• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENELITIAN

PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PRODI DIPLOMA III

KEPERAWATAN

TANJUNGKARANG

DAN

PRODI

DIPLOMA III KEPERAWATAN KOTABUMI

S o n o*

*Dosen Prodi Diploma III Keperawatan Kotabumi

Indeks prestasi adalah salah satu alat ukur terhadap keberhasilan mahasiswa dalam menempuh pendikan khususnya pada bidang akademik. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui Perbandingan Prestasi Akademik mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Kotabumi dengan Prodi DIII Keperawatan Tanjungkarang Tahun 2011 – 2014. Rancangan penelitian ini deskriptif analitik, Variable penelitian ini adalah :Program Studi DIII Keperawatan sebagai variabel independen dan Nilai indeks prestasi kumulatif mahasiswa sebagai variabel dependen. Sebagai Populasi pada penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Keperawatan Kotabumi dan mahasiswa Program Studi Keperawatan Tanjungkarang satu angkatan tahun akademik 2011/2012 s/d 2013/2014.Sampel pada penelitian adalah keseluruhan populasi, 106 mahasiswa Prodi Keperawatan Tanjungkarang dan 75 mahasiswa prodi keperawatan kotabumi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan data sekunder, yang didapat dari dokumentasi nilai bagian akademik pada kedua prodi yang diteliti. Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data dan analisis menggunakan analisis t test dengan bantuan program SPSS. Hasil Penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara IPK mahasiswa Prodi Keperawatan Tanjungkarang dengan Kotabumi, dalam pembahasan IPK yang merupakan hasil belajar yang berbeda dapat ditinjau dari perbedaan komponen pembelajaran antara kedua Prodi, dimana dari aspek kemampuan awal mahasiswa (input) dan aspek proses pembelajaran dalam hal ini dosen memiliki perbedaan yang cukup besar antara prodi keperawatan Tanjungkarang dengan Kotabumi. Penelitian ini merekomendasikan untuk mengusulkan penambahan tenaga dosen dan peningkatan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru pada Prodi Keperawatan Kotabumi.

Kata Kunci : Prestasi, Akademik.

LATAR BELAKANG

Visi Program Studi Keperawatan Kotabumi adalah menjadi institusi penghasil tenaga kesehatan yang terampil dalam pelayanan asuhan keperawatan, unggul dalam soft skill dan mandiri dalam memberikan pelayanan Home Care pada tahun 2018. Untuk pencapaian visi tersebut perlu satu sistem pendidikan yang bermutu.Pencapaian mutu pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor.

Salah satu sasaran strategis

Poltekkes Tanjungkarang adalah

meningkatkan mutu lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan hal ini dinilai dari 3 indikator, daya serap lulusan, jumlah lulusan tepat waktu dan prosentase lulusan dengan IPK > 2,75, Capaian Poltekkes Tanjungkarang, dan capaian Prodi Keperawatan Kotabumi dapat dilihat pada tabel berikut :

Sasaran

Strategi Indikator Kinerja Target

Capaian Poltekkes Meningkatnya mutu lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan 1.Daya serap lulusan pada instansi pemerintah dan swasta 2. 3.Jumlah lulusan tepat waktu 4. 5.Prosentase lulusan dengan IPK > 2.75 65 % 96 % 95% 65% 96% 95%

Sumber : Evaluasi capaian Kinerja Poltekkes tahun 2014

Sesuai dengan tabel di atas, Prodi Keperawatan Kotabumi untuk capaian daya serap dan prosentase lulusan dengan IPK > 2,75 masih dibawah target dancapaian rata-rata prodi di Poltekkes. Dalam kaitan ini, hasil penelusuran secara kuantitas yang dinilai berdasarkan absen

(2)

kehadiran mahasiswa tingkat kehadirannya cukup tinggi (98%) namun observasi awal dan wawancara kepada

beberapa dosen program studi

keperawatan Kotabumi, menunjukan pada umumnya dilihat dari keaktifan di kelas,

kualitas hasil kerja mahasiswa

menunjukkan : (82,1%) dari mereka memiliki keaktifan yang kurang di kelas , (86,1) % memiliki motivasi yang rendah dalam melakukan tugas terstruktur, dan pada umumnya (73,6%) rendah dalam motivasi belajar mandiri. Kondisi seperti ini apabila tidak mendapat perhatian dari akan memiliki dampak terhadap hasil belajar mereka yang pada giliranya akan menurunkan mutu pendidikan di Program Studi Keperawatan Kotabumi.

