• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN

BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR Indrawansyah

Jurusan Pendidikan Olahraga FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602.

Abstract: Hubungan Power Lengan dan Koordinasi Mata-tangan dengan Kemampuan Memukul Bola Dalam Permainan Bola Kasti Murid SDN Tanggul Patompo II Makassar. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui; (1). Apakah ada hubungan antara power lengan dengan kemampuan memukul bola dalam permainan bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar? (2). Apakah ada hubungan antara koordinasi mata-tangan dengan kemampuan memukul bola dalam permainan bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar? (3). Apakah ada hubungan antara power lengan dan koordinasi mata-tangan secara bersama-sama dengan kemampuan memukul bola dalam permainan bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar?. Populasinya adalah seluruh murid SDN Tanggul Patompo II Makassar. Sampel yang digunakan adalah muridputra sebanyak 40 orang. Teknik penentuan sampel adalah dengan pemelihan secara acak dengan cara undian (Simple Random Sampling). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis koefisien regresi (r), dan analisis regresi ganda (R) melalui program SPSS 14 pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Ada hubungan yang signifikan Power lengan dengan Kemampuan Memukul Bola Dalam Permainan Bola Kasti Murid SDN Tanggul Patompo II Makassar, dengan nilai ρ sebesar 0.410 (P <

α 0.05); (2) Ada hubungan yang signifikan Koordinasi Mata-tangan dengan Kemampuan Memukul Bola Dalam Permainan Bola Kasti Murid SDN Tanggul Patompo II Makassar, dengan nilai ρ sebesar 0.443 (P < α 0.05); (3) Ada hubungan yang signifikan antara power lengan dan koordinasi mata-tangan dengan Kemampuan Memukul Bola Dalam Permainan Bola Kasti Murid SDN Tanggul Patompo II Makassar, dengan nilai R sebesar 0.571 (P < α 0.05), dan nilai F hitung sebesar 24,821.

Kata kunci: power lengan, koordinasi mata-tangan, kemampuan memukul, bola kasti.

Pendidikan jasmani yang dilaksanakan di sekolah-sekolah mulai dan tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dimaksudkan agar anak atau murid termotivasi untuk melakukan aktivitas jasmani sehingga diperoleh tingkat kebugaran jasmani yang tinggi dan perkembangan mental yang baik. Oleh karena itulah maka tujuan dan pada pendidikan dan isinya lebih banyak diarahkan kepada situasi bermain, bukan untuk prestasi pada suatu cabang olahraga. Namun demikian, sampai saat ini pemahaman tentang konsep pendidikan jasmani, baik di kalangan Guru Pendidikan Jasmani sendiri lebih-lebih lagi di kalangan masyarakat umum masih agak rancu. Masih banyak Guru Pendidikan Jasmani yang beranggapan bahwa pendidikan jasmani sama saja dengan pendidikan olahraga yang selama bertahun-tahun

diterapkan di sekolah-sekolah. Memang kedua istilah tersebut memiliki persamaan, tetapi juga mempunyai perbedaan-perbedaan yang prinsipil. Menurut Wirjasantosa (1984 25), “Pendidikan jasmani ialah pendidikan yang menggunakan jasmani sebagai titik pangkal mendidik anak, dan anak dipandang sebagai suatu kesatuan jiwa raga”. Dengan demikian tujuan melaksanakan pendidikan jasmani di sekolah adalah identik dengan tujuan pendidikan. Sedangkan pengertian pendidikan olahraga menurut Wirjasantosa (1984 : 29), “istilah pendidikan olahraga tetap mempunyai arti yang lengkap seperti dalam pengertian Physical Education and Sport, hanya tekanannya bukan pada pendidikan, melainkan pada olahraganya”. Bertitik tolak dan pengertian di atas maka dapat diketahui bahwa kegiatan pendidikan jasmani merupakan suatu upaya untuk

(2)

membangun bangsa Indonesia yang sehat jasmani dan rohani.

