• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

33

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku atau sekelompok orang. (Moleong, 2005).

Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah karena orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistik dan mendasar atau bersifat kealamiahan serta tidak bisa dilakukan di laboratorium melainkan harus terjun di lapangan. Oleh sebab itu, penelitian semacam ini disebut dengan field study (Nazir, 2005: 56).

Alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena ingin meninjau lebih dalam mengenai Pengelolaan Akun social media (facebook) oleh Bukalapak.com (Studi Kasus: Fanpages Facebook Bukalapak.com).

3.2 Tipe Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Deskriptif Kualitatif. Metode deskriptif-kualitatif tidak jarang melahirkan apa yang disebut Seltiiz, Wrightsman, dan Cook sebagai penelitian yang insightmulating, yakni penelitian terjun ke lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori. Ia tidak bermaksud menguji teori sehingga perspektifnya tidak tersaring. Ia bebas mengamati objeknya, menjelajah, dan menemukan wawasan-wawasan baru sepanjang penelitian. Penelitiannya terus-menerus mengalami reformulasi dan redireksi ketika informasi-informasi baru ditemukan. Hipotesis tidak datang sebelum penelitian, tetapi baru muncul dalam penelitian (Ardianto, 2010:60).

Menurut Creswell, metode deskriptif-kualitatif termasuk paradigma penelitian post-positivistik. Asumsi dasar yang menjadi inti paradigma penelitian post-positivisme adalah (Ardianto, 2010:60-61)

(2)

(a) Pengetahuan bersifat konjektural dan tidak berlandaskan apa pun. Kita tidak akan pernah mendapatkan kebenaran absolut. Untuk itu, bukti yang dibangun dalam penelitian seringkali lemah dan tidak sempurna. Karena itu, banyak peneliti berujar bahwa mereka tidak dapat membuktikan hipotesisnya, bahkan tidak jarang mereka gagal untuk menyangkal hipotesisnya. (b) Penelitian merupakan proses membuat klaim-klaim, kemudian menyaring sebagian klaim tersebut menjadi klaim-klaim lain yang kebenarannya jauh lebih kuat. (c) Pengetahuan dibentuk oleh data, bukti dan pertimbangan logis. Dalam praktiknya, peneliti mengumpulkan informasi dengan menggunakan instrumen pengukuran tertentu yang diisi oleh partisipan atau dengan melakukan observasi mendalam di lokasi penelitian. (d) Penelitian harus mampu mengembangkan pernyataan yang relevan dan benar, pernyataan yang dapat menjelaskan situasi yang sebenarnya atau mendeskripsikan relasi kausalitas dari suatu persoalan. Dalam penelitian kuantitatif, membuat relasi antarvariabel dan mengemukakan dalam pertanyaan dan hipotesis. (e) Aspek terpenting dalam penelitian adalah sikap objektif. Para peneliti harus menguji kembali metode dan kesimpulan yang sekiranya mengandung bias. Untuk itulah penelitian kuantitatif dilakukan. Dalam penelitian kuantitatif, standar validitas dan reliabilitas menjadi dua aspek penting yang wajib dipertimbangkan oleh peneliti (Burbules, dalam Creswell. 2010:10).

Metode deskrptif kualitatif digunakan di dalam penelitian ini karena dalam mengumpulkan data dengan terjun langsung ke lapangan dan mencatat semua fenomena yang ada.

Metode deskriptif kualitatif sangat berguna untuk melahirkan teori-teori tentatif. Itu perbedaan esensial antara metode deskriptif kualitatif dengan metode-metode lain. Metode deskriptif kualitatif mencari teori, bukan menguji teori; hypothesis generating, bukan hypothesis testing; dan heuristic, bukan verifikasi. Ciri lain metode deskriptif kualitatif ialah menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah (natural setting).

Metode deskriptif kualitatif dipilih karena hasil dari penelitian ini akan disajikan secara deskriptif dan berbentuk hasil wawancara yang sudah dianalisis sebelum data ini disajikan. Hasil penelitian yang diperoleh dengan terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat, membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasi (instrumennya adalah pedoman observasi, pen) dan tidak berusaha untuk memanupulasi variabel.

