• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hidrologi - AGUNG SAPUTRA BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hidrologi - AGUNG SAPUTRA BAB II"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hidrologi

Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang

kejadian,perputaran dan penyebaran air di atmofir,dipermukaan bumi

maupun di bawah permukaan bumi.Siklus hidrologi adalah bagian inti dari

yang tidak mempunyai awal dan ahir,dimana siklus hidrologi merupakan

gerakan air dipermukaan bumi.Selama berlangsungnya siklus

hidrologi,perjalanan air dari permukaan laut ke atmofir kemudian

kepermukaan tanah dan kembali lagi ke laut dan tidak pernah habis.Air

tersebut akan tertahan semantara di Sungai,Waduk atau Danau,dalam

tanah sehingga dapat dimanfatkan oleh manusia dan mahluk hidup

lainya(Asdak,1995).

(2)

xxiii 

 

B. Debit Andalan

Debit andalan adalah debit yang tersedia sepanjang tahun dengan

besarnya resiko kegagalan tertentu yang dapat dipakai untuk keperluan

diantaranya seperti irigasi,air minum,PLTA,dan lainya. Dengan resiko

kegagalan yang telah diperhitungkan jika ditetapkan debit andalan sebesar

80%berarti akan dihadapi resio adanya debit-debit yang lebih kecil dari

debit andalan 20% pengamatan(Anonim,1986:79).

Perhitungan ketersediaan air atau debit andalan diperlukan untuk

perhitungan neraca air sehingga dapat diketahui kemampuan air mengairi

areal layanan.Analisa debit andalan dilakukan dengan pendekatan berbeda

beda tergantung dari data yang tersedia.

1. Jika terdapat pencatatan debit yang panjang, debit andalan dihitung

berdasarkan data debit dengan menggunakan probabilitas keberhasilan

80%.

2. Jika terdapat pencatatan debit tetapi hanya dalam periode pendek,

maka debit andalan dihitung berdasarkan data curah hujan, akan tetapi

parameter yang digunakan dikalibrasi terhadap data debit yang ada.

3. Jika tidak terdapat pencatatan debit, maka debit andalan dihitung

berdasarkan data curah hujan dihitung dengan menggunakan Metode

(3)

Debit andalan adalah debit minimum sungai kemungkinan debit

dapat dipenuhi ditetapkan 80%, sehingga kemungkinan debit sungai lebih

rendah dari debit andalan sebesar20%. Untuk mendapatkan debit andalan

sungai,maka nilai debit, yang dianalisis adalah dengan Metode Mock,

menurut tahun pengamatan yang diperoleh,harus diurut dari yang terbesar

sampai yang terkecil. Kemudian dihitung tingkat keandalan debit tersebut

dapat terjadi,berdasarkan probabilitas kejadian mengikuti rumus Weibull

(Soewarto, 1995).

P =

x 100% ... 2.1

Dengan :

P : Probabilitas terjadinya kumpulan nilai yang diharapkan selama periode

pengamatan (%).

m : Nomor urut kejadian, dengan urutan variasi dari besar ke kecil.

n : jumlah data.

Dengan demikian pengertian debit andalan 80% adalah berdasarkan

pada nilai debit yang mendekati atau sama dengan nilai probabilitas (P)

(4)

 

C. Me

etode F.J M

Sumber

MOCK

Gambar r : Mock (19

xxv r 2.2 Skema 973) dalam

a debit anda Fitriati (20

alan F.J Mo 15)

(5)

Metode Mock dikembangkan oleh Dr.F.JMock. Metode Mock

untukmemperkirakan besarnya debit suatu daerahaliran sungai

berdasarkan konsep waterbalance. Air hujan yang jatuh (presipitasi)akan

mengalami evapotranspirasi sesuaidengan vegetasi yang menutupi

daerahtangkapan hujan. EvapotranspirasipadaMetode Mock adalah

evapotranspirasiyangdipengaruhi oleh jenis vegetasi, permukaantanah dan

jumlah hari hujan.

Proses perhitungan yang dilakukan dalam metode Mock sebagaiberikut:

(Indra, 2012).

