• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

TAHUN 2015 - 2019

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA

PANAMA CITY

(2)

KEDUTMN BESAR REPUBLIK INDONESIA PANAMA CITY

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PERWAKI LAN REPUBLIK INDONESIA DI PANAMA CITY NOMOR: SK.010/Panam6/V/2015

TE NTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KBRI PANAMA CITY TAHUN 2015-2019

KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa penyusunan Rencana Strategis (Renstra) telah diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan Republik Indonesia bagi seluruh lembaga pemerintah;

b. bahwa Renstra KBRI Panama City tahun 2015-2019 perlu disusun sebagal bentuk penjabaran vlsi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, strategi, clan program KBRI Panama City untuk jangka waktu 5 tahun, yang sejalan dengan Renstra Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a clan huruf b, perlu ditetapkan Surat Keputusan Kepala Perwakilan Republik Indonesia di Panama City tentang Rencana Strategis (Renstra) KBRI Panama City tahun 2015-2019;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara 3882);

2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara 4012);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara 4421);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara 4700);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah Perjanjian Internasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara 4405); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan clan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara 4614); 7. Keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 2003 tentang Organisasi

Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri;

8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019;

10.Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / DAPPENA3 Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pedomn Penyu3unn clan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra KIL) 2015-2019;

(3)

11 .Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara clan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, clan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

12.Keputusan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Nomor: 01 lB/ROIl V/201 5/01 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Luar Negeri tahun 2015-2019;

ME M UTU S KAN

Menetapkan: KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA Dl PANAMA CITY TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KBRI PANAMA CITY TAHUN 2015-2019.

Pertama Menetapkan Rencana Strategis (Renstra) KBRI Panama City tahun 2015-2019 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Kedua : Renstra KBRI Panama City tahun 2015-2019

ml

disusun sebagai acuan

bagi:

1. Penyusunan Rencana Kerja KBRI Panama City;

2. Koordinasi perencanaan kegiatan dengan unit organisasi Eselon clan satuan kerja Eselon II Kementerian Luar Negeri;

3. Pengendalian kegiatan KBRI Panama City;

4. Monitoring clan evaluasi berkala atas pencapaian kinerja yang tercantum dalam Renstra.

Ketiga Keputusan

ml

mulal berlaku pada tanggal ditetapkan clan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Panama City Pada tanggal: 15 Mei 2015

Kepala Perwakilan RI

rw

i

(4)

KATA PENGANTAR

Puji clan syukur dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas bimbinganNya maka Rencana Strategis (Renstra) KBRI Panama City tahun 2015-2019 ini selesai tersusun.

Renstra KBRI Panama City tahun 2015-2019 ini merupakan penjabaran dari vlsi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, strategis, clan program KBRI Panama City selama kurun waktu 5 tahun. Penyusunan Renstra KBRI Panama City tahun 2015-2019

mi

telah disesuaikan clan mengacu pada Renstra Kementerian Luar Negeri tahun 2015-2019, karena KBRI Panama City adalah unit kerja yang berada dalam koordinasi Kementerian Luar Negeri.

Visi yang dikedepankan KBRI Panama City untuk kurun waktu 2015-2019 adalah "Terwujudnya hubungan bilateral Indonesia dengan negara akreditasi yang memperkuat jatidiri Indonesia sebagai negara maritim". Vlsi ini memiliki dua dimensi, yakni dimensi pelaksanaan hubungan bilateral yang merupakan tugas utama KBRI Panama City sebagai perwakilan bilateral clan dimensi dukungan terhadap program nasional pemenintah di bidang maritim.

Dari vlsi tersebut, ditetapkan 3 Misi yang akan dilaksanakan KBRI Panama City. Dan 3 misi tersebut, ditetapkan 3 Tujuan KBRI Panama City yang diukur setiap tahun melalul Indikator Kinerja Utama (IKU) masing-masing tujuan. Ketiga tujuan KBRI Panama City tersebut kemudian dijabarkan kembali menjadi 6 Sasaran Strategis KBRI Panama City (5 Sasaran Strategis utama clan 1 Sasaran Strategis pendukung). Masing-masing sasaran strategis tersebut juga diukur setiap tahun melalui Indikator Kinerja Utama (IKU) di tiap-tiap sasaran strategis.

Penetapan misi, tujuan, clan sasaran strategis pada Renstra KBRI Panama City tahun 2015-2019

ml

juga telah disesualkan dengan kondisi karakteristik negara akreditasi KBRI Panama City yang kebetulan memiliki ciri kemanitiman yang cukup kuat sebagaimana halnya Indonesia. Dengan tersusunnya Renstra KBRI Panama City tahun 2015-2019 ini diharapkan pelaksanaan kegiatan diplomasi Indonesia di negara akreditasi bisa menjadi Iebih fokus clan mengacu pada vlsi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan strategis,

clan program KBRI Panama City yang tercantum di dalam Renstra ini.

Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberkahi KBRI Panama City dalam pencapalan rencana strategisnya di tahun 2015-2019 mendatang.

Panama City, 15 Mei 2015 Kepata Pewakilan RI

Dwi Ayu Arimami Duta Besar

(5)

DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN RI DI PANAMA CITY KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI iv

BAB I KONDLSI UMUM DAN ANALISIS SWOT KBRI PANAMA CITY

BAB II VLSI, MISt, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS KBRI PANAMA CITY 6

1I.1. VlSI KBRI PANAMA CITY 6

11.2. MISL KBRI PANAMA CITY 6

11.3. TUJUAN KBRI PANAMA CITY 7

11.4. SASARAN STRATEGIS KBRI PANAMA CITY 9

LAMPIRAN

LAMPIRAN I : MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI LAMPIRAN IL: MATRIKS TARGET KINERJA

(6)

BAB I

KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT KBRI PANAMA CITY

KBRI Panama City adalah Perwakilan RI yang resmi dibuka pada bulan November 2010. Pembukaan KBRI Panama City ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2009 tentang Pembukaan Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Negara Republik Kazakhstan, Negara Republik Azerbaijan, Negara Kerajaan Bahrain, Negara Kesultanan Oman, Negara Republik Mozambique, Negara Republik Panama, Negara Republik Ekuador, Negara Bosnia clan Herzegovina, Negara Republik Kroasia, clan Pembukaan Konsulat Republik Indonesia di Tawau, Malaysia.

Tugas yang dibebankan kepada KBRI Panama City dijabarkan Iebih Ianjut dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi clan Indeks Perwakilan pada Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Negara Republik Kazakhstan, Negara Republik Azerbaijan, Negara Kerajaan Bahrain, Negara Kesultanan Oman, Negara Republik Mozambique, Negara Republik Panama, Negara Republik Ekuador, Negara Bosnia Herzegovina, Negara Republik Kroasia, clan Konsulat Republik Indonesia di Tawau, Malaysia. Tugas utama KBRI Panama City adalah melaksanakan hubungan diplomatik clan memperjuangkan kepentingan nasional Negara Republik Indonesia, melindungi Warga Negara Republik Indonesia clan Badan Hukum Indonesia di wilayah akreditasi Republik Panama sesuai dengan kebijakan pemerintah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, fungsi-fungsi yang diselenggarakan oleh KBRI Panama City adalah:

1. Peningkatan clan pengembangan kerjasama politik clan keamanan, ekonomi, sosial clan budaya dengan Republik Panama;

2. Peningkatan persatuan clan kesatuan, serta kerukunan antara sesama Warga Negara Indonesia di luar negeri;

3. Pengayoman, pelayanan, perlindungan, clan pemberian bantuan hukum clan fisik kepada Warga Negara Indonesia clan Badan Hukum Indonesia, dalam hal terjadi ancaman dan/atau masalah hukum di Republik Panama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional, hukum internasional, clan kebiasaan internasional; 4. Pengamatan, penHaian, clan pelaporan mengenai situasi clan kondisi Republik

Panama;

5. Konsuler clan protokol;

6. Perbuatan hukum untuk clan atas nama Negara clan Pemerintah Republik Indonesia dengan Republik Panama;

7. Kegiatan manajemen kepegawaian, keuangan, perlengkapan, pengamanan internal perwakilan, komunikasi clan persandian; clan

8. Fungsi-fungsi lain sesuai dengan hukum clan praktek internasional.

Kelembagaan organisasi KBRI Panama City juga diatur dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2010, yaitu bahwa struktur organisasi KBRI Panama City terdiri dan:

A. Unsur Pimpinan:

Duta Besar Luar Biasa clan Berkuasa Penuh. B. Unsur Pelaksana:

1. Sekretaris I; 2. Sekretaris II; 3. Sekretaris III. C. Unsur Penunjang:

1. Bendaharawan clan Penata Kerumahtanggaan Perwakilan;

2 Petuong Komunik2gi

(7)

Formasi Unsur Pelaksana terdiri dari 3 orang Pejabat Diplomatik clan Konsuler, Unsur Penunjang terdiri dari 2 orang Pejabat Non-Diplomatik, clan Pegawai Setempat terdiri dan paling banyak 11 orang pegawai (termasuk 3 orang staf bawaan Dubes clan 1 orang tenaga pengemudi).

