Tatap muka ke 10
PokokBahasan : SPERMA BEKU
1. Tujuan Intruksional Umum
Mengerti yang dimaksud dengan sperma beku Mengerti bentuk - bentuk sperma beku
Mengerti cara membuat dan cara menggunakannya
2. Tujuan Intruksional Khusus
Mampu memahami maksud pembuatan sperma beku Mampu membedakan bentuk-bentuk sperma beku Mampu membuat dan menggunakan sperma beku
3. Uraian Materi
Sperma yang akan dibekukan, setelah ditambabkan dengan bahan pengencer dan antibiotika juga harus ditambahkan dengan glycerol untuk meningkatkan daya hidup spermatozoa. Glycerol adalah suatu zat yang dapat berdifusi kedalam spermatozoa, dan dapat dimetabolisisr dalam proses yang menghasilkan energi danmembentuk fruktose. Dalam keadaan aerob glycerol dapat berfungsi menghasilkan fruktose, asam laktat yang terbentuk lebih rendah namun aktifitas spermatozoa optimum.
Sperma beku saat ini telah menjadi kebutuhan setiap peternak untuk mengawinkan sapi / kerbau / domba / kambing yang dimiliki, khususnya temak sapi. Sapi pertama kali lahir sebagai hasil inseminasi buatan dengan menggunakan sperma beku dilakukan oleh Stewart padatahu 1951. Kemudian Rowson pada tahun 1952 menginseminasi 38 ekor dan menghasilkan angka kebuntingan 79%.
Manfaat sperma beku antara lain
Efisiensi penggunaan pejantan unggul Perkawina tidak dibatasi waktu dan tempat Transpotasi mudah
Murah dan berkualitas tinggi Tahan lama disimpan
Kerugian sperma beku adalah
Bila terbatas bibitnya dapat terjadi inbreeding
Saat proses pembekuan terjadi kematian spermatozoa kurang lebih 50% Nitrogen cair sebagai media penyimpanan mahal dan cepat habis
Bila sampai kehabisan Nitrogen cair didalam container menyebabkab kematian spermatozoa
Bila sperma beku terkontaminasi bibit penyakit, mudah menyebar secara cepat
Sperma beku dapat berbentuk atau berupa ampul, pellet dan straw. Namun demikian sperma beku yang diproduksi pada saat ini dalam bentuk straw, karena lebih mudah, praktis, murah dan efisien.
Pembuatan sperma beku dalam bentuk Ampul
Sperma segar segera ditambah dengan bahan pengencer, antibiotikadan glycerol. Dengan menggunakan alat elektrik yang outomatis dapat mengisi kedalam ampul (0,5 ; 0,8 dan 1,0 ml), kemudian ampul dimasukkan kedalam rak (6 - 8 ampul) Ampul didalam rak tersebut lalu didinginkan dan diekuilibrasi pada suhu 5 °C selama 8 -18 jam, kemudian dimasukkan kedalam be jana berisi methanol (5 °C). Setelah itu ampul didinginkan secara bertahap dengan pendingin yang dilengkapi dengan thermoregulator, sebagai berikut:
Satu derajat per menit, pendinginan dari + 5 °C sa mpai dengan 0°C Tiga derajat per menit, pendinginan dari 0 °C samp ai dengan -12 °C Lima derajat per menit, pendinginan dari -12 °C sa mpai dengan - 50 °C Duapuluh derajat per menit, pendinginan dari - 50 °C sampai dengan
-100 °C
Limapuluh derajat per menit, pendinginan dari -100 °C sampai dengan -196 °C
Ampul-ampul tersebut kemudian diberi nama pejantan atau nomor identifikasi pejantan, nama pemilik dan tanggal penampungan.
Pembuatan sperma beku dalam bentuk Pellet
Sperma dalam bentuk pellet (butiran), pembuatannya digunakan dengan bahan yang mengandung bahan pelekat, pengawet, pelindung dan pengencer. Adapun bahan-bahan yang sering digunakan adalah;
11% Lactose (18,5% rafFmosa) 20% Joining telur
5-8% Glycerol Antibiotika Aquades
Bahan-bahan tersebut ditambahkan pada sperma segar, kemudian didinginkan pada suhu 5 °C, lalu dilakukan equilibrasi selama 4 jam kemudian dicetak pada cetakan CO2 padat dan kemudian diberi identifikasi. Hasil cetakan tersebut lalu dimasukkan kedalam Container yang telah diisi nitrogen cair. Sperma dalam bentuk pellet ini ada pula yang sekaligus mengandung bahan pengencer yang disebut Kombi-pellet.
Pembuatan sperma dalam bentuk straw
Straw (jerami plastik) digunakan untuk mengemas sperma beku, straw mempunyai ukuran panjang 113 mm, 120 mm, atau 40 mm dengan penampang 2,8 mm. Adapun menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi Midi$traw(0,5 ml), dan Ministraw (0,25 ml atau 0,30 ml). Salah satu ujung straw tersebut (bagian Ujung pabrik) mengandung bahan-bahan: kapas (non absorbent cotton) - potyvinil alcohol powder - kapas (non absorbent cotton).
