• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PROGRAM TANAM SERENTAK TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI GAMPONG SEUNELOP KECAMATAN MANGGENG KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DAMPAK PROGRAM TANAM SERENTAK TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI GAMPONG SEUNELOP KECAMATAN MANGGENG KABUPATEN ACEH BARAT DAYA"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

KECAMATAN MANGGENG KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

SKRIPSI

DEDI DARMANSYAH

08C10404106

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

(2)

KECAMATAN MANGGENG KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

SKRIPSI

OLEH :

DEDI DARMANSYAH

08C10404106

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

(3)

iii

Padi di Gampong Seunelop Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

Dibawah bimbingan Diswandi Nurba, S.TP., M.Si dan Meiza Aulia, SP.

Saat ini, program tanam serentak padi merupakan salah satu kegiatan yang sedang

dilaksanakan rutin setiap musim tanam padi di Kabupaten Aceh Barat Daya.

Penelitian ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana dampak dari program

tersebut. Penelitian ini menggunakan tehnik pengumpulan data wawancara,

penyusunan data skunder dan observasi dalam mencari sumber data.

Pembahasannya meliputi proses pelaksanaan kegiatan, biaya petani dan

pendapatan petani sebelum dan setelah pelaksanaan program. Secara finansial,

hasil penelitian ini memiliki dampak positif berdasarkan pendapatan petani dan

nilai signifikan dari program. Hasil dari penelitian ini menyarankan pemerintah

daerah Aceh Barat Daya untuk segera memperluas area persawahaan dari lahan

yang masih belum berfungsi menjadi lahan produktif agar mendukung

pelaksanaan kegiatan tanam serentak dan meningkatkan kesejahteraan petani padi.

(4)

iv

TERHADAP

PENDAPATAN

PETANI

PADI

DI

GAMPONG SEUNELOP KECAMATAN MANGGENG

KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

Nama Mahasiswa

: DEDI DARMANSYAH

NIM

:

08C10404106

Program Studi : AGRIBISNIS

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Mengetahui,

Tanggal Lulus :

Ketua

Diswandi Nurba, S.TP., M.Si

NIDN. 01

2804-8202

Anggota

Meiza Aulia, SP.

NIDN. 01

2305-8402

Dekan Fakultas Pertanian

Diswandi Nurba, S.TP., M.Si

NIDN. 01

2804 - 8202

Ketua Prodi Agribisnis

(5)

v

DAMPAK PROGRAM TANAM SERENTAK TERHADAP PENDAPATAN

PETANI PADI DI GAMPONG SEUNELOP KECAMATAN MANGGENG

KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

Yang Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa

: Dedi Darmansyah

NIM

: 08C10404106

Fakultas

: Pertanian

Program Studi

: Agribisnis

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 04 September 2013 dan

dinyatakan memenuhi syarat untuk melakukan penelitian.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Diswandi Nurba, S.TP., M.Si.

...

(Dosen Pembimbing Ketua)

2. Meiza Aulia, SP.

...

(Dosen Pembimbing Anggota)

3. Khairun Nisa, SP.,MP

...

(Dosen Penguji I)

4. Yoga Nugroho, SP.,MM

...

(Dosen Penguji II)

Alue Peunyareng, 04 September 2013

Ketua Prodi Agribisnis

(6)

vi

Penulis dilahirkan di Meulaboh. Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat pada tanggal 17 februari 1990, adalah anak pertama dari empat

bersaudara, dari Ayahanda Alm.Masriadi dan Ibunda Darnila. Pada tahun 2001

penulis menamatkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 25 Meulaboh. Tahun

2004 penulis menyelesaikan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model

Meulaboh, kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada Madrasah Alyah

Negeri (MAN) 1 Meulaboh dan menamatkannya pada tahun 2007. Pada tahun

yang sama penulis diterima sebagai Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa

(7)

vii

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

DAMPAK

PROGRAM TANAM SERENTAK TERHADAP PENDAPATAN PETANI

PADI

DI

GAMPONG

SEUNELOP

KECAMATAN

MANGGENG

KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

.”

dengan baik dan ucapan terimakasih

kepada Ibu untuk doa, kasih sayang, dan kesabaran, serta dukungan moral dan

materil yang selalu diberikan kepada penulis. Penulisan skripsi ini dilakukan

dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pertanian program studi Agribisnis pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku

Umar. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit

bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Diswandi Nurba, S.TP.,M.Si selaku dosen pembimbing I sekaligus

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar dan Bapak Meiza Aulia, SP

selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran

untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan ini.

2. Bapak Muhammad Jalil, SP.,MP selaku Wakil Dekan I Fakultas Pertanian

Universitas Teuku Umar, Ibu Khairun Nisa, S.P. MM selaku Dosen penguji I

dan bapak Yoga Nugroho, S.P., MM selaku ketua prodi agribisnis sekaligus

(8)

viii

3. Teman-teman yang selalu memberi masukan kepada penulis baik selama masa

pendidikan ataupun dalam penyelesaian laporan skripsi ini.

4. Untuk Rezki Rianda, Tia Maskharira, Masdar Maulana dan Rini Suprianti yang

selalu memberikan support dan kasih sayang yang tulus kepadaku.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini dapat memberi

sumbangan ilmu pengetahuan untuk civitas Universitas Teuku Umar.

Meulaboh, 2013

(9)

ix

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian... 3

1.4. Kegunaan Penelitian ... 4

1.5. Hipotesis ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA... 5

2.1. Tanam Serentak ... 5

2.2. Padi ... 5

2.3. Pendapatan... 5

2.4. Tingkat Penduduk dan Produksi Beras di indonesia ... 6

III. METODE PENELITIAN ... 8

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 8

3.2. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 8

3.3. Teknik Pengambilan Sampel ... 9

3.4. Batasan Variabel... 10

3.5. Metode Analisis... 11

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ... 15

4.1. Letak Geografis dan Luas wilayah ... 15

4.2. Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian... 15

4.3. Karakteristik Petani padi ... 16

4.4. Proses Pelaksanaan Kegiatan ... 17

4.5. Biaya Produksi petani padi sebelum pelaksanaan dan setelah

pelaksanaan kegiatan tanam serentak ... 20

4.6. Tingkat pendapatan petani padi sebelum pelaksanaan dan setelah

pelaksanaan kegiatan tanam serentak ... 21

(10)

x

(11)

xi

1. Tingkat Penduduk dan Produksi Beras di Indonesia... 6

2. Data Pengambilan Sampel kelompok Gampong Seunelop, Kecamatan

Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya ... 10

3. Jumlah rumah tangga menurut lapangan usaha utama kepala keluarga

di Gampong Seunelop tahun 2011 ... 16

5. Rata-rata biaya tetap dan tidak tetap usaha tani dengan luas lahan

rata-rata 0,7Ha teneman padi di daerah penelitian sebelum dan setelah

(12)

xii

1.

Data wawancara sampel...

27

2.

Tabel Biaya Sebelum dan Setelah Tanam Serentak...

57

3.

Tabel Penerimaan Sebelum dan Setelah Tanam Serentak ...

58

4.

Tabel Pendapatan Sebelum dan Setelah Tanam Serentak ...

59

5.

Tabel Peningkatan Setiap 1 Periode Pelaksanaan Tanam serentak ...

60

6.

Uji t SPSS ...

61

7.

Tabel Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Padi Seluruh

Provinsi indonesia pada Tahun 2012 ...

62

8.

Jadwal turun sawah Kecamatan Manggeng 2013 ...

63

9.

Penetapan jadwal tanam serentak padi pada lahan sawah dalam

Kabupaten Aceh Barat Daya musim tanam: 2009/2010 ...

64

10. Surat edaran Bupati Aceh Barat Daya Nomor: SE

521/269.a/2012 ....

67

11. Surat edaran Bupati Aceh Barat Daya Nomor: SE

521/333/2008 ...

