• Tidak ada hasil yang ditemukan

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2013 TENT ANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR TAHUN 2013 TENT ANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR

3a

TAHUN 2 0 1 3

TENT ANG

PENDATAAN DAN PENERBITAN DOKUMEN K E P E N D U D U KA N BAGI P E N D U D U K RENTAN ADMINISTRASI K E P E N D U D U KA N DI KOTA MOJOKERTO

WALIKOTA MOJOKERTO, Menimbang

Mengingat

bahwa untuk melaksanakan kententuan Pasal 3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 1 Tahun 2 0 1 0 tentang Pedoman Pendataan dan Penerbitan Dokumen Kependudukan bagi Penduduk Rentan Administrasi Kependudukan, maka dipandang perlu menetapkan Pendataan dan Penerbitan Dokumen Kependudukan bagi Penduduk Rentan Administrasi Kependudukan di Kota Mojokerto, yang dituangkan dalam suatu Peraturan Walikota Mojokerto.

1 . Undang-Undang Nomor 1 7 Tahun 1 9 5 0 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Kecil Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur/ Jawa Tengah I Jawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 3 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 1 6 dan 1 7 Tahun 1 9 5 0 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5 5 1 ) ; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1 2 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang­ Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4 8 4 4 );

(2)

Menetapkan

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Norn or 467 4) ;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat I I Mojokerto (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242) ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, Tambahan l.embaran Negara Republik Indonesia Norn or 4 736) ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4 737) ;

7. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran penduduk dan Pencatatan Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4829) ; 8. Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 2004 tentang Pengelolaan

lnformasi Administrasi Kependudukan ;

9. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi Dinas-dinas Kota Mojokerto sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2 0 1 1 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi Dinas-dinas Kota Mojokerto ;

1 0. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 1 Tahun 2 0 1 2 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan ;

1 1. Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 28 Tahun 2 0 1 2 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto.

MEMUTUSKAN :

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG PENDATAAN DAN PENERBITAN DOKUMEN K E P E N D U D U KA N BAGI P E N D U D U K RENTAN ADMINISTRASI K E P E N D U D U KA N

(3)

B A B I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

1 . Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat tinggal di Kota Mojokerto.

2. Penduduk Rentan Administrasi Kependudukan adalah penduduk yang mengalami hambatan dalam memperoleh dokumen kependudukan yang disebabkan oleh bencana alam dan korban bencana sosial.

3. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi Administrasi Kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk

pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

4. Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata penduduk, pencatatan atas pelaporan peristiwa kependudukan dan pendataan penduduk rentan administrasi kependudukan serta penerbitan Dokumen Kependudukan berupa Kartu ldentitas atau Surat Keterangan Kependudukan.

5. Pengungsi adalah orang atau sekelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak buruk bencana.

6. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

7. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor.

8. Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial, antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror.

(4)

9. Orang Terlantar adalah penduduk yang karena suatu sebab sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhannya secara wajar, baik rohani, jasmani maupun sosial.

1 0 . Surat Keterangan Pengganti Tanda ldentitas selanjutnya disingkat SKPTI adalah identitas sementara yang diberikan kepada penduduk pengungsi, korban bencana alam dan korban bencana sosial di daerah, sebagai salah satu syarat penerbitan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk yang hilang atau rusak.

1 1. Surat Keterangan Pencatatan Sipil, selanjutnya disingkat SKPS adalah surat keterangan yang diberikan kepada penduduk pengungsi, korban bencana alam dan korban bencana sosial di daerah, digunakan sebagai tanda bukti diri sementara dan sebagai salah satu syarat penerbitan Kutipan Kedua Akta Pencatatan Sipil yang hilang atau rusak.

1 2. Surat Keterangan Orang Terlantar, selanjutnya disingkat SKOT adalah identitas yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang diberikan kepada orang terlantar setelah didata.

1 3 . Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh lnstansi Pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

1 4. lnstansi Pelaksana adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto yang berwenang melaksanakan pelayanan

administrasi kependudukan dan menerbitkan dokumen

kependudukan.

1 5. Pendataan adalah upaya mengumpulkan data penduduk pengungsi, korban bencana alam, korban bencana sosial dan orang terlantar.

1 6. Tim Pendataan adalah Tim Pendataan Penduduk Rentan Administrasi Kependudukan yang dibentuk oleh Pemerintah Kota

Mojokerto untuk melakukan Pendataan Penduduk Rentan

Administrasi Kependudukan dalam rangka penertiban dan penerbitan dokumen kependudukan.