1. Perhitungan evapotranspirasi potensial

2. Perhitungan evapotranspirasi aktual.

3. Perhitungan water surplus.

4.Perhitungan base flow dan direct runoff.

Metode F.J Mock digunakan dalam menghitung keseimbangan

air.Data yang dibutuhkan dalam perhitungan ini antara lain hujan bulanan

rata-rata (mm), jumlah hari hujan bulanan rata-rata (hari),

evapotranspirasi, limpasan permukaan, tampungan tanah dan aliran dasar

(6)

xxvii 

 

D. Presipitasi

Presipitasi adalah curahan atau turunnya air dari atmosfer ke

permukaan bumi dan laut dalam bentuk berbeda, yaitu curah hujan

didaerah tropis dan curah hujan serta salju di daerah beriklim sedang

(Indra, 2012). Curah hujan rata-rata bulanan dapat dihitung

denganmenggunakan metode rata-rata aljabar, metode ishoyet, dan

metodetheissen.Metode Mock menggunakan curah hujan bulanan

rata-rata.

E. Evapotranspirasi

Evapotranspirasi adalah proses dimana air berubah menjadi uap air

dan berpindah dari permukaan. Air menguap dari berbagai

permukaanseperti danau, sungai, tanah, dan vegetasi yang basah.

Transpirasi adalahproses penguapan air yang terkandung dalam lapisan

tanaman menguapke atmosfer. Transpirasi tergantung pada pasokan

energi, gradientekanan uap air, dan angin. Maka, radiasi matahari, suhu

udara,kelembaban udara, dan angin harus dipertimbangkan ketika

menentukan nilai transpirasi (Allen, 1998).

Evapotranspirasi merupakan faktor penting dalam memprediksi debit

dari data curah hujan dan klimatologi dengan menggunakan Metode Mock.

Alasannya karena evapotranspirasi inimemberikan nilai yang besar untuk

terjadinya debit dari suatu daerahaliran sungai. Evapotranspirasi diartikan

sebagai kehilangan air darilahan dan permukaan air dari suatu daerah

(7)

tentangevapotranspirasi potensial dan evapotranspirasi aktual diuraikan

dibawah ini

1. Evapotranspirasi Potensial

Evapotranspirasi potensial adalah evapotranspirasi

yangmungkin terjadi pada kondisi air yang tersedia berlebihan.

Faktor penting yang mempengaruhi evapotranspirasi potensial

adalahtersedianya air yang cukup banyak. Jika jumlah air selalu

tersediasecara berlebihan dari yang diperlukan oleh tanaman selama

prosestranspirasi, maka jumlah air yang ditranspirasikan relatif lebih

besardibandingkan apabila tersedianya air di bawah keperluan.

Beberaparumus empiris untuk menghitung evapotranspirasi potensial

adalahrumus empiris dari: Thornthwaite, Blaney-Criddle, Penman

danTurc-Langbein-Wundt. Perhitunganevaporasi potensial Penman

didasarkan pada keadaan evaporasi yang diperlukan panas

2. Evapotranspirasi Aktual

Evapotranspirasi aktual adalah evapotranspirasi yang terjadi

pada kondisi air yang tersedia terbatas. Evapotranspirasi

aktualdipengaruhi oleh proporsi permukaan luar yang tidak

tertutuptumbuhan hijau (exposed surface) pada musim kemarau dan

jumlahhari hujan dalam bulan yang bersangkutan. Besarnya

(8)

xxix 

 

F. Irigasi

Irigasi adalah menyalurkan air yang perlu untuk pertumbuhan

tanaman ke tanah yang diolah danmendistribusinya secara sistematis

(Sosrodarsono danTakeda, 2003). Irigasi adalah usaha

penyediaan,pengaturan dan pembuangan air irigasi untukmenunjang

pertanian yang jenisnya meliputi irigasipermukaan, irigasi rawa, irigasi air

bawah tanah, irigasipompa, dan irigasi tambak (PP No. 20 tahun 2006

tentang Irigasi).

