• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Kajian Teoritis

2.1.1 Hakikat Permainan Sepak Bola

Sepak bola merupakan suatu permainan bola besar yang cara memainkannya yaitu dengan jalan menyepak bola, dengan tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan bola.Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyaningsih dkk(2010:7) menjelaskan bahwa permainan sepak bola merupakan permainan beregu yang biasa disebut keseblasan, karena tiap- tiap regu terdiri atas sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan sepak bola dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim beranggotakan sebelas orang pemain dan satu diantaranya menjadi penjaga gawang. Tujuan dari masing- masing tim /keseblasan adalah berusaha untuk memasukan bola kedalam gawang lawan sebanyak mungkin serta berusaha menggagalkan serangan lawan untuk melindungi gawangnya agar tidak kemasukan bola. Dalam permainan sepak bola para pemain dituntut untuk dapat menerapkan berbagai teknik kedalam pola taktik dan strategi serta kerjasama tim yang kompak agar dapat memperoleh kemenangan.

Menurut Muhajir(2006 :19) sepak bola adalah permainan beregu yang dibutuhkan kerjasama yang baik dan kompak “.Kekompakkan merupakn modal utama dalam permainan sepak bola, disamping itu seseorang pemain dituntut

(2)

untuk menguasai teknik dasar permainan sepak bola.Teknik tersebut diantaranya adalah teknik menahan atau mengontrol bola, menggiring bola, menyundul bola, gerak tipu serta teknik menjaga gawang. Ketrampilan indivudu baru akan besar manfaatnya jika digunakan untuk kepentingan tim.Dalam sepk bola, seorang pemain tidak ada artinya walaupun memiliki kemampuan yang baik, jika tidak dapat menjalin kerjasama dengan teman seregunya. Pendapat ini sepadan dengan Kharisma (2006:5) yang menjelaskan bahwa permainan sepak bola adalah permainan yang memiliki beberapa teknik dasar yang harus dimiliki oleh seorang pemain diantaranya menendang (kicking) menghentikan/mengontrol (Stopping), menggiring (Driblling), menyundul (heading), merampas ( tackling), lemparan kedalam (Throw in), dan menjaga gawang (goal Keeping).

Selanjutnya dalam id.wikipedia.orang/wiki/sepak bola bahwa sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing – masing tim beranggotakan sebelas (11)orang.Sepak bola bertujuan untuk mencetak goal sebanyak – banyaknya dengan menggunakan bola kegwang lawan. Sepak bola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi panjang, diatas rumput atau rumput sintetis.Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan didalam daerah gawangnya, sedangkan 10(sepuluh)pemain lainnya diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk mengontrol, dan kepala untuk menyundul bola.

Menurut Quinn (2007 : 2) “dengan bermain sepak bola anak –anak berkembang dalam semua aspek baik fisik,sosial,emosional, maupun mental.

(3)

Namun semua itu terjadi dengan sendirinya.Orang tua juga bertanggung jawab untuk membantu memastikan anak- anak mendapatkan pengalaman yang positif, aman dan kaya dalam sepak bola dalam pendekatan yang sederhana “.

Berdasarkan hakekat permainan sepak bola yang dikemukakan oleh para ahli diatas maka disimpulkan bahwa permainan sepak bola merupakan suatu permainan yang dimainkan dengan menggunakan bola besar dan menggunakan lapangan persegi panjang , dan dimainkan secara beregu yang masing- masing regu terdiri dari sebelas pemain yang bertujuan memasukan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya agar tidak kemasukan bola.

2.1.2 Hakikat Menggiring Bola

Menggiring bola adalah menendang atau mendorong bola secara perlahan sambil berjalan atau berlari. Tujuan driblling yaitu membawa bola kearah gawang lawan, melewati lawan dan memperlambat atau mengatur irama permainan.Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan teknikagar bola tetap berada dalam penguasaan. Menurut Robert koger (2007 : 251) bahwa menggiring bola (dribling) adalah metode mnggerakkan bola dari satu titik ketitik lain dilapangan dengan menggunakan kaki. Selanjutnya menurut Danny Mielke(2007 : 1) menggiring atau dribbling adalah keterampilan dasar dalam sepak bola karena semua pemain harus mampu menguasai bola saat sedang bergerak , berdiri, atau bersiap melakukan oporan atau tendangan. Menggiring bola (dribbling) dalam permainan sepak bola di defenisikan sebagai penguasaan bola dengan kaki saat bergerak dilapangan permainan.

(4)

Tim bina karya guru (2005 : 9) menyatakan bahwa kemahiran menggiring bola merupakan tuntutan utama dalam permainan sepak bola. Untuk itu teknik ini harus benr- benar dikuasai karena pemain yang mahir menggiring bola akan menjadi ancaman untuk regu lawan.

Beberapa teknik menggiring bola adalah sebagai berikut : 1. Menggiring bola dengan punggung kaki

Hasil tendangan dengan menggunakan punggung kaki biasanya sangat terarah karena titik tumpuannya terpusat pada bola bagian tengahnya(pusat).tedangan ini dapat menghasilkan tendangan dengan kekuatan besar dan sasaran yang dituju pun akurat.

2. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam

Bagian kaki ini memiliki permukaan paling luas untuk menendang.Tendangan dengan kaki bagian dalam biasanya digunakan untuk mengumpan dengan jarak pendek.Tendangan ini sangat ideal, karena hasil tendangan terukur dan akurat.

