• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDANAAN DANA PENSIUN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI (Studi Kasus Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDANAAN DANA PENSIUN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI (Studi Kasus Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENDANAAN DANA PENSIUN

PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI

(Studi Kasus Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Disusun dan diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntasi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh

HARY YUDANTO

B200081008

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

(2)

ii

(3)

iii

(4)
(5)

v

PENDANAAN DANA PENSIUN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI

(Studi Kasus Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi pendanaan dan kecukupan pendanaan yang dimiliki oleh Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta yang menggunakan Program Pensiun Manfaat Pasti dalam memberikan Manfaat Pensiun. Penentuan kondisi pendanaan dan kecukupan pendanaan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan No. 510/KMK.06/2002 serta peraturan perubahannya yakni Peraturan Menteri Keuangan No. 113/PMK.05/2005 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 21 PMK.010/2012.

Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan objek penelitian Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta. Data primer yang digunakan berupa Laporan Keuangan dan Laporan Aktuaris. Sedangkan data sekunder berupa teori maupun peraturan-peraturan mengenai dana pensiun.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan kekayaan untuk pendanaan di tahun 2013 sebesar Rp. 73.100.688.240,00 dengan rasio pendanaan adalah 80,2%. Tahun 2014 memiliki kekayaan untuk pendanaan sebesar Rp. 85.561.220.873,15 dengan rasio pendanaan 81,3%. Di tahun 2015 kekayaan untuk pendanaan sebesar Rp. 98.590.778.684,51 dengan rasio pendanaan sebesar Rp. 83,8%. Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta harus lebih mengoptimalkan investasinya, dengan jalan melakukan penambahan ragam investasi tidak hanya melalui produk deposito maupun tabungan agar terjadi peningkatan jumlah kekayaan untuk pendanaan yang lebih tinggi, sehingga berimbas pada menurunnya jumlah iuran yang dikeluarkan oleh pendiri.

Kata Kunci : Dana Pensiun, Program Pensiun Manfaat Pasti, Pendanaan

(6)

vi

ABSTRACT

This study aims to determine how the funding conditions and the adequacy of funding owned by the Pension Fund of Muhammadiyah University of Surakarta that uses Defined Benefit Pension Plan in providing pension benefits. Determination of funding conditions and adequacy of funding based on the Ministry of Finance Decree No. 510 / KMK.06 / 2002 as well as the regulatory amendments that the Finance Minister Regulation No. 113 / PMK.05 / 2005 and Regulation of the Minister of Finance No. 21 PMK.010 / 2012.

The research method used qualitative methods with objectives study a Pension Fund Muhammadiyah University of Surakarta. The primary data used in the form of Financial Statements and Reports of Actuaries. While the secondary data was the theory and the rules regarding pension funds.

The results of this study indicate wealth for funding in 2013 amounting to Rp. 73,100,688,240.00 with funding ratio was 80.2%. In 2014, it has a wealth of funding of Rp. 85,561,220,873.15 with a funding ratio of 81.3%. In 2015 wealth for funding of Rp. 98,590,778,684.51 with a funding ratio of 83.8%. Muhammadiyah University of Surakarta Pension Fund should further optimize its investment with adding diversity not only through the investment of deposit and savings products in order to increase the amount of wealth for higher funding, so the impact on decreasing the amount of fees incurred by the founder.

Keywords : Pension Funds, Defined Benefit Pension Plan Funding Pension

(7)

1

1. PENDAHULUAN

Dalam rangka mencukupi kebutuhan hidup seseorang haruslah bekerja, baik bekerja secara mandiri atau berwirausaha maupun bekerja menjadi karyawan suatu perusahaan. Sedangkan siklus kehidupan manusia di dunia dimulai dari kelahiran, masa anak-anak, masa remaja, masa menjelang dewasa, masa dewasa, masa tua dan diakhiri dengan kematian. Semua manusia tidak akan pernah terlepas dan menghindari siklus tersebut.

Konsekuensi logis dari siklus tersebut adalah bahwa seseorang tidak dapat bekerja sepanjang hayat untuk mencukupi kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya. Faktor keterbatasan usialah yang menjadikannya tidak mampu bekerja produktif lagi. Dengan adanya keterbatasan usia untuk bekerja sedangkan kebutuhan hidup harus terus dicukupi sampai akhir hayat maka diperlukan suatu program ataupun pengambilan langkah agar kebutuhan tetap dapat tercukupi walaupun sudah tidak bekerja lagi.

