• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh atribut produk dan komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk dengan tingkat keterlibatan tinggi dan rendah : studi kasus pada mahasiswa di Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh atribut produk dan komunikasi pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk dengan tingkat keterlibatan tinggi dan rendah : studi kasus pada mahasiswa di Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
193
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK

DENGAN TINGKAT KETERLIBATAN TINGGI DAN RENDAH Studi Kasus pada Mahasiswa di Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh :

Septian Adi Nugroho NIM : 102214070

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK

DENGAN TINGKAT KETERLIBATAN TINGGI DAN RENDAH Studi Kasus pada Mahasiswa Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh : Septian Adi Nugroho

NIM: 102214070

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

Motto dan Persembahan

If you can dream it, you can do it. Walt Disney

Dengan penuh syukur kupersembahkan Skripsi ini untuk: Yesus Tuhanku, Ibu dan Ayahku tercinta terima kasih atas doa dan

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :

PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK

DENGAN TINGKAT KETERLIBATAN TINGGI DAN RENDAH Studi Kasus pada Mahasiswa Yogyakarta

Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 25 Agustus 2014 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat sebagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberi pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 29 Agustus 2014

Yang membuat pernyataan,

(7)

vi

LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Septian Adi Nugroho

Nomor Mahasiswa : 102214070

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK

DENGAN TINGKAT KETERLIBATAN TINGGI DAN RENDAH Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, memplubikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal, 29 Agustus 2014 Yang menyatakan,

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Atribut Produk dan Komunikasi

Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Dengan Tingkat Keterlibatan Tinggi dan Rendah” yang diajukan untuk memenuhi salah

satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si. selaku Kaprodi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. A. Triwanggono, M.S. selaku Dosen Pembimbing I yang telah begitu baik bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan, masukan dan kritik.

(9)

viii

6. Segenap Dosen dan Staff pengajar Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada saya.

7. Bapak dan Ibu tercinta, Junianto Prionugroho dan Endang Supriyanti yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan pendidikan yang baik kepada saya.

8. Adik dan Saudaraku, Unggul Satrio Nugroho dan Yonathan Agung Prastowo yang selalu menjadi motivator untuk menjadi lebih baik.

9. Keluarga besar Mbah Paryanto dan Mbah Moewardi yang selalu memberikan keceriaan dan rajin menanyakan “kapan lulus?”, I love you all.

10.My lovely Fransiska Cecilia Arumnita yang selalu memberiku semangat, cinta dan kasih sayang, kesabaran, kesetiaan, dan perhatian selama ini. Walaupun sering buat jengkel, I will always love you..

11.Saudara-saudara Flamboyan Fams, Kencot, Een, Dethu, Bowo, Gendon, Edo, Hasto, Sindu, Aldi, Adit Doyok, Maro, Niel, dll yang telah berjuang bersama dalam gelap maupun terang. Kalian luar biasa. Sukses untuk kita semua 12.Seluruh temanku Manajemen Angkatan 2010 yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu..

13.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 29 Agustus 2014

(10)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

HALAMAN ABSTRAK ... xvi

HALAMAN ABSTRACT ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II.KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Landasan Teori ... 8

B. Penelitian Sebelumnya ... 38

C. Kerangka Konseptual ... 43

D. Hipotesis ... 43

BAB III.METODE PENELITIAN ... 46

A. Jenis Penelitian ... 46

(11)

x

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 46

D. Variabel Penelitian dan Alat Pengukuran ... 47

1. Identifikasi Variabel ... 47

2. Definisi Variabel ... 48

3. Pengukuran Variabel ... 48

4. Definisi Operasional ... 49

5. Populasi dan Sampel ... 51

6. Teknik Pengambilan Sampel ... 53

7. Jenis dan Sumber Data ... 54

8. Teknik Pengumpulan Data ... 54

9. Teknik Pengujian Instrumen ... 55

10. Teknik Analisis Data ... 57

BAB IV. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN ... 65

A. Gambaran Umum Mahasiswa ... 65

B. Gambaran Umum untuk Produk Smartphone Android Samsung Tipe Galaxy Series ... 66

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 67

2. Visi dan Misi ... 68

3. Struktur Organisasi ... 69

4. Daftar Produk Samsung ... 73

5. Strategi Pemasaran Samsung ... 76

C. Gambaran Umum Untuk Produk Minuman Ringan Bersoda The Coca Cola Company ... 80

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 80

2. Visi dan Misi ... 84

3. Struktur Organisasi ... 84

(12)

xi

5. Strategi Pemasaran The Coca Cola Company ... 92

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 95

A. Analisis Deskriptif ... 96

B. Analisis Data ... 103

C. Pembahasan ... 121

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 124

A. Kesimpulan ... 124

B. Saran ... 125

C. Keterbatasan Penelitian ... 128

DAFTAR PUSTAKA ... 129

LAMPIRAN 1 ... 131

LAMPIRAN 2 ... 139

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Nama Perguruan Tinggi

Produk Smartphone Android Samsung Galaxy Series ... 97

V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Nama Perguruan Tinggi

Produk Minuman Ringan Bersoda The Coca Cola Company ... 98

V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Yang Sedang

Ditempuh Produk Smartphone Android Samsung Galaxy Series ... 99

V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Yang Sedang

Ditempu Produk The Coca Cola Company ... 100

V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Produk

Smartphone Android Samsung Galaxy Series... 101

V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Produk

The Coca Cola Company ... 101

V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Produk Smartphone

Android Samsung Galaxy Series ... 102

V.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Produk The

Coca Cola Company ... 102

V.9 Hasil Uji Validitas Produk Smartphone Android Samsung

Galaxy Series ... 104

V.10 Hasil Uji Validitas Produk The Coca Cola Company ... 105

V.11 Hasil Uji Reliabilitas Produk Smartphone Android Samsung

(14)

xiii

V.12 Hasil Uji Reliabilitas Produk The Coca Cola Company ... 107

V.13 Hasil Uji Asumsi Multikolinieritas Produk Smartphone

Android Samsung Galaxy Series ... 110

V.14 Hasil Uji Asumsi Multikolinieritas Produk The Coca

Cola Company ... 110

V.15 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Produk Smartphone

Android Samsung Galaxy Series ... 113

V.16 Hasil Uji F Produk Smartphone Android Samsung Galaxy Series ... 114

V.17 Hasil Koefisien Determinasi Produk Smartphone Android

Samsung Galaxy Series ... 116

V.18 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Produk The Coca

Cola Company ... 117

V.19 Hasil Uji F Produk The Coca Cola Company ... 118

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

IV.1 Struktur Organisasi PT Samsung Elektronik ... 69

IV.2 Struktur Organisasi PT Coca Cola Company ... 85

V.1 Hasil Uji Normalitas Histogram PT Samsung Elektronik ... 108

V.2 Hasil Uji Normalitas Probability Plot PT Samsung Elektronik ... 108

V.3 Hasil Uji Normalitas Histogram PT The Coca Cola Company ... 109

V.4 Hasil Uji Normalitas Probability Plot PT The Coca Cola Company .. 109

V.5 Hasil Uji Heterokedastisitas PT Samsung Elektronik ... 111

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Judul Halaman Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 131

