46
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2006). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Arifah. (2005). Pengaruh Bimbingan Karir terhadap Kemandirian Siswa dalam Memilih Karir pada Siswa Kelas III SMK Negeri 2 Magelang (Kelompok Bisnis dan Manajemen) Tahun Pelajaran 2005/2006. Skirpsi , h. 19. Universitas Semarang
Arikunto, S. (1998). Organisasi dan Administrasi Pendidikan Kejuruan. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. (2009). Keadaan Tenaga Kerja Indonesia.
Branch, W., & Paranjape, A. (2002). Feedback and Reflection: Teaching Method for Clinical Settings. Journal of Academic Medicine , Vol. 77 No. 12 December.
Bungin, B. (2005). Teknik-Teknik Analisis Kualitatif dalam Penelitian Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. 2003. Pola Penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan Hidup di SMK. Jakarta: MPKN.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) 2003 (UU RI No.20. Tahun 2003). Jakarta: Sinar Grafika
Depdikbud, P. J. (1994). Kurikulum SMK. Jakarta: MPKN.
Doelhadi, S. (2001). Strategi Dalam Pengendalian dan Pengolahan Stress. Surabaya: Airlangga.
Favareau, D. F. (2005). Founding a world biosemiotics institution: The International Society for Biosemiotic Studies. Sign Systems Studies , 481-485.
Gani, R. A. (1987). Bimbingan Karir. Bandung: PT Angkasa.
Harrington, H. L., & cs. (1996). Teaching and Teacher Education. Journal of Education , Vol. 12 No. 1.
Hartono. (2005). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Meirina, Z. (2009). Mereka Memamerkan Perubahan SMK. Jakarta: LIPSUS.
Merriam, S. (2004). Adult Education: Foundation of Practic. New York: Harper and Row Publisher.
Nisfiannorr, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Patton, P. (1998). Emotional Intelligence di Tempat Kerja. Jakarta: Pustaka Delapratasa.
Pediatrics, A. A. (2005). Breastfeeding and the use of human milk. Vol. 115: 496-506: http://aap.policy.aappublications.org/.
Poerwandari, E. K. (1988). Pendekatan Kualitatif dalam Pendekatan Psikologi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Prayitno, I. (1997). Kursus Kerja Bagi Pelajar-Pelajar Sekolah Menengah. Karya Tulis , 45.
Prayitno, I., & Emar. (1996). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Gramedia.
Puspitalani. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: Grasindo.
Rizvi, A., Prawitasari, J., & Soetjipto, H. (1997). Pusat Kendali dan Efikasi Diri sebagai Prediktor Terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa. Psikologika Nomor 3 tahun II , 51-67.
Semiawan, C. (1983). Psikologi Karir. Jakarta: Rineka Cipta. Smet, B. (1994). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Grasindo.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Sukardi, D. K. (1987). Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Balai Pustaka.
Sutherland, P. (1997). Cognitive Development Today: Piaget and His Critics. London: Paul Chapman Publishing Ltd.
Syuhada, R. A. (1998). Bimbingan dan Konseling dalam Masyarakat dan Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Rajawali.
Thoha, K. (1993). Kapita Selekta Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Winkel, W. (1991). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah Menengah. Jakarta: Gramedia.
Wulansari, R. (2001). Goal Orientation, Self Efficacy, dan Prestasi Belajar Pada Siswa Peserta dan Non Peserta Program Pengajaran Intensif di Sekolah. Tesis . Universitas Indonesia. Tidak diterbitkan.
Yosafat, C. (2009). Hubungan Antara Career Self efficacy dengan Pengambilan Keputusan Karir. Skripsi . Universitas Indonesia. Tidak diterbitkan.