Salah satu program yang dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan di hari tua adalah program tunjangan hari tua atau yang lebih dikenal dengan program pensiun. Program tersebut menjadi dambaan setiap karyawan di suatu instansi atau perusahaan. Dengan adanya program tersebut diharapkan kesejahteraan karyawan akan tetap didapat dan kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya dapat tercukupi walaupun karyawan tersebut telah purna karya karena usia maupun disebabkan oleh faktor tertentu, semisal berhenti bekerja karena adanya kecelakaan kerja yang mengakibatkan tidak dapat bekerjanya karyawan tersebut.

Pada tanggal 20 April 1992 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 pasal 1 dijelaskan bahwa Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dijelaskan pula bahwa terdapat tiga jenis Dana Pensiun yaitu pertama Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dimana Dana Pensiun yang dapat didirikan oleh perorangan maupun badan/ perusahaan umum, kedua Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan (DPBK) dan ketiga Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang

(8)

2

hanya dapat didirikan oleh Bank Umum dan Perusahaan Asuransi Jiwa. Namun sampai dengan saat ini hanya dua jenis dana pensiun yang berlaku yakni Dana Pensiun Pemberri Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

Maryono (2010) mengemukakan bahwa sebuah dana pensiun sebagai sebuah badan hukum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 mempunyai tugas dan fungsi mengelola serta menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Sistem pendanaan program pensiun dilakukan dengan melakukan iuran dari anggota maupun dari pendiri, yang kemudian di investasikan dalam beberapa instrumen investasi yang memungkinkan terbentuknya dana yang cukup guna pembayaran manfaat pensiun kepada anggota.

Pada tahun 2011 Pemerintah melalui Undang-undang No. 21 tahun 2011 membentuk sebuah lembaga negara yakni Otoritas Jasa Keaungan yang berfungi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan menggantikan peran Bapempam-LK. Sehingga praktis dengan dibentuknya lembaga tersebut pengaturan dan pengawasan dana pensiun berada di bawah Otoritas Jasa Keuangan.

Investasi merupakan salah satu jenis kegiatan di dalam Dana Pensiun yang bertujuan untuk mengembangkan dana yang berasal dari anggota maupun pendiri. Investasi yang dilakukan terhadap dana yang terkumpul haruslah sesuai dengan arahan atau kebijakan investasi dari Pendiri Dana Pensiun. Selain hal tersebut harus sesuai pula dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku yakni Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.005/2015 tetang Investasi Dana Pensiun.

Pembayaran manfaat pensiun diberikan kepada peserta Dana Pensiun yang telah purnakarya karena usia, meninggal dunia, cacat atau alasan lain yang sesuai dengan peraturan. Dalam hal pembayaran manfaat pensiun kepada peserta pensiun meninggal dunia maka manfaat pensiun diberikan kepada istri, anak, atau ahli waris yang ditunjuk. Dengan demikian perhitungan manfaat pensiun ditentukan terlebih dahulu didalam kondisi masa depan yang tidak pasti dan sulit diestimasi. Oleh karenanya sebuah Dana Pensiun haruslah mempunyai kecukupan pendanaan

(9)

3

dalam rangka memberikan manfaat pensiun baik dalam kondisi sekarang maupun yang akan datang.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul ”PENDANAAN DANA PENSIUN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI.” (Studi Kasus Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta)

2. METODE

2.1 Jenis, Objek dan Sumber Data

Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian kualitatif. Menurut Hadari Martini (1992:29) penelitian kualitatif adalah rangkaian kegiatan atau proses menjaring informasi dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan suatu obyek, dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah, baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis.

Objek penelitian adalah dana pensiun yang didirikan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta yang bernama Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta. Lokasi penelitian ini beralamatkan di Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Surakarta.

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder

1. Data primer menurut Soeratno-Lincoln Arsyad (1995:77) adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh orang atau organisasi yang menerbitkan atau menggunakannya. Data primer berupa Laporan Keuangan Tahun 2013, sampai dengan 2015, maupun Laporan Aktuaris dari tahun 2011 dan tahun 2014.

2. Data sekunder menurut Soeratno-Lincoln Arsyad (1995:77) adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi lain bukan pengelolanya. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan berupa teori-teori maupun peraturan-peraturan mengenai dana pensiun.