Sperma cau(diluted) diisikan kedalam straw secara elektris sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan, kemudian ujungnya ditutup dengan serbuk perekat polyvinyl alcohol, lalu dimasukkan kedalam penangas air 21 °C selama 1 2 jam (equilibrasi). Kemudian straw diuapkan diatas Nitrogen (4 - 5 cm) selama 10 menit. Setelah itu straw dimasukkan kedalam goblet, lalu masuk kedalam Canister dan akhirnya masuk kedalam Container yang telah diisi dengan nitrogen cair lalu ditutup dan disimpan sampai kapanpun akan diguankan, namun jangan lupa isi nitrogen cair haras difcontrol dan diis sebelum habis.
Penyimpanan sperma beku
Sperma beku yang disimpan didalam nitrogen cair diletakakn didalam container yang terbuat dari besi baja dan didalamnya terdapat raang hampa udara dan isolasi. Didalam container tersebut, dapat ditempatkan beberapa canister dan didalam canister dapat diisi goblet yang terlebih dahulu diisi dengan sperma dalam bentuk straw atau ampul.
Bagian-bagian Container meliputi: Tutup container
Cincin index
Isolasi dan ruang vacuum Canister
Kode no pejantan/identifikasi Goblet
Adapun Container mempunyai kapasitas dan maximum static holding time(MSHT) yang berbeda tergantung dari jenisnya yaitu:
LR30 mempunyai kapasitas 9900 straw atau 3456 ampul dengan MSHT 55 hari
LR31 mempunyai kapasitas 2070 straw atau 720 ampul dengan MSHT 90 hari LR21 mempunyai kapasitas 1380 straw atau 480 ampul dengan MSHT 90
hari
LR 10 mempunyai kapasitas 1380 straw atau 480 ampul dengan MSHT 30 hari
XR 16 mempunyai kapasitas 1380 straw atau 480 ampul dengan MSHT 180 hari
Cara menggunakan Container haras difahami, karena bila belum mengetahui cara penggunaannya akan mengalami kesulitan dalam pemakaiannya, bahkan kerusakan alat tersebut. Adapun cara penggunaan Container adalah sebagai berikut:
Tutup container dibuka dengan cara menarik kearah vertical
Tangkai canister diangkat sedikit, lalu didorong keposisi sentral
Tangkai canister lalu ditekan kebawah kemudian diputar setengan lingkaran
Canister lalu diangkat keatas, hingga mencapai 5 cm dibawah leher container, pada posisi ini jangan lebih dari 45 detik, segera ambil straw / ampul lalu segera dicairkan (thawing) dan siap diinseminasikan !
Masukkan kembali canister kedalam container, lalu diputar dan ditempatkan kembali pada cincin index semula, kemudian container ditutup rapat. Selesai!
Cara mencairkan sperma beku (thawing )
Sperma yang baru diambil dari tempat penyimpanan (container) dngan suhu - 196 °C (didalam nitrogen cair) harus segera di thawing, yaitu proses pencairan kembali dengan memasukkan sperma pada air hangat, air kran atau air es tergantung dari kebiasaan, keperluan atau tersedianya air. Kemudian ambil straw lalu keringkan dengan handuk dan longgarkan kapas penyumbat dengan jari. Masukkan straw kedalam pipet insemmasi(PI) dengan ujung bagian pabrik dibawah lalu ujung straw dipotong kurang lebih satu (l)cm, kemudian masukkan plastic sheat dan dikunci. Sebelum diinseminasikan PI ditekan sedikit alat penyemprotnya hingga sedikit keluar spermanya. Pada prinsipnya, kenaikan suhu saat thawing hingga dimasukkan kedalam vagina hendaknya meningkat secara linear, jangan sampai menunjukkan fluktuasi yang nyata sehingga dapat merasak atau mematikan spermatozoa .Thawing dengan menggunakan air es air kran harus segera dipakai dalam waktu 5 menit sesudah thawing. Thawing pada suhu 4-5 °C lebih baik dari pada thawing pada suhu 15 °C atau 30 °C, berdasarkan nilai non return rate (NR).
4. Latihan - latihan
1. Sebutkan empat keuntungan dan dua kerugian sperma beku !
2. Bagaimanakah caranya pembuatan sperma beku dalam bentuk ampul, pellet dan Straw?Jelaskanjawabansaudara !
3. Sebutkan bagian - bagian Container dan bagaimana cara menggunakan alat penyimpan sperma beku tersebut ?
5. Rangkuman singkat
Sperma beku saat ini sudah menjadi kebutuhan untuk pengembangan ternak sapi, dan kerbau, menyusul untuk ternak domba dan kambing. Dengan sperma beku dari bibit yang unggul dirasakan manfaamya oleh para peternak. Thawing sperma beku yang baik dengan didukung kualitas sperma yang berkualitas dan ketepatan waktu kawin oleh inseminator yang trampil akan menghasilkan angka konsepsi yang tinggi.