Salah satu isi materi Kurikulum Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar adalah permainan kasti, yang termasuk dalam kelompok permainan bola kecil. Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak SD, karena disamping mengandung unsur gerak yang melibatkan hampir seluruh bagian tubuh sehingga efeknya kepada kebugaran jasmani cukup baik, juga mempunyai tantangan yang cukup berat sehingga memerlukan keberanian dan kemampuan. Salah satu unsur gerak dan Kemampuan yang harus dimiliki oleh murid agar menjadi pemain kasti yang baik adalah Kemampuan memukul bola. Perlu diketahui bahwa, bola yang dipukul tidak selamanya harus keras, tetapi yang terpenting adalah pukulan mengenai bola dan sah serta tidak mudah ditanggap oleh lawan. Kenyataan di lapangan, terutama bila menyaksikan murid-murid SDN Tanggul Patompo II Makassar bermain kasti, yang menjadi kendala utama pada waktu memukul bola adalah masih banyak pukulan yang tidak dapat mengenai bola dengan baik. Sering juga, meskipun bola dapat dipukul, tetapi pukulan tersebut tidak terarah dengan baik sehingga pukulan tidak sah. Hal tersebut diduga karena murid-murid SDN Tanggul Patompo II Makassar belum memiliki power lengan dan koordinasi mata-tangan yang baik, sehingga pukulan dalam permainan bola kasti tidak dapat dilakukan dengan baik.

Koordinasi gerak dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang memadukan gerakan yang berbeda menjadi satu pola gerak khusus. Jadi baik tidaknya koordinasi gerak seseorang tercermin dalam kemampuannya melakukan suatu gerakan secara mulus, tepat, dan efisien. Dengan demikian, maka koordinasi mata-tangan adalah kemampuan seseorang melakukan suatu gerakan dengan baik dan benar yang melibatkan mata dan tangan sebagai penentu utama keberhasilan gerakan tersebut. Kemampuan memukul bola dalam permainan kasti memerlukan koordinasi mata-tangan yang baik, karena mulai dan bola dilambungkan sampai kepada terjadinya impact antara pemukul (stick) dengan bola, yang menjadi penentu utama

adalah mata dan tangan pemain. Komponen lain yang diduga menunjang Kemampuan memukul dalam permainan kasti adalah power lengan. Seorang pemain kasti yang melakukan pemukulan terkadang tidak berhasil memukul bola, di samping itu biasanya pemain berhasil memukul tetapi bola yang dipukul tidak keras dan jaraknya dekat sehingga mudah didapat oleh lawan, oleh karena itulah maka power lengan diduga sangat menunjang Kemampuan memukul dalam permainan bola kasti. Power lengan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang melakukan dengan cepat dan kuat atau serangkaian beberapa gerakan dalam waktu yang singkat. Dimulai dari mengayun pemukul dengan kedua tangan dari samping belakang sampai pemukul tersebut mengenai bola. Dalam hal ini harus diperlukan power lengan yang kuat, agar mampu memukul bola dengan kuat untuk mendapatkan hasil pukulan yang jauh. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis mengajukan proposal penelitian dengan judul “hubungan power lengan dan koordinasi mata-tangan dengan kemampuan memukul bola dalam permainan bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar”..

METODE

Ada dua variabel yang terlibat dalam penelitian ini, yakni variabel bebas power lengan, koordinasi mata-tangan, variabel terikat kemampuan memukul bola dalam permainan kasti. Defenisi operasional variabel: Power lengan,: kemampuan otot-otot lengan melakukan gerakan dengan kekuatan yang maksimal dalam suatu kontraksi kecepatan tinggi otot atau sekelompok otot dengan waktu yang sesingkat-singkat. Koordinasi mata-tangan; kemampuan sampel mengkoordinasikan mata dan tangannya di dalam memantulkan bola ke tembok. (Nur Ichsan Halim, 2004: 129). Kemampuan memukul bola kasti: pukulan benar dan jauh yang dapat dilakukan setiap sampel setelah diberi kesempatan memukul bola sebanya 3 kali. Populasi dalam penelitian ini adalah Murid SDN Tanggul Patompo II Makassar. Sampel adalah sebagian dan individu yang

(3)

mewakili populasi. Oleh karena populasi dalam penelitian ini cukup banyak, sehingga perlu dibatasi dengan melakukan pemilihan sampel yang didasarkan atas sifat-sifat yang sama atau hampir sama seperti refresentatif dapat mewakili Seluruh murid. Selanjutnya menentukan jumlah murid yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan sampel dalam penelitian. Banyaknya sampel yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya berjumlah 40 orang, teknik penentuan sampel dilakukan secara acak (random sampling) sehingga dapat diperoleh yang refresentatif dapat mewakili murid SD Inpres Bertingkat Labuang Baji secara keseluruhan.