Aspek strategis organisasi KBRI Panama City dapat dilihat dari pembobotan indeks KBRI yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2010. Dalam skala indeks 1,00 (terendah) hingga 5,00 (tertinggi) yang ditetapkan kepada seluruh Perwakilan RI di luar negeri, KBRI PanamA City ditetapkan sebagai Perwakilan dengan bobot indeks 1,78 dengan pembobotan misi tertinggi terletak pada misi Ekonomi (indeks 2,32), kemudian diikuti dengan misi Konsuler (2,10), misi Politik (1,42), clan misi Sosial Budaya (1,27).

Bobot indeks 1,78 bagi KBRI Panama City menunjukkan bahwa intensitas clan derajat hubungan bilateral Indonesia dengan Panama tidak tinggi, namun pelaksanaan misi ekonomi clan misi konsuler merupakan prioritas utama KBRI Panama City dibanding misi politik clan misi sosial budaya.

Hingga akhir tahun 2014, atau selama kurang Iebih 4 tahun beroperasi, KBRI Panama City masih banyak dihadapkan pada kondisi menata infrastruktur pendukung pelaksanaan kegiatan diplomasi, yaitu sumber daya manusia, fasilitas perkantoran, sarana komunikasi clan mobilitas, serta proses akreditasi KBRI Panama City sebagai perwakilan diplomatik asing baru di negara Panama. Selunuh proses penataan ml sendini telah memakan waktu di dua tahun pertama pembukaan KBRI Panama City. Lambatnya proses penataan ml diakibatkan oleh minimnya jumlah staf KBRI, kurangnya penguasaan bahasa setempat, clan lambatnya proses akreditasi di Kementerian Luar Negeri Panama. Duta Besar RI yang pertama di Panama juga baru memulal tugas pada bulan Pebruari 2012, atau setelah 1 tahun 3 bulan beroperasinya KBRI Panama City. Selama Duta Besar pertama belum ditugaskan oleh Pemerintah RI, KBRI Panama City hanya dipimpin oleh pejabat diplomatik tingkat madya bergelar Minister Counsellor yang bertindak sebagai Kuasa Usaha Sementara KBRI Panama City.

Meskipun banyak dihadapkan pada kondisi menata infrastruktur pendukung, namun pelaksanaan kegiatan diplomasi di bidang ekonomi, konsulen, politik, clan sosial budaya telah benjalan dengan cukup baik. Kegiatan diplomasi di bidang ekonomi selama kurun waktu 2010-2014 ditandai dengan partisipasi aktif KBRI Panama City dalam pameran perdagangan internasional di Panama (Expocomer) clan pameran pariwisata internasional (Expoturismo), dengan upaya mendatangkan pebisnis Panama pada kegiatan pameran dagang internasional tahunan Indonesia (TEl), dengan memfasilitasi kunjungan delegasi Kementerian Perdagangan RI pada tahun 2012 ke Panama dalam rangka peningkatan hubungan dagang kedua negana, clan dengan pendekatan aktif KBRI Panama City ke KADIN Panama clan sejumlah pengusaha Panama dalam upaya untuk meningkatkan masuknya produk-produk Indonesia ke pasan Panama. Sejumlah produk Indonesia tercatat sudah masuk di Panama, seperti mie instan, bumbu makanan, makanan ringan, sabun mandi, penmen kopi, sepatu, pakaian, clan produk otomotif. Nilai pendagangan bilateral Indonesia clan Panama sendini untuk tahun 2011-2014 tenlihat cukup fluktuatif, yaltu US$ 218,73 juta (2011), US$ 379,3 juta (2012), US$ 165,36 juta (2013), US$ 148,61 juta.

Kegiatan diplomasi KBRI Panama City di bidang konsulen selama tahun 2010-2014 ditandai dengan pemberian pelayanan kekonsuleran clan keimigrasian kepada WNI clan WNA yang ada di Panama, dengan pengaturan pemberian fasilitas diplomatik dan pemerintah Panama kepada KBRI clan staf beserta keluarga, clan dengan pemberian pelayanan perlindungan WNI di Panama. Jumlah WNI di Panama hingga akhin tahun 2014 sendiri benjumlah 48 orang, yang sebagian besar terdiri dari staf KBRI clan keluarga serta

(8)

ABK yang bekerja di Panama. Komposisi WNI Iainnya yang berada di Panama antara lain rohaniwan dan WNI yang telah menjadi penduduk tetap dan bekerja sebagai pebisnis. Kegiatan perlindungan WNI selama kurun waktu 4 tahun pertama tidak begitu intensif, karena tidak banyak terjadi kasus yang menimpa WNI di Panama. Kasus yang menonjol adalah yang dialami para ABK, antara lain pada tahun 2012-2013 yang menimpa ABK kapal MV Bestella, kemudian kasus ABK meninggal dan hilang pada tahun 2013 dan 2014 yang berjumlah 1 orang tiap tahunnya, serta kasus tersendatnya pembayaran gail para awak kapal nelayan Taiwan yang beroperasi di Panama pada tahun 2014. Seluruh kasus tersebut telah ditangani dengan balk oleh KBRI Panama City, ditandai dengan pemberian hak-hak para ABK kapal MV Bestella dan awak kapal penangkap ikan, serta bantuan pemulangan jenazah ABK yang meninggal dan bantuan penanganan kasus ABK yang hilang hingga keluarnya hasil penyelidikan pihak berwenang di Panama yang memyatakan bahwa ABK yang hilang tidak ditemukan dan kasus tersebut murni karena kecelakaan. Dalam pemberian dokumen kekonsuleran dan keimigrasian, jumlah dokumen (visa, paspor, surat keterangan, dan legalisasi) yang dikeluarkan tiap bulannya rata-rata mencapai 10 dokumen, sehingga intensitas kerjanya tidak terlalu tinggi.

Kegiatan diplomasi di bidang politik yang dilakukan selama kurun waktu 4 tahun pertama ditandai dengan partisipasi aktif KBRI Panama City dalam kegiatan-kegiatan resmi pemerintah Panama dan perwakilan diplomatik asing yang ada di Panama, dengan pembinaan hubungan balk dengan kalangan pemerintah, dengan kerjasama penggalangan dukungan dalam pencalonan Indonesia dan Panama di organisasi internasional, dengan memfasilitasi delegasi Indonesia yang menjadi partisipan dalam kegiatan konferensi internasional yang berlangsung di Panama (konferensi perubahan iklim tahun 2011 dan konferensi anti korupsi PBB tahun 2013), serta dengan upaya peningkatan hubungan bilateral melalui penyusunan perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas serta penyusunan nota kesepahaman mengenal konsultasi bilateral.

Kegiatan diplomasi di bidang sosial budaya selama 4 tahun pertama beroperasinya KBRI Panama City terbilang cukup baik. Selama kurun waktu tersebut, KBRI Panama City telah melakukan berbagai kegiatan promosi seni budaya Indonesia, seperti promosi tenun ikat dan musik sasando serta promosi kain tenun dan batik Indonesia sebagai model busana kontemporer pada pameran busana di tahun 2013, dan promosi membatik serta promosi Ride for Peace di tahun 2014. Kegiatan-kegiatan ml mendapat liputan dari beberapa media cetak dan elektronik setempat. Disamping itu, pendekatan hubungan dengan berbagai universitas juga telah ditakukan pada tahun 2012 dan 2013. Dalam hal promosi pendidikan melatui pemberian beasiswa Darmasiswa, pada tahun 2014 tercatat seorang siswa Panama untuk pertama kalinya mendapatkan beasiswa ini, dan untuk tahun ajaran 2015 juga tercatat seorang siswa Panama sedang dalam proses seleksi oleh Kementerian Pendidikan RI.