69

12. Tabel t ...

72

(13)

xiii

(14)

1

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan jumlah dan tingkat pertumbuhan

penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk di Indonesia pada desember tahun 2011

sudah sebanyak 241 juta jiwa. Jumlah tersebut naik 3 persen dibandingkan tahun

2010. Saat ini laju pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,5 persen

pertahun atau bertambah sekitar 3,5 juta jiwa. Jika diakumulasikan, maka hingga

akhir tahun 2012 jumlah penduduk Indonesia di perkirakan akan mencapai 245

juta jiwa. (Tempo.co, 2013)

Pertumbuhan penduduk harus diimbangi dengan peningkatan produksi

pangan, salah satunya beras sebab beras merupakan hal mendasar penduduk

dalam memenuhi kebutuhan hidup. Data BPS 2011 menunjukkan bahwa tingkat

konsumsi beras mencapai 139kg perkapita lebih tinggi dibanding dengan

Malaysia dan Thailand yang hanya berkisar 65kg - 70kg perkapita pertahun.

Minimnya bahan pokok yang tersedia merupakan masalah utama nasional yang

penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi prioritas utama dalam

pelaksanaan pembangunan kesejahteraan masyarakat. (BPS, 2011)

Pertanian dan perkebunan masih memegang peran penting dalam rangka

menggerakkan ekonomi masyarakat. Perlu keseriusan pemerintah agar produksi

dan kualitas hasil pertanian maupun perkebunan dapat ditingkatkan. Pada tahun

2012, Provinsi Aceh berperan pada peringkat 12 dari 33 provinsi yang ada di

Indonesia dengan memproduksi padi sebanyak 1.793.325 ton atau 2,60% dari

total produksi padi Indonesia. Pemanfaatan lahan sawah di provinsi Aceh masih

(15)

petani Aceh sebanyak 46,19 Ku/Ha, sementara beberapa provinsi lain dapat

menghasilkan produksi melebihi 50 Ku/Ha.(BPS, 2012) Langkah-langkah

pemerintah sangatlah berperan dalam melakukan kebijakan demi meningkatkan

kesejahteraan para petani melalui pendampingan sehingga petani dapat mengelola

lahan dengan semaksimal mungkin.

Permasalahan ini terus berantai dengan banyaknya masyarakat yang tidak

tertarik dan lebih memilih untuk beralih dari profesi petani sawah ke lahan

perkebunan sehingga timbul persoalan yang baru dimana negara indonesia

semakin kekurangan masyarakat yang berprofesi sebagai petani sawah, hal ini

disebabkan oleh penilaian masyarakat pada tingkat kesejahteraan tinggi tidaklah

menjanjikan jika menjadi petani sawah.

Kendala mendasar yang dihadapi petani sawah adalah kurangnya modal

dan masih banyak petani dengan tehnik pengelolaan yang belum optimal. Untuk

mengatasi dan menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satu Kabupaten di

Provinsi Aceh yaitu Aceh Barat Daya melakukan Program Tanam Serentak Padi

yang fokus pada peningkatan produksi beras.

Akan tetapi peran pemerintah dalam melakukan kebijakan tidak selamanya

mencapai keberhasilan karena berbagai hal dan kendala yang dihadapi pemerintah

dalam melaksanakan kegiatan. Demikian juga dengan program tanam serentak

yang telah diikuti dan dilaksanakan oleh petani padi Gampoeng Seunelop

Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya dari tahun 2007 perlu diawasi

dan

dievaluasi untuk penyempurnaan pelaksanaan di tahun berikutnya.

Penyempurnaan tersebut tentunya dengan bercermin dari dampak positif atau

(16)

pengawasan dan evaluasi merupakan bagian dari proses pembangunan. Untuk itu

diperlukan evaluasi yang berhubungan dengan dampak terhadap pendapatan

petani sawah dari pelaksanaan Program tanam serentak.

Selanjutnya setelah dilakukannya evaluasi maka akan dapat diketahui

Dampak dalam pelaksanaan selama ini yang di rasakan oleh petani padi Gampong

Seunelop sehingga akan bisa direncanakan kebijakan yang tepat untuk

pelaksanaan ditahun berikutnya. Bertitik tolak dari paparan diatas maka

dilakukanlah penelitian dengan judul

Dampak Program Tanam Serentak

Terhadap Pendapatan Petani Padi di Gampong Seunelop Kecamatan Manggeng

Kabupaten Aceh Barat Daya

”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan

diteliti dampak dari pelaksanaan Program tanam serentak padi di Gampong

Seunelop Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya sebagai berikut:

1. Berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh petani padi baik sebelum tanam

serentak dan setelah melakukan tanam serentak?

2. Berapa besar pendapatan petani padi sebelum pelaksanaan tanam serentak

dan setelah pelaksanaan tanam serentak?

3. Bagaimana dampak pelaksanaan program tanam serentak terhadap

pendapatan petani sawah?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui besar biaya yang dikeluarkan oleh petani padi baik

(17)

2. Untuk mengetahui besar pendapatan petani padi sebelum pelaksanaan

tanam serentak dan setelah pelaksanaan tanam serentak.

3. Buntuk mengetahui dampak pelaksanaan program tanam serentak terhadap

pendapatan petani sawah.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1.

Sebagai sumbangan informasi bagi kelompok tani agar dapat menjadi

bahan pemikiran dalam berpartisipasi pada programaa penyuluhan.

2.

Sebagai bahan informasi bagi lembaga atau instansi terkait dalam

mengambil kebijaksanaan terhadap program-program pertanian.

3.

Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih

lanjut, masalah yang erat hubungannya dengan masalah penelitian.

1.5. Hipotesis

Pelaksanaan tanam serentak memiliki dampak yang signifikan terhadap

peningkatan pendapatan petani padi di Gampong seunelop Kecamatan manggeng

(18)

5

2.1. Tanam Serentak

Tanam serentak adalah kegiatan pola tanam dalam waktu yang bersamaan,

baik itu proses penyemaian, dormansi, penanaman dan pemupukan. Tujuan dari

kegiatan tanam serentak antara lain efisiensi atau penghematan penggunaan air,

pengendalian hama dan pengurangan penggunaan bahan an-organik.

2.2. Padi

Padi (bahasa latin:

Oryza sativa

L.) merupakan salah satu tanaman budidaya

terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman

budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga

(genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal

dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang

migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.

Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah

jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama

bagi mayoritas penduduk dunia. (Wikipedia Indonesia, 2006)

2.3. Pendapatan

Dalam bisnis, pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh

perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa

kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding

keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi

pengeluaran.

Menurut Sukirno (2006:47) pendapatan adalah jumlah penghasilan yang

diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik

(19)

antara lain: 1) Pendapatan pribadi, yaitu; semua jenis pendapatan yang diperoleh

tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu Negara.

2) Pendapatan disposibel, yaitu; pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus

dibayarkan oleh para penerima pendapatan, sisa pendapatan yang siap

dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan disposibel. 3) Pendapatan

nasional, yaitu; nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan

oleh suatu Negara dalam satu tahun.

Dalam pengertian umum pendapatan adalah hasil pencaharian usaha.

Budiono (1992 : 180) mengemukkan bahwa pendapatan adalah hasil dari

penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi.

Sedangkan menurut Winardi (1992 : 171) pendapatan adalah hasil berupa uang

atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor

produksi. Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

pendapatan merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh

suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu.

2.4. Tingkat Penduduk dan Produksi Beras di Indonesia

Produksi

beras

terus

ditingkatkan

pada

setiap

tahunnya

demi

menyeimbangkan

pertumbuhan

penduduk,

hal

tersebut

dapat

terlihat

perbandingannya pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Tingkat Penduduk dan Produksi Beras di Indonesia

(20)

Pada tabel di tersebut terlihat bahwa tahun 1990 sampai tahun 2000 peningkatan

produksi beras belum bisa menyeimbangi pertumbuhan penduduk dan pada tahun

2010 mulai terlihat peningkatan yang mampu menyeimbangi pertumbuhan

(21)

8

3.1. Waktu dan lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2013 sampai April 2013 di

Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya, tepatnya di Gampong

Seunelop. Pemilihan Gampong Seunelop sebagai lokasi penelitian dikarenakan

pada Gampong tersebut terdapat petani dengan pengelolaan baik dan produksi

tinggi serta mendapat pendampingan dan pelatihan dari pemerintah baik di luar

maupun di dalam daerah Kabupaten Aceh Barat Daya. Objek penelitian ini adalah

petani sebagai sasaran dari pelaksanaan program tanam serentak di Kecamatan

Manggeng Kabupaten Aceh Barat daya. Petani yang dimaksud sebagai objek

penelitian adalah petani yang menanam padi dan mengikuti program tanam

serentak.

