tersediakah media CD interaktif bimbingan dan konseling di sekolah ini? 7. Pernahkan guru BK berkerja sama dengan pihak berwajib mengadakan

sosialisasi tentang narkoba?

8. Seperti apa media yang biasanya digunakan ketika guru BK memberikan layanan informasi?

(16)

54

3.7 Teknik Analisi Data

Setelah data diperoleh, selanjutnya adalah menganailisi data tersebut. Penelitian ini lebih menitik beratkan pada bagaimana mengembangan media layanan informasi, sehingga data dianalisis dengan system deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif atau menelaah hasil FGD guru BK di sekolah tentang pengolahan data CD interaktif tentang narkoba. Berikut adalah analisis data angket:

1. Mengubah skor angka pada masing-masing aspek yang diukur dalam indikator kedalam bentuk kategori yaitu Amat baik, Baik, Cukup Baik, Kurang Baik, dan Sangat Kurang Baik.

2. Membuat tabulasi data.

3. Menghitung presentasi dari tiap-tiap subvariabel dengan rumus: P(s) = S/N x 100%

Ps : presentase subvariabel S : Jumlah skor tiap subvariabel N : Jumlah skor maksimum

4. Dari hasil presentase subvariabel yang diperoleh kemudian dimasukan kedalam tabel supaya lebih mudah untuk membaca hasil penelitian. Memnentukan kriteria kualitatif dilakukan dengan cara:

a. Menetukan presentase skor ideal (Skor maskimum) :100 b. Menentukan presestase skor terendah (skor minimum) :0

(17)

55

c. Menentukan range : 5

d. Menentukan lebar interval : 100-0/5=20

Berdasarkan perhitungan diatas maka range presentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.6. Range Kriteria Kualitatif Program

NO Interval Kriteria

1 Skor: 84 – 104 Amat Baik

2 Skor:63-83 Baik

3 Skor: 42-62 Kurang Baik

4 Skor: 21-41 Tidak Baik

Gambar

Tabel 3.1 Langkah-Langkah Penelitian
Tabel 3.3 Kriteria Pendidikan
Tabel 3.5 Indikator Kualitas Teknis.
Tabel 3.6. Range Kriteria Kualitatif Program

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dan pengabdian yang kami laksanakan di Desa Balesari menunjukkan bahwa anggota Bumdes dan anggota pokja kopi memiliki ketertarikan dalam mengikuti pelatihan

Hasil uji statistik dengan Chi-Square menunjukan p value lebih kecil dari (0,05) yaitu 0,01 < 0,05 sehingga disimpulan ada hubungan umur dengan kejadian abortus pada ibu

Untuk itu, penting bagi wanita selalu bersikap positif, dan tentunya sikap positif ini bisa muncul jika diimbangi oleh informasi atau pengetahuan yang cukup, sehingga

I jin Usaha I ndustri, I jin Usaha Perdagangan atau Tanda Daftar Gudang yang telah dimiliki oleh orang atau Badan sebelum Peraturan Daerah ini ditetapkan tetap

Cara tidak langsung dinilai memiliki keunggulan baik dari segi biaya maupun waktu, karena dalam cara ini digunakan suatu pembatas yaitu satuan pemetaan tanah dengan asumsi

Planning: tahap pertama yaitu tahapan rencana, dalam tahap ini peneliti mengidentifikasi masalah yang dihadapi peserta didik kemudian mencoba memikirkan strategi

Berdasarkan hasil belajar siswa siklus I, seperti yang terlihat pada table 3 diatas dengan jumlah siswa 33 orang dapat dilihat bahwa skor yang tertinggi yaitu 100 hanya diperoleh 9

Puji syukur penulis kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas segala berkat dan perkenanNya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang beJjudul PERANCANGAN