Banyak faktor yang mempengaruhi mutu lulusan, Sejathi (2011) menyatakan ada 5 faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan yaitu: (a) faktor tujuan, (b) Faktor (pendidik), (c) Faktor mahasiswa , (d) Faktor Alat, dan (e) Faktor Lingkungan/ Masyarakat., pada Prodi keperawatan Kotabumi untuk faktor tujuan, alat, lingkungan/masyarakat tidak banyak berbeda dengan jurusan atau prodi yang ada di lingkungan poltekkes, hanya saja faktor mahasiswa dan pengajar (dosen) yang berbeda dengan prodi yang ada di lingkungan Poltekkes, terutama untuk prodi dengan kualifikasi pendidikan yang sama yaitu prodi keperawatan Tanjungkarang.

Tabel berikut memperlihatkan kualifikasi faktor mahasiswa dan dosen pada Prodi DIII Keperawatan Kotabumi dan Tanjungkarang : Indikator Pencapaian Kinerja Prodi D-III Kotabumi Prodi D-III Tanjungkarang Ratio Tenaga Dosen dan Mahasiswa 1 : 24 1 : 12 Komulatif Dosen

yang tersertifikasi 5 orang 30 orang Ratio Jumlah

Pendaftar yang diterima

3 : 1 6 : 1 Sumber: Evaluasi capaian Kinerja Poltekkes

tahun 2014

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa, dosen Prodi DIII Keperawatan Kotabumi secara kuantitas dan kualitas jauh dibawah Prodi DIII Keperawatan Tanjungkarang. Begitu juga dengan kualifikasi mahasiswa jika dilihat dari ratio pendaftar maka mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Kotabumi jauh di

bawah Prodi DIII Keperawatan

Tanjungkarang .

Merujuk berbagai uraian di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan faktor yang berpengaruh terhadap mutu lulusan ditinjau dari faktor mahasiswa dan dosen, maka penting kiranya untuk dilakukan penelitian tentang bagaimana prestasi mahasiswa setiap semester dari kedua Prodi tersebut. Apakah ada Perbedaan Prestasi Akademik mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Kotabumi dengan Prodi DIII Keperawatan Tanjungkarang Tahun 2011 – 2014?

METODE

Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik, menilai apakah ada perbedaan prestasi akademik antara mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Kotabumi dengan DIII Keperawatan

Tanjungkarang. Penelitian ini

dilaksanakan pada Bulan Agustus s/d September 2015, penelitian dilaksanakan di Prodi DIII Keperawatan Tanjungkarang dan Kotabumi Poltekkes Tanjungkarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa DIII Keperawatan Tanjungkarang dan Kotabumi Tahun

akademik 2011/2012, 2012/2013,

2013/2014, penelitian dilkukan pada seluruh populasi yang ada (total populasi). Sedangkan variabel penelitian ini adalah Komponen pembelajaran pada Program Studi DIII Keperawatan sebagai variabel independen dan Nilai indeks prestasi kumulatif mahasiswa sebagai variabel dependen.

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara pengambilan data sekunder, yang didapat dari

(3)

dokumentasi nilai bagian akademik pada kedua prodi yang diteliti, sedangkan untuk variabel komponen pembelajaran didapat dari dokumen evaluasi capaian kinerja di unit Renval Poltekkes Tanjungkarang. Setelah data dikumpulkan, dilakukan

pengolahan data dan analisis

menggunakan analisis uji t, untuk membandingan rata-rata nilai mahasiswa Prodi Keperawatan Kotabumi dengan Prodi keperawatan Tanjungkarang

HASIL

Grafik1: Indikator Pencapaian Kinerja Prodi Keperawatan Kotabumi dan Prodi Keperawatan Tanjung karang 0 5 10 15 20 25 30 35 T. Karang Kotabumi

Dari grafik di atas dapat dilihat

perbandingan karakteristik Prodi

Keperawatan dengan Prodi Keperawatan tanjungkarang dilihat dari indicator Pencapaian kinerja dimana dari rasio

tenaga dosen mahasiswa Prodi

keperawatan Kotabumi jauh lebih tinggi

dibandingkan prodi keperawatan

Tanjungkarang, jumlah dosen yang tersertifikasi 30 : 5, begitu juga rasio jumlah pendaftar 3 : 6.