49
LAMPIRAN A
UJI COBA
SELF EFFICACY
A.1 Skala Uji Coba
Self Efficacy
A.2 Data Pengukura Uji Coba
Self Efficacy
50 LAMPIRAN 1
SKALA UJI COBA SELF EFFICACY
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya dapat memikirkan cara-cara yang tepat dalam mempersiapkan diri
saya sebelum saya bekerja nanti SS S TS STS
2 Saya dapat membuat prioritas karir yang akan saya pilih dan lakukan SS S TS STS 3 Saya dapat mengendalikan diri saya dalam situasi pekerjaan apapun SS S TS STS 4 Saya harus mewujudkan impian pekerjaan saya walaupun banyak rintangan SS S TS STS 5 Saya tidak bisa bertindak secara cepat dalam memilih karir jika dihadapkan
pada situasi yang membingungkan SS S TS STS
6 Saya merasa gelisah jika belum mendapatkan pekerjaan saat saya sudah
lulus SS S TS STS
7 Saya merasa ragu dalam menentukan karir saya di masa depan SS S TS STS 8 Ide-ide saya seringkali tidak berguna dalam membantu saya mendapatkan
pekerjaan SS S TS STS
9 Saya menentukan karir atau pekerjaan dengan prioritas utama SS S TS STS 10 Berpikir positif membantu saya menghadapi masalah dalam perencanaan
karir saya SS S TS STS
11 Saya harus mewujudkan cita-cita saya SS S TS STS
12 Saya berpikir positif sebelum mendapatkan pekerjaan, sehingga saya
optimis dengan apa yang saya dapatkan saat bekerja SS S TS STS 13 Saya bingung jika dihadapkan pada pilihan pekerjaan yang baik semua SS S TS STS 14 Kegagalan dalam mendapatkan pekerjaan membuat saya takut mencoba
mendapatkan yang baru kembali SS S TS STS
15 Seringkali saya malas untuk melakukan suatu pekerjaan SS S TS STS 16 Dalam merencanakan karir yang akan saya pilih, saya pesimis medapatkan
karir yang sudah saya pilih SS S TS STS
17 Saya mampu melakukan pekerjaan yang berguna bagi kehidupan saya SS S TS STS 18 Saya mampu merencanakan pekerjaan dengan baik walaupun hati sedang
sedih SS S TS STS
19 Saya yakin dapat menghadapi situasi yang sulit sekalipun dalam pekerjaan
yang akan saya hadapi nanti SS S TS STS
20 Dalam menentukan karir atau pekerjaan, saya harus memikirkannya terlebih
dahulu SS S TS STS
21 Saya bingung dengan apa yang harus saya lakukan dalam merencanakan
karir saya SS S TS STS
22 Saya merasa tidak berharga jika gagal dalam mendapatkan pekerjaan SS S TS STS 23 Saya merasa pesimis dengan karir yang akan saya lakukan SS S TS STS 24 Saya kurang kreatif dalam mengeluarkan ide-ide yang berguna untuk
65 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 1 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2
66 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 2 3 4 3 4 3 2 4 4 3
67 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
68 3 3 2 4 2 1 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3
69 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 4 3 1 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3
70 3 4 2 3 2 1 2 3 2 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 4
71 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3
72 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3
73 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 4 1 3 3 2 2 3 2 3 1 3
74 3 4 3 4 3 1 3 2 4 4 4 4 1 2 2 3 4 3 3 4 2 3 3 2
75 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3
76 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 2
77 3 3 2 4 2 2 2 3 4 4 4 3 1 4 2 2 3 3 4 3 2 4 3 2
78 3 3 3 3 1 1 2 3 2 3 3 4 1 3 2 2 3 2 4 4 3 3 3 3
79 3 3 3 4 2 1 3 2 2 4 4 3 1 2 2 4 4 3 4 3 3 3 4 2
80 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3
54
LAMPIRAN B
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
B.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Putaran 1
59
LAMPIRAN C
HASIL PENGUKURAN SKALA
SELF
EFFICACY
C.1 Skala Pengukuran Self Efficacy
C.2 Data Pengukuran Self Efficacy
C.2.1 Data Pretest
60
NO
PERNYATAAN
SS S TS STS1 Saya dapat memikirkan cara-cara yang tepat dalam
mempersiapkan diri saya sebelum saya bekerja nanti SS S TS STS 2 Saya dapat membuat prioritas karir yang akan saya pilih dan
lakukan SS S TS STS
3 Berpikir positif membantu saya menghadapi masalah dalam