Lampiran 2 Data Tabulasi Kuesioner ... 139

(17)

xvi

ABSTRAK

PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK

DENGAN KETERLIBATAN TINGGI DAN RENDAH

Studi Kasus pada Mahasiswa di Yogyakarta

Septian Adi Nugroho Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut produk berupa kualitas produk dan desain produk, serta komunikasi pemasaran berupa pemasaran

menggunakan media elektronik dan event, pada keputusan pembelian konsumen (mahasiswa) pada produk dengan tingkat keterlibatan tinggi (smartphone android Samsung Tipe Galaxy Series) dan rendah (minuman ringan bersoda The Coca Cola Company) baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel 100 konsumen

smartphone android Samsung Tipe Galaxy Series dan 100 konsumen minuman

(18)

xvii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRODUCT ATTRIBUTES AND MARKETING COMMUNICATION ON CONSUMER BUYING DECISION FOR HIGH

INVOLVEMENT AND LOW INVOLVEMENT PRODUCTS

Case Study on University Students in Yogyakarta

Septian Adi Nugroho Sanata Dharma University

Yogyakarta 2014

This research aims to know influence of the product attributes (product quality and product design) and marketing communications (using electronic media and events) on the purchasing decisions of consumers (students) on products with a high level of involvement (android smartphone Samsung Galaxy Series) and low level of involvement (carbonated soft drinks The Coca Cola Company) both simultaneously and partially.

This research is a case study with a sample of 100 consumers of smartphone android Samsung Galaxy Series type and 100 consumers of carbonated soft drink The Coca Cola Company. The sampling technique applied is convenience

sampling. The data collection technique is questionnaires distributed dated 1 April 2014 to 11. The data analysis techniques used is Multiple Linear Regression.

The results showthat: (1) Attributes of the productandmarketingcommunications simultaneously influence the consumer purchase decisionon both productwith high and lowlevel ofinvolvement. (2) Product attributesandmarketing

communicationspartially influence positively the consumer purchasing decision onproductswith highlevel of involvement. (3) Attributesof the productpartially influence positively the consumer purchasing decision, while marketing

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia saat ini menunjukkan begitu agresif persaingan

antar perusahaan untuk menjual produknya, terlebih lagi pada perusahaan yang

memiliki produk yang sejenis. Kegiatan pemasaran yang bergerak dalam

lingkungan masyarakat yang beraneka ragam menjadi sebuah ujung tombak

yang menentukan apakah produk akan diterima oleh konsumen. Perusahaan

dituntut agar selalu berpikir untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat

agar dapat terus bersaing. Maka dari itu muncul berbagai iklan atau promosi

dengan berbagai macam konsep yang bertujuan untuk menyampaikan

informasi produk yang ditawarkan kepada konsumen dan mempengaruhi

konsumen agar semakin yakin untuk membeli produk tersebut.

Pemasaran moderen tidak hanya sekedar memasarkan produk yang

bagus, menetapkan harga yang menarik dan membuat produk itu terjangkau

konsumen. Salah satu strategi yang dapat digunakan perusahaan dalam rangka

memberikan rangsangan bagi konsumen untuk melakukan pembelian dan

kepuasan adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah satu set

marketing tools yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang

diinginkan oleh target pasar. Empat variabel dari bauran pemasaran adalah

produk, harga, promosi, dan tempat. Akan tetapi penulis hanya melakukan

(20)

kedua variabel tersebut dianggap paling relevan untuk melihat perbedaan

keputusan pembelian konsumen pada produk dengan tingkat keterlibatan tinggi

dan rendah. Bauran komunikasi pemasaran (juga disebut bauran promosi)

terdiri dari 4 alat utama, yaitu: iklan, promosi penjualan, publisitas, dan

penjualan pribadi (Kotler 1990 :236). Pada kenyataannya komunikasi

pemasaran yang digunakan setiap perusahaan relatif sama, seperti penggunaan

media elektronik dan event dalam strategi pemasarannya. Untuk memberikan

perbedaan dalam kegiatan komunikasi pemasarannya, terkadang perusahaan

tidak melakukan promosi secara langsung, melainkan melalui kegiatan sosial

yang menumbuhkan reputasi baik bagi perusahaan. Kegiatan tersebut meliputi

pemberian sponsor pada kegiatan dan event-event tertentu, serta

bantuan-bantuan sosial masyarakat lainnya. Kegiatan pemberian sponsor dan bantuan-bantuan

sosial masyarakat sering dilakukan oleh perusahaan dalam rangka memasarkan

barang atau jasa yang diproduksi. Dalam memasarkan barang inilah diperlukan

kegiatan komunikasi pemasaran.

Perusahaan melakukan kegiatan komunikasi pemasaran dalam rangka

menyampaikan berbagai informasi produk kepada konsumen.

Informasi-informasi yang disampaikan tersebut pada hakekatnya merupakan

atribut-atribut yang melekat pada produk atau disebut atribut-atribut produk. Atribut produk

tersebut biasanya berupa kualitas produk, desain produk, kemasan, dan lain

sebagainya. Pemilihan dan penggunaan atribut produk sangat diperhatikan

perusahaan, sebab atribut produk merupakan kekuatan yang melekat pada

(21)

melekat pada suatu produk senantiasa berkembang sesuai dengan selera dan

kebutuhan konsumen. Perkembangan selera dan kebutuhan masyarakat inilah

yang akan menjadi dasar motif pembelian konsumen.

Pada dasarnya motif pembelian konsumen dapat berubah intensitas

pengaruhnya tergantung pada kondisi keterlibatan konsumen terhadap suatu

produk. Untuk mengetahui hal itu maka terlebih dahulu harus dilakukan

penelitian bagaimana proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen

terhadap produk yang ditawarkan. Kategori produk dengan keterlibatan

konsumen tinggi (high involvement product) dimana konsumen dalam membeli

suatu produk mempertimbangkan berbagai faktor serta resiko pembelian

produk tersebut. Sedangkan kondisi keterlibatan konsumen rendah (low

involvement product) adalah suatu kondisi dimana konsumen tidak terlalu

mencari informasi dalam membeli suatu produk dan tidak membandingkan

antara berbagai merek serta resiko pembelian kecil, dan biasanya

produk-produk yang ditawarkan merupakan barang konsumsi sehari-hari yang

harganya relatif murah dan tidak bertahan lama (Peter dan Olson, 2000:34).

Tingkat keterlibatan ini merupakan status motivasi yang menggerakkan serta

mengarahkan perilaku konsumen pada saat mereka membuat keputusan. Dalam

proses keputusan membeli, ada beberapa tahap yang dilakukan konsumen

(Kotler 2000:236) yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian

alternatif, keputusan membeli, dan perilaku pasca pembelian. Pada saat

melakukan proses keputusan membeli, upaya yang dilakukan konsumen akan

(22)

Menurut Kotler ada dua tingkat keterlibatan produk, yaitu produk dengan

tingkat keterlibatan rendah (low involvement product) dan produk dengan

tingkat keterlibatan tinggi (high involvement product). Upaya yang dilakukan

konsumen tentu berbeda dalam memilih produk dengan tingkat keterlibatan

rendah dengan tingkat resiko pembelian yang kecil. Pada produk dengan

tingkat keterlibatan tinggi, konsumen dapat menghabiskan lebih banyak waktu

dan tenaga untuk mencari informasi mengenai produk yang diminati.

Konsumen tentu tidak akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk

mencari informasi produk. Pada produk dengan tingkat keterlibatan rendah,

konsumen akan dengan mudah dan cepat menentukan keputusan produk mana

yang akan dibeli konsumen. Dua tingkat keterlibatan inilah yang akan

menentukan apakah atribut produk dan strategi komunikasi pemasaran akan

berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.