(10)

4

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Metode Dokumentasi

Pengertian dokumentasi menurut Koentjoroningrat (1994:44) adalah sejumlah data berbentuk verbal yang telah tersedia. Dalam penelitian ini berapa data dokumentasi yang digunakan antara lain: Laporan Keuangan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2013 sampai dengan 2015, Laporan Aktuaris Dana Pensiun Univesitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2011 dan tahun 2014, Peraturan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta, Struktur organisasi dan job description Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta, Peraturan-peraturan yang berhubungan dengan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta

2. Metode Interview

Metode interview menurut Koetjoroningrat (1994:129) adalah suatu proses atau cara yang digunakan seseorang untuk suatu tujuan tertentu mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut. Interview dilakukan dengan pengurus Dana Pensiun untuk mendapatkan informasi-informasi yang belum terdokumentasikan serta penjelasan terhadap data-data yang ada.

2.3 Teknik Analisis Data

Tahapan-tahapan analisis data dari penelitian ini adalah sebagai berikut

a. Mengumpulkan data-data yang diperlukan baik secara kepustakaan, observasi langsung ke lapangan maupun melalui wawancara kepada pihak-pihak terkait. b. Menentukan Kekayaan untuk Pendanaan Dana Pensiun Universitas

Muhammadiyah Surakarta

c. Menentukan Kewajiban Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta d. Menentukan Kecukupan Pendanaan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah

(11)

5

e. Menyimpulkan terhadap Kondisi dan Kecukupan Pendanaan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta

3. Hasil Penelitian

3.1 Laporan Kekayaan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah

Surakarta Tahun 2013, 2014 dan 2015

Pada tahun 2013 jumlah kekayaan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah Rp. 73.100.688.240,00. Kekayaan tersebut terbagi atas dana di deposito berjangka sejumlah Rp. 71.015.000.000,00 serta Kas & Bank sejumlah Rp. 2.085.688.240,00. Kekayaan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2014 mengalami kenaikan 17,05% atau naik sebesar Rp. 12.460.532.633,15 bila dibandingkan dengan tahun 2013. Kekayaan bersih di tahun 2014 sebesar Rp. 85.561.220.873,15 yang terdiri dari dana di deposito berjangka Rp. 81.227.899.020,00 serta Kas & Bank sebesar Rp. 4.333.321.853,15.

Kekayaan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2015 sebesar Rp. 98.590.778.684,51. Kekayaan tersebut meningkat sebesar Rp. 13.029.557.811,36 atau sebesar 15% bila dibandingkan dengan kekayaan di tahun 2014. Kekayaan tahun 2015 terdiri dari deposito berjangka Rp. 93.111.373.966,00 serta Kas & Bank senilai Rp. 5.479.404.718,51.

Berdasarkan Laporan Aset Bersih selama tiga tahun berurutan yakni tahun 2013, 2014 dan 2015 kekayaan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta hanya diwujudkan dalam Deposito serta Kas & Bank. Tidak ada kekayaan beupa aset tetap atau operasional yang dimiliki oleh Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal tersebut dikarenakan semua kekayaan aset tetap atau operasional yang selama ini digunakan untuk menunjang kegiatan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta merupakan milik dari Pendiri yakni Universitas Muhammadiyah Surakarta. Aset tesebut diantaranya gedung perkantoran yang masih menyatu di komplek Universitas Muhammadiyah Surakarta, sarana dan prasarana perkantoran seperti komputer, meja dan kursi, mobil juga merupakan bagian dari aset Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(12)

6

3.2 Kekayaan Untuk Pendanaan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah

Surakarta

Perhitungan kekayaan untuk pendanaan Dana Pensiun diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 510/KMK.06/2002 serta peraturan perubahannya yakni Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2005 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.010/2012. Adapun kekayaan untuk pendanaan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta selama tahun 2013, 2014, dan 2015 adalah sebagai berikut,

Tabel 1

Kekayaan Untuk Pendanaan Tahun 2013, 2014, dan 2015

URAIAN 2015 (Rp.) 2014 (Rp.) 2013 (Rp.) 1.Aktiva Bersih 98.590.778.684,51 85.561.220.873,15 73.100.688.240,00 2.Pengurang Aktiva

2.1.Kekayaan dalam sengketa - - - 2.2.Iuran yg belum disetor >3

bln - - - 2.3.Kekayaan yg ditempatkan diluar negeri - - - 2.4.Piutang lain-lain - - - 2.5.Aktiva lain-lain - - -

2.6.Selisih lebih nilai investasi dari batasan per pihak

- - -

2.7.Selisih lebih nilai investasi dari batasan per jenis untuk tanah, bangunan, tanah dan bangunan

- - -

Total pengurang aktiva - - - 3. Kekayaan untuk pendanaan

(1-2)