perencanaan karir saya SS S TS STS
4 Saya harus mewujudkan impian pekerjaan saya walaupun
banyak rintangan SS S TS STS
5 Saya tidak bisa bertindak secara cepat dalam memilih karir jika
dihadapkan pada situasi yang membingungkan SS S TS STS
6 Kegagalan dalam mendapatkan pekerjaan membuat saya takut
mencoba mendapatkan yang baru kembali SS S TS STS
7 Saya merasa ragu dalam menentukan karir saya di masa depan SS S TS STS 8 Ide-ide saya seringkali tidak berguna dalam membantu saya
mendapatkan pekerjaan SS S TS STS
9 Saya menentukan karir atau pekerjaan dengan prioritas utama SS S TS STS 10 Saya mampu merencanakan pekerjaan dengan baik walaupun
hati sedang sedih SS S TS STS
11 Saya harus mewujudkan cita-cita saya SS S TS STS
12 Saya berpikir positif sebelum mendapatkan pekerjaan, sehingga
saya optimis dengan apa yang saya dapatkan saat bekerja SS S TS STS 13 Saya bingung jika dihadapkan pada pilihan pekerjaan yang baik
semua SS S TS STS
14 Saya merasa tidak berharga jika gagal dalam mendapatkan
pekerjaan SS S TS STS
15 Seringkali saya malas untuk melakukan suatu pekerjaan SS S TS STS 16 Dalam merencanakan karir yang akan saya pilih, saya pesimis
medapatkan karir yang sudah saya pilih SS S TS STS
17 Saya mampu melakukan pekerjaan yang berguna bagi
kehidupan saya SS S TS STS
18 Saya yakin dapat menghadapi situasi yang sulit sekalipun dalam
pekerjaan yang akan saya hadapi nanti SS S TS STS
19 Dalam menentukan karir atau pekerjaan, saya harus
memikirkannya terlebih dahulu SS S TS STS
20 Saya bingung dengan apa yang harus saya lakukan dalam
merencanakan karir saya SS S TS STS
21 Saya merasa pesimis dengan karir yang akan saya lakukan SS S TS STS 22 Saya kurang kreatif dalam mengeluarkan ide-ide yang berguna
66 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4
67 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 4
68 3 4 4 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2
69 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
70 3 4 4 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2
71 3 4 4 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2
72 3 4 4 3 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2
73 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2
74 3 4 3 2 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3
75 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2
76 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3
77 3 4 3 2 2 3 4 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3
78 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2
79 3 4 3 2 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3
80 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3
66 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
68 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
71 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
73 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4
74 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
75 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
76 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4
77 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4
78 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4
79 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4
80 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4
67
LAMPIRAN D
UJI ASUMSI
D.1 Hasil Uji Homogenitas
70
LAMPIRAN E
HASIL ANALISIS DATA
72
LAMPIRAN F
73
MODUL EKSPERIMEN
PENGARUH BIMBINGAN KARIR MELALUI
PENDEKATAN REFLEKTIF TERHADAP PENINGKATAN
SELF EFFICACY DALAM PEMILIHAN KARIR PADA SISWA SMK
Yohanes Bosco Ranndi Pusponegoro 06.40.0045
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
74
JADWAL ACARA
1. Tahap Persiapan
No Waktu Aktivitas
1 10 menit Pembukaan 2 20 menit Ice Breaking
3 15 menit Sharing Pengalaman dalam Menentukan Karir dari pihak luar
2. Tahap Reflektif Teknikal
No Waktu Aktivitas
1 45 menit Penjelasan tentang Kebutuhan Dunia Kerja dan Potensi Diri
2 20 menit Pemutaran Film The Secret dan Video Orang Cacat
