• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha tidak dapat dipindahkan dari perkembangan

sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aset berharga yang

dimiliki perusahaan yang merupakan modal utamanya dalam merencanakan,

mengorganisir, mengarahkan dan menggerakkan faktor-faktor yang ada dalam

perusahaan. Sumber daya manusia yang baik dapat dilihat dari kinerja karyawan

yang dihasilkan. Setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja

karyawannya demi tercapainya tujuan perusahaan. Berbagai cara bisa ditempuh

dalam meningkatkan kinerja karyawannya, yakni dengan mewujudkan kepuasan

kerja karyawan sehingga tidak menimbulkan stres yang berlebihan pada

karyawan.

Tuntutan dan persaingan yang semakin tinggi menimbulkan dampak yang

harus dihadapi karyawan dalam lingkungan kerja, lingkungan keluarga dan

lingkungan sosial yang dapat menimbulkan ketegangan. Dampak yang

mengganggu ketenangan dan ketegangan yang merugikan masyarakat dan

karyawan khususnya disebut stres.

Stres kerja pada karyawan dapat berpengaruh positif maupun negatif.

Namun yang sering terlihat adalah dampak negatifnya, seperti kebosanan,

menurunnya motivasi, apatis, insomnia, mudah tersinggung, kesalahan dalam

pekerjaan dan tidak dapat mengambil keputusan. Sedangkan apabila karyawan

mampu mengelola stres dengan benar maka stres tersebut mampu menghasilkan

(2)

Stres adalah situasi ketegangan atau tekanan emosional yang dialami

seseorang yang sedang menghadapi tuntutan yang sangat besar,

hambatan-hambatan, dan adanya kesempatan yang sangat penting yang dapat mempengaruhi

emosi, pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Robbins dan judge (2008:214),

mengemukakan stres adalah kondisi dinamik yang di dalamnya individu

menghadapi peluang, kendala (constrain), atau tuntutan (demands) yang terkait

dengan apa yang sangat diinginkan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak

pasti tetapi penting. Yang dimaksud dengan kendala adalah kekuatan yang

mencegah individu dari melakukan apa yang sangat diinginkan. Sedangkan

tuntutan adalah hilangnya sesuatu yang sangat diinginkan.

Kepuasan kerja karyawan tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatan atau

gaji semata. ketika perusahaan merasa sudah memberikan gaji yang cukup, ia

merasa bahwa karyawannya sudah puas tetapi sebenarnya itu bukan faktor utama

yang mempengaruhi kepuasan karyawan. Banyak faktor yang mempengaruhi

kepuasan kerja karyawan, diantaranya adalah kesesuaian pekerjaan, lingkungan

kerja serta perilaku atasan, kebijakan organisasi dan kesempatan untuk

berkembang.

Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan

mencintai pekerjaannya Malayu S.P. Hasibuan (2008:202) sedangkan menurut

Handoko (2001:193), kepuasan kerja adalah pandangan karyawan yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaan mereka. Perasaan

tersebut akan tampak dari sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala

(3)

Seperti yang diungkapkan Locke dalam Wijono (2010:151) banyak

penelitian telah dilakukan untuk menemukan hubungan antara kepuasan kerja,

stres kerja, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja biasanya didasarkan pada persepsi

pegawai terhadap karakteristik pekerjaan dalam suatu waktu, ganjaran yang

memuaskan, hubungan baik dengan rekan kerja. Kepuasan kerja juga kerap

dikaitkan sebagai pengaruh psikologis yang dirasakan jika terjadi stres kerja. Ini

berarti bahwa jika stres kerja meningkat, maka kepuasan kerja akan menurun.

Seluruh perusahaan swasta maupun perusahaan BUMN (Badan Usaha

Milik Negara) sangat menginginkan karyawannya merasa puas agar memiliki

produktivitas kerja yang tinggi. Salah satu perusahaan BUMN yang membutuhkan

karyawan yang memiliki produktivitas tinggi adalah BPJS (Badan

Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. Sejarah terbentuknya BPJS

(Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan pertama dimulai dari

UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, tentang pembentukan

Yayasan Sosial Buruh, PMP (Peraturan Menteri Perburuhan) No.5/1964 tentang

pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial dan diberlakukannya UU No.14/1969

tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja. Setelah mengalami kemajuan dan

perkembangan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah PP No.33 tahun 1977

tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK) setelah itu

terbit pula PP No.34/1977 tentang pembentukan penyelenggara ASTEK yaitu

Perum ASTEK.

Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) dan melalui PP No.36/1995

(4)

Kerja. Selanjutnya pada akhir tahun 2004 pemerintah juga menerbitkan UU No.40

Tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional. Kemudian pada tahun 2011

ditetapkanlah UU No.24 tahun 2011 tentang badan penyelenggara jaminan sosial

sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal 1 Januari 2014 PT. Jamsostek

akan berubah menjadi Badan Hukum Publik yang bertransformasi menjadi BPJS

(Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan yang bertujuan untuk

menyelenggarakan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang meliputi JKK

(Jaminan Kecelakaan Kerja), JKM (Program Jaminan Kematian), JHT (Jaminan

Hari Tua) dengan penambahan pensiun mulai 1 Juli 2015.

BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaa

merupakan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang memiliki ruang lingkup di

bidang pelayanan jasa (jaminan sosial) yaitu salah satu bentuk perlindungan sosial

yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin warga negaranya untuk

memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak. Utamanya adalah sebuah bidang

dari kesejahteraan sosial yang memperhatikan perlindungan sosial, atau

perlindungan terhadap kondisi yang diketahui sosial, termasuk kemiskinan, usia

lanjut, kecacatan, pengangguran, keluarga dan anak-anak, dan lain-lain. Jaminan

sosial sangat berpengaruh terhadap lingkungan masyarakat.

Pada perusahaan jasa seperti BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan

Sosial) Ketenagakerjaan sumber daya manusia sangat diperlukan karena ia

berhubungan langsung dengan kepuasan yang akan dirasakan oleh pelanggannya

yakni, buruh atau pekerja. Oleh karena itu kepuasan kerja dari karyawan sangat

(5)

dalam pekerjaannya akan menunjukkan prilaku dan aktivitas yang lebih

kooperatif.

Menyadari besarnya tanggung jawab dari bidang pelayanan jasa, BPJS

(Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan yang merupakan salah

satu BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang diberi tugas pemerintah untuk

mengelola program jaminanan sosial tenaga kerja, pastinya perusahaan memiliki

masalah, kendala dan tuntutan kerja yang tinggi sehingga sangat memungkinkan

terkena dampak stres kerja seperti adanya serangkaian tuntutan beban kerja yang

berlebihan, keterbatasan waktu, adanya konflik peran, hubungan yang kurang

harmonis dengan rekan kerja, perubahan gaya manajerial yang kurang sesuai dan

hal lain yang dapat membuat seseorang merasa tertekan sehingga secara potensial

dapat memicu timbulnya stres kerja pada karyawan yang berujung pada

penurunan kepuasan kerja mereka. Oleh sebab itu, tentunya perusahaan harus bisa

mengetahui dan mengatasi tingkat stres kerja yang terjadi pada karyawannya.

Sehingga nantinya perusahaan dapat mengambil tindakan perbaikan dan

karyawan dapat bekerja secara produktif serta perusahaan dapat memberikan

kepuasan kerja karyawannya.

BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang

Binjai memiliki gaya kepemimpinan yang unik dan bersifat idealisme.

Kepemimpinan yang dilakukan dengan melakukan tata kelola (Good Coorporate

Governance) yang sudah baik dan mengikuti manajemen prosedur yang sudah

ditentukan seharusnya tidak ada kendala yang terjadi di instansi perusahaan

(6)

pensiunan. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan pada BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

rumusan masalah yang akan disampaikan dalam penelitian ini adalah

bagaimanakah pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada BPJS

(Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui stres kerja karyawan pada BPJS (Badan

Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai.

2. Untuk mengetahui kepuasan kerja karyawan pada BPJS (Badan

Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai.

3. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan

pada BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan

(7)

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu informasi atau wadah untuk

dijadikan bahan pertimbangan dan masukan bagi BPJS (Badan

Penyelenggaraan Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Cabang Binjai

mengenai kondisi karyawan yang bekerja dalam perusahaan tersebut

sehingga dapat mengatasi stres kerja yang dialami karyawan sekaligus

dapat mencegah datangnya stres kerja karyawan dalam memenuhi

kepuasan kerja pada karyawan.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan

menjadi wadah peneliti untuk dapat mengembangkan dan dapat

dipergunakan sebagai tambahan ilmu pengetahuan tentang sumber daya

manusia khususnya mengenai stres kerja dan kepuasan kerja karyawan.

3. Bagi Peneliti lain

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya yang

akan mengkaji objek ataupun variabel yang sama yang dapat membantu

peneliti lain dalam mendapatkan sumber data dan dapat dijadikan

perbandingan dengan penelitian yang lain yang mengkaji objek atau

variable yang sama yang bermanfaat di masa mendatang.

4. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta pengetahuan

dan sebagai sumber bacaan di Departemen Ilmu Administrasi Bisnis Fisip

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kehidupan masyarakat tradisional Batak Toba, tor-tor mempunyai peranan penting dalam aktivtas kehidupan mereka yang berkaitan dengan kehidupan spiritual

Untuk pengambilan jumlah responden guru diambil dari masing-masing sekolah anggota gugus sejumlah dua orang guru (masing-masing kelas rendah dan kelas tinggi). Sedangkan

Formateur : « Si votre plantation est trop proche d’un cours d’eau ou d’une forêt, les substances chimiques que vous appliquez entreront dans l’eau et tueront tous les animaux

To overcome this condition, the Author develops a rainwater manage- ment model, that consists of an infrastructure of check-dam series whose locations are determined by

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis dapat disimpulkan (1) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara latar belakang ekonomi keluarga, perhatian orang

Menurut saya produk makanan dan minuman yang ditawarkan foodcourt Kampung Kuliner Binjai mengalami perkembangan dari... Variabel

Acuan biaya yang ditampilkan pada LCD dan yang dikirimkan pada Server menggunakan acuan biaya PDAM daerah Salatiga yang ada di segmentasi rumah tangga. bagian

Salinan sesuai dengan aslinya Deputi MENLH Bidang.