B A B I I RUANG LINGKUP

P a s a l 2

Ruang lingkup pendataan dan penerbitan dokumen kependudukan bagi penduduk rentan administrasi kependudukan meliputi pendataan dan penerbitan dokumen kependudukan bagi penduduk korban bencana alam, bencana sosial dan orang terlantar.

(5)

P a s a l 3

Pendataan dan penerbitan dakumen kependudukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 menjadi kewenangan dan tanggungjawab Pemerintah Kata Majakerta.

BAB Ill

PENDATAAN DAN PENERBITAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN BAGI PENDUDUK KORBAN BENCANA

Bagian Pertama Tim Pendataan

P a s a l 4

( 1 ) Pendataan terhadap penduduk karban bencana dilakukan aleh Tim. (2) Tim Pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 )

berkedudukan di Kata Majakerta.

P a s a l 5

( 1 ) Tim Pendataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat ( 1 ) mempunyai susunan keanggataan sebagai berikut :

a. Ketua;

b. Sekretaris; dan c. Anggata.

(2) Ketua sebagaimana dimaksud pad a ayat ( 1 ) huruf a dijabat aleh Sekretaris Daerah Kata Mojokerto.

(3) Sekretaris sebaqairnana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf b dijabat aleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kata Mojokerto.

(4) Anggata Tim sebagaimana dimaksud pad a ayat ( 1 ) huruf c terdiri a t a s:

a. Pejabat pada Badan Pusat Statistik;

b. Pejabat pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; c. Pejabat pada Badan Kesatuan Bangsa, Palitik dan

Perlindungan Masyarakat; d. Pejabat pada Dinas Sasial; e. Pejabat pada Dinas Kesehatan;

(6)

g. Pejabat pada Sadan Pemberdayaan Masyarakat; h . Camat.

(5) Tim Pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

P a s a l 6

Tim Pendataan Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 mempunyai t u g a s:

a. menetapkan lokasi pendataan;

b. menyiapkan print out data keluarga dan data agregat penduduk; c. menyiapkan formulir pendataan;

d. melakukan bimbingan teknis bagi petugas pendata; e. melakukan pendataan;

f. melakukan verifikasi dan validasi data hasil isian formulir pendataan ( F R - 1.0 1 ) dan atau formulir biodata penduduk WNI ( F - 1 . 0 1 );

g. melaksanakan pemotretan terhadap penduduk yang telah mengisi formulir;

h. mengkoordinasikan penerbitan SKPTI dan SKPS;

1 . mengolah dan menyajikan data hasil pendataan; dan

j. membuat laporan secara berkala berdasarkan hasil pendataan kepada Walikota.

Bagian Kedua Perangkat Pendataan

P a s a l 7 Perangkat Pendataan terdiri dari :

a. Database Kependudukan Kota Mojokerto sebagai bahan I alat verifikasi dan validasi data kependudukan;

b. Formulir Pendataan Penduduk Karban Bencana ( F R - 1.0 1 ); c. Formulir Surat Pernyataan Kehilangan Dokumen (FR-1.02); d. Blanko Surat Keterangan Pengganti Tanda ldentitas ( B R - 1 . 0 1 ); e. Formulir Surat Keterangan Pencatatan Sipil (FR-2.01 );

f. Formulir Biodata Penduduk WNI ( F 1 - 0 1 );

g. Formulir Surat Pernyataan Perubahan Data Kependudukan WNI (F- 1 . 0 5 );

(7)

i. Perangkat komputer, printer dan lain-lain;

j. Foto digital.

Pasal 8

Tim Pendataan menyiapkan Perangkat Pendataan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7.

Bagian Ketiga

Mekanisme I Prosedur Pendataan dan Penerbitan Dokumen

Kependudukan Bagi Penduduk Korban Bencana

P a s a l 9

Persiapan pelaksanaan Pendataan meliputi kegiatan :

a. melakukan rapat-rapat koordinasi;

b. menetapkan lokasi pendataan;

c. menyusun peta kondisi lokasi bencana dan pengungsian;

d. menyiapkan print out data keluarga dan data agregat;

e. menyiapkan blanko dan formulir pendataan korban bencana alam

dan bencana social;

f. melakukan bintek kepada petugas;

g. menyusun jadwal pelaksanaan pendataan.

