• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan - Aktivitas pasar loak pakaian bekas di Kota Pangkalpinang dalam perspektif teori pertukaran sosial peter michael blau - Repository Universitas Bangka Belitung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB V PENUTUP A. Kesimpulan - Aktivitas pasar loak pakaian bekas di Kota Pangkalpinang dalam perspektif teori pertukaran sosial peter michael blau - Repository Universitas Bangka Belitung"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulannya adalah bahwa terkait aktivitas pasar loak pakaian

bekas di Kota Pangkalpinang bahwa peneliti mengambil aktivitas yang biasa

dilakukan oleh para pedagang pasar loak pakaian bekas dimana :1. Sistem

pemasaran pakaian bekas di Kota Pangkalpinang yang meliputi: a. Eceran

merupakan sistem yang paling banyak digunakan oleh pedagang pasar loak di

Kota Pangkalpinang. b. Borongan yaitu sitem penjualan yang digunakan oleh

pembeli saat pembeli ingin memesan baju dengan berbelanja banyak,

biasanya sistem ini pembeli lebih suka karena lebih murah menggunakan

sitem borongan ini. c. Sortiran merupakan sistem yang jarang digunakan oleh

pembeli ini hanya digunakan oleh pedagang saat pedagang sudah habis stok

baju bekas mereka sortiran barang dari luar buat stok baju bekas para

pedagang. 2. Proses transaksi antara pedagang dengan pembeli di Kota

Pangkalpinang.

Terkait faktor pendukung yang termasuk dalam aktivitas pasar loak

Kota Pangkalpinang yaitu dari 1. Faktor ekonomi 2. Faktor kondisi sosial

pedagang 3. faktor lingkungan sosial. Eksistensinya serta tetap terjaga oleh

para pedagang pasar loak Kota Pangkalpinang, berkat usaha dari para

pedagang yang tetap mendorong / mempertahankan eksistensinya pakaian

bekas dan para pembeli yang turut serta mempertahankan pasar loak pakaian

(2)

zaman yang semakin modern serta kebutuhan akan style yang semakin

beragam, namun masyarakat Kota Pangkalpinang baik yang dari luar maupun

dalam Kota Pangkalpinang tetap mau bertahan untuk membeli pakaian bekas

ini.

Dimana semakin perkembangannya yang dulu tidak terlalu dikenal

oleh masyarakat serta tempat yang selalu berpindah-pindah selalu digusur

oleh pemerintah namun tidak meyulutkan semangat para pedagang pasar loak

untuk menghilangkan pasar mereka, namun para pedagang malah tetap

mempertahankan pasar mereka hingga kini serta para pembeli pun makin hari

makin bertambah serta makin berminat berbelanja dipasar loak ini.

Setelah melakukan pemetaan dilapangan mendapatkan data bahwa

dari perkembangan pasar loak pakaian bekas Kota Pangkalpinang telah terjadi

perkembangan yang pesat dari dulu hingga sekarang, yang membuat pasar

loak ini tetap bertahan hingga sekarang. Data yang telah didapatkan

mengkrucutkan data secara mikro dimana dimulai dari perkembangan

aktivitas para pedagang dan para pembeli pakaian bekas di Kota

Pangkalpinang serta kemudian melanjutkan penjelasan aktivitas yang

biasanya dilakukan sehari-hari oleh pedagang dimana yaitu Lokasi yang

stategis serta sistem dari pemasaran pasar loak pakaian bekas yang meliputi

beberapa bagian dimana, Sistem Eceran, Borongan, sera sistem sortiran di

Kota Pangkalpinang.

Ada beberapa faktor yang didapatkan dari data pengamatan serta dari

(3)

bertahannya pasar loak pakaian bekas yaitu, faktor ekonomi, faktor kondisi

sosial sosial pedagang, faktor lingkungan serta faktor minat dari pembeli.

Dimana dari beberapa faktor pendukung pasar loak tersebut sangat-sangat

menentukan tetap eksisnya pasar loak ini. Dimana dari faktor pendukung

pasar loak ini faktor dari sistem ekonomi merupakan faktor yang utama, yang

didapatkan data dari hasil pengamatan bahwa dikarenakan dari berdagang

pasar loak ini para pedagang dapat menafkahi kehidupan sehari-hari mereka

untuk keluarga mereka.

