• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA PASCASARJANA UNIVERSITAS PASUNDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA PASCASARJANA UNIVERSITAS PASUNDAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN AKADEMIK

2014/2015

MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA

PASCASARJANA UNIVERSITAS PASUNDAN

(2)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page ii

KATA PENGANTAR

Penyelenggaraan program Magister Pendidikan Matematika (MPM) Pascasarjana UNPAS memiliki perbedaan dengan penyelenggaraan program pendidikan pada jenjang Sarjana (S1). Hasil-hasil kajian dan gagasan yang diperoleh, baik dari pimpinan pascasarjana, pimpinan program studi, maupun para dosen dan mahasiswa, serta dari staf administratif, merupakan bahan masukan yang amat penting untuk merevisi pedoman akademik ini.

Secara garis besarnya, pedoman akademik MPM Pascasarjana UNPAS ini mengatur : (1) Praperkuliahan, Perkuliahan, (2) Masa Studi, Beban Studi, Berhenti Sementara, Peringatan Akademik, Pemutusan Studi, dan Sanksi Akademik, (3) Pembimbing Akademik, (4) Alih Kredit Akademik, (5) Penilaian Hasil Perkuliahan, (6) Seminar Proposal, Penulisan Tesis, (7) Ujian Komprehensif, (8) Ujian Sidang Tesis, (9) Etika Akademik.

Pedoman Akademik MPM Pascasarjana UNPAS ini diharapkan menjadi rujukan bagi seluruh civitas akademika. Dengan pedoman ini semua pihak yang berkepentingan, terutama lembaga pascasarjana sendiri, dapat membantu memfasilitasi terwujudnya pelayanan akademik yang efektif dan efisien, sehingga memberikan kepuasan kepada semua pihak.

Ketua Program Studi,

(3)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………. ii

DAFTAR ISI ………... iii

VISI MISI ……… vi

BAB I PRAPERKULIAHAN BAGI MAHASISWA BARU …… 1

A. Tujuan ………..….. 1

B. Materi sajian ……….……….……… 1

C. Pelaksanaan ………..………….…. 2

D. Evaluasi dan Sanksi ………..….… 2

BAB II MASA STUDI, BEBAN STUDI, BERHENTI SEMENTARA, PERINGATANAKADEMIK, PEMUTUSAN STUDI, DAN SANKSI AKADEMIK ……….….… 3

A.Masa Studi Pendidikan ………..……….… 3

B.Beban Studi Pendidikan ………...………..… 4

C.Berhenti Sementara ………....… 4

D.Peringatan Akademik, Sanksi Akademik, dan Pemutusan Studi ………...…….… 5

BAB III ALIH KREDITAKADEMIK ….………..………… 6

A. Alih Kredit Akademik ………...… 6

BAB IV PENILAIAN HASIL PERKULIAHAN ………….…… 8

A. Acuan Penilaian ……….……… 8

B. Komponen Penilaian ………..…… 8

C. Nilai Mata Kuliah dan Status Kelulusan …………...…. 8

D. Ujian Tengah Semester dan Akhir Semester ……...… 12

(4)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page iv

F. Perbaikan Nilai ……… 13

G. Penilaian Keberhasilan Studi Semester ………...…… 14

BAB V SEMINAR PROPOSAL, PENULISAN TESIS ………… 15

A. Seminar Proposal Penelitian Tesis ……….…….. 15

B. Pembimbing Tesis ……… 16

BAB VI UJIAN KOMPREHENSIF ……… 19

A. Status ……… 19 B. Tujuan ……….……. 19 C. Persyaratan ………...…… 19 D. Ruang Lingkup ……… 19 E. Pelaksanaan ………..…… 20 F. Penilaian ………...…… 20

G. Ujian Komprehensif Ulang ………..…… 21

BAB VII UJIAN SIDANG TESIS ………..…… 22

A. Tujuan dan Persyaratan Ujian Sidang Tesis ………… 22

B. Pelaksanaan Ujian Sidang Tesis ………..… 24

C. Penilaian Sidang Ujian Tesis ……….… 25

D. Penentuan Yudisium ……… 26

E. Perbaikan Ujian Sidang Tesis dalam rangka Lulus Bersyarat ………... 27

BAB VIII ETIKA AKADEMIK DAN PLAGIARISME ………… 28

A. Pengertian dan Bentuk-bentuk Plagiarisme ……..…... 28

B. Tindakan terhadap Pelaku Plagiarisme ………….…… 30

C. Upaya Mencegah Plagiarisme ………..…… 30

(5)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 1

BAB I

PRAPERKULIAHAN BAGI MAHASISWA BARU A. Tujuan

Praperkuliahan adalah kegiatan akademik bagi mahasiswa baru Program Magister Pendidikan Matematika (MPM) Pascasarjana UNPAS yang bertujuan untuk (1) membentuk kesamaan pemahaman orientasi kajian keilmuan program studi yang akan ditekuninya; (2) memberikan mahasiswa kompetensi dasar awal yang sama dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan (3) memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai program akademik dan aturan-aturan kelembagaan yang berlaku di MPM Pascasarjana UNPAS. Pelaksanaan program ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa mahasiswa baru memiliki latar belakang bidang keilmuan yang beragam dan berasal dari lembaga pendidikan yang berbeda-beda. Setelah mengikuti kegiatan ini, para mahasiswa diharapkan : (1) memahami prinsip-prinsip dasar dan orientasi kajian dalam bidang keilmuan yang akan didalaminya dan (2) memiliki kesiapan untuk mengikuti perkuliahan dan memenuhi tugas-tugas akademik yang dituntut selama menempuh pendidikan.

B. Materi Sajian

Materi praperkuliahan terdiri atas beberapa pokok bahasan yang berkaitan dengan:

1. Falsafah Kemasyarakatan 2. Bahasa Inggris

3. Proses Berpikir Matematika 4. Metodologi Penelitian

(6)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 2

C. Pelaksanaan

Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi mahasiswa pada pelaksanaan praperkuliahan adalah yang berikut ini:

1. Kegiatan praperkuliahan diikuti semua mahasiswa baru program MPM Pascasarjana UNPAS

2. Mahasiswa wajib menandatangani daftar hadir selama

praperkuliahan.