98.590.778.684,51 85.561.220.873,15 73.100.688.240,00

3.3 Kewajiban Aktuaria Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah

Surakarta Tahun 2013, 2014 dan 2015

Perhitungan kewajiban aktuaria dilakukan oleh PT. Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria yang berkedudukan di Jakarta. Dijelaskan dalam Laporan Aktuaria oleh PT. Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaria bahwa metode

(13)

7

perhitungan aktuaria (actuarial cost method) yang dipergunakan adalah “Projected Unit Creadit Actuarial Cost Method”. Metode tersebut adalah suatu metode perhitungan dimana Nilai Sekarang Manfaat Pensiun dari suatu kelompok Peserta, yang pembiayaannya dialokasikan sesuai dengan unit-unit manfaat pensiun dan mengkreditkan unit-unit tersebut ke setiap tahun masa kerja. Hasil perhitungan kewajiban akturia sebagai berikut:

Tabel 2

Kewajiban Aktuaria Tahun 2013, 2014 dan 2015

Valuasi Kewajiban Aktuaria 31 Desember 2013 91.096.731.753 31 Desember 2014 105.229.138.404 31 Desember 2015 117.718.718.217 (sumber: Laporan Aktuaria Tahun 2011 dan 2014)

3.4 Rasio dan Kecukupan Pendanaan Dana Pensiun Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Perhitungan rasio pendanaan dana pensiun didasarkan pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 510/KMK.06/2002 serta peraturan perubahannya yakni Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2005 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.010/2012 pasal 1 adalah hasil bagi Kekayaan Untuk Pendanaan dengan Kewajiban Aktuaria. Merujuk pada peraturan di atas maka tahun 2013, 2014 dan 2015 rasio pendanaan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta adalah sebagai berikut:

Tabel. 4.13

Rasio Pendanaan dan Kecukupan Pendanaan Tahun 2013, 2014, 2015

Valuasi Rasio Pendanaan Defisit Pendanaan 31 Desember 2013 80,2% Rp. 17.996.043.513,00 31 Desember 2014 81,3% Rp. 19.737.917.530,85 31 Desember 2015 83,8% Rp. 19.127.939.532,49

(14)

8

Dengan adanya defisit pendanaan tersebut Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta mempunyai kewajiban sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 510/KMK.06/2002 serta peraturan perubahannya yakni Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2005 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.010/2012 pasal 11 melakukan pelunasan dengan jangka waktu paling lama 180 (seratus delapan puluh bulan).

4. Penutup

Berdasar hasil penelitian Pendanaan Dana Pensiun Program Pensiun Manfaat Pasti pada Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2013, 2014, dan 2015, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta didirikan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan tujuan memberikan kesinambungan penghasilan untuk kesejahteraan bagi Peserta, Janda/Duda dan anak.

2. Kegiatan investasi yang dilakukan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah pada kurun waktu tahun 2013 sampai dengan 2015 hanya terdapat pada produk perbankan yakni melalui investasi dalam bentuk tabungan dan deposito.

3. Besarnya jumlah rasio pendanaan Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarat sejak tahun 2013 sampai 2015 mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal tersebut dikarena adanya kenaikan jumlah Kewajiban Aktuaria yang dibarengi juga dengan meningkatnya Kekayaan untuk Pendanaan. 4. Dilihat dari rasio pendanaan atau kecukupan pendanaan selama kurun waktu

tahun 2013 sampai 2015, Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta mengalami defisit setiap tahunnya. Hal tersebut mengharuskan adanya iuran tambahan dari pendiri.

Berdasarkan pada kondisi di atas maka disarankan Pengurus Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta harus lebih bekerja keras lagi dalam meningkatkan jumlah kekayaan untuk pendanaan. Salah satu cara dengan lebih berani mengembangkan produk investasi tidak hanya melalui produk perbankan

(15)

9

saja. Selanjutnya guna mendukung peningkatan kekayaan untuk pendanaan, Pendiri harus memberikan arahan investasi yang lebih beragam sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, tidak hanya melalui produk perbankan saja. Defisit kewajiban aktuaria mengharuskan pendiri untuk melakukan penambahan iuran sedangkan apabila terjadi surplus dapat digunakan untuk mengurangi iuran pendiri, hal tersebut sangat menguntungkan pendiri.

Daftar Pustaka

Alifanisa, 2009, Analisis Posisi Pendanaan Dana Pensiun Terhadap Kenaikan Manfaat Pensiun (Studi Kasus Dana Pensiun PLN Tahun 2008, Skripsi, Unversitas Indonesia.