Dari sisi negara akreditasi, Panama adalah negara yang cukup prospektif dan maju di kawasan Amerika Tengah dari sisi ekonomi dan posisi poiitiknya di kawasan. Andalan perekonomian Panama adalah pendapatan dari Terusan Panama, dari sektor transportasi udara, sektor paniwisata, dan sektor perbankan. Panama juga dipercaya oleh banyak perusahaan multinasional dan organisasi internasional sebagai lokasi kantor regional untuk kawasan Amerika Tengah ataupun Amerika Latin. Disamping itu, Panama juga banyak dijadikan tumpuan perekonomian oleh negara-negara Amerika Tengah dan Karibia. Perekonomian Panama dalam kurun waktu 2015-2019 juga diperkmnakan cukup stabil karena Panama menggunakan mata uang dollar AS sehingga tidak terganggung fluktuasi nilai tukar serta karena perekonomian AS sendiri dipenkinakan akan sangat kuat dalam kurun waktu tersebut.

Pemerintah Panama sendini menyambut baik pembukaan KBRI Panama City pada bulan November 2010 dan sanOat menOinOinkan berjalannya kerjasama di berbagai bidang, seperti transportasi udara, perdagangan, dan kemaritiman. Fokus diplomasi Indonesia di

(9)

Panama pada bidang ekonomi dan konsuler dipandang sudah tepat karena posisi Panama yang strategis sebagai hub perdagangan dan transportasi kawasan Amerika Latin, serta banyaknya jumlah ABK WNI yang tercatat memiliki lisensi dari pemerintah Panama untuk bekerja di kapal berbendera Panama, yakni tercatat sebanyak 5421 orang per akhir tahun 2014. Posisi strategis Panama ini akan cukup menguntungkan jika dimanfaatkan dengan pendirian/pembentukan pusat distribusi dan pemasaran produk Indonesia di kawasan Colon Free Zone, kawasan pelabuhan bebas pajak yang dikhususkan bagi barang-barang yang akan di-reekspor ke negara-negara Amerika Tengah, Karibia, dan Amerika Seiatan bagian utara.

Untuk periode 2015-2019, negara akreditasi KBRI Panama City akan bertambah dengan dialihkannya negara Nikaragua dan negara Kosta Rika menjadi negara akreditasi KBRI Panama City, yang selama ini merupakan negara akreditasi KBRI Mexico City. Pengalihan ni akan resmi dilakukan saat dimuiainya masa tugas Dubes baru Indonesia di KBRI Panama City pada tahun 2015/2016. Bertambahnya negara akreditasi KBRI Panama City akan memberi dampak pada meningkatnya tugas-tugas diplomasi yang harus dilakukan oleh KBRI Panama City sehingga akan membutuhkan anggaran yang Iebih besar.

Pelaksanaan tugas diplomasi KBRI Panama City dengan Nikaragua dan Kosta Rika akan melanjutkan hubungan bilateral yang sudah berjalan dengan baik selama ml. Indonesia juga sudah memiliki sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman dengan Nikaragua dan Kosta Rika. Demikian juga halnya dengan Forum Konsultasi Bilateral Indonesia dengan kedua negara mi sudah berjalan dengan balk. Pelaksanaan diplomasi Indonesia di Nikaragua untuk periode 2015-2019 akan difokuskan pada bidang ekonomi dan politik. Diplomasi di bidang konsuler dan sosial budaya tidak akan banyak dilakukan mengingat jumlah WNI di Nikaragua yang sangat sedikit. Pelaksanaan diplomasi Indonesia di Kosta Rika pada periode 2015-2019 akan difokuskan pada bidang konsuler dan sosial budaya, mengingat jumlah ABK WNI yang ada di Kosta Rika cukup banyak serta potensi kerjasama bidang pariwisata, Iingkungan hidup, dan olahraga cukup besar.

Analisis strategis pelaksanaan diplomasi Indonesia di negara akreditasi KBRI Panama City untuk periode 2015-2019 mendatang dalam hal ml dapat dijelaskan melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Pada periode 2015-2019, Strengths yang dimiliki KBRI Panama City adalah: (i) infrastruktur pendukung diplomasi yang cukup mapan, dan (ii) anggaran yang mencukupi; sementara Weaknesses KBRI Panama City adalah: (I) kurangnya staf yang menguasai bahasa Spanyol, dan (ii) belum memiliki sistem manajemen organisasi dan kinerja yang baik. Untuk Opportunities dan Threats yang berasal dari luar Iingkungan KBRI Panama City, untuk tahun 2015-2019 diperkirakan Opportunities yang dapat dimanfaatkan oleh KBRI adalah: (I) posisi strategis Panama dengan infrastruktur dan sarana transportasi yang balk untuk memudahkan pelaksanaan tugas diplomasi di negara akreditasi KBRI Panama City, (ii) keinginan kuat dan negara akreditasi KBRI Panama City untuk meningkatkan hubungan ekonomi, politik, dan sosial budaya dengan Indonesia, (iii) nilal perdagangan dan investasi Indonesia yang masih rendah dengan negara akreditasi sehingga potensinya sangat besar untuk ditingkatkan, dan (iv) stabilitas politik dan ekonomi di negara akreditasi yang akan memudahkan kontinuitas program kerja diplomasi KBRI Panama City; sedangkan Threats yang perlu diwaspadal oleh KBRI Panama City adalah: (i) potensi ketidakstabilan hubungan politik antar negara akreditasi, (ii) sedikitnya jumlah WNI di negara akreditasi untuk mendukung pelaksanaan tugas diplomasi KBRI, dan (iii) kurangnya minat pemangku kepentingan terkait di Indonesia untuk menjalin hubungan kerjasama dengan negara akreditasi KBRI Panama City.

(10)

TOWS Matrix

Strengths (S)

8.1. Infrastruktur pendukung diplomasi cukup mapan.

S.2. Anggaran yang mencukupi.

Weaknesses (W)

Wi. Kurangnya staf yang menguasai bahasa Spanyol. W.2. Belum memihki sistem manajemen organisasi dan kinerja yang balk.

Opportunities (0) SO Strategi: WO Strategi:

0.1. Posisi strategis Panama Si, S2

-

01, 02, 04 Wi, W2

-

01, 02, 03

dengan infrastruktur dan sarana Melakukan diplomasi proaktif untuk Menggunakan tenaga transportasi yang baik untuk menyambut keinginan negara akreditasi profesional yang mendukung pelaksanaan tugas meningkatkan hubungan ekonomi, politik, dimiliki counterpart di diplomasi di negara akreditasi KBRI dan sosial budaya dengan Indonesia. negara akreditasi

Panama City. untuk mendukung

0.2. Keinginan kuat dari negara Si, S2

-

01, 03 pelaksanaan tugas

akreditasi KBRI Panama City untuk Melakukan pertemuan bisnis secara intensif diplomasi KBRI. meningkatkan hubungan ekonomi, dengan counterpart terkait di negara

politik, dan sosial budaya dengan akreditasi. Indonesia.

0.3. Nilai perdagangan dan investasi Indonesia yang masih rendah dengan negara akreditasi sehingga potensinya sangat besar untuk ditingkatkan.

0.4. Stabilitas politik dan ekonomi di negara akreditasi yang akan memudahkan kontinuitas program kerja diplomasi KBRI Panama City.

Threats (T) ST Strategi: WT Strategi:

Ti. Potensi ketidakstabilan Si, 52—T3 W1,W2—T2

hubungan politik antar negara Melakukan lobi dan promosi intensif ke Meningkatkan

akreditasi. pemangku kepentingan terkait di Indonesia penguasaan bahasa

T.2. Sedikitnya jumlah WNI di mengenai potensi hubungan kerjasama Spanyol staf KBRI dan negara akreditasi untuk mendukung dengan negara akreditasi. menerapkan sistem

pelaksanaan tugas diplomasi KBRI. manajemen organisasi

T.3. Kurangnya minat pemangku Si, S2

-

T2 dan kinerja yang baik

kepentingan terkait di Indonesia Mendayagunakan sumber daya KBRI untuk untuk mengatasi untuk menjalin hubungan kerjasama membina dan menggalang WNI di negara kendala dari luar dengan mitra di negara akreditasi. akreditasi bagi tugas diplomasi KBRI. Iingkungan KBRI.