D. Evaluasi dan Sanksi

Setelah seluruh kegiatan praperkuliahan selesai, Program Studi melakukan evaluasi untuk mengetahui keefektifan penyelenggaraan praperkuliahan. Program Studi memberikan sanksi yang proporsional bagi mahasiswa yang tidak mengikuti sebagian atau seluruh kegiatan praperkuliahan.

(7)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 3

BAB II

MASA STUDI, BEBAN STUDI, BERHENTI SEMENTARA, PERINGATAN AKADEMIK, PEMUTUSAN STUDI DAN

SANKSI AKADEMIK A. Masa Studi Pendidikan

Masa studi ialah waktu yang ditempuh seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program studi MPM Pascasarjana UNPAS. Ketentuan masa studi adalah sebagai berikut:

1. Masa studi dirancang selama 1 – 7 semester.

2. Dalam batas waktu 7 semester tersebut, tidak tercakup waktu berhenti sementara atau cuti akademik.

3. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studinya dalam batas waktu maksimum, kehilangan statusnya sebagai mahasiswa MPM Pascasarjana UNPAS. Apabila yang bersangkutan masih berniat untuk melanjutkan studinya, kepadanya diwajibkan menempuh kembali seluruh prosedur sebagai mahasiswa baru setelah berkonsultasi dengan Ketua Program MPM Pascasarjana UNPAS.

4. Selama menempuh pendidikan, mahasiswa wajib melakukan

registrasi ulang pada setiap semester sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam kalender akademik MPM Pascasarjana UNPAS. 5. Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi ulang pada waktu yang

telah ditentukan kehilangan statusnya sebagai mahasiswa MPM Pascasarjana UNPAS.

(8)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 4

B. Beban Studi Pendidikan

Mahasiswa MPM Pascasarjana UNPAS mendapatkan ketentuan beban studi sebagai berikut:

1. Beban studi MPM Pascasarjana UNPAS 46 (empat puluh enam) SKS

yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan selama-lamanya 7 (tujuh) semester termasuk penyusunan tesis, setelah program sarjana.

2. Rincian matakuliah MPM Pascasarjana UNPAS adalah sebagai

berikut :

a. Matakuliah Pengembangan Keahlian (MPK) 20 SKS

b. Matakuliah Pengembangan Matematika (MPM) 18 SKS

c. Tesis 6 SKS

3. Jumlah beban perkuliahan setiap semester maksimum 15 SKS.

C. Berhenti Sementara

Mahasiswa dapat mengajukan cuti atau berhenti sementara dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Mahasiswa yang disebabkan oleh sesuatu hal terpaksa harus meninggalkan perkuliahan atau kegiatan akademik lainnya (bukan karena mengikuti perkuliahah atau kegiatan akademik di tempat lain) diperkenankan mengajukan permohonan berhenti sementara kepada Direktur Pascarajana, dalam jangka waktu maksimal 2 smester, disetujui Ketua Program Studi dan ketua komisi pembimbing.

2. Syarat-syarat pengajuan berhenti sementara sebagai berikut :

a. Masih terdaftar sebagai mahasiswa MPM Pascasarjana UNPAS,

minimal satu semester;

b. Permohonan cuti akademik hanya akan dipertimbangkan apabila

diajukan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum perkuliahan semester akan berjalan.

(9)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 5

c. Hak cuti berlaku untuk mahasiswa yang belum melewati batas masa studi.

d. Bagi mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, permohonan cuti akademik akan diperhatikan setelah mendapat persetujuan pihak pemberi beasiswa.

e. Mendapatkan persetujuan dari Ketua Program Studi dan Direktur Pascasarjana melalui Sekretaris Pascasarjana;

f. Masa cuti resmi bila telah mendapatkan penetapan pimpinan FPs.

g. Izin berhenti sementara berlaku maksimal 2 (dua) semester, tetapi tidak dalam waktu berurutan.

D. Peringatan Akademik, Sanksi Akademik, dan Pemutusan Studi

Mahasiswa akan diberi peringatan akademik dan sanksi akademik dengan ketentuan berikut:

1. Peringatan Akademik

a. Mahasiswa yang memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sampai dengan Semester II kurang dari 2,75 akan diberi peringatan tertulis.

b. Mahasiswa yang pada tiap semester tidak memperlihatkan kemajuan akademis, baik dalam kegiatan penulisan tesis, maupun dalam ujian komprehensif, akan diberi peringatan berupa Surat Peringatan dari Ketua Program.

2. Sanksi Akademik

MPM Pascasarjana UNPAS memberikan sanksi kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran akademik. Sanksi tersebut bersifat edukatif dan disesuaikan dengan jenis pelanggarannya.

(10)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 6

BAB III

ALIH KREDIT AKADEMIK A. Alih Kredit Akademik

Mahasiswa pascasarjana dari universitas lain yang diterima di MPM Pascasarjana UNPAS dapat melakukan alih kredit akademik dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Satuan kredit semester yang dapat diakui adalah sebanyak-banyaknya (a) 20% sks yang ditempuh di program Pascasarjana asal yang berakreditasi satu tingkat di bawah, (b) 75% dari sks yang ditempuh di program Pascasarjana asal yang berakreditasi sama, dan 100% sks yang ditempuh di program Pascasarjana asal yang berakreditasi di atas.

2. Mahasiswa dapat mengajukan kredit alihan secara tertulis dengan mengisi Format Alih Kredit. Ketua Program Studi melakukan penilaian dan persetujuan terhadap usul pengalihan kredit tersebut. 3. Mahasiswa yang melakukan alih kredit harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

a. berasal dari sekolah/program pascasarjana perguruan tinggi sederajat;

b. Hanya mata kuliah yang dilengkapi dengan nilai mutu yang dapat dipindahkan satuan kredit semesternya.

c. Mahasiswa pindahan wajib mengikuti mata kuliah kekhususan yang menjadi unggulan FPs atau Prodi.

d. harus mengikuti dan lulus tes masuk MPM Pascasarjana UNPAS;

e. telah mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi asal minimal 2 (dua) semester.