3.2. Sumber data dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan tiga teknik yaitu:

1. Wawancara langsung dengan responden petani berdasarkan koesioner

yang telah disiapkan. Data dari petani meliputi perbandingan pendapatan

disaat tidak melaksanakan kegiatan dan saat melaksanakan kegiatan

tanam serentak serta perbandingan item pengeluaran dan kendala di

lapangan.

2. Penyusunan data sekunder yang berasal dari perpustakaan,

instansi-instansi dan pihak-pihak yang menerbitkan bahan bacaan cetakan.

3. Observasi adalah pengumpulan data dengan cara penelitian mengamati

(22)

3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Di Gampong Seunelop, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya

berdasarkan data

PPL (2013)

terdapat

dua (2) kelompok tani yang

mengusahakan tanaman padi sebagai makanan pokok dan tanaman musiman.

Adapun nama-nama kelompok tani tersebut adalah Kelompok Tani Suka Senang

dengan anggota 45 orang dan Kelompok Tani Anugerah dengan anggota 45 orang

.Dari dua anggota kelompok tani tersebut yang berjumlah 90 orang diambil

sampel dengan menggunakan metode

purposive sampling.

Dalam penelitian ini presisi yang digunakan adalah sebesar 15 persen,

menurut Rahmat (1997) untuk mengetahui jumlah sampel petani padi yang akan

diambil sebagai objek penelitian digunakan rumus sebagai berikut :

n =

30 orang

Keterangan:

n

= ukuran sampel minimal

N = jumlah total anggota kelompok tani

d

2

= tingkat kepercayaan 85 persen atau error 15 persen

Dengan demikian jumlah sampel yang diambil sebagai responden adalah 30

orang. Dalam penelitian ini sampel diambil dalam 2 kelompok tani. Untuk

menghitung besarnya sampel tiap kelompok tani, digunakan rumus seperti yang

dikemukakan oleh Nasir (1999) sebagai berikut:

n =

N

N (d)

2

+1

n =

90

(23)

n

N

Ni

ni

Dimana

ni

= Jumlah sampel dari strata (kelompok tani) ke-i

Ni

= Jumlah populasi dari strata (kelompok tani) ke-i

n

= Besar sampel yang diambil pada seluruh strata

N

= Jumlah populasi pada seluruh strata

Sampel Kelompok Tani Suka Senang

15

Sampel Kelompok Tani Anugerah

15

Tabel 2. Data Pengambilan Sample kelompok Gampong Seuneulop

Kecamata Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

NO Kelompok Tani

Jumlah Anggota

Jumlah Sampel

1

Suka senang

45

15

2

Anugerah

45

15

N = 90

n = 30

3.4. Batasan Variabel

1.

Dampak program adalah pengaruh atau akibat positif dan negatif dari

program pemerintah yang dirasakan oleh petani sebagai objek dari

kegiatan program.

2.

Pendapatan petani adalah penghasilan bersih dari produksi yang

(24)

3.

Perbandingan pendapatan adalah perbandingan pendapatan bersih

antara pendapatan seorang petani pada saat melakukan kegiatan tanam

serentak dan saat tidak melakukan kegiatan tanam serentak.

4.

Malai adalah batang padi yang sudah di potong dengan kondisi padi

masih melekat pada jerami

3.5. Metode Analisis

1.

Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan yang ingin di lihat adalah tingkat pendapatan petani

padi pada saat sebelum melakukan program tanam serentak dan saat tidak

melakukan tanam serentak, tingkat pendapatan di hitung dengan menggunakan

rumus yang dikemukakan oleh Boediono (2002) sebagai berikut:

I = TR

TC

Keterangan :

I

: pendapatan/

income

(Rp)

TR

: total penerimaan/

total revenue

(Rp)

TC

: total biaya/

total cost

(Rp)

Penerimaan atau

Revenue

adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan

barang atau outputnya, semakin banyak yang terjual semakin besar penerimaan

total. Rumus penerimaan menurut Rosyidi (2004) sebagai berikut:

TR = P . Q

Keterangan :

TR

: total penerimaan/

total revenue

(Rp)

P

: harga/

price

(Rp)

(25)

Biaya total adalah jumlah keseluruhan biaya yang di keluarkan perusahaan untuk

memproduksi barang/jasa. Komponen biaya total terdiri dari biaya tetap dan biaya

variabel. Total biaya usaha tani dihitung berdasarkan rumus yang dikemukakan

oleh sukirno (2006) sebagai berikut:

TC = TFC + TVC

Keterangan :

TC

: Total biaya/

total cost

(Rp)

TFC : Total biaya tetap/

total fixed cost

(Rp)

TVC : Total biaya variabel/

total variabel cost

(Rp)

Benefit cost ratio

(B/C R) melihat perbandingan antara

Benefit dan Cost.

Apabila

nilainya < 1 maka proyek itu tidak ekonomis, dan kalau > 1 berarti proiyek itu

feasible.

Kalau

B/C ratio

= 1 dikatakan proyek itu

marginal

(tidak rugi dan tidak

untung). Dalam hal ini

B/C ratio

bukan hanya melihat nilai dalam satu

pelaksanaan tetapi juga membandingkan nilai antara kedua pelaksanaan yang

lebih tinggi baik saat tidak melaksanakan tanam serentak dan saat melaksanakan

tanam serentak dengan menggunakan rumus:

B/C Ratio= Benefit/Cost

Keterangan :

Benefit

: Pendapatan

Cost

: Biaya yang di keluarkan/ Kerugian

2.

Tingkat Perbandingan

Tingkat perbandingan baru akan terlihat pada tingkat pendapatan petani

pada saat melakukan program tanam serentak dan saat tidak melakukan program

(26)

Benefit cost ratio

(B/C R) pada masing-masing pelaksanaan dan menggunakan

rumus manual menurut Ranni (2012) melalui rumus uji T yang di bantu dengan

aplikasi SPSS sebagai berikut:

a. Rata-rata adalah jumlah keseluruhan pengamatan dibagi dengan jumlah

pengamatan. Setelah itu biasanya dihitung simpangan baku (deviasi

standar) untuk menggambarkan bagaimana data-data tersebut tersebar

.

Nilai rata-rata masing-masing kelompok ditentukan dengan rumus:

1

b. Analisis variansi adalah suatu prosedur untuk uji perbedaan mean beberapa

populasi. Variansi masing-masing kelompok di hitung menggunakan

rumus:

SD

1

2

= Variansi sebelum

SD

2

2

= Variansi sesudah

(27)

sesudah

n

1

= Jumlah sampel sebelum

n

2

= Jumlah sampel sesudah

c. Rumus Uji T

d. Derajat kebebasan adalah suatu parameter fisika yang independen, biasa

disebut dimensi, dalam deskripsi formal merupakan keadaan suatu sistem

fisika. Himpunan semua dimensi dari suatu sistem dikenal sebagai ruang

fasaDerajat kebebasan

Db = (n

1

+ n

2

)

2

Keterangan :

n

1

= Jumlah sampel sebelum

n

2

= Jumlah sampel sesudah

e. Mencari nilai t tabel

Probability diambil dari tingkat signifikan yang kita pakai, misalnya 1

Persen, 5 Persen, 10 Persen, 20 Persen dan sebagainya.

f.

Kaidah :

t

h

> t tabel

signifikan/ Berpengaruh nyata

(28)

15

4.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di Gampong Seunelop Kecamatan manggeng

Kabupaten Aceh Barat Daya. Gampong Seunelop merupakan Gampong yang

terletak di sebelah timur Kabupaten Aceh Barat Daya dengan batas-batas wilayah

sebagai berikut:

-

Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Ujong Padang

-

Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Meurandeh

-

Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Lhok Puntoy

-

Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Keudai

Gampong Seunelop merupakan salah satu Gampong di Kecamatan

Manggeng yang terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Harapan Jaya, Ingin Makmur

dan H.Aton dengan titik koordinat lintang 3.6198 bujur 96.9393 dengan luas desa

130 Ha yang terdiri dari 42 Ha bangunan atau perkarangan dan 88 Ha Kebun dan

tanah sawah.