Dimana seperti keadaan sekarang dimana ekonomi yang semakin

melemah serta semakin tingginya kebutuhan masyarakat, yang mana harga

dari kebutuhan-kebutuhan sehari-hari yang semakin tinggi serta ditambah

dengan sepinya pembeli yang membeli pakaian bekas maka faktor ekonomi

ini merupakan faktor pendukung yang membuat pasar ini tetap bertahannya

dari dulu hingga sekarang. Pengakuan dari para pedagang dan pembeli

pakaian bekas sebagai konsumen dari pakaian bekas yang membuat pasar ini

tetap eksis, dan telah banyak data dari narasumber yang diwawancarai, mulai

dari pedagang yang telah lama berjualan pasar loak Kota Pangkalpinang yang

tetap mempertahankan pasar ini.

Dengan berbagai persoalan dari penjual yang membeli pakaian bekas

ini didapatkan bahwa mereka akan tetap menjaga eksitensinya dari pasar loak

Kota pangkalpinang ini. Dimana semakin dilihat dari pakaian bekas yang

dijual didekat pasar seperti Ramayana, BTC dll yang dimana sangat tinggi

(4)

menuntutkan masyarakat kalangan bawah untuk tetap berbelanja pakaian

bekas, walaupun kondisinya seperti ini, dari pasar loak inilah memberikan

kemudahan para para pembeli untuk memilih pakaian bagi mereka untuk

digunakan keperluan sehari-hari mereka.

Demikian harga yang ditawarkan oleh pedagang pasar loak ini sangat

relatif murah dan tergolong ekonomis untuk masyarakat kalangan bawah ini

mencerminkan adanya pertukaran yang telah dialami oleh masyarakat,

walaupun dekat dengan pusat pembelanjaan namun tidak melemahkan minat

pembeli untuk tidak membeli pakaian bekas. Disini adanya implikasi yang

didapatkan dari pedagang pasar loak terhadap adanya pilihan kemudahan bagi

pembeli masyarakat kalangan bawah utuk tetap berbelanja mempertahankan

kebutuhan berbelanja mereka yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari

(5)

B. Implikasi Teori

Peter M. Blau berusaha mengembangkan sebuah teori pertukaran yang

menggembangkan tingkah laku sosial dasar manusia dengan struktur

masyarakat yang lebih luas antara kelompok, organisasi atau negara. Dengan

kata lain, dia ingin memusatkan perhatiannya pada pemahaman struktur sosial

yang terjadi relasi-relasi diantara individu. Menurutnya studi tentang iteraksi

tatap muka adalah meletakan dasar pemahaman yang lebih mendalam tentang

struktur-struktur sosial (Upe ,2010: 183).

Dalam melakukan aktivitas jual beli dalam pasar loak hal yang

diutamakan dalam aktivitas ini yaitu adanya interaksi komunikasi baik tatap

muka secara langsung dengan antara pedagang dan pembeli, karena dari

adanya interaksi komunikasi antara pedagang dan pembeli mereka dapat

memberikan kontribusi yang positif bagi keduanya. Serta dari adanya

interaksi tatap muka diantara keduanya akan menciptakan kondisi lingkungan

yang baik bagi kedua belah pihak.

Dimana tujuan dari interaksi secara tatap muka adalah meletakan

dasar untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur sosial.

Struktur sosial dari keberdaan pasar loak ini adalah pedagang dimana dengan

adanya struktur yang mereka ciptakan dari dulu hingga sekarang akan tetap

membuat pasar loak Kota Pangkalpinang ini tetap bertahan hingga sekarang,

ini merupakan interaksi tatap muka diantara sesama pedagang tercipta dengan

baik yang menciptakan kontribusi yang akan menguatkan pasar loak ini

(6)