Berdasarkan identifikasi Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats yang dimiliki dan dihadapi oleh KBRI Panama City pada periode 2015-2019, maka dari analisis SWOT yang dilakukan, diperoleh sejumlah opsi strategi kerja KBRI Panama City pada periode tersebut, yaltu:

1. Melakukan diplomasi proaktif untuk menyambut keinginan negara akreditasi untuk meningkatkan hubungan ekonomi, politik, dan sosial budaya dengan Indonesia. 2. Melakukan pertemuan bisnis secara intensif dengan counterpart terkait di negara

akreditasi.

3. Melakukan lobi dan promosi intensif ke pemangku kepentingan terkait di Indonesia mengenal potensi hubungan kerjasama dengan negara akreditasi.

4. Mendayagunakan sumber daya KBRI untuk membina dan menggalang WNI di negara akreditasi bagi tugas diplomasi KBRI.

5. Menggunakan tenaga professional yang dimiliki counterpart di negara akreditasi untuk mendukung pelaksanaan tugas diplomasi KBRI.

6. Meningkatkan penguasaan Bahasa Spanyol staf KBRI dan menerapkan sistem manajemen organisasi dan kinerja yang baik untuk mengatasi kendala dari luar Iinqkunqan KBRI.

(11)

BAB II

VlSi, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS KBRI PANAMA CITY

11.1. Visi KBRI Panama City

Guna mewujudkan Visi Kementerian Luar Negeri tahun 2015-2019 "Terwujudnya wibawa diplomasi guna memperkuat Jati Diii bangsa sebagai negara maritim untuk kepentingan rakyat", maka ditetapkan pernyataan Visi KBRI Panama City untuk tahun 2015-2019 sebagai berikut:

"Terwujudnya Hubungan Bilateral Indonesia dengan Negara Akreditasi yang Memperkuat Jati Din Indonesia sebagai Negara Maritim"

Terwujudnya Hubungan Bilateral Indonesia dengan Negara Akreditasi adalah terselenggaranya pelaksanaan hubungan Indonesia dengan negara akreditasi KBRI Panama City yang disegani dan dihormati oleh negara akreditasi.

Memperkuat Jati Diri Indonesia adalah penguatan identitas/ciri khas Indonesia yang membedakannya dari negara lain di dunia.

Negara Maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan dan mengelola wilayah lautnya untuk mempertahankan kedaulatan dan meningkatkan kemakmuran serta membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan serta membangun konektivitas dan pertahanan maritim.

11.2. Misi KBRI Panama City

Dalam upaya mencapai Visi tersebut, KBRI Panama City menetapkan 3 Misi yang akan dilaksanakan selama kurun waktu 2015-2019 sebagai berikut:

1. Memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara akreditasi di bidang ekonomi, konsuler, politik, dan sosial budaya guna mencapai visi diplomasi Indonesia di negara akreditasi.

2. Memperkuat peran KBRI Panama City dalam memajukan kepentingan nasional di negara akreditasi.

3. Meningkatkan kapasitas KBRI Panama City untuk mendukung visi diplomasi Indonesia di negara akreditasi.

Misi 1:Memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara akreditasi di bidang ekonomi, konsuler, politik, dan sosial budaya guna mencapai visi diplomasi Indonesia di negara akreditasi.

Memperkuat adalah menjadikan Iebih kuat dari kondisi sebelumnya.

Hubungan bilateral Indonesia dengan negara akreditasi adalah hubungan Indonesia dengan negara akreditasi KBRI Panama City yang disegani dan dihormati oleh negara akreditasi.

Bidang ekonomi, konsuler, politik, dan sosial budaya adalah empat fungsi utama pelaksanaan tugas Perwakilan RI di luar negeri.

Vii diplomai Indonesia di negara akreditasi adIah prnytan visi KRRI Panama City

(12)

Misi 2:Memperkuat peran KBRI Panama City dalam memajukan kepentingan nasional di negara akreditasi.

Memperkuat adalah menjadikan lebih kuat dari kondisi sebelumnya.

Peran KBRI Panama City adalah partisipasi clan keikutsertaan KBRI Panama City secara aktif.

Memajukan adalah mencapai atau membawa kepada sesuatu keadaan yang lebih baik. Kepentingan nasional adalah amanat yang teiah tercantum dalam UUD 1945 clan pada periode 2015-2019 difokuskan pada pencapaian Indonesia yang sejahtera, demokratis, clan berkeadilan.

Negara akreditasi adalah negara akreditasi KBRI Panama City.

Misi 3: Meningkatkan kapasitas KBRI Panama City untuk mendukung vlsi diplomasi Indonesia di negara akreditasi.

Meningkatkan adalah menjadikan lebih berkualitas.

Kapasitas KBRI Panama City adalah kemampuan KBRI Panama City untuk menciptakan nilai dimana kemampuan tersebut didapatkan dari berbagai jenis sumber daya yang dimiliki oleh KBRI Panama City.

Mendukung adalah menyokong, membantu, atau memberi dorongan terhadap sesuatu hal. Visi diplomasi Indonesia di negara akreditasi adalah pernyataan visi KBRI Panama City tahun 2015-2019.

11.3. Tujuan KBRI Panama City

Tujuan KBRI Panama City disusun untuk mewujudkan vlsi clan melaksanakan misi KBRI Panama City, yang ditetapkan sebanyak 3 tujuan sebagal berikut:

1. Hubungan bilateral Indonesia yang kuat dengan negara akreditasi di bidang ekonomi, konsuler, politik, clan sosial budaya untuk mencapal vlsi diplomasi KBRI Panama City.

Hubungan bilateral Indonesia yang kuat dengan negara akreditasi adalah hubungan Indonesia dengan negara akreditasi KBRI Panama City yang kokoh serta disegani clan dihormati oleh negara akreditasi.

Bidang ekonomi, konsuler, politik, clan sosial budaya adalah empat fungsi utama pelaksanaan tugas Perwakilan RI di luar negeri.

Vlsi diplomasi KBRI Panama City adalah memperkuat Jati Diri Indonesia sebagai negara maritim.

Tujuan

mi

diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) "Indeks tingkat hubungan bilateral Indonesia dengan negara akreditasi", dengan kualifikasi Tinggi (indeks 80-100), Sedang (indeks 50-79), clan Rendah (indeks 0-49).

(13)

Pengukuran indeks dilakukan dengan menilai empat indikator, yakni:

1. Persentase rekomendasi hasH kajian komprehensif KBRI Panama City yang ditindakianjuti stakeholders (bobot 25).

2. Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjan/kesepakatan (bobot 25).

3. Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia (bobot 25).

4. Persentase permasalahan WNI dan BHI di luar negeri yang diselesaikan (bobot 25). Cara pengukurannya adalah dengan melihat pada capalan dan target masing-masing indikator sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja, dan kemudian dikalikan dengan bobot masing-masing indikator.

Untuk Tujuan 1, penetapan targetnya dapat dilihat pada kolom berikut:

Tujuan Indikator Kinerja Utama Target 2015

1

Target 2019

Hubungan bilateral Indonesia yang kuat

dengan negara akreditasi di bidang Indeks tingkat hubungan

ekonomi, konsuler, politik, dan sosial bilateral Indonesia Sedang Sedang budaya untuk mencapai visi diplomasi dengan negara akreditasi

KBRI Panama City

2. Peran KBRI Panama City yang berpengaruh dalam memberikan nilai manfaat ekonomi, keuangan, dan pembangunan bagi negara dan rakyat Indonesia dan pelaksanaan diplomasi Indonesia di negara akreditasi.

Peran KBRI Panama City adalah partisipasi dan keikutsertaan KBRI Panama City secara aktif.

Berpengaruh adalah mempunyal pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global.

