KECAMATAN MANGGENG KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
SKRIPSI
DEDI DARMANSYAH
08C10404106
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT
KECAMATAN MANGGENG KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
SKRIPSI
OLEH :
DEDI DARMANSYAH
08C10404106
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT
iii
Padi di Gampong Seunelop Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.
Dibawah bimbingan Diswandi Nurba, S.TP., M.Si dan Meiza Aulia, SP.
Saat ini, program tanam serentak padi merupakan salah satu kegiatan yang sedang
dilaksanakan rutin setiap musim tanam padi di Kabupaten Aceh Barat Daya.
Penelitian ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana dampak dari program
tersebut. Penelitian ini menggunakan tehnik pengumpulan data wawancara,
penyusunan data skunder dan observasi dalam mencari sumber data.
Pembahasannya meliputi proses pelaksanaan kegiatan, biaya petani dan
pendapatan petani sebelum dan setelah pelaksanaan program. Secara finansial,
hasil penelitian ini memiliki dampak positif berdasarkan pendapatan petani dan
nilai signifikan dari program. Hasil dari penelitian ini menyarankan pemerintah
daerah Aceh Barat Daya untuk segera memperluas area persawahaan dari lahan
yang masih belum berfungsi menjadi lahan produktif agar mendukung
pelaksanaan kegiatan tanam serentak dan meningkatkan kesejahteraan petani padi.
iv
TERHADAP
PENDAPATAN
PETANI
PADI
DI
GAMPONG SEUNELOP KECAMATAN MANGGENG
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
Nama Mahasiswa
: DEDI DARMANSYAH
NIM
:
08C10404106
Program Studi : AGRIBISNIS
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Mengetahui,
Tanggal Lulus :
Ketua
Diswandi Nurba, S.TP., M.Si
NIDN. 01
–
2804-8202
Anggota
Meiza Aulia, SP.
NIDN. 01
–
2305-8402
Dekan Fakultas Pertanian
Diswandi Nurba, S.TP., M.Si
NIDN. 01
–
2804 - 8202
Ketua Prodi Agribisnis
v
DAMPAK PROGRAM TANAM SERENTAK TERHADAP PENDAPATAN
PETANI PADI DI GAMPONG SEUNELOP KECAMATAN MANGGENG
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
Yang Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa
: Dedi Darmansyah
NIM
: 08C10404106
Fakultas
: Pertanian
Program Studi
: Agribisnis
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 04 September 2013 dan
dinyatakan memenuhi syarat untuk melakukan penelitian.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
1. Diswandi Nurba, S.TP., M.Si.
...
(Dosen Pembimbing Ketua)
2. Meiza Aulia, SP.
...
(Dosen Pembimbing Anggota)
3. Khairun Nisa, SP.,MP
...
(Dosen Penguji I)
4. Yoga Nugroho, SP.,MM
...
(Dosen Penguji II)
Alue Peunyareng, 04 September 2013
Ketua Prodi Agribisnis
vi
Penulis dilahirkan di Meulaboh. Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten
Aceh Barat pada tanggal 17 februari 1990, adalah anak pertama dari empat
bersaudara, dari Ayahanda Alm.Masriadi dan Ibunda Darnila. Pada tahun 2001
penulis menamatkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 25 Meulaboh. Tahun
2004 penulis menyelesaikan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model
Meulaboh, kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada Madrasah Alyah
Negeri (MAN) 1 Meulaboh dan menamatkannya pada tahun 2007. Pada tahun
yang sama penulis diterima sebagai Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa
vii
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“
DAMPAK
PROGRAM TANAM SERENTAK TERHADAP PENDAPATAN PETANI
PADI
DI
GAMPONG
SEUNELOP
KECAMATAN
MANGGENG
KABUPATEN ACEH BARAT DAYA
.”
dengan baik dan ucapan terimakasih
kepada Ibu untuk doa, kasih sayang, dan kesabaran, serta dukungan moral dan
materil yang selalu diberikan kepada penulis. Penulisan skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pertanian program studi Agribisnis pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku
Umar. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit
bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Diswandi Nurba, S.TP.,M.Si selaku dosen pembimbing I sekaligus
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar dan Bapak Meiza Aulia, SP
selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan ini.
2. Bapak Muhammad Jalil, SP.,MP selaku Wakil Dekan I Fakultas Pertanian
Universitas Teuku Umar, Ibu Khairun Nisa, S.P. MM selaku Dosen penguji I
dan bapak Yoga Nugroho, S.P., MM selaku ketua prodi agribisnis sekaligus
viii
3. Teman-teman yang selalu memberi masukan kepada penulis baik selama masa
pendidikan ataupun dalam penyelesaian laporan skripsi ini.
4. Untuk Rezki Rianda, Tia Maskharira, Masdar Maulana dan Rini Suprianti yang
selalu memberikan support dan kasih sayang yang tulus kepadaku.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini dapat memberi
sumbangan ilmu pengetahuan untuk civitas Universitas Teuku Umar.
Meulaboh, 2013
ix
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Tujuan Penelitian... 3
1.4. Kegunaan Penelitian ... 4
1.5. Hipotesis ... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA... 5
2.1. Tanam Serentak ... 5
2.2. Padi ... 5
2.3. Pendapatan... 5
2.4. Tingkat Penduduk dan Produksi Beras di indonesia ... 6
III. METODE PENELITIAN ... 8
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 8
3.2. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 8
3.3. Teknik Pengambilan Sampel ... 9
3.4. Batasan Variabel... 10
3.5. Metode Analisis... 11
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ... 15
4.1. Letak Geografis dan Luas wilayah ... 15
4.2. Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian... 15
4.3. Karakteristik Petani padi ... 16
4.4. Proses Pelaksanaan Kegiatan ... 17
4.5. Biaya Produksi petani padi sebelum pelaksanaan dan setelah
pelaksanaan kegiatan tanam serentak ... 20
4.6. Tingkat pendapatan petani padi sebelum pelaksanaan dan setelah
pelaksanaan kegiatan tanam serentak ... 21
x
xi
1. Tingkat Penduduk dan Produksi Beras di Indonesia... 6
2. Data Pengambilan Sampel kelompok Gampong Seunelop, Kecamatan
Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya ... 10
3. Jumlah rumah tangga menurut lapangan usaha utama kepala keluarga
di Gampong Seunelop tahun 2011 ... 16
5. Rata-rata biaya tetap dan tidak tetap usaha tani dengan luas lahan
rata-rata 0,7Ha teneman padi di daerah penelitian sebelum dan setelah
xii
1.
Data wawancara sampel...
27
2.
Tabel Biaya Sebelum dan Setelah Tanam Serentak...
57
3.
Tabel Penerimaan Sebelum dan Setelah Tanam Serentak ...
58
4.
Tabel Pendapatan Sebelum dan Setelah Tanam Serentak ...
59
5.
Tabel Peningkatan Setiap 1 Periode Pelaksanaan Tanam serentak ...
60
6.
Uji t SPSS ...
61
7.
Tabel Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Padi Seluruh
Provinsi indonesia pada Tahun 2012 ...
62
8.
Jadwal turun sawah Kecamatan Manggeng 2013 ...
63
9.
Penetapan jadwal tanam serentak padi pada lahan sawah dalam
Kabupaten Aceh Barat Daya musim tanam: 2009/2010 ...
64
10. Surat edaran Bupati Aceh Barat Daya Nomor: SE
–
521/269.a/2012 ....
67
11. Surat edaran Bupati Aceh Barat Daya Nomor: SE
–
521/333/2008 ...