Power lengan, Tujuan untuk mengukur daya ledak otot lengan, Alat dan perlengkapan : Medicine ball yang beratnya 3 Kg, kursi, meteran alat tulis dan formulir tes. Pelaksanaan; Testee duduk di atas kursi atau lantai yang rata, badan ditegakkan, sandar dan rapat dikursi atau dinding tembok. Sabuk atau tali dikaitkan pada bagaian dada testee dengan kursi agar badan tidak bergerak ke depan pada saat mendorong dengan ke dua tangan ke depan. Kesempatan melakukan tes ini sebanyak tiga kali. Penilaian; Hasil yang dicatat adalah jauhnya tolakan dari tiga kali melakukan. Nilainya diukur mulai dari kaki kursi depan/dinding tempat bersandar sampai dimana jatuh medicine ball dengan menggunakan meteran yang sudah dibentangkan. Koordinasi mata-tangan. Untuk memperoleh data koordinasi mata-tangan digunakan tes memantulkan bola kasti atau tennis ke tembok. Tujuan Untuk mengukur koordinasi mata-tangan. Alat dan Perlengkapan. Sasaran berbentuk lingkaran dengan garis tengah 30 cm. Bola kasti/ tennis. Kapur atau pita untuk membuat batas, Meteran, Blanko/kertas, Pulpen, Pelaksanaan Tes; Sasaran ditempatkan di tembok setinggi bahu peserta testee. Buatlah garis di lantai dengan jarak 2,5 meter dan tembok sasaran dengan kapur atau pita. Murid berdiri di belakang garis batas. Diinstruksikan melempar bola sesuai dengan tangan yang dipilih ke arah sasaran dan berupaya menangkap bola tersebut dengan tangan yang sama (sebanyak 10 kali). Bola dilempar dengan cara lemparan bawah dan

bola harus ditangkap sebelum bola memantul di lantai. Lemparan tangkap dinyatakan berhasil jika bola ditangkap hanya dengan tangan tanpa bantuan anggota badan lain. Murid mendapat kesempatan 10 kali melempar dan menangkap dengan tangan yang sama. Selanjutnya murid melakukan lemparan 10 kali dengan tangan yang dipilih namun ditangkap dengan tangan yang berbeda. Penilaian; Hasil yang dicapai adalah jumlah skor tangkapan dengan tangan yang sama dan dengan tangan yang berbeda. Tes Kemampuan memukul.. Tujuan: Mengukur keterampilan memukul pemain dengan melambungkan bola sendiri diarahkan ke lapangan sebelah kin dan kanan. Peralatan:Lapangan yang standar, bola, pemukul dan meteran. Pelaksanaan; Pemain berdiri dibelakang Home Plate dengan pemukul dan bola ditangan. Bola dilambungkan sendiri dan dipukul kearah lapangan. Pukulan dilakukan sebanyak 3 kali kesempatan. Penilaian: Hasil pukulan diukur mulai dari jauhnya jatuh bola kasti sampai pada tempat memukul, diukur dengan menggunakan meteran. Data yang terkumpul melalui tes masih merupakan data kasar. Data selanjutnya menggunakan uji statistic korelasional dengan bantuan paket SPSS dalam computer. Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan infrensial. Analisis deskriptif untuk menggambarkan data apa adanya. Sedangkan analisis infrensial untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi sederhana dan analisis korelasi.

.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Data hasil tes koordinasi mata- tangan, power lengan dan Kemampuan memukul bola dalam permainan bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar akan dianalisis dengan teknik statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data penelitian setiap variabel. Sedangkan statistik inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Namun

(4)

sebelum dilakukan analisis untuk menguji hipotesis dilakukan uji persyaratan analisis uji normalitas data: Analisis data deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data penelitian. Analisis deskriptif dilakukan terhadap data koordinasi mata- tangan, power lengan, dengan Kemampuan memukul bola dalam permainan kasti. Analisis deskriptif meliputi; total nilai, rata-rata, standar deviasi, varians, maksimal dan minimum. Dan nilai-nilai statistik ini diharapkan dapat memberi gambaran umum tentang keadaan data koordinasi mata- tangan, power lengan, dengan Kemampuan memukul bola

dalam permainan kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar. Tes koordinasi mata-tangan digunakan tes memantulkan bola kasti ketembok dan satuan pengukurannya adalah berapakah kali ia dapat masukkan bola ke daerah sasaran kemudian ditangkap kembali, tes power lengan digunakan tes two medicine ball dan satuan pengukurannya adalah meter, dan kemampuan memukul bola kasti, digunakan tes Kemampuan memukul bola, sejauh-jauhnya dan satuan pengukurannya adalah meter. Keseluruhan tes tersebut di atas mengacu pada tea pengukuran yang telah baku.