Pada penelitian ini digunakan produk minuman bersoda The Coca

Cola Company sebagai produk yang mencerminkan kondisi keterlibatan

konsumen rendah. Dan produk smartphone android merek Samsung tipe

Galaxy Series untuk mencerminkan kondisi keterlibatan konsumen tinggi.

Kedua produk tersebut dianggap mencerminkan produk dengan tingkat

keterlibatan tinggi dan rendah, sesuai dengan ciri-ciri tingkat keterlibatan

produk yang disebutkan diatas menurut Peter dan Olson (2000:134) Penulis

tertarik untuk melakukan penelitian pada kedua merek tersebut yaitu

smartphone andorid Samsung Galaxy Series dan minuman bersoda The Coca

(23)

involvement yang sering digunakan oleh mahasiswa. Penulis melakukan studi

kasus pada mahasiswa di Jogjakarta, sebab Jogjakarta merupakan kota pelajar

dimana banyak mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Sehingga dengan

demikian akan menambah variasi tanggapan dari latar belakang budaya para

responden yang berbeda-beda. Penulis juga beranggapan dengan dipilih

responden adalah mahasiswa maka akan diperoleh tanggapan yang lebih

akademis. Dalam pengamatan diketahui bahwa produk-produk tersebut banyak

digunakan oleh mahasiswa.

Dari latar belakang yang dikemukakan, maka penulis mencoba

menyusun suatu penelitian tentang “PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK DENGAN TINGKAT KETERLIBATAN TINGGI DAN RENDAH”. Studi kasus pada mahasiswa di Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Apakah atribut produk dan komunikasi pemasaran secara bersama-sama dan

sendiri-sendiri berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada

produk dengan tingkat keterlibatan tinggi maupun rendah?

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis melakukan batasan-batasan terhadap

(24)

1. Dalam penelitian ini konsumen yang diteliti adalah mahasiswa di lima

Universitas besar di Yogyakarta yang menggunakan produk-produk yang

diteliti. Lima Universitas besar yang dimaksud adalah Universitas Sanata

Dharma, Universitas Atma Jaya, Universitas Pembangunan Nasional,

Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Dari bauran pemasaran (kebijakan : produk, harga, promosi, dan tempat)

hanya dipilih atribut produk dan komunikasi pemasaran sebagai variabel

independen sebab kedua variabel tersebut dianggap paling relevan untuk

melihat perbedaan keputusan pembelian konsumen pada produk dengan

tingkat keterlibatan tinggi dan rendah. Atribut produk diuraikan menjadi

kualitas produk dan desain produk, sedangkan komunikasi pemasaran

diuraikan menjadi promosi melalui media elektronik yaitu iklan di

televisi dan promosi melalui event.

3. Dipilih produk minuman bersoda The Coca Cola Company yaitu Coca

Cola, Sprite, dan Fanta yang mencerminkan kategori produk yang

memiliki keterlibatan rendah (low involvement product) dan smartphone

android Samsung Galaxy Series yang mencerminkan kategori produk

yang memiliki keterlibatan tinggi (high involvement product) sebagai

sampel produk.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah atribut produk yaitu

kualitas produk dan desain produk, serta komunikasi pemasaran yaitu

(25)

keputusan pembelian konsumen (mahasiswa) pada produk dengan tingkat

keterlibatan tinggi dan rendah baik secara bersama-sama maupun

sendiri-sendiri.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan tambahan

referensi dalam pengembangan manajemen perusahaan-perusahaan yang

menjual produk dengan tingkat keterlibatan tinggi maupun rendah,

sehingga pihak manajemen perusahaan dapat mengetahui apakah atribut

produk yaitu kualitas produk dan desain produk, serta komunikasi

pemasaran yaitu promosi menggunakan media elektronik dan acara

berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Baik secara

bersama-sama maupun sendiri-sendiri.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan

atau sebagai bahan pertimbangan melakukan penelitian lanjutan dalam

bidang pemasaran.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi

pembaca tentang pengaruh atribut produk dan komunikasi pemasaran

(26)

8 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dasar-dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan

mana perorangan atau kelompok memperoleh yang mereka butuhkan

dan inginkan melalui pembuatan dan pertukaran produk dan nilai

dengan pihak lain (Kotler, 2006:13). Pendapat lain dikemukakan

oleh Swastha (1984:24), pemasaran adalah suatu kegiatan usaha

yang mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen kepada

konsumen atau pemakai.

Dari kedua definisi pemasaran dapat disimpulkan bahwa

seluruh kegiatan pemasaran ditujukan untuk memuaskan kebutuhan

dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Pemasaran

mengarah pada pemenuhan kebutuhan barang dan jasa yang

diinginkan oleh konsumen dengan menciptakan, menawarkan dan

kemudian menjualnya kepada konsumen sehingga memuaskan

konsumen.

2. Pengertian Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan hal yang penting yang yang

merupakan fungsi dari keseluruhan bisnis dilihat dari sudut pandang

(27)

kegiatan pemasaran harus dikelola dengan baik dan benar, maka dari

itu dibutuhkan manajemen yang baik agar dapat berjalan sesuai

dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Pemasaran menurut

Hawkins (1998:15) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang

dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi

sasaran-sasaran perorangan dan organisasi.

3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran adalah salah satu konsep utama dalam

pemasaran modern saat ini. Bauran pemasaran merupakan satu set

marketing tools yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan

respon yang diinginkan oleh target pasar. Empat variabel dari bauran

pemasaran masing-masing memiliki pengertian sebagai berikut

(Kotler 2006:21) :

a. Produk (Product)

Produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan

untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan

konsumen. Produk yang ditawarkan dapat berupa barang jadi,

jasa pelayanan, property, perbankan dan informasi. Produk yang

ditawarkan harus memperhatikan segi kualitas, manfaat, desain,

(28)

b. Harga (Price)

Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh

konsumen untuk memperoleh suatu produk.

c. Promosi (Promotion)

Promosi adalah suatu aktifitas yang mengkomunikasikan

kelebihan-kelebihan dari produk dan mempengaruhi target

konsumen untuk membelinya.

d. Tempat (Place)

Penempatan suatu produk yang melibatkan logistik

perusahaan dan kegiatan-kegiatan pemasaran dikonsentrasikan

dengan membuat dan mendistribusikan barang jadi tersebut

kepada konsumen.

4. Pengertian Perilaku Konsumen

Menciptakan dan mempertahankan pelanggan merupakan

tujuan dalam persaingan dunia bisnis saat ini, dengan cara

memahami perilaku konsumen. Menurut Swastha(1984:10), perilaku

konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung

terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan

jasa-jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada

persiapan dan penentuan tersebut. Sedangkan menurut Amirullah

(2002:3), perilaku konsumen didefinisikan sebagai sejumlah

tindakan-tindakan nyata individu (konsumen) yang dipengaruhi oleh

(29)

mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang

maupun jasa yang diinginkannya.

Dari definisi diatas dalam perilaku konsumen proses

pengambilan keputusan dan kegiatan fisik semuanya melibatkan

individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang

maupun jasa. Dengan mempelajari perilaku konsumen, perusahaan

akan mengetahui peluang baru yang berasal dari kebutuhan

konsumen yang belum terpenuhi untuk kemudian diidentifikasi dan

bisa dilakukan segmentasi pasar yang tepat.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.