Grafik 2: Perbandingan rerata indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa Prodi Keperawatan Kotabumi dengan prodi Keperawatan Tanjungkarang

Dari grafik 2 di atas dapat dilihat bahwa selama tahun 2011 – 2013 nilai

rata-rata IPK mahasiswa DIII

Keperawatan Tanjungkarang lebih besar dari Kotabumi, sedangkan tahun 2014 rata-rata IPK mahasiswa Tanjungkarang lebih kecil dari Kotabumi. Bila digabung keseluruhan nilai dari tahun 2011 – 2014

nilai rata-rata IPK mahasiswa

Tanjungkarang lebih besar dari Kotabumi (3,14 : 3,08)

Tabel 1: Perbandingan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Prodi Keperawatan Kotabumi dengan Prodi Keperawatan Tanjung karang

Variabel Mean SD SE P-Value n IPK  - T.Karang  - K.Bumi 3,136 3,057 0,167 0,162 0,0249 0,0248 0,002 106 75 Dari tabel di atas dapat dilihat mean (rata-rata) IPK Prodi Keperawatan Tanjungkarang adalah 3, 136 dengan standar deviasi 0,167 sedangkan Prodi Keperawatan Kotabumi adalah 3,057 dengan standar deviasi 0,162. Analisis dengan menggunakan uji t didapat nilai P Value : 0,002 (< 0,05) dengan nilai alpha 5%, ini berarti ada perbedaan yang

(4)

Keperawatan Tanjungkarang dengan Prodi Keperawatan Kotabumi.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara

IPK mahasiswa Prodi Keperawatan

Tanjungkarang dengan Prodi Keperawatan Kotabumi, menurut Glaser (1965, 1976) terdapat 4 komponen pembelajaran yang disebutnya sebagai empat components of a

psychology of instruction. Keempat

komponen ini adalah:Analisis isi Mata

Ajar, diagnosis kemampuan awal

mahasiswa, proses pembelajaran,

pengukuran hasil belajar.

Analisis isi mata ajar dilihat dari kurikulum dan struktur Mata Kuliah, kedua prodi menerapkan kurikulum yang sama yaitu kurikulum DIII Keperawatan baik struktur mata kuliah secara nasional maupun kurikulum institusi. Peninjauan kurikulum juga dilaksanakan secara bersamaan, sesuai dengan program Poltekkes Tanjungkarang. Ini artinya bila ditinjau dari Mata Ajar kedua prodi adalah sama.

Kemampuan awal mahasiswa dapat dilihat dari jumlah pendaftar pada prodi keperawatan kotabumi perbandingan antara jumlah pendaftar dengan yang diterima adalah 3:1, sedangkan pada Prodi Keperawatan Tanjungkarang 6 : 1, ini

artinya pada Prodi keperawatan

Tanjungkarang lebih berpeluang untuk

menyeleksi mahasiswa dengan

kemampuan akademik yang baik

dibanding dengan prodi keperawatan kotabumi, dengan kata lain kemampuan awal mahasiswa pada Prodi keperawatan Tanjungkarang lebih baik dibanding

dengan mahasiswa pada Prodi

Keperawatan Kotabumi.

Proses pembelajaran kedua prodi dilaksanakan dengan model yang sama, yaitu pembelajaran teori, praktek laboratorium dan praktek klinik, dengan jumlah jam yang sama sesuai dengan yang

diterapkan di kurikulum. Proses

Pembelajaran ditentukan juga oleh

metode pembelajaran yang diterapkan. Manipulasi metode pembelajaran dalam interaksinya dengan kondisi pembelajaran akan menentukan kualitas pembelajaran, atau lebih khusus kualitas hasil pembelajaran (Degeng, 2011). Variabel metode pembelajaran diklasifikasi lebih lanjut menjadi 3 jenis, yaitu:Strategi

pengorganisasian (Organizational

strategy),Strategi penyampaian (Delivery

strategy), dan strategi pengelolaan

(Management strategy) (Degeng, 2011). Pemilihan metode pembelajaran ditentukan oleh dosen, tergantung pada kemampuan dosen dalam menerapkan strategi belajar. Bila ditinjau dari kemampuan dosen Prodi keperawatan Kotabumi dan Tanjungkarang berbeda, secara kuantitas jumlah dosen di prodi Keperawatan kotabumi jauh lebih sedikit dibandingkan dengan dosen pada prodi Keperawatan Tanjungkarang (1/12 : 1/24) begitu juga kualitas dosen di Prodi Keperawatan Kotabumi hanya ada 5 dosen yang telah tersertifikasi, sedangkan pada prodi keperawatan Tanjungkarang ada 30 dosen yang telah tersertifikasi (Dokumen Evaluasi capaian Kinerja Poltekkes tahun 2014).

Walaupun faktor dosen bukan satu-satunya pertimbangan dalam pemilihan metode belajar, dimana masih ada faktor lain seperti fasilitas laboratorium, fasilitas PBM dan lahan praktek. Kondisi faktor-faktor ini pada kedua Prodi tidak jauh

berbeda, karena pada dasarnya

pengembangan fasilitas pemebelajaran kedua Prodi merupakan bagian dari pengembangan Poltekkes Tanjungkarang.