Nilai manfaat ekonomi, keuangan, dan pembangunan adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerjasama dan hubungan perdagangan, investasi, dan pariwisata antar negara.

Bagi negara dan rakyat Indonesia adalah pemenuhan kebutuhan dan hajat hidup masyarakat guna membawa kemakmuran bagi masyarakat luas, bangsa, dan negara. Diplomasi Indonesia di negara akreditasi adalah diplomasi yang sesuai dengan pernyataan visi KBRI Panama City tahun 2015-2019.

Tujuan ml diukur dengan 3 Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu "Nilai total perdagangan Indonesia dengan negara akreditasi", "Jumlah wisatawan negara akreditasi ke Indonesia", dan "Nilai investasi Indonesia dengan negara akreditasi", yang diukur dengan target angka (US$ dan jumlah orang). Untuk Tujuan 2 ml, penetapan targetnya dapat dilihat pada kolom berikut:

Tujuan Indikator Kinerja Utama Target 2015

Peran KBRI Panama City yang Nilai total perdagangan US$ 155

berpengaruh dalam memberikan Indonesia dengan negara juta

r400orang

nilai manfaat ekonomi, keuangan, akreditasi

Jumlah wisatawan negara 100 orang dan pembangunan bagi negara

dan rakyat Indonesia dan akreditasi ke Indonesia

Nilai investasi Indonesia dengan US$ 0,5 juta US$ 6 juta pelaksanaan diplomasi Indonesia

(14)

3. Menguatnya kapasitas organisasi dan sumber daya manusia KBRI Panama City sehingga menjadi lebih handal, modern, dan humanis.

Menguatnya adalah menjadi Iebih kuat dari kondisi sebelumnya.

Kapasitas organisasi dan sumber daya manusia KBRI Panama City adalah kemampuan KBRI Panama City untuk menciptakan nilai dimana kemampuan tersebut didapatkan dan berbagai jenis sumber daya yang dimiliki oleh KBRI Panama City.

Handal adalah (baku: andal) dapat dipercaya, menjadi tumpuan.

Modern adalah sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Humanis adalah berdasarkan asas perikemanusiaan; pengabdi kepentingan sesama umat manusia.

Tujuan ini diukur dengan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) "Hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KBRI Panama City yang dilakukan oleh Itjen dan BPO Kemlu RI", dengan kualifikasi Kurang (D), Agak Kurang (C), Cukup Baik (CC), Baik (B), Sangat Baik (A), dan Balk Sekali (AA). Untuk Tujuan 3 mi, penetapan targetnya dapat dilihat pada kolom berikut:

Tujuan Indikator Kinerja Utama Target 2015 Target 2019 Menguatnya kapasitas organisasi Hasil evaluasi Akuntabilitas

dan sumber daya manusia KBRI Kinerja Instansi Pemerintah

U kUP Baik B •k

Panama City sehingga menjadi (AKIP) KBRI Panama City yang Balk (B) Iebih handal, modern, dan dilakukan oleh Itjen dan BPO /

humanis Kemlu RI

11.4. Sasaran Strategis KBRI Panama City

Untuk memudahkan pencapaian Tujuan, maka dirumuskan Sasaran Strategis untuk tahun 2015-2019 sebagal berikut:

1. Menguatnya peran KBRI Panama City dalam meningkatkan dukungan negara akreditasi terhadap kedaulatan NKRI, kerjasama bilateral, dan isu-isu global. Menguatnya adalah menjadi Iebih kUat dari kondisi sebelumnya.

Peran KBRI Panama City adalah partisipasi dan keikutsertaan KBRI Panama City secara aktif.

Meningkatkan adalah menjadikan lebih berkualitas.

Dukungan adalah sokongan, bantuan, atau pemberian dorongan terhadap sesuatu hal. Kedaulatan NKRI adalah posisi berdaulat Indonesia sebagai suatu negara kesatuan yang terdiri dari pulau-pulau, laut, dan berbagai suku dari wilayah Sabang sampai Merauke. Kerjasama bilateral adalah kerjasama dUa pihak antara Indonesia dengan masing-masing negara akreditasi dalam bidang ekonomi, konsuler, politik, dan sosial bUdaya.

(15)

Sasaran Strategis ini diukur dengan Indikator Kinerja Utama (JKU) "Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Panama City yang ditindakianjuti Stakeholders". Adapun target untuktahun 2015-2019 dapat diflhat pada kolom berikut:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

2015 2016 2017 2018 2019 Menguatnya peran KBRI Panama

Persentase rekomendasi City dalam meningkatkan

hasil kajian komprehensif dukungan negara akreditasi

KBRI Panama City yang 70% 70% 70% 75% 75%

terhadap kedaulatan NKRI,

ditindakianjuti kerjasama bilateral, dan isu-isu

Stakeholders global

2. Peningkatan peran KBRI Panama City dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi.

Peningkatan adalah kondisi menjadi lebih berkualitas.

Peran KBRI Panama City adalah partisipasi dan keikutsertaan KBRI Panama City secara aktif.

Mendukung adalah menyokong, membantu, atau memberi dorongan terhadap sesuatu hal. Pengaruh adalah kondisi dimana dimana salah satu pihak dapat membuat pihak lain mengikuti, menerima, atau mempertimbangkan saran, usulan, atau tindakan yang diharapkannya dari pihak lain tersebut.

Sasaran Strategis mi diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) "Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan". Adapun target untuk tahun 2015-2019 dapat dilihat pada kolom berikut:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target I

2015 2016 2017 2018 2019 Peningkatan peran KBRI Panama Persentase realisasi

City dalam mendukung rencana aksisebagai

70% 75% 80% 85% 90%

pentngkatan pengaruh Indonesia implementasi dart di negara akreditasi perjanjian/kesepakatan

3. Peningkatan peran KBRI Panama City dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Peningkatan adalah kondisi menjadi iebih berkualitas.

Peran KBRI Panama City adalah partisipasi dan keikutsertaan KBRI Panama City secara aktif.

Menciptakan adalah membuat sesuatu yang baru (belum pernah ada).

Nilai manfaat ekonomi, keuangan, dan pembangunan adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oieh berbagai kerjasama dan hubungan perdagangan, investasi, dan pariwisata antar negara.

Kesejahteraan adalah hal atau keadaan aman, sentosa, dan makmur; selamat (ter!epas dari segala macam gangguan).

(16)

Sasaran Strategis mi diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) "Persentase peningkatan perdagangan, pariwisata, dan investasi". Adapun target untuk tahun 2015-2019 dapat dilihat pada kolom berikut:

Sasaran Strategis lnthkator Kinerja Utama Target

2015 2016 2017 12018 2019

Peningkatan peran KBRI Panama

City dalam menciptakan nilai Persentase peningkatan

manfaat ekonomi dan perdagangan, pariwisata, 5% 10% 15% 20% 25% pembangunan bagi kesejahteraan dan investasi

rakyat Indonesia

4. Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KB RI Panama City di negara akreditasi.

Menguatnya adalah menjadi Iebih kuat dari kondisi sebelumnya.

Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.

Soft power diplomasi adalah diplomasi yang mengandalkan kekuatan penganuh dan bukan kekuatan fisik, banyak digunakan dalam bentuk diplomasi ekonomi dan diplomasi budaya. Sasaran Strategis ml diukun dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) "Persentase publik di Panama yang berpandangan positif terhadap Indonesia". Adapun target untuk tahun 2015-2019 dapatdilihat pada kolom benikut:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

2015 2016 1 2017 12018 I 201

Menguatnya peran soft power Persentase publik di negara I diplomasi yang dilakukan oleh akreditasi yang

70% I 70% 70% 75% 75% KBRI Panama City di negara berpandangan positif

akreditasi terhadapindonesla

5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di negara akreditasi.

Meningkatnya adalah menjadi Iebih benkualitas.

Pelayanan adalah tindakan, bantuan, persiapan, dan pengurusan dokumen dan perizinan dalam hal kekonsuleran, keimigrasian, ketenagakenjaan, pendidikan dan perhubungan, dan lain-lain.

Perlindungan adalah pertolongan, pembelaan, pendampingan, dan penyediaan bantuan hukum dan sosial dari Perwakilan RI di luar negeri bagi WNI dan BHI yang terkena kasus di luan negeri.