Pasal 1 0

Pelaksanaan Pendataan

( 1 ) Pelayanan Pendataan Penduduk korban bencana dilakukan setelah

selesai tahap tanggap darurat dan dimulai pada awal tahap rehabilitasi dengan situasi dan kondisi di lapangan.

(2) Pelayanan Pendataan Penduduk korban bencana sebagaimana

ayat ( 1 ) dilakukan sebagai berikut :

a. Tim Pendataan memberikan penjelasan/sosialisasi kepada

penduduk korban bencana alam/bencana sosial, perihal akan

dilakukan pendataan dalam rangka penerbitan dokumen kependudukan yang hilang/rusak;

b. Tim Pendataan menetapkan tempat I lokasi untuk melakukan

pendataan dan pelayanan administrasi kependudukan;

c. Tim Pendataan I Petugas Pelayanan dengan membawa print

out data per keluarga mendatangi penduduk korban bencana alam/bencana sosial ditempat-tempat pengungsian untuk

mendata jumlah penduduk yang kehilangan dokumen

(8)

d . Tim Pendataan I petugas Pelayanan administrasi

kependudukan melakukan pendataan dengan memper­

gunakan formulir yang telah ditentukan;

e. Apabila penduduk korban bencana adalah penduduk setempat

dan telah memiliki N I K maka yang harus dilakukan adalah :

Penduduk mengisi Formulir Pendataan Penduduk Korban Bencana ( F R - 1 . 0 1 ) dan mengisi Surat Pernyataan Kehilangan Dokumen Kependudukan ( F R - 1 . 0 2 ) dengan 2 (dua) orang saksi.

Apabila data penduduk ada perubahan atau

penambahan/pengurangan anggota keluarga maka penduduk

wajib menqrsi Surat Pernyataan Perubahan Data

kependudukan WNI ( F - 1.0 5 ).

Penduduk wajib mengisi formulir Biodata Penduduk untuk

Perubahan Data WNI (F-1.06) kemudian difoto untuk

penerbitan SKPTI dan SKPS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

f. Apabila penduduk korban bencana adalah penduduk setempat

tetapi belum memiliki NIK, maka yang harus dilakukan adalah :

Penduduk harus mengisi Formulir Pendataan Penduduk

Korban Bencana ( F R - 1.0 1 ), rnenqrsi Formulir Biodata

Penduduk WNI ( F - 1.0 1 ) dan mengisi Surat Pernyataan

Kehilangan Dokumen Kependudukan (FR-1.02) dengan 2

(dua) orang saksi, kemudian penduduk difoto untuk penerbitan

SKPTI dan SKPS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

g. Apabila penduduk korban bencana bukan penduduk setempat

tetapi telah memiliki N I K, maka yang dilakukan adalah :

Penduduk tetap didata dengan mengisi Formulir Pendataan

Penduduk Korban Bencana ( F R - 1.0 1 ), rnenqrsi Surat

Pernyataan Kehilangan Dokumen Kependudukan ( F R - 1.0 2 )

dengan 2 (dua) orang saksi, kemudian difoto untuk diterbitkan

SKPTI dan SKPS di Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil.

Apabila data penduduk ada perubahan atau

penambahan/pengurangan Anggota keluarga maka penduduk

wajib rnenqrsi Surat Pernyataan Perubahan Data

kependudukan WNI ( F - 1.0 5 ). Penduduk juga wajib mengisi

Formulir Biodata Penduduk untuk perubahan data WNI (F- 1 . 0 6 ) .

(9)

h. Apabila penduduk korban bencana bukan penduduk setempat dan belum memiliki N I K, maka yang dilakukan adalah :

Penduduk mengisi Formulir Pendataan Penduduk Korban Bencana ( F R - 1.0 1 ) dan mengisi Surat Pernyataan Kehilangan Dokumen Kependudukan (FR-1.02) dengan 2 (dua) orang saksi, mengisi Formulir Biodata Penduduk WNI ( F - 1.0 1 ) untuk diproses di tempat domisili, selanjutnya penduduk difoto untuk diterbitkan SKPTI dan SKPS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

i. Hasil pendataan oleh Tim Pendataan dilaporkan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk diverifikasi dan diterbitkan SKPTI dan SKPS.

Pasal 1 1

( 1 ) Bagi penduduk korban bencana alam dan bencana sosial diberikan SKPTI dan/atau SKPS.