(11)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 7

f. memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,75 dari seluruh program/mata kuliah yang telah ditempuh;

g. program studi yang dipilih harus relevan dengan program studi semula;

h. masa studi yang telah ditempuh pada program studi di perguruan tinggi asal, diperhitungkan dalam menentukan batas waktu maksimum masa studi mahasiswa di MPM Pascasarjana UNPAS.

(12)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 8

BAB IV

PENILAIAN HASIL PERKULIAHAN A. Acuan Penilaian

Penilaian terhadap keberhasilan studi mahasiwa untuk setiap mata kuliah didasarkan atas Penilaian Acuan Normal (PAN), yaitu dengan mengacu kepada persentase daya serap materi perkuliahan atau tingkat pencapaian tujuan perkuliahan.

B. Komponen Penilaian

Nilai keberhasilan studi untuk setiap mata kuliah merupakan hasil kumulatif dari komponen tugas, Ujian Tengah Semester, Ujian akhir Semester serta komponen penilaian lainnya yang meliputi:

1. Penguasaan terhadap materi perkuliahan yang ditampilkan dalam Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester;

2. Kemampuan mencurahkan gagasan ilmiah secara tertulis berkenaan dengan suatu masalah dalam mata kuliah yang ditempuh melalui penyusunan makalah;

3. Kemampuan memahami bahan bacaan melalui penyusunan laporan pembahasan buku, jurnal, atau bahan bacaan lainnya;

4. Kemampuan berdiskusi dan menyajikan gagasan di kelas 5. Seminar usulan penelitian dan ujian sidang

C. Nilai Mata Kuliah dan Status Kelulusan

Dosen dan mahasiswa harus mencermati penentuan nilai mata kuliah dan status kelulusan, seperti di bawah ini:

(13)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 9

1. Sistem penilaian yang digunakan oleh dosen untuk menentukan kelulusan mahasiswa dalam setiap mata kuliah dapat dilihat pada skema berikut:

Nilai Angka Deskripsi A

A-3.8 - 4.0

3.5 - 3.7

A = Nilai ini diberikan apabila mahasiswa

menunjukkan kinerja atau kemampuan sangat tinggi berkaitan dengan pemahaman tentang konsep-konsep utama bidang studi dan riset bidang studi.

Mahasiswa menguasai keterkaitan di antara konsep-konsep itu dan mampu menjelaskannya secara utuh kepada orang lain dalam bentuk lisan dan tulisan.

B+ B B- 3.1 - 3.4 2.8 - 3.0 2.5 - 2.7

B = Nilai ini diberikan apabila mahasiswa

menunjukkan kinerja atau kemampuan relatif tinggi berkaitan dengan pemahaman tentang konsep-konsep utama bidang studi dan riset bidang studi.

Mahasiswa menguasai keterkaitan di antara sebagian

besar konsep-konsep tersebut dan mampu

menjelaskannyasecara parsial saja kepada orang lain dalam bentuk lisan dan tulisan.

C+ C 2.1 - 2.4 2.0 (passing grade)

C = Nilai ini diberikan apabila mahasiswa

menunjukkan kinerja atau kemampuan yang kurang memuaskan berkaitan dengan pemahaman tentang konsep-konsep utama bidang studi dan riset bidang studi.

Mahasiswa menguasai sedikit saja keterkaitan di antara konsep-konsep itu dan kurang mampu menjelaskannya kepada orang lain dalam bentuk lisan dan tulisan.

(14)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 10

G Gagal G = Nilai ini diberikan apabila mahasiswa

menunjukkan kinerja atau kemampuan yang rendah berkaitan dengan pemahaman tentang konsep-konsep utama bidang studi dan riset bidang studi. Mahasiswa tidak menguasai keterkaitan di antara konsep-konsep itu dan tidak mampu menjelaskannya kepada orang lain dalam bentuk lisan dan tulisan.

BL BL = Nilai ini diberikan apabila mahasiswa belum

menyelesaikan tugas yang dibebankan oleh dosen hingga akhir masa perkuliahan sehingga kelulusannya harus ditunda.

Skema penilaian tersebut juga dapat ditafsirkan dalam bentuk konversi persentase berikut ini:

Nilai Tingkat Kemampuan (%)

Keterangan

A 90-100

A- 85-89

B+ 80-84

B 75-79 Nilai kelulusan minimum untuk

bidang kompetensi khusus

B- 70-74

C+ 65-69

C 60-64 Batas minimum kelulusan

G Lebih kecil dari 60

(15)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 11

2. Bila mahasiswa belum dapat melengkapi tugas salah satu komponen dari suatu mata kuliah pada saat yang telah ditentukan, yang bersangkutan dinyatakan Tidak Lengkap (TL) untuk mata kuliah tersebut. Untuk itu, ia masih diberi kesempatan melengkapi komponen tersebut dalam waktu paling lambat 1 (satu) bulan setelah semester tersebut berakhir. Jika dalam waktu yang ditentukan komponen tersebut belum juga dilengkapi, maka nilai akhir, dan status pengambilan mata kuliah untuk semester berikutnya dapat ditetapkan oleh FPs setelah mendapat pertimbangan dari pimpinan prodi.

3. Bila seorang mahasiswa mengundurkan diri secara sah dalam batas waktu yang ditentukan untuk setiap mata kuliah, mahasiswa tersebut diberi tanda kosong (K), sehingga mata kuliah yang bersangkutan. Tidak turut diperhitungkan dalam penentuan Indeks Prestasi pada akhir semester.

4. Jika seorang mahasiswa memperoleh nilai E, mahasiswa ybs harus melakukan kontrak kredit untuk mata kuliah tersebut pada semester berikutnya. Bila nilai E lebih dari satu mata kuliah, maka mahasiswa tersebut bias dipertimbangkan untuk diakhiri masa studi sebelum pada waktunya (drop out). Namun mahasiswa tersebut terlebih dahulu diberi hak untuk memberikan penjelasan dan permohonan penangguhan sangsi.

5. Mahasiswa harus mempertahankan IPK tidak kurang dari 3.00 pada seluruh mata kuliah yang ditempuhnya. Apabila pada akhir semester III seorang mahasiswa tidak dapat mempertahankan IPK tersebut, yang bersangkutan tidak diizinkan meneruskan penyusunan tesis, dan dipertimbangkan untuk dilakukan pemutusan masa studi secara permanen di program studi.