Asosiasi Dana Pensiun Indonesia, 2008, Himpunan Peraturan Perundangan Dana Pensiun, Cetakan ketiga ADPI, Jakarta

Asosiasi Dana Pensiun Indonesia, 2011, Anda Bertanya Kami Menjawab, Jakarta

Handari, Martini Handari, 1992, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta, Gajah Mada University Press.

Harahap,Sofyan Syafri, 2006, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Revisi 5, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Hasanah, Sri Maryani Syaiful, 2012, Penerapan PSAK No. 18 Mengenai Akuntansi Dana Pensiun Terhadap Laporan Keuangan Dana Pensiun (Studi Kasus pada Dana Pensiun Universitas Muhammadiyah Surakarta), Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 227 Tahun 1993 dan perubahannya Nomor 344 Tahun 1998, Pengesahan Dana Pensiun Pemberi Kerja.

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 228 Tahun 1992 dan perubahannya Nomor 802 Tahun 1993, Pengesahan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 510/KMK.06/2002 dan perubahannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2005 serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.010/2012, Pendanaan dan Solvabilitas Dana Pensiun Pemberi Kerja.

(16)

10

Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor KEP-2345/LK/2003, Pedoman

Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Dana Pensiun.

Koentjaraningrat, 1994, Metode & Penelitian Masyarakat, Jakarta, Gramedia.

Maryono, 2010, Perkembangan dan Permasalahan Dana Pensiun di Indonesia, Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan, Unisbank Semarang.

Noviyanti, Reni, 2005, Analisis Rasio Pendanaan Pada Program Pensiun Manfaat Pasti (Studi Pada Dana Pensiun Telkom), Skripsi, Universitas Widyatama.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 3/POJK.005/2005, Investasi Dana Pensiun.

Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 1992, Dana Pensiun Pemberi Kerja.

Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 1992, Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Prasetyo, Harry Christian Eko Prasetyo, Analisa Rasio Pendanaan Untuk Menilai

Tingkat Kesehatan Dana Pensiun Pada Bank Indonesia, Universitas

Gunadarma,http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/337641/analisa- rasio-pendanaan-untuk-menilai-tingkat-kesehatandana-pensiun-pada-bank-indonesia.html/

Sawitri, Peni, 2000, Pendanaan dan Kualitas Pendanaan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dengan Program Pensiun Manfaat Pasti, Jurnal Ilmaih Ekonomi dan Bisnis No. 2/Vol.5/Agustus 2000, Gunadarma, Jakarta.

Siswosudarmo, Sujat, 2013, Modul Pelatihan Pengetahuan Dasar Bidang Dana Pensiun, Yogyakarta.

Soeratno, Lincolin Arsyad, 1995, Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan

Bisnis, Yogyakarta, UPP AMP YKPN.

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta

Tunggal, Amin Widjaya, 1996, Dasar-dasar Akuntansi Dana Pensiun, Jakarta, Rineka Cipta.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1992, Dana Pensiun, Jakarta.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011, Otoritas Jasa Keuangan, Jakarta.

(17)

11

Wahab, Zulaini, 2001, Dana Pensiun dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti.

Wahab, Zulaini, 2005, Segi Hukum Dana Pensiun, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Motif dekoratif dari kurva parametrik merupakan motif yang terbentuk dari persamaan-persamaan sederhana dalam matematika, khususnya

lereng, kondisi tanah, kerapatan struktur, curah hujan, tata air lereng, kegempaan, dan vegetasi. Aspek aktifitas manusia meliputi, pola tanam, penggalian dan

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar pada pembelajaran geometri berdasarkan pendekatan matematika

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X (komunikasi interpersonal dosen) terhadap variabel Y1 (motivasi belajar)

Kode_Penyewa Nama_Penyewa KTP KTA Alamat Kode_Pos Pekerjaan No_Telpon Handphone Uang_Pendaftaran Tanggal Waktu Lama_Pemakaian Text Text Text Text Text Text Text Text Text Curency

cross sampai sekarang seringkali masih kurang mendapat perhatian oleh pejalan kaki yang akan menyeberang jalan sehingga menimbulkan kesan bahwa keberadaan

Guna mendapatkan hasil tersebut diperlukan latihan active asistive range of motion sebagai salah satu bagian latihan rentang gerak sendi, guna menstimulasi jumlah

Salah satu faktor yang mempermudah wisatawan dalam melakukan keputusan pembelian sebuah produk/jasa adalah biro perjalanan wisata atau dikenal juga sebagai travel