69
12. Tabel t ...
72
xiii
1
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah dan tingkat pertumbuhan
penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk di Indonesia pada desember tahun 2011
sudah sebanyak 241 juta jiwa. Jumlah tersebut naik 3 persen dibandingkan tahun
2010. Saat ini laju pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,5 persen
pertahun atau bertambah sekitar 3,5 juta jiwa. Jika diakumulasikan, maka hingga
akhir tahun 2012 jumlah penduduk Indonesia di perkirakan akan mencapai 245
juta jiwa. (Tempo.co, 2013)
Pertumbuhan penduduk harus diimbangi dengan peningkatan produksi
pangan, salah satunya beras sebab beras merupakan hal mendasar penduduk
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Data BPS 2011 menunjukkan bahwa tingkat
konsumsi beras mencapai 139kg perkapita lebih tinggi dibanding dengan
Malaysia dan Thailand yang hanya berkisar 65kg - 70kg perkapita pertahun.
Minimnya bahan pokok yang tersedia merupakan masalah utama nasional yang
penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi prioritas utama dalam
pelaksanaan pembangunan kesejahteraan masyarakat. (BPS, 2011)
Pertanian dan perkebunan masih memegang peran penting dalam rangka
menggerakkan ekonomi masyarakat. Perlu keseriusan pemerintah agar produksi
dan kualitas hasil pertanian maupun perkebunan dapat ditingkatkan. Pada tahun
2012, Provinsi Aceh berperan pada peringkat 12 dari 33 provinsi yang ada di
Indonesia dengan memproduksi padi sebanyak 1.793.325 ton atau 2,60% dari
total produksi padi Indonesia. Pemanfaatan lahan sawah di provinsi Aceh masih
petani Aceh sebanyak 46,19 Ku/Ha, sementara beberapa provinsi lain dapat
menghasilkan produksi melebihi 50 Ku/Ha.(BPS, 2012) Langkah-langkah
pemerintah sangatlah berperan dalam melakukan kebijakan demi meningkatkan
kesejahteraan para petani melalui pendampingan sehingga petani dapat mengelola
lahan dengan semaksimal mungkin.
Permasalahan ini terus berantai dengan banyaknya masyarakat yang tidak
tertarik dan lebih memilih untuk beralih dari profesi petani sawah ke lahan
perkebunan sehingga timbul persoalan yang baru dimana negara indonesia
semakin kekurangan masyarakat yang berprofesi sebagai petani sawah, hal ini
disebabkan oleh penilaian masyarakat pada tingkat kesejahteraan tinggi tidaklah
menjanjikan jika menjadi petani sawah.
Kendala mendasar yang dihadapi petani sawah adalah kurangnya modal
dan masih banyak petani dengan tehnik pengelolaan yang belum optimal. Untuk
mengatasi dan menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satu Kabupaten di
Provinsi Aceh yaitu Aceh Barat Daya melakukan Program Tanam Serentak Padi
yang fokus pada peningkatan produksi beras.
Akan tetapi peran pemerintah dalam melakukan kebijakan tidak selamanya
mencapai keberhasilan karena berbagai hal dan kendala yang dihadapi pemerintah
dalam melaksanakan kegiatan. Demikian juga dengan program tanam serentak
yang telah diikuti dan dilaksanakan oleh petani padi Gampoeng Seunelop
Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya dari tahun 2007 perlu diawasi
dan
dievaluasi untuk penyempurnaan pelaksanaan di tahun berikutnya.
Penyempurnaan tersebut tentunya dengan bercermin dari dampak positif atau
pengawasan dan evaluasi merupakan bagian dari proses pembangunan. Untuk itu
diperlukan evaluasi yang berhubungan dengan dampak terhadap pendapatan
petani sawah dari pelaksanaan Program tanam serentak.
Selanjutnya setelah dilakukannya evaluasi maka akan dapat diketahui
Dampak dalam pelaksanaan selama ini yang di rasakan oleh petani padi Gampong
Seunelop sehingga akan bisa direncanakan kebijakan yang tepat untuk
pelaksanaan ditahun berikutnya. Bertitik tolak dari paparan diatas maka
dilakukanlah penelitian dengan judul
“
Dampak Program Tanam Serentak
Terhadap Pendapatan Petani Padi di Gampong Seunelop Kecamatan Manggeng
Kabupaten Aceh Barat Daya
”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan
diteliti dampak dari pelaksanaan Program tanam serentak padi di Gampong
Seunelop Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya sebagai berikut:
1. Berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh petani padi baik sebelum tanam
serentak dan setelah melakukan tanam serentak?
2. Berapa besar pendapatan petani padi sebelum pelaksanaan tanam serentak
dan setelah pelaksanaan tanam serentak?
3. Bagaimana dampak pelaksanaan program tanam serentak terhadap
pendapatan petani sawah?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui besar biaya yang dikeluarkan oleh petani padi baik
2. Untuk mengetahui besar pendapatan petani padi sebelum pelaksanaan
tanam serentak dan setelah pelaksanaan tanam serentak.
3. Buntuk mengetahui dampak pelaksanaan program tanam serentak terhadap
pendapatan petani sawah.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1.
Sebagai sumbangan informasi bagi kelompok tani agar dapat menjadi
bahan pemikiran dalam berpartisipasi pada programaa penyuluhan.
2.
Sebagai bahan informasi bagi lembaga atau instansi terkait dalam
mengambil kebijaksanaan terhadap program-program pertanian.
3.
Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih
lanjut, masalah yang erat hubungannya dengan masalah penelitian.
1.5. Hipotesis
Pelaksanaan tanam serentak memiliki dampak yang signifikan terhadap
peningkatan pendapatan petani padi di Gampong seunelop Kecamatan manggeng
5
2.1. Tanam Serentak
Tanam serentak adalah kegiatan pola tanam dalam waktu yang bersamaan,
baik itu proses penyemaian, dormansi, penanaman dan pemupukan. Tujuan dari
kegiatan tanam serentak antara lain efisiensi atau penghematan penggunaan air,
pengendalian hama dan pengurangan penggunaan bahan an-organik.
2.2. Padi
Padi (bahasa latin:
Oryza sativa
L.) merupakan salah satu tanaman budidaya
terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman
budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga
(genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal
dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang
migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah
jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama
bagi mayoritas penduduk dunia. (Wikipedia Indonesia, 2006)
2.3. Pendapatan
Dalam bisnis, pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh
perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa
kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding
keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi
pengeluaran.
Menurut Sukirno (2006:47) pendapatan adalah jumlah penghasilan yang
diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik
antara lain: 1) Pendapatan pribadi, yaitu; semua jenis pendapatan yang diperoleh
tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu Negara.
2) Pendapatan disposibel, yaitu; pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus
dibayarkan oleh para penerima pendapatan, sisa pendapatan yang siap
dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan disposibel. 3) Pendapatan
nasional, yaitu; nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan
oleh suatu Negara dalam satu tahun.
Dalam pengertian umum pendapatan adalah hasil pencaharian usaha.
Budiono (1992 : 180) mengemukkan bahwa pendapatan adalah hasil dari
penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi.
Sedangkan menurut Winardi (1992 : 171) pendapatan adalah hasil berupa uang
atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor
produksi. Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pendapatan merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu.
2.4. Tingkat Penduduk dan Produksi Beras di Indonesia
Produksi
beras
terus
ditingkatkan
pada
setiap
tahunnya
demi
menyeimbangkan
pertumbuhan
penduduk,
hal
tersebut
dapat
terlihat
perbandingannya pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Tingkat Penduduk dan Produksi Beras di Indonesia
Pada tabel di tersebut terlihat bahwa tahun 1990 sampai tahun 2000 peningkatan
produksi beras belum bisa menyeimbangi pertumbuhan penduduk dan pada tahun
2010 mulai terlihat peningkatan yang mampu menyeimbangi pertumbuhan
8
3.1. Waktu dan lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2013 sampai April 2013 di
Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya, tepatnya di Gampong
Seunelop. Pemilihan Gampong Seunelop sebagai lokasi penelitian dikarenakan
pada Gampong tersebut terdapat petani dengan pengelolaan baik dan produksi
tinggi serta mendapat pendampingan dan pelatihan dari pemerintah baik di luar
maupun di dalam daerah Kabupaten Aceh Barat Daya. Objek penelitian ini adalah
petani sebagai sasaran dari pelaksanaan program tanam serentak di Kecamatan
Manggeng Kabupaten Aceh Barat daya. Petani yang dimaksud sebagai objek
penelitian adalah petani yang menanam padi dan mengikuti program tanam
serentak.