Kemudian seperti yang kita ketahui, pasar merupakan tempat transaksi

ekonomi yang dilakukan antara penjual dan pembeli. Seperti ini pula yang

dilakukan dipasar loak kota pangkalpinang dimana adanya interaksi ekonomi

yang dilakukan oleh pedagang dan pembeli pakaian bekas setiap harinya

dipasar ini. Disinilah yang memunculkan prilaku-prilaku pertukaran

masyarakat yang memunculkan motif ekonomi dalam sosiologi yang

didalamnya terdapat aktor siapa yang menjadi pedukung serta pendorong dari

adanya serta tetap bertahannya pasar loak di Kota Pangkalpinang ini, yang

tetap mempertahankan eksisnya di tengah-tengah pusat perbelanjaan di Kota

Pangkalpinang.

Keputusan masyarakat yang tetap ingin berbelanja dipasar loak

pakaian bekas ini mencerminkan adanya tindakan rasional yang telah

dilakukan masyarakat dalam melakukan transaksi ekonomi dipasar.

Mekanisme pasar saat transaksi jual beli dipasar loak Kota Pangkalpinang

menimbulkan eksistensinya pasar loak ini diera sekarang. Ketika persoalan

bertambahnya style-style yang semakin menarik untuk dibeli oleh masyarakat,

namun adanya tindakan rasional yang diterapkan oleh masyarakat dalam

tindakan ekonomi, adanya pertukaran yang telah digunakan oleh masyarakat,

kondisi dilema ekonomi yang semakin sulit membuat masyarakat memilih

(7)

Adanya pertukaran timbal-balik baik dari pembeli maupun dari

pedagang sehingga akan menciptakan struktur-strukur yang interaksi yang

berbeda-beda. Oleh karena faktor kondisi ekonomi ini akan menciptakan

struktur yang berbeda dari pembeli, dimana dari kondisi ini pembeli akan

menurun tingkat daya beli terhadap pakaian bekas di Kota Pangkalpinang.

C. Saran

1. Untuk pemerintah hendaknya mendirikan sebuah tempat yang layak

bagi pedagang pasar loak di Kota Pangkalpinang, dimana yang telah

diketahui yang peneliti dapatkan data bahwasanya dari dulu hingga

sekarang pemerintah hanya bisa memindahkan tempat berjualan

mereka, pemerintah selalu menggusur tempat jualan mereka kemudian

dari dulu hingga sekarang pemerintah hanya selalu menyuruh pedagang

untuk berpindah-pindah tempat berjualan pakaian bekas.

2. Pasar sebagai pusat transaksi ekonomi antara para masyarakat dimana

tempat bertemunya para penjual dan para pembeli untuk melakukan

pertukaran sosial seharusnya tetap menjaga eksistensi serta pemerintah

turut serta dalam memadai kekurangan serta kelebihan dari pasar loak

di Kota Pangkalpinang. Para pedagang sangat berharap pemerintah ikut

berkontribusi untuk tetap mempertahankan eksistensi pakaian bekas

Referensi

Dokumen terkait

a) Proses adaptasi meliputi : perlakuan yang diberikan untuk adaptasi dan lama waktu adaptasi. Data dan informasi mengenai teknik adaptasi diperoleh dengan cara

Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji

Dalam penelitian ini akan diteliti faktor internal dominan dari wirausahawan, yang berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan suatu usaha perdagangan homogen di

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulanBadan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Brebes telah memberikan pelayanan pendaftaran pertama kali dengan

dilakukan pengawasan dan pembinaan secara berkala setiap hari dan dilakukan evaluasi setiap 3 bulan sekali jika ada insiden keselamatan pasien selanjutnya dilakukan

Semua endorser yang pernah dalam iklan Tolak Angin memiliki citra yang positif dan dapat menjadi representasi dari “orang pintar” sehingga mereka semua dipilih oleh Tolak Angin

Konstruksi kecantikan perempuan dalam iklan televisi Cahaya Can tik Raisa by Pond’s adalah kecantikan yang tidak hanya bersumber pada bagian luar atau fisik, tetapi

Untuk dapat menjawab latihan tersebut, silakan pelajari kembali bahasan tentang Pengertian Fisiologi Tumbuhan, untuk soal nomor 1), 3), 4), dan 5) serta Sepuluh