WNI adalah orang yang diakul oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia.

BHI adalah Badan Hukum yang berkedudukan di Indonesia dan didinikan menurut peraturan perundangan Indonesia.

Diaspora adalah warga negara Indonesia, keturunannya, dan orang yang memiliki darah Indonesia yang menetap di luan negeri.

Sasaran Strategis ini diukun dengan 2 Indikator Kinerja Utama (IKU) yakni "Persentase penmasalahan WNI dan BHI di Panama yang diselesaikan" dan "Persentase responden atau

(17)

pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran". Adapun target untuk tahun 2015-2019 dapat dilihat pada kolom berikut:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama arget

2015 2016 2017 12018 2019 Meningkatnya Persentase permasalahan WNI dan

pelayanan dan BHI di negara akreditasi yang 70% 75% 80% 85% 90% perlindungan WNI/BHI diselesaikan

serta pemberdayaan Persentase responden atau

diaspora di negara penggunajasa yang menyatakan 70% 75% 80% 85% 90% akreditasi puas atas pelayanan kekonsuleran

Selain kelima Sasaran Strategis tersebut, KBRI Panama City juga menetapkan satu Sasaran Strategis pendukung untuk mengukur pencapaian kinerja yang bersifat dukungan administratif yang sejalan dengan Sasaran Strategis Kemlu RI "Meningkatnya kapasitas organisasi, tata kelola, dan kompetensi SDM Kemlu berbasis teknologi informasi". Adapun Sasaran Strategis pendukung KBRI Panama City untuk tahun 2015-2019 adalah:

6. Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel. Meningkatnya adalah menjadi iebih berkualitas.

Penerapan adalah proses, cara, perbuatan menerapkan/mempraktikkan.

Manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperiihatkan, kemampuan kerja. Anggaran adalah rencana penjatahan sumber daya yang dinyatakan dengan satuan uang. Akuntabel adalah kondisi yang dapat dipertanggungjawabkan dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sasaran Strategis ini diukur dengan 2 Indikator Kinerja Utama (IKU) yakni "Nilal hasH evaluasi Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah (AKIP) KBRI Panama City yang dilakukan oleh Itjen dan BPO" dan "Persentase realisasi anggaran (SP2D) terhadap alokasi DIPA KBRI Panama City". Adapun target untuk tahun 2015-2019 dapat dilihat pada kolom berikut:

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target

Strategis 2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya Nilal hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja

penerapan Instansi Pemerintah (AKIP) KBRI CC B B

manajemen Panama City yang dilakukan oleh Itjen kinerja dan dan BPO

anggaran yang Persentase reaHsasi anggaran (SP2D)

akuntabel terhadap alokasi DIPA KBRI Panama 80% 85% 90% 95% 100% City

(18)

Lampiran

Matriks Arah Kebijakan dan Strategi

No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi KBRI Panama City 1. Penguatan diplomasi

maritim dalam rangka menjaga kedaulatan Indonesia

Mempertahankan integritas wilayah NKRI

Memperkuat dukungan negara akreditasi terhadap integritas wilayah NKRI

Mendorong kerjasama Meningkatkan kerjasama

pengamanan, pengelolaan, dan pengamanan, pengelolaan, dan perlindungan sumber daya perlindungan sumber daya alam hayati non hayati laut alam laut dengan negara

akreditasi

Mendorong peningkatan Meningkatkan kerjasama

kerjasama dalam bidang keamanan dan keselamatan

keamanan dan keselamatan laut, search and rescue, laut, serta search and rescue, penanganan bencana di laut, penanganan bencana di laut, dan perlindungan Iingkungan serta perlindungan Iingkungan laut dengan negara akreditasi laut

Meningkatkan upaya-upaya Memperkuat diplomasi ke diplomasi dalam mewujudkan negara akreditasi untuk

kerangka kerjasama maritim mewujudkan kerjasama maritim yang mendukung perwujudan yang mendukung konektivitas konektivitas maritim dan maritim dan mengedepankan mengedepankanjatidiri jatidiri Indonesia sebagai Indonesia sebagai negara negara maritim

maritim

Membantu pembangunan Meningkatkan diplomasi

kekuatan pertahanan maritim pertahanan dengan negara melalui diplomasi pertahanan akreditasi untuk mendukung

dengan negara sahabat pembangunan kekuatan

pertahanan maritim Indonesia

2. Peningkatan peran dan Memperkuat kerjasama Memperkuat kerjasama dengan

pengaruh Indonesia internasional dalam mengatasi negara akreditasi dalam sebagai negara middle masalah-masalah global yang mengatasi masalah global, power di dunia mengancam umat manusia, seperti penyakit menular,

internasional antara lain: senjata pemusnah degradasi Iingkungan,

massal, penyakit menular, perubahan ikiim, kelangkaan degradasi lingkungan, air, serta krisis pangan dan perubahan iklim, kelangkaan energi

air, krisis pangan dan energi

Mengintensifkan kerjasama Meningkatkan kerjasama bilateral, regional, dan bilateral dengan negara

internasional dalam akreditasi untuk menanggulangi

menanggulangi kejahatan kejahatan transnasional, antara transnasional, seperti: korupsi, lain: korupsi, terorisme,

terorisme, penyelundupan penyeiundupan manusia, manusia, perdagangan orang, perdagangan orang,

perdagangan gelap narkoba, perdagangan gelap narkoba, perompakan, perdagangan perompakan, perdagangan senjata ilegal, illegal fishing senjata ilegal, dan illegal fishing

Meningkatkan kerjasama Meningkatkan kerjasama

pen ingkatan kapasitas melalui pen ingkatan kapasitas dengan skema Kerjasama Selatan- negara akreditasi melalui KSST Selatan dan Triangular (KSST)

untuk mendukung politik luar neger

(19)

Memperkuat dialog dan kerjasama konstruktif di bidang pemajuan demokrasi,

pemajuan dan perlindungan HAM, toleransi beragama, di forum internasional

, Meningkatkan dialog dan

kerjasama konstruktif dengan negara akreditasi dalam pemajuan demokrasi, pemajuan dan perlindungan HAM, serta toleransi beragama Menggunakan diplomasi publik

yang berkarakter soft power

Indonesia melalui kerjasama kebudayaan, pemberian beasiswa, people to people contact, jejaring diaspora Indonesia

Memperkuat diplomasi publik yang berkarakter soft power

Indonesia di negara akreditasi, melalui kerjasama kebudayaan, pemberian beasiswa, people to people contact, dan jejaring diaspora Indonesia

Mengelola dan memperkuat jaringan alumni asing penerima beasiswa Indonesia dan jaringan alumni WNI penerima beasiswa asing untuk

memperkuat diplomasi publik

Mengelola dan memperkuat jaringan alumni penerima beasiswa Indonesia yang ada di negara akreditasi untuk memperkuat diplomasi publik Meningkatkan kerjasama

konektivitas kawasan melalui IORA, APEC, ASEAN, ASEM, FEALAC

Meningkatkan kerjasama konektivitas kawasan dengan negara akreditasi melalui FEALAC

3. Peningkatan diplomasi

ekonomi Memperkuat diplomasi ekonomi pada forum bilateral, regional, dan global untuk menopang kemandirian ekonomi nasional

Memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia ke negara akreditasi untuk menopang kemandirian ekonomi nasional

Memperluas dan meningkatkan akses pasar bagi produk barang dan jasa Indonesia, serta meningkatkan arus investasi, dan pariwisata ke Indonesia, serta mendorong perlindungan pasar domestik dan i praktek perdagangan yang tidak adil

Meningkatkan akses pasar negara akreditasi bagi produk barang dan jasa Indonesia, serta meningkatkan arus investasi dan pariwisata dani negara akreditasi ke Indonesia

Memperkuat diplomasi Indonesia pada pasar prospektif

Memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia di negara akreditasi yang merupakan pasar non tradisional yang prospektif Mendorong masuknya investasi

asing pada sektor-sektor prioritas bagi Indonesia, serta memfasilitasi dan mendorong serta melindungi investasi Indonesia di luar negeri

Memfasilitasi dan mendorong serta melindungi investasi Indonesia di negara akreditasi

Mendorong implementasi kerjasama perdagangan dan investasi yang berimbang dan berkelanjutan