(2) SKPTI sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) diberikan sebagai identitas sementara pengganti KK dan /atau KTP yang hilang atau rusak.

(3) SKPS sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) diberikan sebagai pengganti sementara Kutipan Akta Pencatatan Sipil yang hilang atau rusak.

(4) SKPTI dan SKPS berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang selama KTP dan KK serta Akta Pencatatan Sipil belum dapat diterbitkan.

(5) SKPTI dan SKPS ditandatangani oleh Kepala Dinas Kependu­ dukan dan Pencatatan Sipil Kata Mojokerto.

(6) Dalam hal Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kata Mojokerto berhalangan, maka :

a. SKPTI ditandatangani oleh Sekretaris atau Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang mendapat kewenangan secara resmi dari Walikota Mojokerto;

b. SKPS ditandatangani oleh Pejabat Pencatatan Sipil atau Pejabat yang ditunjuk dan mendapatkan kewenangan secara resmi dari Walikota Mojokerto.

Pasal 1 2

(10)

( 1 ) KK dan KTP diberikan kepada penduduk karban bencana alam dan bencana sosial yang telah berdamisili tetap, sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.

(2) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kata Mojakerta menarik SKPTI bersamaan dengan penyerahan KK dan KTP.

(3) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kata Mojakerta berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kata damisili agar memverifikasi, memproses status kependudukan serta menerbitkan KTP dan KK bagi penduduk karban bencana alam/bencana sosial yang bukan penduduk Kata Majakerta.

Pasal 1 3

Penerbitan Dakumen Pencatatan Sipil yang Hilang

( 1 ) Kutipan Kedua Akta Pencatatan Sipil diberikan kepada penduduk karban bencana alam dan bencana sosial aleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kata Mojokerto.

(2) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kata Majakerta sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) berkoordinasi dengan Kepala Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil tempat diterbitkannya Kutipan Pertama Akta Pencatatan Sipil.

(3) Kaardinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan secara tertulis dengan mengikutsertakan fotokapi Register Akta Pencatatan Sipil.

(4) Untuk mendapatkan Kutipan Kedua Akta Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dengan menunjukkan Surat Keterangan Pencatatan Sipil (SKPS).

(5) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kata Mojakerto menarik Surat Keterangan Pencatatan Sipil bersamaan dengan penyerahan Kutipan Kedua Akta Pencatatan Sipil.

Bagian Keempat Pelaporan Hasil Pendataan

Pasal 1 4

( 1 ) Tim Pendataan Penduduk Karban Bencana Kata Majokerto

melaparkan kepada Walikata Majakerta melalui Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kata Mojokerto setiap minggu dengan tembusan Tim Provinsi dan instansi terkait.

(11)

(2) Walikota Mojokerto melaporkan kepada Gubernur Provinsi Jawa Timur dengan tembusan Menteri Dalam Negeri melalui komponen yang membidangi urusan kependudukan dan pencatatan sipil

setiap tanggal 7 dan tanggal 21 setiap bulan.

(3) Pelaporan Tim sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) berbentuk

rekapitulasi hasil pendataan pengungsi, korban bencana alam dan

bencana sosial.

B A B I V

PENDATAAN DAN PENERBITAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN BAGIORANGTERLANTAR

Bagian Pertama Pendataan Orang Terlantar

Pasal 1 5

( 1 ) Pendataan terhadap Orang Terlantar dilakukan secara periodik

satu tahun sekali oleh Tim Pendataan Orang Terlantar.

(2) Tim Pendataan Orang Terlantar sebagaimana dimaksud pada ayat

( 1 ) berkedudukan di Kota Mojokerto.

Pasal 1 6

( 1 ) Tim Pendataan Orang Terlantar sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 1 5 ayat ( 1 ) memiliki susunan keanggotaan sebagai berikut:

a. Ketua;

b. Sekretaris; dan

c. Anggota.

(2) Ketua Tim Pendataan Orang T erlantar Kota Mojokerto

sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf a, dijabat oleh Kepala

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto.

(3) Sekretaris Tim Pendataan Orang Terlantar Kota Mojokerto

sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf b, dijabat oleh Kepala

Bidang pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

(12)

(4) Anggota Tim Pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf c, terdiri atas :

a. Pejabat pada Kepolisian Resort Mojokerto Kota;

b. Pejabat pada Dinas Sosial Kota Mojokerto;

c. Pejabat pada Bagian Administrasi Pemerintahan Umum

Sekretariat Daerah;

d. Pejabat pada Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindungan Masyarakat;

e. Pejabat pada Satuan Palisi Pamong Praja;

f. Camat;

g. Lurah.