Menurut Kotler (2006:231), faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen adalah:

a. Faktor Ekstern

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh berbagai pengaruh

di lapisan masyarakat dimana konsumen dilahirkan dan dibesarkan.

Hal ini berarti konsumen yang berasal dari lapisan atau lingkungan

masyarakat yang berbeda akan mempunyai penilaian, kebutuhan,

pendapat, sikap dan selera yang berbeda-beda pula terhadap suatu

produk. Faktor-faktor ekstern tersebut adalah antara lain:

1) Kebudayaan

Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku

(30)

menunjukkan bahwa perilaku budaya manusia sangat ditentukan

oleh kebudayaan yang ada di sekitarnya. Namun pengaruh budaya

tersebut akan berubah setiap waktu seiring dengan perkembangan

zaman dari masyarakat tersebut. Perilaku konsumen yang

berdasarkan kebudayaan ini tercermin dari cara hidup, kebiasaan

dan tradisi dalam permintaan.

2) Kelas Sosial

Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen

dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun

dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap

jenjang itu memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama

(Kotler 2006:233). Kelas sosial menunjukkan adanya

kelompok-kelompok yang secara umum mempunyai perbedaan dalam hal

gaya hidup dan kecenderungan konsumsi. Adanya lapisan-lapisan

sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam

proses pertumbuhan masyarakat itu, akan tetapi ada pula yang

dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama.

3) Kelompok Referensi Keluarga

Perilaku seseorang amat dipengaruhi oleh berbagai

kelompok. Sebuah kelompok referensi bagi seseorang adalah

kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak

langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang (Kotler

(31)

referensi dari para konsumen sasaran mereka. Kelompok referensi

menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru.

Mereka juga mempengaruhi sikap dan gambaran diri seseorang

karena secara normal orang menginginkan untuk menyesuaikan

diri.

b. Faktor Intern

1) Motivasi

Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap waktu

tertentu. Kebutuhan berasal dari keadaan psikologis mengenai

ketegangan seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan

atau rasa kepemilikan. Suatu kebutuhan menjadi motif bila

telah mencapai tingkat intensitas yang cukup. Suatu motif

(dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk

mendorong seseorang untuk bertindak memuaskan kebutuhan

tersebut sehingga mengurangi rasa ketegangannya.

2) Persepsi

Persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik, tapi

juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan

sekitar dan keadaan individu tersebut. Menurut Kotler

(2006:218) persepsi diartikan sebagai sebuah proses seorang

individu memilih, mengorganisasi, dan menafsirkan

masukan-masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar

(32)

3) Proses Belajar

Menurut Swastha (1984:86), belajar dapat didefinisikan

sebagai perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai

hasil akibat adanya pengalaman. Proses belajar terjadi karena

adanya interaksi antara manusia yang pada dasarnya bersifat

individual dengan lingkungan khusus tertentu.

4) Sikap

Sikap seseorang adalah predisposisi (keadaan mudah

terpengaruh) untuk memberikan tanggapan terhadap

rangsangan lingkungan, yang dapat memulai atau membimbing

tingkah laku orang tersebut. Sikap biasanya memberikan

penilaian (menerima atau menolak) terhadap obyek atau

produk yang dihadapinya (Swastha 1984:93)

5) Kepribadian dan Konsep Diri

Setiap orang memiliki kepribadian berbeda-beda yang

akan mempengaruhi perilaku membeli. Yang dimaksud

kepribadian adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan

seseorang, yang menyebabkan terjadinya jawaban yang secara

relatif tetap dan bertahan lama terhadap lingkungannya.

6. Keputusan Membeli

Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau

membeli atau tidak terhadap produk (Kotler 2006:252). Para

(33)

bagaimana konsumen dalam kenyataannya membuat keputusan

mereka pada waktu membeli sesuatu. Keputusan pembelian selain

dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh

bauran pemasaran yang mencakup produk, harga, distribusi, dan

promosi. Variabel-variabel tersebut saling mempengaruhi proses

keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian

yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan

penyalur, pilihan waktu pembelian, dan jumlah pembelian (Kotler

2006:256). Proses keputusan pembelian menurut Kotler (2006:257)

meliputi:

a. Pengenalan masalah (problem recognition)

Pembeli menyadari suatu perbedaan antar keadaan

sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu

dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau

dari luar. Para pemasar perlu mengenal berbagai hal yang

menggerakkan kebutuhan atau minat tertentu dalam konsumen

untuk memperoleh jawaban kebutuhan atau masalah yang

timbul, apa yang menyebabkan semua itu muncul, dan

bagaimana kebutuhan atau masalah itu menyebabkan seseorang

mencari produk tertentu tadi. Sehingga kemudian pemasar dapat

mengembangkan strategi pemasaran yang akan menggerakan

(34)

b. Pencarian informasi (information search)

Seorang konsumen yang tergugah minatnya mungkin akan

atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi.

Jika dorongan konsumen kuat, dan obyek yang dapat

memuaskan kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli

obyek itu. Yang menjadi pusat perhatian pemasar adalah

sumber-sumber informasi pokok yang akan diperhatikan

konsumen. Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari

sumber pribadi, niaga, umum, dan pengalaman.

c. Penilaian alternatif (evaluation of alternative)

Tidak ada satu proses penilaian yang sederhana dan tunggal

yang dipergunakan oleh semua konsumen atau bahkan oleh

konsumen dalam semua situasi membeli. Terdapat beberapa

proses evaluasi konsumen adalah orientasi kognitif, yakni

memandang konsumen sebagai pembuat pertimbangan

mengenai produk terutama berlandaskan pada pertimbangan

yang sadar dan rasional.

d. Keputusan membeli (purchase decision)

Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk

mau membeli atau tidak terhadap produk (Kotler 2006:252).

Proses pengambilan keputusan pembelian bervariasi. Hawkins

(1998:320) membagi proses pengambilan keputusan dalam tiga

(35)

1) Pengambilan keputusan yang luas (extended decision

making)

Proses pengambilan keputusan yang luas

merupakan jenis pengambilan keputusan yang paling

lengkap, bermula dari pengenalan masalah konsumen yang

dapat dipecahkan melalui pembelian beberapa produk.

Untuk keperluan ini, konsumen mencari informasi tentang

produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik

masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan

masalahnya. Evaluasi produk atau merek akan mengarah

pada keputusan pembelian. Selanjutnya konsumen akan

mengevaluasi hasil dari keputusannya. Proses pengambilan

keputusan yang luas terjadi untuk kepentingan khusus bagi

konsumen atau untuk pengambilan keputusan yang

membutuhkan tingkat keterlibatan tinggi.

2) Pengambilan keputusan yang terbatas (limited decision

making)

Proses pengambilan keputusan terbatas terjadi

apabila konsumen mengenal masalahnya, kemudian

mengevaluasi beberapa alternatif produk atau merek

berdasarkan pengetahuan yang dimiliki tanpa berusaha (atau

hanya melakukan sedikit usaha) mencari informasi baru

(36)

untuk pembelian produk-produk yang kurang penting atau

pembelian produk yang bersifat rutin. Dimungkinkan pula

bahwa proses pengambilan keputusan terbatas ini terjadi

pada kebutuhan yang sifatnya emosional atau juga pada

enviromental needs.

3) Pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan (habitual

decision making)

Proses pengambilan keputusan yang bersifat

kebiasaan merupakan proses paling sederhana, yaitu

konsumen mengenal masalahnya kemudian langsung

mengambil keputusan untuk membeli merek

favorit/kegemarannya (tanpa evaluasi alternatif). Evaluasi

hanya terjadi apabila merek yang dipilih tersebut ternyata

tidak sebagus/sesuai dengan yang diharapkan.

Namun demikian setelah konsumen mempunyai maksud untuk

membeli, keputusan seorang konsumen untuk mengubah,

menangguhkan, atau membatalkan keputusan membeli, banyak

dipengaruhi oleh pandangan resiko seseorang (Kotler 2006:267).

Seorang konsumen mengembangkan kebiasaan tertentu

untuk mengurangi resiko sesuai dengan tingkat keterlibatan

produk seperti menghimpun informasi, memilih sebuah merek

dengan adanya jaminan, dan membatalkan keputusan. Seorang

(37)

untuk membeli sesuatu bisa membuat lima macam sub

keputusan membeli, yaitu: keputusan tentang merek, keputusan

membeli dari siapa, keputusan tentang jumlah, keputusan

tentang waktu membeli, dan keputusan tentang cara membayar.

Keputusan-keputusan itu tidak selalu dilakukan menurut urutan

tersebut. Beberapa sub keputusan membeli dilakukan untuk

produk yang beresiko tinggi (produk keterlibatan tinggi). Sangat

berbeda halnya dengan pembelian produk kebutuhan sehari-hari

(produk keterlibatan rendah), yang hanya melibatkan sebagian

kecil daripada keputusan-keputusan tersebut, dan bahkan tidak

begitu memerlukan perencanaan dan pertimbangan.

e. Perilaku pasca pembelian (post purchase behavior)

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami

beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga

akan melakukan beberapa kegiatan setelah membeli produk.

Tugas para pemasar belum selesai setelah produk dibeli oleh

konsumen, namun akan terus berlangsung hingga periode waktu

pasca pembelian. Teori ini menganjurkan bahwa para penjual

perlu mengemukakan secara terus terang dan jujur tentang

prestasi produk sehingga para pembeli mengalami kepuasan.

Peter dan Olson (2013:178) menyebutkan bahwa dalam

(38)

kognitif (pengetahuan) dan afektif saat proses penyelesaian masalah,

meliputi:

1) Pengaruh tujuan akhir

Tujuan akhir tertentu akan sangat mempengaruhi proses

penyelesaian masalah dalam pengambilan keputusan membeli

produk. Tujuan akhir yang berbeda akan mengarah pada proses

penyelesaian masalah yang cukup berbeda. Misalnya,

konsumen yang memiliki tujuan akhir optimalisasi cenderung

mengeluarkan usaha keras untuk memperoleh alternatif terbaik

dan memungkinkan. Sebaliknya, konsumen dengan tujuan

akhir menjaga kepuasan cenderung mengeluarkan perilaku

pencarian minimal. Secara umum, pemasar memiliki relatif

sedikit pengaruh langsung pada tujuan akhir abstrak konsumen

seperti nilai dasar. Namun, pemasar dapat mempengaruhi

tujuan akhir yang kurang abstrak, seperti konsekuensi

fungsional atau psikososial melalui strategi promosi. Implikasi

utama bagi pemasar adalah cara mengidentifikasi tujuan yang

dominan dalam representasi masalah konsumen, desain produk,

dan strategi promosi yang mengkaitkan atribut produk pada

tujuan akhir tersebut.

2) Pengaruh hirearki tujuan

Susunan atau hirearki tujuan konsumen pada suatu

(39)

tersebut. Jika konsumen memiliki hirearki tujuan dengan

susunan baik yang tersimpan dalam memori, hirearki tersebut

dapat diaktifkan dan rencana keputusan yang berkaitan akan

keluar secara otomatis. Bahkan, ketika rencana keputusan

lengkap belum terlihat, hirearki tujuan umum dapat

memberikan struktur yang berguna untuk mengembangkan

rencana keputusan efektif tanpa banyak usaha penyelesaian

masalah dalam pengambilan keputusan.

3) Pengaruh keterlibatan dan pengetahuan

Proses penyelesaian masalah sangat dipengaruhi oleh

banyak pengetahuan produk yang diperoleh oleh konsumen

melalui pengalaman masa lampau, dan oleh tingkat keterlibatan

mereka dengan produk dan dengan proses pemilihan.

Pengetahuan mengenai tujuan yang diaktifkan, alternatif

pilihan, kriteria pilihan, dan heuristis mempengaruhi

kemampuan konsumen dalam menciptakan rencana keputusan

efektif. Keterlibatan konsumen dengan produk atau dengan

keputusan mempengaruhi motivasi mereka untuk menjalankan

proses penyelesaian masalah. Pemasar harus menentukan

tingkat pengetahuan dan keterlibatan pelanggan sasaran mereka

(40)

4) Pengaruh lingkungan

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan dengan mengganggu arus proses pengambilan

keputusan yang sedang berlangsung. Ada empat jenis peristiwa

yang mengganggu atau interupsi. Pertama, gangguan dapat

terjadi saat informasi tidak terduga ditemukan dalam

lingkungan. Misalnya, rencana keputusan dapat terganggu

ketika secara tidak terduga aspek lingkungan fisik dan sosial

telah berubah seperti sebuah toko telah dirombak ulang dan

semua bagian dipindahkan. Gangguan lingkungan seperti itu

dapat menyebabkan konsumen menggunakan kontrol sadar

dalam proses penyelesaian masalah, mengidentifikasi tujuan

akhir baru, menyusun hirearki tujuan baru, dan membentuk

rencana keputusan berbeda.

Kedua, stimulus lingkungan mencolok dapat

mengganggu proses penyelesaian masalah. Banyak strategi

pemasaran dimaksudkan untuk mengganggu penyelesaian

masalah yang sedang berlangsung juga mengaktifkan

pengetahuan baru atau tujuan dari memori.

Ketiga, keadaan afektif seperti suasana hati (merasa

bosan) dan fisiologis (merasa lapar, mengantuk) dapat

menggangu proses penyelesaian masalah yang sedang

(41)

Keempat, konflik yang muncul selama pengambilan

keputusan pembelian dapat mengganggu proses penyelesaian

masalah. Konflik tujuan terjadi saat konsumen menyadari

adanya tujuan yang tidak sesuai. Konflik tujuan mungkin

terjadi saat konsumen menemukan bahwa alternatif tidak dapat

ditemukan untuk memenuhi tujuan yang tidak sesuai.

7. Atribut Produk

Atribut produk merupakan unsur-unsur yang melekat pada

suatu produk, seperti kualitas, desain produk, kemasan, dan lain-lain

yang dianggap penting oleh konsumen untuk melakukan

pertimbangan dalam membeli suatu produk. Atribut produk adalah

mengembangkan suatu produk mencakup penetapan manfaat yang

akan disampaikan produk (Kotler 2006:279). Manfaat ini

disampaikan oleh atribut produk melalui mutu, ciri-ciri dan corak

produk. Semua atribut tersebut terbentuk dalam proses realisasi

konsep produk dan berikutnya prototip produk. Sesudah perusahaan

memperkenalkan produk tertentu di pasar, maka perusahaan akan

mulai menyempurnakan atribut produknya agar bisa bertahan

menghadapi setiap tantangan dalam setiap tahap siklus hidup produk.