4.2. Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian

Menurut data Statistik tahun 2011 jumlah penduduk Gampong Seunelop

adalah 1337 jiwa, dengan 666 jiwa diantaranya adalah perempuan dan sisanya

adalah laki-laki sebanyak 671 jiwa. Keseluruhan penduduk di daerah penelitian

bermata pencaharian dari berbagai sektor, baik sektor perkebunan, pertanian,

wiraswasta dan pegawainegri. Berikut adalah tabel uraian jumlah rumah tangga

(29)

Tabel 3. Jumlah rumah tangga menurut lapangan usaha utama kepala

keluarga di Gampoeng Seunelop tahun 2011

No

Mata Pencaharian

Jumlah

Sumber : Kecamatan Manggeng dalam angka 2012

4.3. Karakteristik Petani padi

Pada tahun 2008 Kabupaten Aceh Barat Daya memproduksi sebanyak

77.986 ton padi, berikutnya pada tahun 2009 produksi padi terus meningkat

menjadi 85.937,22 ton atau meningkat sebanyak 10,20 persen, dan pada tahun

2010 produksi padi berhasil ditingkatkan mencapai 93,83 persen atau sejumlah

166.569,73 ton. Kemudian pada tahun 2011 tetap terjadi peningkatan sebanyak

177.657,04 ton atau 6,66 persen, sedangkan Kecamatan Manggeng pada tahun

2011 berperan memproduksi padi sebanyak 23.688,24 ton atau 13,33 persen dari

jumlah hasil produksi Kabupaten Aceh Barat Daya. Peningkatan ini tidak terlepas

dari kegiatan tanam serentak, perubahan pola tanam yang lebih baik dan upaya

perluasan lahan sawah yang terus meningkat setiap tahunnya. (Statistik ABDYA,

2012). Karakteristik petani meliputi kelompok umur, tingkat pendidikan, jenis

pekerjaan dan pengalaman bertani padi. Tingkat usia petani di daerah penelitian

relatif berusia produktif yaitu petani yang berusia 31 sampai 40 tahun dan diatas

50 tahun yaitu masing-masing 40 persen atau 12 orang dari 30 responden petani

padi. Kemudian di ikuti kisaran usia 41 sampai 50 tahun sebanyak 5 orang (16,67

(30)

Tingkat pendidikan petani padi di daerah penelitian secara umum masih

berpendidikan rendah, yaitu 53,34 persen tamat dari sekolah dasar (SD) atau

sebanyak 16 orang, dan diikuti oleh petani tamatan sekolah lanjutan tingkat atas

(SLTA) sebanyak 8 orang (26,67 persen), selanjutnya sebesar 13,33 persen tamat

dari sekolah lanjutan tingkatpertama (SLTP) atau sebanyak 4 orang dan sisanya

3,33 persen masing-masing 1 orang petani yang tidak mengikuti pendidikan dan 1

orang petani lulusan perguruan tinggi (sarjana).

Persentase jumlah petani yang memiliki pekerjaan sampingan adalah 22

orang yaitu 73,33 persen dan sisanya 8 orang atau 26,67 persen hanya bekerja

sebagai petani padi dan tidak memiliki pekerjaan sampingan dengan alasan sudah

berkecukupan atau sudah tidak mampu lagi untuk bekerja dikarenakan faktor usia.

Hasil penelitian menunjukan 50 persen petani atau 15 orang telah lama berusaha

tani padi yaitu 10 tahun lebih, kemudian di ikuti 33,33 persen (10 orang) berada di

kisaran 6 sampai 10 tahun, serta sisanya sebanyak 16,67 persen (5 orang) pada

kisaran 1 sampai 5 tahun.

Persentase petani padi di daerah penelitian memiliki luas lahan rata-rata

0,25 Ha hanya 1 orang, 0,5 Ha sebanyak 10 orang, 0,66 Ha sebanyak 11 orang,

1Ha sebanyak 7 orang dan 1,5 Ha hanya 1 orang dengan status kepemilikan 63,33

persen atau 19 orang sebagai penggarap (sewa) dan 36,67 persen yaitu 11 orang

memiliki lahan sendiri.

4.4. Proses Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan tanam serentak di Kabupaten Aceh Barat Daya

berawal dari hasil musyawarah pada tingkat Kecamatan masing-masing yang ada

di Kabupaten Aceh Barat Daya yang di fasilitasi oleh Camat dan BP3K yang

(31)

dilimpahkan kepada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat Daya

sebagai bahan kesiapan melakukan musyawarah tingkat Kabupaten yang di hadiri

oleh Bupati Aceh Barat Daya, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten

Aceh Barat Daya, Kepala KPPKP Aceh Barat Daya, Kepala Balai Penyuluh

Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat Daya, Keujrun Cik, Hob Keujruen dan

Ketua Kelompok Tani.

Hal-hal yang menjadi pembahasan pokok dalam musyawarah tingkat

Kabupaten Aceh Barat Daya tersebut terdiri dari tujuh poin yang kemudian

melahirkan surat edaran Bupati Aceh barat Daya sebagai acuan ketertiban dalam

pelaksanaan tanam serentak padi di Kabupaten Aceh Barat Daya.

Adapun ketujuh poin yang di bahas dalam musyawarah tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Perbaikan saluran irigasi (secara gotong royong) akan di fasilitasi oleh

pemerintahdaerah bekerjasama dengan petani.

2. Kenduri Ulee Lhueng

3. Pengolahan tanah (persiapan lahan)

4. Penaburan/ semai benih

5. Penanaman

6. Panen

7. Sanksi-sanksi

Proses kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya sesuai dengan jadwal

musim tanam dan penentuan jadwal ini dengan melihat faktor musim, jadwal

panen raya dan keadaan lainya. Pada proses pelaksanaan kegiatan tersebut sangat

(32)

salah satunya seperti handtraktor kemudian peran efektif dari BP3K dan Keujruen

Chik, Hop Keujruen, dan Keujrun masing-masing Kecamatan sebagai bagian dari

pengambil keputusan, pengawas lapangan sekaligus mendampingi pelaksanaan

kegiatan. Berikut adalah struktur keujrun Kabupaten Aceh Barat Daya:

Gambar. 1. Struktur keujrun Kabupaten Aceh Barat Daya

Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa Keujrun Chik sebagai posisi

tertinggi dalam struktur keujrun. Masing-masing kecamatan memiliki 1 Keujrun

Chik sementara Hop Keujrun terbagi pada masing-masing mukim yang terdapat

pada suatu Kecamatan. Sementara Keujrun blang tidak hanya terdiri dari satu

Keujrun blang pada satu Gampong tetapi jumlah Keujrun Blang disesuaikan

dengan jumlah luas lahan pertanian yang terdapat pada suatu gampong.

Struktur Keujrun ini terdapat pada seluruh Kecamatan yang ada di

Kabupaten Abdya demi kelancaran pelaksanaan kegiatan tanam serentak petani

padi. Pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan jadwal turun sawah terdiri dari

pembersihan tali air, kenduri ulee lhung, pengolahan tanah, penaburan atau semai

benih, penanaman, pemeliharaan sampai panen dengan di dampingi oleh BP3K.

Hop Keujrun

Keujrun Chik

Keujrun Blang

Hop Keujrun

(33)

4.5. Biaya Produksi

petani padi sebelum pelaksanaan dan

setelah

pelaksanaan kegiatan tanam serentak

Dalam penelitian ini biaya produksi yang diperhitungkan terbagi 2 jenis

yaitu biaya variabel dan biaya tetap yaitu seluruh pengeluaran yang dibayar untuk

satu kali musim tanam. Penghitungan di dasarkan atas harga-harga yang berlaku

di daerah penelitian. Sesuai dengan data yang diperoleh bahwa biaya yang di

keluarkan oleh petani sampel dalam berusaha tani padi meliputi biaya sarana

produksi (benih, pupuk, obat-obatan), biaya penyusutan alat seperti cangkul,

parang, karung, handspayer dan biaya tenaga kerja serta biaya lainya. Penerimaan

dan keuntungan rata-rata petani padi Gampong Seunelop Kecamatan Manggeng

Kabupaten Aceh Barat Sebelum dan Setelah pelaksanaan tanam serentak dapat di

lihat pada tabel 4.