(3)

3.3 Metode Penelitian

Studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai macam aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Menelaah berbagai sumber data membutuhkan berbagai macam instrumen pengumpulan data. Karena itu, dapat menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan, dokumentasi-dokumentasi, kuesioner (hasil survei), rekaman, bukti-bukti fisik, dan lainnya.

Robert K. Y, memberikan batasan mengenai metode studi kasus sebagai riset yang menyelidiki fenomena di dalam konteks tak tampak dengan jelas, dan di mana multisumber bukti dimanfaatkan.

Menurut Mulyana, studi kasus dilakukan secara seksama dan dengan berbagai cara mengkaji sejumlah besar variabel mengenai suatu kasus khusus. Dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian, yang bertujuan memberikan uraian yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. Karena itu, studi kasus mempunyai ciri-ciri :

1. Partikularistik : Artinya studi kasus berfokus pada situasi, peristiwa, program atau fenomena tertentu.

2. Deskriptif : Hasil akhir metode ini adalah deskriptif detail dari topik yang diteliti.

3. Heuristik : Metode studi kasus membantu khalayak memahami apa yang sedang diteliti. Interpretasi baru, perspektif baru, makna baru merupakan tujuan dari studi kasus.

4. Induktif : Studi kasus berangkat dari fakta-fakta di lapangan, kemudian menyimpulkan ke dalam tataran konsep atau teori. (Kriyantono, 2006: 64-65)

(4)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Sedangkan teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah : 1. Studi Pustaka

Merupakan sebuah proses pengumpulan data teoritis yang berasal dari buku-buku, jurnal-jurnal, media online (internet), media cetak dan elektronik, maupun bahan referensi lainnya.

2. Observasi

Kegiatan observasi atau pengamatan merupakan kegiatan di terjun langsung mana terjun langsung ke lapangan atau tempat penelitian. Secara umum pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan objek pengamatan (Djaali & Muljono, 2007: 7). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghimpun data penelitian. Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Observasi dapat dilakukan baik secara partisipatif (participant observation) maupun non-partisipan (non-participant observation).

Kelebihan metode observasi (Herdiansyah, 2011: 133-134) adalah :

a. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi karena biasanya pengamatan langsung dilakukan secara seksama setiap detil perilaku yang batasan perilaku yang diobservasi sudah ditentukan sebelumnya.

b. Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan oleh subjek hingga kepada hal yang detil, pekerjaan-pekerjaan rumit yang kadang-kadang sulit untuk diterangkan, tetapi dengan menggunakan metode observasi, hal tersebut mampu untuk diungkapkan.

c. Dapat menggambarkan lingkungan fisik dengan lebih detil, misalnya tata letak ruangan peralatan, penerangan, gangguan suara dan lainnya.

d. Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaan tertentu.

(5)

Selain kelebihan, adapun kekurangan dari metode observasi yaitu :

a. Pada umumnya, orang yang diamati merasa terganggu dan merasa tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaan dengan tidak semestinya. Atau karena diamati, perilakunya tidak alamiah, bisa saja dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangi.

b. Suatu perilaku yang dimunculkan pada saat dilakukan observasi terkadang tidak merepresentasikan perilaku dan kondisi yang sebenarnya. Bahkan perilaku yang dituju tidak muncul pada saat observasi.

c. Adanya bias seperti penilaian diberikan berdasarkan keterlibatan perasaan terhadap perilaku yang muncul. Atau adanya kecenderungan untuk memberikan penilaian yang baik dan buruk ketika kondisi atau keadaannya meragukan.

d. Orientasi peneliti. Misalnya ketika seorang yang diobservasi berpakaian rapih dan bertingkah laku sopan, tetapi karena peneliti juga merupakan orang yang menjunjung tinggi kerapihan dan kesopanan maka kecenderungan untuk memberikan penilaian yang netral akan terganggu. Contoh lainnya ketika mengobservasi seseorang yang sangat dekat atau keluarga maka penilaian akan menjadi kabur.