(16)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 12

6. Mahasiswa yang mempunyai nilai D maka mahasiswa tersebut wajib

mengulang mata kuliah untuk mencapai nilai serendah-rendahnya C.

D. Ujian Tengah Semester dan Akhir Semester

Acuan yang harus dipedomani dalam pelaksanaan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester adalah sebagai berikut:

1. Ujian diadakan dua kali dalam satu semester, yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).

2. Untuk dapat mengikuti UTS dan/atau UAS, mahasiswa harus

memenuhi persyaratan:

a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang

bersangkutan;

b. Mengikuti perkuliahan dalam mata kuliah yang bersangkutan minimal 75% dari jumlah pertemuan.

c. Lulus mata kuliah pra syarat dalam matrikulasi.

d. Memenuhi penentuan penugasan pra syarat akademik yang

diberikan oleh dosen Pembina mata kuliah. e. Tidak dalam keadaan menjalani sanksi akademik.

3. Bahan ujian disusun oleh dosen penanggung jawab mata kuliah.

4. Soal ujian diserahkan kepada Bagian Akademik dan Kemahasiswaan

MPM Pascasarjana UNPAS untuk digandakan selamat-lambatnya 1

(satu) minggu sebelum pelaksanaan ujian, tetapi dosen

dimungkinkan untuk menyiapkan dan menggandakan sendiri soal-soal ujian

5. Pengawasan ujian merupakan tanggung jawab dosen yang

(17)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 13

6. Pengaturan jadwal ujian dikoordinasikan oleh Bagian Akademik dan Kemahasiswaan MPM Pascasarjana UNPAS sesuai dengan Kalender Akademik UNPAS.

7. Ujian tidak diperkenankan dilakukan di luar kelas (take home test).

E. Penyerahan Nilai Akhir Mata Kuliah

Berikut adalah beberapa ketentuan penyerahan Nilai Akhir Mata Kuliah: 1. Daftar nilai mata kuliah diisi oleh dosen yang bersangkutan sesuai dengan format yang telah disediakan oleh Bagian Akademik MPM Pascasarjana UNPAS.

2. Hasil ujian diserahkan oleh dosen yang bersangkutan ke Bagian Akademik dan Kemahasiswaan MPM Pascasarjana UNPAS.

3. Penyerahan nilai hasil perkuliahan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan UAS sesuai dengan Kalender Universitas. 4. Hasil ujian setiap semester (transkrip) disampaikan oleh Bagian

Akademik dan Kemahasiswaan MPM Pascasarjana kepada mahasiwa yang bersangkutan paling lambat 1 (satu) bulan setelah nilai dari dosen masuk.

F. Perbaikan Nilai

Nilai yang diperoleh dapat diperbaiki melalui ketentuan berikut:

1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00. mahasiswa diberikan kesempatan menempuh perbaikan nilai hanya 1 kali untuk mata kuliah yang perolehan nilainya kurang. Waktu perbaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah pengumuman hasil Ujian Akhir Semester (UAS)

2. Nilai hasil perbaikan digabungkan denga nilai komponen lain dan diserahkan kepada Bagian Akademik dan Kemahasiswaan MPM

(18)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 14

Pascasarjana UNPAS paling lambat 1 (satu) minggu setelah perbaikan nilai dilaksanakan.

G. Penilaian Keberhasilan Studi

Penilaian keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap semester dilakukan pada setiap akhir semester yang meliputi seluruh mata kuliah yang telah

ditempuh oleh mahasiswa selama semester tersebut dengan

menggunakan rumus Indeks Prestasi sebagai berikut.

Keterangan:

IP = Indeks Prestasi X = Nilai Mutu

K = Satuan Kredit Semester (SKS)

K KX IP

(19)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 15

BAB V

SEMINAR PROPOSAL, PENULISAN TESIS A. Seminar Proposal Penelitian Tesis

Mahasiswa dapat melaksanakan seminar proposal apabila memenuhi ketentuan berikut:

1. Permohonan untuk menempuh seminar proposal penelitian dapat diajukan pada awal semester tiga apabila mahasiswa telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 10 SKS dari beban perkuliahan Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) dan telah lulus semua Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) yang dipersyaratkan.

2. Mahasiswa mengajukan usulan penelitian sekaligus pengajuan dosen pembimbing.

3. Mahasiswa sudah dapat melakukan bimbingan usulan proposal setelah dikeluarkan Surat Keputusan Pembimbing.

4. Proposal yang hendak diseminarkan terlebih dahulu telah mendapat pengesahan/persetujuan dari Ketua Program Studi.

5. Proposal yang telah disetujui oleh Ketua Program Studi diusulkan untuk diseminarkan dengan melengkapi peryaratan berupa:

a. Proposal yang telah disetujui Ketua Program Studi sebanyak 3 (tiga) eksemplar;

b. Proposal dijilid berwarna hijau tua dengan memakai logo Unpas; c. Kartu hasil Studi;

d. Bukti registrasi ulang.

6. Mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar proposal

disertai persyaratannya kepada Bagian Akademik dan

(20)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 16

7. Penetapan jadwal seminar proposal ditetapkan oleh Ketua Program Studi dengan mempertimbangkan waktu kesediaan para tim penguji. 8. Tim penguji seminar proposal penelitian ditetapkan oleh Ketua

Program.

9. Tim penguji terdiri atas tiga orang dengan mempertimbangkan relevansi bidang keahliannya dengan rencana topik penelitian mahasiswa.

10.Kegiatan sidang seminar proposal dapat dilaksanakan secara terbuka, dan bertindak sebagai penelaah untuk S2

11.Pada akhir seminar proposal penelitian tim penguji memberikan kesimpulan berdasarkan ketentuan yang terdapat pada format yang disediakan (terlampir).

12.Mahasiswa yang proposal penelitiannya tidak dapat disetujui berkesempatan untuk menempuh kembali seminar proposal penelitian sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali.