Tabel 4. Rata-rata biaya tetap dan tidak tetap usaha tani dengan luas lahan

rata-rata per Ha Tanaman padi di daerah penelitian sebelum dan

Sewa tanah dan air

3.150.000

5.150.000

63%

gaji pekerja

6.517.061

7.648.554

17%

Biaya tidak tetap

Total Biaya

13.223.581

18.517.228

40%

Sumber: Data diolah, 2013

Tabel 4 menunjukkan bahwa total biaya setelah pelaksanaan lebih besar

dibandingkan sebelum pelaksanaan tanam serentak dengan peningkatan mencapai

(34)

pekerja dan biaya tidak tetap yaitu pembelian benih, pestisida, pupuk, peralatan

dan zakat. Perubahan biaya pengeluaran sangat terlihat semakin besar pada saat

waktu pelaksanaan tanam serentak dibandingkan sebelum pelaksanaan tanam

serentak, hal ini di sebabkan beberapa harga bahan, peralatan dan nilai sewa

lahan yang di gunakan petani padi terjadi peningkatan di pasaran dan lokasi

daerah.

4.6. Tingkat pendapatan petani padi sebelum pelaksanaan dan setelah

pelaksanaan kegiatan tanam serentak

Tingkat pendapatan yang di miliki oleh petani perHa baik pada saat sebelum

pelaksanaan kegiatan tanam serentak dan setelah tanam serentak dapat di lihat

sebagai berikut:

Pendapatan petani sebelum pelaksanaan kegiatan

I

= Rp 18.360.769,96

Rp 13.223.581,08

= Rp 5.137.188,88

Pendapatan petani setelah pelaksanaan kegiatan

I = Rp 39.717.288,62

Rp 18.517.228,34

= Rp 21.200.060,28

Pendapatan petani padi pada saat sebelum pelaksanaan kegiatan tanam serentak

tepatnya pada tahun 2006 adalah Rp 5.137.188,88 sedangkan pada saat setelah

melaksanakan kegiatan tanam serentak

yaitu pada tahun 2011

adalah

Rp

.

21.200.060,28 Pendapatan petani terlihat meningkat dari pendapatan sebelum

pelaksanaan kegiatan. Hal ini di sebabkan oleh peningkatan harga nilai jual padi

(35)

tanam serentak menjadi Rp 4.741,67 dan peningkatan produksi dengan jumlah

produksi sebelum tanam serentak 5.305,86Kg/Ha dan jumlah produksi setelah

tanam serentak 8.351,44Kg/Ha sehingga penerimaan setelah tanam serentak

meningkat dari sebelum pelaksanaan tanam serentak. Peningkatan produksi ini

tidak langsung dapat dirasakan oleh petani sebab peningkatan ini terjadi perlahan

setelah 4 kali pelaksanaan kegiatan tanam serentak di mulai pada tahun 2007.

Peningkatan tersebut dapat di lihat pada tabel terlampir.

Pada tabel tersebut dapat dilihat peningkatan produksi pada pelaksanaan

tanam serentak pertama rata-rata 41 persen, pelaksanaan kedua meningkat 7

persen dari pelaksanaan pertama, kemudian pelaksanaan ketiga tidak terjadi

peningkatan karena sama hasil produksi dengan pelaksanaan kedua dan

pelaksanaan keempat meningkat 4 persen dari pelaksanaan sebelumnya.

peningkatan biaya pada saat melakukan tanam serentak pertama adalah 40 persen

kemudian pelaksanaan kedua, ketiga dan keempat biaya tidak meningkat karena

masih tetap sama biaya yang harus di keluarkan oleh petani.

peningkatan penerimaan pada pelaksanaan pertama 94 persen pelaksanaan

kedua meningkat 7 persen dari pelaksanaan pertama, kemudian pelaksanaan

ketiga penerimaan petani sama seperti pada saat pelaksanaan ke-2 karena tidak

terjadi perubahan baik hasil produksi maupun harga dan pelaksanaan keempat

meningkat 5 persen. Harga jual padi petani Kabupaten Aceh Barat Daya tetap

tinggi dikarenakan jadwal panen tanam serentak pada saat bukan panen raya

sehingga kebutuhan dan permintaan beras untuk di suplay baik di dalam maupun

di luar daerah sangat tinggi. Nilai jual padi juga di pengaruhi oleh kualitas padi

(36)

serentak sangat bagus dan meningkat produksinya di bandingkan sebelum tanam

serentak, hal ini di sebabkan oleh kurangnya gangguan hama dan penggunaan

insektisida pada tanaman padi pada saat pelaksanaan program tanam serentak.

Dari penghitungan dengan menggunakan rumus B/C Ratio maka dapat

terlihat nilai apabila tidak melakukan tanam serentak yaitu 1,39 < nilai melakukan

tanam serentak yaitu 2,14 dan hal tersebut berarti bahwa pelaksanaan tanam

serentak lebih meningkatkan pendapatan petani di bandingkan sebelum

pelaksanaan tanam serentak.

4.7. Tingkat dampak program tanam serentak terhadap pendapatan petani

setelah pelaksanaan program tanam serentak

Dari perhitungan rumus uji T menggunakan aplikasi SPSS (terlampir)

diketahui bahwa t

h

= 8,613 > t

5 Persen

= 2,045 (tanda minus (

) diabaikan), dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan/berpengaruh

nyata antara pendapatan petani padi saat melakukan kegiatan tanam serentak

dengan petani padi sebelum kegiatan tanam serentak, dimana petani yang telah

melakukan kegiatan tanam serentak memiliki pendapatan yang lebih tinggi dari

(37)

24

5.1. Kesimpulan

1. Tanam serentak menjadi salah satu solusi yang di jalankan petani

Gampong Seunelop tepatnya di Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh

Barat Daya dalam melakukan langkah pemberdayaan masyarakat petani

sawah untuk pengembangan wawasan teknik budidaya padi sehingga

mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Total biaya setelah pelaksanaan tanam serentak lebih besar yaitu

Rp

.

18.517.228 dibandingkan sebelum pelaksanaan tanam serentak yaitu

Rp

.

13.223.581 dengan peningkatan mencapai 40 persen.

3. Pendapatan petani padi pada saat sebelum pelaksanaan kegiatan tanam

serentak tepatnya pada tahun 2006 adalah Rp 5.137.188,88 sedangkan

pada saat setelah melaksanakan kegiatan tanam serentak yaitu pada tahun

2011 adalah Rp

21.200.060,28

dan

Dari penghitungan dengan

menggunakan rumus B/C Ratio maka dapat terlihat nilai apabila tidak

melakukan tanam serentak yaitu 1,39 < nilai melakukan tanam serentak

yaitu 2,14.

4. Dampak dari pelaksanaan tanam serentak signifikan/berpengaruh nyata

terhadap pendapatan petani padi, dimana petani yang telah melakukan

kegiatan tanam serentak memiliki pendapatan yang lebih tinggi, dilihat

(38)

5.2. Saran

1. Meningkatkan kinerja pemerintahan dan instansi terkait demi pelaksanaan

kegiatan tanam serentak yang lebih maksimal baik dari sisi pendampingan

pelaksanaan kegiatan maupun penyediaan alsintan , sarana dan prasarana

yang mendukung proses pelaksanaan kegiatan tanam serentak.

2. Pentingnya pengawasan terhadap lahan tidur di Gampoeng Seunelop untuk

dikelola sebagai lahan yang produktif dengan pengembangan perluasan

lahan sawah sehingga hasil produksi padi Gampoeng Seunelop dapat di

tingkatkan.

3. Pentingnya pengembangan kualitas benih yang di gunakan dan inovasi

tehnik penanaman padi demi tercapainya pemanfaatan lahan yang lebih

maksimal dengan mengadakan pelatihan khusus kepada petani dan studi

(39)

26

Badan

Pusat

Statistik.

2011.

Tingkat

Konsumsi

Beras.

http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.

Badan Pusat Statistik,

2012.

Data

Produksi Pangan di Indonesia

.

http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php?kat=3

Badan Pusat Statistik Aceh Barat Daya. 2012. Produksi padi Aceh Barat Daya.

Boediono. 2002. Pengantar ilmu ekonomi no. 1 (ekonomi mikro). BPFE,

Yogyakarta.