3.2. Sumber data dan Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan tiga teknik yaitu:
1. Wawancara langsung dengan responden petani berdasarkan koesioner
yang telah disiapkan. Data dari petani meliputi perbandingan pendapatan
disaat tidak melaksanakan kegiatan dan saat melaksanakan kegiatan
tanam serentak serta perbandingan item pengeluaran dan kendala di
lapangan.
2. Penyusunan data sekunder yang berasal dari perpustakaan,
instansi-instansi dan pihak-pihak yang menerbitkan bahan bacaan cetakan.
3. Observasi adalah pengumpulan data dengan cara penelitian mengamati
3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Di Gampong Seunelop, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya
berdasarkan data
PPL (2013)
terdapat
dua (2) kelompok tani yang
mengusahakan tanaman padi sebagai makanan pokok dan tanaman musiman.
Adapun nama-nama kelompok tani tersebut adalah Kelompok Tani Suka Senang
dengan anggota 45 orang dan Kelompok Tani Anugerah dengan anggota 45 orang
.Dari dua anggota kelompok tani tersebut yang berjumlah 90 orang diambil
sampel dengan menggunakan metode
purposive sampling.
Dalam penelitian ini presisi yang digunakan adalah sebesar 15 persen,
menurut Rahmat (1997) untuk mengetahui jumlah sampel petani padi yang akan
diambil sebagai objek penelitian digunakan rumus sebagai berikut :
n =
30 orang
Keterangan:
n
= ukuran sampel minimal
N = jumlah total anggota kelompok tani
d
2
= tingkat kepercayaan 85 persen atau error 15 persen
Dengan demikian jumlah sampel yang diambil sebagai responden adalah 30
orang. Dalam penelitian ini sampel diambil dalam 2 kelompok tani. Untuk
menghitung besarnya sampel tiap kelompok tani, digunakan rumus seperti yang
dikemukakan oleh Nasir (1999) sebagai berikut:
n =
N
N (d)
2
+1
n =
90
n
N
Ni
ni
Dimana
ni
= Jumlah sampel dari strata (kelompok tani) ke-i
Ni
= Jumlah populasi dari strata (kelompok tani) ke-i
n
= Besar sampel yang diambil pada seluruh strata
N
= Jumlah populasi pada seluruh strata
Sampel Kelompok Tani Suka Senang
15
Sampel Kelompok Tani Anugerah
15
Tabel 2. Data Pengambilan Sample kelompok Gampong Seuneulop
Kecamata Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.
NO Kelompok Tani
Jumlah Anggota
Jumlah Sampel
1
Suka senang
45
15
2
Anugerah
45
15
N = 90
n = 30
3.4. Batasan Variabel
1.
Dampak program adalah pengaruh atau akibat positif dan negatif dari
program pemerintah yang dirasakan oleh petani sebagai objek dari
kegiatan program.
2.
Pendapatan petani adalah penghasilan bersih dari produksi yang
3.
Perbandingan pendapatan adalah perbandingan pendapatan bersih
antara pendapatan seorang petani pada saat melakukan kegiatan tanam
serentak dan saat tidak melakukan kegiatan tanam serentak.
4.
Malai adalah batang padi yang sudah di potong dengan kondisi padi
masih melekat pada jerami
3.5. Metode Analisis
1.
Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan yang ingin di lihat adalah tingkat pendapatan petani
padi pada saat sebelum melakukan program tanam serentak dan saat tidak
melakukan tanam serentak, tingkat pendapatan di hitung dengan menggunakan
rumus yang dikemukakan oleh Boediono (2002) sebagai berikut:
I = TR
–
TC
Keterangan :
I
: pendapatan/
income
(Rp)
TR
: total penerimaan/
total revenue
(Rp)
TC
: total biaya/
total cost
(Rp)
Penerimaan atau
Revenue
adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan
barang atau outputnya, semakin banyak yang terjual semakin besar penerimaan
total. Rumus penerimaan menurut Rosyidi (2004) sebagai berikut:
TR = P . Q
Keterangan :
TR
: total penerimaan/
total revenue
(Rp)
P
: harga/
price
(Rp)
Biaya total adalah jumlah keseluruhan biaya yang di keluarkan perusahaan untuk
memproduksi barang/jasa. Komponen biaya total terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel. Total biaya usaha tani dihitung berdasarkan rumus yang dikemukakan
oleh sukirno (2006) sebagai berikut:
TC = TFC + TVC
Keterangan :
TC
: Total biaya/
total cost
(Rp)
TFC : Total biaya tetap/
total fixed cost
(Rp)
TVC : Total biaya variabel/
total variabel cost
(Rp)
Benefit cost ratio
(B/C R) melihat perbandingan antara
Benefit dan Cost.
Apabila
nilainya < 1 maka proyek itu tidak ekonomis, dan kalau > 1 berarti proiyek itu
feasible.
Kalau
B/C ratio
= 1 dikatakan proyek itu
marginal
(tidak rugi dan tidak
untung). Dalam hal ini
B/C ratio
bukan hanya melihat nilai dalam satu
pelaksanaan tetapi juga membandingkan nilai antara kedua pelaksanaan yang
lebih tinggi baik saat tidak melaksanakan tanam serentak dan saat melaksanakan
tanam serentak dengan menggunakan rumus:
B/C Ratio= Benefit/Cost
Keterangan :
Benefit
: Pendapatan
Cost
: Biaya yang di keluarkan/ Kerugian
2.
Tingkat Perbandingan
Tingkat perbandingan baru akan terlihat pada tingkat pendapatan petani
pada saat melakukan program tanam serentak dan saat tidak melakukan program
Benefit cost ratio
(B/C R) pada masing-masing pelaksanaan dan menggunakan
rumus manual menurut Ranni (2012) melalui rumus uji T yang di bantu dengan
aplikasi SPSS sebagai berikut:
a. Rata-rata adalah jumlah keseluruhan pengamatan dibagi dengan jumlah
pengamatan. Setelah itu biasanya dihitung simpangan baku (deviasi
standar) untuk menggambarkan bagaimana data-data tersebut tersebar
.
Nilai rata-rata masing-masing kelompok ditentukan dengan rumus:
1
b. Analisis variansi adalah suatu prosedur untuk uji perbedaan mean beberapa
populasi. Variansi masing-masing kelompok di hitung menggunakan
rumus:
SD
1
2
= Variansi sebelum
SD
2
2
= Variansi sesudah
sesudah
n
1
= Jumlah sampel sebelum
n
2
= Jumlah sampel sesudah
c. Rumus Uji T
d. Derajat kebebasan adalah suatu parameter fisika yang independen, biasa
disebut dimensi, dalam deskripsi formal merupakan keadaan suatu sistem
fisika. Himpunan semua dimensi dari suatu sistem dikenal sebagai ruang
fasaDerajat kebebasan
Db = (n
1
+ n
2
)
–
2
Keterangan :
n
1
= Jumlah sampel sebelum
n
2
= Jumlah sampel sesudah
e. Mencari nilai t tabel
Probability diambil dari tingkat signifikan yang kita pakai, misalnya 1
Persen, 5 Persen, 10 Persen, 20 Persen dan sebagainya.
f.
Kaidah :
t
h
> t tabel
signifikan/ Berpengaruh nyata
15
4.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah
Penelitian ini dilaksanakan di Gampong Seunelop Kecamatan manggeng
Kabupaten Aceh Barat Daya. Gampong Seunelop merupakan Gampong yang
terletak di sebelah timur Kabupaten Aceh Barat Daya dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut:
-
Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Ujong Padang
-
Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Meurandeh
-
Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Lhok Puntoy
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Keudai
Gampong Seunelop merupakan salah satu Gampong di Kecamatan
Manggeng yang terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Harapan Jaya, Ingin Makmur
dan H.Aton dengan titik koordinat lintang 3.6198 bujur 96.9393 dengan luas desa
130 Ha yang terdiri dari 42 Ha bangunan atau perkarangan dan 88 Ha Kebun dan
tanah sawah.