(5)

3. Menggiring bola dengan kaki bagian luar

Menendang bola dengan kaki bagian luar di gunakan untuk mengumpan jarak pendek.arah umpan yang dilakukan dengan kaki bagian luar agak sulit dibaca, karena umpanannya berlawanan arah dengan posisi pengumpannanya.

4. Menggiring bola dengan menggunakan kombinasi kaki bagian dalam dan kaki bagian luar.

(6)
(7)

Selanjutnya menurut Siregar MF (2007 : 2) menggiring bola pada hakikatnya dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : 1)menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam,2)menggiring bola menggunakan kaki bagian luar,3)menggiring bola menggunakan punggung kaki.Menurut Blogspot.com/2013,menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus diatas tanah.Menggiring bola hanya dilakukan pada saat- saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan. Pada dasarnya menggiring bola adlah menendang terputus- putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Untuk menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :1) untuk melewatilawan ,2) untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat, 3) untuk menahan bola tetap dalam penguasaan apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman. Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.Dengan kata lain, pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola.

Selain itu Timo Scheunemann (2005 : 47 )berpendapat bahwa memiliki kill menggiring bola memang penting, tapi pemain henaknya tidak lupa bahwa

(8)

menggiring bola sangat membutuhkan tenaga dan sering kali memperlambat tempo permainan.

Berdasarkan defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa menggiring bola merupakan teknik penting dalam permainan sepak bola, karena dalam permainan sepak seorang pemain harus menguasai bola pada saat berdiri, bergerak ataupun melakukan operan atau tindakan.

2.1.3 Hakikat Metode Berpasangan

Metode berpasangan dalam permainan sepak bola adalah bertujuan agar pemain mampu bekerjasama dengan teman satu tim dalam mencapai tujuan bersama. Menurut Tim Bina Karya Guru (2005 : 29), metode berpasangan adalah latihan yang dilakukan oleh dua orang pemain atau siswa A dan B yang saling berhadap hadapan dengan jarak yang telah ditentukan atau disesuaikan dengan kemampuan siswa. Selanjutnya menurut Blogspot.Com/2011 metode berpasangan merupakan metode yang dilakukan untuk menyiasati waktu dan jumlah siswa yang banyak agar pembelajaran aktif, metode berpasangan ini maksudnya siswa di bagi menjadi dua tim yang bekerjasama menyelesaikan tugasnya secara berpasangan.

(9)

Selanjutnya dalam Syafei.blogspot.Com.2012 metode berpasangan merupakan struktur kelompok yang dibuat secara berpasangan atau terdiri dari dua orang.Terlebih dahulu peserta didik diberi masalah- masalah secara individu sehingga setiap individu memiliki presepsi awal tentang masalah tersebut. Setelah itu peserta didik dibentuk dalam kelompok dengan cara berpasangan. Menurut Ibrahim dkkDan Trianto2007 :2004 metode berpasangan memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas –tugas bersama.Menurut DEPDIKNAS (2007 :29) Pembelajara berpasangan adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu

(10)

diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok untuk memecahkan masalah.

Kemudian menurut Ibrahim dalam Trianto (2007 :54) : langkah – langkah pembelajaran berpasangan terdiri dari beberapa fase yakni sebagai berikut :

a. Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar

b. Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaaan

c. Menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

d. Membimbing kelompok- kelompok pada saat mengerjakan tugas

e. Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mempresntasikan hasil kerjanya

f. Mencari cara – cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Pada dasarnya merupakan suatu proses belajar yang dilakukan baik oleh seorang guru maupun seorang siswa untuk lebih dapat menghasilkan / meningkatkan mutu pendidikan yang ada.

2.2 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teoritis yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merasa perlu mengajukan hipotesis permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah “Dengan menggunakan metode

(11)

berpasangan maka keterampilan dasar menggiring bola dengan kaki bagian dalam permainan sepak bola siswa kelas V SDN 2 Botupingge akan meningkat”

2.3 Indikator Kinerja

Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan diatas, maka penulis merasa perlu untuk mengajukan hipotesis terhadap permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah:”Dengan menggunakan metode berpasangan maka keterampilan menggiring bola menggunakan kaki bagian dalam permainan sepak bola pada siswa kelas V SDN Botupingge akan meningkat.

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak yang diperoleh dari proses ekstraksi kemudian dilarutkan dengan pelarut Dimetil Sulfoksida (DMSO) 1% untuk memperoleh konsentrasi ekstrak yang dikehendaki

Pertama Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan persentase indikator sebagai berikut: Berdasarkan hasil tes keberbakatan terdiri dari cabang olahraga menyelam pada siswa putra

Secara keseluruhan, tahapan dalam penelitian ini adalah: (1) observasi awal dan mengajukan perijinan ke sekolah, (2) merancang instrumen dan dikonsultasikan

Dari beberapa penelitian di atas, maka penulis ingin menyumbangkan fikiran dalam rangka mengembangkan studi pembangunan masyarakat dengan meneliti satu desa yang telah suskses

membatalkan niatnya untuk menjual Tanah dan Rumah yang menjadi obyek dari Surat Pengikatan ini karena sebab dan alasan apapun juga kecuali PIHAK KEDUA cedera

Untuk menguji hipotesis yang diaju- kan dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data kuantitatif dengan menguna- kan metode analisis regresi berganda tiga prediktor

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Abstrak: Pondok pesantren memiliki fungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah serta lembaga kemasyarakatan yang telah memberikan warna daerah terutama pedesaan. Ia