Budiono. 1992.

Teori Pertumbuhan Ekonomi

. BPFE, Yogyakarta.

Jones, Charles O. 1991. Pengantar Kebijakan Publik. Penerjemah Ricky Istamto.

Jakarta, Rajawali.

KBBI. 2012.

Dampak

. http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php

Nasir, M. 1999.

Metodologi Penelitian

. Ghalia Indonesia, Jakarta.

PPL. 2013. Data nama dan jumlah anggota kelompok tani Kecamatan Manggeng.

Rahmat, J. 1997.

Metode penelitian komunikasi

. Remaja, Bandung.

Ranni, 2012.

Analisis Uji Beda

. Mercubuana,

Jogjakarta.http://ranni.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/Analisis-Uji-Beda-TI.docx.

Rosyidi, S. 2004. Pengantar teori ekonomi (pendekatan kepada teori ekonomi

mikro dan makro). Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sukirno, S. 2006. Mikro ekonomi teori pengantar. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Tempo.co, 2013.

Penduduk Indonesia Masuk Peringkat 4 Dunia.

Jakarta.

Penduduk Indonesia Masuk Peringkat 4 Dunia_nasional_Tempo.co.htm

Wikipedia Indonesia. 2006.

Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia

.

http://www.id.wikipedia.org/wiki/padi. 11 Desember 2012.

(40)

Biaya Tetap

lahan 1,00 ha 3.000.000 3.000.000 lahan 1,00 ha 5.000.000 5.000.000 1,00 ha 150.000 150.000 1,00 ha 150.000 150.000

3.150.000 5.150.000

olah tanah 1,00 ha 1.200.000 1.200.000 olah tanah 1,00 ha 1.500.000 1.500.000 Pembersihan lahan 1,00 ha 600.000 600.000 Pembersihan lahan 1,00 ha 600.000 600.000 pemanenan 1,00 ha 750.000 750.000 ongkos angkat 13.000,00 kg 111,11 1.444.444 ongkos angkat 6.000,00 kg 166,67 1.000.000 ongkos bikin parit dan jurong 1,00 ha 150.000 150.000 ongkos bikin parit dan jurong 1,00 ha 150.000 150.000 ongkos cabut bibit 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos cabut bibit 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos pematang 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos pematang 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos tanam 1,00 ha 900.000 900.000 ongkos tanam 1,00 ha 750.000 750.000 ongkos tabur pupuk 1,00 ha 100.000 100.000 ongkos perontok 1,00 ha 360.000 360.000 ongkos penyomprotan 1,00 ha 100.000 100.000 ongkos tabur pupuk 1,00 ha 100.000 100.000 perawatan 1,00 ha 300.000 300.000 ongkos penyomprotan 1,00 ha 100.000 100.000 combine 13.000,00 kg 222 2.888.889

gaji pekerja ongkos tabur pupuk 1,00 ha 100.000 100.000 perawatan 1,00 ha 300.000 300.000

ongkos penyomprotan 1,00 ha 100.000 100.000 combine 13.000,00 kg 222 2.888.889 pengumpulan malai 1,00 ha 450.000 450.000

perawatan 1,00 ha 300.000 300.000

6.660.000 8.883.333

9.810.000 14.033.333

Biaya tidak tetap

36,00 kg 7.000 252.000 252.000 25,00 kg 7.000 175.000 175.000

DMA6 750,00 ml 56 42.000 DMA6 750,00 ml 68 51.000

mipcin 600,00 gr 100 60.000 bestox - ml 250

-bestox 240,00 ml 188 45.000

147.000 51.000

Urea 150,00 kg 1.400 210.000 Urea 150,00 kg 1.900 285.000 Sp 36 100,00 kg 2.200 220.000 Sp 36 100,00 kg 2.200 220.000

KCL 50,00 kg 2.500 125.000 KCL 50,00 kg 3.500 175.000

pupuk cair 500,00 ml 160 80.000 pupuk cair 500,00 ml 160 80.000

635.000 760.000

handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 goni 67,00 lbr 2.000 134.000 goni 145,00 lbr 2.000 290.000

534.000 690.000

zakat 600,00 kg 3.500 2.100.000 2.100.000 zakat 1.300,00 kg 5.000 6.500.000 6.500.000

3.668.000 8.176.000

13.478.000 22.209.333

Padi 6.000 kg 3.500 21.000.000 Padi 13.000 kg 5.000 65.000.000

(41)

lahan 1,50 ha 3.000.000 4.500.000 lahan 1,50 ha 5.000.000 7.500.000 1,50 ha 150.000 225.000 1,50 ha 150.000 225.000

4.725.000 7.725.000

olah tanah 1,50 ha 1.200.000 1.800.000 olah tanah 1,50 ha 1.500.000 2.250.000 Pembersihan lahan 1,50 ha 600.000 900.000 Pembersihan lahan 1,50 ha 600.000 900.000 pemanenan 1,50 ha 750.000 1.125.000 ongkos angkat 14.000,00 kg 111,11 1.555.556 ongkos angkat 8.000,00 kg 166,67 1.333.333 ongkos bikin parit dan jurong 1,50 ha 150.000 225.000 ongkos bikin parit dan jurong 1,50 ha 150.000 225.000 ongkos cabut bibit 1,50 ha 450.000 675.000 ongkos cabut bibit 1,50 ha 450.000 675.000 ongkos pematang 1,50 ha 450.000 675.000 ongkos pematang 1,50 ha 450.000 675.000 ongkos tanam 1,50 ha 900.000 1.350.000 ongkos tanam 1,50 ha 750.000 1.125.000 ongkos tabur pupuk 1,50 ha 100.000 150.000 ongkos perontok 1,50 ha 360.000 540.000 ongkos penyomprotan 1,50 ha 100.000 150.000 ongkos tabur pupuk 1,50 ha 100.000 150.000 perawatan 1,50 ha 300.000 450.000 ongkos penyomprotan 1,50 ha 100.000 150.000 combine 14.000,00 kg 222 3.111.111

Biaya Tetap Biaya Tetap

sewa sewa

gaji pekerja

Perawatan dan Pengairan Perawatan dan Pengairan gaji pekerja

28 ongkos penyomprotan 1,50 ha 100.000 150.000 combine 14.000,00 kg 222 3.111.111

pengumpulan malai 1,50 ha 450.000 675.000 perawatan 1,50 ha 300.000 450.000

9.823.333 11.491.667

14.548.333 19.216.667

Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap

54,00 kg 7.000 378.000 378.000 37,50 kg 7.000 262.500 262.500

pestisida

DMA6 1.125,00 ml 56 63.000 DMA6 1.125,00 ml 68 76.500

mipcin 900,00 gr 100 90.000 bestox - ml 250

-bestox 360,00 ml 188 67.500

220.500 76.500

pupuk

Urea 225,00 kg 1.400 315.000 Urea 225,00 kg 1.900 427.500 Sp 36 150,00 kg 2.200 330.000 Sp 36 150,00 kg 2.200 330.000 KCL 75,00 kg 2.500 187.500 KCL 75,00 kg 3.500 262.500 pupuk cair 750,00 ml 160 120.000 pupuk cair 750,00 ml 160 120.000

952.500 1.140.000

peralatan

handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 goni 89,00 lbr 2.000 178.000 goni 156,00 lbr 2.000 312.000

578.000 712.000

pengeluaran lainya pengeluaran lainnya

zakat 800,00 kg 3.500 2.800.000 2.800.000 zakat 1.400,00 kg 4.500 6.300.000 6.300.000

4.929.000 8.491.000

Total biaya Total biaya

19.477.333 27.707.667

Penerimaan total Penerimaan total

Padi 8.000 kg 3.500 28.000.000 Padi 14.000 kg 4.500 63.000.000

(42)

Biaya Tetap Biaya Tetap

sewa sewa

lahan 1,00 ha 3.000.000 3.000.000 lahan 1,00 ha 5.000.000 5.000.000 1,00 ha 150.000 150.000 1,00 ha 150.000 150.000