Namun, tidak semua observasi bisa dikatakan sebagai metode dalam riset. Karena metode pengumpulan data melalui observasi memerlukan syarat-syarat tertentu agar bermanfaat bagi kegiatan riset. Kegiatan observasi baru bisa dikatakan sebagai kegiatan pengumpulan data penelitian bila memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Observasi digunakan dalam riset dan telah direncanakan secara sistematik. 2. Observasi harus berkaitan dengan tujuan riset yang telah ditetapkan

3. Observasi yang dilakukan harus dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proporsisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang harus menarik perhatian.

4. Observasi dapat dicek dan dikontrol mengenai validitas dan kredibilitasnya. Metode observasi adalah metode di mana dilakukan pengamatan secara langsung objek yang diteliti. Penelitian ini menggunakan jenis observasi pastisipan,

(6)

di mana ikut berpartisipasi sebagai anggota kelompok yang diteliti. Observasi partisipan dipilih karena penelitian dilakukan dengan terjun langsung dalam proses pengelolaan akun social media facebook Bukalapak.com

Dalam hal ini, kegiatan observasi dilakukan secara berkala di divisi marketing Bukalapak.com khususnya di dalam subdivisi Public Relations. Observasi dilakukan sendiri oleh observasi partisipan, di mana penelitian dilakukan dengan terjun langsung melakukan kegiatan pengelolaan akun social media facebook. Kegiatan observasi ini dilakukan dengan cara berinteraksi dengan social media facebook dengan program kerja yang telah direncanakan seperti daily update, serta kontrol yang berkala pada social media facebook yang digunakan.

3. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semistruktur. Pada wawancara semistruktur, biasanya mempunyai daftar pertanyaaan tertulis tapi memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas, yang terkait dengan permasalahan. Wawancara ini dikenal pula dengan nama wawancara terarah atau wawancara bebas terpimpin. Artinya wawancara dilakukan secara bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah disiapkan terlebih dahulu.

Di sini pedoman permasalahan yang akan ditanyakan merupakan landasan atau pijakan dalam melakukan wawancara. Kemudian dimungkinkan untuk mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga dimungkinkan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap. Contoh metode pengumpulan data yang menggunakan wawancara semistruktur ini adalah focus group discussion. Focus group adalah bentuk diskusi bebas yang dilakukan sekelompok orang, diatur oleh moderator, didesain untuk mengumpulkan informasi tentang topik tertentu. Moderator ini dilengkapi dengan instrumen wawancara semi struktur. (Kriyantono, 2010:101-102) Teknik pengumpulan data ini diterapkan di dalam penelitian ini karena sebelum mencari informasi dipersiapkan daftar pertanyaaan tertulis tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas, yang terkait dengan permasalahan. Wawancara dengan

(7)

informan dilakukan secara bebas tapi terarah dengan tetap pada jalur pokok pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang lebih lengkap.

Alat yang digunakan dalam metode wawancara ini adalah alat tulis dan kertas agar bisa dicatat dengan leluasa mengenai unsur-unsur penting dari jawaban subjek. Juga menggunakan record atau alat perekam suara untuk mencegah adanya hasil wawancara yang terlupakan.

3.4.1 Sumber Data

Sedangkan sumber data pada penelitian ini menggunakan Data Primer dan Sekunder.

1. Data Primer

Menurut Umar data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan sebagai objek penulisan. Metode wawancara mendalam atau in-depth interview dipergunakan untuk memperoleh data dengan metode wawancara dengan narasumber yang akan diwawancarai.

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara dengan pedoman wawancara. Wawancara dengan penggunaan pedoman (interview guide) dimaksudkan untuk wawancara yang lebih mendalam dengan memfokuskan pada persoalan-pesoalan yang akan diteliti. Pedoman wawancara biasanya tidak berisi pertanyaan-pertanyaan yang mendetil, tetapi sekedar garis besar tentang data atau informasi apa yang ingin didapatkan dari narasumber yang nanti dapat disumbangkan dengan memperhatikan perkembangan konteks dan situasi wawancara. (Umar, 2003:56)

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono, data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengguna, misalnya penelitian harus melalui orang lain atau mencari melalui dokumen. Data ini diperoleh dengan menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap berbagai buku dan diperoleh berdasarkan catatan-catatan yang berhubungan dengan penelitian, selain itu menggunakan data yang diperoleh dari internet. (Sugiyono, 2005:62)

(8)

1. Data Primer dalam penelitian ini dari hasil wawancara dengan top seller, buyer, head of merchant relations&PR, dan CEO Bukalapak.com.