Mendorong implementasi kerjasama perdagangan dan investasi Indonesia dengan negara akreditasi secara berimbang dan berkelanjutan Mendorong perluasan potensi

perdagangan, investasi, pariwisata, dan pengembangan infrastruktur maritim serta pengelolaan kekayaan maritim

Mendorong perluasan potensi perdagangan, investasi, pariwisata, dan pengembangan infrastruktur maritim serta pengelolaan kekayaan maritim melalui kerjasama dengan negara akreditasi

(20)

4. Peningkatan pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI di luar negeri serta pemberdayaan diaspora

Memastikan kehadiran negara dalam pelayanan dan

perlindungan WNI/BHI di luar negeri dengan mengedepankan kepedulian dan keberpihakan

Memperkuat kehadiran KBRI Panama City dalam pelayanan dan perlindungan WNI/BHI di negara akreditasi, dengan mengedepankan kepedulian dan keberpihakan

Mengoptimalisasikan langkah- langkah pencegahan, deteksi dini, dan cepat tanggap dalam penyelesaian kasus WNI/BHI di luar negeri

Menerapkan langkah-langkah pencegahan, deteksi dini, dan cepat tanggap dalam

penyelesaian kasus WNI/BHI di negara akreditasi

Memperkuat sinergi dalam perlindungan WNI di luar negeri dengan komunitas Indonesia di luar negeri serta pelayanan dan pemberdayaan diaspora dan masyarakat madani

Memperkuat sinergi dengan diaspora Indonesia di negara akreditasi dalam pelaksanaan perlindungan WNI

5.

_

Peningkatan kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan

Meningkatkan efektivitas kebijakan luar negeri melalui perumusan kebijakan yang melibatkan peran/partisipasi/ dukungan para pemangku kepentingan

Meningkatkan hubungan kerja dengan pemangku kepentingan untuk mendukung pelaksanaan diplomasi Indonesia di negara akreditasi

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tindak lanjut/ implementasi oleh pemangku kepentingan atas hasil diplomasi atau kesepakatan internasional

Melakukan evaluasi terhadap tindak lanjut/ implementasi oleh pemangku kepentingan atas hash l diplomasi atau

kesepakatan dengan negara akreditasi

6. Peningkatan kapasitas organisasi, tata kelola yang akuntabel, serta kompetensi SDM

Kementerian Luar Negeri yang berbasis teknologi informasi

Melakukan penataan organisasi yang adaptif, peningkatan evaluasi kinerja, dan tata kelola Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI

Mewujudkan penataan

organisasi dan tata kelola KBRI Panama City yang profesional

Mewujudkan manajemen SDM Kementerian Luar Negeri yang berbasis kompetensi dan kinerja yang transparan dan akuntabel

Mewujudkan SDM KBRI Panama City yang berkualitas dan berkinerja melalui

penerapan sistem reward

Meningkatkan anggaran Kementerian Luar Negeri dan memperkuat sistem

penganggaran berbasis kinerja

Mewujudkan anggaran KBRI Panama City yang mencukupi serta teralokasi dengan tepat Meningkatkan kualitas sarana

dan prasarana penunjang dan pendorong kinerja Kementerian Luar Negeri

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung kegiatan diplomasi yang digunakan KBRI Panama City Meningkatkan akuntabilitas

pengelolaan anggaran dan aset negara serta kepatuhan

terhadap peraturan perundangan

Meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran dan aset negara di KBRI Panama City sesuai dengan peraturan perundangan

(21)

2

.5 0 0- .C) 413 SC 0 < 0) e-Cs 0.1 1 - _ _ 03 .l. CD 0.1 , g 0.1 1 CO e- 0.1 - 10 „- (N r) 413 I- C) e- 0 CNI 0 CD CD C) 'li3 CD 0 = . =.. . . _. ED W, CO CTS (N 10 0) in a) 10 a) ,- _e Lu _e co r- •,- 0.1 gg 0) g•-' 0) e co 0) = as _,e ,-. = as CO CO 07; 0.1 10 CO 10 CO _

C

10 03 . - _e CO „- Cs 0.1 ■ig Cs 03 In O'c'-' CD CO 2 o'L't Cs 03 . W CO o To SC IS ..m (9 C 0) CU C w c = 01 do - a La, 01 >, cu c .,.., c m co do co co ru 0 U) _CD 0 CD ,-,'" — cy mcc -.mu) co i■ do E .0 - ,.., 4_, 0., - .I-. 4:D (3) (I) .0 ;LI 4.13 w.- 0 .t.,..'

20 S 2 2 z 2 Al, W

a, , .s

,

,_ .

a) a tr. co .11% a_ a_ -a c a. co CL CL CD U) (3) 0 1 as >, c c c 12 -0 c cm ••• ( 9 021 cL- „, 0) _ L- ,,J , .o 2 0 c

-2

a) a) a) 0- ..--• 0 0_ 0- C 'a co Cs) c c c c c co cp (9 .1.7 -.... (11 = a! (9 s_ 4-, C • - co L- 0. (I) (I) P- en o- co Y Z c _i c Lo al >, as -a c c c "E c = (19 .4._,(9 (11 ..,E1 713- oa 3 _c _on _ ..c (13 -0 ,,,T) Cb CS) -E E ccn-E .8 wE .2) n a) a) a) a) • a) —, --, C as as c al Cb as c c 73 co Es _ ,a". c ) 0- cz CZ cp_ • - _c t • E _Ne CD c 0 ..c E -e .E t yo , m a) as -, o_ E Tai V w co E co ZaL c s.- , s- ,, (1) ci41)3 Q'o "0 c 2 c co c 0 al . „• n, co () E0 w (1c a 0 CO SC 7, ia- -0 2 -cs E 2, o. t E as >, as iTs c c E 0) (I) -. C `.•-.(D C RS „„ `. „, C cams.o—Eoa- (cI) _w,cen cco s I- a_ a_ -cs E Y U • - c c 03 sa '''' cpC0 -1:MCD(OC CU C - cry A(:))wc 4-,c ccoa) cor(-1,,.0ca „c9.2c Z0)

IC to ex Y -J 11 >, ca >., C C :.- C .-• MI CZ L.) a (nl ,CD, -c 0 o mC (E0 -e c5) " I-- o_ co 2 co C (9 c 0 c c •-, en c = CU 71, 0) . cb c a _1 _Q) C CE CE -0 P2 as as o) , E o_ 715 co E 5) .a.) 0_ ,a) cl, c CES CO = ci_ _,e y E Y 0 o) C 1:3"3 ” Z cb CU L. a Cb = a_ en a_ co E 0) al L' E CD 03 C 03

(22)

1 . 1 ■ , ' i 1 . ' 1 1 Tr I,- In N-- 0 CZ In (N1 In N-- 0 0 0 CZ •Cl• C4 (.6 I,- In N••• In CO C":"" 0 CV In N- f.CO >0 -8In 47--' CO CV N. N- co 01 Lo .,- c) N- c) co c) co co N. N- Lo N- .,_ c) c) N- Lo N- Lo N.- - ('1 ri I,- co N••• co r•••• In 0 N••• 0 N••• 0 N-- C co To CIS -0 c 2 c 2 E '0- V) o .E 5- •-..eo.cl, -cs c 0 0 • - 0 c o. s- ..- _ a. -v -cs -v ._ CU 1) ii) a . = s... co v) -°E o ,,,E --m --0 W E - ,:p ca •- CL Y -0 0) • 2 *.z. a) .... •- co .4=, (...:2, CU E C- i -3 03 in ,_ ,,, -E -L- T,5 _,_,°3 • „„- .0 a) co V) • - . - - 0 CD a) ,I, E co Cl) Ci_ c co ._ 0_ 0 ocuEmas-Ea)>,(4,-c a)0incpco-a)Cco-5-,73a)co E 03 -0 V) -.-• E CO ...9 3 CO CO .7) V) • - -0 , a, ... a) a) a) co - a. 0_ 0_ 0_ .g. CD = a) 03 o_ ,- -C) Y E -0 (DC 0 03 o co 2 2_ ca 2.,- (I) t ',75 cn a) 0).- c:, -0 a) co o E CL Ts >, 0_ — ..„,ca)_co-oa)a)oco z 2 C0)0) E E MCCUE -E >, a) (a ._ co in _ -0 •,-7) E .- 0 a) a) co Ci_ 0_ -0 co *-C3 2 03- co "c6 2 C CU (13 (13 03 -1-• 0 ..-, E co co co 2 a) E ' -% >, E in ,D co E in 03 (L) >, E „„ ku a) co co = a) a) Cl_ 0_ >, 0_ C. co c c -0 E - 0 0 co o , CU 0 E co >, C co C CUEECO r310(13-c cucE*(5 H 0_0_ • c co 0 >., co '0 C 4' CO ' CO 0 te 0 C t° E -- ca to CO 0 0 , , CO 0 E to (1$ C E -V 0 CO s - to CO 0 " CD RS co a '5 .E a. a_ C co co - CO CU TO CO CO E C "(7) E .° (7) TD E CU tO 0 >, (D c o - ,- E - • -, '.:5 a) ci_ 'a .E