3.150.000 5.150.000

gaji pekerja gaji pekerja

olah tanah 1,00 ha 1.200.000 1.200.000 olah tanah 1,00 ha 1.500.000 1.500.000 Pembersihan lahan 1,00 ha 600.000 600.000 Pembersihan lahan 1,00 ha 600.000 600.000 pemanenan 1,00 ha 750.000 750.000 ongkos angkat 8.000,00 kg 111,11 888.889 ongkos angkat 5.500,00 kg 166,67 916.667 ongkos bikin parit dan jurong 1,00 ha 150.000 150.000 ongkos bikin parit dan jurong 1,00 ha 150.000 150.000 ongkos cabut bibit 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos cabut bibit 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos pematang 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos pematang 1,00 ha 450.000 450.000 ongkos tanam 1,00 ha 900.000 900.000 ongkos tanam 1,00 ha 750.000 750.000 ongkos tabur pupuk 1,00 ha 100.000 100.000 ongkos perontok 1,00 ha 360.000 360.000 ongkos penyomprotan 1,00 ha 100.000 100.000 ongkos tabur pupuk 1,00 ha 100.000 100.000 perawatan 1,00 ha 300.000 300.000 ongkos penyomprotan 1,00 ha 100.000 100.000 combine 8.000,00 kg 222 1.777.778 Perawatan dan pengairan Perawatan dan pengairan

29 ongkos penyomprotan 1,00 ha 100.000 100.000 combine 8.000,00 kg 222 1.777.778

pengumpulan malai 1,00 ha 450.000 450.000 perawatan 1,00 ha 300.000 300.000

6.576.667 7.216.667

Jumlah 9.726.667 Jumlah 12.366.667

Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap

36,00 kg 7.000 252.000 252.000 25,00 kg 7.000 175.000 175.000

pestisida pestisida

DMA6 750,00 ml 56 42.000 DMA6 750,00 ml 68 51.000

mipcin 600,00 gr 100 60.000 bestox 1,00 ml 250 250

bestox 240,00 ml 188 45.000

147.000 51.250

pupuk pupuk

Urea 150,00 kg 1.400 210.000 Urea 150,00 kg 1.900 285.000 Sp 36 100,00 kg 2.200 220.000 Sp 36 100,00 kg 2.200 220.000

KCL 50,00 kg 2.500 125.000 KCL 50,00 kg 3.500 175.000

pupuk cair 500,00 ml 160 80.000 pupuk cair 500,00 ml 160 80.000

635.000 760.000

peralatan peralatan

handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 goni 62,00 lbr 2.000 124.000 goni 89,00 lbr 2.000 178.000

524.000 578.000

pengeluaran lainya pengeluaran lainnya

zakat 550,00 kg 3.500 1.925.000 1.925.000 zakat 800,00 kg 4.800 3.840.000 3.840.000

Jumlah 3.483.000 Jumlah 5.404.250

Total biaya Total biaya

Total biaya 13.209.667Total Biaya 17.770.917

Penerimaan total Penerimaan total

Padi 5.500 kg 3.500 19.250.000 Padi 8.000 kg 4.800 38.400.000

(43)

lahan 0,50 ha 3.000.000 1.500.000 lahan 0,50 ha 5.000.000 2.500.000 0,50 ha 150.000 75.000 0,50 ha 150.000 75.000

1.575.000 2.575.000

olah tanah 0,50 ha 1.200.000 600.000 olah tanah 0,50 ha 1.500.000 750.000 Pembersihan lahan 0,50 ha 600.000 300.000 Pembersihan lahan 0,50 ha 600.000 300.000 pemanenan 0,50 ha 750.000 375.000 pemanenan 0,50 ha 1.200.000 600.000 ongkos angkat 2.750,00 kg 166,67 458.333 ongkos angkat 4.000,00 kg 111,11 444.444 ongkos bikin parit dan jurong 0,50 ha 150.000 75.000 ongkos bikin parit dan jurong 0,50 ha 150.000 75.000 ongkos cabut bibit 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos cabut bibit 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos pematang 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos pematang 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos tanam 0,50 ha 750.000 375.000 ongkos tanam 0,50 ha 900.000 450.000 ongkos perontok 0,50 ha 360.000 180.000 ongkos merontok 0,50 ha 600.000 300.000 ongkos tabur pupuk 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos tabur pupuk 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000

Biaya Tetap Biaya Tetap

sewa sewa

gaji pekerja gaji pekerja

Perawatan dan pengairan Perawatan dan pengairan

30 ongkos tabur pupuk 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos tabur pupuk 0,50 ha 100.000 50.000

ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000 pengumpulan malai 0,50 ha 450.000 225.000 pengumpulan malai 0,50 ha 450.000 225.000 perawatan 0,50 ha 300.000 150.000 perawatan 0,50 ha 300.000 150.000

3.288.333 3.844.444

4.863.333 6.419.444

Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap

18,00 kg 7.000 126.000 126.000 benih 12,50 kg 7.000 87.500 87.500

pestisida

DMA6 375,00 ml 56 21.000 DMA6 375,00 ml 68 25.500

mipcin 300,00 gr 100 30.000 bestox - ml 250

-bestox 120,00 ml 188 22.500

73.500 25.500

pupuk

Urea 75,00 kg 1.400 105.000 Urea 75,00 kg 1.900 142.500 Sp 36 50,00 kg 2.200 110.000 Sp 36 50,00 kg 2.200 110.000

KCL 25,00 kg 2.500 62.500 KCL 25,00 kg 3.500 87.500

pupuk cair 250,00 ml 160 40.000 pupuk cair 250,00 ml 160 40.000

317.500 380.000

peralatan

handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 goni 31,00 lbr 2.000 62.000 goni 45,00 lbr 2.000 90.000

462.000 490.000

pengeluaran lainya pengeluaran lainnya

zakat 275,00 kg 3.500 962.500 962.500 zakat 400,00 kg 4.800 1.920.000 1.920.000

1.941.500 2.903.000

Total biaya Total biaya

6.804.833 9.322.444

Penerimaan total Penerimaan total

Padi 2.750 kg 3.500 9.625.000 Padi 4.000 kg 4.800 19.200.000

9.625.000 19.200.000

(44)

lahan 0,66 ha 3.000.000 1.980.000 lahan 0,66 ha 5.000.000 3.300.000 0,66 ha 150.000 99.000 0,66 ha 150.000 99.000

2.079.000 3.399.000

olah tanah 0,66 ha 1.200.000 792.000 olah tanah 0,66 ha 1.500.000 990.000 Pembersihan lahan 0,66 ha 600.000 396.000 Pembersihan lahan 0,66 ha 600.000 396.000 pemanenan 0,66 ha 750.000 495.000 pemanenan 0,66 ha 1.200.000 792.000 ongkos angkat 3.000,00 kg 166,67 500.000 ongkos angkat 5.000,00 kg 111,11 555.556 ongkos bikin parit dan jurong 0,66 ha 150.000 99.000 ongkos bikin parit dan jurong 0,66 ha 150.000 99.000 ongkos cabut bibit 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos cabut bibit 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos pematang 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos pematang 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos tanam 0,66 ha 750.000 495.000 ongkos tanam 0,66 ha 900.000 594.000 ongkos perontok 0,66 ha 360.000 237.600 ongkos merontok 0,66 ha 600.000 396.000 ongkos tabur pupuk 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos tabur pupuk 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000

Biaya Tetap Biaya Tetap

sewa sewa

gaji pekerja gaji pekerja

Perawatan dan pengairan Perawatan dan pengairan

31 ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000

pengumpulan malai 0,66 ha 450.000 297.000 pengumpulan malai 0,66 ha 450.000 297.000 perawatan 0,66 ha 300.000 198.000 perawatan 0,66 ha 300.000 198.000