3 25 menit Pemberian materi dan pemutaran video “The Power of Dream”
3. Tahap Reflektif Kontekstual
No Waktu Aktivitas
1 15 menit Menuliskan refleksi 2 30 menit Sharing kelompok
4. Tahap Reflektif Kritikal
No Waktu Aktivitas
1 15 menit Pembuatan Goal Setting dan Analisa tantangan ke depan
TAHAP PERSIAPAN
Aktivitas 1: Pembukaan 1. Tujuan Aktivitas 1
a. Subjek memahami maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan
b. Subjek memahami substansi dari treatmen yang akan mereka terima 2. Waktu
a. 10 menit
3. Alat yang digunakan a. Microphone 4. Pelaksanaan
a. Step 1: Guru Bimbingan Konseling menjelaskan mengenai maksud dari kehadiran peneliti hadir di dalam kelas
b. Step 2: Guru Bimbingan Konseling menjelaskan mengenai treatmen yang akan subjek terima
Aktivitas 2: Ice Breaking 1. Tujuan Aktivitas 1
a. Peneliti dan Guru Bimbingan Konseling menjadi akrab dengan subjek, sehingga subjek merasa nyaman dalam mengikuti proses eksperimen yang ada
2. Waktu a. 20 menit
3. Alat yang digunakan
a. Menyesuaikan dengan permainan yang akan dilakukan 4. Pelaksanaan
Aktivitas 3: Sharing Pengalaman dalam Menentukan Karir dari pihak luar 1. Tujuan Aktivitas 1
a. Subjek mampu mendapatkan pengalaman positif untuk dapat subjek refleksikan dalam dirinya
b. Memberikan gambaran kepada subjek dalam menentukan karir c. Menciptakan model yang tepat bagi subjek dalam merencanakan
pemilihan karir subjek selanjutnya 2. Waktu
a. 15 Menit
3. Alat yang digunakan a. Microphone 4. Pelaksanaan
a. Narasumber menceritakan pengalamannya sewaktu masa sekolah dulu dalam mempersiapkan karir yang akan dia pilih selanjutnya
TAHAP REFLEKTIF TEKNIKAL
Aktivitas 1: Penjelasan tentang Kebutuhan Dunia Kerja dan Potensi Diri 1. Tujuan Aktivitas 1
a. Memberikan Gambaran Mengenai Kebutuhan Dunia Kerja
b. Memgajak subjek untuk lebih mengenal potensi diri yang dimiliki c. Menumbuhkan keyakinan pada diri subjek akan kemampuan yang
dimilikinya 2. Waktu
a. 45 menit
3. Alat yang digunakan a. Microphone b. LCD Projector c. Laptop
a. Slide 1:
Penjelasan Slide 1:
Subjek akan dibagikan informasi tentang kebutuhan dunia kerja. Dalam tuntutan dunia kerja yang ada sekarang, ada baiknya untuk coba memahami hal-hal apa saja yang dibutuhkan seorang tenaga kerja di dalam dunia kerja dan apa saja hal-hal yang perlu dipersiapkannya. b. Slide 2:
SMK PL TARCISIUS
Semarang, 22 January 2010 2
FACING THE GIANT
Penjelasan Slide 2:
memiliki bakat dan kemampuan terpendam di dalam dirinya. Dan subjek bisa membangkitkan hal tersebut, caranya adalah FOCUS, POSITIVE THINKING, TRUST, SURE. Selalu lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan di setiap kesempatan yang didapatkan dan buktikan bahwa diri subjek adalah seseorang yang berkualitas
c. Slide 3:
SMK PL TARCISIUS
Semarang, 22 January 2010 3
I CAN
Penjelasan Slide 3:
d. Slide 4:
SMK PL TARCISIUS
Semarang, 22 January 2010 4
20 KUALITAS PENTING
SEORANG TENAGA KERJA
1. Kemampuan Komunikasi 2. Kejujuran/integritas 3. Kemampuan bekerja sama 4. Kemampuan interpersonal
11. Beorientasi Pada detail 12. Kepemimpinan 13. Kepercayaan diri 14. Ramah 15. Sopan 16. Bijaksana
17. Nilai Akademik diatas standar 18. Kreatif
19. Humoris
20. Kemampuan berwirausaha
National Association of Collage and Employee (NACE), USA (2002) disurvey dari 457 pemimpin
Penjelasan Slide 4:
Sebenarnya, apa yang diharapkan perusahaan mengenai tenaga kerja yang mereka butuhkan?
Subjek diminta merefleksikan.
1. Hal-hal apa saja dari 20 kulaitas ini yang sudah subjek miliki? 2. Bagaimana usaha subjek mempertahankan kualitas yang sudah
subjek miliki dan meraih/mencapai kualitas yang subjek belum milik?
e. Slide 5:
SMK PL TARCISIUS
Semarang, 22 January 2010 5
Komentar Tentang Kualitas
Fresh Graduate
• “Pintar sih, tapi koktidak bisa bekerjasamadengan orang lain” • “Jago bikin perancangan/tugas, tapi
sayangnya tidak bisa meyakinkan idehebat pada orang lain.” • “Baru teken kontrak 1 tahun tapi
sudah mundur, kurang tahan bantingnih”
• “Belum apa-apa kok sudah minta gaji tinggi!”