Irigasi berguna juga untuk mempermudah dalam pengolahan

tanah,mencegah pertumbuhan gulma,mencegah akumulasi

garam,mengatur suhu tahandan membantu dalam usaha

sanitasi(Samsi,2012). Suroso (2006) mengartikan perairan sebagai

pemanfaatan serta pengaturanair dan sumber air yang meliputi

irigasi,pengembangan daerah rawa,pengendalian banjir,serta usaha

perbaikan sungai,waduk dan pengaturan penyediaan air minum,air

perkotaan dan air industri.

Berdasarkan cara pengaturan,pengukuran,serta kelengkapan

fasilitas,jaringan irigasi dapat dikelompokan mejadi 3jenis yaitu:jaringan

irigasi sederhana,jaringan irigasi semi teknis,dan jaringan irigasi teknis.

Dalam jaringan irigasi sederhana,pembagian air tidak diukur atau

(9)

1. Kebutuhan Air Irigasi (Water Requisite)

Air irigasi adalah sejumlah air yang umumnya yang diambil

dari sungai atau waduk dan dialirkan melalui jaringan irigasi,guna

menjaga keseimbangan jumlah air di lahan pertanian

Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evaporasi,kehilangan air,

kebutuhan air untuk tanaman dengan memperhatikan jumlah air

yang diberikan oleh alammelalui hujan dan kontribusi air tanah

(Sosrodarsonodan Takeda, 2003).

Menurut Susanto, (2004)perkiraan banyaknya air untuk

irigasi didasarkan pada faktor-faktor jenis tanaman,jenis tanah,cara

pemberian airnya.Cara pengolahan tanah,banyaknya turun

hujan,waktu penanaman,iklim pemeliharaan salurandan bangunan

eksploitasi.Banyaknya air pada petak sawah dapat dirumuskan

sebagai berikut:

= S + + P – ... 2.2 Dengan:

= kebutuhan air untuk irigasi(mm/hari).

P = perkolasi (mm/hari).

S = kebutuhan air untuk pengolahan tanah(mm/hari).

=evapotranspirasi (mm/hari).

(10)

xxxi 

 

2. Penggunaan Konsumtif (Etc)

Kebutuhan air konsumtif adalah jumlah air yang secara

potensial diperlukan untuk memenuhi evapotranspirasi suatuareal

tanaman agar dapat tumbuh secara normal.Pemakaian konsumtif

(evapotranspirasi)merupakan jumlah air suatu areal pertanaman

yang diguakanuntuk transpirasi,diuapkan dari permukaan tanah

dan permukaan air serta yang di intersepsi oleh

tanaman.evapotranspirasi dinyatakan dalam volume airpersatuan

luas seperti meter kubik per hekar atau dalam tinggi air seperti

milimeter (Arysad,1989).

Penggunaan konsumtif dapat dihitung dengan persamaan

sebagai berikut:

Etc = Eto x kc ... 2.3 Dengan:

Etc = penggunaan konsumtif (mm/hari).

Eto = evapotranspirsi potensial (mm/hari).

Kc = koefisien tanaman.

3. Pekolasi (P)

Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari zona tidak

jenuh, yang tertekan diantara permukaan tanah sampai ke

permukaan air tanah (zona jenuh).Laju perkolasi tergantung pada

(11)

tanggul sawah perlokasi dan rembesan air sawah berdasarkan

(Direktorat Jendral Pengairan,1986)yaitu sebesar 2 mm/hari.

4. Pengganti Lapisan Air (Wlr)

Pengganti lapisan air dilakukan sebanyak dua

kali,masing-masing 50 mm (3,33 mm/hari)selama sebulan dan dua bulan

setelah transplantasi atau pemindahan bibit (Direktorat Jendral

Pengairan,1986).

5. Kebutuhan Air Irigasi

Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evaporasi,kehilangan air,

kebutuhan air untuk tanaman denganmemperhatikan jumlah air

yang diberikan oleh alammelalui hujan dan kontribusi air tanah

(Sosrodarsonodan Takeda, 2003).

Untuk perhitungan kebutuhan irigasi selama penyiapan

lahan, digunakan metode yangdikembangkan oleh Van de Goor

dan Zijlsha (1968).Metode tersebut didasarkan pada laju air

konstan dalam lt/dt/ha selama periode penyiapan lahan

danmenghasilkan rumus sebagai berikut :

IR = /( – 1 ) ... 2.4 Dengan:

IR = Kebutuhan air irigasi ditingkat persawahan (mm/hari).

M = Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat

(12)

xxxiii 

 

M = + P ... 2.5 Dengan:

Eo = Evaporasi air terbuka yang diambil 1,1 ETselama penyiapan

lahan (mm/hari).

P = Perkolasi (mm/hari).

k = M.T/ S ... 2.6 Dengan:

T = Jangka waktu penyiapan lahan (hari).

S = Kebutuhan air, untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan air

50 mm.

6. Curah Hujan Efektif (Re).

Curah hujan efektif adalah curah hujan yang secara efektif

dan secara langsung dipergunakan memenuhi kebutuhan air

tanaman untuk pertumbuhan.Besarnya curah hujanefektif untuk

tanaman ditentukan sebesar 80% dari curah hujan rerata per 15

harian bulanan dengan kemungkinan kegagalan 20% atau dapat

juga disebut dengan curah hujan untuk perhitungan curah

hujan efektif ini menggunakan metode basic month dengan rumus:

=

+

1 ... 2.7

Dengan:

= curah hujan andalan dengan probilitas 80%.

(13)

Untuk tanaman padi,curah hujan efektifnya dapat dihitung

dengan persamaan berikut:

= 0,7 x ... 2.8 Dengan:

= hujan efektif tanaman padi (mm).

= hujan rancangan dengan probilitas 80%.

7. Kebutuhan Air Di Sawah (NFR)

Perkiraan banyaknya air untuk irigasi didasarkan pada

faktor-faktor jenis tanaman,jenis tanah,cara pemberianya,cara

pengolahan tanah,banyak turun curah hujan,waktu

penanaman,iklim,pemeliharaan saluran dan bangunan bendung dan

sebaginya

.

NFR = Etc + Ir + WLR + P - Re ... 2.9 Dengan:

NFR = kebutuhan air irigasi di sawah (it/dt/Ha).

Etc = penggunaan konsumtif (mm/hari).

P = perkolasi (mm/hari).

WLR = penggantian lapisan air (mm/hari).

Re = curah hujan efektif.

(14)

xxxv 

 

G. Pola Taman

Untuk memenuhi kebutuhan air irigasi disuatu daerah guna

menentukan pola tanam maka perlu dipertimbangkan. Tabel dibawah ini

merupakan contoh

Tabel2.1 : Pola tanam yang dapat dipakai: Ketersediaan air

untuk

jaringan irigasi

Pola tanam dalam satu tahun

1. Tersedia air cukup banyak

Padi – Padi – Palawija Padi – Padi – Palawija

2. Tersedia air dalam jumlah cukup

Padi – Padi – Bera

Padi – Palawija – Palawija

3. Daerah yang cenderung kekurangan air

Padi – Palawija – Bera Palawija – Padi – Bera

Gambar

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi (Asdak, 1995).

Referensi

Dokumen terkait

Kedudukan Dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Perumusan Isu Strategis Analisis lingkungan internal Analisis lingkungan eksternal Perumusan Tujuan, Sasaran, Strategi,

Kepuasan responden di Instalasi Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang kategori tinggi adalah 38 responden ( 38 % ) dan kategori sedang 62 responden ( 62 % ), dengan

Penelitian ini betujuan untuk mengungkap sekaligus mencari konsep pendidikan yang sesuai dengan etika profetik sebagai basisnya, menghilangkan dikotomik ilmu

Tugas perkembangan remaja dalam psikologi islam yaitu memiliki kesadararan tentang tanggungjawab terhadap semua makhuk, memiliki wawasan atau pengetahuan yang

Edukasi pada program acara Asyik Belajar Biologi dalam Mata Pelajaran. IPA

Ledakan penduduk juga terjadi karena rumah tangga tidak direncanakan secara baik dan tidak melihat faktor sebab akibat, banyak rumah tangga yang berdiri tapi tidak

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis..

The results showed that simultaneous shows that Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality, And Brand Loyalty have a significantly positive effect on purchase