4.235.600 5.043.556

6.314.600 8.442.556

Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap

23,76 kg 7.000 166.320 166.320 benih 17 kg 7.000 115.500 115.500

pestisida

DMA6 495,00 ml 56 27.720 DMA6 495 ml 68 33.660

mipcin 396,00 gr 100 39.600 bestox - ml 250

-bestox 158,40 ml 188 29.700

97.020 33.660

pupuk

Urea 99,00 kg 1.400 138.600 Urea 99 kg 1.900 188.100

Sp 36 66,00 kg 2.200 145.200 Sp 36 66 kg 2.200 145.200

KCL 33,00 kg 2.500 82.500 KCL 33 kg 3.500 115.500

pupuk cair 330,00 ml 160 52.800 pupuk cair 330 ml 160 52.800

419.100 501.600

peralatan

handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 handsprayer 1 unit 250.000 250.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 parang 1 unit 50.000 50.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 cangkul 1 unit 100.000 100.000

goni 34,00 lbr 2.000 68.000 goni 57 lbr 2.000 114.000

468.000 514.000

pengeluaran lainya pengeluaran lainnya

zakat 300,00 kg 3.500 1.050.000 1.050.000 zakat 500 kg 4.800 2.400.000 2.400.000

2.200.440 3.564.760

Total biaya Total biaya

8.515.040 12.007.316

Penerimaan total Penerimaan total

Padi 3.000 kg 3.500 10.500.000 Padi 5.000 kg 4.800 24.000.000

(45)

lahan 0,50 ha 3.000.000 1.500.000 lahan 0,50 ha 5.000.000 2.500.000 0,50 ha 150.000 75.000 0,50 ha 150.000 75.000

1.575.000 2.575.000

olah tanah 0,50 ha 1.200.000 600.000 olah tanah 0,50 ha 1.500.000 750.000 Pembersihan lahan 0,50 ha 600.000 300.000 Pembersihan lahan 0,50 ha 600.000 300.000 pemanenan 0,50 ha 750.000 375.000 pemanenan 0,50 ha 1.200.000 600.000 ongkos angkat 2.500,00 kg 166,67 416.667 ongkos angkat 3.500,00 kg 111,11 388.889 ongkos bikin parit dan jurong 0,50 ha 150.000 75.000 ongkos bikin parit dan jurong 0,50 ha 150.000 75.000 ongkos cabut bibit 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos cabut bibit 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos pematang 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos pematang 0,50 ha 450.000 225.000 ongkos tanam 0,50 ha 750.000 375.000 ongkos tanam 0,50 ha 900.000 450.000 ongkos perontok 0,50 ha 360.000 180.000 ongkos merontok 0,50 ha 600.000 300.000 ongkos tabur pupuk 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos tabur pupuk 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000

Biaya Tetap Biaya Tetap

sewa sewa

gaji pekerja gaji pekerja

Perawatan dan pengairan Perawatan dan pengairan

32 ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000 ongkos penyomprotan 0,50 ha 100.000 50.000

pengumpulan malai 0,50 ha 450.000 225.000 pengumpulan malai 0,50 ha 450.000 225.000 perawatan 0,50 ha 300.000 150.000 perawatan 0,50 ha 300.000 150.000

3.246.667 3.788.889

4.821.667 6.363.889

Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap

18,00 kg 7.000 126.000 126.000 13 kg 7.000 87.500 87.500

pestisida

DMA6 375,00 ml 56 21.000 DMA6 375,00 ml 68 25.500

mipcin 300,00 gr 100 30.000 bestox - ml 250

-bestox 120,00 ml 188 22.500

73.500 25.500

Urea 75,00 kg 1.400 105.000 Urea 75,00 kg 1.900 142.500

Sp 36 50,00 kg 2.200 110.000 Sp 36 50,00 kg 2.200 110.000

KCL 25,00 kg 2.500 62.500 KCL 25,00 kg 3.500 87.500

pupuk cair 250,00 ml 160 40.000 pupuk cair 250,00 ml 160 40.000

317.500 380.000

peralatan

handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000

goni 28,00 lbr 2.000 56.000 goni 39,00 lbr 2.000 78.000

456.000 478.000

pengeluaran lainya pengeluaran lainnya

zakat 250,00 kg 3.500 875.000 875.000 zakat 350,00 kg 4.800 1.680.000 1.680.000

1.848.000 2.651.000

Total biaya Total biaya

6.669.667 9.014.889

Penerimaan total Penerimaan total

Padi 2.500 kg 3.500 8.750.000 Padi 3.500 kg 4.800 16.800.000

(46)

lahan 0,66 ha 3.000.000 1.980.000 lahan 0,66 ha 5.000.000 3.300.000 0,66 ha 150.000 99.000 0,66 ha 150.000 99.000

2.079.000 3.399.000

olah tanah 0,66 ha 1.200.000 792.000 olah tanah 0,66 ha 1.500.000 990.000 Pembersihan lahan 0,66 ha 600.000 396.000 Pembersihan lahan 0,66 ha 600.000 396.000 pemanenan 0,66 ha 750.000 495.000 pemanenan 0,66 ha 1.200.000 792.000 ongkos angkat 4.000,00 kg 166,67 666.667 ongkos angkat 6.000,00 kg 111,11 666.667 ongkos bikin parit dan jurong 0,66 ha 150.000 99.000 ongkos bikin parit dan jurong 0,66 ha 150.000 99.000 ongkos cabut bibit 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos cabut bibit 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos pematang 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos pematang 0,66 ha 450.000 297.000 ongkos tanam 0,66 ha 750.000 495.000 ongkos tanam 0,66 ha 900.000 594.000 ongkos perontok 0,66 ha 360.000 237.600 ongkos merontok 0,66 ha 600.000 396.000 ongkos tabur pupuk 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos tabur pupuk 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000

Biaya Tetap Biaya Tetap ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000 ongkos penyomprotan 0,66 ha 100.000 66.000

pengumpulan malai 0,66 ha 450.000 297.000 pengumpulan malai 0,66 ha 450.000 297.000 perawatan 0,66 ha 300.000 198.000 perawatan 0,66 ha 300.000 198.000

4.402.267 5.154.667

6.481.267 8.553.667

Biaya tidak tetap Biaya tidak tetap

23,76 kg 7.000 166.320 166.320 benih 16,50 kg 7.000 115.500 115.500

pestisida

DMA6 495,00 ml 56 27.720 DMA6 495,00 ml 68 33.660

mipcin 396,00 gr 100 39.600 bestox - ml 250

-bestox 158,40 ml 188 29.700

97.020 33.660

pupuk

Urea 99,00 kg 1.400 138.600 Urea 99,00 kg 1.900 188.100

Sp 36 66,00 kg 2.200 145.200 Sp 36 66,00 kg 2.200 145.200

KCL 33,00 kg 2.500 82.500 KCL 33,00 kg 3.500 115.500

pupuk cair 330,00 ml 160 52.800 pupuk cair 330,00 ml 160 52.800

419.100 501.600

peralatan

handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 handsprayer 1,00 unit 250.000 250.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 parang 1,00 unit 50.000 50.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 cangkul 1,00 unit 100.000 100.000 goni 45,00 lbr 2.000 90.000 goni 67,00 lbr 2.000 134.000

490.000 534.000

pengeluaran lainya pengeluaran lainnya

zakat 400,00 kg 3.500 1.400.000 1.400.000 zakat 600,00 kg 4.800 2.880.000 2.880.000

2.572.440 4.064.760

Total biaya Total biaya

9.053.707 12.618.427

Penerimaan total Penerimaan total

Padi 4.000 kg 3.500 14.000.000 Padi 6.000 kg 4.800 28.800.000

Gambar

Tabel Biaya Sebelum dan Setelah Tanam Serentak................................
Tabel 1. Tingkat Penduduk dan Produksi Beras di Indonesia
Tabel 2.Data Pengambilan Sample kelompok Gampong Seuneulop
Tabel 3. Jumlah rumah tangga menurut lapangan usaha utama kepala
+4

Referensi

Dokumen terkait

Ulih nulis ayat nitihka topik ti diberi ngena urup blok enggau urup mit lalu nemu tulis chelak enggau tulis tampung ti manah..

Download Bank Soal Terlengkap hanya di

Pada penelitian ini dilakukan uji pengaruh jamu &#34;X&#34; sebagai obat yang dapat menurunkan kadar glukosa darah yang diberikan per-oral S mllkgBB selama 3 hari

maka Pejabat Pengadaan Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2016 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

maka Pejabat Pengadaan Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2016 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

7. Karamah, ekonomi teknik berfungsi untuk mengetahui konsekuensi keuangan dari produk, proyek, dan proses-proses yang dirancang oleh insinyur dan membantu membuat keputusan

maka Pejabat Pengadaan Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Anggaran 2016 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Dalam hal hubungan antara status sosial dan orientasi politik yang diharapkan/ekspektasi umum dalam hubungan dengan ideologi politik: kelas- menengah dan yang