Nilai Staf N Sum Rata-rata SD Range Min Max P L 40 70.01 1.750 .050 .20 1.65 1.85 KMT 40 487.00 12.17 1.31 4.00 10.00 14.00 KMB 40 361.00 9.02 1.91 7.50 4.50 12.00 Data koordinasi mata- tangan, power

lengan, dengan Kemampuan memukul bola dalam permainan kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar, dapat dikemukakan sebagai berikut: Power lengan murid SDN Tanggul Patompo II Makassar, diperoleh total nilai 489.00, rata-rata 1.75, standar deviasi .050, data minimal 1.65, data maksimal 1.85, rentang .20 cm. Koordinasi mata-tangan murid SDN Tanggul Patompo II Makassar, diperoleh total nilai 487.00 , rata-rata 12.17 kali, standar deviasi 1.31, data minimal 10 , data maksimal 14., rentang 4.00, Kemampuan memukul bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar, diperoleh total nilai 361.00 m, rata-rata 9.02 m, standar deviasi 1.91, data minimal 4.50 m, data maksimal 12.00 m, rentang 7.50 m. Hasil analisis data deskriptif tersebut di atas barn merupakan gambaran umum data koordinasi mata- tangan, power lengan, dengan Kemampuan memukul bola dalam permainan kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar. Data tersebut di atas belum menggambarkan bagaimana keterkaitan atau saling hubungan antara variabel penelitian tersebut. Untuk membuktikan apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk itu maka diperlukan pengujian lebih lanjut yaitu

dengan uji korelasi. Pengujian normalitas data. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi agar statistik parametrik dapat digunakan dalam menganalisis suatu data adalah data tersebut harus mengikuti sebaran normal. Untuk mengetahui sebaran data koordinasi mata- tangan, power lengan, dengan Kemampuan memukul bola dalam permainan kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar, maka dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov Sinirnov (KS-Z). Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov Sinirnov menunjukkan basil sebagai berikut: Power lengan, diperoleh nilai Kolmogorov Sinirnov hitung (KS-Z) = .646 (P > 0,05), maka dapat dikatakan bahwa data koordinasi mata-tangan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Koordinasi mata-tangan, diperoleh nilai Kolmogorov Sinirnov hitung (KS-Z) = 1.16 (P<0,05), maka dapat dikatakan bahwa data power lengan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Kemampuan memukul bola kasti, diperoleh nilai Kolmogorov Sinimov hitung (KS-Z) 636 (P> 0,05), maka dapat dikatakan bahwa data Kemampuan memukul bola dalam permainan kasti. mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal.

Variabel N Absolute Positive Negative K-SZ As.Sig Ket PL 40 .102 .069 -.102 .646 .799 Normal KMT 40 .184 .114 -.184 1.166 .132 Normal KMB 40 .118 0.79 -.118 .745 .636 Normal

(5)

Uji korelasi power lengan,koordinasi mata-tangan dengan Kemampuan memukul bola dalam permainan kasti. Pengujian korelasi dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini dan untuk kepentingan pengujian hipotesis. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menyangkut korelasi masing-masing variabel bebas, yaitu koordinasi mata- tangan, power lengan, dengan Kemampuan memukul bola dalam permainan kasti. Di samping itu juga dilakukan uji korelasi ganda kedua variabel

bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Setelah dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas data agar statistik parametrik dapat diterapkan, ternyata semua data variabel penelitian ini mengikuti sebaran normal, sehingga dalam pengujian hipotesis ini menggunakan statistik parametrik, yaitu korelasi pearson (rho). Korelasi Power lengan. Untuk mengetahui keeratan hubungan power lengan murid SDN Tanggul Patompo II Makassar, dilakukan analisis korelasi pearson.