Misalnya saja, agar hasil penjualan dan keuntungan bisa

ditingkatkan, mutu produk harus dinaikkan atau dikurangi, ciri-ciri

(42)

perlu diubah. Berikut ini akan diuraikan berbagai masalah

sehubungan dengan masing-masing atribut (Kotler 1990:107).

a. Mutu produk

Yang dimaksud dengan mutu adalah kemampuan yang bisa

dinilai dari suatu merek dalam menjalankan fungsinya (Kotler

1990: 107). Dalam proses pengembangan suatu produk,

seorang pengusaha harus menetapkan derajat mutu tertentu bagi

bagi produknya karena hal ini akan banyak mempengaruhi

penampilannya di pasar. Sudah jelas bahwa mutu merupakan

suatu cara pokok dalam penempatan suatu produk di mata

konsumen.Menurut Kotler (1990:109), ada 8 dimensi untuk

menentukan karakteristik kualitas produk, yaitu:

1) Performance (performansi)

Performansi berhubungan dengan aspek fungsional dari

produk itu sendiri dan merupakan karakteristik utama yang

dipertimbangkan pelanggan ketika membeli suatu produk.

2) Features

Merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah

fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan dan

pengembangannya.

3) Reliability (keandalan)

Berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu

(43)

4) Konformasi

Berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap

spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan

keinginan pelanggan.

5) Durability

Durability merupakan ukuran masa pakai suatu produk

berkaitan dengan daya tahan produk.

6) Service ability (kemampuan pelayanan)

Berkaitan dengan kecepatan, keramahan atau kesopanan,

kompetensi, kemudahan serta akurasi dalam pelayanan.

7) Estetika

Estetika merupakan karakteristik yang bersifat subyektif

sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan

refleksi dari preferensi atau pilihan individual.

8) Kualitas yang dirasa

Elemen ini bersifat subyektif berkaitan dengan perasaan

pelanggan dalam mengkonsumsi produk itu.Seperti

meningkatkan harga diri, reputasi, dan lain-lain.

b. Ciri-ciri produk

Ciri produk bagi usaha pemasaran merupakan satu cara

memenangkan persaingan, karena hal ini adalah alat untuk

membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.

(44)

karena setiap ciri produk memiliki peluang untuk memenuhi

setiap keinginan pembeli baru. Menjadi produsen pertama

yang memperkenalkan tambahan ciri baru yang memang

dibutuhkan dan bernilai tinggi adalah satu strategi paling

efektif dalam memenangkan persaingan.

c. Corak produk

Cara lain untuk menentukan perbedaan produk dibanding

dengan produk pesaing adalah melalui gaya, corak, atau desain.

Desain yang cantik membawa berbagai keuntungan. Ia dapat

menciptakan kepribadian tersendiri sehingga terlihat menonjol

bila dibandingkan dengan produk-produk pesaing yang

kelihatan serupa. Dalam tahapan siklus produk yang sudah

uzur, desain bagus dapat mengganti produk lain,

memperlihatkan nilai tertentu pada konsumen dan memudahkan

pemilihan barang. Setiap perusahaan perlu memiliki

sekelompok staf perekayasaan yang ahli dan kreatif untuk

bekerjasama dengan manajer produksi.

8. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran menurut Kotler (2006:207) adalah

sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk

menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara

langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual

(45)

a. Mengidentifikasi sasaran dan ciri-cirinya

b. Menentukan tujuan komunikasi

c. Merancang isi pesan

d. Melakukan seleksi saluran komunikasi

e. Menentukan anggaran promosi

f. Membuat keputusan atas bauran pemasaran

g. Mengukur hasil promosi

h. Mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi pemasaran

yang terintegrasi.

Menurut Hermawan (2012:54) bauran komunikasi pemasaran

dapat dijabarkan menjadi beberapa unsur, yang meliputi:

1.) Periklanan

Banyak bentuk dan fungsi periklanan, adapun karakteristik

khusus iklan adalah tawarannya bersifat umum dan

terstandardisasi, medium yang berdaya sebar luas, ekspresi yang

lebih kuat dalam mendramatisasi perusahaan atau produk, dan

tidak bersifat pribadi, monolog bukan dialog. Konten periklanan

pada dasarnya merupakan pesan bisnis yang mengandung ide

dan kreativitas, bertujuan menjual dengan menambahkan unsur

dramatisasi. Kreativitas merupakan kunci keberhasilan dalam

iklan.

Kriteria anggaran periklanan yang harus dipertimbangkan

(46)

sasaran dan pangsa pasar yang hendak diraih. Strategi

periklanan yang diimplementasikan pada hakikatnya berupaya

memformulasikan pesan iklan agar terkomunikasikan kepada

pasar sasaran. Formulasi tersebut didukung survei pasar sebagai

dasar proses perencanaan strategi yang diterapkan dalam bentuk

kreasi iklan. Dalam positioning pemasar berupaya untuk

menciptakan citra dan identitas produk, merek, dan perusahaan

ke benak konsumen.

Periklanan (advertising) adalah semua bentuk penyajian

dan promosi non personal atas ide, barang atau jasa yang

dilakukan oleh perusahaan tertentu (Hermawan 2012:72).

Periklanan memegang peranan yang cukup penting dan

merupakan bagian dari kehidupan industri moderen.Karena

banyaknya bentuk dan penggunaan periklanan, sulit untuk

membuat generalisasi yang merangkum semuanya. Terdapat

sepuluh prinsip iklan yang efektif menurut Hermawan (2012:72)

meliputi:

a) Membuat khayalak tertarik (grab people)

Sebuah iklan yang baik harus mampu membuat

khalayak tertarik dengan segera (eye catching) dalam ruang

dan waktu terbatas. Sebuah iklan harus mampu memaksa

(47)

sebelum ia beralih. Pada hakikatnya semakin spesifik iklan

akan semakin baik mengakomodasi pelanggan potensial.

b) Cerdas dan kreatif (clever and creative)

Kecerdasan dan kreatifitas diperlukan untuk menarik

khalayak dan mewujudkan merek dengan cara yang positif.

Pemasar dengan dukungan ide kreatifnya akan memiliki

kesempatan untuk memenangkan persaingan dengan

menyajikan iklan yang belum pernah dilihat sebelumnya.

c) Bicara dengan lantang (speak loudly)

Semakin kita lantang berbicara, semakin banyak

orang yang mendengarkan. Konsep yang sama dapat

diterapkan dalam iklan. Hal tersebut dapat dicapai dengan

berbagai cara, diantaranya dengan meningkatkan intensitas

frekuensi iklan, ukuran, besar, warna, dan latar belakang

iklan, keunikan dibandingkan dengan iklan lainnya, dan

sebagainya.

d) Jangan membuat berpikir terlalu banyak

Pemasar perlu mendapatkan berbagai cara yang tepat,

tetapi tidak seharusnya membuat orang berpikir terlalu

banyak. Penyederhanaan isi pesan penting agar orang

mengetahui bahwa iklan sudah memberikan ambaran utuh

(48)

e) Warna yang menarik tetapi tetap masuk akal

Pemasar yang baik sadar bahwa pilihan warna harus

sesuai dengan cita rasa merek.Warna harus mewakili

lingkungan dimana iklan berada.Pilihan warna yang tepat

bergantun pada jenis iklan.Jika kita ingin membuat ilustrasi

iklan yang mereknya “menyenangkan”, menggunakan

berbagai warna cerah bisa menjadi pilihan.Jika iklannya

lebih serius, penggunaan skema warna yang digunakan

biasanya lebih sederhana.

f) Informatif

Setiap iklan harus menyatakan suatu pesan.\, iklan

merupakan suatu visualisasi pesan. Iklan Gudang Garam,

FedEx denan mobil truk bergerak, dengan penampilan

hanya pada merek tanpa pesan lain. Iklan itu hanya

mencerminkan satu pesan bagi yang melihatnya, namun

pesan itu tersampaikan untuk menarik khalayak.

g) Menonjol dan mudah diingat

Menjadi unik dan mudah diingat adalah dua

komponen dari iklan yang baik. Iklan komersial harus unik

dan secara keseluruhan berbeda dari iklan yang lain,

dengan tetap menjaga prinsip keaslian kreasi (orisinal). Jika

kampanye iklan berlangsung tanpa dikenal oleh

(49)

h) Memberikan cita rasa

Setiap perusahaan dan merek memiliki perasaan atau

nada, perusahaan perlu menunjukan melalui iklan.