4.2. Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian
Menurut data Statistik tahun 2011 jumlah penduduk Gampong Seunelop
adalah 1337 jiwa, dengan 666 jiwa diantaranya adalah perempuan dan sisanya
adalah laki-laki sebanyak 671 jiwa. Keseluruhan penduduk di daerah penelitian
bermata pencaharian dari berbagai sektor, baik sektor perkebunan, pertanian,
wiraswasta dan pegawainegri. Berikut adalah tabel uraian jumlah rumah tangga
Tabel 3. Jumlah rumah tangga menurut lapangan usaha utama kepala
keluarga di Gampoeng Seunelop tahun 2011
No
Mata Pencaharian
Jumlah
Sumber : Kecamatan Manggeng dalam angka 2012
4.3. Karakteristik Petani padi
Pada tahun 2008 Kabupaten Aceh Barat Daya memproduksi sebanyak
77.986 ton padi, berikutnya pada tahun 2009 produksi padi terus meningkat
menjadi 85.937,22 ton atau meningkat sebanyak 10,20 persen, dan pada tahun
2010 produksi padi berhasil ditingkatkan mencapai 93,83 persen atau sejumlah
166.569,73 ton. Kemudian pada tahun 2011 tetap terjadi peningkatan sebanyak
177.657,04 ton atau 6,66 persen, sedangkan Kecamatan Manggeng pada tahun
2011 berperan memproduksi padi sebanyak 23.688,24 ton atau 13,33 persen dari
jumlah hasil produksi Kabupaten Aceh Barat Daya. Peningkatan ini tidak terlepas
dari kegiatan tanam serentak, perubahan pola tanam yang lebih baik dan upaya
perluasan lahan sawah yang terus meningkat setiap tahunnya. (Statistik ABDYA,
2012). Karakteristik petani meliputi kelompok umur, tingkat pendidikan, jenis
pekerjaan dan pengalaman bertani padi. Tingkat usia petani di daerah penelitian
relatif berusia produktif yaitu petani yang berusia 31 sampai 40 tahun dan diatas
50 tahun yaitu masing-masing 40 persen atau 12 orang dari 30 responden petani
padi. Kemudian di ikuti kisaran usia 41 sampai 50 tahun sebanyak 5 orang (16,67
Tingkat pendidikan petani padi di daerah penelitian secara umum masih
berpendidikan rendah, yaitu 53,34 persen tamat dari sekolah dasar (SD) atau
sebanyak 16 orang, dan diikuti oleh petani tamatan sekolah lanjutan tingkat atas
(SLTA) sebanyak 8 orang (26,67 persen), selanjutnya sebesar 13,33 persen tamat
dari sekolah lanjutan tingkatpertama (SLTP) atau sebanyak 4 orang dan sisanya
3,33 persen masing-masing 1 orang petani yang tidak mengikuti pendidikan dan 1
orang petani lulusan perguruan tinggi (sarjana).
Persentase jumlah petani yang memiliki pekerjaan sampingan adalah 22
orang yaitu 73,33 persen dan sisanya 8 orang atau 26,67 persen hanya bekerja
sebagai petani padi dan tidak memiliki pekerjaan sampingan dengan alasan sudah
berkecukupan atau sudah tidak mampu lagi untuk bekerja dikarenakan faktor usia.
Hasil penelitian menunjukan 50 persen petani atau 15 orang telah lama berusaha
tani padi yaitu 10 tahun lebih, kemudian di ikuti 33,33 persen (10 orang) berada di
kisaran 6 sampai 10 tahun, serta sisanya sebanyak 16,67 persen (5 orang) pada
kisaran 1 sampai 5 tahun.
Persentase petani padi di daerah penelitian memiliki luas lahan rata-rata
0,25 Ha hanya 1 orang, 0,5 Ha sebanyak 10 orang, 0,66 Ha sebanyak 11 orang,
1Ha sebanyak 7 orang dan 1,5 Ha hanya 1 orang dengan status kepemilikan 63,33
persen atau 19 orang sebagai penggarap (sewa) dan 36,67 persen yaitu 11 orang
memiliki lahan sendiri.
4.4. Proses Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan tanam serentak di Kabupaten Aceh Barat Daya
berawal dari hasil musyawarah pada tingkat Kecamatan masing-masing yang ada
di Kabupaten Aceh Barat Daya yang di fasilitasi oleh Camat dan BP3K yang
dilimpahkan kepada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat Daya
sebagai bahan kesiapan melakukan musyawarah tingkat Kabupaten yang di hadiri
oleh Bupati Aceh Barat Daya, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Aceh Barat Daya, Kepala KPPKP Aceh Barat Daya, Kepala Balai Penyuluh
Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat Daya, Keujrun Cik, Hob Keujruen dan
Ketua Kelompok Tani.
Hal-hal yang menjadi pembahasan pokok dalam musyawarah tingkat
Kabupaten Aceh Barat Daya tersebut terdiri dari tujuh poin yang kemudian
melahirkan surat edaran Bupati Aceh barat Daya sebagai acuan ketertiban dalam
pelaksanaan tanam serentak padi di Kabupaten Aceh Barat Daya.
Adapun ketujuh poin yang di bahas dalam musyawarah tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Perbaikan saluran irigasi (secara gotong royong) akan di fasilitasi oleh
pemerintahdaerah bekerjasama dengan petani.
2. Kenduri Ulee Lhueng
3. Pengolahan tanah (persiapan lahan)
4. Penaburan/ semai benih
5. Penanaman
6. Panen
7. Sanksi-sanksi
Proses kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya sesuai dengan jadwal
musim tanam dan penentuan jadwal ini dengan melihat faktor musim, jadwal
panen raya dan keadaan lainya. Pada proses pelaksanaan kegiatan tersebut sangat
salah satunya seperti handtraktor kemudian peran efektif dari BP3K dan Keujruen
Chik, Hop Keujruen, dan Keujrun masing-masing Kecamatan sebagai bagian dari
pengambil keputusan, pengawas lapangan sekaligus mendampingi pelaksanaan
kegiatan. Berikut adalah struktur keujrun Kabupaten Aceh Barat Daya:
Gambar. 1. Struktur keujrun Kabupaten Aceh Barat Daya
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa Keujrun Chik sebagai posisi
tertinggi dalam struktur keujrun. Masing-masing kecamatan memiliki 1 Keujrun
Chik sementara Hop Keujrun terbagi pada masing-masing mukim yang terdapat
pada suatu Kecamatan. Sementara Keujrun blang tidak hanya terdiri dari satu
Keujrun blang pada satu Gampong tetapi jumlah Keujrun Blang disesuaikan
dengan jumlah luas lahan pertanian yang terdapat pada suatu gampong.
Struktur Keujrun ini terdapat pada seluruh Kecamatan yang ada di
Kabupaten Abdya demi kelancaran pelaksanaan kegiatan tanam serentak petani
padi. Pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan jadwal turun sawah terdiri dari
pembersihan tali air, kenduri ulee lhung, pengolahan tanah, penaburan atau semai
benih, penanaman, pemeliharaan sampai panen dengan di dampingi oleh BP3K.