13.Penilaian seminar usulan penelitian didasarkan pada 4 unsur penilaian, yaitu : a. Penguasaan Materi b. Metodologi Penelitian c. Relevansi Penelitian d. Kemampuan argumentasi/komunikasi B. Pembimbing Tesis

Ketentuan yang berkaitan dengan Pembimbing Tesis mengacu pada hal-hal berikut:

1. Pengajuan dan Penetapan Pembimbing Tesis

a. Mahasiswa mengajukan usulan penelitian dan permohonan

pembimbing. Permohonan ditujukan kepada Ketua Program Studi.

(21)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 17

b. Pembimbing I berasal dari program studi yang bersangkutan atau mengajar pada bidang studi yang bersangkutan sejauh

keahliannya sesuai dengan materi/isi Tesis, sedangkan

Pembimbing II dapat berasal dari Program Studi lain sejauh keahliannya mendukung.

c. Pembimbing diusulkan oleh Ketua Program Studi untuk

selanjutnya ditetapkan oleh Direktur Pascasarjana. Dalam penentuan keputusan akhir mengenai susunan pembimbing, Direktur Pascasarjana berwenang melakukan perubahan dari usulan Program Studi dengan pertimbangan tertentu.

d. Surat Keputusan Pembimbing Tesis akan diperpanjang setiap satu semester sampai mahasiswa yang bersangkutan menyelesaikan studinya.

e. Mahasiswa dapat mengajukan penggantian pembimbing kepada Direktur Pascasarjana atas persetujuan Ketua Program Studi. Permohonan penggantian pembimbing harus disertai alasannya. f. Dosen pembimbing yang telah ditetapkan dengan Keputusan

Direktur Pascasarjana dapat mengajukan keberatan untuk membimbing seorang mahasiswa.

g. Tugas Pembimbing adalah:

1. Memantau kemajuan mahasiswa 2. Membimbing penelitian mahasiswa 3. Membimbing tesis mahasiswa

2. Persyaratan Pembimbing dan Tugasnya

Syarat dan tugas yang harus dipenuhi oleh Pembimbing Tesis adalah sebagai berikut:

(22)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 18

a. Pembimbing penulisan Tesis sebanyak 2 (dua) orang terdiri atas Pembimbing I dan Pembimbing II; dalam kondisi tertentu dapat ditambah hingga 3 (tiga) orang.

b. Pembimbing I bergelar Doktor atau Guru Besar dengan pangkat serendah-rendahnya Lektor serta peneliti pada bidangnya dalam tiga tahun terakhir.

c. Pembimbing II serendah-rendahnya berpangkat Lektor dan

bergelar Doktor pada bidang keahlian yang sesuai atau menunjang materi Tesis.

d. Pembimbing tesis ditetapkan oleh Direktur Pascasarjana atas usulan dari Program Studi.

e. Pembimbing I bertugas:

1) Memberikan arahan tentang rumusan akhir usulan penelitian, sistematika dan materi Tesis;

2) Menelaah dan memberikan rekomendasi tentang prosedur

penelitian yang akan digunakan;

3) Menelaah dan memberikan petunjuk tentang materi Tesis; 4) Memberikan persetujuan naskah akhir Tesis untuk diajukan

ke sidang ujian.

f. Pembimbing II bertugas;

1) Membantu pembimbing I dalam menilai usulan penelitian;

2) Memberikan pertimbangan dan saran mengenai prosedur

penelitian yang akan digunakan;

3) Memberikan arahan, tanggapan, dan saran-saran tentang materi Tesis;

4) Memberikan persetujuan terhadap naskah akhir untuk

(23)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 19

BAB VI

UJIAN KOMPREHENSIF A. Status

Ujian Komprehensif adalah ujian kualifikasi yang kelulusannya merupakan syarat untuk menempuh Ujian Tesis.

B. Tujuan

Ujian Komprehensif bertujuan sebagai berikut: (a) memperoleh

gambaran kemampuan mahasiwa dalam mendemonstrasikan,

menganalisis, mensintesis dan mengintegrasikan hasil belajar mereka, (b) menilai kesiapan mahasiswa dalam penguasaan topik/kajian yang dipilih dalam tugas akhir, (c) mendorong mahasiswa untuk focus menguasai kajian yang dipilih pada tugas akhirnya. Jawaban yang diberikan dalam ujian komprehensif menunjukkan bukti pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, integrasi teori dan praktik, refleksi analitis dan pemahaman tentang hal-hal yang diujikan.

C. Persyaratan

Ujian komprehensif diselenggarakan setelah mahasiswa lulus semua mata kuliah yang ditempuh sesuai dengan kurikulum yang berlaku dengan rata-rata indeks prestasi kumulatif minimal 2.75.

D. Ruang Lingkup

1. Ruang lingkup ujian meliputi:

a. Konten keilmuan;

b. Pembelajaran; c. Penelitian.

(24)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 20

2. Program Studi dapat memberikan kisi-kisi materi yang akan diujikan kepada mahasiswa.

3. Ujian Komprehensif dilakukan secara tertulis dan lisan.

E. Pelaksanaan

1. Ujian komprehensif dilaksanakan oleh prodi berdasarkan penugasan FPs.

2. Tim Penguji ujian komprehensif yang terdiri dari atas dua orang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua Program Studi. 3. Penguji ujian komprehensif adalah para dosen yang mengajar pada

Program Studi Pascasarjana MPM Unpas.

4. Ujian komprehensif secara tertulis dilakukan di kelas dalam waktu 120 menit.

5. Ujian komprehensif secara lisan dilakukan di kelas dalam waktu 60 menit untuk satu orang.

6. Jadwal regular pelaksanaan ujian komprehensif adalah awal semester IV.

F. Penilaian

1. Hasil ujian komprehensif dinyatakan dalam dua kategori: Lulus dan Tidak Lulus.

2. Seorang mahasiswa dinyatakan lulus apabila ia mendapatkan nilai rata-rata dari penguji sekurang-kurangnya 2.75 dan tidak ada yang memberikan nilai di bawah dua.

3. Nilai ujian komprehensif tidak diperhitungkan dalam menentukan Indeks Prestasi (IP) dan ujian komprehensif tidak diberi kredit tersendiri.

(25)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 21

4. Hasil ujian komprehensif diumumkan kepada mahasiswa selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan ujian.

G. Ujian Komprehensif Ulang

1. Mahasiswa yang tidak lulus ujian komprehensif, diberi kesempatan untuk menempuh ujian ulang 1 (satu) kali dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan.