Orang-orang harus mampu memahami cita rasa yang dimiliki

perusahaan hanya dengan melihat iklan.

i) Menunjukkan, bukan bercerita

Salah satu ciri iklan yang baik adalah menunjukan

sesuatu alih-alih menceritakan sesuatu. Caranya adalah

dengan memvisualisasikannya sebagai perwujudan dari

konsep yang ada pada teks.

j) Menggunakan humor

Humor merupakan teknik yang beruna untuk menarik

orang terhadap suatu iklan.Pengandaian atau metafora

dapat menjadi cara yang bagus untuk menambah humor.

2.) Promosi penjualan

Promosi penjualan merupakan aktivitas pemasaran yang

mengusung nilai tambah dari suatu produk dalam jangka waktu

tertentu untuk mendorong pembelian konsumen. Adapun sifat

yang terkandung dalam promosi penjualan adalah mampu

menarik perhatian dan memberi informasi, memberikan

keistimewaan dan rangsangan (insentif), mengundang tindakan

(50)

Karakteristik promosi penjualan yaitu mampu mengubah

nilai harga yang diterima konsumen dengan menaikan atau

menurunkan harga, membutuhkan perhatian khusus dalam

pengembangannya, memberikan dorongan ekstra bagi

sasarannya, dan memaksa penjualan segera.

3.) Acara dan pengalaman

Unsur komunikasi pemasaran yang lain adalah acara dan

pengalaman. Acara atau event merupakan pengembangan

publisitas yang mengacu pada pengadaan kegiatan

organisasional yang sifatnya mendukung promosi, misalnya

pensponsoran mendukung acara yang menjadi perhatian

masyarakat.Acara merupakan dukungan untuk pendekatan

individu dan publik agar calon konsumen dapat lebih mengenal

produk yang ditawarkan.Kegiatan ini berorientasi pada

pencapaian pasar yang terbatas namun efektif yaitu pada calon

konsumen yang menghadiri acara produk tersebut.

4.) Hubungan masyarakat dan publisitas

Hubungan masyarakat merupakan fungsi manajemen yang

terencana dan berkelanjutan melalui organisasi untuk

memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka

yang terkait. Kegiatan hubungan masyarakat meliputi hubungan

pers, publisitas produk, komunikasi korporat, melobi, dan

(51)

melakukan persuasi, menyatukan sikap dan perilaku dalam

berhubungan dengan masyarakat. Pekerjaan seorang humas

adalah mempromosikan pengertian dan pengetahuan akan

seluruh fakta-fakta tentang runtutan situasi dengan sedemikian

rupa sehingga tujuan utamanya mendapatkan simpati dari para

stakeholder, yang menimbulkan citra positif. Upaya pengarahan

opini yang beragam dengan mengubah citra organisasi menjadi

positif merupakan inti akhir arah humas.

5.) Penjualan personal

Penjualan personal merupakan pemasaran produk atau jasa

dimana penjual bertemu langsung dengan pembeli untuk melihat

dan menjajaki prospek atau peluang pembelian calon pembeli.

Penjualan personal dilakukan bila memiliki nilai unit yang

tinggi dan membutuhkan demonstrasi, produk yang sangat

teknis dan memerlukan penjelasan.

Ciri dan sifat khusus penjualan personal adalah mempererat

hubungan dan tanggapan untuk mendengarkan. Sedangkan

fungsinya adalah mencari prospek, menentukan sasaran,

mengkomunikasikan, menjual, melayani, mengumpulkan

informasi, dan mengalokasikan.

6.) Pemasaran langsung

Pemasaran langsung adalah pendekatan pemasaran yang

(52)

distributor, pengecer, atau pedagang grosir yang berada diantara

perusahaan dan konsumen. Karakteristik pemasaran langsung

adalah adanya interaktivitas, seperangkat pengukuran pemasaran

langsung sebagai bagian dari periklanan umum dan bentuk

pemasaran lainnya, menggunakan berbagai media, dan transaksi

yang tak terbatas dan mungkin dilakukan dimanapun. Beberapa

media yang digunakan dalam pemasaran langsung terdiri dari

internet dengan e-commerce sebagai alat utama, surat langsung,

telemarketing (pemasaran jarak jauh), majalah, surat kabar,

radio, dan televisi yang dengan karakternya masing-masing

yang memungkinkan adanya respon langsung.

Begitu kompleksnya berbagai hal dan permasalah dalam lalu

lintas informasi yang ada sekarang ini, akhirnya menuntut adanya

suatu cara atau sistem komunikasi yang efektif dan efisien.

Hermawan (2012:20) menunjukan faktor-faktor umum yang

mempengaruhi efetivitas suatu komunikasi, yaitu:

1) Semakin besar monopoli sumber komunikasi terhadap

penerima, semakin besar kemungkinan penerima akan

menerima pengaruh atau pesan tersebut.

2) Pengaruh komunikasi yang paling besar adalah pada saat pesan

yang disampaikan sesuai dengan pendapat, kepercayaan, dan

(53)

3) Komunikasi dapat menyebabkan perubahan yang efektif atas

masalah yang tidak dikenal, dianggap ringan dan bukan inti,

yang tidak terletak pada pusat sistem nilai penerima itu.

4) Komunikasi akan lebih efektif jika sumber dipercaya memiliki

keahlian, status yang tinggi, objektif, atau disukai, tetapi yang

paling utama adalah sumber memiliki kekuasaan dan dapat

diidentifikasikan.

5) Konteks sosial, kelompok, atau kelompok referensi akan

menjadi penengah dalam komunikasi dan mempengaruhi apakah

komunikasi akan diterima atau ditolak.

Dalam praktik berkomunikasi biasanya seseorang akan

menemui berbagai macam hambatan yang jika tidak dapat ditanggapi

dan disikapi secara tepat akan membuat proses komunikasi yang

terjadi menjadi sia-sia karena pesan tidak tersampaikan. Adapun

hal-hal yang sering terjadi adalah karena ketidakmampuan seorang

penyampai pesan dalam:

1) Berkomunikasi sesuai tingkatan bahasa para pendengarnya.

2) Mengerti keinginan arah pembicaraan dari para pendengarnya.

3) Mengerti kelas sosial para pendengarnya.