Hop Keujrun
Keujrun Chik
Keujrun Blang
Hop Keujrun
4.5. Biaya Produksi
petani padi sebelum pelaksanaan dan
setelah
pelaksanaan kegiatan tanam serentak
Dalam penelitian ini biaya produksi yang diperhitungkan terbagi 2 jenis
yaitu biaya variabel dan biaya tetap yaitu seluruh pengeluaran yang dibayar untuk
satu kali musim tanam. Penghitungan di dasarkan atas harga-harga yang berlaku
di daerah penelitian. Sesuai dengan data yang diperoleh bahwa biaya yang di
keluarkan oleh petani sampel dalam berusaha tani padi meliputi biaya sarana
produksi (benih, pupuk, obat-obatan), biaya penyusutan alat seperti cangkul,
parang, karung, handspayer dan biaya tenaga kerja serta biaya lainya. Penerimaan
dan keuntungan rata-rata petani padi Gampong Seunelop Kecamatan Manggeng
Kabupaten Aceh Barat Sebelum dan Setelah pelaksanaan tanam serentak dapat di
lihat pada tabel 4.
Tabel 4. Rata-rata biaya tetap dan tidak tetap usaha tani dengan luas lahan
rata-rata per Ha Tanaman padi di daerah penelitian sebelum dan
Sewa tanah dan air
3.150.000
5.150.000
63%
gaji pekerja
6.517.061
7.648.554
17%
Biaya tidak tetap
Total Biaya
13.223.581
18.517.228
40%
Sumber: Data diolah, 2013
Tabel 4 menunjukkan bahwa total biaya setelah pelaksanaan lebih besar
dibandingkan sebelum pelaksanaan tanam serentak dengan peningkatan mencapai
pekerja dan biaya tidak tetap yaitu pembelian benih, pestisida, pupuk, peralatan
dan zakat. Perubahan biaya pengeluaran sangat terlihat semakin besar pada saat
waktu pelaksanaan tanam serentak dibandingkan sebelum pelaksanaan tanam
serentak, hal ini di sebabkan beberapa harga bahan, peralatan dan nilai sewa
lahan yang di gunakan petani padi terjadi peningkatan di pasaran dan lokasi
daerah.
4.6. Tingkat pendapatan petani padi sebelum pelaksanaan dan setelah
pelaksanaan kegiatan tanam serentak
Tingkat pendapatan yang di miliki oleh petani perHa baik pada saat sebelum
pelaksanaan kegiatan tanam serentak dan setelah tanam serentak dapat di lihat
sebagai berikut:
•
Pendapatan petani sebelum pelaksanaan kegiatan
I
= Rp 18.360.769,96
–
Rp 13.223.581,08
= Rp 5.137.188,88
•
Pendapatan petani setelah pelaksanaan kegiatan
I = Rp 39.717.288,62
–
Rp 18.517.228,34
= Rp 21.200.060,28
Pendapatan petani padi pada saat sebelum pelaksanaan kegiatan tanam serentak
tepatnya pada tahun 2006 adalah Rp 5.137.188,88 sedangkan pada saat setelah
melaksanakan kegiatan tanam serentak
yaitu pada tahun 2011
adalah
Rp
.
21.200.060,28 Pendapatan petani terlihat meningkat dari pendapatan sebelum
pelaksanaan kegiatan. Hal ini di sebabkan oleh peningkatan harga nilai jual padi
tanam serentak menjadi Rp 4.741,67 dan peningkatan produksi dengan jumlah
produksi sebelum tanam serentak 5.305,86Kg/Ha dan jumlah produksi setelah
tanam serentak 8.351,44Kg/Ha sehingga penerimaan setelah tanam serentak
meningkat dari sebelum pelaksanaan tanam serentak. Peningkatan produksi ini
tidak langsung dapat dirasakan oleh petani sebab peningkatan ini terjadi perlahan
setelah 4 kali pelaksanaan kegiatan tanam serentak di mulai pada tahun 2007.
Peningkatan tersebut dapat di lihat pada tabel terlampir.
Pada tabel tersebut dapat dilihat peningkatan produksi pada pelaksanaan
tanam serentak pertama rata-rata 41 persen, pelaksanaan kedua meningkat 7
persen dari pelaksanaan pertama, kemudian pelaksanaan ketiga tidak terjadi
peningkatan karena sama hasil produksi dengan pelaksanaan kedua dan
pelaksanaan keempat meningkat 4 persen dari pelaksanaan sebelumnya.
peningkatan biaya pada saat melakukan tanam serentak pertama adalah 40 persen
kemudian pelaksanaan kedua, ketiga dan keempat biaya tidak meningkat karena
masih tetap sama biaya yang harus di keluarkan oleh petani.
peningkatan penerimaan pada pelaksanaan pertama 94 persen pelaksanaan
kedua meningkat 7 persen dari pelaksanaan pertama, kemudian pelaksanaan
ketiga penerimaan petani sama seperti pada saat pelaksanaan ke-2 karena tidak
terjadi perubahan baik hasil produksi maupun harga dan pelaksanaan keempat
meningkat 5 persen. Harga jual padi petani Kabupaten Aceh Barat Daya tetap
tinggi dikarenakan jadwal panen tanam serentak pada saat bukan panen raya
sehingga kebutuhan dan permintaan beras untuk di suplay baik di dalam maupun
di luar daerah sangat tinggi. Nilai jual padi juga di pengaruhi oleh kualitas padi
serentak sangat bagus dan meningkat produksinya di bandingkan sebelum tanam
serentak, hal ini di sebabkan oleh kurangnya gangguan hama dan penggunaan
insektisida pada tanaman padi pada saat pelaksanaan program tanam serentak.
Dari penghitungan dengan menggunakan rumus B/C Ratio maka dapat
terlihat nilai apabila tidak melakukan tanam serentak yaitu 1,39 < nilai melakukan
tanam serentak yaitu 2,14 dan hal tersebut berarti bahwa pelaksanaan tanam
serentak lebih meningkatkan pendapatan petani di bandingkan sebelum
pelaksanaan tanam serentak.
4.7. Tingkat dampak program tanam serentak terhadap pendapatan petani
setelah pelaksanaan program tanam serentak
Dari perhitungan rumus uji T menggunakan aplikasi SPSS (terlampir)
diketahui bahwa t
h
= 8,613 > t
5 Persen
= 2,045 (tanda minus (
–
) diabaikan), dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan/berpengaruh
nyata antara pendapatan petani padi saat melakukan kegiatan tanam serentak
dengan petani padi sebelum kegiatan tanam serentak, dimana petani yang telah
melakukan kegiatan tanam serentak memiliki pendapatan yang lebih tinggi dari
24
5.1. Kesimpulan
1. Tanam serentak menjadi salah satu solusi yang di jalankan petani
Gampong Seunelop tepatnya di Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh
Barat Daya dalam melakukan langkah pemberdayaan masyarakat petani
sawah untuk pengembangan wawasan teknik budidaya padi sehingga
mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Total biaya setelah pelaksanaan tanam serentak lebih besar yaitu
Rp
.
18.517.228 dibandingkan sebelum pelaksanaan tanam serentak yaitu
Rp
.
13.223.581 dengan peningkatan mencapai 40 persen.
3. Pendapatan petani padi pada saat sebelum pelaksanaan kegiatan tanam
serentak tepatnya pada tahun 2006 adalah Rp 5.137.188,88 sedangkan
pada saat setelah melaksanakan kegiatan tanam serentak yaitu pada tahun
2011 adalah Rp
21.200.060,28
dan
Dari penghitungan dengan
menggunakan rumus B/C Ratio maka dapat terlihat nilai apabila tidak
melakukan tanam serentak yaitu 1,39 < nilai melakukan tanam serentak
yaitu 2,14.
4. Dampak dari pelaksanaan tanam serentak signifikan/berpengaruh nyata
terhadap pendapatan petani padi, dimana petani yang telah melakukan
kegiatan tanam serentak memiliki pendapatan yang lebih tinggi, dilihat
5.2. Saran
1. Meningkatkan kinerja pemerintahan dan instansi terkait demi pelaksanaan
kegiatan tanam serentak yang lebih maksimal baik dari sisi pendampingan
pelaksanaan kegiatan maupun penyediaan alsintan , sarana dan prasarana
yang mendukung proses pelaksanaan kegiatan tanam serentak.