2. Data Sekunder dalam penelitian ini dari dokumentasi dan studi kepustakaan. Memperoleh data yang sudah jadi (tersedia) melalui informasi yang dikeluarkan di Bukalapak.com.

a. Dokumentasi

Bentuk dokumentasi yang digunakan penelitian ini adalah : Fanpages Facebook Bukalapak.com

b. Kepustakaan

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk menghimpun data atau informasi yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini sumber kepustakaan berupa buku-buku, jurnal-jurnal mengenai penelitian yang berhubungan dengan topik atau masalah yang diteliti.

3.4.2 Narasumber

Berikut 4 informan yang dianggap kompeten dan dinilai mampu memberikan informasi tentang pengelolaan fanpages facebook Bukalapak.com. Informan yang dipilih di dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 pihak, dari pihak internal dan eksternal. Pihak internal yang dipilih adalah CEO dan Head of Marketing&Public Relations, sedangkan pihak eksternal yang dipilih adalah top seller dan buyer Bukalapak.com.

a) CEO

Nama : Achmad Zaky

Jabatan : CEO Bukalapak.com

Bapak Achamd Zaky sebagai CEO Bukalapak.com dipilih menjadi informan karena CEO memiliki tanggung jawab yang besar kepada perusahaan dan mengetahui kelebihan dan kekurangan perusahaan.

(9)

b) Head of Marketing&Public Relations Nama : Adhitya Insan Mahaputra

Jabatan : Head of Merchant Relations&Public Relations

Bapak Adhitya Insan Mahaputra sebagai Head of Merchant Relations&Public Relations dipilih menjadi informan karena Head yang melakukan delegasi tugas kepada public relations untuk mengelola konten social media Bukalapak.com.

c) Top Seller

Nama : Naga Natio

Jabatan : Owner Monster Bike Bellezza

Bapak Naga Natio sebagai Owner Monster Bike Bellezza dipilih menjadi informan karena Monster Bike Asia adalah salah satu top seller Bukalapak.com, Monster Bike mencatat transaksi serta feedback positif yang tinggi.

Gambar 3.1 Screenshot Account Monster Bike Asia Bukalapak.com (Sumber : Bukalapak.com)

(10)

d) Buyer

Nama : Renny Wijayanti Posisi : Buyer Bukalapak.com

Ibu Renny Wijayanti sebagai buyer Bukalapak.com dipilih menjadi informan karena Ibu Renny merupakan salah satu buyer aktif melakukan transaksi di Bukalapak.com.

Gambar 3.2 Screenshot Account Renny Wijayanti Bukalapak.com (Sumber : Bukalapak.com)

(11)

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Herdiansyah, 2011: 156).

Menurut dari tujuan analisis, maka ada dua hal yang ingin dicapai dalam analisis data kualitatif, yaitu :

1. Menganalisis proses berlangsungnya suatu fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses tersebut.

2. Menganalisis makna yang ada dibalik informasi, data dan proses suatu fenomena sosial tersebut.

Menurut Miles dan Huberman ada tiga jenis kegiatan dalam analisis data: a. Reduksi. Reduksi bukan sesuatu yang terpisah dari analisis. Ia merupakan

bagian dari analisis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan. Reduksi data terjadi secara berkelanjutan hingga laporan akhir. Bahkan sebelum data secara aktual dikumpulkan, reduksi data antisipasi terjadi sebagaimana diputuskan oleh peneliti (sering tanpa kesadaran penuh). Sebagaimana pengumpulan data berproses, terdapat beberapa bagian selanjutnya dari reduksi data (membuat rangkuman, membuat tema-tema, membuat gugus-gugus, membuat pemisahan-pemisahan, menulis memo-memo).

b. Model data (data display). Kita mendefinisikan model sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif selama ini adalah teks naratif.

c. Penarikan/Verifikasi kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, penelitian kualitatif mulai memutuskan apa makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat, dan proposisi-proposisi (Emzir. 2010: 129-133).