4) Memahami latar belakang serta nilai-nilai yang dipegang teguh

(54)

9. Keterlibatan konsumen

Keterlibatan (involvement) mengacu pada persepsi konsumen

tentang pentingnya atau relevansi personal suatu objek, kejadian,

atau aktivitas. Konsumen yang melihat bahwa produk yang memiliki

konsekuensi relevan relevan secara pribadi dikatakan terlibat dengan

produk dan memiliki hubungan dengan produk tersebut. Beberapa

konsumen sangat perhatian pada beberapa produk atau merek,

mereka sangat tertarik untuk mencari informasi tentang suatu produk

namun tidak dengan konsumen yang lain untuk produk atau merek

yang sama. Hal ini berhubungan dengan keterlibatan konsumen

dimana konsumen yang mempersiapkan bahwa sebuah produk

secara pribadi memiliki konsekuensi yang relevan dikatakan lebih

terlibat dan memiliki hubungan pribadi dengan produk tersebut

(Peter & Olson 1999:34).

Keterlibatan adalah status motivasi yang menggerakan serta

mengarahkan proses kognitif dan perilaku konsumen pada saat

mereka membuat keputusan (Peter & Olson 1999:34). Jika

keterlibatan suatu produk tinggi (high involvement product),

seseorang akan mengalami tanggapan pengaruh yang lebih kuat dari

pada produk dengan tingkat keterlibatan rendah (low involvement

product). Misalnya, konsumen yang terlibat dengan kamera

termotivasi untuk berupaya keras memilih merek mana yang akan

(55)

untuk berbelanja kamera (berkunjung ke beberapa toko, bertanya

pada lebih banyak pramuniaga). Mereka dapat menerjemahkan lebih

banyak informasi produk di lingkungan (membaca lebih banyak

iklan dan brosur). Dan mereka bahkan dapat meluangkan waktu dan

tenaga lebih untuk mengintegrasikan informasi produk tersebut,

mengevaluasi merek dan menetapkan keputusan pembelian.

10. Hubungan Atribut Produk dan Komunikasi Pemasaran dengan Keputusan Pembelian.

Dalam membuat keputusan pembelian, konsumen akan membeli

produk yang dirasakan perlu juga bermanfaat baginya. Untuk

memutuskan apakah produk tersebut bermanfaat, maka konsumen

pertama kali akan melihat pada atribut yang melekat pada produk

tersebut. Konsumen memiliki sikap yang berbeda-beda pada

umumnya dalam hal memandang atribut produk yang dianggap

penting.Mereka memberikan perhatian paling besar kepada atribut

yang memberikan manfaat sesuai keinginnanya.Produk dapat

digolongkan oleh konsumen berdasarkan atribut-atribut yang

dimiliki sangat menonjol di pasaran. Sudah jelas bahwa mutu

merupakan satu cara pokok dalam penempatan suatu produk di mata

konsumen (Kotler 1990:107). Atribut produk adalah bagian yang

tidak bisa dipisahkan dari strategi produk yang dapat di control

langsung oleh perusahaan sebagai suatu rangsangan yang perlu

(56)

mutu, ciri produk bagi usaha pemasaran merupakan satu cara

memenangkan persaingan, karena hal ini adalah alat untuk

membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.Atribut

produk ini sangat mempengaruhi reaksi konsumen terhadap produk

lain yang ditawarkan di pasar.

Kemudian hal yang penting selanjutnya adalah bagaimana

perusahaan melakukan komunikasi pemasaran yang maksimal agar

produk yang ditawarkan dapat dikenal oleh pasar, sehingga akan

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen akan produk yang

diminati. Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama yaitu

untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi untuk melakukan

pembelian atau menarik konsumen, dan mengingatkan khalayak

untuk melakukan pembelian ulang. Menurut Tjiptono (1995:87),

tujuan komunikasi pemasaran dan respon khalayak berkaitan dengan

tahap-tahap dalam proses pembelian yang terdiri atas:

a.Menyadari produk yang dtawarkan

b.Menyukai dan berusaha mengetahui lebih lanjut

c.Mencoba untuk membandingkan dengan harapannya

d.Mengambil tindakan membeli atau tidak membeli

e.Tindak lanjut membeli kembali atau pindah merek

B. Penelitian Sebelumnya.

1. Penelitiansebelumnyadilakukanoleh Fitria Kusumastuti 2008

(57)

Keputusan Pembelian Produk Telepon Seluler Sony Ericsson”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga,

atribut produk, dan promosi baik secara sendiri-sendiri maupun

bersama terhadap keputusan pembelian produk dengan tingkat

keterlibatan tinggi yaitu telepon seluler Sony Ericsson. Penelitian ini

dilakukan padakonsumen telepon seluler Sony Ericsson di

Kabupaten Temanggung. Jenis penelitian ini adalah explanatory

research dengan mengambil sampel sebanyak 96 orang konsumen

produk Sony Ericsson. Dalam penelitian tersebut digunakan alat

(58)

Tabel Analisis Pengaruh Harga, Atribut Produk, dan Promosi

Terhadap Keputusan Pembelian

Judul Pengaruh harga, atribut produk, dan promosi terhadap

keputusan pembelian produk telepon seluler Sony Ericsson

Tujuan

Penelitian

Untukmengetahui pengaruh antara harga, atribut produk,

dan promosi terhadap keputusan pembelian baik secara

sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

Model

Hasil

penelitian

Ada pengaruh secara signifikan dan positif antara harga,

atribut produk, dan promosi baik secara sendiri-sendiri

maupun bersama-sama.

Sumber: Penelitian oleh Fitria Kusumastuti (2008)

2. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Har Yoga 2012 mengenai

“Pengaruh Atribut Produk dan Komunikasi Pemasaran Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen Pada Rokok Merek Djarum

Super”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

yang ditimbulkan oleh atribut produk, yaitu citarasa dan desain

kemasan serta komunikasi pemasaran yaitu pemasaran menggunakan

media elektronik dan event, terhadap keputusan pembelian Harga

Atribut Produk

Promosi Keputusan

(59)

konsumen, baik secara simultan maupun parsial, pada produk

dengan tingkat keterlibatan rendah yaitu rokok merek Djarum Super.

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta dengan sampel sebanyak 100 orang konsumen

produk rokok Djarum Super yang peneliti temui di Universitas

Sanata Dharma. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

accidental sampling. Dalam penelitian tersebut digunakan alat

Gambar

Tabel        Judul                                                                                  Halaman
Gambar        Judul                                                                                  Halaman
Tabel Analisis Pengaruh Harga, Atribut Produk, dan Promosi
Tabel Pengaruh Atribut Produk dan Komunikasi Pemasaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Marketing Manager bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan membawahi sales staff dengan mempunyai tugas pokok sebagai berikut :.. Berusaha mencapai target penjualan

Berdasarkan deskripsi teoretis dan kerangka berpikir, dapat disusun suatu hipotesis penelitian yang merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian,

Kesulitan ini menjadikan citra fraksi pada endmember permukaan kedap air dan citra fraksi tanah terbuka yang dihasilkan dari proses LSMA menjadi kurang akurat,

Tabel 4.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Responden dalam Menghadapi Menopause di Dusun Gulon Srihardono Pundong Bantul Yogyakarta Berdasarkan

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

heterosexual men yang ditampilkan tokoh Raditya Dika dalam film “Marmut Merah Jambu”.

Penulisan ilmiah ini berisi tentang pembuatan animasi bahasa Mandarin dengan menggunakan Macromedia Flash MX yang menampilkan animasi gambar yang disertai musik dan efek suara

Pengujian ini dilakukan untuk memperlihatkan pola deformasi yang terjadi pada komponen [10] driver plate dengan batasan kondisi temperature sebesar 600 o C, gaya