(23)

PERHITUNGAN INDEKS PENINGKATAN KEGIATAN DIPLOMAS! DAN KERJASAMA INTERNASIONAL PADA MATRIKS TARGET KINERJA

Penentuan target indeks peningkatan kegiatan diplomasi dan kerjasama internasional dilakukan dengan menghitung rata-rata tertimbang target keenam indikator kegiatan yang terdapat pada program penyelenggaraan diplomasi dan kerjasama internasional dengan pembobotan masing-masing sebagai berikut:

No. Indikator Bobot

1. Persentase rekomendasi hash l kajian komprehensif KBRI Panama City yang

ditindaklanjuti Stakeholders. 15

2. Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dan i perjanjian/

kesepakatan. 15

3. Persentase peningkatan perdagangan, pariwisata, dan investasi. 20 4. Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap

Indonesia. 15

5. Persentase permasalahan WNI dan BHI di negara akreditasi yang diselesaikan. 20 6. Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan

kekonsuleran. 15

Adapun perhitungan indeks untuk tahun 2015-2019 dapat dilihat sebagai berikut:

Tahun 2015

No. Indikator Target

PK Proyeksi capaian PK Nilai capaian PK _ Bobot Target Indeks

1. Persentase rekomendasi hash l 70% 50% (50/70)= 15 10,71

kajian komprehensif KBRI 0,714

Panama City yang ditindaklanjuti Stakeholders.

2. Persentase realisasi rencana aksi 70% 50% (50/70)= 15 10,71 sebagai implementasi dan i

perjanjian/kesepakatan.

0,714

3. Persentase peningkatan 5% 4% (4/5)= 20 16

perdagangan, pariwisata, dan investasi.

0,8

4. Persentase publik di negara 70% 50% (50/70)= 15 10,71 akreditasi yang berpandangan

positif terhadap Indonesia.

0,714

5. Persentase permasalahan WNI 70% 50% (50/70)= 20 14,28 dan BHI di negara akreditasi yang

diselesaikan.

0,714

6. Persentase responden atau 70% 50% (50/70)= 15 10,71 pengguna jasa yang menyatakan

puas atas pelayanan kekonsuleran.

0,714

Total Target Indeks 73,12

Tatum 2016 No Indikator Target PK Proyeksi capaian PK Nilai capaian PK Bobot Target Indeks

1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Panama City yang ditindaklanjuti Stakeholders. 70% 50% (50/70)= 0,714 15 10,71 2. —

Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dan i perjanjian/kesepakatan.

75% 55% (55/75)=

0,733

(24)

3. Persentase peningkatan 10% 8% (8110)= 20 16

perdagangan, pariwisata, dan 0,8

investasi.

4. Persentase publik di negara 700% 50% (50170)= 15 10,71

akreditasi yang berpandangan 0,714

posftifterhadap Indonesia.

5. Persentase permasalahan WNI 75% 55% (55175) 20 14,66

dan BHI di negara akreditasi yang 0,733

diselesaikan.

6. Persentase responden atau 75% 55% (55175) 15 10,99

penggunajasa yang menyatakan 0,733

puas atas pelayanan kekonsuleran.

Total Target Indeks 74,06

Tahun 2017

No. Indikator Target Proyeksi Nilai Bobot Target PK capaian PK capauan PK Indeks

1. Persentase rekomendasi hash 70% 50% (50/70)= 15 10,71

kajian komprehensif KBRI 0,714

Panama City yang ditindakianjuti Stakeholders.

2. Persentase realisasi rencana aksi 80% 60% (60160) 15 11,25

sebagai implementasi dari 0,75

perjanjian/kesepakatan.

3. Persentase peningkatan 15% 12% (12/15)= 20 16

perdagangan, pariwisata, dan 0,8

investasi.

4. Persentase publik di negara 70% 50% (50/70) 15 10,71

akreditasi yang berpandangan 0,714

positif terhadap Indonesia.

5. Persentase permasalahan WNI 80% 60% (60/80)= 20 15

dan BHI di negara akreditasi yang 0,75

diselesaikan.

6. Persentase responden atau 80% 60% (60/80) 15 11,25

pengguna jasa yang menyatakan 0,75

puas atas pelayanan kekonsuleran.

Total Target Indeks 74,92

Tahun 2018

No. Indikator Target Proyeksi Nilal Bobot Target PK capalan PK capalan PK Indeks

1. Persentase rekomendasi hash 75% 55% (55/75) 15 10,99

kajian komprehensif KBRI 0,733

Panama City yang ditindakianjuti Stakeholders.

2. Persentase realisasi rencana akSi 85% 65% (65/85) 15 11,48

sebagai implementasi dari 0,765

perjanjian/kesepakatan.

3. Persentase peningkatan 20% 16% (16/20)= 20 16

perdagangan, pariwisata, dan 0,8

investasi. _______

4. Persentase publik di negara 75% 55% (55/75) 15 10,99

akreditasi yang berpandangan

0,733

positifterhadap Indonesia. ______ ___________

5. Persentase permasalahan WNI 85% 65% (65/85) 20 15,3

dan BHP di negara akreditasi yang 0,765

(25)

6. Persentase responden atau 85% 65% (65/85)= 15 11,48 pengguna jasa yang menyatakan

puas atas pelayanan kekonsuleran.

0,765

Total Target Indeks 76,24

Tahun 2019

No. Indikator Target

PK _ capaian PK Proyeksi capaian PK Nilai Bobot Target Indeks

1. Persentase rekomendasi hasil 75% 55% (55/75)= 15 10,99

kajian komprehensif KBRI 0,733

Panama City yang ditindaklanjuti Stakeholders.

2. Persentase realisasi rencana aksi 90% 70% (70/90)= 15 11,66

sebagai implementasi dan i perjanjian/kesepakatan.

0,777

3. Persentase peningkatan 25% 20% (20/25)= 20 16

perdagangan, pariwisata, dan investasi.

0,8

4. Persentase publik di negara 75% 55% (55/75)= 15 10,99

akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia.

0,733

5. Persentase permasalahan WNI 90% 70% (70/90)= 20 15,54

dan BHI di negara akreditasi yang 0,777

diselesaikan. _

6. Persentase responden atau 90% 70% (70/90)= 15 11,66

pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan

kekonsuleran.

0,777

Referensi

Dokumen terkait

Rencana strategis (Renstra) lingkup Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir tahun 2015 - 2019 menyajikan sasaran strategis yang hendak

Produsen dengan distributor di PT Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe sebelum pembuatan suatu kontrak benar-benar mengenal dan memahami maksud dari para pihak Sehingga semua

BUPATI KENDAL Sekretaris

Potensi penerimaan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) di Jawa Timur cenderung meningkat, walaupun proporsi secara Nasional tetap berkisar antara 2%. Demikian juga

Majelis hakim Surabaya memberi putusan bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat dikabulkan dengan berbagai pertimbangan hakim, yang pertama mengenai pernyataan

Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam penegakan hukum peredaran rokok ilegal tanpa cukai berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007

Untuk mendapatkan langkah strategis dalam pengembangannya dilakukan analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) terhadap data primer dan sekunder. Dari

Hal ini sangat berkaitan bagaimana dengan cara anggota HmC membentuk kesamaan persepsi di dalam kelompoknya, image yang ingin dibentuk oleh kelompok ini adalah