2. Pentingnya pengawasan terhadap lahan tidur di Gampoeng Seunelop untuk
dikelola sebagai lahan yang produktif dengan pengembangan perluasan
lahan sawah sehingga hasil produksi padi Gampoeng Seunelop dapat di
tingkatkan.
3. Pentingnya pengembangan kualitas benih yang di gunakan dan inovasi
tehnik penanaman padi demi tercapainya pemanfaatan lahan yang lebih
maksimal dengan mengadakan pelatihan khusus kepada petani dan studi
26
Badan
Pusat
Statistik.
2011.
Tingkat
Konsumsi
Beras.
http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.
Badan Pusat Statistik,
2012.
Data
Produksi Pangan di Indonesia
.
http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php?kat=3
Badan Pusat Statistik Aceh Barat Daya. 2012. Produksi padi Aceh Barat Daya.
Boediono. 2002. Pengantar ilmu ekonomi no. 1 (ekonomi mikro). BPFE,
Yogyakarta.
Budiono. 1992.
Teori Pertumbuhan Ekonomi
. BPFE, Yogyakarta.
Jones, Charles O. 1991. Pengantar Kebijakan Publik. Penerjemah Ricky Istamto.
Jakarta, Rajawali.
KBBI. 2012.
Dampak
. http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php
Nasir, M. 1999.
Metodologi Penelitian
. Ghalia Indonesia, Jakarta.
PPL. 2013. Data nama dan jumlah anggota kelompok tani Kecamatan Manggeng.
Rahmat, J. 1997.
Metode penelitian komunikasi
. Remaja, Bandung.
Ranni, 2012.
Analisis Uji Beda
. Mercubuana,
Jogjakarta.http://ranni.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Analisis-Uji-Beda-TI.docx.
Rosyidi, S. 2004. Pengantar teori ekonomi (pendekatan kepada teori ekonomi
mikro dan makro). Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sukirno, S. 2006. Mikro ekonomi teori pengantar. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Tempo.co, 2013.
Penduduk Indonesia Masuk Peringkat 4 Dunia.
Jakarta.
Penduduk Indonesia Masuk Peringkat 4 Dunia_nasional_Tempo.co.htm
Wikipedia Indonesia. 2006.
Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia
.
http://www.id.wikipedia.org/wiki/padi. 11 Desember 2012.
Biaya Tetap
lahan 1,00 ha 3.000.000 3.000.000 lahan 1,00 ha 5.000.000 5.000.000 1,00 ha 150.000 150.000 1,00 ha 150.000 150.000
3.150.000 5.150.000
olah tanah 1,00 ha 1.200.000 1.200.000 olah tanah 1,00 ha 1.500.000 1.500.000 Pembersihan lahan 1,00 ha 600.000 600.000 Pembersihan lahan 1,00 ha 600.000 600.000 pemanenan 1,00 ha 750.000 750.000 ongkos angkat 13.000,00 kg 111,11 1.444.444 ongkos angkat 6.000,00 kg 166,67 1.000.000 ongkos bikin parit dan jurong 1,00 ha 150.000 150.000 ongkos bikin parit dan jurong 1,00 ha 150.000 150.000 ongkos cabut bibit 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos cabut bibit 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos pematang 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos pematang 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos tanam 1,00 ha 900.000 900.000 ongkos tanam 1,00 ha 750.000 750.000 ongkos tabur pupuk 1,00 ha 100.000 100.000 ongkos perontok 1,00 ha 360.000 360.000 ongkos penyomprotan 1,00 ha 100.000 100.000 ongkos tabur pupuk 1,00 ha 100.000 100.000 perawatan 1,00 ha 300.000 300.000 ongkos penyomprotan 1,00 ha 100.000 100.000 combine 13.000,00 kg 222 2.888.889
gaji pekerja ongkos tabur pupuk 1,00 ha 100.000 100.000 perawatan 1,00 ha 300.000 300.000
ongkos penyomprotan 1,00 ha 100.000 100.000 combine 13.000,00 kg 222 2.888.889 pengumpulan malai 1,00 ha 450.000 450.000
perawatan 1,00 ha 300.000 300.000
6.660.000 8.883.333
9.810.000 14.033.333
Biaya tidak tetap
36,00 kg 7.000 252.000 252.000 25,00 kg 7.000 175.000 175.000
DMA6 750,00 ml 56 42.000 DMA6 750,00 ml 68 51.000
mipcin 600,00 gr 100 60.000 bestox - ml 250
-bestox 240,00 ml 188 45.000
147.000 51.000
Urea 150,00 kg 1.400 210.000 Urea 150,00 kg 1.900 285.000 Sp 36 100,00 kg 2.200 220.000 Sp 36 100,00 kg 2.200 220.000
KCL 50,00 kg 2.500 125.000 KCL 50,00 kg 3.500 175.000
pupuk cair 500,00 ml 160 80.000 pupuk cair 500,00 ml 160 80.000
635.000 760.000
handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 goni 67,00 lbr 2.000 134.000 goni 145,00 lbr 2.000 290.000
534.000 690.000
zakat 600,00 kg 3.500 2.100.000 2.100.000 zakat 1.300,00 kg 5.000 6.500.000 6.500.000
3.668.000 8.176.000
13.478.000 22.209.333
Padi 6.000 kg 3.500 21.000.000 Padi 13.000 kg 5.000 65.000.000
lahan 1,50 ha 3.000.000 4.500.000 lahan 1,50 ha 5.000.000 7.500.000 1,50 ha 150.000 225.000 1,50 ha 150.000 225.000
4.725.000 7.725.000
olah tanah 1,50 ha 1.200.000 1.800.000 olah tanah 1,50 ha 1.500.000 2.250.000 Pembersihan lahan 1,50 ha 600.000 900.000 Pembersihan lahan 1,50 ha 600.000 900.000 pemanenan 1,50 ha 750.000 1.125.000 ongkos angkat 14.000,00 kg 111,11 1.555.556 ongkos angkat 8.000,00 kg 166,67 1.333.333 ongkos bikin parit dan jurong 1,50 ha 150.000 225.000 ongkos bikin parit dan jurong 1,50 ha 150.000 225.000 ongkos cabut bibit 1,50 ha 450.000 675.000 ongkos cabut bibit 1,50 ha 450.000 675.000 ongkos pematang 1,50 ha 450.000 675.000 ongkos pematang 1,50 ha 450.000 675.000 ongkos tanam 1,50 ha 900.000 1.350.000 ongkos tanam 1,50 ha 750.000 1.125.000 ongkos tabur pupuk 1,50 ha 100.000 150.000 ongkos perontok 1,50 ha 360.000 540.000 ongkos penyomprotan 1,50 ha 100.000 150.000 ongkos tabur pupuk 1,50 ha 100.000 150.000 perawatan 1,50 ha 300.000 450.000 ongkos penyomprotan 1,50 ha 100.000 150.000 combine 14.000,00 kg 222 3.111.111
Biaya Tetap Biaya Tetap
sewa sewa
gaji pekerja
Perawatan dan Pengairan Perawatan dan Pengairan gaji pekerja
28 ongkos penyomprotan 1,50 ha 100.000 150.000 combine 14.000,00 kg 222 3.111.111
pengumpulan malai 1,50 ha 450.000 675.000 perawatan 1,50 ha 300.000 450.000
9.823.333 11.491.667
14.548.333 19.216.667
Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap
54,00 kg 7.000 378.000 378.000 37,50 kg 7.000 262.500 262.500
pestisida
DMA6 1.125,00 ml 56 63.000 DMA6 1.125,00 ml 68 76.500
mipcin 900,00 gr 100 90.000 bestox - ml 250
-bestox 360,00 ml 188 67.500
220.500 76.500
pupuk
Urea 225,00 kg 1.400 315.000 Urea 225,00 kg 1.900 427.500 Sp 36 150,00 kg 2.200 330.000 Sp 36 150,00 kg 2.200 330.000 KCL 75,00 kg 2.500 187.500 KCL 75,00 kg 3.500 262.500 pupuk cair 750,00 ml 160 120.000 pupuk cair 750,00 ml 160 120.000
952.500 1.140.000
peralatan
handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 goni 89,00 lbr 2.000 178.000 goni 156,00 lbr 2.000 312.000
578.000 712.000
pengeluaran lainya pengeluaran lainnya