Penjelasan Slide 5:
Dari beberapa komentar ini, apakah ada yang sesuai dengan kondisi yang subjek pikirkan tentang keadaan subjek nanti? Dan bagaimana upaya subjek membuktikan pada diri subjek dan orang lain, terutama tempat subjek melanjutkan karir besok bahwa subjek mampu menunjukkan kalo subjek adalah orang yang berkualitas dan bisa diandalkan.
f. Slide 6:
SMK PL TARCISIUS
Semarang, 22 January 2010 6
FAKTA
•Sebagian besar menu yang disajikan oleh PT/CV, boleh dibilang berupa keterampilan keras (hard skill).
•Padahal, bukti-bukti menunjukkan penentu kesuksesan kebanyakan adalah berasal dari keahlian lunak (soft skill)
Penjelasan Slide 6:
Mana yang subjek sudah miliki? Hard Skill atau Soft Skill? g. Slide 7:
SMK PL TARCISIUS
Semarang, 22 January 2010 7
PETUNJUK
Anda perlu belajar dan
Penjelasan Slide 7:
Subjek bisa mulai mengimplementasikan soft skill dari hal-hal kecil seperti KEJUJURAN dan ETIKA. Kejujuran bisa subjek lakukan ketika subjek mengerjakan tugas, ujian, membayar uang sekolah, berbicara dengan orang lain. Etika bisa subjek lakukan ketika subjek berpakaian, berbicara dengan orang lain, mendengarkan orang lain berbicara, berjalan, duduk, etc.
Karena apa yang subjek sudah mulai dari sekarang, mungkin tidak akan terasa dalam waktu yang singkat. Tapi subjek bisa merasakan ketika subjek sudah menentukan karir subjek nanti. Semua perubahan diawali dari sebuah pembiasaan dan akan menjadi sebuah KEBIASAAN.
h. Slide 8:
SMK PL TARCISIUS
Semarang, 22 January 2010 8
BAGAIMANA?
• Ikutilah pelajarandengan baik dan kegiatan-kegiatan yang menggunakan metode presentasi
• Ikutilah diskusi-diskusi
• Mengikuti seminar/workshop
• Menambahpengetahuan
tentangpengembangan diri
• Refleksikan tiap pengalaman
Penjelasan Slide 8:
Subjek diminta menanyakan kepada diri subjek:
1. Apakah yang subjek lakukan selama ini sudah benar?
2. Apakah yang subjek lakukan sekarang hanya untuk kesenangan semu semata?
4. Dan selanjutnya yang harus subjek juga renungkan adalah setelah subjek melakukan itu semua. Apa yang harus subjek lakukan selanjutnya?
i. Slide 9:
SMK PL TARCISIUS
Semarang, 22 January 2010 9
Penjelasan Slide 9:
Ini hanya kalimat sederhana, tapi orang seringkali GAGAL untuk melaksanakannya. Lalu, pertanyaannya adalah apakah teman-teman sudah memiliki visi jangka panjang/mimpi yang ingin diraih?
Kalau sudah, raihlah, Kalau belum, maka segera “bermimpilah” dan “raihlah”.
Aktivitas 2: Pemutaran Film The Secret dan Video Orang Cacat 1. Tujuan Aktivitas 2
a. Subjek diharapkan mampu memiliki pemikiran yang positif tentang dirinya
b. Subjek diharapkan mampu menyadari bahwa terdapat kelebihan dalam dirinya yang sebenarnya ada, tapi belum dia kembangkan
2. Waktu 20 menit
3. Alat yang digunakan
a. LCD, Komputer, Sound
4. Pelaksanaan Step 1:
a. Peneliti mengajak subjek untuk melihat potongan film The Secret b. Setelah selesai menonton, subjek diminta untuk menceritakan
poin-poin penting yang dia dapatkan dari cerita the secret tersebut. Step 2:
a. Peneliti mengajak subjek untuk melihat potongan Video Orang Cacat b. Setelah selesai menonton, subjek diminta untuk menceritakan
poin-poin penting yang dia dapatkan dari cerita tersebut.