Variabel Ro P Keterangan

PL

KMSB (Y) 0.410 0,000 Signifikan

Hasil perhitungan korelasi pearson, diperoleh korelasi hitung ro = 0.410 (P<0,05), berarti ada hubungan yang signifikan Power Lengan murid SDN Tanggul Patompo II Makassar.. Korelasi

koordinasi mata-tangan. Untuk mengetahui keeratan hubungan dalam permainan sepakbola dilakukan analisis korelasi pearson.

Variabel Ro P Keterangan

KMT (X2)

KMSB (Y) 0.443 0.000 Signifikan

Hasil perhitungan korelasi pearson, diperoleh nilai korelasi hitung (ro) = 0,443 (P<0,05), berarti ada hubungan yang signifikan power lengan, dengan Kemampuan memukul bola dalam permainan kasti. Korelasi ganda power lengan, koordinasi mata-tangan dengan

Kemampuan memukul bola dalam permainan kasti. Untuk mengetahui keeratan hubungan power lengan, koordinasi mata-tangan secara bersama-sama dengan Kemampuan memukul bola dalam permainan kasti, maka dilakukan analisis korelasi ganda.

Variabel Ro P Keterangan

PL (X1), KMT (X2)

KMB (Y) 0.571 0.000 Signifikan

Hasil perhitungan korelasi ganda, diperoleh nilai korelasi ganda hitung (Ro) = 0.571 (P<0,05), berarti ada hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara korelasi koordinasi mata- tangan, power lengan, dengan Kemampuan memukul bola dalam permainan kasti. Dari pengujian Hipotesis. Dalam penelitian ini ada tiga hipotesis yang akan diuji. Pengujian hipotesis tersebut akan dilakukan satu persatu sesuai dengan urutannya pada perumusan hipotesis. Di samping dilakukan pengujian hipotesis, juga akan diberikan pembahasan singkat tentang hash pengujian tersebut. Ada hubungan yang signifikan antara power lengan dengan Kemampuan memukul bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar. Hipotesis statistik

yang akan di uji: Ho : ρx1.y = 0, H1 :ρx1.y ≠ 0, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi pearson, diperoleh nilai korelasi hitung (ro) = 0.410 (P<0,05), maka Ho ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan Koordinasi mata-tangan dengan Kemampuan memukul bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar. Ada hubungan yang signifikan koordinasi mata-tangan dengan Kemampuan memukul bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar, Hipotesis statistik yang akan di uji:Ho : ρx2.y = 0, H1 : ρx2.y ≠ 0. Hasil pengujian: dari hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi pearson, diperoleh nilai korelasi hitung (ro) = 0.443 (P<0,05), maka Ho ditolak dan Hi diterima.

(6)

Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan power lengan dengan Kemampuan memukul bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar,. Ada hubungan yang signifikan power lengan dan Koordinasi mata-tangan secara bersama-sama dengan Kemampuan memukul bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar, Hipotesis statistik yang akan di uji: Ho : R(1.2),y = 0, H1 : R(12),y ≠ 0, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data dengan menggunakan uji korelasi ganda, diperoleh nilai R hitung (Rho) = 0.571 (P<0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara Koordinasi mata-tangan dan power lengan dengan Kemampuan memukul bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar. Pembahasan

Hasil analisis data melalui teknik statistik diperlukan pembahasan teoritis berdasarkan teori-teori dan kerangka berpikir yang mendasari penelitian ini. hipotesis pertama; Ada hubungan yang signifikan, power lengan dengan ketrampilan memukul bola dalam permainan kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa, Ada hubungan yang signifikan, power lengan dengan ketrampilan memukul bola dalam permainan kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori yang sudah ada. Apabila Kemampuan memukul bola dalam permainan kasti dianalisis dan gerak yang terlibat di dalamnya, pada dasarnya power lengan berperan dalam memukul bola, sehingga dapat memukul yang jauh. Hasil uji hipotesis kedua; Ada hubungan yang signifikan, koordinasi mata- tangan dengan Kemampuan memukul bola dalam permainan kasti. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan koordinasi mata- tangan dengan ketrampilan memukul bola dalam permainan kasti. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka

pikir yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada. Jika Koordinasi mata-tangan dianalisis dan proses gerak yang terlibat di dalamnya, maka komponen fisik Koordinasi mata-tangan mendukung jauhnya pukulan. Hal ini dimungkinkan karena seorang yang melakukan gerakan memukul bola apabila memiliki koordinasi mata-tangan yang baik akan dapat mengayunkan pemukul dengan kuat dan cepat sehingga bola yang dipukul lebih jauh. Pengujian hipotesis ketiga; Ada hubungan yang signifikan power lengan dan Koordinasi mata-tangan secara bersama-sama dengan Kemampuan memukul bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar. Hasil pengujian statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara power lengan dan Koordinasi mata-tangan secara bersama- sama dengan Kemampuan memukul bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori. dan kerangka pikir yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori yang sudah ada. Apabila murid memiliki komponen fisik yaitu power lengan dan koordinasi mata- tangan dalam kondisi yang baik, maka akan mampu melakukan pukulan yang lebih baik dan jauh.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Ada hubungan yang signifikan power lengan dengan ketrampilan memukul bola dalam permainan kasti. Dalam hal ini apabila murid memiliki power lengan yang baik maka kecenderungannya akan diikuti dengan Kemampuan memukul bola yang jauh. Ada hubungan yang signifikan koordinasi mata- tangan dengan ketrampilan memukul bola dalam permainan kasti. Dalam hal ini apabila murid memiliki koordinasi mata- tangan yang baik maka kecenderungannya akan diikuti dengan Kemampuan memukul bola yang jauh. Ada hubungan yang

(7)

signifikan power lengan dan Koordinasi mata-tangan secara bersama- sama dengan Kemampuan memukul bola kasti murid SDN Tanggul Patompo II Makassar. Dalam hal ini apabila murid memiliki power lengan dan koordinasi mata-tangann yang baik, maka kecenderungannya akan diikuti dengan Kemampuan memukul bola lebih jauh dan terarah.

Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan penelitian ini, maka dapat disarankan Kepada pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Nasional Kodya Makassar agar kiranya dapat lebih meningkatkan pengadaan sarana dan prasarana olahraga khususnya sarana lapangan di setiap sekolah termasuk SDN Tanggul Patompo II Makassar. Kepada para pelatih dan guru Penjas, kiranya basil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam mengajar atau melatih bola kasti. Kepada orang tua murid agar dapat memberikan motivasi kepada anak-anaknya agar dapat memfokuskan dirinya pada satu cabang olahraga yang digemarinya.

DAFTAR RUJUKAN

Abd. Adib Rani 1974. Pengembangan Prestasi Olahraga. KONI Kodya Makassar.

Dwijowinoto, Kasiyo. 1993. Dasar-dasar Ilmu Kepelatihan. IMP Semarang Press. Semarang.

Halim Nur Ichsan, 2004. Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani, Penerbit State University Of Makassar.

Harsono, 1998. Coaching dan Aspek-aspek Dalam Coaching. Depdikbud, Dirjen Dikti. Jakarta.

Sajoto, Moch. 1985. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga Dirjen Dikti. Jakarta.

Soemitro. 1992. Permainan Bola Kecil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Jakarta.

Sudjana. 1992. Metode Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung.

Tim Abdi Guru. 2007. Penjas Orkes. Erlangga. Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan faktor lainnya yang diamati adalah jumlah kantor cabang bank yang beroperasi di Sumatera Utara dalam kurun waktu studi diperoleh data bahwa terjadi peningkatan yang cukup

Adhedhasar andharan saka asile analisis data kang wis ditindakake ing bab sadurunge sajrone Antologi Cerkak Preman anggitane Tiwiek SA kanthi tintingan sosiologi sastra

Observasi yang dilakukan berupa: peningkatan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran geografi di kelas, perubahan-perubahan yang terjadi di kelas, dan ketetapan

Segala Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Berkat dan RahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengujian

Pengaruh Dosis dan Waktu Aplikasi Azolla pinnata terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea (L.) Merr.) (Happy Daniarti, dkk) hari sebelum tanam, 7 hari

Hal ini dikarenakan informasi dan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya oleh konsumen mengenai produk danalasan konsumen membeli dan mengonsumsi beras siger

Adapun kegiatan program penguatan manajemen wirausaha tersebut yaitu kegiatan pemberian pelatihan-pelatihan pada masyarakat pengangguran diantaranya pelatihan memasak membuat

Karyawan pada BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai”. 1.2