2. Di antara waktu 6 bulan dapat dilakukan pembinaan antara lain dengan memberikan penugasan terstruktur kepada mahasiswa yang belum lulus ujian komprehensif. Pembinaan yang dimaksud, dilaksanakan oleh Program Studi dan dosen penguji dalam waktu 2 (dua) bulan, untuk menyiapkan mahasiswa menempuh ujian yang merupakan kesempatan terakhir.

3. Mahasiswa yang tidak lulus ujian komprehensif sebanyak 2 (dua) kali dikeluarkan dari Program Magister dan kepadanya diberikan surat keterangan yang disahkan Direktur disertai daftar nilai mata kuliah (transkrip akademik) yang telah ditempuh.

(26)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 22

BAB VIII

UJIAN SIDANG TESIS A. Tujuan dan Persyaratan Ujian Sidang Tesis

Beberapa tujuan dan persyaratan Ujian Sidang Tesis dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Supaya hasil penelitian mahasiswa S2 memiliki nilai akademik yan embanggakan dan memilii kelayakan untuk dipublikasikan sebagai karya yang bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan dan profesi lulusan.

b. Ujian Sidang Tesis dimaksudkan untuk menilai penguasaan

akademik mahasiwa mengenai tesis yang ditulisnya.

c. Pada dasarnya penulisan tesis ditujukan pada tiga aspek besar, yaitu

proses penyusunan tesis, penampilan ujian Tesis dan

akseptabilitasnya. Ketiga aspek itu dapat dirinci sebagai berikut: 1) Penilaian terhadap proses penyusunan tesis, dilakukan oleh Tim

Pembimbing selama membimbing mahasiswa menyusun tesis dengan memperlihatkan tekad dan kesungguhan, integritas, serta pertumbuhan kompetensi akademik mahasiswa. Penilaian tesis ini harus mengikuti Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang telah diterbitkan UNPAS.

2) Penilaian penampilan dalam ujian tesis untuk memperoleh akseptabilitas mengenai:

a) Penguasaan materi penelitian dan aspek-aspek substantif lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian;

b) Penguasaan tentang metodologi penelitian;

c) Kemampuan menyatakan pendapat dan mengemukakan

(27)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 23

3) Penilaian terhadap tesis untuk memperoleh kesimpulan tentang akseptabilitasnya berkenaan dengan:

a) Penguasaan bidang studinya;

b) Kompetensi pelaksanaan penelitian, seperti (1) perumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, hipotesis, asumsi, dan

keterbatasan penelitian, (2) prosedur sampling, (3)

penyusunan instrumen, (4) penyusunan kerangka acuan teoritis.

c) Signifikansi penelitian; d) Analisis data;

e) Penyajian penulisan laporan penelitian (masalah, prosedur, data, analisis);

f) Orisinalitas dan relevansinya bagi perkembangan ilmu pendidikan dan bidang studinya.

d. Mahasiswa yang berhak mengajukan Ujian Sidang Tesis adalah mahasiswa yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Telah lulus ujian komprehensif;

b) Telah menyelesaikan Tesis yang direkomendasikan Pembimbing

I dan II serta Ketua Program Studi;

c) Telah mengisi formulir pendaftaran Ujian Sidang Tesis yang disediakan Pascasarjana.

d) Lulus TOEFL dengan skor minimal 450

e. Untuk mengikuti ujian Tesis, Tesis yang digandakan cukup dijepit dan tidak perlu dijilid.

f. Jumlah rangkap tesis yang harus diserahkan kepada Panitia Ujian sebanyak 3 rangkap.

(28)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 24

g. Mahasiswa yang mengajukan lamaran untuk menempuh ujian siding

tesis Tahap II, wajib menyerahkan abstrak tesis dalam bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, diketik satu spasi.

h. Abstrak dan naskah tesis tersebut dibuat dalam format MS Word font

dan diserahkan dalam bentuk file di dalam CD dan print out ke bagian akademik MPM Pascasarjana.

i. Abstrak dan naskah tersebut akan diunduh ke situs MPM

Pascasarjana agar dapat diakses secara luas oleh yang

berkepentingan.

B. Pelaksanaan Ujian Sidang Tesis

Terdapat beberapa ketentuan yang harus dicermati pada pelaksanaan Ujian Sidang Tesis, seperti berikut:

a. Mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian tesis, diberikan kesempatan untuk menempuh ujian ulang sebanyak-banyaknya dua kali yang waktunya ditentukan oleh Program Studi.

b. Ujian tesis dilaksanakan oleh Panitia Ujian yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pascasarjana.

c. Dalam ujian tesis, mahasiswa diuji oleh tiga orang penguji yang terdiri atas satu orang pembimbing, dan dua orang dosen lain yang keahliannya relevan dengan isi tesis, baik berasal dari lingkungan program studi, ataupun dari luar program studi. Pada tahap ini penguji memberikan nilai terhadap mahasiswa dengan rata-rata batas kelulusan adalah 2.75.

d. Kecuali karena alasan khusus, ujian dilaksanakan dalam suatu sidang yang dihadiri oleh seluruh penguji.

(29)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 25

e. Pembimbing I atau II wajib hadir dalam pelaksanaan ujian bagi

mahasiswa yang dibimbingnya, kecuali dengan alasan force

majeure.

f. Penguji selain pembimbing yang tidak hadir pada ujian tesis karena

alasan khusus, dapat memberikan ujian susulan dengan

memberitahukan terlebih dahulu kepada Seksi Akademik dan Kemahasiswaan Program Studi.

g. Penguji selain pembimbing yang tidak dapat hadir pada saat ujian tanpa pemberitahuan dapat diabaikan dari susunan Tim Penguji.