(5) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ditetapkan oleh Walikota.

Pasal 1 7

Tim Pendataan Orang Terlantar Kota Mojokerto sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1 5 mempunyai tugas :

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendataan orang terlantar dengan

Camat I Lurah, tokoh masyarakat dan Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kemasyarakatan setempat;

b. Menetapkan lokasi dan membuat jadwal pelaksanaan pendataan;

c. Menyiapkan formulir pendataan;

d. Melaksanakan bimbingan teknis pengisian formulir dan surat

pernyataan;

e. Melaksanakan pendataan orang terlantar;

f. Melakukan verifikasi dan validasi data hasil isian formulir pendataan

dan atau formulir biodata penduduk;

g. Melakukan pemotretan terhadap penduduk yang telah mengisi

formulir;

h. Mengkoordinasikan penerbitan SKOT ke Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Mojokerto;

i. Membuat laporan secara periodik berdasarkan hasil pendataan

kepada Walikota.

Bagian Kedua Perangkat Pendataan

(13)

Pasal 1 8

Perangkat Pendataan untuk Orang Terlantar terdiri dari :

a. Database kependudukan Kata Mojokerto setempat sebagai bahan/alat verifikasi dan validasi data kependudukan;

b. Data awal orang terlantar dari Dinas Sosial/Dinas terkait lainnya; c. Lokasi tempat singgah orang terlantar;

d. Jadwal pelaksanaan pendataan;

e. Formulir Biodata penduduk WNI (F1 .01 );

f. Formulir Pendataan Orang Terlantar ( F R-1.0 3 );

g. Formulir Surat Pernyataan Tidak Memiliki Dokumen Kependudukan ( F R-1 . 0 5 );

h. Blanko Surat Keterangan Orang Terlantar ( B R - 1 . 0 2 );

i. Formulir Surat Keterangan Kelahiran bagi peristiwa kelahiran yang terjadi diluar domisili ibunya (F-2.02);

J. Perangkat computer, printer dan lain-lain; k. Photo digital.

Bagian Ketiga

Mekanisme I Prosedur Pendataan dan Penerbitan Dokumen Kependudukan bagi Orang Terlantar

Pasal 1 9

Mekanisme/prosedur pendataan orang terlantar adalah sebagai berikut : a. Tim Pendataan berkoordinasi dengan Camat/Lurah, Tokoh

Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat; b. Memberikan sosialisasi penyelenggaraan pendataan bagi orang

terlantar;

c. Tim Pendataan membagikan Formulir Surat Pernyataan tidak memiliki dokumen kependudukan dan formulir isian pendataan; d. Orang terlantar mengisi (atau diisikan oleh Petugas) Surat

Pernyataan Tidak Memiliki Dokumen Kependudukan dengan 2 (dua) orang saksi;

e. Orang Terlantar mengisi (atau diisikan oleh Petugas) Formulir Pendataan Orang Terlantar dan menandatanganinya I cap jempol; f. Tim Pendataan Pendataan menghimpun isian formulir Surat

Pernyataan Tidak Memiliki Dokumen Kependudukan serta lsian Formulir Pendataan;

(14)

g. Tim Pendataan melakukan verifikasi dan validasi data dengan menggunakan database kependudukan yang ada serta data

pendukung lainnya;

h. Tim Pendataan melakukan perekaman foto Orang Terlantar untuk

penerbitan SKOT;

i. Tim Pendataan melakukan entry data hasil isian formulir pendataan

orang terlantar;

j. Tim Pendataan membuat rekapitulasi hasil pendataan sesuai

dengan wilayahnya;

k. Tim Pendataan membantu proses penerbitan Surat Keterangan

Orang Terlantar (SKOT) oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Mojokerto;

I. Melaporkan hasil pendataan orang terlantar kepada Walikota

Mojokerto melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

P a s a l 2 0

Penerbitan KK dan KTP untuk Orang Terlantar

( 1 ) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto dapat menerbitkan KK dan KTP bagi Orang Terlantar yang telah

berdomisili tetap dan memiliki SKOT.