Aktivitas 3: Pemberian materi dan pemutaran video “The Power of Dream” 1. Tujuan Aktivitas 5
a. Subjek mengetahui pengaruh cita-cita/mimpi terhadap daya juang seseorang
b. Peserta mengetahui mengenai cita-cita yang mampu menggerakkan seseorang
2. Waktu 25 menit
3. Alat yang digunakan
a. LCD, Komputer, Sound, Kertas Pleno, dan Spidol
b. Power Point “The Power of Dream”
c. Clip lagu tema dan power point lagu tema (I have a dream – Westlife atau Laskar Pelangi – Nidji)
4. Pelaksanaan: Step 1:
1)Slide 1
Penjelasan slide 1:
Penjelasan slide 2:
Cita-cita ternyata memiliki kekuatan dahsyat bagi si pemilik cita-cita itu untuk melakukan berbagai hal dalam hidup ini. Cita-cita atau mimpi memiliki kekuatan untuk menggerakkan dan mengarahkan seluruh perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari. Semua orang besar, baik dalam dunia kemanusiaan digerakkan oleh cita-cita mereka, seperti Bunda Theresa, Martin Luther King, atau dalam dunia bisnis Walt Disney dengan industry kartunnya.
3)Slide 3
Penjelasan slide 3:
4)Slide 4
Penjelasan slide 4:
Keajaiban Disney terletak pada kekuatan cita-citanya. Membangun bisnis dalam dunia kartun adalah mimpinya sejak kecil. Cita-citanya tersebut tidak bergeming dan tidak berubah, meski saat itu banyak orang yang mengolok-oloknya sebagai pemuda yang kekanak-kanakan.
5)Slide 5
Penjelasan slide 5:
Step 2:
a. Peneliti memutarkan lagu Laskar Pelangi – Nidji dan mengajak subjek untuk menyanyi bersama
b. Peneliti mengajak peserta untuk menuliskan tentang dukungan dalam mencapai cita-cita
TAHAP REFLEKTIF KONTEKSTUAL
Aktivitas 1: Menuliskan refleksi 1. Tujuan Aktivitas 1
a. Subjek mencoba mengkaitkan informasi, pengetahuan, dan pengalaman yang sudah diterima
b. Subjek mencoba mengolah pengalamannya dalam bentuk tulisan 2. Waktu
a. 15 menit
3. Alat yang digunakan a. Kertas dan bolpoint 4. Pelaksanaan
a. Step 1: Guru Bimbingan Konseling membagikan pertanyaan sebagai acuan refleksi pada subjek dibantu peneliti
b. Step 2: Guru Bimbingan Konseling menjelaskan mengenai pertanyaan refleksi yang diberikan
Aktivitas 2: Sharing kelompok 1. Tujuan Aktivitas 2
a. Berbagi pengalaman yang pernah diperoleh
b. Subjek mampu menangkap sharing pengalaman ini untuk dikaitkan dengan dirinya
c. Subjek mampu menemukan model yang sesuai dengan dirinya dalam meningkatkan self efficacy
2. Waktu a. 30 menit
a. Microphone 4. Pelaksanaan
a. Step 1: Guru Bimbingan Konseling membagikan lembar pada subjek dibantu peneliti
b. Step 2: Guru Bimbingan Konseling menjelaskan mengenai pengisian lembar kerja yang telah diberikan
TAHAP REFLEKTIF KRITIKAL
Aktivitas 1: Pembuatan Goal Setting dan Analisa Tantangan ke depan 1. Tujuan Aktivitas 1
a. Subjek mampu menganalisa masalah, alternatif penyebab, solusi, dan mampu menetapkan tujuan hidupnya di masa depan
2. Waktu a. 15 menit
3. Alat yang digunakan
a. Kertas Kerja dan bolpoint 4. Pelaksanaan
a. Step 1: Guru Bimbingan Konseling membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dan mengarahkan subjek untuk men-sharing-kan apa yang sudah subjek tulis sebelumnya
b. Step 2: Guru Bimbingan Konseling menjadi mediator berlangsungnya proses sharing yang berlangsung
Aktivitas 2: Sharing perwakilan orang di depan kelas 1. Tujuan Aktivitas 1
a. Berbagi pengalaman yang pernah diperoleh
b. Subjek mampu menangkap sharing pengalaman ini untuk dikaitkan dengan dirinya
c. Subjek mampu menemukan model yang sesuai dengan dirinya dalam meningkatkan self efficacy
3. Alat yang digunakan a. Microphone 4. Pelaksanaan
a. Step 1: Guru Bimbingan Konseling membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dan mengarahkan subjek untuk men-sharing-kan apa yang sudah subjek tulis sebelumnya