C. Penilaian Sidang Ujian Tesis

a. Penilaian ujian tesis menggunakan format penilaian yang telah ditentukan.

b. Komponen penilaian sidang ujian tesis terdiri dari tesis secara komprehensif dengan unsur penilaian :

1. Penguasaan Materi

2. Metodologi Penelitian 3. Relevansi Penelitian

4. Kemampuan argumentasi/komunikasi

Bobot penilaian ditentukan oleh Program magister Pendidikan Matematika.

c. Nilai akhir sidang ujian tesis dinyatakan dalam huruf mutu (A, A-, B+A-, BA-, B-) dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Nilai A dengan nilai akhir  85 2. Nilai A- dengan nilai akhir  80 3. Nilai B+ dengan nilai akhir  75 4. Nilai B dengan nilai akhir  70 5. Nilai B- dengan nilai akhir  65

(30)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 26

Peserta sidang dinyatakan gagal apabila terdapat nilai mentah seluruh komponen dari seorang penguji di bawah 65

d. Mahasiswa dinyatakan lulus sidang ujian tesis jika memperoleh nilai minimal B-, jika yang bersangkutan dinyatakan tidak berhasil, diwajibkan untuk mengulang pada kesempatan selanjutnya paling lambat 1 (satu) bulan setelah sidang dilaksanakan dengan tim penguji yang sama.

D. Penentuan Yudisium

a. Nilai yudisium dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

3

2

P

q

Y

Keterangan : Y = Nilai yudisium

P = Nilai Indeks Prestasi Kumulatif q = Rata-rata nilai Ujian Sidang

b. Jenis yudisium dinyatakan dengan kualifikasi sebagaimana tercantum dalam ketentuan nilai umum.

c. Yudisium diumumkan secara terbuka bersama dengan pengumuman nilai kesimpulan ujian tesis.

d. Derajat yudisium Magister adalah sebagai berikut:

Derajat Yudisium Nilai Yudisium

Dengan Pujian (Cum Laude) 3.75 – 4.00*

Sangat Memuaskan 3.40 – 3.74

Memuaskan 3.00 – 3.39

(31)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 27

e. Seorang mahasiswa S2 dinyatakan memperoleh yudisium Cum Laude

apabila indeks prestasinya sama dengan atau lebih besar dari 3,75 dan dapat menyelesaikan proses pendidikan selama empat semester

dan tidak ada pengulangan ujian komprehensif, tidak memiliki nilai C atau paling lama lima semester dan telah mempublikasikan hasil penelitiannya pada jurnal ilmiah nasional atau menyajikannya dalam seminar nasional.

f. Mahasiswa yang dinyatakan lulus mendapat ijazah tanda lulus diberikan kepada yang bersangkutan pada saat wisuda setelah semua persyaratan dan ketentuan yang berlaku dipenuhi.

E. Perbaikan Tesis dalam rangka Lulus Bersyarat

Mahasiswa dinyatakan lulus bersyarat oleh Panitia Penguji, apabila naskah tesisnya perlu diperbaiki karena dianggap masih mengandung kelemahan yang cukup mendasar. Mahasiswa yang bersangkutan diarahkan oleh anggota panitia penguji yang ditunjuk, untuk kemudian hasil yang telah disetujui pengarah ditelaah kembali oleh pimpinan program untuk dikomentari dan disahkan.

(32)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 28

BAB VIII

ETIKA AKADEMIK DAN PLAGIARISME

MPM Pascasarjana UNPAS sangat peduli terhadap upaya penegakan etika akademik sebagai nilai dasar kehidupan akademik dan untuk mengembangkan budaya akademik yang sehat yang menjunjung tinggi sikap ilmiah uang meliputi kejujuran, kesetiaan pada kebenaran, skeptisisme, rasa ingin tahu, tanpa pamrih, dan komunalisme. Untuk itu segala bentuk perilaku akademik yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut tidak mendapatkan toleransi dan arena itu dapat dikenakan sanksi.

Salah satu yang selama ini menjadi perhatian adalah mencegah penjiplakan (plagiarisme) dalam karya tulis ilmiah.

A. Pengertian dan Bentuk-bentuk Plagiarisme

1. Karya tulis ilmiah yang dimaksud di sini adalah makalah, laporan buku, laporan artikel jurnal, laporan bab atau bagian dari buku, laporan praktik atau penelitian lapangan, bahan sajian untuk presentasi yang dibuat dalam format transparansi untukk OHP dan Multimedia Projector, proposal penelitian dan tesis.

2. Plagiarisme adalah mengambil atau menggunakan gagasan atau kata-kata orang lain tanpa secara jelas menyebutklan sumber informasinya atau tidak mengakui secara jujur bahwa gagasan atau kata-kata itu diambil dari karya orang lain.

3. Sumber-sumber karya tulis adalah berupa buku, bab (chapter) atau bagian (part) dalam buku, artikel jurnal (tercetak atau elektronik), ensiklopedia, laporan penelitian, prosiding seminar, makalah yang tidak dipublikasikan, homepage di internet, skripsi, tesis, disertasi,

(33)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 29

bulletin, majalah dan surat kabar, microfilm, microfiche, dan dokumen-dokumen tertulis maupun elektronik lainnya serta ucapan-ucapan atau kata-kata yang disampaikan secara lisan.

4. Bentuk-bentuk plagiarisme:

a. Karya tulis yang seluruhnya, sebagian besar atau sebagian tertentu dalam jumlah di luar kelaziman diambil dari karya atau pikiran orang lain, baik dengan maupun tanpa menyebutkan sumber;

b. Pengutipan dengan cara-cara yang tidak dibenarkan dalam etika akademik, misalnya mengutip tanpa menyebutkan sumber, mengutip apa adanya bagian-bagian tertentu dari karya tulis orang lain dalam jumlah yang di luar batas kewajaran dalam etika pengutipan, atau mengambil gagasan atau kata-kata orang lain seakan-akan gagasan itu miliknya sendiri tanpa disertai tanda kutip yang disertai penyebutan sumber.

c. Pengalihbahasaan atau penyaduran dari satu atau sejumlah sumber tanpa menyebutkan sumbernya; atau mengambil hasil saduran orang lain seakan-akan hal itu disadur langsung dari sumber aslinya tanpa menyebutkan sumber yang kedua;

d. Merujuk sumber pertama dari sumber kedua seakan-akan penulis membaca langsung sumber pertama. Misalnya ditulis, Johnson (1995), padahal penulis tidak membaca langsung karya Johnson melainkan ia hanya merujuk sumber tersebut dari karya orang lain (sumber kedua);

e. Kesamaan pada semua, sebagian besar, atau bagian tertentu dari struktur kalimat atau paragraph karya tulis yang dibuat oleh lebih dari satu orang mahasiswa untuk tugas perkuliahan yang bersifat mandiri.