Komponen terakhir dari Proses pembelajaran adalah pengukuran hasil belajar, kedua prodi menerapkan penilaian yang sama yaitu penilaian terdiri dari penilaian uji tulis, penugasan, dan uji praktek.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang

dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2011-2013 Rata-rata Indeks

(5)

Prestasi Kumulatif ( IPK) mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Tanjungkarang lebih besar daripada Kotabumi, sedangkan tahun 2014 Tanjungkarang lebih kecil daripada Kotabumi.

Adapun nilai rata-rata Indeks

Prestasi Kumulatif (IPK) Prodi

Keperawatan Tanjungkarang adalah

3,136, Prodi Keperawatan Kotabumi adalah 3,057, dengan standar deviasi 0,162.

Analisis dengan menggunakan uji t didapat nilai p value 0,002, ini berarti ada perbedaan yang signifikan IPK mahasiswa Prodi Keperawatan Tanjungkarang dengan Prodi Keperawatan Kotabumi.

Peneliti menyarankan perlu adanya upaya perbaikan komponen pembelajaran

terutama pada komponen yang

membedakan kedua prodi yaitu jumlah dosen, kualitas dosen, artinya secara berkala Poltekkes Tanjungkarang dapat menambah jumlah dosen yang ditugaskan ke Prodi Keperawatan Kotabumi baik melalui upaya penambahan dosen baru

maupun mendistribusikan dosen

keperawatan secara adil sesuai kebutuhan untuk Prodi Keperawatan Kotabumi dan Tanjungkarang.

Komponen pembelajaran lain yang juga berbeda adalah kemampuan awal mahasiswa, perlu dilakukan sosialisasi dan

promosi oleh Prodi Keperawatan

Kotabumi untuk meningkatkan minat memilih Prodi Keperawatan Kotabumi saat pendaftaran, serta melalui upaya seleksi mahasiswa berprestasi pada sekolah menengah yang ada di lampung.

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo, R. (2007). Fungsi Media Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo.

Degeng, I. N. (2011, September 16). Pelajar 106 blogspot.co.id. Dipetik Oktober 02, 2015, dari Pokok Pikiriran tentang Sistem Pembelajaran

di Perguruan Tinggi:

http://www.pelajar 106.blogspot.co.id Handrianto, P. (2012, Mei 01). Faktor

Yang mempengaruhi Motivasi

belajar. Diambil kembali dari Sains

Journal:

http://sainsjournal-fst11.web.unair.ac.id

Mejia. Luis R, G. B. (2012). Managing Human Resources (7th ed). United State: Pearson Education, Inc.

Pickle, H. B. & Abrahamson, R. L. 1989.Small Business Management. Singapore: John Wiley & Son (SEA) Pte.Ltd.

Prayitno, E. 1989.Motivasi dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti P2LPTK

Reece,Barry L.;Brandt,Rhonda dan

Howie, Karen F. 2011. Effective Human Relations:Interpersonal and Organizational Applications. (11th ed.). Canada:Nelson Education, Ltd.

Sardiman, M. 2006. Motivasi dan

Interaksi Belajar

Mengajar.Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Sejathi. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Pendidikan. http://id.shvoong.com/social -sciences/education/2108569-/. Download: 23 Aprill 2012

Steers, R. M. & Porter, L. W.

1991.Motivation and Work

Behavior. New York: McGraw-Hill, Inc. Stewart, G & Brown, K.G.,

Gambar

Grafik 2:  Perbandingan  rerata    indeks  Prestasi  Kumulatif  mahasiswa  Prodi  Keperawatan  Kotabumi  dengan  prodi  Keperawatan  Tanjungkarang

Referensi

Dokumen terkait

an wakil dar kan kebahag suatu (dedi sifat tantang itkan ketena tumbuhan d nuh kehang im gugur, k y (tokoh bo ering dinam g pada 1876 warna karena warna mbang t atau aktif ri

Diharapkan dapat meningkatkan motivasi para guru, untuk menggunakan media pembelajaran yang bervariasi salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran permainan halma yang

Rataan produksi susu real dan produksi susu yang telah distandardisasi ke dalam lama laktasi 305 hari dan umur setara dewasa dari sapi Friesian Holstein betina

Faktor Eksternal Observasi, Wawancara Dokumentasi 3 Strategi yang dilakukan untuk mengoptimalkan pemenuhan hak kesejahteraan sosial masyarakat miskin.. Mengurangi

Menurut Affan Gaffan, utnuk menganalisia perilaku pemilih, maka terdapat duan pendekatan yaitu pendekatan sossiologis (dikenal dengan mahzab Columbia) dan pendekatan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa civil society merupakan suatu ruang yang terletak antara negara di satu pihak, dan masyarakat di pihak lain, dalam ruang

Bahaya adalah sifat dari suatu bahan, cara kerja suatu alat, cara melakukan suatu pekerjaan dan lingkungan kerja yang dapat menimbulkan kerusakan harta benda, penyakit akibat