zakat 800,00 kg 3.500 2.800.000 2.800.000 zakat 1.400,00 kg 4.500 6.300.000 6.300.000
4.929.000 8.491.000
Total biaya Total biaya
19.477.333 27.707.667
Penerimaan total Penerimaan total
Padi 8.000 kg 3.500 28.000.000 Padi 14.000 kg 4.500 63.000.000
Biaya Tetap Biaya Tetap
sewa sewa
lahan 1,00 ha 3.000.000 3.000.000 lahan 1,00 ha 5.000.000 5.000.000 1,00 ha 150.000 150.000 1,00 ha 150.000 150.000
3.150.000 5.150.000
gaji pekerja gaji pekerja
olah tanah 1,00 ha 1.200.000 1.200.000 olah tanah 1,00 ha 1.500.000 1.500.000 Pembersihan lahan 1,00 ha 600.000 600.000 Pembersihan lahan 1,00 ha 600.000 600.000 pemanenan 1,00 ha 750.000 750.000 ongkos angkat 8.000,00 kg 111,11 888.889 ongkos angkat 5.500,00 kg 166,67 916.667 ongkos bikin parit dan jurong 1,00 ha 150.000 150.000 ongkos bikin parit dan jurong 1,00 ha 150.000 150.000 ongkos cabut bibit 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos cabut bibit 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos pematang 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos pematang 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos tanam 1,00 ha 900.000 900.000 ongkos tanam 1,00 ha 750.000 750.000 ongkos tabur pupuk 1,00 ha 100.000 100.000 ongkos perontok 1,00 ha 360.000 360.000 ongkos penyomprotan 1,00 ha 100.000 100.000 ongkos tabur pupuk 1,00 ha 100.000 100.000 perawatan 1,00 ha 300.000 300.000 ongkos penyomprotan 1,00 ha 100.000 100.000 combine 8.000,00 kg 222 1.777.778 Perawatan dan pengairan Perawatan dan pengairan
29 ongkos penyomprotan 1,00 ha 100.000 100.000 combine 8.000,00 kg 222 1.777.778
pengumpulan malai 1,00 ha 450.000 450.000 perawatan 1,00 ha 300.000 300.000
6.576.667 7.216.667
Jumlah 9.726.667 Jumlah 12.366.667
Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap
36,00 kg 7.000 252.000 252.000 25,00 kg 7.000 175.000 175.000
pestisida pestisida
DMA6 750,00 ml 56 42.000 DMA6 750,00 ml 68 51.000
mipcin 600,00 gr 100 60.000 bestox 1,00 ml 250 250
bestox 240,00 ml 188 45.000
147.000 51.250
pupuk pupuk
Urea 150,00 kg 1.400 210.000 Urea 150,00 kg 1.900 285.000 Sp 36 100,00 kg 2.200 220.000 Sp 36 100,00 kg 2.200 220.000
KCL 50,00 kg 2.500 125.000 KCL 50,00 kg 3.500 175.000
pupuk cair 500,00 ml 160 80.000 pupuk cair 500,00 ml 160 80.000
635.000 760.000
peralatan peralatan
handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 goni 62,00 lbr 2.000 124.000 goni 89,00 lbr 2.000 178.000
524.000 578.000
pengeluaran lainya pengeluaran lainnya
zakat 550,00 kg 3.500 1.925.000 1.925.000 zakat 800,00 kg 4.800 3.840.000 3.840.000
Jumlah 3.483.000 Jumlah 5.404.250
Total biaya Total biaya
Total biaya 13.209.667Total Biaya 17.770.917
Penerimaan total Penerimaan total
Padi 5.500 kg 3.500 19.250.000 Padi 8.000 kg 4.800 38.400.000
lahan 0,50 ha 3.000.000 1.500.000 lahan 0,50 ha 5.000.000 2.500.000 0,50 ha 150.000 75.000 0,50 ha 150.000 75.000
1.575.000 2.575.000
olah tanah 0,50 ha 1.200.000 600.000 olah tanah 0,50 ha 1.500.000 750.000 Pembersihan lahan 0,50 ha 600.000 300.000 Pembersihan lahan 0,50 ha 600.000 300.000 pemanenan 0,50 ha 750.000 375.000 pemanenan 0,50 ha 1.200.000 600.000 ongkos angkat 2.750,00 kg 166,67 458.333 ongkos angkat 4.000,00 kg 111,11 444.444 ongkos bikin parit dan jurong 0,50 ha 150.000 75.000 ongkos bikin parit dan jurong 0,50 ha 150.000 75.000 ongkos cabut bibit 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos cabut bibit 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos pematang 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos pematang 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos tanam 0,50 ha 750.000 375.000 ongkos tanam 0,50 ha 900.000 450.000 ongkos perontok 0,50 ha 360.000 180.000 ongkos merontok 0,50 ha 600.000 300.000 ongkos tabur pupuk 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos tabur pupuk 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000
Biaya Tetap Biaya Tetap
sewa sewa
gaji pekerja gaji pekerja
Perawatan dan pengairan Perawatan dan pengairan
30 ongkos tabur pupuk 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos tabur pupuk 0,50 ha 100.000 50.000
ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000 pengumpulan malai 0,50 ha 450.000 225.000 pengumpulan malai 0,50 ha 450.000 225.000 perawatan 0,50 ha 300.000 150.000 perawatan 0,50 ha 300.000 150.000
3.288.333 3.844.444
4.863.333 6.419.444
Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap
18,00 kg 7.000 126.000 126.000 benih 12,50 kg 7.000 87.500 87.500
pestisida
DMA6 375,00 ml 56 21.000 DMA6 375,00 ml 68 25.500
mipcin 300,00 gr 100 30.000 bestox - ml 250
-bestox 120,00 ml 188 22.500
73.500 25.500
pupuk
Urea 75,00 kg 1.400 105.000 Urea 75,00 kg 1.900 142.500 Sp 36 50,00 kg 2.200 110.000 Sp 36 50,00 kg 2.200 110.000
KCL 25,00 kg 2.500 62.500 KCL 25,00 kg 3.500 87.500
pupuk cair 250,00 ml 160 40.000 pupuk cair 250,00 ml 160 40.000
317.500 380.000
peralatan
handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 goni 31,00 lbr 2.000 62.000 goni 45,00 lbr 2.000 90.000
462.000 490.000
pengeluaran lainya pengeluaran lainnya
zakat 275,00 kg 3.500 962.500 962.500 zakat 400,00 kg 4.800 1.920.000 1.920.000
1.941.500 2.903.000
Total biaya Total biaya
6.804.833 9.322.444
Penerimaan total Penerimaan total
Padi 2.750 kg 3.500 9.625.000 Padi 4.000 kg 4.800 19.200.000
9.625.000 19.200.000
lahan 0,66 ha 3.000.000 1.980.000 lahan 0,66 ha 5.000.000 3.300.000 0,66 ha 150.000 99.000 0,66 ha 150.000 99.000
2.079.000 3.399.000
olah tanah 0,66 ha 1.200.000 792.000 olah tanah 0,66 ha 1.500.000 990.000 Pembersihan lahan 0,66 ha 600.000 396.000 Pembersihan lahan 0,66 ha 600.000 396.000 pemanenan 0,66 ha 750.000 495.000 pemanenan 0,66 ha 1.200.000 792.000 ongkos angkat 3.000,00 kg 166,67 500.000 ongkos angkat 5.000,00 kg 111,11 555.556 ongkos bikin parit dan jurong 0,66 ha 150.000 99.000 ongkos bikin parit dan jurong 0,66 ha 150.000 99.000 ongkos cabut bibit 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos cabut bibit 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos pematang 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos pematang 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos tanam 0,66 ha 750.000 495.000 ongkos tanam 0,66 ha 900.000 594.000 ongkos perontok 0,66 ha 360.000 237.600 ongkos merontok 0,66 ha 600.000 396.000 ongkos tabur pupuk 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos tabur pupuk 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000