(34)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 30

5. Yang tidak termasuk plagiarism adalah karya tulis yang berupa laporan, review, atau resume bab/bagian/buku atau artikel jurnal yang dikerjakan atas penugasan dosen dengan syarat sumber-sumber yang dirujuknya disebutkan dalam sampul atau judul, atau merupakan resume atau review dari sumber tersebut.

B. Tindakan terhadap Pelaku Plagiarisme

1. Untuk mencegah plagiarism dan untuk memastikan terpeliharanya etika akademik di lingkungan MPM Pascasarjana UNPAS, pimpinan dan dosen MPM Pascasarjana UNPAS secara sungguh-sungguh berupaya melakukan pemantauan dan penilaian terhadap perilaku akademik mahasiswa terutama terhadap karya tulisnya, baik dalam rangka pemenuhan tugas-tugas perkuliahannya maupun karya akhir berupa tesis.

2. Pelaku plagiarism diberi tindakan tegas dengan tetap

mempertimbangkan kadar kesalahan pelaku, mulai peringatan keras secara tertulis, penangguhan dan/atau pembatalan status kelulusan, pengulangan kuliah/pengerjaan tugas/ujian disertai peringatan keras, penangguhan dan/atau pencabutan beasiswa bagi mahasiswa penerima beasiswa, hingga penjatuhan skorsing sesuai dengan ketentuan dalam Pedoman Akademik UNPAS.

3. Apabila dipandang perlu dan sebagai langkah penjeraan bagi pelaku dan mahasiswa lainnya, nama-nama mahasiswa yang melakukan plagiarisme akan diumumkan kepada semua civitas akademika.

C. Upaya Mencegah Plagiarisme

Agar terhindar dari plagiarisme, mahasiswa diminta untuk melakukan hal-hal berikut ini:

(35)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 31

1. Untuk karya ilmiah yang dibuatnya, mahasiswa harus mencantumkan sumber dari setiap gagasan, informasi atau pengetahuan yang tidak umum (not common knowledge) yang dirujuk dalam karya tulis. Informasi atau pengetahuan yang terdapat pada banyak sumber atau telah menjadi milik umum (diketahui oleh banyak orang) tidak harus dicantumkan sumbernya. Misalnya, “Pendidikan dasar di Indonesia terdiri atas SD/MI dan SLTP”;

2. Selalu menggunakan tanda kutip untuk kata-kata yang dikutip langsung dari karya orang lain yang bersatu dalam kalimat; sedangkan kutipan langsung yang lebih dari lima baris dikutip dalam kalimat terpisah dari induk kalimat tanpa harus menggunakan tanda kutip tetapi harus tetap mencantumkan sumber dan halaman;

3. Untuk sumber-sumber yang dirujuk tersebut diambil inti gagasannya (bukan kalimat langsung), harus dipastikan bahwa tidak terjadi distorsi terhadap apa yang dimaksud dalam sumber asli;

4. Bila inti gagasan yang diambil dari suatu sumber, hindari penggunaan ungkapan atau struktur kalimat yang sama dengan pada sumber asli. Bila dengan alasan tertentu penulis hendak menggunakan kalimat atau ungkapan yang sama, maka cantumkan tanda petik pada awal dan akhir kalimat atau ungkapan dimaksud;

5. pahami prosedur dan etika penulisan karya ilmiah dengan merujuk pada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UNPAS dan sumber-sumber standar lainnya, misalnya dari American Psychological Association

(APA) yang diakui secara internasional.

Untuk mencegah plagiarism dan sebagai bukti otentik, maka dalam setiap karya tulis yang dibuatnya, mahasiswa wajib mencantumkan pernyataan keaslian karya tulis dimaksud. Pernyataan tersebut

(36)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 32

dicantumkan pada halaman pertama karya tulis yang bunyinya sebagai berikut:

Pernyataan tentang Keaslian Karya Tulis

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi karya tulis dengan judul “XXXX” (ditulis selengkapnya) ini adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan plagiarism atau pengutipan denga cara-cara yang tidak sesuai denga etika yang berlaku dalam tradisi keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menerimatindakan/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran atas etika akademik dalam karya saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Yang membuat pernyataan,

Di atas materai

Rp 6000,-

---

(37)

Pedoman Akademik Magister Pendidikan Matematika Universitas Pasundan Page 33

DAFTAR RUJUKAN

1. Pedoman Akademik Pascasarjana UNPAS

2. Pedoman Akademik Pascasarjana UPI

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengujian struktur mikro dapat dilihat pada Gambar 6 bahwa pada sangkar memiliki ukuran butir (particle size) paling besar dibandingkan yang lainnya, sedangkan ring

3 20% TUGAS 2 | Peta Event Portofolio/Karya 60% Tidak tepat waktu; Tidak sesuai format; Kualitas pekerjaan sangat buruk; Proses tidak lengkap; Tepat waktu; Tidak sesuai

masyarakat. Laporanpenyelenggaraan Pemerintahan Daerah merupakan salah satusarana yang sangat penting sebagai perekat hubungan hirarkis antara PemerintahPusat dan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dari 60 responden bayi yang telah dibedakan dalam perawatan tali pusat yaitu menggunakan kasa kering, kasa alkohol 70

Mungkin Anda mengira, si nenek sihir akan menyem- protkan grafitti pada mobil atau menghiasinya dengan pita kertas – tidak begitu halnya?. Samaran sebagai nenek sihir

2x50 menit Menyusun ringkasan tentang Pengertian akta notaris/otentik dan bukan akta notaris/otentik/di bawah tangan • Teknik : Ketepatan, kesesuaian dan sistematika

Varietas Inpari 1 dan galur OM 1490 lebih disukai pengguna/petani dibanding Silugonggo dan OM 2395, dan Inpari 1 paling disukai petani karena keragaan tanaman bagus,

1 20% TUGAS 1 | Instruksi Kerja (9 Steps) Portofolio/Karya 70% Tidak tepat waktu; Tidak sesuai format; Kualitas pekerjaan sangat buruk; Proses tidak lengkap; Tepat