(12)

Teknik analisis data dengan mereduksi data dalam artian memfilterisasi hasil wawancara dengan informan sebelum menyajikan data di dalam model data. Setelah data ditampilkan dalam bentuk model data, penarikan kesimpulan akan dilakukan untuk mengetahui makna dari pertanyaan penelitian.

3.6 Teknik Keabsahan Data

Setiap riset harus bisa dinilai, ukuran kualitas sebuah riset terletak pada kesahihan atau validitas data yang dikumpulkan selama riset. Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Analisis Triangulasi yaitu menganalisis jawaban subjek dengan meneliti kebenaran dengan data empiris yang tersedia. Di sini jawaban subjek dicek kembali dengan dokumen yang ada. 3.6.1 Keabsahan Konstruk (Construct Validity)

Keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastiaan bahwa yang berukur benar-benar merupakan variabel yang ingin diukur. Keabsahan ini juga dapat dicapai dengan proses pengumpulan data yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Dalam (Kriyantono, 2006: 72) terdapat 5 macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan, yaitu triangulasi sumber, triangulasi waktu, triangulasi teori, triangulasi periset dan triangulasi metode.

Penulisan penelitian ini menggunakan triangulasi metode. Triangulasi metode adalah usaha mengecek keabsahan data atau mengecek keabsahan temuan riset. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan hasil yang sama. Penelitian ini menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda.

Penelitian ini menganalisis penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai pembanding. Pencarian informasi dilakukan secara langsung kepada informan yang lebih dari satu yaitu top seller, buyer, head of merchant relations&PR, dan CEO Bukalapak.com. Data yang diperoleh adalah hasil wawancara semistruktur yang dilakukan secara langsung di lapangan. Data yang

(13)

diperoleh dibandingkan menggunakan koding data. Data yang dibandingkan adalah data mengenai pengelolaan facebook yang dilakukan oleh PR Bukalapak.com dalam membangun brand trust menggunakan branding payment system dan tips and trick jual beli online. Dari data tersebut dikaji apakah mencapai target dalam arti apakah terjadi kesesuaian di dalam data yang diperoleh. Kemudian dilakukan penarikkan kesimpulan dari hasil yang sudah diperoleh.

Gambar

Gambar 3.1 Screenshot Account Monster Bike Asia Bukalapak.com  (Sumber : Bukalapak.com)
Gambar 3.2 Screenshot Account Renny Wijayanti Bukalapak.com  (Sumber : Bukalapak.com)

Referensi

Dokumen terkait

Adanya kesenjangan antara peraturan yang berlaku mengenai pendaftaran harta tanah wakaf di Indonesia dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, maka penulis

Tindakan untuk menurunkan pengeluaran yang kami lakukan telah membuahkan hasil seperti yang terlihat dalam penurunan 13% beban crewing menjadi US$ 11,1 juta

Berkenaan dengan hal tersebut maka desa Bandar Jaya berubah menjadi Kelurahan Bandar Jaya, merupakan tempat yang telah kami kunjungi untuk mengetahui monografi

Dan melakukan pemilihan set data yang akan digunakan, Pemilihan akan tergantung pada beberapa aspek data koleksi proses seperti dalam kasus Generalisasi Data Warehouse

Pusat pemikiran tidak lagi kosmos, seperti pada jaman Yunani kuno, atau Tuhan, seperti dalam Abad Pertengahan Eropa, melainkan manusia.. MuIai saat itu manusialah

Hal ini dibuktikan dengan Fhitung> Ftabel, yaitu 13,538>1,79 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh

TERHADAP AKTIVITAS EKSTRAK KASAR ENZIM SELULASE DARI ISOLAT Bacillus subtilis STRAIN SF01.. YEHEZKIEL BILLY OENTORO

Oleh karena itu, pada makalah ini akan dijelaskan mengenai pengertian menempel atau okulasi, macam-macam cara okulasi, faktor  –   faktor yang mempengaruhi