(2) Syarat penerbitan KK dan KTP sebagaimana dimaksud pada ayat

( 1 ) adalah :

a. mengisi formulir Biodata Penduduk WNI ( F - 1.0 1 );

b. mengisi Formulir Permohonan Kartu Tanda penduduk (KTP)

WNI ( F - 1 . 2 1 ) ;

c. memiliki SKOT.

(3) KK dan KTP diberikan kepada Orang Terlantar dengan menarik

SKOT.

P a s a l 2 1

Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran Anak Orang Terlantar

( 1 ) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto dapat

menerbitkan Kutipan Akte Kelahiran bagi anak Orang Terlantar.

(2) Syarat penerbitan Kutipan Akte Kelahiran sebagaimana dimaksud

pada ayat ( 1 ) adalah :

a. Mengisi Formulir Surat Keterangan Kelahiran (F-2.01 ); dan

(15)

Bagian Keempat Pelaporan Hasil Pendataan

Pasal22

( 1 ) Tim Pendataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 5 menyusun laporan dan rekapitulasi hasil pendataan.

(2) Tim Pendataan melaporkan kepada Walikota Mojokerto melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mojokerto setiap

tanggal 1 November dengan tembusan instansi terkait.

(3) Walikota Mojokerto melaporkan hasil pendataan setiap tanggal 1 Desember kepada Gubernur Provinsi Jawa Timur.

B A B V PEMBIAYAAN

P a s a l 2 3

( 1 ) Biaya Pendataan Penduduk Korban Bencana pada tahap

rehabilitasi pada daerah terjadinya bencana dibiayai dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur dan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Mojokerto.

(2) Biaya penerbitan KK, KTP maupun SKPTI dan untuk pengadaan

blanko KTP, blanko SKPTI, Formulir Pendataan, Formulir Biodata

Penduduk WNI ( F - 1.0 1 ), Surat Pernyataan, Surat Keterangan

Pencatatan Sipil (SKPS) serta biaya operasional pelaksanaan

pendataan dibiayai oleh APBD Kota Mojokerto.

P a s a l 2 4

Biaya Pendataan dan Penerbitan KK, KTP, maupun SKOT serta biaya

untuk pengadaan blanko SKOT, blanko Biodata Penduduk WNI ( F - 1.0 1 ),

blanko Permohonan Penerbitan KTP WNI ( F.1.2 1 ), blanko Surat

Pernyataan maupun Formulir Pendataan Orang Terlantar dibiayai dari

(16)

B A B V I

KETENTUAN PENUTUP P a s a l 2 5

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Serita Daerah Kota Mojokerto.

Ditetapkan di Mojokerto

pada tanggal

2

Janua.ri

2 0 1 3 WALIKOTA MOJOKERTO

ABDUL GANl;SOEHARTONO

Diundangkan di Mojokerto

pada tanggal 2 Januari 2 0 1 3

SEKRETARIS DAERAH KOTA MOJOKERTO

Ir. SUYliNO, M.Si Pembina Utama Madya N I P . 1 9 5 8 0 1 0 1 198503 1 031

SERITA DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2 0 1 3 NOMOR 3a ttd

(17)

ttd

PUDJI HARDJONO SH NIP. 19600729198503 1 007

Referensi

Dokumen terkait

Deskripsi Singkat MK Kajian tentang konsep-konsep dasar: Metode Ilmiah, Sifat-sifat Materi, Stoikhiometri, Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur, Ikatan

Pada intinya, pemikiran Sun Tzu mengenai manajemen dan strategi perang bisnis, ternyata memberikan banyak inspirasi-inspirasi yang sangat filosofis dan bijak di dalam

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Rahmadini (2012) dapat disimpulkan, pada responden mahasiswa semester II Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis Jurusan

Peneltian ini adalah penelitian kuantitatf yang menggunakan data primer: 1) Pendapatan (Y) adalah jumlah pertambahan kas yang diperoleh pengusaha UMKM berbasis Kuliner di

menunjukkan bahwa pada orde satu data pengujian menghasilkan RMSE lebih kecil dibandingkan orde dua dan tiga, maka metode partisi interval dengan frekuensi densitas pada

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan

Kemasan yang dikembangkan pada penelitian ini adalah material biokomposit aktif basis MCC limbah lada dan kulit kemiri dan peningkatan antibakteri biokomposit melalui penambahan

Meliputi layanan peminjaman, pengembalian, perpanjangan koleksi perpustakaan bagi sivitas akademika UPI, serta pengeluaran Surat Keterangan Bebas Pinjam