Biaya Tetap Biaya Tetap
sewa sewa
gaji pekerja gaji pekerja
Perawatan dan pengairan Perawatan dan pengairan
31 ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000
pengumpulan malai 0,66 ha 450.000 297.000 pengumpulan malai 0,66 ha 450.000 297.000 perawatan 0,66 ha 300.000 198.000 perawatan 0,66 ha 300.000 198.000
4.235.600 5.043.556
6.314.600 8.442.556
Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap
23,76 kg 7.000 166.320 166.320 benih 17 kg 7.000 115.500 115.500
pestisida
DMA6 495,00 ml 56 27.720 DMA6 495 ml 68 33.660
mipcin 396,00 gr 100 39.600 bestox - ml 250
-bestox 158,40 ml 188 29.700
97.020 33.660
pupuk
Urea 99,00 kg 1.400 138.600 Urea 99 kg 1.900 188.100
Sp 36 66,00 kg 2.200 145.200 Sp 36 66 kg 2.200 145.200
KCL 33,00 kg 2.500 82.500 KCL 33 kg 3.500 115.500
pupuk cair 330,00 ml 160 52.800 pupuk cair 330 ml 160 52.800
419.100 501.600
peralatan
handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 handsprayer 1 unit 250.000 250.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 parang 1 unit 50.000 50.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 cangkul 1 unit 100.000 100.000
goni 34,00 lbr 2.000 68.000 goni 57 lbr 2.000 114.000
468.000 514.000
pengeluaran lainya pengeluaran lainnya
zakat 300,00 kg 3.500 1.050.000 1.050.000 zakat 500 kg 4.800 2.400.000 2.400.000
2.200.440 3.564.760
Total biaya Total biaya
8.515.040 12.007.316
Penerimaan total Penerimaan total
Padi 3.000 kg 3.500 10.500.000 Padi 5.000 kg 4.800 24.000.000
lahan 0,50 ha 3.000.000 1.500.000 lahan 0,50 ha 5.000.000 2.500.000 0,50 ha 150.000 75.000 0,50 ha 150.000 75.000
1.575.000 2.575.000
olah tanah 0,50 ha 1.200.000 600.000 olah tanah 0,50 ha 1.500.000 750.000 Pembersihan lahan 0,50 ha 600.000 300.000 Pembersihan lahan 0,50 ha 600.000 300.000 pemanenan 0,50 ha 750.000 375.000 pemanenan 0,50 ha 1.200.000 600.000 ongkos angkat 2.500,00 kg 166,67 416.667 ongkos angkat 3.500,00 kg 111,11 388.889 ongkos bikin parit dan jurong 0,50 ha 150.000 75.000 ongkos bikin parit dan jurong 0,50 ha 150.000 75.000 ongkos cabut bibit 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos cabut bibit 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos pematang 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos pematang 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos tanam 0,50 ha 750.000 375.000 ongkos tanam 0,50 ha 900.000 450.000 ongkos perontok 0,50 ha 360.000 180.000 ongkos merontok 0,50 ha 600.000 300.000 ongkos tabur pupuk 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos tabur pupuk 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000
Biaya Tetap Biaya Tetap
sewa sewa
gaji pekerja gaji pekerja
Perawatan dan pengairan Perawatan dan pengairan
32 ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000
pengumpulan malai 0,50 ha 450.000 225.000 pengumpulan malai 0,50 ha 450.000 225.000 perawatan 0,50 ha 300.000 150.000 perawatan 0,50 ha 300.000 150.000
3.246.667 3.788.889
4.821.667 6.363.889
Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap
18,00 kg 7.000 126.000 126.000 13 kg 7.000 87.500 87.500
pestisida
DMA6 375,00 ml 56 21.000 DMA6 375,00 ml 68 25.500
mipcin 300,00 gr 100 30.000 bestox - ml 250
-bestox 120,00 ml 188 22.500
73.500 25.500
Urea 75,00 kg 1.400 105.000 Urea 75,00 kg 1.900 142.500
Sp 36 50,00 kg 2.200 110.000 Sp 36 50,00 kg 2.200 110.000
KCL 25,00 kg 2.500 62.500 KCL 25,00 kg 3.500 87.500
pupuk cair 250,00 ml 160 40.000 pupuk cair 250,00 ml 160 40.000
317.500 380.000
peralatan
handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000
goni 28,00 lbr 2.000 56.000 goni 39,00 lbr 2.000 78.000
456.000 478.000
pengeluaran lainya pengeluaran lainnya
zakat 250,00 kg 3.500 875.000 875.000 zakat 350,00 kg 4.800 1.680.000 1.680.000
1.848.000 2.651.000
Total biaya Total biaya
6.669.667 9.014.889
Penerimaan total Penerimaan total
Padi 2.500 kg 3.500 8.750.000 Padi 3.500 kg 4.800 16.800.000
lahan 0,66 ha 3.000.000 1.980.000 lahan 0,66 ha 5.000.000 3.300.000 0,66 ha 150.000 99.000 0,66 ha 150.000 99.000
2.079.000 3.399.000
olah tanah 0,66 ha 1.200.000 792.000 olah tanah 0,66 ha 1.500.000 990.000 Pembersihan lahan 0,66 ha 600.000 396.000 Pembersihan lahan 0,66 ha 600.000 396.000 pemanenan 0,66 ha 750.000 495.000 pemanenan 0,66 ha 1.200.000 792.000 ongkos angkat 4.000,00 kg 166,67 666.667 ongkos angkat 6.000,00 kg 111,11 666.667 ongkos bikin parit dan jurong 0,66 ha 150.000 99.000 ongkos bikin parit dan jurong 0,66 ha 150.000 99.000 ongkos cabut bibit 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos cabut bibit 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos pematang 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos pematang 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos tanam 0,66 ha 750.000 495.000 ongkos tanam 0,66 ha 900.000 594.000 ongkos perontok 0,66 ha 360.000 237.600 ongkos merontok 0,66 ha 600.000 396.000 ongkos tabur pupuk 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos tabur pupuk 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000
Biaya Tetap Biaya Tetap ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000
pengumpulan malai 0,66 ha 450.000 297.000 pengumpulan malai 0,66 ha 450.000 297.000 perawatan 0,66 ha 300.000 198.000 perawatan 0,66 ha 300.000 198.000
4.402.267 5.154.667
6.481.267 8.553.667
Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap
23,76 kg 7.000 166.320 166.320 benih 16,50 kg 7.000 115.500 115.500
pestisida
DMA6 495,00 ml 56 27.720 DMA6 495,00 ml 68 33.660
mipcin 396,00 gr 100 39.600 bestox - ml 250
-bestox 158,40 ml 188 29.700
97.020 33.660
pupuk
Urea 99,00 kg 1.400 138.600 Urea 99,00 kg 1.900 188.100
Sp 36 66,00 kg 2.200 145.200 Sp 36 66,00 kg 2.200 145.200
KCL 33,00 kg 2.500 82.500 KCL 33,00 kg 3.500 115.500
pupuk cair 330,00 ml 160 52.800 pupuk cair 330,00 ml 160 52.800
419.100 501.600
peralatan
handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 goni 45,00 lbr 2.000 90.000 goni 67,00 lbr 2.000 134.000
490.000 534.000
pengeluaran lainya pengeluaran lainnya
zakat 400,00 kg 3.500 1.400.000 1.400.000 zakat 600,00 kg 4.800 2.880.000 2.880.000
2.572.440 4.064.760
Total biaya Total biaya
9.053.707 12.618.427
Penerimaan total Penerimaan total
Padi 4.000 kg 3.500 14.000.000 Padi 6.000 kg 4.800 28.800.000